Anda di halaman 1dari 13

RANGKAIAN OPERASI NYALA(ON) BERURUTAN DAN

PADAM(OFF) BERURUTAN

1. Tujuan dan Manfaat


- Dapat membuat rangkaian operasi nyala (ON) dan
padam (OFF) berurutan
- Mengetahui manfaat rangkaian operasi nyala (ON)
berurutan dan padam (OFF) berurutan
- Dapat memahami cara kerja dari rangkaian operasi
nyala (ON) berurutan dan padam (OFF) berurutan

2. Landasan Teori

- Kontaktor
Kontaktor juga disebut saklar elektromagnetik,
yaitu : “ Saklar yang system operasinya dengan cara
kerja sistem elektromagnetik dan merupakan suatu
alat yang aman untuk penyambungan dan
pemutusan secara terus menerus / Continue “.

- Fungsi Kontaktor

Kontaktor digunakan untuk mengerjakan atau


mengoperasikan dengan seperangkat alat control
beban, seperti :

- Pengontrolan Motor – motor Listrik


- Pengaman Motor – motor Listrik
Pada pengaman motor – motor listrik beban lebih
dilakukan secara terpisah. Kontaktor akan bekerja
dengan normal bila diberikan tegangan 85 %
sampai 110 % dari tegangan permukaannya.
Sedangkan bila lebih kecil dari 85 % kontaktor akan
bergetar atau bunyi. Jika lebih besar dari 110 %
kontaktor akan panas dan terbakar. Kontaktor
mempunyai kontak – kontak UTAMA dan kontak –
kontak BANTU yang terdiri dari

- Normally Open ( NO )
- Normally Close ( NC )

- Aplikasi

Keuntungan menggunakan kontaktor magnetis


sebagai pengganti peralatan Kontrol yang
dioperasikan secara manual meliputi hal :

a. Pada penangan arus besar atau tegangan


tinggi, sulit untuk membangun alat manual yang
cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit
mengoperasikannya.

Sebaiknya, akan relative sederhana untuk


membangun kontaktor magnetis yang akan
menangani arus yang besar atau tegangan tinggi,
dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan
dari kontaktor.

b. Kontaktor memungkinkan operasi majemuk


dilaksanakan dari satu operator (satu lokasi) dan di
interlocked untuk mencegah kesalahan dan
bahaya operasi.

c. Pengoperasian yang harus diulang beberapa


kali dalam satu jam,dapat digunakan kontaktor
untuk menghemat usaha. Operator secara
sederhana harus menekan tombol dan kontaktor
akan memulai urutan event yang benar secara
otomatis.

d. Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis


dengan alat pilot atau sensor yang sangat peka.

e. Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh


kontaktor dan menjauhkan seluruhnya dari operator,
sehingga meningkatkan keselamatan instalasi.

f. Dengan menggunakan kontaktor peralatan


control dapat dipasangkan pada titik – titik yang
jauh. Satu – satunya ruang yang diperlukan dekat
mesin adalah ruangan untuk tombol tekan.
g. Dengan kontaktor, control otomatis dan semi
otomatis mungkin dilakukan dengan peralatan
seperti control logika yang dapat deprogram seperti
Programmable Logic Controller (PLC)

Push Button

Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi


sebagai pemutus atau penyambung arus listrik dari
sumber arus ke beban listrik.

Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari


saklar tekan start, stop reset dan saklar tekan untuk
emergency.

Push button memiliki kontak NC (normally close)


dan NO (normally open). Prinsip kerja Push Button
adalah apabila dalam keadaan normal tidak
ditekan maka kontak tidak berubah, apabila
ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai
stop (memberhentikan) dan kontak NO akan
berfungsi sebagai start (menjalankan) biasanya
digunakan pada sistem pengontrolan motor – motor
induksi untuk menjalankan mematikan motor pada
industri – industri. Push button dibedakan menjadi
beberapa tipe, yaitu:

a. Tipe Normally Open (NO)


Tombol ini disebut juga dengan tombol start
karena kontak akan menutup bila ditekan dan
kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan
maka kontak bergerak akan menyentuh kontak
tetap sehingga arus listrik akan mengalir.

b. Tipe Normally Close (NC)

Tombol ini disebut juga dengan tombol stop


karena kontak akan membuka bila ditekan dan
kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak
akan lepas dari kontak tetap sehingga arus listrik
akan terputus.

c. Tipe NC dan NO

Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut,


sehingga bila tombol tidak ditekan maka sepasang
kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila
tombol ditekan maka kontak tertutup akan
membuka dan kontak yang membuka akan
tertutup.

Prinsip Kerja Kontaktor

Gambar dibawah ini adalah ilustrasi sederhana


yang bisa menjelaskan bagaimana tentang prinsip
kerja dari sebuah kontaktor.
Gambar 2.1 Prinsip Kerja Kontaktor

Gambar diatas merupakan sebuah kontaktor


dengan kontak bantu NO (13 - 14) dan NC (21 - 22)
serta kontak utama (1-2, 3-4, 5-6). Perhatikan bagian
kumparan elektromagnetik (A1-A2), jika kumparan
tersebut mendapatkan tegangan sesuai dengan
tegangan kerja pada spesifikasi kontaktor, maka
bagian inti besi diam akan menjadi magnet yang
cukup untuk menarik bagian inti besi bergerak yang
terdapat diatasnya. Pada kondisi ini inti besi
bergerak akan menarik bahan isolator yang
terdapat padanya, sehinggga jika bahan isolator
tersebut bergerak sama dengan merubah kondisi
kontak pada kontaktor karena semua poros kontak
pada kontaktor tersebut menempel pada bahan
isolator dan bahan isolator tersebut menempel pada
inti besi bergerak yang dikendalikan oleh sifat
magnetic dari inti besi diam.

Selama A1-A2 mendapat tegangan, inti besi


bergerak akan terus menepel pada inti besi diam
yang bersifat magnet dan semua kontak pada
kontaktor tersebut pada kondisi ini akan berubah
kondisi daro Normally Open (NO) menjadi Normally
Close (NC) atau sebaliknya dari Normally Close (NC)
menjadi Normally Open (NO). ini berlaku untuk
semua kontak baik kontak utama ataupun kontak
bantu. Jika kumparan A1-A2 tidak mendapat
tegangan maka pegas akan mendorong dan
melepas kembali inti besi bergerak yang
sebelumnya tertempel pada inti besi diam sehingga
semua kontak yang sebelumnya berubah kondisi
akan kembali pada kondisi awal ketika kontaktor
tidak bekerja. Kontak Normally Close (NC) akan
berubah kembali menjadi Normally Open (NO),
begitu juga Normally Open (NO) akan berubah
kembali menjadi Normally Close (NC).
3. Gambar Rangkaian

Gambar 3.1 Rangkaian operasi nyala (ON) berurutan dan padam (OFF) berurutan
4. Alat yang Dibutuhkan

NO Alat – alat Keterangan Jumlah

MCB
1 1 buah

Kontaktor yang dilengkapi


dengan kontak bantu
2 3 buah
2 NO 2 NC

Lampu
3 3 buah

4 Push Button 2 tombol 3 buah

5 25 buah
Kabel Banana
5. Langkah Kerja

1. Langkah pertama, siapkan alat dan bahan yang


akan digunakan.

2. Kemudian rangkai alat dan bahan yang akan


digunakan sesuai dengan gambar percobaan.

3. Pastikan alat dan bahan yang terpasang sudah


terpasaang dengan kuat dan benar.

4. Jika rangkaian sudah benar, sambungkan steker


dengan stop kontak yang sudah tersambung
dengan sumber listrik

5. Setelah terhubung, nyalakan power supply atau


MCB.

6. Kemudian uji coba rangkaian yang sudah


terpasang dan tersambung dengan sumber listrik.

7. Jika rangkaian percobaan berhasil, langkah


selanjutnya adalah mencatat dan mengamati
hasil percobaan.

8. Setelah selesai mencatat dan mengamati hasil


percobaan, matikan MCB dan cabut stecker dari
stop kontak.
9. Bongkar rangkaian jika sudah melakukan
percobaan.

10.Susun kembali alat dan bahan yang sudah


digunakan dengan rapi pada tempatnya.
6. Pembahasan

Pada percobaan kali ini kami membuat rangkaian nyala


berurutan dan mati berurutan yaitu kontaktor akan
menyala berurutan mulai dari K1, K2, dan K3 dan akan
mati pada arah sebaliknya yaitu, K3,K2, dan K1.

7. Analisa Rangkaian

Ketika saklar S1 ditekan maka K1 akan aktif dan lampu L1


menyala. ketika saklar S2 ditekan maka K2 akan aktif dan
lampu L2 akan menyala begitu juga dengan saklar S3, jika
saklar S3 ditekan maka K3 akan aktif dan lampu L3 akan
menyala. Dan untuk mematikan lampu dari arah yang
sebaliknya yaitu dari K3,K2, dan K1. Ketika saklar S03
ditekan maka Lampu L3 akan padam, ketika S02 ditekan
maka lampu L2 akan padam, dan begitu juga S01 ketika
ditekan maka lampu L1 akan padam. Rangkaian akan
beroperasi sesuai dengan urutan yaitu K1, K2, dan K3. Dan
akan mati dari arah sebaliknya yaitu K3,K2, dan K1.

8. Kesimpulan
1. Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar
yang bekerja berdasarkan kemagnetan.

2. Komponen penting pada kontaktor (Magnetic


Contactor):
- Kumparan magnit (coil) dengan simbol A1 – A2
yang akan bekerja bila mendapat sumber
tegangan listrik.

- Kontak utama terdiri dari simbol angka : 1,2,3,4,5,


dan 6.

- Kontak bantu biasanya tediri dari simbol angka


11,12,13,14, ataupun angka 21,22,23,24 dan juga
angka depan seterusnya tetapi angka belakang
tetap dari 1 sampai 4.

3. Sistem pengaturan secara berurutan yaitu adanya


saling keterkaitan antara kontaktor, dimana kerja dari
kontaktor berikutnya (K2) dipengaruhi dari kontaktor
sebelumnya (K1). Dengan demikian apabila salah satu
dari kontaktor (K1) bekerja (ON) sehingga kontaktor
berikutnya (K2) dapat dioperasikan (ON).

4. Dan Kontaktor K1 tidak akan mati jika kontaktor dari K2


belum dimatikan, begitu juga dengan kontaktor K2 tidak
akan mati jika kontakor K3 tidak dimatikan.

Anda mungkin juga menyukai