PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
Mampu menjelaskan dan mengetahui karakteristik dari setiap komponen
elektronika baik yang termasuk komponen pasif maupun komponen aktif
Mampu mengetahui cara menentukan atau menghitung besarnya nilai dari
suatu jenis komponen elektronika.
b. Manfaat
Mengetahui karakteristik dari setiap komponen elektronika baik yang
termasuk komponen pasif maupun komponen aktif
Mengetahui cara menentukan atau menghitung besarnya nilai dari suatu
jenis komponen elektronika.
1.4. Metode Penulisan
a. Studi Pustaka
Mempelajari sistemnya di perpustakaan dan mengolah data yang di dapat dari
internet yang berupa file-file yang ada sebagai pendukung.
1.5. Sistematika Penulisan
Agar lebih sistematis dan mudah di mengerti dalam penulisan, maka penulis
membagi dalam beberapa bagian bab sebagai berikut ;
BAB I PENDAHULUAN, dalam bab ini akan diuraikan tentang latar
belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, metode penulisan, dan
sistematika penulisan..
BAB II PEMBAHASAN, yang berisikan penjelasan mengenai macam-macam
Komponen Elektronika (IC).
BAB IV PENUTUP, dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Komponen Elektronika berupa sebuah alat atau benda yang menjadi bagian
pendukung suatu rangkaian elektronika yang dapat bekerja sesuai denga
kegunaanya. Mulai dari yang menempel langsung pada papan rangkaian baik berupa
PCB, CCB, Protoboard maupun Veroboard dengan cara disolder atau tidak
menempel langsung pada papan rangkaian (dengan alat penghubung lain, misalnya
kabel). Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang
terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, untuk desain
rangkaian yang diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing
komponen, ada yang untuk megatur arus dan tegangan, meratakan arus, menyekat
arus, memperkuat sinyal arus dan massih banyak fungsi lainnya.
1. RESISTOR
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan)
dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap
resistansi berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
V=IR
V
I=
R
3
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit
elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.
Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat
resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise),
dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan
sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain
sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus
rangkaian agar tidak terbakar. Resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a) Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Pada
jenis ini, resistor ada banyak jenisnya. Seperti pada contoh berikut ini,
- Resistor Kawat
4
Untuk mengatur
tegangan dan arus
listrik
Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼
watt, ½ watt dsb. Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal
sesuai dengan kemampuan dayanya. Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor
dapat dilihat atau dibaca dari warna yang tertera pada bagian luar badan resistor
tersebut yang berupa gelang warna.
5
Gambar 1.1. sistem kode warna pada Resistor
6
= 10% x 200.000 = 20.000 Ohm
= 200.000 – 20.000 sampai 200.000 + 20.000
= 180.000 sampai 220.000 Ohm.
a. Potensiometer
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros yang
telah tersedia. Potensiometer pada dasarnya sama dengan trimpot secara fungsional.
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang
membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang
digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan
sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk
mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat.
Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai
transduser, misalnya sebagai sensor joystick.Potensiometer jarang digunakan untuk
mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt) secara langsung. Potensiometer
digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada
peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai
contoh, sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk menendalikan
pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung mengendalikan kecerahan
lampu. Potensiometer yang digunakan sebagai pengendali volume kadang-kadang
dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi, sehingga potensiometer membuka
sakelar saat penyapu berada pada posisi terendah.
Simbol Potensiometer :
7
Gambar 1.3. Contoh Potensiometer
b. Trimpot
8
c. LDR (Light Dependent Resistor)
Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah jenis resistor
yang nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen
tersebut. Biasa digunakan sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran konversi
cahaya.Light Dependent Resistor, terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang
mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya . Pada saat gelap atau cahaya
redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang
relatif kecil.Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan
elektrik.Artinya pada saat cahaya redup LDR menjadi konduktor yang buruk, atau
bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya
redup.Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan
semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih banyak elektron untuk mengangkut
muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik,
atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yangkecil pada saat cahaya terang.
Pada sisi bagian atas LDR terdapat suatu garis atau jalur melengkung yang
menyerupai bentuk kurva.Jalur tersebut terbuat dari bahan cadmium sulphida yang
sangat sensitiv terhadap pengaruh dari cahaya.Jalur cadmium sulphida yang terdapat
pada LDR.Jalur cadmium sulphida dibuat melengkung menyerupai kurva agar jalur
tersebut dapat dibuat panjang dalam ruang (area) yang sempit.Cadmium sulphida
(CdS) merupakan bahan semi-konduktor yang memiliki gap energi antara elektron
konduksi dan elektron valensi. Ketika cahaya mengenai cadmium sulphida, maka
energi proton dari cahaya akan diserap sehingga terjadi perpindahan dari band
valensi ke band konduksi. Akibat perpindahan elektron tersebut mengakibatkan
hambatan dari cadmium sulphida berkurang dengan hubungan kebalikan dari
intensitas cahaya yang mengenai LDR. Lihat gambar dibawah ini.
9
2. KAPASITOR
Jika kedua elektroda diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan
mengumpul pada salah satu kaki elektrodanya dan pada saat yang sama muatan-
muatan negative terkumpul pada elektroda yang satunya lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negative dan sebaliknya
muatan negative tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh
bahan dielektrik yang non-konduktif.
Muatan elektrik ini tersimpan tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-
ujung kakinya. Di alam bebas, fenomena kapasitor ini terjadi pada saat
terkumpulnya muatan-muatan positif dan negative di awan.
Macam-macam Kapasitor
Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor adalah Kapasitor yang nilainya
konstan atau tidak berubah-ubah. Berikut ini adalah Jenis-jenis Kapasitor yang
nilainya Tetap :
10
Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik
dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki
arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika.
Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.
Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan
pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor
Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam
Rangkaian Elektronika.
11
Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan
Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF.
Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas
arah.
F. Kapasitor Tantalum
Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-)
seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari Elektrolit.
Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai bahan
Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum dapat
beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe Kapasitor Elektrolit
lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam
ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, Kapasitor Tantalum merupakan
jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada peralatan
Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.
12
Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai Kapasitansinya dapat diatur
atau berubah-ubah. Secara fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :
B. Trimmer
Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil
sehingga memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros pengaturnya.
Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga
terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga
nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika
berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai
Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.
13
Gambar 2.14 Mencari nilai kapasitansi kapasitor elektrolit
Dari gambar diatas, maka nilai kapasitansi kapasitor tersebut adalah : 100.000 pF =
100 nF. Cara Membaca Elco Misalnya dibadan ELCO tertera tulisan 10uF/16v
berarti ELCO tersebut memiliki ukuran 10 mikro farad dan tegangan kerjanya
maksimal 16v. Jika tegangan yang diberikan lebih besar dari tegangan kerja maka
ELCO akan rusak. Sisi ELCO yang terdapat tanda panah menunjukkan kaki disisi
tersebut adalah kaki negatif.
14
• Angka II : melambangkan angka
• Angka III : melambangkan jumlah nol & ukurannya dalam piko Farad.
1) Putar batas ukur pada Ohmmeter X1 / X10 untuk elco yang ukurannya besar
dan X100 / X1K untuk elco yang ukurannya kecil.
• Jarum menunjuk angka & tidak kembali ke tempat semula : elco bocor
15
Gambar 2.16 Mengukur Kapasitor Non-Polar dengan Multimeter
• Jarum tidak bergerak : kapasitor putus • Jarum menunjuk angka nol : kapasitor
short
3. TRANSFORMATOR
Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri dari dua buah lilitan yaitu
lilitan primer dan lilitan skunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya
medan listrik, yang dapat digunakan untuk menaikan atau menurunkan tegangan
listrik AC.
Trafo tersusun dari gulungan kawat primer dan sekunder yang dililitkan pada
inti besi. Trafo bisa bekerja hanya dengan tegangan AC. Jenis trafo adaptor ada 2 : 1.
TRAFO STEP DOWN (untuk menurunkan tegangan) 2. TRAFO STEP UP (untuk
menaikkan tegangan) Trafo yang kita pelajari nantinya adalah jenis yang stepdown.
16
Prinsip Kerja Transformator (Trafo)
Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau
kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Pada kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada
sebuah besi yanxg dinamakan dengan Inti Besi (Core). Ketika kumparan primer
dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks
magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut
dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya
semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di
sekitar kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik)
dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan
primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf
tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi
maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah. Sedangkan Inti besi
pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah kumpulan lempengan-
lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan kegunaanya
untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan. Beberapa bentuk
lempengan besi yang membentuk Inti Transformator tersebut diantaranya seperti :
E – I Lamination
E – E Lamination
L – L Lamination
U – I Lamination
Dibawah ini adalah Fluks pada Transformator :
17
Gambar 3.2 Fluks pada Transformator
Mengukur Trafo Dengan Multitester • Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K. •
Misal kaki primer A, B, C • Misal kaki sekunder D, E, F
18
Mengukur Tegangan AC
2. Putar batas ukur ke arah ACV dengan batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan
yang diukur. Misalnya tegangan yang di ukur 200 VAC maka batas ukurnya
adalah 250 VAC.
Mengukur Tegangan DC
2) Putar batas ukur ke arah DCV dengan batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan
yang diukur. Misalnya tegangan yang di ukur 200 VDC maka batas ukurnya
adalah 250 VDC.
19
Gambar 3.5 Mengukur Tegangan DC pada Trafo
3. Kalau jarum bergerak menunjuk nol, berarti kabel / jalur OK, dan sebaliknya.
4. SAKLAR
20
Gambar 4.1 Contoh Saklar
5. RELAY
Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet.
Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak
jika ada arus listrik yang mengalir melalui lilitan. Susunan kontak pada relay adalah:
Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan
6. BATERAI
Baterai adalah alat listrik – kimiawi yang menyimpan energi dan
mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari 3
komponen penting, yaitu :
1. Batang karbon sebagai anode (kutub postif baterai)
2. Seng (Zn) sebagai katode (kutub negatif baterai)
3. Pasta sebagai elektrolit (penghantar)
21
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan
listrik 1,5 Volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang
dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang
biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan
baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder. Baik
baterai primer maupun baterai sekunder, kedua – duanya bersifat mengubah energi
kimiam menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena
menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction).
Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa
dibalik (reversible reaction).
7. INDUKTOR
2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.
22
Gambar 7.1 Simbol dan gambar Induktor
1. TRANSISTOR
23
Gambar 7.1 Contoh Transistor
Transistor terbentuk dari dua macam dioda germanium ( bermuatan positif &
bermuatan negatif ) yang disambung secara berlawanan atau berbalikan. Oleh sebab
itulah kita mengenal 2 jenis transistor :
Transistor jenis NPN, yang dianggap sebagai katoda ialah tep/kaki basis.
Sedangkan yang dianggap sebagai anoda ialah tep kolektor dan emitor lihat gambar
1.2 dibawah ini.
24
2. Transistor jenis PNP
Transistor jenis PNP, yang dianggap sebagai anoda ialah tep/kaki basis.
Sedangkan yang dianggap sebagai katoda ialah tep kolektor dan emitor lihat gambar
1.3 dibawah ini.
Kita harus mengetahui apakah transistor itu jenis PNP atau jenis NPN, karena
ini menentukan dalam membuat atau mereparasi radio. Jika misalnya anda
mengganti transistor penguat akhir yang rusak dan transistor itu jenis PNP lalu anda
menggantinya dengan jenis NPN, tentunya pesawat tak akan bisa bunyi, karena
sifatnya lain-lain antara PNP dan NPN.
Cara mengetahui transistor jenis PNP atau NPN, anda harus menggunakan ohm
meter atau multitester ( Avometer ).
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menentukan transistor jenis PNP
atau jenis NPN adalah sebagai berikut :
1. Pastikan bahwa anda ingin menentukan jenis PNP atau NPN.
2. Saklar multitester pada posisi R x 100 ohm.
3. Hubungkan pencolok hitam (-) pada kaki emitor.
4. Hubungkan pencolok merah (+) pada kaki basis.
5. Catat berapa jarum skala bergerak dan berhenti.
6. Kemudian pencolok hitam pada kaki kolektor.
25
2. IC (Integrated Circuit)
Integrated Circuit atau sirkuit terpadu adalah komponen dasar yang terdiri
dari resistor, transistor, dan lain-lainnya. IC adalah komponen yang dipakai sebagai
otak peralatan elektronika. Bentuk IC bermacam-macam, mulai dari berkaki 3
hingga ratusan kaki(terminal). fungsi IC juga beraneka raagam, mulai dari penguat,
switchin, pengontrol hingga media penyimpanan. IC merupakan komponen Semi
Konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Disharge).
Sebagai contoh, IC yang berfungsi sebagai otak pada sebuah komputer yang
disebut sebagai Mikroprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut
belum lagi termasuk komponen-komponen elektronika lainnya. IC dimungkinkan
oleh teknologi pertengahan abad ke-20 dalam pabrikasi alat semikonduktor dan
penemuan eksperimen yang menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat
melakukan fungsi yang dilakukan oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor
kecil yang banyak jumlahnya kedalam sebuah chip yang kecil merupakan
peningkatan yang sangat besar bagi perakitan tubevakum sebesar jari-jari.
26
Berdasarkan Aplikasi dan Fungsinya, IC (Integrated Circuit) dapat dibedakan
menjadi IC Linear, IC Digital dan juga gabungan dari keduanya.
IC Linear
IC Linear atau disebut juga dengan IC Analog adalah IC yang pada umumnya
berfungsi sebagai :
Penguat Daya (Power Amplifier)
Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
Penguat Operasional (Operational Amplifier / Op Amp)
Penguat Sinyal Mikro (Microwave Amplifier)
Penguat RF dan IF (RF and IF Amplifier)
Voltage Comparator
Multiplier
Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver)
Regulator Tegangan (Voltage Regulator)
IC Digital
IC Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tegangan Input dan
Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu “Tinggi” dan “Rendah” atau dalam
kode binary dilambangkan dengan “1” dan “0”.
IC Digital pada umumnya berfungsi sebagai :
Flip-flop
Gerbang Logika (Logic Gates)
Timer
Counter
Multiplexer
Calculator
Memory
Clock
Microprocessor (Mikroprosesor)
Microcontrol
27
3. DIODA
Dioda adalah jenis komponen pasif yang berfungsi terutama sebagai
penyearah.Dioda memiliki dua kutub yaitu kutub anoda dan kutub katoda.Dioda
terbuat dari dua bahan atau yang biasa di sebut dengan dioda semi konduktor yaitu
bahan tipe-p menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n menjadi katode.Pada
sambungan dua jenis berlawanan ini akan muncul daerah deplesi yang akan
membentuk gaya barier. Gaya barier ini dapat ditembus dengan tegangan + sebesar
0.7 volt yang dinamakan sebagai break down voltage, yaitu tegangan minimum
dimana dioda akan bersifat sebagai konduktor atau penghantar arus listrik.
Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, pengertian dioda
yang lain adalah bisa berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode
mendapatkan tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negatif)
dan berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian anode mendapatkan tegangan
negatif sedangkan katode mendapatkan tegangan positif).Gambar 3.1 dibawah ini
adalah dioda.
28
Jenis Dioda
a) Dioda Penyearah (RECTIFIER)
Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang
berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah
(dc) atau mengubah arus ac menjadi dc.Secara umum dioda ini disimbolnya.Lihat
gambar 3.2 dibawah ini
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State
Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik,
sehingga dikategorikan pada keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan elektroda-
elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-). Ada tiga
kategori umum penggunaan LED, yaitu : - Sebagai lampu indikator, - Untuk
transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu, - Sebagai
penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total. Simbol, bangun
fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar 3.4 berikut.
29
Gambar 3.4 Simbol dan Gambar LED
e) Dioda Varactor
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai
kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan. Dioda ini bekerja didaerah
reverse mirip dioda Zener. Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon
dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan
padanya. Jika tegangan tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun. Dioda
30
varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian
pengaturan suara (Audio).
Menguji Dioda
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara
pengujiannya, yaitu :
1. Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)
2. Pengujian dengan Continous Tester
3. Pengujian dengan batere + lampu pijar
4. Pengujian dengan batere + loudspeaker
31
BAB IV
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
1. Komponen Elektronika adalah elemen terkeccil dalam suatu rangkaian
elektronika. Setiap komponen elektronika memiliki tipe, nilai dan simbol yang
berbeda -beda.
2. Dalam rangkaian elektronika terdiri dari Komponen Pasif dan Komponen Aktif.
Komponen Pasif diantaranya adalah Resistor, Kapasitor, Transformer, Saklar,
Relay, Baterai, dan Induktor. Sedangkan Komponen Aktif diantaranya
Transistor, Dioda dan IC(Integrated Circuit).
1.2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini diharapkan agar pembaca mampu memahami
isi yang terpapar didalamnya mengenai komponen elektronika sebagai salah satu
bagian terpenting dari realisasi perancangan elektronika.
Dan hendaknya sebelum membuat atau merancang sebuah rangkaian
elektronik kita harus memahami dan mengetahui terlebih dahulu dari karakteristik
dari komponen – komponen yang dipakai serta fungsi dan kegunaannya di dalam
suatu rangkaian agar rangkaian tersebut dapat bekerja dengan baik.
Pemilihan komponen elektronika yang tepat sangat berpengaruh terhadap hasil
dari kerja terhadap komponen elektronika yang lain di dalam suatu rangkaian.
DAFTAR PUSTAKA
http://teknikelektronika.com/pengertian-ic-integrated-circuit-aplikasi-fungsi-ic/
(diunduh 20 September 2017, 12:19)
32
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/198105032008012-
IRMA_RAHMA_SUWARMA/saklar..._[Compatibility_Mode].pdf (diunduh 21
September 2017, 12:16)
https://manalor.files.wordpress.com/2012/09/mengenal-komponen-elektronika.pdf
diunduh 22 September 2017, 19:34)
http://teknikelektronika.com/pengertian-transformator-prinsip-kerja-trafo/ diunduh
24 September 2017, 23:39)
robby.c.staff.gunadarma.ac.id/.../bab%252010%2520Rangkaian
%2520Terintegrasi.pdf (diunduh 24 September 2017, 23:43)
33