Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan mulai dari jenjang sekolah dasar. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS,
siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis dan
bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran IPS bagi siswa
SD dirancang untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman akan konsep sosial,
mengembangkan nilai/sikap demokratis dalam kehidupan bermasyarakat, dan
menyediakan kesempatan bagi pserta didik untuk mengambil bagian/berperan serta
dalam bermasyarakat.
Salah satu permasalahan yang muncul dalam pengembangan pengetahuan dan
pemahaman akan konsep sosial (IPS) bagi siswa SD adalah proses belajar peserta didik
itu sendiri. Proses belajar yang melibatkan peserta didik dalam memahami
konsep/informasi dinilai menjadi perhatian utama. Keterlibatan peserta didik dalam
memahami informasi dinilai masih kurang dan perlu ditunjang dengan perangkat
pembelajaran yang baik. Selanjutnya, permasalah relavan pun yang muncul yaitu peserta
didik masih kurang bisa bertanya bahkan tidak bisa bertanya, padahal bertanya
merupakan salah satu “senjata” penting dalam mencari, menemukan, atau mengumpulkan
informasi. Pertanyaan yang muncul adalah “apa yang bisa Guru lakukan?”.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, beberapa kemampuan pun dibutuhkan
peserta didik, yaitu kemampuan untuk mengenali kebutuhan informasi; membangun
strategi pencarian informasi, menemukan dan mengakses informasi; mengorganisasikan,
mengevaluasi dan menggunakan informasi secara etis dan efektif, mengkomunikasikan
dan menciptakan informasi. Kemampuan ini disebut keterampilan informasi. Dengan
keterampilan informasi, peserta didik diharapkan dapat terlibat dalam menemukan
informasi, peserta didik pun diharapkan dapat merumuskan pertanyaan untuk
mengumpulkan informasi dan menemukan sendiri jawabannya. Sehingga dalam proses
belajarnya, mereka dituntut lebih kritis menanggapi informasi dan lebih kreatif dalam
mencari/menemukan informasi tersebut. Dengan demikian, bukan hal yang tidak
mungkin kegiatan belajar menjadi lancar, mudah dan menyenangkan, serta bukan hal
yang mustahil juga jika hasil belajar pun akan meningkat.
2

Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, salah satu upaya yang dapat dilakukan
adalah menyiapkan perangkat pembelajaran dengan baik dan tepat sasaran yang
terintegrasi dengan keterampilan informasi peserta didik. Adapun Perangkat
pembalajaran yang dimaksud adalah perangkat pembelajaran IPS berbasis keterampilan
informasi yang terdiri dari Rencana Program Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta
didik (LKS), dan Bahan Ajar pegangan peserta didik dan guru yang disesuaikan dengan
pokok bahasan yang diajarkan.

B. Permasalahan yang Akan Diteliti


1. Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran IPS berbasis keterampilan
Informasi untuk menumbuhkembangkan sikap kritis dan kreatif Mahasiswa Calon
Guru SD?
2. Sejauh mana tingkat efektifitas perangkat pembelajaran IPS berbasis keterampilan
Informasi untuk menumbuhkembangkan sikap kritis dan kreatif Mahasiswa Calon
Guru SD?
C. Tujuan dan Manfaat Khusus Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengimplementasikan serta
mengkaji sejauh mana tingkat perangkat pembelajaran IPS berbasis keterampilan
Informasi untuk menumbuhkembangkan sikap kritis dan kreatif Mahasiswa PGSD.
Perangkat yang dimaksud yaitu; (1) Rencana Program Pembelajaran (RPP), (2) Lembar
Kerja Peserta didik (LKS), dan (3) Bahan Ajar pegangan peserta didik dan guru yang
disesuaikan dengan pokok bahasan yang diajarkan.
2. Manfaat Khusus
Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi calon guru dan dosen baik yang akan
maupun yang telah mengajar pada matapelajaran/mata kuliah IPS baik pada Sekolah
Dasar/ LPTK negeri maupun LPTK Swasta dan terkhusus pada Prodi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (FIP) Universitas Negeri Makassar.
D. Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Kajian tentang perangkat pembelajaran berbasis keterampilan informasi penting
untuk dilaksanakan dan dikembangkan guna mendukung program pemerintah. Dalam hal
3

ini, Kementrian Pendidikan Nasional dalam kaitannya dengan implementasi Kurikulum


2013.
Implementasi Kurikulum 2013 menuntut akan pemahaman konsep/informasi
dengan melibatkan peserta didik itu sendiri, yakni peserta didik dituntut; (1) mengamati,
(2) menanya, (3) menalar, (4) mencoba/berexperiment, dan (5) mengkomunikasikan
objek-objek pembelajaran. Sehingga pembelajaran berbasis keterampilan informasi
sejalan dengan tuntutan kurikulum 2013. Selanjutnya, dengan langkah-langkah tersebut,
peserta didik dituntut lebih kritis menanggapi informasi dan lebih kreatif dalam
mencari/menemukan informasi yang relevan dengan materi yang diajarkan.
Secara rinci urgensi penelitian dalam mengatasi masalah pendidikan,
digambarkan dalam diagram fishbone dibawah ini:
Kemampuan MCG membuat
media konkret sedang
SDM
Media Pembelajaran Media Program
Kemampuan MCG –SD
merangcang RPP sedang
Kemampuan MCG-SD
membuat media gambar sedang
Kemampuan MCG-SD merangcang Perangkat dan
Kemampuan MCG-SD membuat
LKS masih sedang
media program kurang Model
Pembelajaran
Kemampuan MCG merangcang
Bahan Ajar kurang
IPS Berbasis
Keterampilan
Buku Ajar Informasi
Assesmen Kinerja
untuk
RPP menumbuhkem
LKS
bangkan Sikap
Assesmen Portofolio
Kritis dan
Assesmen Kreatif
Assesmen Otentik
Media Pembelajaran Mahasiswa
Calon Guru SD
Perangkat Pembelajaran Assesmen
Catatan: Mahasiswa Calon Guru SD (MCG-SD)
Portofolio
Diagram 1. Fish Bone Kerangka Pikir Penelitian

E. Temuan yang Ditargetkan


Temuan sebagai luaran yang ditargetkan pada tahun pertama melalui Penelitian
Produk Terapan ini adalah sebagai berikut; (1) Rencana Program Pembelajaran (RPP),
Lembar (2) Kerja Peserta didik (LKS), dan (3) Bahan Ajar pegangan peserta didik dan
guru yang disesuaikan dengan pokok bahasan yang diajarkan. (4) Publikasi artikel hasil
4

penelitian pada jurnal bereputasi nasional/internasional dan atau publikasi international


melalui seminar atau konferensi.
F. Kontribusi Hasil Penelitian terhadap IPTEK-SOSBUD
Adapun kontribusi hasil penelitian terhadap IPTEK-SOSBUD yang diharapkan
dalam studi ini adalah sebagai berikut;
1. Tersedianya Rencana Program Pembelajaran (RPP) IPS berbentuk model berbasis
keterampilan informasi yang dapat menumbuhkembangkan sikap kritis dan kreatif
peserta didik.
2. Tersedianya Lembar Kerja Peserta didik (LKS) IPS berbentuk model berbasis
keterampilan informasi yang dapat menumbuhkembangkan sikap kritis dan kreatif
peserta didik.
3. Tersedianya Bahan Ajar IPS pegangan peserta didik dan guru berbentuk model
berbasis keterampilan informasi yang dapat menumbuhkembangkan sikap kritis dan
kreatif peserta didik.
4. Tersedianya sarana ilmiah berupa artikel ilmiah yang terbarukan yang mampu
mengarahkan peserta didik menjadi lebih kritis dan kreatif terhadap zaman.
G. Rencana Target Capain Tahunan
Tabel. 1. Rencana Target Capaian Tahunan
No. Indikator Capaian
Jenis Luaran
TS TS+1 TS+2
Publikasi Internasional draft submitted accepted/
ilmiah published
1 Nasional Terkareditasi draft submitted accepted/
published
Pemakalah Internasional Belum ada Belum ada Belum ada
2 dalam temu Nasional sudah sudah sudah
ilmiah dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan
Invited Internasional belum ada belum ada belum ada
Speaker Nasional Belum ada belum ada belum ada
3
dalam temu
ilmiah
Visiting Internasional Belum ada belum ada belum ada
4
Lecturer
Paten tidak ada tidak ada tidak ada
Paten sederhana tidak ada tidak ada tidak ada
Hak Cipta Belum ada belum ada belum ada
Hak
Merek Dagang tidak ada tidak ada tidak ada
5 Kekayaan
Desain Produk Industri tidak ada tidak ada tidak ada
Intelektual
Indikasi Geografis tidak ada tidak ada tidak ada
Perlindungan Varietas tidak ada tidak ada tidak ada
Tanaman
5

Perlindungan tidak ada tidak ada tidak ada


Topografi Sirkuit
Terpadu
6 Teknologi Tepat Guna Produk Penerapan Penerapan
Model/Purwarupa/Desain/Karya draft produk penerapan
7
seni/Rekayasa Sosial
Buku Ajar (ISBN) draft editing/sudah editing/sudah
8
terbit terbit
9 Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) Skala 5 Skala 6 Skala 7
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Keterampilan Informasi
Perkembangan informasi dan sumber informasi yang begitu pesat menuntut siswa
untuk memiliki keterampilan atau skill untuk memenuhi kebutuhan imformasi yang
sering disebut dengan istilah keterampilan informasi. American Association of School
Librarians (1998) menyatakan bahwa siswa yang melek informasi adalah yang bisa
mengakses informasi secara efisien dan efektif, mampu mengevaluasi informasi secara
kritis dan menggunakan informasi secara akurat dan kreatif.
Menurut Hancock yang dikutip oleh Andayani (2008, 3) menyatakan bahwa
keterampilan informasi dapat didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk:
1. Mengenali kebutuhan informasi
2. Mengidentifikasi dan mencari sumber-sumber informasi yang tepat
3. Mengetahui cara memperoleh informasi yang terkandung dalam
sumber yang ditemukan
4. Mengevaluasi kualitas informasi yang diperoleh
5. Mengorganisasikan informasi, dan
6. Menggunakan informasi yang telah diperoleh secara efektif
Menurut Dictionary for Library and Information Science oleh Reitz (2004, 356)
keterampilan informasi adalah :

Skill in finding the information one needs, including and understanding of


how libraries are organized, familiarity with resource they provide(including
information formats and automated search tools), and knowledge of
commonly used techniques. The concept also includes the skill required to
critically evaluate information contents and employ it effectively, as well as
understanding of the technological infrastructure on which information
transmission is based, including its social, and cultural context and impact.

Sedangkan menurut Bundy yang dikutip oleh Hasugian (2009, 200) “Keterampilan
Informasi adalah seperangkat keterampilan yang diperlukan untuk mencari, menelusur,
menganalisis, dan memanfaatkan informasi.”
Sejalan dengan pengertian tersebut menurut laporan penelitian American Library
Association’s Presidential Committee on Information Literacy (1989, 1) menyatakan
bahwa:
7

“...information literacy is a set of abilities requiring individuals to recognize when


information is needed and have the abilty to locate, evaluate, and use effectively the
needed information...”

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa keterampilan informasi adalah


seperangkat kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang untuk mengetahui
kapan sebuah informasi dibutuhkan, kemampuan untuk mendapatkan informasi, dapat
mengevaluasi dan menggunakan secara efektif.
Berdasarkan pendapat di atas dikatakan bahwa keterampilan informasi adalah
kemampuan dalam menemukan informasi yang dibutuhkan, mengerti bagaimana
perpustakaan diorganisir, familiar dengan sumber daya yang tersedia (termasuk format
informasi dan alat penelusuran yang terautomasi) dan pengetahuan dari teknik yang biasa
digunakan dalam pencarian informasi. Hal ini termasuk kemampuan mengevaluasi dan
menggunakannya secara efektif seperti pemahaman infrastruktur teknologi pada transfer
informasi kepada orang lain, termasuk konteks sosial, politik dan budaya serta
dampaknya.
Keterampilan informasi menurut Association of College and Reseach Libraries
(ACRL 2000) adalah “a set of abilities to recognize when information is needed and have
the abilitiy to locate, evaluate, and use needed information effectively”. Seseorang yang
terampil dalam keterampilan informasi tidak hanya akan memiliki kemampuan untuk
mengenal kapan ia membutuhkan informasi, tetapi ia jugamemiliki kemampuan untuk
menemukan informasi, dan mengevaluasinya, serta mampu mengeksploitasi informasi
untuk mengambil berbagai keputusan yang tepat sasaran.
Lebih rinci, menurut Work Group On Information Literacy dari California State
University yang dikutip oleh Hasugian (2009, 201-202), mendifinisikan bahwa
“keterampilan informasi sebagai kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi dan
menggunakan informasi dalam berbagai format.”
Berdasarkan pengertian keterampilan informasi yang diuraikan di atas maka
definisi keterampilan informasi adalah serangkaian kemampuan yang dibutuhkan
seseorang untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan, memiliki kemampuan untuk
mencari, menganalisis, mengevaluasi, mengkomunikasikan informasi secara efektif.
Keterampilan informasi juga merupakan kunci utama dari pembelajaran sepanjang hayat
8

yang akan menjadi bekal seseorang untuk menemukan informasi sesuai dengan
kebutuhannya.
Selanjutnya kegiatan inti keterampilan informasi terdiri atas enam langkah, yaitu:
1) Menentukan tema dan subtema; 2) Menentukan sumber dan menemukan informasi; 3)
Memilih informasi yang relevan; 4) Mengolah informasi; 5) Mengidentifikasi berbagai
cara menyajikan informasi; dan 6) Membuat laporan.
B. Efektivitas Perangkat Pembelajaran
Kata efektivitas berasal dari kata efektif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kata “efektif” berarti : (1) ada akibatnya, pengaruhnya, kesannya, (2) manjur atau
mujarab, (3) dapat membawa hasil. Efektivitas secara umum adalah kemampuan yang
berdaya guna dalam melaksanakan suatu pekerjaan sehingga menghasilkan hal yang
berhasil guna (efisien) yang maksimal.
Eggen dan Kauchack menjelaskan (dalam Lisna, 2015), ciri-ciri umum
pembelajaran yang efektif, yaitu: (a) siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap
lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-
kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi
berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan, (b) guru menyediakan materi sebagai
fokus berfikir dan berinteraksi dalam pelajaran, (c) aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya
didasarkan pada kajian, (d) guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan
tuntunan kepada siswa dalam menganalisis informasi, (e) orientasi pembelajaran
penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berfikir, dan (f) guru
menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya
pembelajaran guru.
9

C. Pembelajaran IPS
Pusat Kurikulum mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai integrasi dari
berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan
fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner dariaspek dan
cabang-cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum dan budaya (Pusat Kurikulum, 2006: 5).
IPS merupakan seperangkat fakta, peristiwa, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya, masyarakat,
bangsa, dan lingkungannya berdasarkan pengalaman masalalu yang bisa dimaknai untuk
masa kini, dan antisipasi masa akan datang. Peristiwa fakta, konsep dan generalisasiyang
berkaitan dengan isu sosial merupakan beberapa hal yang menjadi kajian IPS. Urutan
kajian itu menunjukan urutan dari bentuk yang paling kongkrit, yaitu dari peristiwa
menuju ketingkatan yang abstrak, yaitu konsep peranan peristiwa dan fakta dalam
membangun konsep dan generalisasi. Senada dengan hal itu menurut Sapriya
pengetahuan IPS hendaknya mencakup fakta, konsep, dan generalisasi. Fakta yang
digunakan a terjadi dalam kehidupan siswa, sesuai usia siswa, dan tahapan berfikir siswa.
Untuk konsep dasar IPS terutama diambil dari disiplin ilmu-ilmu sosial, yang terkait
dengan isu-isu sosial dan tema-tema yang diambil secara multidisiplin. Contoh konsep,
multikultural, lingkungan, urbanisasi, perdamaian, dan globalisasi. Sedangkan
generalisasi yang merupakan ungkapan pernyataan dari dua atau lebih konsep yang saling
terkait digunakan proses pengorganisir dan memaknai fakta dan cara hidup
bermasyarakat.

D. Studi Pendahuluan yang Telah Dilaksanakan dan Hasilnya

Pada Tahun 2010, telah dilaksanakan penelitian berjudul ”Peningkatan hasil


belajar siswa melalui penerapan metode diskusi tipe jigsaw pada mata pelajaran IPS di
SD 2 Parepare”. Adapun Pada Tahun 2014, melalui penelitian PNBP FIP UNM telah
dilaksanakan penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
10

Achievement Divisions (STAD) pada Siswa SDN 153 Tombolo Kec. Bonto Tiro
Kabupaten Bulukumba.
Pada Tahun 2015, melalui penelitian PNBP FIP UNM telah dilaksanakan
penelitian dengan judul “Peningkatkan Hasil Belajar IPS melalui Penerapan Metode
Guided Note Taking (GNT)”. Selanjutnya pada Tahun 2016, melalui penelitian PNBP
FIP UNM, juga telah dilaksanakan penelitian dengan judul “pengaruh Metode SAS
Terhadap Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan pada Siswa SDN Mappala
Kota Makassar”. Hasil dari penelitian sebelumnya yang berupa artikel ilmiah akan
dijadikan acuan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran IPS berbasis
keterampilan informasi yang menumbuhkembangkan sikap kritis dan kreatif peserta
didik.

E. Peta Jalan Penelitian


Tabel 2. Peta Jalan Penelitian
Sebelum Tahun 2017 Tahun 2017
- Pada Tahun 2010, telah dilaksanakan penelitian berjudul Akan dilaksanakan Penelitian
”Peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode Produk terapan yang
diskusi tipe jigsaw pada mata pelajaran IPS di SD 2 Parepare ” menghasilkan
- Pada Tahun 2014, melalui penelitian (PNBP FIP UNM) telah
1) Perangkat pembelajaran
dilaksanakan penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui Penerapan Model IPS berbasis Keterampilan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Informasi yang
Divisions (STAD) pada Siswa SDN 153 Tombolo Kec. Bonto menumbuhkembangkan
Tiro Kabupaten Bulukumba (PNBP FIP UNM) sikap kritis dan Kreatif
- Pada Tahun 2015, melalui penelitian (PNBP FIP UNM) telah Peserta Didik
dilaksanakan penelitian dengan judul “Peningkatkan Hasil 2) Publikasi Ilmiah bereputasi
Belajar IPS melalui Penerapan Metode Guided Note Taking
Internasional atau
(GNT)”
- Pada Tahun 2016, melalui penelitian (PNBP FIP UNM) telah Akreditasi Nasional.
dilaksanakan penelitian dengan judul pengaruh Metode SAS
Terhadap Peningkata Keterampilan Membaca Permulaan pada
Siswa SDN Mappala Kota Makassar (Proposal PNBP FIP
UNM
11

BAB III Metode Penelitian


A. Bagan Alir Penelitian
Analisis Ujung depan

Analisis Mahasiswa
Define
Analisis Materi Analisis Tugas

Tujuan Pembelajaran

Design
Konsolidasi TIM

Pemilihan Sumber

Pemilihan Format

Perangkat Pembelajaran IPS Berbasis


Keterampilan Informasi

Prototipe-1
Validasi Ahli

Hasil Validasi

Revisi 1 Prototipe-2

Develop
Uji Coba Lapangan

Hasil Uji Coba

Revisi 2 Prototipe-3

Pengemasan

Desiminate
Penyebaran dan Sosialisasi Prototipe Final

Keterangan: pelaksanaan : Jenis Kegiatan

siklus : Hasil kegiatan


Gambar 1. Modifikasi Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Four-D Thiagarajan, dkk
12

B. Luaran Penelitian Pertahun


Target Penelitian Tahun I: (1) Perangkat pembelajaran IPS Berbasis Keterampilan
Informasi Berupa: (a) RPP, (b) LKS, dan (c) Bahan Ajar IPS pegangan peserta didik dan
guru, dan (2) Publikasi artikel ilmiah jurnal akreditasi nasional atau jurnal internasional.
Target Penelitian Tahun II: (1) Model Asesmen, (2) Buku Ajar/Referensi, dan (3)
Publikasi artikel ilmiah jurnal akreditasi nasional atau jurnal internasional. Target
Penelitian Tahun III: (1) Model Pembelajaran IPS Berbasis Keterampilan Informasi , (2)
Buku panduan cara menggunakan Model Pembelajaran IPS Berbasis Keterampilan
Informasi, dan (3) Publikasi artikel ilmiah jurnal akreditasi nasional atau jurnal
internasional.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini yaitu pada prodi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
UNM dengan Subyek penelitian adalah mahasiswa yang mengikuti Matakuliah IPS pada
semester Ganjil-Genap
D. Indikator Terukur Capaian
Indikator capaian dari penelitian ini adalah; (1) Keterampilan Informasi dan (2)
hasil belajar IPS.
E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Tahapan Pelaksanaan penelitian ini mengikuti Model pengembangan Four-D
(Thiagarajan, dkk, 1974) yang terdiri dari empat tahap, yaitu pendefinisian (define),
perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Tahapan
pengembangan Perangkat Pembelajaran IPS Berbasis Keterampilan Informasi dalam
penelitian ini dapat dilihat pada langkah-langkah yang akan ditempuh sebagai berikut:
1. Tahap pendefinisian (Define)
Tahap define bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat
pembelajaran sebelum membuat Perangkat Pembelajaran IPS Berbasis Keterampilan
Informasi. Penentuan dan penetapan syarat-syarat pembelajaran, dimulai dengan analisis
tujuan dan batasan materi yang akan dinilai. Kegiatan dalam tahap ini adalah analisis
ujung depan, analisis mahasiswa, analisis materi, analisis tugas, dan spesifikasi tujuan
pembelajaran.
13

2. Tahap perancangan (Design)


Tahap perancangan dimaksudkan untuk merancang Perangkat pembelajaran IPS
berbasis keterampilan informasi pada matakuliah IPS. Kegiatan yang dilakukan pada
tahap ini adalah konsolidasi tim, pemilihan sumber, dan pemilihan format perangkat
pembelajaran.
3. Tahap pengembangan (Develop)
Tahap pengembangan dimaksudkan untuk menghasilkan prototipe-2, perangkat
Pembelajaran IPS berbasis Keterampilan Informasi. Perangkat pembelajaran tersebut
telah direvisi berdasarkan hasil analisis prototipe-1, masukan para ahli dan praktisi serta
hasil analisis kegiatan pembelajaran. Selanjutnya hasil perbaikan pada uji coba lapangan
pada tahap pengembangan (develop) menghasilkan prototipe-3, selanjutnya perangkat
prototipe-3 disosialisasikan, sehingga menghasilkan prototipe akhir.
4. Tahap penyebarluasan (Disseminate)
Tahap penyebarluasan (Disseminate) dilakukan dengan melaksanakan kegiatan
sosialisasi Perangkat Pembelajaran IPS Berbasis Keterampilan Informasi melalui
kegiatan seminar terbatas dengan melibatkan calon guru/dosen, mahasiswa, guru, dan
umum.
F. Teknik Pengumpulan Data
Lembar validasi perangkat pembelajaran digunakan untuk memperoleh data tentang
hasil validasi para ahli dan praktisi mengenai perangkat pembelajaran.
a. Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
Aktivitas peserta didik direkam melalui pengamatan untuk menjaring data
pendukung keefektifan penerapan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan.
b. Lembar pengamatan kemampuan calon guru/dosen mengelola pembelajaran
Lembar pengamatan kemampuan calon guru mengelola pembelajaran melalui
perangkat pembelajaran IPS berbasis keterampilan informasi
c. Lembar pengamatan keterlaksanaan Perangkat Pembelajaran
Lembar pengamatan keterlaksanaan perangkat disusun untuk memperoleh data
lapangan tentang kepraktisan Perangkat Pembelajaran IPS Berbasis Keterampilan
Informasi.
Data respons peserta didik terhadap kegiatan ujicoba di lapangan diperoleh melalui
angket respons peserta didik. Sedangkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap
14

materi pembelajaran yang telah diajarkan dimaksudkan sebagai indikator utama untuk
mengukur keefektifan Perangkat pembelajaran.
G. Teknik Analisis Data
Hasil validasi para ahli dan praktisi pendidikan untuk masing-masing komponen
model, dianalisis dengan mempertimbangkan masukan, komentar, saran-saran dan
kritikan dari berbagai pihak. Penilaian selanjutnya, dilakukan dengan mengamati proses
pembelajaran untuk di kelas setiap kali tatap muka.
Analisis hasil pengamatan terhadap aktivitas peserta didik meliputi: (1) frekuensi
rata-rata tiap kategori aktivitas tiap pertemuan, (2) persentase tiap kategori aktivitas
peserta didik tiap pertemuan, dan (3) rata-rata setiap kategori aktivitas peserta didik
untuk seluruh pertemuan. Kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut; (1)
melakukan rekapitulasi hasil pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran, (2)
mencari rerata setiap aspek pengamatan setiap pertemuan, (3) mencari rerata tiap aspek
pengamatan untuk t kali pertemuan, (4) mencari rerata total ( X ), dan (5) menentukan
kategori keterlaksanaan setiap aspek atau keseluruhan aspek dengan mencocokkan rerata
setiap aspek Ai atau rerata total X dengan kategori yang telah ditetapkan.
Langkah-langkah yang dilakukan terkait analisis data; (1) menghitung banyaknya
peserta didik yang memberi respons positif sesuai dengan aspek yang ditanyakan,
kemudian menghitung persentasenya, (2) menentukan kategori untuk respons positif
peserta didik dengan cara mencocokkan hasil persentase dengan kriteria yang ditetapkan,
dan (3) jika hasil analisis menunjukkan bahwa respons peserta didik belum positif, maka
dilakukan revisi terhadap perangkat yang tengah dikembangkan.
Skor dasar untuk pertemuan selanjutnya diambil dari rata-rata skor dasar pada
beberapa pertemuan sebelumnya. Data secara kuantitatif digunakan Statistik Deskrptif.
Sementara data kulaitatif akan digunakan teknik analisis data kulaitatif oleh Miles dan
Huberman (2007).
15

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN


A. Anggaran Biaya
Ringkasan biaya penelitian untuk tahun 2017 diperlihatkan pada tabel di bawah.
Tabel 3. Ringkasan Biaya Produk Terapan yang Diajukan Setiap Tahun
No Jenis Pengeluaran Biaya Yang Diusulkan (Rp.)
. Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3
1. Honorarium Rp.22.000.000,- Rp.22.000.000,- Rp.22.000.000,-
2. Pembelian Bahan Habis Rp. 24.250.000,- Rp. 24.250.000,- Rp. 24.250.000,-
Pakai
3. Perjalanan Rp. 17.500.000,- Rp. 17.500.000,- Rp. 17.500.000,-
4. Sewa dan lain-lain Rp. 11.250.000,- Rp. 11.250.000,- Rp. 11.250.000,-
Jumlah Rp. 75.000.000 Rp. 75.000.000 Rp. 75.000.000
Untuk anggaran scara rinci diperlihatkan pada lampiran 1
16

B. Jadwal Penelitian
Tabel 6. Jadwal Kegiatan
Rencana Jadwal Tahun I Tahun II Tahun III
No
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengumpulan literatur pengembangan
1 perangkat pembelajaran IPS
Pelaksanaan Penelitian
a. Pengembangan perangkat
pembelajaran, Asesmen dan model
b. Pengkajian perangkat-perangkat
pembelajaran IPS
c. Pengkajian Asesmen pembelajaran
2 IPS

d. Pengkajian Model Pembelajaran IPS


e. Pengembangan, revisi perangkat,
asesmen, dan model, dan
pengumpulan informasi (data)
secara berkelanjutan: Define
Penulisan format Perangkat
Pembelajaran IPS berbasis
3 keterampilan informasi yang
menumbuhkembangkan sikap kritis dan
kreatif calon guru SD: Design
Uji coba Tahap I (Perangkat
4 Pembelajaran IPS berbasis keterampilan
informasi): Prototipe-1
Revisi Tahap I (Perangkat Pembelajaran
5 IPS berbasis keterampilan informasi):
Develop
Uji coba Tahap II Perangkat
6 Pembelajaran IPS berbasis keterampilan
informasi): Prototipe-2
Revisi Tahap II (Perangkat
7 Pembelajaran IPS berbasis keterampilan
informasi): Develop
17

Uji coba Tahap III (Perangkat


8 Pembelajaran IPS berbasis keterampilan
informasi): Prototipe-3
Revisi Tahap III (Perangkat
Pembelajaran IPS berbasis keterampilan
9
informasi): Develop

10 Disseminate
Finalisasi dan pengiriman laporan:
11
Prototipe final
18

DAFTAR PUSTAKA

AASL (American Association of School Librarian). 1998. Information Literacy


Standards for Student Learning: Standards and Indicators.
http://www.lita.org/ala/mgrps/divs/aasl/aaslproftools/informationpower/I
nformationLiteracyStandards_final.pdf

ACRL (Association of College & Research Libraries) 2000. Information Literacy


Competency Standards for Higher Education.
http://www.ala.org/acrl/acrlstandards/informationliteracycometency.htm diakses
27 Mei 2016

Andayani, Sri. 2008. Information Literacy: Kunci Sukses Pembelajaran Di Era


Informasi.http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Sri%20Andayani,%2
0S.Si.,M.Kom./Information%20Literacy%20Kunci%20Sukses%20Pembelajaran
%20 Di%20Era%Informasi.pdf diakses 30 Mei 2016

Hasugian, Jonnner. 2009. Dasar –Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi Medan: USU
Press.
http://siapbelajar.com/mempraktikkan-keterampilan-informasi-dalam-pelajaran-ips-dan-
setiap-siswa-pun-menjadi-ahli/

http://www.prioritaspendidikan.org/file/PRIORITASkeun_12.pdf

Miles, Mattew B. Dan A. Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif, Buku
Sumber tentang Metode-metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Pusat Kurikulum. 2006. Pembelajaran Tematik. Jakarta : Departemen Pendidikan


Nasional

Reitz M, Joan. 2004. Dictionary Library and Information Science. Amerika: Libraries
Unlimited.

Anda mungkin juga menyukai