Demokrasi Aspek Ekonomi
Demokrasi Aspek Ekonomi
sistem demokrasi ekonomi. Sistem ekonomi pancasila berdasarkan falsafah dan ideologi negara, yaitu
Pancasila. Sebenarnya Sistem ekonomi Pancasila merupakan bagian dari sistem ekonomi campuran yang
banyak dianut oleh negara di dunia, khususnya negara-negara berkembang.
Sistem demokrasi ekonomi adalah suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan
dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh,
dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.
Hal ini juga dijelaskan dalam TAP MPR No. IV/MPR/1999 dengan menggunakan istilah sistem ekonomi
kerakyatan, di mana masyarakat memegang peran aktif dalam kegiatan ekonomi, dan pemerintah
berusaha menciptakan iklim yang sehat bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.
Sistem demokrasi ekonomi atau sistem ekonomi Pancasila adalah untuk mencapai kesejahteraan yang
merata dan berkeadilan, sehingga tercapai kemakmuran rakyat.
Sistem demokrasi ekonomi berlandaskan (berdasarkan) pada Pancasila dan UUD 1945 dan yang
berasaskan pada kekeluargan dan gotong royong, Hal ini tertuang dalam pasal 33 Ayat 1, 2, 3 UUD 1945
UUD 1945 yang menjadi landasan pokok sistem demokrasi ekonomi terdapat pada pasal 33 ayat 1, 2, 3,
UUD 1945.
Bunyi Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
Pasal 33 Ayat 1 mengandung arti bahwa perlu dikembangkan kegiatan ekonomi yang melibatkan peran
aktif seluruh rakyat Indonesia dan berusaha bersama-sama mencapai tujuan yaitu kemakmuran rakyat.
Bunyi Pasal 33 Ayat 2 UUD 1945: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai negara.
Adapun pasal 33 Ayat 2 UUD 1945 mengandung arti bahwa negara dapat menentukan seberapa banyak
cabang-cabang produksi tersebut diproduksi sesuai dengan tujuan negara.
Apabila cabang-cabang produksi yang penting tersebut tidak dikuasai negara tetapi dikuasai oleh
segolongan tertentu, maka dapat menimbulkan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok saja
dalam bentuk monopoli yang merugikan rakyat banyak. Berdasarkan ayat tersebut, pihak swasta
diberikan kekuatan untuk mengelola cabang-cabang produksi sehingga kedua sektor (negara dan
swasta) dapat tumbuh dan berkembang untuk mencapai tujuan negara, yaitu kemakmuran rakyat.
Bunyi Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945: Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.