PENDAHULUAN
internal ke arah proksimal dengan panjang yang bervariasi dan termasuk anus
bawah yang dapat muncul pada semua usia akan tetapi yang paling sering
pada neonatus.
Penyakit hisprung juga dikatakan sebagai suatu kelainan kongenital
peristaltik dan evakuasi usus secara spontan, spingter rektum tidak dapat
dapat menyebabkan isi usus terdorong ke bagian segmen yang tidak adalion
dan akhirnya feses dapat terkumpul pada bagian tersebut sehingga dapat
Frederick Ruysch pada tahun 1691, tetapi yang baru mempublikasikan adalah
1
A. Tujuan umum : untuk meningkatkan pengetahuan dan sumber daya
manusia (SDM)
B. Tujuan khusus :
Untuk meningkatkan keterampilan/kemampuan dalam mengerjakan
tugas
Pengalaman belajar dan mengerjakan tugas atau melalui prilaku
gejala, komplikasi dan sebagainya yang mengenai penyakit tersebut, dan cara
atau apa saja yang akan kita lakukan ke pada pasien dengan menggunakan
asuhan keperawatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hisprung
3
2.2. Etiologi Penyakit Hisprung
4
cerna. Bagian proksimal sampai pada bagian yang rusak pada Mega Colon
( Betz, Cecily & Sowden, 2002:197).
5
2.7. Penatalaksanaan klien dengan Hisprung
6
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HISPRUNG
3.1 Pengkajian.
Identitas.
Penyakit ini sebagian besar ditemukan pada bayi cukup bulan dan
merupakan kelainan tunggal. Jarang pada bayi prematur atau bersamaan
dengan kelainan bawaan lain. Pada segmen aganglionosis dari anus sampai
sigmoid lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan anak
perempuan. Sedangkan kelainan yang melebihi sigmoid bahkan seluruh kolon
atau usus halus ditemukan sama banyak pada anak laki-laki dan perempuan
(Ngastiyah, 1997).
A. Keluhan utama.
Obstipasi merupakan tanda utama dan pada bayi baru lahir. Trias yang
sering ditemukan adalah mekonium yang lambat keluar (lebih dari 24 jam
setelah lahir), perut kembung dan muntah berwarna hijau. Gejala lain
adalah muntah dan diare.
7
C. Riwayat penyakit dahulu.
F. Imunisasi.
Tidak ada imunisasi untuk bayi atau anak dengan penyakit Hirschsprung.
A. Sistem kardiovaskuler
B. Sistem pernapasan.
C. Sistem pencernaan.
8
D. Sistem genitourinarius.
E. Sistem saraf.
F. Sistem lokomotor/muskuloskeletal.
G. Sistem endokrin.
H. Sistem integumen.
Akral hangat.
I. Sistem pendengaran
J. Tidak ada kelainan.
A. Foto polos abdomen tegak akan terlihat usus-usus melebar atau terdapat
gambaran obstruksi usus rendah.
9
3.5 Masalah pemenuhan kebutuhan dasar (pohon masalah).
10
E. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan keadaan status
kesehatan anak.
Intervensi :
Intervensi :
11
2. Pantau pemasukan makanan selama perawatan. Rasional : Mengetahui
keseimbangan nutrisi sesuai kebutuhan 1300-3400 kalori
Intervensi :
Intervensi :
12
2. Berikan tindakan kenyamanan : menggendong, suara halus,
ketenangan. Rasional : Upaya dengan distraksi dapat mengurangi rasa
nyeri
DAFTAR PUSTAKA
Kuzemko, Jan, 1995, Pemeriksaan Klinis Anak, alih bahasa Petrus Andrianto,
cetakan III, EGC, Jakarta.
Lyke, Merchant Evelyn, 1992, Assesing for Nursing Diagnosis ; A Human Needs
Approach,J.B. Lippincott Company, London.
13