Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018

SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

Sistem Informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan Berbasis GIS di Daerah


Perairan Sulawesi
Nisa Mardhatillah1), Muh. Fajri Raharjo2), Meylanie Olivya3)
1)
Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang
email: nmardhatillah@gmail.com
2)
Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang
email: aji.poltek@gmail.com
3)
Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang
email: livya.me@gmail.com

Abstrak
Potensi sumber daya perikanan di Indonesia adalah 6.1 juta ton pertahun dan dimanfaatkan sekitar
57%. Kurangnya pemanfaatan teknologi dalam eksploitasi sumber daya ikan tersebut menyebabkan
tidak optimumnya pemanfaatan sumberdaya ikan yang ada. Oleh sebab itu, dibutuhkan solusi untuk
memaksimalkan pemanfaatan sumber daya ikan. Teknologi penginderaan jauh merupakan teknologi
yang digunakan untuk melihat objek yang jauh dan sistem informasi dapat digunakan untuk
menyebarkan informasi agar penyebaran informasi semakin merata. Penelitian ini bertujuan untuk
memanfaatkan hasil teknologi penginderaan jauh yang berupa zona potensi penangkapan ikan dan
menampilkannya dalam sebuah sistem informasi. Daerah analisis zona potensi penangkapan ikan
dalam penelitian ini meliputi daerah perairan Sulawesi. Hasil pengujian terhadap sistem informasi,
terdapat 97,36% responden merasa puas atas informasi yang diberikan.
Keywords: Penginderaan Jauh, Zona Potensi Penangkapan Ikan, Sistem Informasi Geografis, Satelit
Modis, Terra/Aqua.

PENDAHULUAN dengan menggabungkan faktor-faktor


Indonesia dikenal sebagai negara maritim atau lingkungan yang mendukung tempat hidup dan
kepulauan terbesar didunia dengan 2/3 dari luas berkumpulnya berbagai jenis ikan tersebut
wilayah Indonesia adalah laut. Dengan potensi sehingga dapat dimanfaatkan untuk
sumber daya alam yang begitu besar, maka meningkatkan hasil penangkapan ikan.
tidak salah jika Indonesia ditargetkan untuk KAJIAN PUSTAKA
menjadi poros maritim dunia. Sulawesi Selatan Kondisi Perairan Sulawesi Selatan
yang letak astronomisnya terletak pada Kawasan Sulawesi Selatan yang terletak pada
koordinat 0 12’-8 Lintang Selatan dan antara koordinat 0 12’-8 Lintang Selatan dan antara
116 48’-122 36’ Bujur Timur dengan luas 116 48’-122 36’ Bujur Timur dengan luas
wilayah sekitar 46.717,48 km2 ini juga memiliki wilayah sekitar 46.717,48 km2 . kawasan ini
potensi lahan budi daya laut sebesar 600.500 juga memiliki potensi lahan budi daya laut yang
Ha. Dengan potensi lahan budi daya laut luas sekitar 600.500 Ha. Dengan lahan seluas
sebesar itu, maka Sulawesi Selatan juga ini, maka Sulawesi Selatan memiliki potensi
mempunyai potensi perkembangan biota laut pertumbuhan biota laut yang juga besar.
khususnya ikan yang sangat bagus. Dikutip dari
Menurut Kusyanto (2001) potensi sumber daya http://regionalinvestment.bkpm.go.id sumber
perikanan di Indonesia adalah 6.1 juta ton per data berasal dari Badan Pusat Statistik Sulawesi
tahun dan baru termanfaatkan sekitar 57% [1]. Selatan bahwa daerah ini memili potensi
Kurangnya pemanfaatan teknologi dalam pertumbuhan biota laut khususnya ikan. Hal ini
eksploitasi sumber daya ikan-ikan tersebut dibuktikan dengan potensi perikanan tangkap di
menyebabkan tidak optimumnya pemanfaatan Sulawesi Selatan yang terus meningkat setiap
sumber daya ikan yang ada. Pemanfaatan suatu
teknologi seperti Sistem Informasi Geografis
untuk perikanan di harapkan dapat mampu
memberikan suatu gambaran dan suatu
tampilan spasial tentang sumber-sumber atau
spot-spot perikanan di wilayah indonesia yaitu

ISBN: 978-602-18168-0-6 247


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

tahunnya. perairan Indonesia. Beberapa yang termasuk ke


dalam tongkol (Euthynnus spp). Beberapa yang
termasuk ke dalam kelompok ikan pelagis kecil
adalah kembung (Rasralliger), layang
(Decapterus), tembang (Sardinella spp), dan
selar (Selaroides spp). Selain tempat
penangkapan ikan, pemakai SIG dapat melihat
dan mengetahui informasi dari jenis-jenis ikan
yang terdapat di tempat tersebut
Gambar 1. Data potensi perikanan tangkap di (Munggaran,dkk.2012 [4]).
Sulawesi Selatan (sumber :
http://regionalinvestment.bkpm.go.id). Hubungan Aplikasi GIS dengan Potensi
Penangkapan Ikan
Sistem Informasi Geografis (SIG) Masalah yang umum dihadapi adalah
SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan keberadaan daerah penangkapan ikan yang
suatu system informasi spasial berbasis bersifat dinamis, selalu berubah/berpindah
computer yang mempunyai fungsi pokok untuk mengikuti pergerakan ikan. Secara alami, ikan
menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan akan memilih habitat yang sesuai, sedangkan
semua bentuk informasi spasial. SIG juga habitat tersebut sangat dipengaruhi kondisi
merupakan alat bantu manajemen informasi oseonografi perairan. Dengan demikian daerah
yang terjadi dimuka bumi dan bereferensi potensial penangkapan ikan sangat dipengaruhi
keruangan (spasial). Sistem Informasi Geografi oleh factor oseonografi perairan. Kegiatan
bukan sekedar system computer untuk penangkapan ikan akan lebih efektif dan efisien
pembuatan peta, melainkan juga merupakan apabila daerah penagkapan ikan dapat diduga
juga alat analisis. Keuntungan alat analisis terlebih dahulu, sebelum armada penagkapan
adalah memeberikan kemungkinan untuk ikan berangkat dari pangkalan. Salah satu cara
mengidentifikasi hubungan spasial diantara untuk mengetahui daerah potensial
feature data geografis dalam bentuk peta penangkapan ikan adalah melalui study daerah
(Prahasta, 2004 [6]). penangkapan ikan dan hubungannya dengan
Pengembangan informasi oleh masing-masing fenomena oseonografi secara berkelanjutan
pihak pun tidak seragam. Sebagai contoh, (Priyanti, 1999) [8].
pelaku bisnis akan mendata atau menentukan Informasi kesesuaian daerah pengoperasian alat
lokasi bisnis penangkapan yang prospektif tangkap akan mempengaruhi operasional,
berdasarkan lokasi geografis, pihak pemerintah efektifitas dan efisiensi kerja. Hal ini dapat
mendata lokasi-lokasi penangkapan beserta dilihat dari aspek-aspek yang dijadikan dasar
potensi pendapatannya, bahkan hingga mencari pertimbangan untuk penentuan kesesuai daerah
lokasi yang memiliki sumber daya melimpah perairan, yaitu aspek teknis dan aspek
dan sebagainya. Pemilihan tempat oseanografi. Selain itu pemilihan lokasi yang
penangkapan yang strategis sangat penting, ideal untuk tempat operasi alat tangkap dapat
karena dengan pemilihan yang tepat akan mengurangi biaya operasional penangkapan
menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang di yang akan dikeluarkan, dan pada akhirnya akan
harapkan, untuk mendapatkan hasil yang lebih mampu meningkatkan pendapatan nelayan
dari yang diharapkan maka dibutuhkan SIG (Syofyan,dkk, 2009) [10].
dalam bidang perikanan. Menurut Zainuddin (2006), Salah satu
Sistem Informasi Geografis yang akan alternative yang menawarkan solusi terbaik
dibangun dibatasi pada pencarian tempat adalah pengkombinasian kemampuan SIG dan
penangkapan ikan yang strategis di negara pengindraan jauh. Dengan teknologi inderaja
Indonesia khususnya pada jenis ikan pelagis factor-faktor lingkungan laut yang
besar dan pelagis kecil. Ikan pelagis adalah mempengaruhi distribusi, migrasi dan
ikan-ikan yang bergerak bebas di permukaan kelimpahan ikan dapat diperoleh secara
dan pertengahan perairan. Jenis ikan pelagis berkala, cepat dan dengan cakupan daerah yang
dipilih karena jenis ikan ini merupakan hasil luas. Pemanfaatan SIG dalam perikanan
ekspor terbesar bagi Indonesia dan merupakan tangkap dapat mempermudah dalam operasi
jenis ikan yang banyak terdapat di wilayah penangkapan ikan dan penghematan waktu

ISBN: 978-602-18168-0-6 248


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

dalam pencarian fishing ground yang sesuai Sistem penginderaan jauh mencakup bebrapa
[12] (Dahuri, 2001). Dengan menggunakan SIG komponen utama, yaitu :
gejala perubahan lingkungan berdasarkan Sumber energy,
ruang dan waktu dapat disajikan, tentunya Sendor sebagai alat perekam data,
dengan dukungan berbagai informasi data, baik Stasiun bumi sebagai pengendali data dan
survei langsung maupun dengan pengidraan penyimpan data,
jarak jauh (INDERAJA)[1]. Pengguna data.
Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk METODE PENELITIAN
memperoleh informasi tentang obyek, daerah, Penelitian ini dilakukan berdasarkan tahap-
atau gejala dengan jalan menganalisis data yang tahap tertentu. Tahapan tersebut antar lain:
diperoleh dengan menggunakan alat tanpa Pengolahan Citra Untuk Penentuan Titik
kontak langsung terhadap onyek, daerah atau Potensi Penangkapan Ikan.
gejala yang dikaji. Dalam sistem penginderaan Proses Koreksi Geometrik
jauh terdapat dua proses atau elemen yang Koreksi Geometrik (Rektifikasi) adalah
saling berkaitan (Lillesand dan Kiefer, 1994), transformasi citra hasil penginderaan jauh
yaitu pengumpulan data dan analisis data. sehingga citra tersebut mempunyai sifat-sifat
Elemen atau proses pengumpulan data meliputi peta dalam bentuk, skala dan proyeksi (Mather,
: 1987) . Koreksi geometri ini perlu dilakukan
Sumber energy, karena pada saat perekaman berlangsung,
Perjalanan energy melalui atmosfir, geometric citra juga mengalami pergeseran,
Interaksi antara energy dengan kenampakan karena orbit satelit sangat tinggi dan medan
dimuka bumi, pandangnya sangat kecil. Kesalahan geometric
Sensor wahana pesawat terbang dan atau satelit, citra dapat terjadi karena posisi dan orbit
Hasil pembentukan data dalam bentuk pictorial maupun sikap sensor pada saat satelit
dan atau bentuk numeric. mengindera bumi, kelengkungan dan putaran
Sedangkan proses analisis data berupa bumi yang diindera. Akibat dari kesalahan
pengujian data dengan menggunakan alat geometric ini, maka posisi pixel dari data
interpretasi dan alat pengamatan. inderaja satelit tidah sesuai dengan posisi
Penginderaan jauh dengan pengertian dalam (lintang dan bujur) yang sebenarnya. Untuk
lingkup luas oleh Wolf (1983) dinyatakan memperbaiki posisi yang tidak sesuai dengan
sebagai setiap metode iyang dipergunakan koordinat geografi tersebut dilakukan koreksi
untuk mempelajari karakteristik obyek dari geometric dengan cara menggabungkan file
jauh. Penglihatan, penciuman dan peta acuan yang telah disediakan.
penginderaan manusia merupakan contoh Proses Pengolahan Citra
bentuk permulaan penginderaan jauh. Pada proses ini, pengolahan citra dilakukan
Sedangkan defenisi penginderaan jauh dengan dalam menganalisis penampakan citra untuk
pengertian yang lebih luas dinyatakan sebagai menentukan titik potensi penangkapan ikan.
pengukuran atau pemerolehan informasi dari Analisis titik potensi penangkapan ikan ini
beberapa sifat obyek atau fenomena dengan dilakukan menggunakan software ER-Mapper.
menggunakan alat perekam yang secara fisik Proses ini meliputi :
tidak terjadi kontak langsung atau Pengaturan RGB
bersinggungan dengan obyek atau fenomena Pemisahan antara awan, darat dan laut
yang dikaji [11]. Penggabungan file awan dan file Suhu
Permukaan Laut (SST)
Pemberian formula pada citra suhu
Cloud Masking dan Filtering
Pengolahan Klorofil-a Citra
Pembuatan Kontur SPL
Penentuan Lokasi Zona Potensi Penangkapan
Ikan (ZPPI)
Pembuatan Sistem Informasi.
Gambar 2. Siklus Penginderaan Jarak Jauh Sistem informasi zona potensi penangkapan
ikan. Sisten informasi ini dibuat dengan

ISBN: 978-602-18168-0-6 249


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Gambar 4 adalah contoh lokasi yang
Javascript. Selain itu, sistem informasi ini juga memenuhi syarat zona potensial penangkapan
dihubungkan dengan fitur google map untuk ikan, dengan rincian :
menampilkan titik-titik potensial penangkapan
ikan.
Jarak titik A ke titik B
HASIL DAN PEMBAHASAN Selisi Suhu 30.5 – 29.9 = 0.6
Penentuan Titik Zona Potensi penangkapan Garis kontur SPL lebih dari 6 garis
Ikan Untuk menentukan daerah yang diduga
Dalam penentuan titik-titik zona potensi sebagai daerah ZPPI yaitu daerah antara garis
penangkapan ikan ada beberapa hal yang harus kontur tertinggi dan garis kontur terendah (titik
diperhatikan, antara lain : tengah kontur suhu terendah dan tertinggi).
Interval Jarak Font +/- 3KM
Selisih suhu titik awal dengan titik akhir +/- Pembuatan Sistem Informasi
0.5ºC
Garis contour SPL > atau = 6 garis

Gambar 5 Halaman Utama User


Gambar 5 merupakan tampilan halaman utama
user. Dimana pada halam ini user dapat
melakukan pencarian berupa pencarian titik
pencarian ikan, dinas perikanan dan pasar
tradisional. Selain itu, user juga dapat mlihat
info jenis ikan yang kemungkinan dapat
Gambar 3 Daerah analisis potensi penangkapan ditangkap di daerah perairan Sulawesi Selatan.
ikan

Gambar 6 Pencarian Titik Penankapan


Gambar 4.45 merupakan tampilan pencarian
titik penangkapan ikan. Cara melakukan
pencarian yaitu dengan cara memasukkan
tanggal pencarian yang diinginkan dengan
tanggal pencarian titik penangkapan beracuan
pada sehari sebelumnya. Setelah itu, klik button
cari untuk melakukan pencarian.

Gambar 7 Hasil Pencarian Titik penangkapan


Gambar 4 Lokasi yang memenuhi syarat Ikan

ISBN: 978-602-18168-0-6 250


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

Gambar 7 merupakan tampilan hasil dari l t file csv kedalam


pencarian titik potensial penangkapan ikan. submit kedalam database
Dimana pada setiap marker jika di klik maka database
akan muncul informasi-informasi berupa jenis Klik Dapat Kembali
satelit, lintang, bujur, suhu laut (minimum dan tombo kembali ke Berhasil
maksimum), jarak font dan klorofil. l ke halaman
Pengujian
kemba halaman sebelumn
Pengujian Sistem
li sebelumn ya
Pengujian aplikasi dilakukan untuk memeriksa
fungsi-fungsi yang akan diimplementasikan. ya
Pengujian ini menggunakan metode black box.
Pengujian ini terfokus pada pengujian sisi Pengujian Respon
admin dan sisi user. Tujuan dari pengujian Pengujian respon ini dilakukan untuk
aplikasi ini adalah untuk memastikan halaman mengetahui tingkat kepuasan target end user
–halaman dari aplikasi telah berfungsi sesuai terhadap sistem informasi zona potensi
yang diharapkan. Adapun hasil dari pengujian penangkapan ikan yang telah dibuat.
tersebut. Pengujian respon ini dilakukan di
Data Yang Pengamat Kesimpu Kantor Dinas Perikanan Provinsi Sulawesi
Selatan pada departemen/divisi Perikanan
Masuk Diharapk an lan
Tangkap yang bidangnya dianggap sesuai
an an
dengan judul skripsi penulis.
Hasil Perhitungan Kuesioner Berdasarkan Poin
Data Ikan Pertanyaan
Jumlah poin pertanyaan = 17 butir
Dapat Menampil Jumlah populasi keseluruhan= 35 orang
Klik menampil kan list Jumlah Responden = 20 orang
form kan list data-data Berhasil Tabel 1 Tabel Perhitungan Kuesioner
Lihat data-data ikan
ikan sesuai
sesuai yang
yang tertera
tertera pada
pada database
database
Klik Dapat Data yang
tombo menghap dimaksud Berhasil
l us data terhapus
delete yang
dimaksud
Dapat Menampil
Klik masuk ke kan Berhasil
Form halaman halaman
Edit inputan input data
Data data tambah-
Ikan tambah- dataikan.
Gambar 8 Tabel hasil perhitungan kuesioner
dataikan. php juga
Hasil yang diperoleh yaitu :
php dan dapat
STS = 0
dapat menginpu TS =9
menginpu t file csv S = 213
t file csv SS = 118
Klik Dapat Menginpu
tombo menginpu t file csv Berhasil *) Keterangan :

ISBN: 978-602-18168-0-6 251


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

STS = Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju (SS) = 34,7%


TS = Tidak Setuju Setuju (S) = 62,64%
S = Setuju Tidak Setuju (TS) = 2,64%
SS = Sangat Setuju Maka dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi zona potensi penangkapan ikan yang
Hasil Perhitungan Kuesioner Berdasarkan telah dibuat bermanfaat dan dapat membantu
Responden end user dalam memperoleh informasi yang
Presentasi hasil kuesioner berdasarkan dibutuhkan
responden : UCAPAN TERIMAKASIH
% Puji Syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 SWT. Atas berkat rahmat dan hidayahnya
= 𝑋 100% sehingga peneliti dapat menyelesaikan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙 𝑋 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
penulisan penelitian ini dengan judul “Sistem
Informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan
STS 0%
Berbasis GIS di Daerah Perairan Sulawesi”.
9 Selesainya jurnal ini tidak lepas dari bantuan
TS 𝑋 100% = 𝟐, 𝟔𝟒 % berbagai pihak.
340
213 REFERENSI
S 𝑋 100% = 𝟔𝟐, 𝟔𝟒% [1] Dahuri R., J. Rais, S.P. Ginting dan M.J.
340
118 Sitepu, 1996. Pengelolaan Sumberdaya
SS 𝑋 100% = 𝟑𝟒, 𝟕% Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu.
340 Pradya Paramita. Jakarta.
[2] Indrawati, T.A., 2000. Studi tentang
Pie Chart hasil berdasarkan responden : Hubungan Suhu Permukaan Laaut Hasil
Pengukuran Satelit terhadap Hasil Tangkapan
TS, Presentase Respon Sistem Ikan Lemuru (Sardinella lemuru Bleeker 1853)
2.64% Informasi Zona Potensi
di Selat Bali. Program Pascasarjana, Institut
Penangkapan Ikan
Pertanian Bogor.
STS, 0% [3] Lillesand, T.M. and Kiefer, R.W., 1994.
SS, Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, Edisi
34.7% Ketiga., Alih Bahasa: Dulbahri, S., Hartono, P.,
S, Suharyadi.
62.64% [4] Munggaran, L.C., Widiastuti, W. and
Nugraha, B., 2012. PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Gambar 9 Pie Chart Presentase Respon Sistem PERIKANAN DI INDONESIA.Proceedings,
Informasi. konferensi nasional Sistem informasi 2012.
[5] Nybakken, J.W. and Eidman, H.M.,
KESIMPULAN 1992. Biologi laut: suatu pendekatan ekologis.
Setelah dilakukan pengujian pada proses PT Gramedia Pustaka Utama.
pengolahan citra dan pembuatan system [6] Prahasta, E., 2004. Sistem Informasi
informasi, maka diperoleh beberapa Geografis: ArcView Lanjut Pemrograman
kei=simpulan, yaitu : Bahasa Script Avenue. Informatika, Bandung.
Penentuan titik potensi penangkapan ikan dapat [7] Presetiahadi. K, 1994. Kondisi Oseonografi
dianalisis mengunakan beberapa software Perairan Selat Makassar Pada Juli 1992 (Musim
seperti Er-mapper, ENVI dan ARC-Gis dengan Timur). Skripsi. Program Studi Ilmu dan
memperhatikan parameter antara lain: Tegnologi Kelautan. Fakultas Perikanan IPB.
Interval Jarak Font +/- 3KM Bogor.
Selisih suhu titik awal dengan titik akhir +/- [8] Priyanti, N.S., 1999. Studi Daerah
0.5ºC Penangkapan Rawai Tuna di Perairan Selatan
Garis contour SPL > atau = 6 garis Jawa Timur-Bali pada Musim Timur
Berdasarkan hasil uji respon yang penulis Berdasarkan Pola Distribusi Suhu Permukaan
lakukan dengan menggunakan kuesioner yang Laut Citra Satelit NOAA/AVHRR dan Data
diujikan kepada 20 responden, diperoleh hasil : Hasil Tangkapan.

ISBN: 978-602-18168-0-6 252


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

[9] Star, J. and Estes, J.E., 1990. Geographic


information systems: an introduct ion (Vol.
303). Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
[10] Syofyan, I., Jhonerie, R. and Kasman,
A.R., 2012. APLIKASI SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS DALAM PENENTUAN
DAERAH PENGOPERASIAN ALAT
TANGKAP GOMBANG DI PERAIRAN
SELAT BENGKALIS KECAMATAN
BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS
PROPINSI RIAU. Jurnal Perikanan Dan
kelautan, 14(02).
[11]Wolf, P.R., 1993. Elemen Fotogrammetri.
[12] Zainuddin, M., 2006. Aplikasi Sistem
Informasi Geografis Dalam Penelitian
Perikanan Dan Kelautan. Makalah,
disampaikan pada Lokakarya Agenda
Penelitian COREM AP II Kabupaten Selayar,
pp.9-10.

ISBN: 978-602-18168-0-6 253

Anda mungkin juga menyukai