Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
Ergonomi
Definisi Ergonomi
Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum
alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek - aspek manusia dalam
lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering,
manajemen dan desain perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi,
efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah
dan tempat rekreasi. Di dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana
manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama
yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya (Nurmianto, 2004).
Apabila ingin meningkatkan kemampuan manusia untuk melakukan tugas, maka
beberapa hal di sekitar lingkungan alam manusia seperti peralatan, lingkungan fisik,
posisi gerak (kerja) perlu direvisi atau dimodifikasi atau redesain atau didesain
disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan manusia. Dengan kemampuan
tubuh yang meningkat secara optimal, maka tugas kerja yang dapat diselesaikan juga
akan meningkat. Sebaliknya, apabila lingkungan alam sekitar termasuk peralatan
yang tidak sesuai dengan kemampuan alamiah tubuh manusia, maka akan boros
penggunaan energi dalam tubuh, cepat lelah, hasil tidak optimal bahkan
mencelakakan.
Tujuan Ergonomi
Tujuan dari ergonomi ini adalah untuk menciptakan suatu kombinasi yang paling
serasi antara sub sistem peralatan kerja dengan manusia sebagai tenaga kerja. Tujuan
utama ergonomi ada empat (Santoso, 2004; Notoatmodjo, 2003), yaitu :
Sikap duduk yang keliru merupakan penyebab adanya masalah – masalah punggung.
Hal ini dapat terjadi karena tekanan pada bagian tulang belakang akan meningkat
pada saat duduk dibandingkan dengan saat berdiri ataupun berbaring. Jika
diasumsikan tekanan tersebut sekitar 100% ; maka cara duduk yang tegang atau kaku
(erect posture) dapat menyebabkan tekanan tersebut mencapai 140% dan cara duduk
yang dilakukan dengan membungkuk ke depan menyebabkan tekanan tersebut
sampai 190% (Nurmianto, 2004).
Sikap duduk paling baik yang tidak berpengaruh buruk terhadap sikap badan dan
tulang belakang adalah sikap duduk dengan sedikit lardosa pada pinggang dan sedikit
mungkin kifosa pada punggung (Suma’mur, 1989). Sikap duduk yang benar yaitu
sebaiknya duduk dengan punggung lurus dan bahu berada dibelakang serta bokong
menyentuh belakang kursi. Selain itu, duduklah dengan lutut tetap setinggi atau
sedikit lebih tinggi panggul (gunakan penyangga kaki) dan sebaiknya kedua tungkai
tidak saling menyilang. Jaga agar kedua kaki tidak menggantung dan hindari duduk
dengan posisi yang sama lebih dari 20-30 menit. Selama duduk, istirahatkan siku dan
lengan pada kursi, jaga bahu tetap rileks (Wasisto, 2005).
Gambar 2.1 Sikap kerja pada Visual Display Terminal (VDT) yang
direkomendasikan oleh Cakir et al. (1980) (kiri) dan Grandjean et al.
Keuntungan bekerja sambil duduk adalah sebagai berikut :
Kurangnya kelelahan pada kaki.
Terhindarnya sikap – sikap yang tidak alamiah.
Berkurangnya pemakaian energi dalam bekerja.
Kurangnya tingkat keperluan sirkulasi darah.
Namun, kegiatan bekerja sambil duduk juga dapat menimbulkan kerugian/ masalah
bila dilakukan secara tidak ergonomis. Kerugian tersebut antara lain :
Melembeknya otot – otot perut.
Melengkungnya punggung.
Tidak baik bagi organ dalam tubuh, khususnya pada organ pada system pencernaan
jika posisi dilakukan secara membungkuk.
Sikap kerja berdiri.
Selain sikap kerja duduk, sikap kerja berdiri juga banyak ditemukan di perusahaan.
Sikap kerja berdiri merupakan sikap kerja yang posisi tulang belakang vertikal dan
berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. Bekerja dengan posisi berdiri
terus menerus sangat mungkin akan terjadi penumpukan darah dan berbagai cairan
tubuh pada kaki dan hal ini akan bertambah bila berbagai bentuk dan ukuran sepatu
yang tidak sesuai. Sikap kerja berdiri dapat menimbulkan keluhan subjektif dan juga
kelelahan bila sikap kerja ini tidak dilakukan bergantian dengan sikap kerja duduk
(Rizki, 2007).
Nordic Body Map
Nordic Body Map merupakan salah satu dari metode pengukuran subyektif untuk
mengukur rasa sakit otot para pekerja. Untuk mengetahui letak rasa sakit atau
ketidaknyamanan pada tubuh pekerja digunakan body map. Pembagian bagian-bagian
tubuh serta keterangan dari bagian-bagian tubuh tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut :
Keterangan :
Leher atas
Leher bawah
Bahu kiri
Bahu kanan
Punggung
Pinggang
Bawah pinggang
Bokong
Siku kiri
Siku kanan
Lutut kanan
Peralatan Pada Tempat Kerja (Work Station) Personal Computer
Peralatan yang dipergunakan pada stasiun kerja personal computer meliputi: mouse,
keyboard, layar / monitor, meja dan kursi komputer. Masing-masing dari peralatan
tersebut jenisnya bermacam-macam.
Mouse
Mouse ini merupakan alat untuk menggerakkan kursor. Mouse harus pada ketinggian
di mana lengan, pergelangan tangan, dan tangan sejajar. Tempatkan mouse
sedemikian rupa sehingga
tidak perlu menggapai terlalu jauh dari jangkauan tangan (dekat ke keyboard adalah
yang terbaik).
Keyboard
Keyboard adalah peralatan untuk input. Data atau perintah dapat dimasukkan ke
dalam komputer melalui keyboard. Jadi, keyboard merupakan penghubung antara
manusia dan komputer. beberapa bentuk keyboard yang pernah diciptakan, yaitu:
Keyboard jenis Qwerty.