Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
JURUSAN KEDOKTERAN
2013/2014
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pendahuluan............................................................................................................. 5
Kesimpulan....................................................................................................................16
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya sehingga kita dapat menyusun makalah
ini dengan sebaik-baiknya. Kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “
Lipid “ .Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu dan kawan-kawan yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan .Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk kemajuan ilmu
penetahuan ini.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau
manusia, dan sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Untuk memberikan definisi
yang jelas tentang lipid sangat sukar, karena sifat kimia dan biologinya berbeda-beda. Walaupun
demikian para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai
sifat fisika seperti lemak, dimasukkan dalam satu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat
fisika yang dimaksud ialah:
1. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya
ester, aseton, kloroform, benzena, yang sering disebut “pelarut lemak”.
2. Ada hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya.
3. Mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup.
Jadi berdasarkan pada sifat fisika, lipid dapat diperoleh dari hewan dan tumbuhandengan
cara ekstraksi menggunakan alkohol panas, eter atau pelarut lemak lainnya. Jaringan bawah kulit
disekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung banyak lipid.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengertian lipid dan pengggolongannya berdasarkan struktur dan
karekteristik non polar, berdasarkan hasil hidrolisisnya, berdasarkan gugus polar dan non
polarnya serta struktur kimianya. Termasuk didalamnya mengetahui sifat dan fungsi dari lipid
tersebut.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENDAHULUAN
Pengertian
Fungsi Lipid
Secara umum dapat dikatakan bahwa lipid bagi manusia berfungsi sebagai :
5
Pelarut vitamin ADEK
Komponen hormon
Sifat Lipid
6
2.2 KLASIFIKASI LIPID
1. Asam Lemak
Asam lemak atau asil lemak ialah hasil sintesis dari polimerasi asetil-KoA
dengan gugus malonil-KoA atau metilmalonil-KoA di dalam sebuah proses
yang disebut sintesis asam lemak.
Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon yang berakhir dengan gugus asam
karboksilat.Penyusunan ini memberikan molekul ujung yang polar dan
hidrofilik,dan ujung yang nonpolar dan hidrofobik yang tidak larut di dalam
air.
Asam lemak adalah asam alkanoat dengan rumus bagun hidrokarbon yang
panjang.Rantai hidrokarbon tersebut dapat mencapai 10 hingga 30 atom.
Contoh asam lemak yang penting adalah eikosanoid,utamanya diturunkan dari
asam arakhidonat dan asam eikosapentaenoat,yang meliputi
prostaglandin,leukotriena,dan tromboksana.
Contoh lain kategori asam lemak adalah ester lemak dan amida lemak.Ester
lemak meliputi zat-zat seperti ester lilin,turunan-turunan asam lemak tioester
koenzim A,turunan-turunan asam lemak tioester ACP, dan asam lemak
karnitina.Amida lemak meliputi senyawa N-asiletanolamina.
Pada asam lemak dengan sedikit atom karbon,gugus asam akan mendominasi
sifat molekul dan memberikan sifat polar.Walaupun demikian pada asam
lemak,rantai alkanalah yang mendominasi sifat molekul.
Asam lemak terbagi menjadi :
Asam lemak jenuh ( Saturated ) : tidak membentuk ikatan rangkap karbon-karbon pada
hidrokarbon. Lemak jenuh kebanyakan tidak baik bagi kesehatan.
Memilki ciri-ciri sebagai berikut :
7
ü Notasi pada asam lemak jenuh misalkan asam palmitat ( 16 : 0)
Menyatakan asam tersebut memilki 16 karbon dan tidak ada ikatan rangkap karbon-karbon.
Asam lemak tak jenuh ( Unsaturated ) : membentuk ikatan rangkap karbon-karbon pada
hidrokarbon. Lemak tak jenuh lebih disukai, dikatakan lebih aman. Lemak ini tidak
menimbulkan penyakit, bahkan dapat dipergunakan untuk diet contoh bersumber dari buah-
buahan. Notasi asam lemak tidak jenuh misalnya oleat ( 18:1 ) menyatakan asam tersebut
memiliki 18 atom karbon dan 1 ikatan rangkap karbon.
Berdasarkan jumlah ikatan rangkap karbon-karbon dapat dibagi 2 :
1. Asam lemak monoenoat (Monounsaturated fatty acid atau MUFA) memiliki 1 ikatan
rangkap karbon-karbon.
2. Asam lemak polienoat (Polyunsaturated fatty acid atau PUFA) memiliki ikatan karbon
lebih dari 1.
2. Gliserolipid
Gliserolipid tersusun atas gliserol bersubstitusi mono-,di-,dan tri-,yang paling
terkenal adalah ester asam lemak dari gliserol (triasilgliserol),yang juga
dikenal sebagai trigliserida.
Karena ia berfungsi sebagai cadangan makanan,lipid ini terdapat dalam
sebagaian besar lemak cadangan di dalam jaringan hewan.
Hidrolisis ikatan ester dari triasilgliserol dan pelepasan gliserol dan asam
lemak dari jaringan adipose disebut”mobilisasi lemak”.
Subkelas gliserolipid lainnya adalah glikosil gliserol,yang dikarakteristik
dengan keberadaan satu atau lebih residu monosakarida yang melekat pada
gliserol melalui ikatan glikosidik.Contohnya adalah digalaktosildiasilgliserol
yang dijumpai di dalam membran tumbuhan dan seminolipid dari sel sperma
mamalia.
Gliserida adalah ester dari asam lemak dan sejenis alkohol dengan tiga gugus
fungsional yang disebut gliserol ( nama IUPAC : 1,2,3-propantriol)
8
Karena gliserol memiliki tiga gugus fubgsional alkohol,asam lemak akan
berekasi untuk membuat tiga gugus ester sekaligus.
Gliserida dengan tiga gugus ester asam lemak disebut trigliserida.
3. Fosfolipid
Fosfatidiletanolamina
9
Fosfolipid merupakan komponen yang utama pada membran sel lapisan
lemak.
Fosfolipid yang umum dijumpai adalah :Lecitin yang mengandung alkohol
amino jenis kolina dan Kepalin yang mengandung alkohol amino jenis serina
atau etanolima
Sifat fosfolipid bergantung dari karakter asam lemak dan alkohol amino yang
diikat.
4. Sfingolipid
Sfingomielin
Sfingolipid adalah senyawa kompleks dengan kerangka dasar basa sfingoid
yang disintesis secara de novo dari asam amino serina dan asil lemak KoA
berantai panjang,yang kemudian diubah menjadi
seramida,fosfosfingolipid,glisosfingolipid,dan senyawa-senyawa lainnya.
Nama sfingolopid diambil dari mitologi Yunani,Spinx,setengah wanita dan
setengah singa yang membinasakan siapa saja yang tidak dapat menjawab
teka-tekinya
Sfingolipid ditemukan oleh Johann Thudichum pada tahun 1874 sebagai teka-
teki yang sangat rumit dari jaringan otak.
Sfingolipid ditemukan di dalam membran sel,khususnya pada sel saraf dan
jaringan otak.Lemak ini tidak mengandung gliserol,tetapi dapat menahan dua
gugus alkohol pada bagian tengah kerangka amina.
Fosfosfingolipid utama pada mamalia adalah sfingomielin (seramida
fosfokolina),pada serangga terutama mengandung seramida fosfoetanolamina
dan pada fungi memiliki fitoseramida fosfoinositol dan gugus kepala yang
mengandung manosa.
10
Glikosfingolipid adalah sekelompok molekul beraneka ragam yang tersusun
dari satu residu gula atau lebih yang terhubung ke basa sfingoid melalui ikatan
glikosidik.
5. Lipid Sterol
Lipid sterol,seperti kolesterol dan turunannya,adalah komponen lipid
membran yang penting,bersamaan dengan gliserofosfolipid dan sfingomielin
Steroid 18-karbon.(C18) meliputi estrogen,sementara streroid C19 terdiri dari
androgen seperti testosterone dan androsteron.Steroid C21 meliputi
progestagen,juga glukokortikoid dan mineralokortikoid.
Sekosteroid,terdiri dari berbagai macam bentuk vitamin D,dikarakterisasi oleh
perpecahan cincin B dari struktur inti.
Contoh lain dari lemak sterol adalah asam empedu dan konjugat-
konjugatnya,yang pada mamalia merupakan turunan kolesterol yang
dioksidasi dan disentesis di dalam hati
Pada tumbuhan,terdapat fitosterol,seperti beta-Sitosterol,stigmasterol,dan
brasikasterol.Sterol dominan di dalam membran sel fungi adalah ergosterol
6. Lipid prenol
Lipid prenol disintesis dari isopentenil pirofosfat dan dimetilalil pirofosfat
yang sebagian besar dihasilkan melalui lintasan asam mevalonat (MVA)
Isoprenoid sederhana (alkohol linear,difosfat dan lain-lain) terbentuk dari
adisi unit C5 yang terus-menerus,dan diklasifikasi menurut banyaknya satuan
terpena.Struktur yang mengandung lebih dari 40 karbon dikenal sebagai
politerpena.
Karotenoid adalah isoprenoid sederhana yang penting yang berfungsi sebagai
antioksidan dan sebagai prekursor vitamin A.Contoh lainnya adalah kuinon
dan hidrokuinon
Vitamin E dan vitamin K,juga ubikuinon adalah contoh kelas ini
11
Prokariota mensintesis poliprenol (disebut baktoprenol) yang satuan
isoprenoid terminalnya melekat pada oksigen tetap tak jenuh,sedangkan pada
poliprenol hewan (dolikol) isoprenoid terminalnya telah direduksi.
7. Sakarolipid
Sakarolipid (bahasa Inggris) : saccharolipid,glucolipid) adalah asam lemak
yang terikat langsung dengan molekul glukosa.
Pada sakarolipid,monosakarida mengganti ikatan gliserol dengan asam
lemak,seperti yang terjadi pada gliserolipid dan gliserofosfolipid.
Sakarolipid yang paling dikenal adalah prekursor glukosamina terasilasi dari
komponen lipid A lipopolisakarida pada bakteri gram-negatif.
Proses hidrolisis sakarolipid akan menghasilkan amino gula
8. Poliketida
Poliketida adalah metababolit sekunder yang terbentuk melalui proses
polimerisasi dari asetil dan propionil oleh enzim.Enzim yang sering digunakan
adalah poliketida sintase,melalui proses kondensasi Claisen.
Poliketida dihasilkan secara alami oleh bakteri ,fungi ,tumbuhan
,hewan,sumber daya laut dan organism yang memiliki keanekaragaman
struktural yang tinggi
Banyak poliketida berupa molekul siklik yang kerangkanya seringkali
dimodifikasi lebih jauh melalui
glikosilasi,metilasi,hidroksilasi,oksidasi,dan/atau proses lainnya untuk
meneliti manfaat dari sifat antibiotic yang dimiliki
Beberapa jenis poliketida bahkan bersifat anti kanker,dapat menurunkan
kolesterol serta menunjukkan efek imuno-supresif
Sejumlah senyawa antimikroba,antiparasit,dan antikanker merupakan
poliketida atau turunannya,seperti eritromisin,antibiotic
tetrasiklin,avermektin,dan antitumor epotilon.
12
9. Garam lemak
Sabun adalah campuran dari natrium hidroksida berbagai asam lemak yang
terdapat di alam bebas
Sabun terbuat melalui proses saponifikasi asam lemak.Biasanya digunakan
natrium karbonat atau natrium hidroksida untuk proses tersebut
Secara umum,reaksi hidrolisis yang terjadi dapat dirumuskan : Asam lemak +
NaOH --- air + garam asam lemak
Jenis sabun yang dihasilkan tergantung pada jenis asam lemak dan panjang
ranti karbonnya
Natrium stearat dengan 18 karbon dalam sabun yang sangat keras dan tidak
larut
Seng stearat digunakan pada bedak talkum karena bersifat hidrofobik
Asam laurat dengan 12 karbon yang telah menjadi natrium laurat sangat
mudah terlarut,sedangkan asam lemak dengan kurang dari 10 atom karbon
tidak digunakan menjadi sabun karena dapat menimbulkan iritasi pada kulit
dan berbau kurang sedap.
10. Parafin
Parafin (bahasa inggris: wax) adalah lemak yang terbentuk dari esterisasi
alcohol yang memp nyai rumus bangun yang panjang, dengan asam lemak
alcohol dapat mengandung 12 hingga 23 atom karbon..
Parafin dapat ditemukan di alam sebagai pelindung daun dan sel batang untuk
mencegah agar tanaman tidak kehilangan air terlalu banyak
Lanolin adalah paraffin pada bulu domba.
Beeswax adalah cairan paraffin yang disekresi lebah untuk membangun sel
tempat untuk madu dan telur lebah
Parafin yang digunakan untuk pembuatan lilin bukan melalui esterisasi,
melainkan merupakan campuran dari alkana dengan berat molekul yang
besar.Pelumas untuk telinga dibuat dari campuran fosfolipid dan ester dari
kolesterol.
13
2.3 SIMPLISIA YANG MENGANDUNG LIPIDA
14
3. Alpukat ( Persea gratissima)
Buah alpukat mengandung asam folat, asam
pantotenat, niasin, vitamin B1, B6,C,E, fosfor, zat
besi, kalsium,magnesium,glutation.
Selain itu kaya asam lemak tak jenuh atau
monounsatured fatty acid (MUFA) sehingga mampu
menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol.
Bersama dengan vitamin E dan glutation,MUFA beraktifitas sebagai antioksidan.
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Lipida adalah komponen sel yang bersifat berminyak atau berlemak, dan tidak larut
didalam air, yang dapat diestrak dengan larut nonpolar. Beberapa lipid berfungsi sebagai
komponen struktural membran, yang lain sebagai bentuk penyimpan bahan bakar. Asam
lemak, yang merupakan komponen berlemak dari lipid, biasanya memiliki jumlah atom
karbon yang genap, yang paling banyak dijumpai memiliki 16 atau 18 atom karbon. Asam
lemak dapat bersifat jenuh atau tidak jenuh. Garam sodium atau potasium dari asam lemak
disebut sabun. Triasilgliserol mengandung 3 molekul asam lemak yang berikatan ester
dengan ketiga gugus hidroksil dari gliserol. Triasilgliserol sederhana mengandung hanya satu
jenis asam lemak, triasilgliserol campuran mengandung sedikitnya dua jenis yang berbeda.
Triasilgliserol terutama adalah lemak penyimpan.
Lipid polar, yang memiliki kepala bersifat polar dan ekor nonpolar merupakan komponen
utama membran . Yang paling banyak adalah fosfogliserida, yang mengandung dua molekul
asam lemak yang berkaitan ester dengan kedua gugus hidroksil bebas dari gliserol 3-fosfat
dan karbon alkohol yang kedua, yaitu gugus pada bagian kepalanya, berkaitan ester dengan
asam fosfat.Fosfogliserida berbeda didalam struktur gugus kepala.Fosfogliserida yang paling
banyak dijumpai adalah fosfatidiletanolamin dan fosfatidilkolin. Kepala yang bersifat polar
pada fosfogliserida membawa muatan listrik pada pH di sekitar 7.Spingolipid juga
merupakan komponen membran mengandung basa spingosin, tetapi tidak mengandung
gliserol.
Semua lipi polar memiliki kepala yang bersifat polar dan bermuatan listrik,dan ekor
hidrokarbon yang bersifat nonpolar, lipid ini secara spontan membentuk misel, lapisan
tunggal dan lapisan ganda, yang distabilkan strukturnya oleh interaksi hidrofobik.
16
DAFTAR PUSTAKA
17