Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KONSEP DIRI

TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Ruri Tria Astika

Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Universitas Negeri Jakarta


Ruri_tria@gmail.com

Abstract: This research intent to know influence of Teams's method Tournament's Gamete and
Numbered HeadsTogether and concept self to Educations learned result civic. Research is done on classes
educative participant v Elementary School 147 Palembang, with student amount as much 32 students.
Research utilizes treatment by level 2 x 2. analisis's Teches data is analisis variance two bands (ANAVA).
Observational result (1 ) participant group are taught that have concept self tall given by Teams's method
Tournament's Gamete and participant is taught that have concept self low is given methodics Numbered
Heads Together (2 ) Mark Sense I nteraksi among methodics kooperatif's learning with concept self to
educations learned result civic.

Key word: Teams's method Tournament's Gamete, Numbered Heads Together, Concept self, Educations
learned result civic

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari metode Teams Games Tournament
dan Numbered HeadsTogether serta konsep diri terhadap hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
Penelitian dilakukan pada peserta didik kelas V SD Negeri 147 Palembang, dengan jumlah siswa
sebanyak 32 orang siswa. Penelitian menggunakan treatment by level 2 x 2. Teknik analisis data adalah
analisis varians dua jalur (ANAVA). Hasil penelitian (1) kelompok peserta didik yang memiliki konsep
diri tinggi diberikan metode Teams Games Tournament dan peserta didik yang memiliki konsep diri
rendah diberikan metode Numbered Heads Together (2) Adanya Interaksi antara metode pembelajaran
kooperatif dengan konsep diri terhadap hasil belajar pendidikan kewarganegaraan.

Kata Kunci: Metode Teams Games Tournament, Numbered Heads Together, Konsep diri, Hasil belajar
Pendidikan Kewarganegaraan.

Mutu pendidikan perlu diperhatikan untuk outcomes as a stategic objective, with


mencapai tujuan pendidikan, sedangkan mutu varying degrees of detail on how they intend
sendiri dapat dilihat dari keberhasilan yang to achive this aim.
diraih oleh seorang peserta didik selama Meningkatkan hasil belajar sebagai
mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal tujuan stategis, dengan berbagai tingkat
penting dalam proses pembelajaran adalah kelengkapan tentang bagaimana mereka
kegiatan menanamkan makna belajar bagi berniat untuk mencapai tujuan ini. Pendapat
pembelajar agar hasil belajar bermanfaat tersebut menjelaskan bahwa hasil belajar
untuk kehidupannya pada masa sekarang dan adalah hasil akhir yang berupa angka maupun
masa yang akan datang. Hunt (2013:38) deskriptif setelah peserta didik melalui proses
berpendapat bahwa, improved learning pembelajaran di kelas. Jika hasil belajar

317
Pembelajaran Kooperatif dan Konsep Diri
Ruri Tria Asika

peserta didik baik maka secara otomatis masyarakatnya. Dapat diartikan pendapat
tujuan pembelajaran telah tercapai. Bukan cogan tersebut bahwa pendidikan
hanya hasil belajar yang menentukan kewarganegaraan sudah diajarkan sejak anak
pencapaian tujuan pembelajaran, ada banyak masuk Sekolah Dasar hingga sampai
faktor yang mempengaruhi agar tujuan perguruan tinggi dimana bertujuan untuk
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan mempersiapkan warga Negara muda yang
keinginan. Salah satu faktor yang kelak dapat berguna bagi masyarakat dan
menentukan tercapainya tujuan belajar adalah Negara dan memahami hak dan kewajiban
bagaimana proses pembelajaran dapat sebagai warga Negara.
berjalan sebagaimana yang diharapkan. Pendidikan Kewarganegaraan
Untuk mendapatkan hasil belajar secara mengajarkan peserta didik bagaimana
komprehensif seperti kognitif, afektif, dan bersikap dan membentuk kepribadian baik di
psikomotor maka diperlukan proses lingkungan keluarga, sekolah, maupun
pembelajaran yang memberikan pengalaman masyarakat. Mata pelajaran Pendidikan
belajar langsung pada siswa, sehingga siswa Kewarganegaraan merupakan suatu sarana
dapat dibekali dengan berabagai bagi peserta didik untuk membedakan hal
keterampilan. Untuk itu keterampilan proses yang baik dan buruk serta membentengi
merupakan salah satu pendekatan yang dirinya dari perilaku-perilaku yang
digunakan dalam proses pembelajaran guna bertentangan dengan norma-norma yang
melatih keterampilan siswa. Salah satu mata berlaku di masyarakat.
pelajaran yang paling esensi dalam Kenyatannya di lapangan, dari data
keterampilan proses adalah mata pelajaran yang didapat nilai rata-rata untuk mata
Pendidikan Kewarganegaraan. pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas
Menurut Cogan (1998:4), civic V semester gasal yaitu 58,2 dengan batas
education sebagai “the fundational course ketuntasan minimalnya (KKM) yaitu 75.
work in school designed to prepare young Berdasarkan data tersebut peserta didik yang
citizens for an active role in their mampu mencapai nilai ≥ 75 hanya sebesar
communities in their adult lives” maksudnya 40%, sedangkan sisanya memperoleh nilai di
adalah suatu mata pelajaran dasar di sekolah bawah batas ketuntasan minimal.
yang direncanakan untuk mempersiapkan Data di atas peneliti dapatkan setelah
warga Negara muda, agar kelak setelah melakukan wawancara dengan pendidik kelas
dewasa dapat berperan aktif dalam V di SD tersebut. Rendahnya prestasi belajar

318
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015

peserta didik tersebut antara lain disebabkan berkomunikasi dan saling menghargai
oleh faktor dari pendidik dan peserta didik. pendapat satu sama lain. Selain metode Teams
Agar hasil belajar pada mata pelajaran Games Tournament, metode koperatif lain
Pendidikan Kewarganegaraan dapat yang berkelompok dan melibatkan peserta
meningkat dari data sebelumnya, pendidik didik lainnya adalah metode Numbered Heads
harus memberikan inovasi dalam proses Togeteher. Numbered Heads Together (NHT)
pembelajaran. Salah satu cara yang dapat adalah suatu tipe dari pembelajaran kooperatif
ditempuh berkaitan dengan inovasi tugas pendekatan struktural yang memberikan
mengajar adalah pendidik hendaknya kesempatan kepada siswa untuk saling
mempunyai kemampuan dalam membagikan ide-idedan mempertimbangkan
mengembangkan metode mengajar. Metode jawaban yang paling tepat. Kedua metode
pembelajaran adalah cara-cara menyajikan kooperatif tersebut menekankan pada
materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik kerjasama dan keaktifan siswa di dalam
agar terjadi proses belajar pada diri peserta kelompok khususnya dalam pembelajaran
didik dalam upaya untuk mencapai tujuan. Pendidikan Kewarganegaraan.
Khususnya dalam hal ini adalah metode untuk Mata pelajaran Pendidikan
menunjang proses pembelajaran pada mata Kewarganegaraan erat kaitannya dengan
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. konsep diri. Salhah berpendapat bahwa,
Pemilihan metode pembelajaran juga perlu konsep diri adalah asas personality
diperhatikan karena tidak semua materi dapat seseorang. Apabila seseorang itu merubah
diajarkan dengan hanya satu metode konsep dirinya, personality dan tingkah
pembelajaran. Pendidik hendaknya dapat lakunya berubah selaras dengan konsep
memilih metode pembelajaran yang dianggap dirinya yang baru (2005:57). Mengapa
sesuai dengan materi yang hendak diajarkan. dikatakan demikian, karena konsep diri
Ada dua teknik dalam pembelajaran seseorang itu mempengaruhi tingkah laku,
kooperatif yang sesuai dengan pembelajaran baik di masa sekarang maupun di masa yang
Pendidikan Kewarganegaraan yakni Teams akan datang. Agar peserta didik mempunyai
Games Tournament (TGT)dan Numbered konsep diri yang baik, mereka harus berubah
Heads Together (NHT). mulai dari hal yang kecil seperti tidak datang
Teams Games Tournament merupakan terlambat, membuang sampah pada
metode yang menekankan pada kerja sama tempatnya, dan melaksanakan kewajibanya
dalam kelompok yaitu saling berinteraksi, yaitu belajar. Pendapat lain diungkapkan

319
Pembelajaran Kooperatif dan Konsep Diri
Ruri Tria Asika

Brooks dalam Sobur, (2003:64). Self concept dengan variabel terikat adalah hasil belajar
then, can be defined as those physical, social, Pendidikan Kewarganegaraan (Y). Penelitian
and psychological perceptions of ourselves ini dilakukan perlakuan (treatment) untuk
that we have derived from experiences and mencari pengaruh di antara dua variabel yaitu
our interaction with others. variabel perlakuan adalah metode
Jadi, konsep diri adalah semua persepsi pembelajaran kooperatif (X1) dan variabel
kita terhadap aspek diri yang meliputi aspek moderator adalah konsep diri (X2). Variabel
fisik, aspek sosial, dan aspek psikologis, yang perlakuan adalah metode pembelajaran yang
didasarkan pada pengalaman dan interaksi terdiri atas dua yaitu metode pembelajaran
kita dengan orang lain. Dari pernyataan di kooperatif tipe Teams Games Tournament
atas konsep diri merupakan pengalaman dan dan Numbered Heads Together (X1). Variabel
interaksi seseorang dengan lingkungannya moderator adalah konsep diri ada dua yaitu
yang meliputi aspek fisik, aspek sosial, dan konsep diri tinggi dan konsep diri rendah
aspek psikologis. Penanaman konsep diri (X2).
kepada peserta didik dimulai dari hal yang Penelitian ini menggunakan metode
dekat dengan dirinya yaitu dengan mengenali pembelajaran kooperatif. Percobaan
bagaimana fisik, sosial, dan psikologi. Jika dilakukan kepada dua kelompok peserta didik
ketiga aspek tersebut ada dalam diri peserta yakni kelompok konsep diri tinggi dan
didik maka konsep diri dapat dikatakan tinggi. kelompok konsep diri rendah mendapat
METODE perlakuan dengan pemberian metode
Metode yang digunakan dalam pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
penelitian ini adalah metode eksperimen Tournament dan kelompok konsep diri tinggi
dengan rancangan desain Treatment by level dan kelompok konsep diri rendah mendapat
2 X 2. Metode penelitian eksperimen dapat perlakuan dengan metode pembelajaran
diartikan sebagai metode penelitian yang kooperatif tipe Numbered Heads Together.
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan Adapun rancangan dalam penelitian ini
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terlihat pada Tabel 1 sebagai berikut:
yang terkendalikan. Metode eksperimen

320
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015

Tabel 1: Rancangan Treatment by level 2 X 2

Metode Pembelajaran Metode


Kooperatif
(A)
Teams Games Numbered Heads
Tournament Together
(A1) (A2)
Konsep Diri (B)
Tinggi (B1) A1B1 A2B1

Rendah (B2) A1B2 A2B2

Total A1 A2

Sugiyono (2010:62) mengemukakan HASIL


bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan 1. Perbedaan hasil belajar pendidikan
kewarganegaraan antara kelompok yang
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
diberikan metode Teams Games
Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini Tournament dan kelompok yang diberikan
metode Numbered Heads Together
menggunakan cluster simple random
sampling adalah cara pengambilan sampel Berdasarkan hasil analisis varian
dari anggota populasi dengan menggunakan (ANAVA) pada taraf signifikan α = 0,05,
acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) didapat Fhitung = 4,600 > Ftabel = 4,15. Dengan
dalam anggota populasi tersebut. demikian Fo>Ft, sehingga H0 ditolak,
Selanjutnya pada angket konsep diri sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
ditentukan kelompok atas dan kelompok keseluruhan, terdapat perbedaan pengaruh
bawah. Siswa dikategorikan ke dalam yang signifikan antara kelompok peserta didik
kelompok konsep diri tinggi apabila skor yang diberikan metode Teams Games
berada pada rentang 27% skor tertinggi. Tournament dengan kelompok peserta didik
Kemudian siswa dikategorikan ke dalam yang diberikan metode Numbered Heads
kelompok konsep diri rendah apabila skor Together terhadap hasil belajar pendidikan
konsep diri berada rentang 27% terendah. 32 kewarganegaraan. Oleh karena itu, hasil
x 27% = 8 sampel. belajar pendidikan kewarganegaraan yang
diberikan metode Teams Games Tournament

321
Pembelajaran Kooperatif dan Konsep Diri
Ruri Tria Asika

kelompok siswa yang memiliki konsep diri


( = 81 dan s= 8,702) lebih baik secara nyata
rendah yang diberikan metode Numbered
dibandingkan yang diberikan metode
Heads Together adalah sebesar 75,5.
Numbered Heads Together ( = 74,75 dan s
3. Pada kelompok peserta didik yang
= 7,261). memiliki konsep diri tinggi, terdapat
perbedaan hasil belajar pendidikan
2.Interaksi antara metode pembelajaran kewaragenegaraan antara kelompok
kooperatif dengan konsep diri terhadap peserta didik yang diberikan metode
hasil belajar pendidikan kewarganegaraan Teams Games Tournament dan kelompok
(INT A X B) peserta didik yang diberikan metode
Numbered Heads Together
Hasil perhitungan ANAVA dapat
Perhitungan analisis varians tahap lanjut
diketahui bahwa nilai hasil pengujian
dengan Uji Tukey adalah untuk
hipotesis kedua yang disajikan dalam tabel
membandingkan kelompok yang memiliki
ANAVA pada baris Interaksi A X B
konsep diri tinggi yang diberikan metode
menunjukkan bahwa H0 ditolak berdasarkan
Teams Games Tournament dan yang
nilai Fhitung = 6.520 > Ftab (0,05:1:32) = 4,15
diberikan metode Numbered Heads Together.
dengan demikian dapat diambil keputusan
Perhitungan Uji Tukey A1B1> A2B1 = Qhitung =
bahwa terdapat pengaruh interaksi yang
10,62 lebih besar dari pada Qtabel 0,05:4:32=
signifikan antara metode pembelajaran
4,07 atau Qhitung> Qtabel pada taraf signifikan α
kooperatif dan konsep diri terhadap hasil
= 0.05, dengan demikian H0 ditolak dan
belajar pendidikan kewarganegaraan.
hipotesis alternatif H1 diterima. Sehingga
Data hasil penelitian, diperoleh skor
dapat ditafsirkan hasil belajar pendidikan
rata-rata hasil belajar pendidikan
kewarganegaraan antara kelompok peserta
kewarganegaraan antara kelompok peserta
didik yang diberikan metode Teams Games
didik yang memiliki konsep diri tinggi yang
Tournament lebih tinggi dibandingkan dengan
diberikan metode Teams Games Tournament
kelompok peserta didik yang diberikan
adalah sebesar 87 dan kelompok peserta didik
metode Numbered Heads Together.
yang memiliki konsep diri rendah yang
Oleh karena itu, bagi peserta didik yang
diberikan metode Teams Games Tournament
memiliki konsep diri tinggi yang diberikan
adalah sebesar 75. Untuk skor rata-rata hasil
belajar pendidikan kewarganegaraan antara metode Teams Games Tournament ( = 87

kelompok peserta didik yang memiliki konsep dan s = 5,95) lebih tinggi secara nyata

diri tinggi yang diberikan metode Numbered dibandingkan yang diberikan diberikan

Heads Together adalah sebesar 74 dan

322
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015

PEMBAHASAN
metode Numbered Heads Together ( = 74 s
= 7,70). Perbedaan hasil belajar pendidikan
Pada kelompok yang memiliki konsep diri kewarganegaraan antara kelompok yang
rendah, terdapat perbedaan hasil belajar diberikan metode Teams Games
pendidikan kewarganegaraan antara Tournament dan kelompok yang diberikan
kelompok peserta didik yang diberikan metode Numbered Heads Together
metode Teams Games Tournament dan Hasil penelitian diperkuat dengan
kelompok peserta didikyang diberikan pendapat Hoopkins dalam Cox (2013:137)
metode Numbered Heads Together
bahwa Teams Games Tournament sangat
Perhitungan analisis varians tahap lanjut
cocok digunakan di tingkat sekolah dasar dan
dengan Uji Tukey adalah untuk
sekolah berguna ketika mengajar
membandingkan kelompok yang memiliki
keterampilan dasar dan tujuan tingkat
konsep diri rendah yang diberikan metode
pengetahuan. Teams Games Tournament
Teams Games Tournament dan yang metode
mudah diterapkan dalam proses pembelajaran
Numbered Heads Together. Perhitungan Uji
dengan melibatkan aktivitas seluruh siswa
Tukey A1B2< A2B2 = Qhitung = -0,40 lebih
yaitu dengan kerjasama dan bersaing secara
kecil dari pada Qtabel 0,05:4:32= 4,07 atau Qhitung<
individual sebagai perwakilan dari tiap
Qtabel pada taraf signifikan α = 0.05, dengan
kelompok. Sedangkan menurut Lie (2004:59)
demikian H0 ditolak dan hipotesis alternatif
Numbered Heads Together Numbered Heads
H1 diterima. Sehingga dapat ditafsirkan hasil
Together pertama kali dikembangkan oleh
belajar pendidikan kewarganegaraan antara
Spenser Kagan tahun 1993 untuk melibatkan
kelompok peserta didik yang diberikan
lebih banyak siswa dalam menelaah materi
metode Teams Games Tournament lebih
yang tercakup dalam suatu pelajaran dan
rendah dibandingkan dengan kelompok
mengecek pemahaman mereka terhadap isi
peserta didik yang diberikan metode
pelajaran tersebut. Hal ini berarti hipotesis
Numbered Heads Together.
penelitian secara keseluruhan adalah hasil
Oleh karena itu, bagi peserta didik yang
belajar pendidikan kewarganegaraan yang
memiliki konsep diri rendah yang diberikan
diberikan metode Teams Games Tournament
metode Teams Games Tournament ( = 75 lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok
dan s = 6,67) lebih rendah secara nyata peserta didik yang diberikan metode
dibandingkan yang diberikan metode Numbered Heads Together.

Numbered Heads Together ( = 75,5 dan s =


7,23).

323
Pembelajaran Kooperatif dan Konsep Diri
Ruri Tria Asika

Interaksi antara metode pembelajaran proses merupakan sarana untuk membuat


kooperatif dengan konsep diri terhadap
peserta didik menjadi aktif melalui
hasil belajar pendidikan kewarganegaraan
(INT A X B) permainan dari mengolah informasi sampai
Hasil penelitian diperkuat dengan dengan mengkomunikasikan serta
pernyataan Stahl (1992:15) “Cooperative mengembangkan berbagai aspek berupa
learning dapat meningkatkan belajar siswa kognitif, keterampilan, dan sikap. Hal ini
lebih baik dan meningkatkan sikap tolong berarti hipotesis penelitian terdapat interaksi
menolong dalam perilaku sosial”. Jelas antara metode pembelajaran kooperatif
bahwa dengan bekerja sama sebagai dengan konsep diri terhadap hasil belajar
makhluk sosial dapat meningkatkan belajar pendidikan kewarganegaraan.
peserta didik dan dapat membentuk perilaku
Pada kelompok peserta didik yang
sosial yang baik pula. Perilaku sosial memiliki konsep diri tinggi, terdapat
perbedaan hasil belajar pendidikan
berhubungan erat dengan konsep diri Papalia
kewaragenegaraan antara kelompok
(2008:366) konsep diri (self concept) adalah peserta didik yang diberikan metode
Teams Games Tournament dan kelompok
rasa akan keberadaan diri, gambaran mental
peserta didik yang diberikan metode
deskriptif dan evaluative kemampuan dan Numbered Heads Together
sifat seseorang. Keberadaan akan diri Hasil penelitian didukung dengan jurnal
merupakan sebuah gambaran mental baik mengenai Teams Games Tournament
deskriptif dan mengevaluasi kemampuan (1980:15) menyatakan bahwa, Teams Games
akan sifat dirinya. Funk dalam Tournament mampu menghasilkan hasil
Balasubramanian (2008:54) menjelaskan positif pada dimensi kinerja sosial, sikap, dan
bahwa permainan memperkuat keterlibatan akademik. Hal ini berarti hipotesis penelitian
peserta didik, pengolahan informasi, kelompok yang memiliki konsep diri tinggi
pemecahan masalah, pembangunan sosial, yang diberikan metode Teams Games
dan kemampuan akademik. kekuatan Tournament lebih tinggi dibandingkan dengan
pendidikan lainnya menggunakan permainan yang diberikan metode Numbered Heads
dan simulasi termasuk pengembangan Together terhadap hasil belajar pendidikan
berbagai tujuan kognitif, penyaluran kewarganegaraan.
keterampilan proses, pembelajaran yang
Pada kelompok yang memiliki konsep diri
berpusat pada siswa, inisiatif, berpikir
rendah, terdapat perbedaan hasil belajar
kreatif, tujuan afektif, dan pengetahuan yang pendidikan kewarganegaraan antara
kelompok peserta didik yang diberikan
terintegrasi. Sangat jelas bahwa keterampilan
metode Teams Games Tournament dan

324
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015

kelompok peserta didikyang diberikan Together terhadap hasil belajar Pendidikan


metode Numbered Heads Together
Kewarganegaraan.
Hasil penelitian diperkuat dengan 2. Terdapat interaksi antara metode Teams
pendapat Cooper (2013:299) “Numbered Games Tournament dan metode Numbered
heads together makes drills and quick reviews Heads Together dan konsep diri terhadap
of facts engging and productive for the whole hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
class.” Numbered Heads Together adalah 3. Metode Teams Games Tournament konsep
kepala bernomor yang membuat latihan dan diri tinggi memiliki pengaruh yang lebih
mengulang kembali secara cepat mengenai tinggi nilai nya dari metode Numbered
fakta menarik dan produktif bagi seluruh Heads Together konsep diri tinggi
kelas. Terlihat bahwa kelompok yang terhadap hasil belajar Pendidikan
memiliki konsep diri rendah yang diberikan Kewarganegaraan.
metode Numbered Heads Together lebih 4. Metode Teams Games Tournament konsep
tinggi dibandingkan dengan yang diberikan diri rendah memiliki pengaruh yang lebih
metode Teams Games Tournament terhadap rendah dari metode Numbered Heads
hasil belajar pendidikan kewarganegaraan. Together konsep diri rendah terhadap hasil
belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
SIMPULAN
Penelitian ini menggunakan metode
DAFTAR RUJUKAN
eksperimen yang melibatkan variabel bebas,
Cogan John J and Derricott, Ray,
yaitu metode Teams Games Tournament dan
1998.“Citizenship for the 21st Century”
metode Numbered Heads Together dan An: International Prespective on
Education. London:Kogan Page
konsep diri, sedangkan sebagai variabel
terikatnya adalah hasil belajar Pendidikan Cooper, James. 2013. Classroom Teaching
Skills. USA: Cengage Learning.
Kewarganegaraan siswa SD Negeri 147
Palembang. Cox, Jonas & Richard Sagor, 2013. At Risk
Students: Reaching and Teaching Them.
Berdasarkan hasil analisis data, hasil
USA, Routledge.
pengujian hipotesis dan hasil pembahasan
Hunt, 2013. Teaching and Learning
penelitian yang telah diperoleh dijelaskan
Achieving Quality For All. France:The
beberapa kesimpulan sebagai berikut: United Nations Educational Scientific
and Cultural Organization.
1. Metode Teams Games Tournament
memiliki pengaruh yang lebih tinggi Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning:
Mempraktekkan Cooperative Learning
nilainya dari metode Numbered Heads

325
Pembelajaran Kooperatif dan Konsep Diri
Ruri Tria Asika

di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : PT.


Grasind.

Nathan Balasubramanian, 2008. Designing


Effective Instructional Models for
Increasing Student Achievement. USA:
UMI.

Salhah, Abdullah & Ainon Moch. 2005.


Pendidik Sebagai Motivator. Malysia,
PTS Publications.

Sobur, Alex. 2003Psikologi Umum. Bandung:


Pustaka Setia.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfa Beta.

Teams-games-tournament: 1980. The Team


Learning Approach. USA: Educational
Technology. 1980.

Papalia, Diane E, Selly Wendkos Olds, and


Ruth Duskin Feldman. 2008. Human
Devloment. Jakarta:Kencana.

Stahl, R. J. From, 1992. “academic


strangers” to successful members of a
cooperative learning group: An inside-
the-learner perspective h.8-15.
(http://journal.azbea.org/v25/v25v13.pd
f, diakses 9 desember 2014).

326

Anda mungkin juga menyukai