JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh:
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Jenis Ikan Indonesia dalam Transaksi Ekspor ..................................... 4
Gambar 2. Perkembangan Permintaan Ekspor Ikan Pelagis (Cumi) di Indonesia
Tahun 2012 ........................................................................................... 4
Gambar 3. Visualisasi Pola Penyebaran Komponen Madura Strait Fisheries
Project .................................................................................................. 6
Gambar 4. Struktur Bagan Tancap dan Komponen Magnesium Fuel Cell pada
Konsep Madura Strait Fisheries Project ............................................. 7
Gambar 5. Lokasi Implementasi Madura Strait Fisheries Project ....................... 7
Gambar 6. Unit Bagian Rumah Apung ................................................................. 8
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kelimpahan Ikan di Selat Madura ............................................................ 3
Tabel 2. Teknologi Konvensional di Selat Madura….............................................5
v
RINGKASAN
Selat madura merupakan selat yang memisahkan antara Pulau Jawa dan
Pulau Madura, memiliki tipe perairan setengah tertutup (semi-enclosed sea) pada
bagian timur dan barat laut, tetapi memiliki tipe perairan terbuka dibagian timur
perairan yang berbatasan dengan Selat Bali (Sugianto, 2009). Hal ini menyebabkan
kelimpahan ikan dengan jumlah lebih dari 300 ton/tahunnya yang terdapat di
sepanjang Selat Madura, seperti ikan pelagis kecil, kerang darah, gulamah, udang
putih, simping, rajungan, kakap, belanak, dan pari. Akan tetapi kelimpahan ikan
tersebut belum termanfaatkan secara maksmal oleh masyarakat, khususnya para
nelayan. Hal ini karena tidak didukungnya dengan peralatan menangkap ikan yang
memadai. Alat penangkap yang banyak digunakan oleh para nelayan misalnya
jaring dan pancing yang hanya memiliki produktivitas penangkapan sekitar 100
sampai 3000 kg/unit yang belum optimal untuk penangkapan skala besar dalam
pemenuhan pasar ekspor. Total volume ekspor hasil perikanan Indonesia
mengalami peningkatan sebesar 6,02 persen pada tahun 2012 dibandingkan dengan
total volume ekspor hasil perikanan pada tahun 2011 yaitu sebesar 1.159 juta ton
pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 1.229 juta ton pada tahun 2012. Dengan
adanya ekspor di sektor perikanan merupakan hal yang sangat menjanjikan dalam
peningkatan devisa negara. Nilai ekspor hasil perikanan tahun 2012 menunjukkan
peningkatan sebesar 9,44 persen dari US$ 3,52 miliar pada tahun 2011 dan
meningkat menjadi US$ 3,85 miliar pada tahun 2012.
Dengan keberadaan air laut yang melimpah di Selat Madura melalui metode
magnesium fuel cell dapat menjadikan solusi yang inovatif untuk memanfaatkannya
menjadi sumber listrik. Magnesium fuel cell merupakan prinsip elektrolisis
hidrogen untuk membangkitkan listrik dengan menggunakan elektroda magnesium.
“Madura Strait Fisheries Project : Sebagai Solusi Pemekaran Komoditi Ekspor
Perikanan di Kota Surabaya 2030” yang merupakan gagasan yang unik dan belum
pernah digagas sebelumnya. Gagasan tersebut untuk mengoptimalkan hasil
tangkapan para nelayan dengan metode magnesium fuel cell sebagai penerangan
berbagai lampu pada bagan tancap modern yang akan dibangun disepanjang Selat
Madura, sehingga hasil tangkapan tersebut menjadi maksimal dan optimal untuk
dapat diekspor ke berbagai negara di belahan dunia, seperti Jepang, Amerika,
Afrika, Australia, dan Eropa. Hal tersebut dapat menjadi salah satu alternatif dalam
pemekaran komodti ekspor perikanan di Kota Surabaya pada tahun 2030
mendatang.
vi
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Potensi hasil laut Indonesia, khususnya perikanan cukup besar.
Diperkirakan mencapai 6,7 juta ton per tahun yang terdiri dari 4,4 juta ton di
perairan nusantara dan 2,3 juta ton di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).
Hal ini misalnya kelimpahan ikan dengan jumlah lebih dari 300 ton/tahunnya yang
terdapat di sepanjang Selat Madura, seperti ikan pelagis kecil, kerang darah,
gulamah, udang putih, simping, rajungan, kakap, belanak, dan pari, yang belum
termanfaatkan secara maksmal oleh masyarakat, khususnya para nelayan. Hal ini
karena tidak didukungnya dengan peralatan menangkap ikan yang memadai. Alat
penangkap konvensional yang banyak digunakan oleh para nelayan misalnya jaring
dan pancing yang hanya memiliki produktivitas penangkapan sekitar 100 sampai
3000 kg/unit (Milasari, 2011).
Ekspor di sektor perikanan merupakan hal yang sangat menjanjikan dalam
peningkatan devisa negara. Total volume ekspor hasil perikanan Indonesia
mengalami peningkatan sebesar 6,02 persen pada tahun 2012 dibandingkan dengan
total volume ekspor hasil perikanan pada tahun 2011 yaitu sebesar 1.159 juta ton
pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 1.229 juta ton pada tahun 2012. Sedangkan
nilai ekspor hasil perikanan tahun 2012 menunjukkan peningkatan sebesar 9,44
persen dari US $3,52 miliar pada tahun 2011 dan meningkat menjadi US$ 3,85
miliar pada tahun 2012. Apabila kelimpahan ikan tersebut tidak dimanfaatkan
secara optimal maka akan berdampak pada kerugian negara.
Dengan keberadaan air laut yang melimpah di Selat Madura melalui metode
magnesium fuel cell dapat menjadikan solusi yang inovatif untuk memanfaatkannya
menjadi sumber listrik. Magnesium fuel cell merupakan prinsip elektrolisis
hidrogen untuk membangkitkan listrik yang dapat mengoptimalkan penangkapan
berbagai jenis ikan yang sangat melimpah di Selat Madura. “Madura Strait
Fisheries Project : Sebagai Solusi Pemekaran Komoditi Ekspor Perikanan di Kota
Surabaya 2030” merupakan gagasan yang unik dan belum pernah digagas
sebelumnya. Penggunaan penerangan berbagai lampu pada bagan tancap modern
yang akan dibangun disepanjang Selat Madura, sehingga hasil tangkapan tersebut
menjadi maksimal dan optimal untuk dapat diekspor ke berbagai negara.
Tujuan Penulisan
Gagasan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-
GT) ini bertujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengoptimalkan kelimpahan ikan di Selat Madura dan hasil tangkapan
sektor perikanan untuk mencapai ekspansi komoditi ekspor perikanan di Kota
Surabaya melalui pemanfaatan potensi air laut sebagai sumber energi listrik yang
dapat diperbarui.
2. Mengurangi penggunaan bahan bakar minyak atau gas alam dalam sektor
perikanan.
2
Manfaat Penulisan
Manfaat dari gagasan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis (PKM-GT) ini adalah sebagai berikut :
1. Segi Energi
Sebagai solusi dalam masalah penggunaan bahan bakar minyak dan gas alam
yang mulai langka. Dengan adanya konsep Madura Strait Fisheries ini
diharapkan mampu mengurangi konsumsi bahan bakar minyak dan gas alam
pada bagan tancap di Indonesia khususnya di wilayah Kota Surabaya, Jawa
Timur.
2. Segi Pemerintah
Dengan adanya proyek ini akan membuka lapangan kerja baru bagi mereka yang
belum mendapatkan pekerjaan sehingga pemerintah dapat mengurangi masalah
pengangguran.
3. Segi Lingkungan
Melalui proyek ini maka tercipta gagasan baru penangkapan ikan berbasis green
fisheries karena penggunaan energi listrik dari air laut yang ramah lingkungan,
yang diharapkan dapat meningkatkan daya ekspor sektor perikanan dari
Indonesia untuk memenuhi permintaan kebutuhan berbagai negara di dunia.
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Kelimpahan Ikan di Selat Madura
Permintaan ekspor hasil laut Indonesia, khususnya sektor perikanan
merupakan hal yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan dalam peningkatan
devisa negara dan kesejahteraan perekonomian masyarakat nelayan khususnya.
Mengingat Indonesia merupakan negara maritim dengan luas wilayah lautan kira
kira 5.800.000 km2.
Salah satu wilayah perairan yang ada di Jawa Timur adalah Selat Madura
memiliki tipe perairan setengah tertutup (semi-enclosed sea) pada bagian timur dan
barat laut, tetapi memiliki tipe perairan terbuka dibagian timur perairan yang
berbatasan dengan Selat Bali (Sugianto, 2009). Hal ini menyebabkan kelimpahan
ikan dengan jumlah lebih dari 300 ton/tahunnya yang terdapat di sepanjang Selat
Madura, seperti ikan pelagis kecil, kerang darah, gulamah, udang putih, simping,
rajungan, kakap, belanak, dan pari.
3
Terdapat berbagai jenis ikan yang hidup di Selat Madura seperti pada tabel
1. berikut :
Tabel 1. Kelimpahan Ikan di Selat Madura (Sumber: Kirana, 2012)
JENIS IKAN DOMINAN DI SELAT MADURA
NO NAMA IKAN NAMA LATIN JUMLAH (TON/TAHUN)
1 Kerang Darah Anadara granosa 1532,8
2 Gulamah Nibea albifotra 1414,7
3 Udang Putih Penaeus merguiensis 1230,4
4 Simping (Scallops) Amusium pleuronectes 1072,1
5 Rajungan Portunus pelagicus 485,8
6 Kakap Lutjanus spp. 388
7 Belanak Mugil cephalus 383,4
8 Pari Manta spp. 339,7
Jenis hasil laut yang menjadi primadona ekspor Indonesia ke belahan dunia
ditunjukkan pada gambar 1. berikut :
Air Laut
Jalan
Berikut struktur bagian bagan tancap dan penampang komponen magnesium fuel
cell:
Elektroda
Magnesiu
Kanebo
Elektroda
Karbon
Gambar 4. Struktur Bagan Tancap dan Komponen Magnesium Fuel Cell pada
Konsep Madura Strait Fisheries Project
Dengan persebaran jenis ikan pelagis kecil yang ada di Selat Madura
(Kirana, 2012), misalnya kerang darah, gulamah, belanak, pari, dan jenis udang
putih, kakap, rajungan, sehingga dapat dimaksimalkan hasil penangkapan ikan
tersebut untuk kebutuhan ekspor ke beberapa negara.
Berikut merupakan lokasi implementasi Madura Strait Fisheries Project
yang ditinjau dalam empat titik lokasi :
menjadi lebih awet. Kelebihan dari proses reaktor pendingin adalah tidak
merusak struktur daging ikan dan selain itu biaya yang dibutuhkan relatif lebih
murah daripada proses pembekuan dengan freezer.
KESIMPULAN
Inti Gagasan
Madura Strait Fisheries Project merupakan sebuah rancangan, sebagai
bentuk inovasi dari upaya peningkatan penangkapan di sektor perikanan Indonesia
yang belum optimal dalam pemenuhan kebutuhan ekspor. Dalam konsep ini, desain
Madura Strait Fisheries Project mengacu pada unit bagan tancap yang dilengkap
dengan proses magnesium fuel cell sebagai metode pemanfaatan elektrolisis air laut
dengan elektroda magnesium untuk pemenuhan energi listrik pada lampu LED
dengan konsep underwater light fishing untuk memaksimalkan penangkapan ikan
di bawah laut Selat Madura. Juga terdapat unit rumah apung sebagai proses
pengawetan hasil tangkapan dengan pendingin dari listrik yang dihasilkan dengan
proses magnesium fuel cell, kemudian dilakukan pengemasan yang kemudian siap
untuk diekspor ke berbagai negara di dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jendral Perikanan Tangkap. 2012.
.Identifikasi dan Pengukuran Kapal Perikanan Semarang: Balai Besar
Pengembangan Penangkapan Ikan.
Heruwati, E.S.1986. Keamanan Produk Periakanan Sebelum Dan Selama
Pengolahan Serta Selama Penyimpanan Dan Distribusi. Pusat Antar
Universitas Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta.
Irianto, Hari Eko dan Indroyono Soesilo. 2007. Dukungan Teknologi Penyediaan
Produk Perikanan. Di dalam Makalah pada Seminar Nasional Hari Pangan
Sedunia 2007 di Auditorium II Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu,
Bogor, 21 November 2007.
Martin, S. 2004. An Introduction to Ocean Remote Sensing. United Kingdom :
University of Cambridge.
Murniyati, A.S. 2000. Pendinginan, Pembekuan, dan Pengawetan Ikan. Penerbit
Kanisius. Yogyakarta.
11
12
2.Anggota 1
13
3. Anggota 2
14
15
17
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
No. Nama Program Alokasi Waktu Uraian Tugas
Studi (Jam/Minggu)
1 Fitrie Dwi S1 Kimia 8 jam/minggu a. Mengkoordinasi
Lestari anggota agar jalan
sesuai tugasnya, dan
mengontrol anggota.
b. Mengkonsep Selat
Madura Fisheries
Project.
2 Yurike Ika S1 Kimia 8 jam/minggu a. Sebagai koordinator
Cahyo pembuatan proposal,
power point, dan
artikel.
b. Sebagai konseptor
proyek di lapangan.
3 Tri Adi S1 Kimia 8 jam/minggu a. Sebagai konseptor
Setiawan proyek di lapangan.
b. Mengembangkan
konsep Selat Madura
Fisheries Project dan
menyesuaikan dengan
kondisi lapangan.
c. Menyesuaikan
rancangan alat dalam
skala besar.
16