Anda di halaman 1dari 1

Ringkasan Film

Laskar Pelangi
Diawali saat SD Muhammadiyah, sekolah kampung di Belitong dengan fasilitas yang sangat
terbatas bahkan minus, membuka pendaftaran untuk murid baru kelas satu. Hingga saat2
terakhir pendaftaran hanya 9 orang anak yang mendaftar dan siap masuk kelas di hari
pertama. Padahal sekolah reot ini sudah diancam untuk membubarkan diri jika murid barunya
kurang dari 10 orang.
Di kalangan bawah, menyekolahkan anak berarti mengikatkan diri pada beban biaya yang
harus ditanggung selama bertahun2. Dan tertutupnya kesempatan untuk mempekerjakan si
anak secara penuh waktu demi membantu mengurangi beban hidup yang semakin berat.
Jika tak ada Harun, seorang anak berusia 15 tahun dengan keterbelakangan mental, yang
disekolahkan oleh ibunya agar tidak cuma mengejar anak ayam di rumah, tentu tidak pernah
terjadi kisah ini. Ikal tidak akan pernah bertemu, berteman satu kelas dengan Lintang, Mahar,
Syahdan, A Kiong, Kucai, Borek alias Samson, Sahara, Trapani, dan Harun. Tidak akan
pernah bertemu Bu Muslimah, guru penuh kasih namun penuh komitmen untuk
mencerdaskan anak didiknya. Dan tidak akan pernah ada Laskar Pelangi, yang di musim
hujan selalu melakukan ritual melihat pelangi sore hari dengan bertengger di dahan2 pohon
filicium yang ada di depan kelas mereka.
Selanjutnya dikisahkan ragam kejadian yang penuh suka dan duka dari kesepuluh anak
anggota Laskar Pelangi. Nantinya di tengah cerita Laskar Pelangi mendapat anggota
kesebelas, anggota wanita kedua, Flo.
Berkisah tentang Lintang, anak super genius didikan alam, yang rumahnya berjarak 40 km
dari sekolah dan dilaluinya dengan bersepeda setiap hari tanpa mengeluh. Bahkan ketika
suatu hari rantai sepedanya putus, dia rela berjalan kaki menuntun sepedanya ke sekolah. Dan
merasa bahagia karena masih mendapat kesempatan ikut menyanyikan Padamu Negeri di jam
pelajaran terakhir. Berkisah tentang Mahar anak genius berikutnya, tapi yang satu ini genius
dalam bakat seni. Berkisah tentang rutinitas membeli kapur tulis di toko yang jauh dari
sekolah dan berbau busuk, menggiring ke kisah cinta pertama Ikal kepada A Ling yang
berkuku indah. Tentang keberhasilan mereka mengangkat nama SD Muhammadiyah yang
selama ini selalu dianggap remeh dalam acara karnaval 17 Agustus dan lomba cerdas-cermat.
Tentang cita-cita Ikal. Tentang hilangnya Flo. Tentang petualangan mistis ke Pulau Lanun
menemui Tuk Bayan Tula bersama Flo dan Mahar. Dan bagian pertama ini ditutup dengan
kesedihan mendalam yang sangat mengharukan saat Laskar Pelangi harus merelakan
perginya seorang teman yang kurang beruntung…
Bagian pertama itu mengambil rentang waktu dari hari pertama Laskar Pelangi masuk kelas
satu Sekolah Dasar Muhammadiyah hingga empat bulan menjelang Ebtanas SMP di gedung
sekolah yang sama dengan orang2 yang sama (tambah Flo tentunya).
Pada bagian kedua, kisah ini melompat dua belas tahun kemudian saat Laskar Pelangi telah
menjadi sosok2 dewasa yang harus berjuang menggapai peruntungannya dalam kehidupan
nyata. Masing2 menjalani suratan hidupnya yang sudah ditetapkan. Ada yang berjalan sesuai
cita2nya, ada yang tidak terduga lompatannya, ada juga yang menyerah pada nasib yang
sudah tergambar jelas sejak dahulu.
Dan akhirnya pun mereka semua dengan perjuangan yang keras dan gigih dapat mendapatkan
apa yang mereka cita-citakan.

Anda mungkin juga menyukai