Proposal Penelitian Hibah
Proposal Penelitian Hibah
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan mulai dari jenjang sekolah dasar. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS,
siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis dan
bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran IPS bagi siswa
SD dirancang untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman akan konsep sosial,
mengembangkan nilai/sikap demokratis dalam kehidupan bermasyarakat, dan
menyediakan kesempatan bagi pserta didik untuk mengambil bagian/berperan serta
dalam bermasyarakat.
Salah satu permasalahan yang muncul dalam pengembangan pengetahuan dan
pemahaman akan konsep sosial (IPS) bagi siswa SD adalah proses belajar peserta didik
itu sendiri. Proses belajar yang melibatkan peserta didik dalam memahami
konsep/informasi dinilai menjadi perhatian utama. Keterlibatan peserta didik dalam
memahami informasi dinilai masih kurang dan perlu ditunjang dengan perangkat
pembelajaran yang baik. Selanjutnya, permasalah relavan pun yang muncul yaitu peserta
didik masih kurang bisa bertanya bahkan tidak bisa bertanya, padahal bertanya
merupakan salah satu “senjata” penting dalam mencari, menemukan, atau mengumpulkan
informasi. Pertanyaan yang muncul adalah “apa yang bisa Guru lakukan?”.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, beberapa kemampuan pun dibutuhkan
peserta didik, yaitu kemampuan untuk mengenali kebutuhan informasi; membangun
strategi pencarian informasi, menemukan dan mengakses informasi; mengorganisasikan,
mengevaluasi dan menggunakan informasi secara etis dan efektif, mengkomunikasikan
dan menciptakan informasi. Kemampuan ini disebut keterampilan informasi. Dengan
keterampilan informasi, peserta didik diharapkan dapat terlibat dalam menemukan
informasi, peserta didik pun diharapkan dapat merumuskan pertanyaan untuk
mengumpulkan informasi dan menemukan sendiri jawabannya. Sehingga dalam proses
belajarnya, mereka dituntut lebih kritis menanggapi informasi dan lebih kreatif dalam
mencari/menemukan informasi tersebut. Dengan demikian, bukan hal yang tidak
mungkin kegiatan belajar menjadi lancar, mudah dan menyenangkan, serta bukan hal
yang mustahil juga jika hasil belajar pun akan meningkat.
2
Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, salah satu upaya yang dapat dilakukan
adalah menyiapkan perangkat pembelajaran dengan baik dan tepat sasaran yang
terintegrasi dengan keterampilan informasi peserta didik. Adapun Perangkat
pembalajaran yang dimaksud adalah perangkat pembelajaran IPS berbasis keterampilan
informasi yang terdiri dari Rencana Program Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta
didik (LKS), dan Bahan Ajar pegangan peserta didik dan guru yang disesuaikan dengan
pokok bahasan yang diajarkan.
Sedangkan menurut Bundy yang dikutip oleh Hasugian (2009, 200) “Keterampilan
Informasi adalah seperangkat keterampilan yang diperlukan untuk mencari, menelusur,
menganalisis, dan memanfaatkan informasi.”
Sejalan dengan pengertian tersebut menurut laporan penelitian American Library
Association’s Presidential Committee on Information Literacy (1989, 1) menyatakan
bahwa:
7
yang akan menjadi bekal seseorang untuk menemukan informasi sesuai dengan
kebutuhannya.
Selanjutnya kegiatan inti keterampilan informasi terdiri atas enam langkah, yaitu:
1) Menentukan tema dan subtema; 2) Menentukan sumber dan menemukan informasi; 3)
Memilih informasi yang relevan; 4) Mengolah informasi; 5) Mengidentifikasi berbagai
cara menyajikan informasi; dan 6) Membuat laporan.
B. Efektivitas Perangkat Pembelajaran
Kata efektivitas berasal dari kata efektif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kata “efektif” berarti : (1) ada akibatnya, pengaruhnya, kesannya, (2) manjur atau
mujarab, (3) dapat membawa hasil. Efektivitas secara umum adalah kemampuan yang
berdaya guna dalam melaksanakan suatu pekerjaan sehingga menghasilkan hal yang
berhasil guna (efisien) yang maksimal.
Eggen dan Kauchack menjelaskan (dalam Lisna, 2015), ciri-ciri umum
pembelajaran yang efektif, yaitu: (a) siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap
lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-
kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi
berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan, (b) guru menyediakan materi sebagai
fokus berfikir dan berinteraksi dalam pelajaran, (c) aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya
didasarkan pada kajian, (d) guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan
tuntunan kepada siswa dalam menganalisis informasi, (e) orientasi pembelajaran
penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berfikir, dan (f) guru
menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya
pembelajaran guru.
9
C. Pembelajaran IPS
Pusat Kurikulum mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai integrasi dari
berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan
fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner dariaspek dan
cabang-cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum dan budaya (Pusat Kurikulum, 2006: 5).
IPS merupakan seperangkat fakta, peristiwa, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya, masyarakat,
bangsa, dan lingkungannya berdasarkan pengalaman masalalu yang bisa dimaknai untuk
masa kini, dan antisipasi masa akan datang. Peristiwa fakta, konsep dan generalisasiyang
berkaitan dengan isu sosial merupakan beberapa hal yang menjadi kajian IPS. Urutan
kajian itu menunjukan urutan dari bentuk yang paling kongkrit, yaitu dari peristiwa
menuju ketingkatan yang abstrak, yaitu konsep peranan peristiwa dan fakta dalam
membangun konsep dan generalisasi. Senada dengan hal itu menurut Sapriya
pengetahuan IPS hendaknya mencakup fakta, konsep, dan generalisasi. Fakta yang
digunakan a terjadi dalam kehidupan siswa, sesuai usia siswa, dan tahapan berfikir siswa.
Untuk konsep dasar IPS terutama diambil dari disiplin ilmu-ilmu sosial, yang terkait
dengan isu-isu sosial dan tema-tema yang diambil secara multidisiplin. Contoh konsep,
multikultural, lingkungan, urbanisasi, perdamaian, dan globalisasi. Sedangkan
generalisasi yang merupakan ungkapan pernyataan dari dua atau lebih konsep yang saling
terkait digunakan proses pengorganisir dan memaknai fakta dan cara hidup
bermasyarakat.
Achievement Divisions (STAD) pada Siswa SDN 153 Tombolo Kec. Bonto Tiro
Kabupaten Bulukumba.
Pada Tahun 2015, melalui penelitian PNBP FIP UNM telah dilaksanakan
penelitian dengan judul “Peningkatkan Hasil Belajar IPS melalui Penerapan Metode
Guided Note Taking (GNT)”. Selanjutnya pada Tahun 2016, melalui penelitian PNBP
FIP UNM, juga telah dilaksanakan penelitian dengan judul “pengaruh Metode SAS
Terhadap Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan pada Siswa SDN Mappala
Kota Makassar”. Hasil dari penelitian sebelumnya yang berupa artikel ilmiah akan
dijadikan acuan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran IPS berbasis
keterampilan informasi yang menumbuhkembangkan sikap kritis dan kreatif peserta
didik.
Analisis Mahasiswa
Define
Analisis Materi Analisis Tugas
Tujuan Pembelajaran
Design
Konsolidasi TIM
Pemilihan Sumber
Pemilihan Format
Prototipe-1
Validasi Ahli
Hasil Validasi
Revisi 1 Prototipe-2
Develop
Uji Coba Lapangan
Revisi 2 Prototipe-3
Pengemasan
Desiminate
Penyebaran dan Sosialisasi Prototipe Final
materi pembelajaran yang telah diajarkan dimaksudkan sebagai indikator utama untuk
mengukur keefektifan Perangkat pembelajaran.
G. Teknik Analisis Data
Hasil validasi para ahli dan praktisi pendidikan untuk masing-masing komponen
model, dianalisis dengan mempertimbangkan masukan, komentar, saran-saran dan
kritikan dari berbagai pihak. Penilaian selanjutnya, dilakukan dengan mengamati proses
pembelajaran untuk di kelas setiap kali tatap muka.
Analisis hasil pengamatan terhadap aktivitas peserta didik meliputi: (1) frekuensi
rata-rata tiap kategori aktivitas tiap pertemuan, (2) persentase tiap kategori aktivitas
peserta didik tiap pertemuan, dan (3) rata-rata setiap kategori aktivitas peserta didik
untuk seluruh pertemuan. Kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut; (1)
melakukan rekapitulasi hasil pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran, (2)
mencari rerata setiap aspek pengamatan setiap pertemuan, (3) mencari rerata tiap aspek
pengamatan untuk t kali pertemuan, (4) mencari rerata total ( X ), dan (5) menentukan
kategori keterlaksanaan setiap aspek atau keseluruhan aspek dengan mencocokkan rerata
setiap aspek Ai atau rerata total X dengan kategori yang telah ditetapkan.
Langkah-langkah yang dilakukan terkait analisis data; (1) menghitung banyaknya
peserta didik yang memberi respons positif sesuai dengan aspek yang ditanyakan,
kemudian menghitung persentasenya, (2) menentukan kategori untuk respons positif
peserta didik dengan cara mencocokkan hasil persentase dengan kriteria yang ditetapkan,
dan (3) jika hasil analisis menunjukkan bahwa respons peserta didik belum positif, maka
dilakukan revisi terhadap perangkat yang tengah dikembangkan.
Skor dasar untuk pertemuan selanjutnya diambil dari rata-rata skor dasar pada
beberapa pertemuan sebelumnya. Data secara kuantitatif digunakan Statistik Deskrptif.
Sementara data kulaitatif akan digunakan teknik analisis data kulaitatif oleh Miles dan
Huberman (2007).
15
B. Jadwal Penelitian
Tabel 6. Jadwal Kegiatan
Rencana Jadwal Tahun I Tahun II Tahun III
No
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengumpulan literatur pengembangan
1 perangkat pembelajaran IPS
Pelaksanaan Penelitian
a. Pengembangan perangkat
pembelajaran, Asesmen dan model
b. Pengkajian perangkat-perangkat
pembelajaran IPS
c. Pengkajian Asesmen pembelajaran
2 IPS
10 Disseminate
Finalisasi dan pengiriman laporan:
11
Prototipe final
18
DAFTAR PUSTAKA
Hasugian, Jonnner. 2009. Dasar –Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi Medan: USU
Press.
http://siapbelajar.com/mempraktikkan-keterampilan-informasi-dalam-pelajaran-ips-dan-
setiap-siswa-pun-menjadi-ahli/
http://www.prioritaspendidikan.org/file/PRIORITASkeun_12.pdf
Miles, Mattew B. Dan A. Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif, Buku
Sumber tentang Metode-metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Reitz M, Joan. 2004. Dictionary Library and Information Science. Amerika: Libraries
Unlimited.