3. Apa yang dimaksud dengan Foto Layak Baca dan apa saja yang harus dideskripsikan pada :
a. Foto Thorax:
· Layak baca :
o Identitas, marker L / R, posisi PA / AP
§ Simetris = proc. Spinosus vertebrae berada di tengah corpus vertebrae
panjang clavicula kanan dan kiri sama
trakea berada di tengah
o KV ( daya tembus ) = terlihat corpus vertebrae Th. I- IV, semakin ke bawah semakin tidak
terlihat
o Seluruh lapangan paru bebas =
§ Kedua scapula terbuka
§ Margo medialnya berhimpit dengan dinding thorax lateral
§ Kedua sinus phrenico costalis tampak semua
o Dalam keadaan inspirasi maximal =
§ Costa VI kanan depan memotong 1/2 diafragma kanan
§ Costa X belakang pada diafragma
· Deskripsi :
o Jantung
§ bentuk, letak, posisi ( duduk, menggantung )
§ Ukuran ( CTR <50% )
§ pinggang jantung
§ Aortic knob
§ Adanya Kalsifikasi
o Paru
§ Hilus ( setinggi paravertebrae VI-VII )
§ BVP ( <2/3 medial lap.paru )
§ Diameter bronkus
§ Lobus paru kanan dan kiri
§ Parenkim paru ( perhatikan adanya Infiltrat ataupun bentukan2 lainnya )
§ Pleura ( penebalan, sub pleural efusion )
§ Adanya Pergeseran Organ- organ
o Diafragma
§ Sinus phrenico costalis
§ Sinus phrenico cardialis
§ Bentuk seperti kubah
§ Tepi rata
§ Diafragma kanan lebih tinggi daripada diafragma kiri ( tk lbh dr 1 corpus vertebrae )
o Tulang ( clavicula, scapula, sternum, costa, vertebrae ), perhatikan :
§ Jumlah
§ Bentuk
§ Besar
§ Densitas
§ Kerusakan ( fraktur, destruksi )
§ Costochondral junction
o Lainnya
§ Soft tissue
§ Kelenjar
§ Benda Asing
b. BOF
· Layak Baca:
o Identitas, marker L/ R
o Sentrasi sinar di umbilicus
o Simetris
o Lapangan abdomen tampak seluruhnya
o Harus bersih dari fecal material
o Diafragma kanan kiri tidak tampak
o Batas superior, arcus costa kanan dan kiri harus tampak, batas inferior sampai ramus inferior
ossis pubis
· Deskripsi:
1. Distribusi gas dalam usus sesuai dengan letaknya
2. Psoas shadow simetris
3. Hepar & lien normal ( tidak melebihi arcus costae )
4. Ginjal ( bentuk: Besar & contour kedua ginjal, ukuran, letak )
5. Mencari gambaran radioopaque di abdomen (batu gall bladder, batu trak urinarius,
kalsifikasi, massa )
6. Tulang: vertebra lumbosakral, os ilium, ischium, pubis
c. Foto Tulang
· Layak Baca
o Identitas
o Marker L / R
o Simetris
o Tampak 2 persendian
o Posisi : AP, lateral, oblique
o Didapatkan 2 kondisi : tulang dan soft tissue
· Deskripsi
o Extremitas :
§ trabekulasi ( epifise, metafise, diafise )
§ Joint space
§ Subchondral bone layer
§ Soft tissue ligament
o Vertebrae :
§ Alignment
§ Corpus vertebrae
§ Discus intervertebralis
§ Pedicle
§ Apophyseal joint
o Proses osteolitik/ osteoblas, reaksi periosteal, bentukan massa, dll.
d. Foto Vertebrae
· Layak baca:
1. identitas
2. Marker L / R
3. posisi ( True Lateral, AP )
4. Simetris, sentrasi baik
5. KV baik
6. Processing film harus bagus
· Deskripsi:
1. Aligment: curve: normal, melurus, spondylolisthesis (pergeseran corpus vertebra)
2. Corpus vertebra: liping, prorses sclerotic, osteolytic/osteoblastic
3. End plate superior et inferior: liping, seclerotic
4. Discus intervetebralis: melebar, menyempit
5. Pedicle: destruksi
6. Apophysial joint
MRI adalah suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi , yang
menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh / organ manusia dengan
meng-gunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000
Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen .
- Tanpa memakai radiasi ionisasi.
- Persiapan MRI:
• Semua peralatan logam harus dilepas (jam tangan , handphone, kartu kredit,
perhiasan, semua pakaian yg menggunakan logam,
• Mewawancarai pasien, untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang membahayakan
pasien bila dilakukan pemeriksaan MRI, misalnya: apakah pasien menggunakan alat
pacu jantung, logam dalam tubuh pasien seperti IUD, sendi palsu, neurostimulator, dan
klip anurisma serebral, dan lain-lain.
• Persiapan puasa hanya untuk Magnetic Resonance for CholangioPancreography:
pemeriksaan untuk duktus biliaris (puasa makan dan minum 2-3 jam sebelum tes).
• Injeksi kontras bila memakai kontras. Pemeriksaan MRI yang menggunakan kon-tras
media, hanya pada kasus-kasus tertentu saja . Salah satu kontras media untuk
pemeriksaan MRI adalah Gadolinium DTPA yang disuntikan intra vena dengan dosis
0,0 ml / kg berat badan.
5. Pemeriksaan radiologi apa yang harus dilakukan pada kasus dibawah ini ?
a) Trauma thorax pada kasus kecelakaan lalu lintas
Foto thorax dapat melihat organ, tulang dalam cavum thorax yang terkena trauma. Seperti
adanya hematothorax atau fraktur tulang.
b) Trauma tumpul abdomen
o X-ray thorax
§ Untuk identifikasi fraktur iga bawah bila ditemukan kecurigaan cedera abdominal,
terutama hepar, lien.
§ Dapat membantu diagnosis cedera diafragma.
o USG FAST ( Focused Assesment with Sonography for Trauma )
§ Suatu alat yang portable sehingga dapat dilakukan didaerah resusitasi/ emergency.
Tanpa menunda resusitasi, kecepatan dan sifatnya non invasif. Tanpa radiasi, sehingga
dapat dilakukan berulangkali.
§ Dapat mengetahui adanya cairan yg keluar ke intra peritoneal, dapat melihat adanya
perdarahan dan hematome.
o CT- Scan
§ Harus melihat kondisi pasien terlebih dahulu, jika pasien stabil baru boleh dibawa ke
ruang CT-scan.
§ Penggunaan CT- scan terutama untuk menentukan derajat cedera dari organ padat dan
evaluasi ekstravasasi kontras.
§ Untuk hollow organ kurang sempurna untuk identifikasi
c) Perforasi abdomen
1)BOF posisi tegak dan posisi terlentang yg gunanya untuk mengetahui udara bebas sub
diafragma , air fluid level dan kondisi organ abdomen
2) USG udara yg terlokalisasi dan evaluasi organ
3) CT scan contras atau non kontras untuk mengetahui lebih jelas sampai ke struktur organ
dan gambaran cairan dan udara
d) Hematuria
o BOF : untuk melihat adanya kelainan anatomi, melihat adanya batu radioopaque
o IVP : untuk melihat urinari tract, melihat adanya batu di urinary tract, dapat melihat adanya
ruptur, melihat adanya masa
o CT-scan : lebih detail apabila ivp tidak jelas, lebih detail melihat tumor pada urinary tract
dan sekaligus mengetahui staging dari tumor.