Anda di halaman 1dari 5

GIZI DAN PRODUKTIFITAS KERJA

Ni Nengah Ariati1

Abstract. The low labor productivity are considered due to the lack of
motivation to work, without being aware of other factors such as nutrition
workers. Repair and nutrition has very important significance in efforts to
prevent morbidity, lower rates of absenteeism and increase productivity. Workers
who do not get adequate energy, even though they clearly are not productive
in and keep working. What is clear they will work to slow down the rhythm
can remain in the workplace. It can be seen from the decline in the arable
workers after work a few hours, especially if the question does not seek input
eat/drink required. The purpose of the diet for workers is creating a healthy
physical state so passionate to do the job, increase body resistance against
various diseases, Pressing morbidity and mortality, Improve labor productivity,
and to meet the needs of calories, protein, fat, vitamins and minerals in a
balanced. Labor productivity is influenced by many factors, some of which
have a very important role and determines the nutritional adequacy. These
factors will determine the performance of the labor force because of the
adequacy and spreader balanced calories during work. Someone with the status
of malnutrition may not be able to work with maximum results because
performance is affected by a person’s health status. A healthy workforce will
work harder, productive, and carefully so as to prevent accidents that may
occur in the work.
Keywords: nutrition, dietary allowances, work productivity

Jumlah angkatan kerja di Indonesia terus Ini menyebabkan pekerja lambat berpikir,
meningkat. Saat ini mencapai 113,74 juta lambat bertindak, dan cepat lelah. Dalam
jiwa dan yang bekerja mencapai 104,49 juta buku yang sama penelitian oleh
jiwa1). Pemenuhan kecukupan gizi selama Soerjodibroto mendapatkan terjadi
bekerja merupakan salah satu bentuk peningkatan kadar Hb, peningkatan kondisi
penerapan syarat keselamatan, dan kesehatan dan kenaikan jumlah hari masuk
kesehatan kerja sebagai bagian dari upaya kerja pada pekerja wanita yang diberikan
meningkatkan derajat kesehatan pekerja. makan siang dan kemudahan untuk
Gizi merupakan salah satu aspek kesehatan mendapatkan makan siang. Hal ini
kerja yang memiliki peran penting dalam disebabkan karena terjadi peningkatan
peningkatan produktivitas kerja. Hal ini masukan kalori pada pekerja2).
perlu menjadi perhatian, terutama pengelola Rendahnya produktivitas kerja dianggap
tempat kerja mengingat para pekerja akibat kurangnya motivasi kerja, tanpa
umumnya menghabiskan waktu sekitar 8 menyadari faktor lainnya seperti gizi
jam setiap hari di tempat kerja. pekerja. Perbaikan dan peningkatan gizi
Penelitian oleh Kantor Menteri Negara mempunyai makna yang sangat penting
Urusan Peranan Wanita mendapatkan 15% dalam upaya mencegah morbiditas,
pekerja wanita kekurangan energi dan menurunkan angka absensi serta
protein. meningkatkan produktivitas kerja.
1 Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar

214
NN Ariati (Gizi dan produktifitas kerja...)

Pengertian Gizi Kerja Kebutuhan energi untuk metabolisme


basal (AMB)
Menurut Suma’mur (1976)3) Gizi kerja
merupakan kalori yang diperlukan oleh Angka metabolisme basal (AMB) atau
tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan Basal Metabolisme Rate (BMR) adalah
sesuai dengan jenis pekerjaannya dengan kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan
tujuan tingkat kesehatan tenaga kerja dan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang
produktivitas setinggi-tingginya. Sedangkan vital. Kebutuhan energi metabolisme basal
menurut Tarwaka, dkk (2004)4) Gizi Kerja termasuk jumlah energi yang diperlukan
merupakan pemberian gizi yang diterapkan untuk pernapasan, peredaran darah,
kepada masyarakat pekerja dengan tujuan pekerjaan ginjal, pankreas, dan lain-lain alat
meningkatkan derajat kesehatan, efisiensi tubuh, serta untuk proses metabolisme di
dan produktivitas kerja setinggi-tingginya. dalam sel-sel dan untuk mempertahankan
Gizi kerja berarti nutrisi yang diperlukan oleh suhu tubuh. Kurang lebih dua pertiga energi
pekerja untuk memenuhi kebutuhan kalori yang dikeluarkan seseorang sehari
sesuai dengan beban kerjanya. Gizi kerja digunakan untuk kebutuhan aktivitas
ditujukan untuk meningkatkan daya kerja metabolisme basal tubuh. Angka
yang setinggi-tingginya. Tubuh memerlukan metabolisme basal dinyatakan dalam
makanan untuk memelihara tubuh, kilokalori per kilogram berat badan per jam.
memperbaiki sel-sel yang rusak dan untuk Faktor-faktor yang mempengaruhi AMB
pertumbuhan. Bahan nutrisi diperoleh dari adalah ukuran tubuh, komposisi tubuh, umur,
makanan (energi kimia) yang dibakar oleh tidur, suhu tubuh, sekresi kelenjar endokrin,
oksigen menjadi energi mekanis (aktivitas kehamilan, status gizi, dan suhu lingkungan.
tubuh) dan panas tubuh. Proses ini Dari banyak penelitian yang dilakukan
merupakan proses kehidupan yang paling ternyata indeks paling berpengaruh terhadap
fundamental dan penting untuk segala jenis AMB adalah berat badan menurut umur.
pekerjaan. Manusia bisa bekerja semasih Dengan menggunakan rumus regresi linier,
memiliki energi kimia yang diperolehnya dari FAO/WHO/UNU/1985telah mengeluar-
makanan. Kebutuhan energi akan meningkat kan rumus untuk menaksir nilai AMB dari
sesuai dengan peningkatan kerja fisik. berat badan seperti pada tabel 16).
Pekerja yang tidak mendapatkan energi
yang adekuat, jelas tidak produktif walaupun
mereka masuk dan tetap bekerja. Yang jelas
mereka akan memperlambat irama kerjanya
untuk bisa tetap berada di tempat kerja. Ini
bisa dilihat dari menurunnya hasil garapan
pekerja setelah bekerja beberapa jam,
terutama kalau yang bersangkutan tidak
memperoleh masukan makan/minuman yang
dibutuhkan5).
Kebutuhan Gizi Tenaga Kerja

Energi
Kebutuhan energi orang dewasa diperlukan
untuk: metabolisme basal, aktivitas fisik dan
efek makanan atau pengaruh dinamik
khusus (Specific Dynamic Action/SDA).
215
Jurnal Skala Husada Volume 10 Nomor 2 September 2013 : 214 - 218

Kebutuhan energi untuk aktivitas kontribusinya terhadap penggunaan energi


fisik lebih kecil daripada kemungkinan kesalahan
Aktivitas fisik memerlukan energi di luar yang dibuat dalam menaksir konsumsi dan
kebutuhan untuk metabolisme basal. pengeluaran energi secara keseluruhan.
Aktivitas fisik adalah gerakan yang Karbohidrat. Kebutuhan hidrat arang
dilakukan oleh otot tubuh dan sistem dihitung dari energi yang berasal dari hidrat
penunjangnya. Selama aktivitas fisik, otot arang untuk orang Indonesia kira-kira 60-
membutuhkan energi di luar metabolisme 70% dari total energi sehari.
untuk bergerak, sedangkan jantung dan Protein. Rata-rata diperlukan 1gr tiap kg
paru-paru memerlukan tambahan energi BB untuk protein hewani dan 1.2 gr tiap kg
untuk mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen BB untuk protein nabati dalam bentuk
ke seluruh tubuh dan untuk mengeluarkan makanan campuran.
sisa-sisa dari tubuh. Banyaknya energi yang Lemak. Kebutuhan lemak tergantung dr
dibutuhkan tergantung pada berapa banyak kebutuhan energi 20-25% dr total energi
otot yang bergerak, berapa lama dan berapa perhari. Lemak berfungsi sebagai pelarut
berat pekerjaan yang dilakukan. Guna vitamin.
menaksir kebutuhan energi, aktivitas fisik Vitamin dan mineral. Adalah zat gizi yang
dikelompokkan menurut berat ringannya berfungsi mengatur dan melindungi proses
aktivitas: ringan, sedang, dan berat seperti dlm tubuh, pembentukan enzim dan hormon,
pada tabel 2. tulang dan jaringan tubuh. Kebutuhan energi
selama bekerja (8 Jam) adalah 40-50% dari
kebutuhan sehari. Bila diterjemahkan
kedalam menu menjadi kebutuhan untuk 1
kali makan dan 1 kali snack.
Pemberian Diet Bagi Tenaga Kerja
Tujuan. Adapun tujuan pemberian diet bagi
tenaga kerja adalah : a) Menciptakan
keadaan fisik yang sehat sehingga bergairah
dalam melaksanakan pekerjaannya; b)
Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
berbagai penyakit; c) Menekan angka
Kebutuhan energi untuk pengaruh kesakitan dan kematian; d) Meningkatkan
termis makanan atau kegiatan produktivitas kerja; e) Dapat memenuhi
dinamik khusus (Specific Dynamic kebutuhan kalori, protein, lemak, vitamin
Action/SDA) dan mineral secara seimbang.
Standar Penyediaan. Setelah mengetahui
Pengaruh termis makanan atau kegiatan kebutuhan energi (kalori), perlu dipikirkan
dinamik khusus adalah energi tambahan cara memenuhi kebutuhan tersebut dalam
yang diperlukan tubuh untuk pencernaan menu pekerja sehari-hari. Karbohidrat,
makanan, absorpsi dan metabolisme zat-zat protein, lemak, vitamin dan mineral, serta
gizi yang menghasilkan energi. SDA ini zat-zat lain dalam tubuh perlu diperhatikan
bergantung pada jumlah energi yang proporsinya agar seimbang (WNPG VIII,
dikonsumsi, yaitu kurang lebih 10% 2004), yaitu : Karbohidrat (50-65% dari
kebutuhan energi untuk metabolisme basal total energi), Protein (10-20% dari total
dan untuk aktivitas fisik. Pengaruh termis energi), Lemak (20-30% dari total energi).
makanan ini sering dapat diabaikan, karena Kebutuhan energi diterjemahkan ke dalam

216
NN Ariati (Gizi dan produktifitas kerja...)

porsi bahan makanan menggunakan daftar ketrampilan, disiplin, motivasi, sikap dan
bahan makanan penukar. Pemberian etika kerja, lingkungan kerja, sarana kerja,
makanan utama di tempat kerja dilakukan manajemen dan kesempatan tenaga kerja
saat istirahat (4-5 jam setelah kerja) diselingi untuk berprestasi7). Faktor-faktor yang
pemberian kudapan (makanan selingan). mempengaruhi produktivitas tenaga kerja
adalah sebagai berikut 8,9,10) : 1) Tenaga
Produktivitas Kerja kerja yaitu umur, gizi, kondisi fisik,
Konsep umum dari produktivitas adalah keterampilan dan psikologi pekerja; 2)
suatu perbandingan antara keluaran (output) Peralatan kerja yaitu alat yang dipakai atau
dan masukan (input) per satuan waktu mesin-mesin dan sebagainya; 3) Lingkungan
(time). Produktivitas dikatakan meningkat kerja yaitu panas, debu, bising, kondisi alat,
apabila jumlah keluaran meningkat dengan keselamatan, bising dan sebagainya; 4) Cara
jumlah masukan yang sama. Konsep kerja yaitu sikap dan posisi kerja; 5)
tersebut tentunya dapat digunakan dalam Organisasi kerja yaitu administrasi kerja,
menghitung produktivitas disemua sektor shift work, waktu kerja dan waktu istirahat.
kegiatan termasuk di industri-industri kecil Untuk mendapatkan produktivitas yang
seperti pabrik roti. Peningkatan setinggi-tingginya, maka faktor-faktor
produktivitas dapat dicapai dengan tersebut harus serasi atau sesuai terhadap
menekan sekecil-kecilnya segala macam kemampuan, kebolehan dan batasan
biaya termasuk dalam memanfaatkan manusia pekerja sehingga tidak
sumber daya manusia (do the right thing menimbulkan beban kerja tambahan.
dan meningkatkan keluaran sebesar- Tinjauan produktivitas kerja dimana manusia
besarnya do the thing right). Dengan kata mendapat perhatian yang serius akhir-akhir
lain bahwa produktivitas merupakan ini mulai berkembang. Komponen-
pencerminan dari tingkat efisiensi dan komponen produksi yang terlibat di
efektifitas kerja secara total5). dalamnya adalah material (bahan baku),
Pengukuran produktivitas dapat dilakukan peralatan kerja, fasilitas penunjang,
baik dengan menghitung produktivitas lingkungan kerja fisik dan manusia ke dalam
secara keseluruhan (produktivitas total) proses kerja yang berlangsung merupakan
maupun produktivitas secara parsial. Dalam hasil kajian pemikiran ergonomis. Ukuran
kajian ini produktivitas hanya dihitung secara sukses dari proses produksi biasanya
parsial dari sudut pandang ergonomi. dinyatakan dalam bentuk produktivitas kerja
Dimana produktivitas parsial yang dimaksud atau besarnya rasio keluaran (out put) per
adalah perbandingan dari keluaran (output) masukan (input) yang dihasilkan, dikalikan
dengan satu jenis masukan (input), yaitu dengan waktu untuk mendapatkan keluaran.
berupa beban kerja yang diterima oleh Dalam hal ini kinerja manusia merupakan
pekerja yang bersangkutan. Produktivitas faktor utama yang menentukan usaha
dapat dihitung dengan rumus sebagai peningkatan produktivitas. Faktor utama
berikut7) yang mempengaruhi usaha peningkatan
ܱ‫ݐݑ݌ݐݑ‬ሺܱሻ produktivitas yaitu yang menyangkut faktor
ܲ‫= ݏܽݐ݂݅݅ݐ݇ݑ݀݋ݎ‬ teknis dan non teknis11).
‫ݐݑ݌݊ܫ‬ሺ‫ܫ‬ሻ × ܶ݅݉݁ሺܶሻ
Kesimpulan dan Saran
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi Gizi kerja sebagai salah satu aspek dari
tinggi rendahnya produktivitas kerja. kesehatan kerja mempunyai peran penting,
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi baik kesejahteraan maupun dalam rangka
produktivitas antara lain tingkat pendidikan, meningkatkan disiplin dan produktivitas.

217
Jurnal Skala Husada Volume 10 Nomor 2 September 2013 : 214 - 218

Seorang yang bekerja berat perlu 4. Tarwaka, Sudiajeng, L., Hadi, S.


mengkonsumsi makanan sebagai sumber 2004. Ergonomi Untuk
energi yang sepadan dengan pekerjaan yang Keselamatan, Kesehatan Kerja
dilakukannya, semakin berat pekerjaan dan Produktivitas Edisi 1,
seseorang semakin besar energi yang Cetakan 1. Surakarta: Uniba Press
diperlukan atau dikonsumsi walaupun zat gizi 5. Manuaba, A. 1992. Penerapan
yang dibutuhkan tubuh manusia banyak Ergonomi untuk Meningkatkan
macamnya, akan tetapi untuk tenaga kerja Kualitas Sumber Daya Manusia dan
jumlah energi lebih banyak berperan karena Produktivitas. Disampaikan pada
energi lebih banyak dibutuhkan untuk kerja Seminar K3 dengan tema Melalui
otot. Pembudayaan K3 Kita Tingkatkan
Produktivitas kerja dipengaruhi oleh banyak Kualitas Sumber Daya Manusia dan
faktor, diantaranya yang mempunyai Produktivitas Perusahaan di IPTN
peranan sangat penting dan menentukan Bandung, 20 Februari 1992.
adalah kecukupan gizi. Faktor ini akan 6. Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar
menentukan prestasi kerja tenaga kerja Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia
karena adanya kecukupan dan penyebar Pustaka Utama.
kalori yang seimbang selama bekerja. 7. Chew, D.C.E. 1991. Productivity
Seseorang yang berstatus gizi kurang tidak and Safety and Health dalam :
mungkin mampu bekerja dengan hasil yang Permeggiani, L.ed. Encyclopedia
maksimal karena prestasi kerja dipengaruhi of Occupational Health and
oleh derajat kesehatan seseorang. Tenaga Safety, Third (Revised) edt. ILO,
kerja yang sehat akan bekerja lebih giat, Geneva : 1796-1797
produktif, dan teliti sehingga dapat 8. Manuaba, A. 1995. Beberapa
mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi masalah yang dikemukakan pada
dalam bekerja. rapat kerja di depan Anggota
Mengingat nutrisi merupakan salah satu Badan Pertimbangan Kesehatan
faktor penting yang dapat menentukan Nasional di Jakarta, 4 Mei
produktivitas kerja, maka pihak pengguna 9. Grandjean, E. 1998. Fitting The
tenaga kerja diharapkan selalu Task To The Man. A Text Book Of
memperhatikan pemenuhan nutrisi Occupational Ergonomics, 4th
pekerjanya untuk mendapatkan Edition, Taylor & Francis Ltd,
produktivitas kerja setinggi-tingginya. London.
10. Pheasant, S. 1991. Ergonomics
Daftar Pustaka Work And Health. London :
1. Badan Pusat Statistik, 2009. MacMillan Press Scientific &
Kependudukan Dan Industri- Medical.
Industri Kecil, Provinsi Bali. 11. Wignyosoebroto, S. 1995.
2. Anies. 2003. Penyakit Akibat Ergonomi Studi Gerak dan
Kerja Berbagai Penyakit Akibat Waktu. Jakarta, P.T. Guna Widya.
Lingkungan Kerja dan Upaya 1-12.
Penanggulangannya. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo
3. Suma’mur,P.K. 1984. Higiene
Perusahaan dan Kesehatan
Kerja. Cet – 4, Penerbit PT.
Gunung Agung. Jakarta

218

Anda mungkin juga menyukai