Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TENTANG

DASAR MESIN

OLEH
NAMA : BURHAN YUDHA P
NOMOR : 10
KELAS : X TSMA

SMK NEGERI 2 WONOGIRI


TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB 1 ( POROS )……………………………………………... 3


BAB 2 ( BANTALAN ) ………………………………………. 4
BAB 3 ( KOPLING ) …………………………………………. 5
BAB 4 ( RODA GIGI ) ……………………………………….. 7
BAB 5 ( REM ) ………………………………………………… 8

2
BAB 1
POROS
Pengertian Poros

Poros adalah sebatang logam yang berpenampang lingkaran yang berfungsi memindahkan
putaran /mendukung sesuatu beban dengan atau tanpa memutus daya.

Macam - macam poros


Poros untuk meneruskan daya diklasifisakan menurut pembebanannya sebagai berikut :
a. Poros Transmisi
Poros macam ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya ditransmisikan
kepada poros ini melalui kompling roda gigi, puli sabuk atau sproket rantai, dll.
b. Spindel
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana beban
utamanya berupa puntiran, disebut spindel. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah
deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
c. Gandar
Poros seperti yang dipasang di antara roda - roda kereta barang, dimana tidak mendapat
beban puntir, bahkan kadang - kadang tidak boleh berputar, disebut gandar. Gandar ini hanya
mendapat beban lentur, kecuali jika digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami
eban puntir juga.
d. Poros engkol
(bahasa Inggris: crankshaft, biasanya mekanik juga menyebutnya kruk as) adalah sebuah
bagian pada mesin yang mengubah gerak vertikal/horizontal dari piston menjadi gerak rotasi
(putaran). Untuk mengubahnya, sebuah crankshaft membutuhkanpena engkol (crankpin),
sebuah bearing tambahan yang diletakkan di ujung batang penggerak pada setiap silndernya.
Ruang engkol (crankcase) akan dihubungkan ke roda gila (flywheel) atau roda mobil sehingga
mobil bisa bergerak.

3
BAB 2

BANTALAN

Pengertian dan klasifikasi bantalan


Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup
penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat
berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus cukup kuat untuk
memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Pada umumya bantalan
dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu.

a. Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros


• Bantalan luncur
Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena permukaan poros
ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas.

• Bantalan gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam
melalui elemen gelinding seperti bola, rol, dan rol bulat.

b. Berdasarkan arah beban terhadap poros


• Bantalan radial
Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu.

• Bantalan aksial
Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros.

• Bantalan gelinding khusus


Bantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros.
Meskipun bantalan gelinding menguntungkan, Banyak konsumen memilih bantalan luncur
dalam hal tertentu, contohnya bila kebisingan bantalan menggangu, pada kejutan yang kuat
dalam putaran bebas.

4
BAB 3
KOPLING
Pengertian kopling
Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada kedua ujungnya
dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis. Kopling biasanya tidak mengizinkan
pemisahan antara dua poros ketika beroperasi, namun saat ini ada kopling yang memiliki torsi
yang dibatasi sehingga dapat slip atau terputus ketika batas torsi dilewati.
FUNGSI

Fungsi utama dari kopling adalah menyatukan dua bagian yang dapat berputar. Dengan
pemilihan, pemasangan, dan perawatan yang teliti, performa kopling bisa maksimal, kehilangan
daya bisa minimum, dan biaya perawatan bisa diperkecil.
Jenis – jenis kopling
Kopling Kaku
Kopling kaku adalah unit kopling yang menyatukan dua jenis poros yang tidak mengizinkan
terjadinya perubahan posisi kedua poros atau terlepas, disengaja atau tidak disengaja, ketika
beroperasi. Kopling kaku merupakan pilihan yang tepat ketika kedua poros ingin dihubungkan
dengan pengaturan posisi yang stabil dan presisi. Kopling ini merupakan kopling dengan usia
pakai yang paling tinggi selama batasan torsi, RPM, dan beban dari poros dan kopling tidak
dilampaui.
Kopling fleksibel
Kopling fleksibel digunakan ketika kedua poros ada sedikit perubahan posisi secara aksial,
radial, maupun angular ketika mesin beroperasi. Beberapa jenis kopling fleksibel yaitu:

 Beam
 Kopling CV (constant-velocity)
 Diafragma
 Disc coupling
 Fluid coupling
 Kopling roda gigi (gear coupling)
 Hirth joint
 Oldham
 Rag joint
 Universal joint
Kopling beam, atau bisa juga disebut dengan kopling heliks, adalah kopling yang
menghantarkan daya antara dua poros dengan memperbolehkan adanya perubahan posisi dari
poros secara angular, aksial, maupun paralel hingga batasan tertentu, ketika poros bekerja.
Desain dari kopling beam adalah sepotong kopling yang memiliki bagian yang kosong
sepanjang badan kopling berbentuk heliks atau spiral, sehingga menjadikannya fleksibel.
Kopling beam biasanya dibuat dari logam paduan aluminium, baja tahan karat, dan titanium.

5
Gear coupling adalah kopling yang mentransmisikan daya antara dua poros yang tidak berada
dalam satu garis. Kedua poros dihubungkan dengan poros ketiga di dalam kopling yang disebut
sebagai spindle.
Kopling CV adalah kopling yang memungkinkan untuk mentransmisikan daya pada sudut yang
bervariasi dan pada kecepatan putar yang konstan. Kopling jenis ini biasa digunakan pada
mobil front wheel drive dan all wheel drive.
Universal joint adalah jenis kopling dalam bentuk dua batangan kaku yang memungkinkan
terjadinya pembelokan arah transmisi daya dari sumber daya. Uniersal joint terdiri dari
sepasang hinge yang berdekatan dan dihubungkan dengan cross shaft. Universal joint, walau
dapat mentransmisikan daya yang tidak segaris, namun memiliki kekurangan, yaitu dapat
memberikan output RPM yang tidak konstan walau input RPM konstan. Hal itu bisa
menyebabkan getaran dan keausan pada komponen mesin.

6
BAB 4
RODA GIGI
Pengertian roda gigi
Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk mentransmisikan daya.
Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua
atau lebih roda gigi yang bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi
roda gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi
mampu mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak semua
roda gigi berhubungan dengan roda gigi yang lain; salah satu kasusnya adalah pasangan roda
gigi dan pinion yang bersumber dari atau menghasilkan gaya translasi, bukan gaya rotasi.
Transmisi roda gigi analog dengan transmisi sabuk dan puli. Keuntungan transmisi roda gigi
terhadap sabuk dan puli adalah keberadaan gigi yang mampu mencegah slip, dan daya yang
ditransmisikan lebih besar. Namun, roda gigi tidak bisa mentransmisikan daya sejauh yang bisa
dilakukan sistem transmisi roda dan puli kecuali ada banyak roda gigi yang terlibat di dalamnya.
Ketika dua roda gigi dengan jumlah gigi yang tidak sama dikombinasikan, keuntungan mekanis
bisa didapatkan, baik itu kecepatan putar maupun torsi, yang bisa dihitung dengan persamaan
yang sederhana. Roda gigi dengan jumlah gigi yang lebih besar berperan dalam mengurangi
kecepatan putar namun meningkatkan torsi.
Rasio kecepatan yang teliti berdasarkan jumlah giginya merupakan keistimewaan dari roda gigi
yang mengalahan mekanisme transmisi yang lain (misal sabuk dan puli). Mesin yang presisi
seperti jam tangan mengambil banyak manfaat dari rasio kecepatan putar yang tepat ini. Dalam
kasus di mana sumber daya dan beban berdekatan, roda gigi memiliki kelebihan karena
mampu didesain dalam ukuran kecil. Kekurangan dari roda gigi adalah biaya pembuatannya
yang lebih mahal dan dibutuhkan pelumasan yang menjadikan biaya operasi lebih tinggi.

Ilmuwan Yunani Kuno Archimedes pertama kali mengembangkan roda gigi dalam ilmu
mekanika di sekolah Aleksandria pada abad ketiga sebelum masehi. Mekanisme
Antikythera adalah contoh aplikasi roda gigi yang rumit yang pertama, yang didesain untuk
menghitung posisi astronomi. Waktu pengerjaan mekanisme ini diperkirakan antara 150 dan
100 SM [1].

7
Jenis-jenis roda gigi
Spur
Roda gigi Spur adalah roda gigi yang paling sederhana, yang terdiri dari silinder atau piringan
dengan gigi-gigi yang terbentuk secara radial. Ujung dari gigi-giginya lurus dan tersusun paralel
terhadap aksis rotasi. Roda gigi ini hanya bisa dihubungkan secara paralel.

Roda gigi dalam


Roda gigi dalam (atau roda gigi internal, internal gear) adalah roda gigi yang gigi-giginya
terletak di bagian dalam dari silinder roda gigi. Berbeda dengan roda gigi eksternal yang
memiliki gigi-gigi di luar silindernya. Roda gigi internal tidak mengubah arah putaran.

Roda gigi heliks


Gigi-gigi yang bersudut menyebabkan pertemuan antara gigi-gigi menjadi perlahan sehingga
pergerakan dari roda gigi menjadi halus dan minim getaran. Berbeda dengan spur di mana
pertemuan gigi-giginya dilakukan secara langsung memenuhi ruang antara gigi sehingga
menyebabkn tegangan dan getaran. Roda gigi heliks mampu dioperasikan pada kecepatan
tinggi dibandingkan spur karena kecepatan putar yang tinggi dapat menyebabkan spur
mengalami getaran yang tinggi. Spur lebih baik digunakan pada putaran yang rendah.
Kecepatan putar dikatakan tinggi jika kecepatan linear dari pitchmelebihi 25 m/detik
Roda gigi heliks bisa disatukan secara paralel maupun melintang. Susunan secara paralel
umum dilakukan, dan susunan secara melintang biasanya disebut dengan skew.

Roda gigi heliks ganda


Roda gigi heliks ganda (double helical gear) atau roda gigi herringbone muncul karena masalah
dorongan aksial (axial thrust) dari roda gigi heliks tunggal. Double helical gear memuliki dua
pasang gigi yang berbentuk V sehingga seolah-olah ada dua roda gigi heliks yang disatukan.
Hal ini akan menyebabkan dorongan aksial saling meniadakan. Roda gigi heliks ganda lebih
sulit untuk dibuat karena kerumitan bentuknya.
Istilah – istilah dalam roda gigi

 Pitch circle = garis lingkaran jarak antara 2 gigi yang berdekatan


 Pitch diameter = jarak antara / diameter rusuk
 Circular pitch = panjang busur lingkaran jarak antara 2 gigi yang berdekatan.
 Addendum = tinggi gigi di di ruang lingkaran jarak antara / tinggi kepala gigi.
 Deddendum = tinggi gigi didalam lingkaran jarak antara.

8
BAB 5
Rem

Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan


gerakan roda. Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis
gerak kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda
yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan.
Pada rem regeneratif, sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan
disimpan dalam rodagila (flywheel), kapasitor, atau diubah menjadi arus
bolak balik oleh suatu alternator, selanjutnya dilalukan melalui suatu penyearah (rectifier) dan
disimpan dalam baterai untuk penggunaan lain.

Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = ½m·v2). Ini berarti bahwa jika
kecepatan suatu kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki empat kali lebih banyak energi.
Rem harus membuang empat kali lebih banyak energi untuk menghentikannya dan
konsekuensinya, jarak yang dibutuhkan untuk pengereman juga empat kali lebih jauh.

Sistem rem dalam teknik otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi untuk :

1. Mengurangi kecepatan kendaraan.


2. Menghentikan kendaraan yang sedang berjalan.
3. Menjaga agar kendaraan tetap berhenti.

Komponen utama dalam sistem rem terdiri dari :

 Pedal rem atau tuas rem.


 Penguat (booster).
 Silinder master (master cylinder).
 Saluran pengereman atau kabel (lines).

9
Jenis pengereman

 Rem cakram
Rem cakram adalah perangkat pengereman yang digunakan pada kendaraan modern.
Rem ini bekerja dengan menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada roda
kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang digerakkan oleh piston untuk
mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram. Rem jenis ini juga digunakan
pada kereta api, sepeda motor, sepeda.Pada mobil balap bahan yang digunakan
biasanya dari keramik agar lebih tahan terhadap panas yang ditimbulkan selama proses
pengereman.

 rem tromol

Rem tromol adalah salah satu konstruksi rem yang cara pengereman kendaraan dengan
menggunakan tromol rem (brake drum), sepatu rem (brake shoe), dan silider roda (wheel
cylinder). Pada dasarnya jenis rem tromol yang digunakan roda depan dan belakang tidak
sama, hal ini dimaksudkan supaya system rem dapat berfungsi dengan baik dan sesuai
dengan persyaratan.

10

Anda mungkin juga menyukai