Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA

EGING ENDRICO AGLESIAS

KENDARI
2017
PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA

1. Pengertian Pluralitas Masyarakat Indonesia


Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang religius. Beberapa
agama dan kepercayaan dapat ditemukan di berbagai wilayah Indonesia.
Indonesia juga memiliki banyak suku bangsa. Itulah sebabnya Indonesia kaya
dengan budaya atau adat isitiadat. Kondisi geografis dan sosial Indonesia juga
memengaruhi berbagai kegiatan ekonomi masyarakat. Karena itu dapat ditemukan
berbagai pekerjaan masyarakat Indonesia di berbagai tempat. Kekayaan dan
keanekaragaman masyarakat Indonesia baik suku, agama, ras, pekerjaan dan lain-
lain menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia itu bersifat plural.
Kata “plural” berasal dari Bahasa Inggris yang artinya “jamak”, sedangkan
“pluralitas” berarti “kemajemukan”. Pluralitas masyarakat Indonesia memiliki arti
yang sama dengan kemajemukan masyarakat Indonesia. Selain istilah pluralitas,
istilah lain yang berhubungan dengan keragaman, yakni multikultural.
Multikultural berasal dari kata multi yang berarti banyak (lebih dari dua) dan
culture yang berarti kebudayaan. Masyarakat multikultural adalah masyarakat
yang memiliki banyak (lebih dari dua) kebudayaan. Masyarakat multikultural
tersusun atas berbagai budaya yang menjadi sumber nilai bagi terpeliharanya
kestabilan kehidupan masyarakat pendukungnya. Keragaman budaya tersebut
berfungsi untuk mempertahankan identitas dan integrasi sosial masyarakatnya.

2. Perbedaan Agama
Masyarakat Indonesia menganut berbagai agama. Terdapat enam agama yang
dianut oleh masyarakat Indonesia, yakni Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik,
Hindu, Buddha, Konghuchu. Meskipun terdapat perbedaan agama kita hendaknya
saling menghargai dan menghormati antar pemeluknya.
a. Agama Islam
Terdapat tiga teori mengenai proses masuknya agama Islam ke Indonesia.
Yaitu teori Mekkah, Persia dan Gujarat. Menurut teori Mekkah, Islam dibawa
ke Indonesia sekitar abad ke-7 oleh para pedagang arab. Berdasarkan teori ini,
bukti yang mendukung adalah adanya permukiman Islam tahun 674 masehi di
Baros, pantai sebelah barat Sumatera.
Adapun menurut teori Persia, Islam dibawa masuk ke Indonesia oleh orang-
orang Persia sekitar abad 13. Menurut teori Gujarat, Islam dibawa ke
Indonesia oleh pedagang Islam Gujarat, India, sekitar abad 13. Berdasarkan
teori ini, buktinya adalah batu nisan Sultan Malik al-Shaleh (sultan Samudra
Pasai) yang bercorak Gujarat dan tulisan Marcopolo yang menyatakan bahwa
ia mendapati banyak penduduk di Perlak (Peureula), Aceh Timur, yang
beragama Islam serta peran pedagang India dalam penyebaran agama
tersebut. Pemeluk agama Islam pada tahun 2010 tercatat sebanyak 207,2 juta
jiwa atau 87,2% dari seluruh penduduk Indonesia. Banyaknya agama Islam
di Indonesia tidak lepas dari keberadaan kerajaan-kerajaan islam terdahulu.
Adapun sejumlah hari besar yang dimiliki oleh umat islam yakni :
- Idulfitri
Dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal. Hari raya ini merupakan hari
kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan penuh puasa pada bulan
Ramadan.
- Idul Adha
Dilaksanakan pada tanggal 10 Zulhijah. Umat islam di Mekkah
melaksanakan ibadah haji. Sementara itu, bagi yang tidak dapat
melakukan dapat melakukan salat Iduladha dan penyembelihan hewan
kurban.
- Tahun baru Islam pada tanggal 1 Muharam
- Isra Mi’raj
Dilaksanakan pada tanggal 27 Rajab untuk memperingati perjalanan Nabi
Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho sampai ke
Sidratil Muntaha.
Maulid Nabi Dilaksanakan pada tanggal 12 Rabiul Awal untuk
memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Hari kelahiran ini
diperingati agar umat Islam mempelajari kisah hidup Nabi Muhammad
SAW.

b. Agama Hindu
Menurut catatan sejarah, agama Hindu sudah masuk ke Indonesia sejak
sebelum abad ke- 5 masehi. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya prasasti
Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Agama Hindu berasal dari India.
Terdapat 4 teori mengenai masuknya agama Hindu ke Indonesia, yaitu teori
Brahmana, Ksatria, Waisya dan Arus Balik.
Teori Brahmana Teori ini diungkap oleh Jc.Van Leur. Dia mengatakan bahwa
kebudayaan Hindu India yang menyebar ke Indonesia dibawa oleh golongan
Brahmana. Pendapatnya itu didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa
peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia,
terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan Bahasa Sansekerta dan
Huruf Pallawa. Karena hanya golongan Brahmanalah yang menguasai bahasa
dan huruf itu maka sangat jelas di sini adanya peran Brahmana.
Teori Ksatria Ada tiga pendapat mengenai proses penyebaran kebudayaan
Hindu yang dilakukan oleh golongan ksatria, yaitu:
- C. C. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria yang turut menyebarkan
kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria India ini ada yang
terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia.
Bantuan yang diberikan oleh para ksatria ini sedikit banyak membantu
kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku di Indonesia yang
bertikai. Sebagai hadiah atas kemenangan itu, ada di antara mereka yang
kemudian dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau
kelompok yang dibantunya. Dari perkawinannya itu, para ksatria dengan
mudah menyebarkan tradisi Hindu kepada keluarga yang dinikahinya tadi.
Selanjutnya berkembanglah tradisi Hindu dalam kerajaan di Indonesia.
- Sama seperti yang diungkap oleh C. C. Berg, Mookerji juga diungkap
oleh C. C. Berg, Mookerji juga mengatakan bahwa golongan ksatria dari
Inilah yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia.
Para Ksatria ini selanjutnya membangun koloni-koloni yang berkembang
menjadi sebuah kerajaan.
- J.L. Moens mencoba menghubungkan proses terbentuknya kerajaan-
kerajaan di Indonesia pada awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi di
India pada abad yang sama. Ternyata sekitar abad ke-5, ada di antara para
keluarga kerajaan di India Selatan melarikan diri ke Indonesia sewaktu
kerajaannya mengalami kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan
kerajaan di Indonesia.
Teori Waisya Teori Waisya dikemukan oleh NJ. Krom. Ia menyebutkan
bahwa proses masuknya kebudayaan Hindu dibawa oleh pedagang India.
Para pedagang India yang berdagang di Indonesia menyesuaikan dengan
angin musim. Sambil menunggu perubahan arah angin, mereka dalam waktu
tertentu menetap di Indonesia. Selama para pedagang India tersebut menetap
di Indonesia, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-
perempuan pribumi. Menurut NJ. krom, mulai dari sini pengaruh kebudayaan
India menyebar dan menyerap dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Teori Arus Balik Pendapat ini menjelaskan peran aktif dari orang-orang
Indonesia yang mengembangkan kebudayaan Hindu di Indonesia. Pendapat
mengenai keaktifan orang-orang Indonesia ini diungkap oleh F.D.K Bosch
yang dikenal dengan Teori Arus Balik. Teori ini menyebutkan bahwa banyak
pemuda Indonesia yang belajar agama Hindu ke India. Setelah memperoleh
ilmu yang banyak, mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkannya.
Agama Hindu menyebar ke berbagai wilayah Indonesia, antara lain Jawa,
Sulawesi, Bali dan NTT. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, pemeluk
agama Hindu sejumlah 4 juta jiwa atau kurang lebih1,7% dari seluruh
penduduk Indonesia. Hari besar umat Hindu antara lain :
- Nyepi Dirayakan setiap tahun baru Saka (tahun baru Hindu).
- Saraswati Saraswati merupakan hari turunnya ilmu pengetahuan.
- Galungan Hari raya Galungan merupakan hari kemenangan dharma
(kebenaran) melawan adharma (kejahatan).

c. Agama Buddha
Sama seperti halnya agama Hindu, agama Buddha juga telah masuk sejak
abad ke-5 masehi. Salah satu berita tertua tentang kehadiran agama Buddha di
Indonesia berasal dari berita Tiongkok yang ditulis Fa-Hsien pada tahun 414
masehi. Disebutkan bahwa di kerajaan Tarumanegara terdapat para pemeluk
Buddha walaupun tidak banyak. Selain itu, terdapat bukti lain yaitu kompleks
percandian Buddha di Batujaya, Karawang, lokasi kerajaan Tarumanegara.
Selain itu, Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat studi agama Buddha. Banyak
sarjana Tiongkok dan bangsa Asia Timur yang mempelajari agama Buddha di
Sriwijaya. Agama Buddha menyebar ke berbagai wilayah Indonesia antara
lain Sumatera, Jawa dan Sulawesi. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010,
pemeluk agama Buddha sebanyak 1,7 juta jiwa atau 0,72% dari seluruh
penduduk Indonesia. Hari besar umat Buddha antara lain sebagai berikut.
- Waisak Waisak dirayakan untuk memperingati tiga hari penting yaitu
lahirnya Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta menjadi Buddha,
wafatnya Buddha. Ketiga peristiwa penting ini dinamakan Trisuci Waisak
- Asadha Asadha dirayakan untuk memperingati tiga hari penting yakni
khotbah pertama Buddha, terbentuknya sangha Bhikkhu (persaudaraan
biksu Buddha) yang pertama dan lengkapnya Tiratana/Triratna atau
pelindung umat Buddha.
d. Agama Konghucu
Agama Konghucu diperkirakan masuk ke Indonesia sejak ratusan tahun lalu.
Terdapat klenteng-klenteng sebagai tempat ibadat umat Konghucu yang
sudah ada di beberapa tempat Indonesia. Misalnya Klenteng Hong Tiek Hian
di Surabaya yang diduga dibangun pada abad ke-13.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, pemeluk agama Konghucu
sebanyak 117,1 ribu jiwa atau 0,05% dari seluruh penduduk Indonesia. Hari
besar umat Konghucu antara lain :
- Imlek (perayaan tahun baru Konghucu)
- Cap Go Meh Cap Go Meh merupakan upacara persembahyangan kepada
Tuhan dengan mengucapkan terima kasih dan memulai kehidupan baru.
E.

e. Agama Kristen Protestan


Agama Kristen Protestan Pada abad XVI, bangsa Portugis dan kemudian
bangsa Belanda datang ke Indonesia. Maksud kedatangan mereka ke
Indonesia sebenarnya adalah mencari rempah-rempah yang akan mereka
perdagangkan di Eropa. Yang pertama datang ke wilayah Nusantara ini
adalah armada dagang Portugis yang sebelumnya telah merintis jalan melalui
Tanjung Harapan. Kedua bangsa inilah yang memperkenalkan agama Kristen,
yaitu Kristen Katolik dan Kristen Protestan di Indonesia. Pada dasarnya
kedua agama tersebut sama, karena keduanya memiliki kitab suci yang
disebut Al-kitab yang terdiri dari perjanjian Lama dan Perjanjian Baru atau
Injil.
Akan tetapi keduanya mempunyai sejarah yang agak berbeda. Bangsa
Belanda memperkenalkan agama Kristen Protestan untuk pertama kali di
Indonesia. Mula-mula penyebaran itu di arahkan kepada orang yang berada di
sekitar tempat perdagangan rempah-rempah, umumnya di Maluku dan
kemudian meluas ke segala pelosok di tanah air. Pendeta-pendeta Protestan
yang datang yang datang dari Negeri Belanda pada umumnya bekerja untuk
bangsa Belanda, tetapi kemudian mereka juga mengajarkannya kepada
penduduk asli. Dalam penyiaran ini pemerintah penjajahan sangat membatasi
pekerjaan pengabaran agama kepada penduduk asli, karena takut
mengganggu perdagangan yang mereka laksanakan. Namun, penyebaran
agama tidak dapat dan tidak boleh disamakan dengan kepentingan dagang.
Oleh karena itu, meskipun terdapat hambatan dari pemerintah penjajah,
agama Kristen Protestan berkembang terus. Berdasarkan sensus penduduk
tahun 2010 pemeluk agama Kristen Protestan berjumlah 16,5 juta jiwa atau
6,96% penduduk Indonesia. Adapun hari besarnya yaitu :
- Natal pada tanggal 25 Desember.
- Jumat Agung Untuk memperingati wafatnya Yesus Kristus
- Paskah Merayakan kebangkitkan Yesus Kristus F.

f. Agama Kristen Katolik


Agama Kristen Katolik Ada pendapat yang menyatakan bahwa agama ini
masuk ke Indonesia tepatnya di Sumatera Utara sekitar abad VIII. Namun
pendapat tersebut belum didikung bukti yang kuat. Bukti yang paling kuat
adalah kedatangan penjajah dari bangsa Portugis dan Spanyol. Berdasarkan
sensus 2010 jumlah pemeluknya 6,9 juta jiwa atau 2,91% dari penduduk
Indonesia. Adapun hari besarnya yaitu :
- Natal pada tang
- Jumat Agung
Untuk memperingati wafatnya Yesus Kristuaskah Merayakan kebangkitkan Yesus
Kristus

Anda mungkin juga menyukai