Anda di halaman 1dari 5

1.1.

Pendahuluan

Henti Jantung (Cardiac arrest) tidak bisa lepas dari penyakit jantung dan
pembuluh darah, karena penyebab tersering dari cardiac arrest adalah penyakit
jantung koroner. Setiap tahun terdapat kurang lebih 295.000 kasus cardiac arrest
yang ditangani baik dirumah sakit maupun diluar rumah sakit di Unites States
(American Heart Asociation, 2012). WHO (2008) menerangkan bahwa penyakit
jantung, bersama-sama dengan penyakit infeksi dan kanker masih tetap
mendominasi peringkat teratas penyebab utama kematian di dunia. Serangan
jantung dan problem seputarnya masih menjadi pembunuh nomor satu dengan
raihan 29 persen kematian global setiap tahun.

Di Indonesia data yang dikeluarkan oleh Badan Litbang Kemenkes tahun


2016, bahwa yang di diagnosis dokter, prevalensi penyakit jantung koroner di
Indonesia tahun 2016 sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar 883.447 orang,
sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/gejala sebesar 1,5% atau diperkirakan
sekitar 2.650.340 orang.

Cardia carrest adalah berhentinya fungsi jantung secara tiba-tiba pada


seseorang yang telah atau belum diketahui menderita penyakit jantung. Waktu dan
kejadiannya tidak terduga, yakni segera setelah timbul keluhan (American Heart
Association, 2010). Kematian otak dan kematian permanen terjadi dalam jangka
waktu 8 sampai 10 menit setelah seseorang mengalami cardia carrest. Cardia
carrest dapat dipulihkan jika tertangani segera dengan melakukan Cardio Pulmonary
Resusitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan defibrilasi untuk
mengembalikan denyut jantung normal. Kesempatan pasien untuk bisa bertahan
hidup berkurang 7 sampai 10 persen pada tiap menit yang berjalan tanpa CPR dan
defibrilasi (American Heart Assosiacion, 2010). Berdasarkan hasil penelitian dari
American Heart Association didapatkan data bahwa 64% pasien dengan cardiac
arrest yang mendapatkan penanganan segera dapat bertahan hidup tanpa
kerusakan otak. Inti dari penangan cardia carrest adalah kemampuan untuk bisa
mendeteksi dan bereaksi secara cepat dan benar untuk sesegera mungkin
mengembalikan denyut jantung ke kondisi normal untuk mencegah terjadinya
kematian otak dan kematian permanen. Penanganan secara cepat dapat diwujudkan
jika terdapat tenaga yang memiliki kemampuan dalam melakukan langkah-langkah
chain of survival saat cardiac arrest terjadi. Kemampuan inilah yang bisa didapatkan
oleh tenaga medis maupun non medis di rumah sakit melalui pelatihan Basic Life
Support (BLS) dan Advanced Cardiovascular Life Support (ACLS). Dengan
pengetahuan dan keterampilan yang akan dipelajari dalam pelatihan ini, peserta
diharapkan tenaga medis terutama perawat UGD dapat menyelamatkan nyawa
pasien yang mengalami henti jantung dan atau kegawatdaruratan kardiovaskuler.
Peserta akan mempelajari keterampilan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) untuk
korban semua usia dan akan berlatih CPR dalam sebuah grup. Peserta akan belajar
bagaimana menggunakan Alat Defibrilasi Eksternal otomatis (Automated external
defibrillator) dan bagaimana mengeluarkan sumbatan total pada korban.
Keterampilan yang akan dipelajari dapat mengenali kegawat daruratan henti jantung
tiba-tiba dan mengetahui bagaimana merespon korban tersebut serta melakukan
tindakan lebih lanjut. Pro Emergency merupakan peyelenggara pelatihan BLS -
ACLS dan terdaftar sebagai ITC (International Training Centre) dari American Heart
Association (AHA)regional Asia Pasifik dengan registrasi No ZZ20971 sejak 22
Januari 2014.
1.2. Tujuan
A. Basic Life Support (BLS)
Tujuan dari pelatihan BLS adalah membekali petugas kesehatan agar mampu
melakukan CPR di dalam maupun di luar Rumah Sakit. Setelah menyelesaikan
pelatihan peserta diharapkan mampu untuk :
1. Menginisiasi Rantai Penyelamatan (Chain of Survival)
2. Melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) berkualitas tinggi untuk korban
dewasa, anak, dan bayi.
3. Mampu melakukan RJP dengan menggunakan Automatic External Defibrilator
(AED)
4. Memberikan bantuan nafas yang tepat baik dengan metode Mouth to
Maskmaupun Bag Valve Mask (BVM)
5. Latihan CPR 1 dan 2 orang penolong.
6. Membebaskan sumbatan jalan nafas total
B. Advanced Cardiovascular Life Support (ACLS)
Tujuan dari kursus ACLS ini untuk meningkatkan keberhasilan dalam menolong
korban dengan henti jantung atau kegawat daruratan jantung melalui kerjasama tim
dalam melakukan resusitasi (Team Dynamic). Setelah menyelesaikan kursus ini
perawat diharapkan mampu untuk :
1. Mengenali dan melakukan pengelolaan sebelum adanya serangan jantung yang
kemungkinan akan menjadi henti jantung.
2. Mendemonstrasikan keterampilan dalam memberikan penanganan BLS, termasuk
memprioritaskan kompresi dada dan mengintegrasikan penggunaan AED
3. Mengenali dan menangani gangguan jalan napas dan henti nafas. 4. Mengenali
dan menangani henti jantung sampai dengan perawatan paska henti jantung,
penghentian resusitasi atau rujukan.
5. Mengenali dan menangani ACS (AcuteCoronaria Syndrom) dengan tahapan
penanganan yang tepat.
6. Mengenali dan menangani awal stroke, dengan tahapan penanganan yang tepat.
7. Mendemonstrasikan komunikasi yang efektif dalamtim resusitasi.
1.3. Peserta
a. Peserta Pelatihan BLS Dokter Spesialis Dokter Umum, Perawat Bidan, Orang
Awam Khusus
b. Peserta pelatihan ACLS Dokter Spesialis Dokter Umum dan Perawat
1.4. Materi Pelatihan
A. Basic Life Support (BLS)
�Pembukaan dan Pengenalan Kursus
�Panduan AHA 2010 Update keilmuan CPR dan ECC
�BLS/ CPR Basic untuk dewasa
�Rescuer CPR dengan AED Demo
�Penilaian dan Keamanan TKP
�Kompresi dada untuk korban dewasa
�Dasar-dasar Airway and Breathing
�Kompresi dada dan latihan bantuan nafas
�Defibrillasi: Pengenalan dan penggunaan AED
�AED pada situasi khusus dan keamanannya
�Pengenalan CPR/RJP BLS pada Anak
�Kompresi dada untuk korban anak
�Pengenalan BLS pada bayi
�Bantuan nafas dengan BVM pada bayi
�AED untuk bayi dan anak umur dari 1tahun sampai 8 tahun
�CPR dengan Advanced Airway
�Tersedak Dewasa/ Anak
�Test Tulis dan Praktek B. Advanced Cardiovascular Life Support
�Overview kursus (Video)
�BLS / ACLS Survey (Video )
�CPR With AED
�Pengelolaan Jalan napas dan pernapasan
�Electrical Therapy
�Konsep Tim Resusitasi (Video Showing)
�Asystole dan PEA
�VF/Pulseless VT
�Tachycardia dengan Nadi (Stabil / Tidak Stabil)
�Bradycardia (Stabil / Tidak Stabil)
�Penilaian dan penanganan Stroke
�Acute Coronary Syndrome (ACS)
�Test Tulis dan Praktek
1.5. Tempat dan Waktu
Tempat di : Hotel Royal Jember
Hari/Tanggal: Minggu- Senin , 24-25 Desember 2017
Waktu : Pkl. 08.00 s.d 16.00
1.6. Sertifikat
1. Sertifikat tambahan dari Pro Emergency berupa sertifikat BLS dan ACLS.
2. Untuk perawat disertakan SKP dari PPNI Untuk dokter pemberiaan SKP IDI
sedang dalam proses pengurusan
1.7. Biaya

Biaya mengikuti pelatihan BLS+ACLS adalah: Rp. 2.500.000 / peserta


Ket:  Belum termasuk penginapan  Pendaftaran ditutup per jika peserta telah
mencapai kuota 24 orang  Biaya ditransfer melalui rekening
1.8 Penutup
Demikian proposal penawaran partisipasi kegiatan pelatihan ini disampaikan, besar
harapan kami agar bapak/ibu dapat mengirimkan staf dan karyawannya untuk
mengikuti kegiatan diatas.

Anda mungkin juga menyukai