Sistem ABC dikembangkan dengan adanya suatu pemikiran bahwa setiap aktivitas yang
dilakukan oleh suatu perusahaan mengkonsumsi sumber daya (Horngren 2000:142). ABC
melaporkan tingkat besarnya suatu aktivitas mengkonsumsi biaya sebagaimana perusahaan
menggunakan sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya.
Hal yang menarik dalam ABC adalah adanya unsur “aktivitas” yang melekat pada setiap
pengertianya. Pengertian aktivitas yang dimaksud dalam ABC adalah sebuah proses atau
prosedur yang menyebabkan timbulnya sebuah pekerjaan. Contoh aktivitas adalah memindahkan
bahan baku dari gudang ke proses produksi, melakukan set-up atas mesin-mesin produksi,
melakukan order pembelian bahan baku, menghubungi pemasok untuk barang yang dibutuhkan
dalam proses produksi dan lain sebagainya. Menurut Horngren (2000:140), pengertian mendasar
dari sistem ABC adalah adanya analisa terhadap keseluruhan aktivitas-aktivitas yang bertujuan
untuk mengidentifikasi adanya hal-hal sebagai berikut :
Ø Aktivitas yang ada dalam tiap-tiap departemen dan sebab timbulnya aktivitas
Ø Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab timbulnya aktivitas tersebut atau penggunaan
atas sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
6. Alokasi Biaya
Secara tradisional, akuntan membebankan biaya kepada produk hanya berpedoman pada
banyak sedikitnya jumlah unit yang dihasilkan sebagai satu-satunya faktor yang menyebabkna
biaya dan aktivitas muncul. Akuntan menggunakan volume-related cost driver untuk
membebankan biaya. Setelah ditelusuri ternyata beberapa biaya dan aktivitas yang muncul bukan
dipicu oleh jumlah unit yang diproduksi sehingga tidak semua biaya overhead yang muncul
dipicu oleh jumlah unit yang diproduksi. Dalam hal ini akuntan harus mengetahui dasar apa yang
bisa digunakan untuk mengalokasikan biaya atas aktivitas dan mengetahui cost driver yang
rasional (cost driver merupakan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya biaya).
Dalam sistem ABC, setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dapat digolongkan
menjadi beberapa kelompok aktivitas yang berfungsi untuk mengidentifikasi dasar alokasi yang
dipilih oleh masing-masing cost driver dari biaya yang dikeluarkan atas kelompok-kelompok
biaya aktivitas. Penggolongan aktivitas tersebut yaitu:
a. Unit-Level activity
Adalah aktivitas yang dilakukan setiap kali satu unit produk diproduksi.
b. Batch-Level activity
Adalah aktivitas yang berhubungan dengan sekelompok (grup) barang atau jasa.
Adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung eksistensi produk yang dihasilkan di
pasaran
Adalah aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan (eksistensi) pabrik dalam beroperasi.
Sedangkan pada saat melakukan pembebanan biaya dari tiap kelompok aktivitas tersebut,
biaya-biaya yang muncul tersebut diklasifikasikan sesuai dengan kelompok aktivitasnya,
sehingga dalam membebankan biaya, sistem ABC dapat digambarkan dengan dua tahapan, yaitu:
· Aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi keinginan customer mengkonsumsi sumber daya
dalam sejumlah uang tertentu.
· Biaya setiap sumberdaya yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas harus dibebankan ke obyek
biaya atas dasar unit aktivitas yang dikonsumsi oleh obyek biaya itu sendiri.
a) ABM operasional
b) ABM strategis
Pada awal tahun 1986, Tim Morrissey mereview kekecewaannya atas hasil operasi
perusahaannya tahun 1985 (lihat Exhibit 1). Bisnis yang didirikan tahun 1938 oleh kakek Tim
sebagai suatu modernisasi dari sebuah perusahaan besi tua, telah dibangun sebelumnya oleh
buyut Tim sejak tahun 1902. Perusahaan memasuki bisnis stove (kompor) ketika produk ini
sangat laku di pasaran pada awal tahun 1970-an. Di tahun 1977 pemanasan kompor hanya
menggunakan garis produk. Bisnis yang dioperasikan di luar sewa pabrik dan ruang kantor di
Bridgewater, Vermont yang dipercaya oleh keluarganya sebagai pemilik pabrik. Bisnis
dijalankan dengan sangat baik hingga tahun 1980, dengan kekuatan pasar untuk sumber
pemanasan lingkungan yang sensitive di area New Zealand di tempat perusahaan beroperasi.
Penjualan kompor tahun 1983 adalah $ 9.000.000,- untuk 30.000 unit. Akan tetapi di tahun 1985
penjualan kompor mengalami penurunan dengan lebih dari 30 pesaing, teknologi industri
ternama, berkurangnya pasar, tingkat harga yang tinggi, dan kuatnya persaingan. Di pertengahan
tahun 1980, dirasakan bahwa ‘wood stove’ memiliki masalah lingkungan (polusi udara),
melebihi solusi mengenai lingkungan. UU EPA memperhatikan masalah industri ini.
Berkaitan dengan keuntungan yang menurun, penurunan unit penjualan dan kapasitas industri
yang besar, MFI memperkenalkan sebuah garis produk yang baru pada tahun 1988--suatu
kombinasi Kompor dan oven. Produk ini membutuhkan sedikit modifikasi dari kompor. Harga
per unit oven adalah $ 10 untuk material dan upah tenaga kerja, dan Morrissey memberi harga
oven $ 50 lebih tinggi dari kompor ($ 350 vs. $300). Produk ini menghasilkan contribution
margin per unit $ 40, sehingga mendorong Morrissey untuk mencoba mengembangkan pasar
pada produk oven.
MFI mendistribusikan kompor melalui dealer-dealer di daerah Timur laut yang mengetahui
produk degan kualitas yang dapat diandalkan. Perusahaan bekerjasama dengan dealer dan iklan
pelanggan dan promosi penjualan (6% dari penjualan), tetapi pemasaran penjualan oleh dealer
telah ada dari 6 tempat cabang penjualan pada tahun 1983 hingga 12 tempat pada tahun 1985,
dibagi dalam 2 area.
Ketika produk oven ditambah, Morrissey tidak menggharapkan penetrasi dealer yang tinggi
dengan segera, jadi dia memperluas penjualan sebanyak mungkin. Kompor yang dijual lebih
banyak pada ‘core’ area (New York bagian Utara dan 6 negara bagian New England) di 6 cabang
dan sebuah area manajer penjualan.
Morrissey telah melakukan negosiasi outlet penjualan untuk oven lebih dari ¼ bagian daerah
Timur Laut, dari Maine sampai Chicago, St. Louis, dan Virginia. Pada tahun 1985 dia
menambah 6 daerah penjualan dan sebuah area manajer penjualan yang bekerja di luar core area.
Pengadaan pemasaran oven juga membutuhkan investasi baru dalam iklan, dealer promosi,
dealer diskon, dan penjualan insentif. Total biaya penjualan tahun 1985 adalah $ 3.125.000
termasuk $ 870.000 untuk iklan dan promosi (6% dari penjualan) dan $ 2.255.000 untuk biaya
pemesanan.
MFI menjual 10.000 oven pada tahun 1984 dan 20.000 oven tahun 1985 (5.000 di core area).
Tahun 1985 menunjukkan 80% jumlah kompor yang terjual. Persaingan oven masih kecil pada
saat itu. MFI hanya menjual sedikit kompor di luar core area karena Morrissey enggan menekan
margin produk lebih rendah melalui biaya pemasaran yang lebih tinggi. Biaya angkut juga
menjadi permasalahan ketika memperluas jarak pengiriman. Kedua produk oven dan kompor
masing-masing memiliki berat 300 pon. MFI memiliki truk-truk konvoi yang telah diperluas dari
5 menjadi 10 buah truk sejak penambahan produk oven ke dalam bisnis. Walaupun konvoi
memerlukan investasi sekitar $ 2.000.000, order pengiriman pada truk yang dimiliki perusahaan
bukan tidak ekonomis. Tetapi lebih dari setengah dari seluruh pengiriman menggunakan
angkutan biasa. Mempertimbangkan peraturan manajemen, pengiriman, biaya konvoi, biaya
angkut, dan biaya rental untuk gudang pembeli, maka total biaya pengiriman adalah sekitar 17%
dari penjualan di tahun 1985.
Ketika Tim Morrissey melihat hasil operasi pada tahun 1985, dia menemui kepala akuntan di
kantornya, Caroline Cooper, dan bertanya kepadanya tentang berapa seharusnya dia membagi
operasi antara kompor dan oven. Kerugian pada kompor tidak mengejutkan bagi Morrisey,
namun dia tidak yakin bagaimana Cooper menentukan biaya dan pendapatan.
Cooper berkata bahwa dia telah membuat laporan yang benar. “Ini bukan operasi industry yang
kompleks seperti yang Anda ketahui. Penjualan dihitung berdasarkan faktur penjualan. Biaya
manufaktur juga benar, dimana biaya produk langsung melebihi 54% dari jumlah total. Biaya
material dan upah tenaga kerja berasal dari catatan biaya rata-rata yang akurat. Overhead pabrik
umum yang di anggap fixed, berjumlah $2.520.000 di tahun sebelumnya. Depresiasi berjumlah
$800.000. biaya sewa $ 550.000. biaya pabrik $1.170.000. saya menganggap ketiga biaya
tersebut adalah biaya yang digunakan dalam seluruh produksi, sehingga termasuk dalam unit
dasar yang diproduksi. Overhead variable berjumlah $1.100.000 dan juga berdasarkan unit. Anda
mungkin menganggap bahwa alokasi overhead kecil” Cooper melanjutkan “Tetapi tidak banyak.
Ketika kita membuat kompor, tidak ada alokasi garis produk yang diragukan. Saya menyarankan
Anda menggunakan alokasi berdasarkan tenaga kerja, tapi perbedaannya tidak besar. Oven akan
memerlukan waktu yang lebih banyak untuk manufaktur, tapi kita akan membuat jumlah oven
lebih sedikit”. Cooper memberikan ringkasan biaya manufaktur kepada Morrissey untuk tahun
ini (lihat Exhibit 2).
Cooper melanjutkan penjelasan, “ Biaya alokasi non-manufaktur selalu lebih subjektif, tapi cara
ini kelihatannya dapat dipercaya. Kompor lebih dari total volume dalam unit dan dolar, tetapi
oven lebih tinggi dalam penjualan dan distribusi. Kompor merupakan bisnis dasar, oven
merupakan incremental, bisnis baru. Oleh karena itu, Saya memutuskan untuk member harga
penjualan dan pengiriman berdasarkan persen penjualan dari kedua produk. Lalu Saya membagi
½ milion dari beban umum antara 2 line pada jumlah penjualan. Beban umum tidak berubah
selama beberapa tahun. Kita melihat bahwa kedua line produk memberikan kontribusi laba yang
positif. Saya tidak menyarankan alokasi pada SG&A”. Pemasaran kompor sangat bersaing,
sehingga tidak memberikan laba walaupun telah melakukan usaha terbaik.
Morrissey memanggil Wakil Presiden Penjualan (Sales Vice President), George Murphy, untuk
mengatakan kepadanya bahwa Morrissey tetap memproduksi kompor. Murphy mengetahui hasil
keuangan pada tahun 1985 dan tidak menyukai bisnis kompor. “Semenjak budget penjualan dan
pengiriman dibuat tahun 1983, banyak konsumen baru yang menggunakannya. Kita masih
memiliki cara untuk menambah produksi pada produk oven, dan Saya bepikir bahwa bahwa kita
dapat menjual 30.000 oven di tahun ini, jika kita berfokus pada satu produk dan
mempertahankan harga.
“Satu hal lagi, rata-rata order kompor 10 unit, sementara rata-rata order oven hanya 2 unit. Kita
menulis 7.500 order penjualan tahun sebelumnya di luar core area dan 5.000 order di dalam core
area (2.500 untuk kompor dan 2.500 untuk oven). Kita lebih banyak menjual dan
mendistribusikan oven di luar New England daripada kompor di New England, tapi Saya
mengetahui harga oven sangat tinggi. Dan kita masih mempelajari bisnis ini.”
Pertanyaan :
1. a). Apa estimasi Anda untuk laporan keuangan dan balance sheet tahun 1983?
b).Apa estimasi Anda untuk ROA tahun 1983? (asumsikan pajak 40%). Bagaimana
perusahaan melakukannya pada tahun 1983?
Asumsikan harga dan komponen biaya tidak berubah antara tahun 1983 dan 1985.
2. Ambil pendekatan pada alokasi biaya untuk manufaktur, biaya penjualan dan pengiriman,
apa estimasi Anda untuk laba oven dan laba kompor untuk tahun 1985?
3. Apa estimasi Anda untuk laporan keuangan tahun 1986 jika hanya oven yang dijual
(30.000 unit)?
4. Berapa banyak harga, pada rata-rata, untuk pengiriman kompor pada core area dan
pengiriman kompor di luar core area?
5. Berapa banyak harga, pada rata-rata, untuk menghasilkan order penjualan pada kompor di
core area dan oven di luar core area?
6. Seberapa besar order (jumlah unit) yang dibutuhkan untuk oven di luar core area pada
pesanan yang mendapatkan untung?Untuk kompor?
7. Apa saran Anda untuk Tim Morrissey?jelaskan secara spesifik dan tunjukkan analisis
pendukung Anda.
AUDIT ATAS SIKLUS PENDAPATAN-RETUR PENJUALAN, PENCADANGAN
KERUGIAN PIUTANG, DAN PENGHAPUSAN PIUTANG
Dalam pengujian atas akun rinci, auditor melaksanakan prosedur audit berikut ini
(1) memeriksa sampel transaksi piutang usaha yang tercatat ke dokumen yang
mendukung timbulnya piutang usaha, (2) melakukan verifikasi pisah batas (cutoff)
transaksi penjualan, retur penjualan, dan transaksi penerimaan kas.
Dalam pengujian atas akun rinci, auditor menempuh prosedur audit berikut ini:
(1) melakukan konfirmasi piutang, (2) melakukan evaluasi atas kecukupan akun
Cadangan Kerugian Piutang Usaha yang dibentuk oleh klien.
a) Permintaan pembelian
b) Order pembelian
e) Voucher
f) Ringkasan voucher
g) Register voucher
3. Penerimaan barang
4. Penyimpanan barang
6. Pencatatan utang
Dalam transaksi pengeluaran kas, dokumen dan catatan yang dipakai adalah:
a) Cek
b) Ringkasan cek
Siklus persediaan dan produksi secara garis besar mencakup berbagai fungsi dan
kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan konversi bahan baku ke barang jadi. Fungsi
dan kegiatan tersebut meliputi:
a. Perencanaan produksi
b. Pengendalian jenis dan jumlah produk
c. Pengendalian tingkat persediaan
d. Berbagai transaksi maupun kejadian yang berhubungan dengan proses produksi,
seperti pembebanan biaya ke harga pokok produksi.
Aktivitas yang terkait dengan persediaan dapat dirangkum dengan skema sebagai
berikut:
Fungsi utama
Aktivitas Jurnal Formulir
bisnis
Sumber daya Memelihara Harga Pokok Laporan Tenaga
diperoleh, catatan Persediaan Kerja
dipergunakan persediaan dalam proses Formulir
dan secara Harga Pokok Permintaan
ditransformasi perpectual Penjualan Barang
kan Mencatat Harga Penghapusan
Pokok persediaan
Persediaan yang
Mengontrol kadaluarsa dan
secara fisik rusak
persediaan
Rekening-rekening yang terkait dengan siklus produksi dan persediaan, antara lain
sebagai berikut:
Tujuan audit siklus produksi adalah untuk memperoleh bukti mengenai masing-masing
asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus produksi. Tujuan audit
ditentukan berdasarkan atas asersi laporan keuangan, yang terdiri atas:
Pada asersi ini, auditor menekankan pada apakah harga pokok produksi yang
tercatat menggambarkan berbagai biaya produksi yang benar-benar terjadi selama
periode yang bersangkutan. Dan auditor juga harus memastikan apakah saldo
persediaan tercatat benar-benar eksis pada tanggal neraca.
b. Asersi kelengkapan
Asersi ini menekankan pada apakah seluruh biaya produksi yang terjadi dalam
suatu periode telah dicatat dan disajikan dalam laporan laba rugi sebagai harga
pokok produksi.
Berdasarkan asersi ini, auditor akan berusaha memperoleh bukti apakah saldo harga
pokok produksi, berbagai biaya produksi dan persediaan telah disajikan dalam
laporan keuangan pada jumlah yang tepat dan juga memastikan apakah saldo
tersebut diperoleh melalui penilaian sesuai dengan PABU.
Auditor mrnggunakan tiga tipe prosedur audit untuk menemukan bukti yang diperlukan
untuk mencapai tujuan spesifik audit tersebut, yaitu:
Siklus gaji personalia meliputi semua kejadian dan kegiatan yang berkaitan
dengan kompensasi eksekutif dan tenaga kerja. Kompensasi tersebut meliputi gaji, upah
per jam dan insentif lembur, komisi bonus dan berbagai bentuk tunjangan karyawan.
Transaksi ini memengaruhi berbagai rekening berikut:
Fungsi bisnis
Aktivitas Jurnal Formulir
yang terkait
Sumber daya di Menyiapkan dan Pembayaran gaji Catatan tentang
dapat dari meng-up date pada personel
karyawan dan catatan karyawan Time cards
menimbulkan karyawan Account Daftar
utang Menyiapkan dan Distribution pembayaran
perusahaan. mencatat Gaji yang masih Catatan
Kewajiban pembayaran harus dibayar pendapatan
perusahaan karyawan
Mendistribusi
dilunasi
kan
dengan
pembayaran
pembayaran
pada
pada
karyawan
karyawan
Tujuan audit siklus jasa personalia dibedakan untuk setiap asersi laporan keuangan, yaitu:
Berdasarkan asersi ini, auditor menekankan pada apakah seluruh saldo biaya gaji dan
upah, utang gaji dan upah, tunjangan, bonus dan saldo rekening lain yang terkait,
benar-benar eksis pada tanggal neraca.
b. Asersi kelengkapan
Auditor menekankan apakah seluruh transaksi dan saldo yang semestinya tercantum
dalam laporan keuangan sudah benar-benar dicatat dan disajikan.
Auditor akan berusaha memperoleh bukti mengenai apakah saldo biaya gaji dan
upah, bonus karyawan, tunjangan, utang gaji dan upah dan pajak penghasilan
karyawan telah disajikan dalam laporan keuangan pada jumlah yang tepat.
PENGENDALIAN INTERN
Auditor intern bertanggung jawab untuk menyediakan jasa analisis dan evaluasi,
memberikan keyakinan dan rekomendasi, dan informasi lain kepada manajemen entitas
dan dewan komisaris, atau pihak lain yang setara wewenang dan tanggung jawabnya (SA
Seksi 322, No. 03).
Penentuan kompetensi dan objektivitas auditor intern (berdasarkan SA Seksi 322, No. 11)
auditor biasanya mempertimbangkan informasi yang diperoleh dari pengalaman
sebelumnya dengan fungsi audit intern, dari diskusi dengan manajemen, dan dari review
terhadap mutu yang terakhir dilaksanakan oleh pihak eksternal, jika hal ini dilaksanakan
atas aktivitas fungsi audit intern.
Auditor berusaha memahami secara memadai desain pengendalian yang relevan dengan
audit laporan keuangan untuk merencanakan audit dan untuk menentukan apakah
kebijakan dan prosedur tersebut dilaksanakan.
PENDANAAN
Proses bisnis pendanaan terdiri dari aktivitas pengeluaran surat berharga saham
atau obligasi (utang jangka panjang). Proses bisnis pendanaan berkaitan dengan transaksi
mengenai penghimpunan dana dari pihak lain baik sebagai setoran modal melalui
penjualan saham maupun sebagai utang jangka panjang misalnya dengan pengeluaran
obligasi perusahaan. Proses pendanaan juga berkaitan dengan pembayaran kembali utang
jangka panjang yang jatuh tempo, pembayaran bunga dan dividen. Proses ini meliputi 2
kelompok transaksi, yaitu: transaksi utang jangka panjang dan transaksi saham.
TUJUAN AUDIT
Tujuan audit siklus pendanaan adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing
asersi signfikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus pendanaan.
· Rekening utang jangka panjang dan modal saham telah diidentifikasi dan
diklasifikasi secara layak dalam neraca.
· Semua kesepakatan, perjanjian dan rancangan pelunasan terhadap utang
jangka panjang telah dijelaskan dan diungkapkan dalam laporan
keuangan.
· Semua fakta yang berkaitan dengan pengeluaran saham (yang meliputi par
atau stated value) telah memperoleh persetujuan terhadap jenis saham
dan pengeluarannya, dan jumlah saham yang dipegang sebagai saham
treasury atau adanya opsi saham telah diungkapkan.
MATERIALITAS, RISIKO DAN STRATEGI AUDIT
Saldo saham dan utang obligasi pada umumnya material bagi neraca. Sedangkan
biaya bunga pada umumnya tidak material bagi laporan laba rugi. Dividen pada
umumnya material bagi laporan laba yang ditahan.
Risiko salah saji pada transaksi pendanaan pada umumnya rendah karena
transaksi ini merupakan transaksi yang jarang terjadi. Disamping itu, pengendalian intern
pada umumnya efektif karena satu atau lebih direktur berpartisipasi dalam transaksi.
Jika frekuensi transaksi rendah, auditor akan menghemat biaya bila memakai
primarily substantive approach (pendekatan pengutamaan pengujian substantif).
Sedangkan jika frekuensi transaksi tinggi, auditor akan menghemat biaya bila melakukan
pengujian pengendalian untuk menghimpun bukti yang mendukung lower assessed level
of control risk.
Lingkungan Pengendalian
Sistem akuntansi
Prosedur pengendalian
Prosedur pengendalian yang umum dapat diterapkan untuk transaksi pendanaan adalah
sebagai berikut:
e) Pengecekan independen.
a. Sertifikat saham
b. Sertifikat obligasi
c. Bond indenture
d. Broker’s advice
e. Buku jurnal
f. Buku pembantu modal saham
g. Buku pembantu obligasi
h. Sertifikat penghentian dokumen
i. Surat perjanjian utang jangka panjang
Proses investasi suatu entitas atau perusahaan berisi kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan kepemilikan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan lain. Proses ini
berkaitan dengan siklus lainnya seperti siklus pendapatan (dividen atau bunga) dan siklus
pengeluaran (pembelian surat berharga atau obligasi).
TUJUAN AUDIT
Tujuan audit siklus pendanaan adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing
asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus investasi.
· Saldo aset investasi tercatat merupakan investasi yang ada atau eksis pada
tanggal neraca.
· Pendapatan, laba dan rugi investasi dihasilkan dari transaksi dan kejadian
investasi yang terjadi selama periode tersebut.
2. Kelengkapan
§ Semua investasi sudah tercakup atau dinyatakan dalam saldo aset investasi
tercatat.
§ Pengaruh seluruh transaksi investasi terhadap laporan L/R selama periode
yang bersangkutan, sudah tercakup dalam pendapatan, laba dan rugi
investasi.
3. Hak dan kewajiban
· Investasi dilaporkan dalam neraca pada nilai cost, ekuiti atau pasar yang
paling tepat.
· Pendapatan, laba atau rugi investasi dilaporkan pada jumlah yang tepat.
5. Penyajian dan pengungkapan
· Saldo investasi tepat diidentifikasikan dan diklasifikasikan dalam laporan
keuangan.
· Dasar penilaian investasi dan investasi sebagai jaminan telah diungkapkan
secara memadai.
Surat berharga yang dipegang atau dimiliki sebagai investasi jangka pendek,
biasanya material bagi neraca tetapi tidak material bagi laporan laba rugi. Sedangkan
surat berharga yang dipegang atau dimiliki sebagai investasi jangka panjang, bisa jadi
material baik bagi neraca maupun laporan laba rugi.
Risiko salah saji pada transaksi penanaman investasi pada umumnya rendah
karena transaksi ini merupakan transaksi yang jarang terjadi. Disamping itu,
pengendalian intern pada umumnya efektif karena satu atau lebih direktur berpartisipasi
dalam transaksi.
Jika frekuensi transaksi rendah, auditor akan menghemat biaya bila memakai
primarily substantive approach (pendekatan pengutamaan pengujian substantif).
Sedangkan jika frekuensi transaksi tinggi, auditor akan menghemat biaya bila melakukan
pengujian pengendalian untuk menghimpun bukti yang mendukung lower assessed level
of control risk.
Lingkungan Pengendalian
Sistem akuntansi
Prosedur pengendalian
Prosedur pengendalian yang umum dapat diterapkan untuk transaksi pendanaan adalah
sebagai berikut:
j) Pengecekan independen.
b. Sertifikat obligasi
c. Bond indenture
d. Broker’s advice
e. Buku jurnal
Case Audit
Eddie Antar dari lahir hingga besar, tinggal bersama keluarga Syrian pada tahun
1947. Setelah keluar dari SMU pada umur 16 tahun, Antar memulai menjajakan pesawat
televisi di lingkungan Brooklyn. Dalam beberapa tahun, Antar dan salah satu sepupunya
bekerja bersama-sama dan menghasilkan cukup uang untuk membuka toko elektronik di
dekat Pulai Coney. Ini merupakan toko kecil yang Antar beri nama “Crazy Eddie.”
Ketika pelanggan mencoba untuk meninggalkan toko dengan tangan kosong, Antar akan
menghalangi jalan keluar, terkadang mengunci pintu hingga individu tersebut setuju
untuk membeli sesuatu-apapun. Untuk memikat pelanggan yang segan untuk melakukan
pembelian, Antar pertama-tama menanyakan produk mana yang sedang dipertimbangkan
oleh pelanggan dan kemudian menurunkan harga hingga pelanggan tersebut akhirnya
menyerah.
Pada awal tahun 1980, penjualan pada industri elektronik konsumen meledak,
menjadi 2 kali lipat pada 4 periode tahun dari 1981 sampai 1984 sendiri. Karena
permintaan masyarakat untuk produk elektronik tumbuh senantiasa meningkat, Antar
mengubah toko Crazy Eddie menjadi supermarket elektronik konsumen. Antar
menyimpan rak-rak dari outlet ritel Crazy Eddie dengan setiap alat elektronik dia bisa
mendapatkan dan bisa mendapatkan berbagai macam merek dari produk-produk tersebut
sebanyak mungkin. Pada 1987, perusahaan mengutamakan 7 lini produk. Berikut adalah
lini produk itu dan persentase dari penjualan yang mereka hitung pada laporan laba rugi
perusahaan tahun 1987.
Televisi 53%
Car stereos 5%
Total 100%
Karena perusahaannya tumbuh dengan cepat selama akhir tahun 1970an dan awal
1980an, Antar mulai menggali kelonggaran harga yang besar dari supliernya.
Kemampuannya untuk membeli produk elektronik dalam kuantitas besar dan memotong
tingkat harga memungkinkan dia untuk menjadi “transhipper”, atau suplier tambahan,
dari barang-barang ini menjadi retailer elektronik konsumen yang lebih kecil di area New
York City. Meskipun pabrik tidak menyukai pada prakteknya dan sering mengancam
untuk menghentikan penjualan kepadanya, Antar secara berkelanjutan meningkatkan
skala operasi transhippingnya.
Kebijakan diskon Crazy Eddie disajikan sebagai tema pusat dari kampanye
periklanan perusahaan. Perusahaan berjanji untuk mengembalikan perbedaan antara
harga jual produk dan harga terendah lainnya untuk item yang sama yang customer
temukan selama 30 hari dari tanggal pembelian. Meskipun serangan periklanan
diharapkan untuk menyakinkan publik bahwa Crazy Eddie telah memberikan diskon
yang paling murah, harga perusahaan pada banyak produk berada garis dengan
kompetitor utamanya. Staff penjualan perusahaan secara rutin mengalihkan perhatian
konsumen kepada outlet-outlet Crazy Eddie dengan ”diiklankan khusus” ke kualitas
produk yang paling bagus dan profit margin produk yang paling tinggi.
Pada 1983, Antar memutuskan untuk menjual saham di Crazy Eddie untuk
meningkatkan modal untuk membiayai program perluasan agresifnya. Perusahaan
penjamin yang disewa oleh Antar menunda initial public offering Crazy Eddie untuk
lebih dari 1 tahun setelah menemukan bahwa catatan keuangan perusahaan adalah dalam
kekacauan. Di antara masalah lain yang belum ditangani oleh penjamin adalah secara
luas berhubungan dengan transaksi kelompok, pinjaman bebas bunga untuk karyawan,
dan investasi spekulatif yang tidak berhubungan dengan lini bisnis utama perusahaan.
Perusahaan penjamin juga terganggu untuk mengetahui bahwa hampir semua eksekutif
utama perusahaan adalah anggota dari keluarga Antar. Individu-individu tertentu,
termasuk istri dan ibu Antar, menerima gaji mendekati $100,000 untuk sedikit pekerjaan
atau tidak bekerja.
Penyelidikan yang luas tentang catatan keuangan Crazy Eddie oleh pemilik yang
baru dan otoritas pengatur memuncak pada tuduhan kecurangan yang diajukan terhadap
Eddie Antar dan rekanan terdahulunya. SEC menuduh bahwa setelah Crazy Eddie go
publik pada tahun 1984, Antar menjadi asyik dengan harga saham perusahaannya. Antar
menyadari bahwa Crazy Eddie harus membuat catatan posting hasil kegiatan operasi
yang mengesankan untuk memelihara kecenderungan harga saham yg naik. Suatu
penyelidikan SEC mengungkapkan bahwa dalam enam bulan yang pertama setelah
perusahaan go publik, Antar memerintah seorang bawahan untuk mencatat persediaan
lebih tinggi dari $ 2 juta, menghasilkan laba bruto perusahaan yang overstate dalam
jumlah yang sama. Pada tahun berikutnya Antar meminta persediaan akhir tahun untuk
dicatat overstate sebesar $ 9 juta, dan hutang dagang dikecilkan sebesar $ 3 juta.
Pengadilan mencatat bahwa karyawan Crazy Eddie mencatat persediaan akhir tahun lebih
tinggi dengan menyiapkan count sheet persediaan untuk item yg tidak ada. Untuk
mencacat hutang dagang yang lebih tinggi, karyawan menyiapkan memo debet palsu dan
memasukkan ke dalam catatan akuntansi perusahaan.
Kebanyakan kritik yang ada saat ini dipicu oleh skandal crazy eddie yg
disebabkan oleh Main Hurdman dan Suksesornya Peat Marwick. Laporan yang terbit saat
ini menyarankan untuk Main Hurdman harus mengenakan Crazy Eddie Fee/biaya untuk
audit perusahaan tahunan. Dalam satu tahun, KAP hanya mengenakan Crazy Eddie biaya
sebesar 85.000 dollar untuk audit independen secara penuh-audit dari perusahaan yang
memiliki pendapatan ratusan juta dollar. Kritik utama dari kebanyakan KAP menuduh
Main Hurdman memiliki ‘lowballed” untuk memperoleh kredit dari Crazy Eddie, melihat
bahwa hal tersebut dapat memperbaiki pendapatan audit yang hilang dengan menjual jasa
konsultasi perusahaan. Dalam satu tahun, Main Hurdman hanya mengenakan Crazy
Eddie biaya sebesar 85.000 dollar untuk mengaudit secara penuh perusahaan Crazy
Eddie-bisnis yang bernilai ratusan juta dollar dalam laporan keuangannya, Lusinan toko
retail dan 2 gedung besar. Dalam waktu yang sama Main Hurdman telah mengenakan
penawaran harga dasar sebesar 85.000 dollar untuk melaksanakan audit dan Divisi
konsultannya juga telah mengenakan crazy eddie biaya sebesar jutaan dollar untuk
mengkomputerisasi sistem persediaan crazy eddie.
Kebanyakan dari kritik ditujukan pada auditornya Crazy Eddie yang berasal dari
kegagalan mereka untuk membongkar inventori yang dilaporkan terlalu tinggi dan hutang
yang dilaporkan terlalu rendah. Pihak ketiga yang menyimpan file yang menuduh auditor
"membantu dan bersekongkol" dalam kecurangan (fraud) dimana banyak kecurigaan
yang ditemukan oleh pihak ketiga tsb. Sebagai tambahan, terdapat beberapa kejadian
dimana auditor meminta dokumen klien, hanya untuk menceritakan bahwa dokumen itu
telah hilang atau dengan tidak sengaja rusak.
Dalam pembelaan Peat Marwick dan Main Hurdman’s, Antar dan rekan
sejawatnya sedang mengusahakan suatu rencana berskala besar untuk membohongi
auditor. Sebagai contoh, setelah mengetahui dimana tempat persediaan yang akan
dikunjungi oleh auditor pada akhir tahun, Antar mengirimkan persediaan yang cukup
untuk toko-toko dan gudang untuk menyembunyikan kekurangannya. Demikian juga,
personil Crazy Eddie secara sistematis memusnahkan dokumen-dokumen yang dapat
membuktikan kejahatan untuk menyembunyikan kekurangan persediaan dari auditor.
Antar juga memerintahkan karyawannya untuk mengesampingkan orang-orang yang
pintar, sistem persediaan berbasis komputer yang didesain oleh Main Hurdman dan
kembali pada sistem persediaan manual yang ketinggalan jaman yang dulu digunakan
oleh perusahaan. Ketiadaan atas sistem persediaan berbasis komputer ini akan membuat
kesulitan untuk auditor untuk memeriksa secara tepat bagaimana persediaan perusahaan
memiliki hal pada saat itu.
1. Prosedur audit khusus yang dapat dilakukan oleh auditor untuk mendeteksi dan
memastikan adanya tindakan kecurangan dan ketidakberesan akuntansi yang
dilakukan oleh personil dalam Crazy Eddie, Inc. dalam kondisi berikut:
a) Pemalsuan sheet perhitungan persediaan
· Menghitung jumlah fisik persediaan yang ada di perusahaan dan toko-toko
yang dimiliki dan gudangnya dan juga jumlah uang kas yang tersedia.
· Melakukan perhitungan analitis untuk mengetahui adanya kesalahan (error)
atas penyajian saldo rekening yang berlebihan (overstated) persediaan
pada laporan keuangan perusahaan.
· Menginspeksi seluruh kegiatan operasi perusahaan secara teliti dan
mendalam atas dokumen, catatan, dan mengevaluasi seluruh dokumen
khususnya yang berkaitan dengan persediaan yang dimiliki oleh
perusahaan.
· Menelusuri aliran kegiatan transaksi dan arus barang dari penerimaan
sampai dengan penjualan dan kartu persediaan (yang menggunakan
sistem perpetual).
b) Memo debit palsu untuk utang dagang
· Menelusur memo debit ke buku pembantu utang dagang.
· Mengkonfirmasi saldo utang dagang tersebut kepada setiap supplier
perusahaan untuk mencocokkan dengan jumlah saldo utang yang ada di
perusahaan.
· Mengecek jurnal pengeluaran kas yang berhubungan dengan penghapusan
saldo rekening utang dagang pada setiap transaksi.
· Mewawancarai personil yang bertugas di bagian kredit (utang) dengan
bagian otorisasi persetujuan kredit.
c) Pencatatan transaksi transhipping sebagai penjualan eceran (sales retail).
· Pengajuan pertanyaan yang berkaitan dengan pelaksanaan transaksi
transhipping tersebut dengan tugas-tugas personil perusahaan.
· Observasi kegiatan perusahaan dalam transhipping dan toko-tokonya.
· Menginspeksi atas dokumen dan laporan yang menunjukkan pelaksanaan
transaksi tersebut.
· Mereview ulang kontrak kerjasama antara perusahaan dengan para supplier
utama perusahaan dan pabriknya.
d) Memasukkan penerimaan barang dagangan pada akhir tahun.
Tindakan ini tentu saja untuk menutupi adanya kekurangan persediaan yang
terjadi, sehingga untuk menipu para auditor agar tidak dapat menemukan
salah saji yang terjadi. Untuk mencegah hal tersebut, auditor dapat melakukan
prosedur sebagai berikut:
· Verifikasi departemen pembelian mengenai kesesuaian antara jumlah fisik
persediaan dengan catatan kartu persediaan mengenai kuantitas,
keterangan, dan harga barang.
· Menelusur data transaksi dari bukti transaksi dan jurnal ke pendebetan dan
pengkreditan dalam rekening-rekening persediaan untuk kelompok-
kelompok transaksi yang berkaitan.
· Melakukan kunjungan ke gudang perusahaan dan melakukan pengecekan
langsung mengenai jumlah fisik persediaan, dan
· Menguji kembali catatan dan hasil penghitungan akhir jumlah persediaan
menurut catatan perusahaan dengan hasil penghitungan auditor untuk
menemukan dugaan salah saji material terhadap persediaan.
3. Auditor berada dalam bisnis dalam menyediakan jasa atestasi laporan keuangan kepada
kliennya. Lowballing adalah praktek penetapan fee dibawah atau sama dengan biaya
audit untuk mendapatkan klien baru, dapat melanggar pasal mengenai independensi
dalam Kode Etik Profesional.
Dalam konteks audit, lowballing sangat tidak etis dan telah melanggar prinsip dan
etika seoarang auditor. Efek yang dapat ditimbulkan adalah kualitas audit yang
dihasilkan oleh auditor tersebut sangat jelek dan tentu saja tidak independen karena
mendapat pengaruh dari klien atau perusahaan. Sehingga akan merugikan pihak lain
terutama para pengguna laporan keuangan yang diterbitkan karena mengandung salah
saji material dan telah melakukan pembohongan publik.
“Pengujian audit pada tanggal interim memungkinkan pertimbangan dini atas hal-
hal signifikan yang mempengaruhi laporan keuangan akhir tahun (sebagai contoh,
transaksi antarpihak yang memiliki hubungan istimewa, kondisi yang berubah,
pernyataan standar akuntansi yang baru, dan pos laporan keuangan yang mungkin
memerlukan penyesuaian). Di samping itu, banyak bagian perencanaan audit,
termasuk upaya memperoleh pemahaman atas pengendalian intern, penentuan
tingkat risiko pengendalian, dan penerapan pengujian substantif atas transaksi,
dapat dilakukan sebelum tanggal neraca” (SPAP SA seksi 313 p. 02)
v Memusatkan pada saldo akhir buku besar untuk Neraca maupun Laba Rugi
(umumnya menekankan Neraca).
03 Auditor intern bertanggung jawab untuk menyediakan jasa analisis dan evaluasi,
memberikan keyakinan dan rekomendasi, dan informasi lain kepada manajemen
entitas dan dewan komisaris, atau pihak lain yang setara wewenang dan tanggung
jawabnya. Untuk memenuhi tanggung jawabnya tersebut, auditor intern
mempertahankan objektivitasnya yang berkaitan dengan aktivitas yang diauditnya.
4. Akses ke catatan dan apakah terdapat pembatasan atas lingkup aktivitas mereka.
6. Harus ada pemisahan tugas kunci. Pemisahan tugas adalah pengendalian yang sangat
penting dalam proses manajemen persediaan. Karena terdapat potensi adanya
pencurian atau kecurangan. Oleh karena itu, orang yang terlibat dalam fungsi
manajemen persediaan dan gudang persediaan seharusnya tidak memiliki akses
terhadap catatan persediaan, catatan akuntansi biaya atau buku besar. Ketika sistem
persediaan terkomputerisasi, harus terdapat pemisahan tugas yang memadai di dalam
departemen IT.
LITERATURE:
4) SPAP
Penerapan system akuntansi biaya proses yaitu seluruh biaya dikumpulkan per setiap
bagian/proses. Karakteristik metode harga pokok proses, yaitu:
1. Biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu
2. Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan sifatnya standar
3. Kegiatan produksi didasarkan pada budget produkri/schedule produksi untuk satuan
waktu tertentu
4. Tujuan produksi untuk mengisi persediaan yang selanjutnya dijual
5. Kegiatan produksi bersifat kontinyu atau terus-menerus
6. Jumlah total biaya maupun biaya satuan dihitung setiap akhir periode
Penetapan biaya per unit dari suatu departemen ialah dengan cara membagi total biaya
dari departemen tersebut dengan unit yang diserahkan ke departemen berikutnya. Tetapi
yang menjadi masalah bagaimana jika di departemen tersebut ternyata terdapat produk
yang baru diproses sebagian. Perhitungan jumlah biaya yang akan dialokasikan ke
departemen berikutnya haruslah terlebih dahulu dikurangi dengan nilai barang-barang
yang baru diproses sebagian tersebut.
Guna menetapkan berapa bahan mentah, dan biaya-biaya anatara produk-produk yang
telah selesai dan dipindahkan ke departemen berikutnya dengan persediaan barang masih
tetap di departemen yang bersangkutan, maka perlu dihitung dan ditetapkan bagaimana
bahan mentah dan biaya-biaya lain tersebut dimasukan dalam produksi. Pengalokasian
biaya produksi antara unit yang telah selesai dan persediaan barang yang baru selesai
sebagian, terlebih dahulu harus ditetapkan:
Unit Ekuivalen adalah jumlah unit yang seharusnya diproduksi, jika tidak terdapat
barang dalam proses baik pada awal atau akhir periode. Sebagai ilustrasi, bahwa suatu
departemen tertentu telah mengeluarkan bahan mentah untuk 2.000 unit hasil. Pada akhir
bulan telah diselesaikan 80%. Anggaplah bahwa biaya produksi yang dibebankan selama
periode tersebut adalah $ 480.000, berarti biaya produksi per ekuivalent $ 300 per unit.
Bagan Sistem Biaya Proses
Berikut ini merupakan bagan system biaya proses dari biaya bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung dan overhead.
Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya bahan tak langsung, buruh tak langsung
dan biaya-biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan atau
dibebankan langsung pada suatu pekerjaan, hasil produksi atau tujuan biaya akhir.
Pendapat ahli lainya menyatakan bahwa biaya overhead pabrik merupakan setiap biaya
yang tidak secara langsung melekat pada suatu produk, yaitu semua biaya-biaya diluar
biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya overhead pabrik mencakup biaya produksi lainnya seperti pemanasan ruang
pabrik, penerangan, penyusutan pabrik dan mesin-mesin. Biaya pabrik seperti
pemeliharaan gudang, bahan-bahan dan hal lain yang memberikan pelayanan-pelayanan
kepada bagian produksi juga merupakan bagian dari biaya overhead pabrik. Biaya
penjualan dan biaya distribusi, dan semua biaya administrasi juga diperhitungkan sebagai
biaya overhead sepanjang biaya-biaya tersebut tidak dapat secara langsung dihubungkan
dengan unit produk. Berbagai macam biaya overhead pabrik harus dibebankan kepada
semua pekerjaan yang terlaksana selama suatu periode.
Istilah lain yang dipakai untuk overhead pabrik adalah beban pabrik (factory
burden), beban pabrikasi (manufacturing expense), overhead pabrikasi, beban pabrik
(factory expense) dan biaya pabrikasi tidak langsung.
Berbeda dengan bahan langsung dan upah pekerja langsung, overhead pabrik
merupakan bagian yang tidak berwujud dari barang jadi. Tidak ada surat
permintaan bahan ataupun kartu jam kerja yang digunakan untuk menyatakan
jumlah overhead, seperti perlengkapan pabrik atau pekerja tidak langsung, yang
diperhitungkan untuk pekerjaan atau produk tertentu. Namun overhead pabrik
tetap merupakan bagian dari biaya pabrikasi produk sebagaimana halnya dengan
bahan langsung dan pekerja langsung. Karena meningkatnya otomasi dalam
proses pabrikasi modern, overhead pabrik sebagai persentase dari produk total
juga akan meningkat, sementara bagian pekerja langsung menurun.
Karakteristik ini menyangkut perubahan biaya karena banyak pos atau unsur
overhead terpengaruh oleh perubahan volume produksi; yaitu overhead bisa
bersifat tetap, variabel atau semivariabel. Biaya overhead tetap secara relatif tidak
berubah meskipun volume produksi berubah dalam rentang yang relevan,
sedangkan overhead tetap per unit akan berubah dalam arah yang berlawanan
dengan volume produksi. Overhead variabel bervariasi secara sebanding atau
sejajar dengan volume produksi, juga dalam rentang yang relevan. Overhead
semivariabel bervariasi, tetapi tidak sebanding dengan unit yang diproduksi.
Apabila volume produksi berubah, efek gabungan dari berbagai pola overhead
yang berbeda ini dapat mengakibatkan biaya pabrikasi per unit berfluktuasi besar,
kecuali kalau diusahakan suatu metode untuk memantapkan beban overhead pada
unit yang diproduksi.
Suatu hal yang mustahil untuk menelusuri setiap jenis overhead pabrik ke
pekerjaan atau produk tertentu sehingga harus dilakukan pengalokasian yang arbiter.
Tarif overhead yang ditentukan terlebih dahulu memungkinkan adanya suatu adanya
pengalokasian yang sepadan dan logis. Penentuan tarif biaya overhead pabrik
dilaksanakan melalui tiga tahap berikut ini:
Perusahaan Ringo membeli bahan kain lap dari 3 sumber, yaitu perusahaan
textile, laundry, dan tukang loak. Proses produksi perusahaan ini tidak sulit. Pertama,
kain dibeli dari tukang loak yang dicuci dan dikeringkan dalam mesin special. Kain yang
sudah bersih dan dibeli dari laundry yang telah dicuci, dipindahkan ke departemen
pemeriksaaan (mutu). Disini, masing-masing kain diperiksa dan digolongkan menurut
tingkat penyerapan dalam kualitas A, B, atau C, dimana A adalah kualitas terbaik.
Perusahaan textile menjual kain yang bersih dan telah digolongkan. Kemudian kain lap
dipotong dalam ukuran 1 hingga 1,5 feet. Potongan dari bahan yang terlalu kecil untuk
pemotongan selanjutnya atau berlubang atau tidak dapat digunakan lagi akan dibakar.
Kain yang dipotong kemudian dikemas dalam 5, 10, 20, dan 50 pon karton.
Biaya bahan mentah berbeda untuk setiap sumber. Biaya pada perusahaan textile
adalah $ 6.00, $ 5.00 , dan $ 4.00 per cwt untuk kualitas A, B, dan C. 20% dari berat yang
dibeli akan terbuang dalam proses pemotongan. Hal ini menunjukkan “factor yang
hilang” (kerugian). Bulan sebelumnya, jumlah yang dibeli dari perusahaan textile adalah
sebagai berikut :
Kerugian tertinggi terjadi pada bahan yang dibeli dari tukang loak, yaitu sebesar
50%. Biaya bahan dari tukang loak adalah $ 1,00 per cwt. Bulan sebelumnya, perusahaan
membeli 50.000 pon dari sumber ini. Dari bahan ini biasanya menghasilkan kain lap
sekitar 1/5 kualitas A, 2/5 kualitas B, dan 2/5 kualitas C. Untuk kain yang dibeli dari
tukang loak dan laundry, sekitar ½ dari kerugian keseluruhan berasal dari penggolongan
dan ½ dari pemotongan.
Dua set alat pencucian dan pengeringan yang dimiliki perusahaan mempunyai
depresiasi lebih dari 5 tahun dalam metode garis lurus. Masing-masing alat memiliki
kapasitas 100 pon per muatan dan dapat berputar sebanyak 16 kali muatan selama satu
hari kerja.
Beban-beban selain bahan mentah dan tenaga kerja dalam seahun adalah :
$ 760 pencucian dan pengeringan, $ 300
Depresiasi $ 3.060
mesin pemotongan, $ 2.000 untuk 2 mobil
Natural gas 600 Digunakan untuk pengeringan
¾ untuk pencucian dan pengeringan, ¼
Listrik 480
untuk pemotongan
Sewa 3.200 Sewa guna gudang*
Deterjen (untuk mencuci) 1.000
Bookkeeper/sekretaris 4.100
BBM (untuk mobil) 400 $ 0.01 per mile
Akomodasi (tempat menginap ½ untuk pembelian, ½ untuk penjualan
6.000
dan makanan)
5 dan 10 pound kotak @ $ 0.07; 20 dan 50
Karton pengepakan 7.200
pon kotak @ $ 0,10
Beban lain-lain 1.200
(*) ¼ untuk penyimpanan kain lap yang tidak diproses (rata-rata pembelian 1 bulan), ¼
untuk penyimpanan kain lap yang dikotak (1 bulan penjualan), ¼ untuk pemotongan,
1/8 untuk penggolongan dan pembersihan, 1 ruangan dipakai untuk kantor yang tidak
dihitung pada penggunaan gudang.
Pertanyaan :
Hitung kontribusi margin dan laba biaya penuh untuk masing-masing dari 5 sumber
pembelian yang berbeda (rongsokan/junk, laundry, tex. A, tex, B, tex. C). Langkah-
langkahnya :
A. 1. Hitung pendapatan rata-rata per pound berdasarkan penggolongan.
2. Hitung pendapatan rata-rata tertimbang per pound untuk setiap 5 sumber pembelian.
3. Hitung biaya bahan mentah per pound yang terjual, untuk masing-masing sumber.
4. Hitung biaya tenaga kerja langsung per pound yang terjual untuk :
a. Penggolongan
b. Pemotongan
5. Hitung biaya pengepakan (tenaga kerja dan bahan) per pound yang terjual.
6. Hitung overhead variable per pound yang terjual untuk sumber barang
rongsokan/junk source.
7. Item 1-6 menggambarkan kontribusi laba pada sumber pembelian.
8. Tentukan biaya overhead tetap untuk setiap 5 sumber pembelian.
Tentukan biaya khusus untuk sumber yang berasal dari barang rongsokan.
Tentukan seluruh biaya overhead dari ke-5 sumber.
Bagilah dalam penjualan per pound untuk mendapatkan overhead tetap per pound.
9. Item 1-3 menggambarkan laba biaya penuh dari berbagai sumber.
B. Apa yang harus dilakukan manajemen?
1. Seberapa pentingkah perusahaan menggunakan bermacam-macam sumber yang
optimal?
2. Dapatkah Anda menghitung keuntungan dengan penggolongan? Apakah ini
merupakan informasi yang bermanfaat?
3. Apa rekomendasimu mengenai seluruh penjualan kain lap dari barang rongsokan
yang dibersihkan, dipotong, dan di pak sebagai kualitas C, tanpa disortir?
4. Apa rekomendasi lain yang Anda miliki untuk Mr. Ringo?
5. Sebagai suatu penilaian secara keseluruhan, apakah bisnis ini benar-benar
membutuhkan bantuan Anda atau tidak?
Petunjuk : dapatkah Anda mengestimasi ROA (Return On Assets) untuk bisnis ini?
PEMBAHASAN (unpublished)
I. Sebutkan dan jelaskan metode-metode perlakuan akuntansi untuk penggabungan
usaha?
Jawab :
· PT.X membeli semua saham-saham PT.Y pada tanggal 30 November 2006 dengan cara
menukarkan saham dalam perbandingan 1 saham PT.X ditukar dengan 5 saham PT.Y.
· Modal saham PT.X terdiri atas 68.000 lembar saham yang beredar dengan nominal Rp.
20.000/ lembar.
· Modal saham PT.Y terdiri atas 100.000 lembar saham yang beredar dengan nominal Rp.
2.500/ lembar.
· Saham PT.X dijual di bursa saham dengan harga Rp. 30.000/ lembar. Investasi PT. X pada
PT.Y dicatat sebesar harga tersebut.
Diminta :
Susunlah NERACA PT.X per 30 November 2006 setelah dilakukan penggabungan
usaha (Merger) dengan asumsi menggunakan :
b. Metode By Purchase.
Jawab :
Selisih = 150.000.000
Jurnal yang dibuat oleh PT.X untuk mencatat transfer aktiva bersih PT.Y
Modal Saham
b. Metode By Purchase
Modal saham baru PT.X dicatat sebesar nilai nominalnya, tetapi karena menggunakan
metode By Purchase, perlu diperhitungkan harga pasar (nilai wajar) dari saham tersebut
dengan cara sbb:
Jurnal yang dibuat oleh PT.X untuk mencatat transfer aktiva bersih PT.Y
Goodwill 710.000.000
Modal Saham
Goodwill 710.000.000
Jumlah 5.460.000.000 Jumlah 5.460.000.000
Wati Hutabarat
Diminta :
1. Pencatatan jurnal untuk transaksi diatas dan jurnal untuk metode persentase
penyelesaian!
2. Hitung gross profit setiap periode!
Year 1
150.000 + 300.000
Year 2
$ 360.000 + $ 40.000
Year 3
$ 405.000 + 0
Tahun 2004 :
Tahun 2005 :
Tahun 2006 :
Tahun 2007 :
Tahun 2008 :
Jawaban :
Tahun 2004
850 juta
Tahun 2005
Total 850.000.000-
850 juta
Tahun 2006
Total 850.000.000-
850 juta
Tahun 2007
Total 850.000.000-
850 juta
1. Jelaskan perbedaan program pensiun Iuran pasti dan Program pensiun manfaat pasti
Jawaban:
- Program pensiun iuran pasti adalah Program Pensiun yang iurannya ditetapkan
dalam Peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil
pengembangannya dibukukan pada rekening masing- masing peserta sebagai
manfaat pensiun.
Kriterianya adalah:
a. Obligasi pemberi kerja untuk setiap periode ditentukan oleh jumlah yang telah
diiurankan
b. Iuran didasarkan pada suatu rumus yang menggunakan kompensasi karyawan
c. Tidak terdapat keuntungan atau kerugian actuarial
d. Didasari pada jasa karyawan selama periode
e. Jika terjadi pembayaran lebih, maka kelebihan ini diperlakukan untuk
penambahan iuran masa depan
- Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) adalah Program Pensiun yang
manfaatnya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun atau Program Pensiun
lain yang bukan merupakan Program Pensiun luran Pasti.
Kriterianya adalah:
a. Didasari pada umur, lamanya jasa dan tigkat upah atau gaji
b. Dapat tidak didanai, didanai sebagian atau didanai secara keseluruhan oleh
pemberi kerja
c. Pembayaran atas manfaat tergantung pada posisi dana keuangan dan kinerja
investasi
Jawaban:
Laporan Laba-Rugi:
- Laporan laba rugi disusun dalam bentuk single step.
- Pendapatan premi disajikan sedemikian rupa sehingga menunjukkan jumlah
premi bruto, premi reasuransi, dan kenaikan (penurunan) premi yang belum
merupakan pendapatan.
- Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto.
- Hasil investasi disajikan setelah pendapatan investasi dikurangi dengan beban
investasi terkait langsung. Keuntungan (kerugian) penjualan investasi, dan
selisih kurs valuta asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai
bagian dari hasil investasi.
Muji Lestari
SOAL I
1. Pada tanggal 1 Oktober 20x1, Jeiha Products membeli barang secara kredit dari Japan
Industries dengan nilai 2.000.000 yen.
2. Transaksi tersebut didenominasi dalam yen, dan Jeiha Products menghapuskan risiko
dalam kewajiban mata uang asingnya dengan kontrak forward untuk menerima 2.000.000
yen dari pedagang mata uang asing
3. Jangka waktu kontrak forward sama dengan periode kredit 6 bulan yang diberikan oleh
Japan Industries.
4. Tanggal akhir tahun Jeiha adalah 31 Desember dan utang akan diselesaikan pada tanggal 1
April 20x2.
Buatlah jurnal untuk transaksi tanggal 1 Oktober 20x1, 31 Desember 20x1 dan 1
April 20x2 !
JAWAB:
Persediaan 14.000
Membeli persediaan secara kredit:
2.000.000 yen x $0.0070 = $14.000
Utang Usaha 14.000
1 Okt
Piutang Mata Uang 15.000
20x1 Membeli kontrak forward:
Asing dari Broker
15.000
2.000.000 yen x $0.0075 = $15.000
Utang Dollar ke Broker
Menyesuaikan piutang yang Piutang Mata Uang 400
didenominasi dalam yen Asing dari Broker
menggunakan kurs forward: 400
Keuntungan Transaksi
2.000.000 yen x $(0.0070-0.0075) = $ Mata Uang Asing
31 Des 400
20x1 Menyesuaikan utang yang Kerugian Transaksi 2.000
didenominasi dalam yen Mata Uang Asing
menggunakan kurs tunai: 2.000
Utang Usaha
2.000.000 yen x $(0.0080-0.0070) = $
2.000
Menyesuaikan piutang didenominasi Kerugian Transaksi 200
dalam yen sesuai kurs forward: Mata Uang Asing
200
2.000.000 yen x $(0.0076-0.0077) = $ Piutang Mata Uang
200 Asing dari Broker
Menyesuaikan utang didenominasi Utang Usaha 800
dalam yen sesuai kurs tunai:
Keuntungan Transaksi 800
2.000.000 yen x $(0.0076-0.0080) = $ Mata Uang Asing
800
1 April
Utang Dollar ke Broker 15.000
20x2
Menyerahkan dollar AS ke Broker
Kas 15.000
Menerima 2.000.000 yen dari Broker, Unit Mata Uang Asing 15.200
dinilai pada kurs tunai:
Piutang Mata Uang 15.200
2.000.000 yen x $ 0.0076 = $ 15.200 Asing dari Broker
Membayar 2.000.000 yen ke Japan Utang Usaha 15.200
Industries untuk penyelesaian
kewajiban yang didenominasi dalam Unit Mata Uang Asing 15.200
yen.
SOAL II
JAWAB:
Metode SE hanya memperhitungkan biaya dari proyek yang berhasil untuk dikapitalisir,
sedangkan biaya pencarian minyak dan gas bumi yang gagal harus dianggap sebagai
pengeluaran (expense) pada saat itu juga.
1. Dalam PSAK No.44 dinyatakan bahwa apabila suatu transaksi real estate tidak
memenuhi criteria pengakuan laba dengan metode akrual penuh, pengakuannya dapat
diakui dengan metode deposit. Apa yang membedakan metode deposit dengan
metode akrual penuh ? Jelaskan !
Jawab :
a. Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan unit real estate,
penerimaan pembayaran oleh pembeli dibukukan sebagai uang muka
b. Piutang dari transaksi penjualan unit real estate tidak diakui
c. Unit real estate tersebut tetap dicatat sebagai aktiva penjual, demikian juga dengan
kewajiban yang terkait dengan unit real estate tersebut, walaupun kewajiban
tersebut telah dialihkan ke pembeli
Total Rp 550,000,000
Diminta : Berdasarkan PSAK No.34, hitunglah jumlah pendapatan, biaya dan laba yang
Jawaban :
B.material Rp 300,000,000
Rp 480,000,000
= 480,000,000 / 1,030,000,000 = 46 %
Pendapatan, biaya dan laba yang diakui
Laba = 78,200,000
Lira Justitia
SOAL
Pada akuntansi pembelian aset secara umum dinilai kembali untuk nilai yang
wajar pada tanggal akuisisi, dan selisih antara biaya pembelian dan penilaian
kembali aset digambarkan sebagai goodwill pada konsolidasi. Selain itu,
investasi holding company dicatat pada nilai pasar, aset dan kewajiban yang
diperoleh perusahaan secara umum dinilai kembali pada nilai wajar pada
tanggal penggabungan.
o Penyatuan Kepemilikan (Pooling of Interest)
Menurut metode ini badan usaha yang baru dianggap sebagai kelanjutan dari
semua badan usaha yang bergabung, baik dalam bentuk suatu badan usaha
yang tunggal maupun sebagai induk perusahaan dengan satu atau beberapa
anak perusahaan.
Pada metode penyatuan kepemilikan aset tidak dinilai kembali, goodwill tidak
muncul, , investasi dicatat pada nilai nominal.
2. Menurut IFRS No.3 metode penyatuan kepemilikan tidak lagi diizinkan untuk
digunakan dalam pencatatan penggabungan usaha. Mengapa demikian ?
Dengan metode penyatuan kepemilikan, asset yang diperoleh tidak dinilai kembali,
asset dicatat pada nilai buku sehingga tidak muncul goodwill. Hal ini menyebabkan
kurang wajarnya nilai asset, sehingga kekayaan yang diperoleh menjadi tidak akurat dan
fair. Selain itu, dengan adanya metode pembelian dan penyatuan kepentingan,
manajemen sering mencari celah agar dapat menggunakan salah satu dari dua metode
pencatatan yang lebih menguntungkan bagi mereka.
ERNYNAWATY SIREGAR
Jawaban:
a. Neraca
Dalam penyajiannya, aktiva dan kewajiban dalam neraca bank tidak
dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar (unclassified), namun
sedapat mungkin tetap disusun menurut tingkat likuditas dan jatuh tempo.
Komponen-komponen neraca bank disusun dengan mengacu pada SAK
untuk pos-pos baik yang bersifat umum dan untuk pos-pos yang bersifat
khusus.
Setiap Aktiva Produktif disajikan di neraca sebesar jumlah bruto dari tagihan
atau penempatan bank dikurangi dengan penyisihan penghapusan yang
dibentuk untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari masing-
masing Aktiva Produktif. Penyisihan penghapusan yang dibentuk disajikan
sebagai pos pengurang (offsetting account) dari masing-masing jenis aktiva
produktif yang bersangkutan.
b. Laporan Komitmen dan Kontijensi
Laporan komitmen dan Kontijensi wajib disusun secara sistematis, sehingga
dapat memberikan gambaran mengenai posisi komitmen dan kontijensi, baik
yang bersifat tagihan maupun kewajiban, pada tanggal laporan.
Komitmen adalah suatu ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat
dibatalkan (irrevocable) secara sepihak, dan harus dilaksanakan apabila
persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi, seperti komitmen kredit,
komitmen penjualan atau pembelian aktiva bank dengan syarat repurchase
agreement (Repo), serta komitmen penyediaan fasilitas perbankan lainnya.
Kontijensi adalah tagihan atau kewajiban bank yang kemungkinan timbulnya
tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa
yang akan datang.
Sistematika penyajian laporan komitmen dan kontijensi disusun berdasarkan
urutan tingkat kemungkinan pengaruhnya terhadap perubahan posisi
keuangan dan hasil usaha bank.
Komitmen dan kontijensi, baik yang bersifat sebagai tagihan maupun
kewajiban, masing-masing disajikan secara tersendiri tanpa pos lawan.
c. Laporan Laba Rugi
Laporan laba-rugi bank wajib disusun sedemikian rupa sehingga agar dapat
memberikan gambaran mengenai hasil usaha bank dalam suatu periode
tertentu.
Laporan laba-rugi bank disusun dalam bentuk berjenjang (multiple step)
yang menggambarkan pendapatan atau beban yang berasal dari kegiatan
utama bank dan kegiatan lainnya. Cara penyajian laporan laba-rugi bank
adalah sebagai berikut:
- Wajib memuat secara rinci unsure pendapatan dan beban
- Unsur pendapatan dan beban harus dibedakan antara pendapatan dan
beban yang berasal dari kegiatan operasional dan non-operasional.
d. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) no.2 tentang laporan arus kas, harus disusun berdasarkan konsep kas
(cash concept) selama periode laporan. Laporan ini harus menunjukkan
semua aspek penting dari kegiatan bank, tanpa memandang apakah transaksi
tersebut berpengaruh langsung pada kas.
e. Catatan atas Laporan Keuangan
Disamping hal-hal yang wajib diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan sebagaimana dijelaskan dalam SAK, bank juga wajib
mengungkapkan dalam catatan tersendiri mengenai posisi devisa neto
menurut jenis mata uang serta aktivitas-aktivitas lain seperti kegiatan wali
amanat, penitipan harta (custodianship), dan penyaluran kredit kelolaan.
2. Dalam Standar Akuntansi Keuangan dan Pelaporan Dana Pensiuan menurut SFAS 158,
pelaporan dana pension dibedakan atas 2 macam, jelaskan!
Jawaban:
a. Pelaporan oleh Entitas Bisnis
Entitas bisnis yang mensponsori satu atau lebih majikan memberi batasan
rencana keuntungan (benefit plans) akan:
- Mengakui status pendanaan rencana keuntungan- diukur sebagai
perbedaan antara nilai wajar rencana aktiva dan obligasi keuntungan-
dalam posisi laporan keuangannya. Untuk rencana pensiun, obligasi
keuntungan akan direncanakan obligasi keuntungan; bagi pos pensiun
atau pengunduran diri lain, obligasi keuntungan akan diakumulasikan
pos pensiun atau pengunduran diri lain obligasi keuntungan.
- Status bersama dari semua rencana pendanaan dan mengakui sejumlah
nya sebagai asset dalam posisi laporan keuangannya.
- Mengakui sebagai komponen pendapatan komprehansif keuntungan
atau kerugian dan biaya servis atau kredit yang timbul selama periode
tetapi tidak diakui sebagai komponen biaya keuntungan periode
bersih pada periode yang sesuai dengan pernyataan 87 dan 106.
- Mengakui adjustment dalam pendapatan komprehensif saat keuntungan
atau kerugian, biaya servis atau kredit, dan asset transisi atau obligasi
dari aplikasi SFAS 87 dan 106 diakui sebagai komponen biaya
keuntungan periode bersih sesuai dengan pengakuan dan amortisasi
SFAS 87, 88 dan 106.
- Mengaplikasi FASB statement no.109, Accounting for Income taxes,
bagi aplikasi pengaruh pendapatan pajak dari poin a-d.
b. Pelaporan oleh Organisasi yang tidak bertujuan laba (Not-for-Profit
Organization)
Organisasi non profit yang mensponsori satu atau lebih majikan
mendefenisikan rencana keuntungan (majikan non profit):
- Mengakui status pendanaan rencana keuntungan- diukur sebagai
perbedaan antara nilai wajar rencana aktiva dan obligasi keuntungan-
dalam posisi laporan keuangannya. Untuk rencana pensiun, obligasi
keuntungan akan direncanakan obligasi keuntungan; bagi pos pensiun
atau pengunduran diri lain, obligasi keuntungan akan diakumulasikan
pos pensiun atau pengunduran diri lain obligasi keuntungan.
- Status bersama dari semua rencana pendanaan dan mengakui sejumlah
nya sebagai asset dalam posisi laporan keuangannya.
- Mengakui sebagai line item tersendiri atau item dalam perubahan tak
terbatas net asset, tersendiri dari beban, untung atau rugi dan biaya
servis atau kredit yang timbul selama periode tetapi tidak diakui
sebagai komponen biaya keuntungan periode bersih sesuai dengan
SFAS 87 dan 106.
- Mengklasifikasikan kembali ke porsi biaya keuntungan periode bersih
dari keuntungan bersih dan biaya servis atau kredit yang selanjutnya
diakui dalam line item yang tersendiri atau item, sesuai dengan
paragraph 8(c), dan porsi asset transisi atau obligasi dari aplikasi
SFAS 87dan 106, sesuai dengan pengakuan dan amortisasi SFAS
87,88 dan 106.
- Mengaplikasi SFAS 109 dalam aplikasi pengaruh pendapatan pajak, a-
d.
PPA
Soal 1.
Apakah yang dimaksud dengan instrumen keuangan derivatif dan jelaskanlah contohnya!
Jawab 1.
Kontrak futures adalah perjanjian antara penjual dan pembeli yang penyerahan
sejumlah komoditasnya mempunyai termin kontrak yang sudah distandardisasi,
diperdagangkan di pasar yang terorganisasi dan para pedagang harus merealisasikan
setiap kerugian atau keuntungan dari setiap dan seluruh hari perdagangan.
b. Kontrak opsi
Kontrak opsi adalah perjanjian antara penjual dan pembeli dimana memberikan
pembeli (pemilik opsi) hak, tetapi bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual
sesuatu kepada penjual opsi (pembuat opsi) pada tanggal tertentu di masa mendatang
pada harga yang disetujui pada saat kontrak opsi diperdagangkan.
c. Swap
Swap adalah perjanjian di mana kedua pihak dapat menukarkan arus kas selama
periode tertentu.
Informasi:
1. pada tanggal 1 oktober 20X1, Peerles products, perusahaan AS, memperoleh barang
secara kredit dari Tokyo Industries, perusahaan jepang, sebesar $14.000, atau
2.000.000 yen.
2. Peerles Products menyusun laporan keuangan pada akhir tahun per 31 Desember
20X1.
4. kurs tunai langsung untuk nilai setara dolar AS dari 1 yen adalah sebagai berikut;
tanggal kurs langsung
Jawab 2.
Dalam Dolar AS
Persediaan 14.000
Kas 14.000
Persediaan 14.000
800
Kas 15.200
Asepma Hygi .P
Pelaporan dan Akuntansi Keuangan
Program PPA
1. Sebesar 30% modal B yaitu Rp. 1 milyar pada 31 Desember 2005, Akumulasi keuntungan
pada tanggal tersebut adalah Rp. 2 milyar. Perjanjian ketiga dewan direksi B dan A
berniat untuk menggabungkan investasi untuk periode yang signifikan. Perusahaan-
perusahaan tersebut mempersiapkan laporan keuangan pada tanggal 31 setiap tahun.
Neraca B pada 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
B tidak menerbitkan saham-saham baru sejak akuisisi investasi dengan A. Jumlah net
asset B menjadi Rp. 7 milyar. Nilai wajar net asset pada tanggal akuisisi adalah Rp. 5
milyar.
Jawab:
Rp. (milyar)
Kalkulasi Alternatif
Biaya 1,0
1,8
Uji lemahnya akan akan membuktikan bahwa besarnya investasi tidak lemah.
Rp. (milyar)
Jawab:
Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau yang akan
diterima. Dan pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh bermacam-macam
ketidakpastian tergantung dari peristiwa di masa yang akan datang.
PENGATURAN RESIKO PERTUKARAN ASING
A. PENDAHULUAN
· Keputusan Strategik
Transaksi spot merupakan pertukaran mata uang asing pada hari kedua setelah
tanggal transaksi dimana 2 trader setuju untuk melakukan transaksi tersebut. Kurs yang
digunakan saat transaksi diselesaikan disebut kurs spot. Transaksi forward adalah
pertukaran mata uang asing 3 hari atau lebih setelah tanggal transaksi dimana 2 trader
setuju untuk melakukan transaksi tersebut. Transaksi outright forward ini merupakan
jual-beli tunggal mata uang asing untuk future delivery. Kurs yang digunakan saat
transaksi diselesaikan disebut kurs forward dan kurs kontrak antara 2 pihak.
Kontrak forward adalah kontrak antara trader dan klien untuk jual-beli mata uang
asing di masa yang akan datang. Kontrak forward merupakan derivatif karena nilai masa
depannya didasarkan pada kurs spot pertukaran mata uang asing. Selama periode
pertukaran mata uang asing stabil, maka akan terdapat perbedaan kecil antara kurs spot
dengan kurs forward.
Contoh seperti pada kurs spot dan kurs forward 90 hari dari mata uang Pounds berikut ini
:
Oleh karena kurs forward lebih kecil daripada kurs spot, maka Pounds dijual
dengan diskon 94 point atau -0.0094. Jika kurs forward lebih besar dari kurs spot, maka
Pounds akan dijual dengan premi di pasar forward. Formula untuk menghitung persentase
premi atau diskon yaitu:
Dimana, Fo adalah kurs forward saat kontrak dimulai; So adalah kurs spot; dan N adalah
jumlah bulan untuk kontrak forward.
Dari ilustrasi diatas, maka persentase dari diskon dapat dihitung sbb,
hal ini berarti bahwa Poundsterling dijual dengan diskon 1.97% dibawah kurs spot
Dollar.
· Swaps
Salah satu turunan mata uang asing yang tumbuh sangat pesat dan paling populer
yaitu swap. Swap merupakan kelanjutan dari transaksi spot dan forward. Contohnya,
asumsikan perusahaan AS menerima dividen dari perusahaan anak Prancis, tetapi tidak
menggunakan Euro selama 30 hari. Euro dapat digunakan dan didepositkan di bank
prancis selama 30 hari untuk mendapat bunga, atau dapat dilanjutkan dalam transaksi
swap. Di swap, perusahaan AS dapat menyimpan Euro di bank mereka dajn
mengkonversikannya dalam Dollar AS untuk digunakan selama 30 hari di AS. Pada
waktu bersamaan, dapat dimulai kontrak forward dengan menggunakan bank untuk
mengirim dollar dalam 30 hari dalam masa pertukaran euro pada tarif pertukaran
forward.
Sebuah variasi spot forward swap yaitu foreign currency swap yang dilakukan
karena diferensiasi tarif bunga. Untuk mengilustrasikan tipe swap ini, anggap perusahaan
Jepang meminjam US Dollar dengan menggunakan floating-rate (floating-rate note atau
FRN), untuk membiayai investasi LN di AS, namun perusahaan tersebut tidak begitu
dikenal di luar Jepang. Serta, anggap perusahaan AS meminjam yen Jepang
menggunakan fixed-rate untuk mendanai investasi di Jepang dan perusahaannnya tidak
begitu dikenal di Jepang. Peggabungan keuangan, seperti investasi bank, dapat
meletakkan kedua perusahaan secara bersamaan melalui mata uang swap. Perusahaan
Jepang menerbitkan obligasi Yen Fixed-rate, menggunakan proses yen ke perusahaan
secara bersama melalui mata uang swap. Perusahaan Jepang menerbitkan obligasi Yen
fixed-rate, menggunakan proses yen ke perusahaan AS dan setuju membayar dollar
perusahaan AS dengan kupon sesuai dengan prinsip obligasi dalam dollar AS Frn yang
perusahaan AS terbitkan. Pada umumnya, perusahaan AS menggunakan proses dollar
FRN melalui perusahaan Jepang. Pada akhir perjanjian swap, perusahaan AS
mengembalikan dollar ke perusahaan AS dan perusahaan AS mengembalikan yen ke
perusahaan Jepang. Tarif pertukaran swap adalah tarif dimana dua perusahaan setuju
untuk menukar yen ke dollar.
· Futures
Mata uang asing future mirip dengan kontrak forward yang dispesifikasikan
dengan exchange rate dalam kelanjutan pertukaran mata uang aktual. Kontrak futures
diperdagangkan di pasar, bukan di bank komersial/investasi. Kontrak forward
disesuaikan dengan jumlah dan jangka waktu yang dibutuhkan perusahaan, sedangkan
kontrak future digunakan untuk jumlah dan jangka waktu tertentu. Kontrak future kurang
penting bagi perusahaan dari pada kontrak forward. Future digunakan oleh spekulator dan
perusahaan kecil yang tidak memiliki hubungan baik dengan bank untuk melakukan
kontrak forward atau perusahaan yang membutuhkan kontrak untuk sejumlah uang yang
dinilai terlalu kecil untuk pasar forward. Kontrak future kurang flexible dibandingkan
dengan kontrak forward.
· Opsi
Jenis derivatif lainnya yaitu opsi, dimana opsi merupakan hak tetapi bukan
merupakan kewajiban, untuk memperdagangkan foreign currency saat tarif pertukaran
yang diberikan atau sebelum tanggal yang ditentukan di masa depan. Opsi dapat
diperdagangkan di bursa, seperti bursa saham Philadelphia.
Terdapat 2 kelompok opsi, yaitu opsi untuk pencatat dan opsi untuk pemegang.
Pencatat opsi mencatat opsi dan pemegang opsi membeli opsi dari pencatat. Pemegang
memiliki kekuatan untuk menguji dan mengeksekusi opsi, yaitu memilih supaya
pertukaran dapat menggunakan opsi. Pembayar opsi harus membayar up-front fee
(premium) kepada pencatat opsi. Namun, pemeganglah yang menentukan apakah opsi
akan diuji.
Opsi dapat berupa put opsi dan call opsi. Put opsi memberikan pemegang hak
untuk menjual mata uang asing kepada penulis opsi, dan call opsi memberikan hak
kepada pemegang untuk membeli mata uang asing dari penulis opsi.
Biaya opsi terdiri dari biaya premium dan upah broker. Premium harus dibayar oleh
pemegang kepada penulis opsi begitu opsi tersedia, dan tidak ada pengembalian premium
yang telah diberikan kepada pemegang jika opsi tidak diuji.
Untuk ilustrasi biaya opsi, asumsikan perusahaan AS memulai put opsi tanggal 1 Juni di
pasar modal Philadelphia untuk menjual Yen Jepang untuk Dollar tanggal 30 September.
Asumsikan Yen diperdagangkan pada $ 0,009251 per yen pada tanggal 1 Juni atau
108,10 per dollar, dan ukuran kontrak opsi 6.250.000 Yen atau $ 57,819 pada saat spot
reta tanggal 1 Juni. Juga, asumsikan strike price, harga pada saat opsi dibuat, yaitu 93
atau $ 0,0093 per yen (107, 53 Yen per Dollar) dan premium yaitu $ 0,000179 per Yen.
Seperti pada premium, terdapat juga brokerage fee untuk masuk ke kontrak exchange-
traded. Jika pemegang menguji opsi, terdapat fee brokerage lain yang dikenakan pada
tanggal pengujian. Walaupun tidak terdapat brokerage fee, kita asumsikan untuk contoh
biaya adalah $25 per kontrak. Jika kita menjual 100 juta yen, kita harus membeli 6
kontrak senilai 6.250.000 Yen per buah (100 juta Yen/6.250.000=16). Untuk strike price
93, biaya setiap kontrak menjadi :
Total $ 1.143,75
Untuk 16 kontrak, biaya total adalah $ 1.143,75 x 16 = $ 18.300. artinya, jika kita ingin
memegang put kontrak untuk menjual 100 juta Yen pada strike price 93, biaya menjadi $
18.300.
Tambahan terhadap perdagangan secara langsung dengan yang lain, bank juga berdagang
secara tidak langsung dengan yang lain melalui spesialis yang disebut broker pertukaran
asing. Sebagai contoh, jika sebuah bank adalah holding British pounds (selama posisi
dalam pound) ingin menjual pound, mereka dapat menghubungi broker yang akan
mencari bank yang mau membeli pound tersebut. Traders melakukan transaksi sekitar
40%-50% dari perdagangan dengan bank lain melalui komputer, lainnya 10% melalui
telepon, dan 30%-40% melalui broker. Pertukaran yang paling signifikan dalam aktivitas
perdagangan adalah pergerakan menuju perdagangan berbasis komputer seperti bank
yang memulai jaringan bersama dalam memfasilitasi perdagangan.
Yang paling luas diperdagangkan mata uang di dunia adalah dollar US, seperti digambar
salah satu bagian 88,7% dari net turnover yang dilaporkan (tiap mata uang yang
diperdagangkan terdiri dari 2 mata uang). Ini berarti bahwa tiap pertukaran asing yang
diperdagangkan terdiri dari dollar US di satu bagian dari transaksi.
Meskipun mata uang asing diperdagangkan secara bebas, terdapat sebuah bentuk
pengaruh suprasional yang mencoba untuk mendorong jumlah pesanan yang pasti. IMF
dibentuk tahun 1944 dengan tujuan utama mempromosikan stabilitas pertukaran. Pada
waktu itu, mata uang 133 negara anggota telah mengatur adanya kurs pertukaran tetap
atau nilai wajar yang berbasis emas dan US Dollar, harga emas per ons nya $35 dan mata
uang berada pada basis tersebut.
Mata uang bergerak mengambang secara bebas pada tingkat 1 % pada sisi lain
nilai wajar. Bagaimanapun juga, stabilitas tidak berakhir selamanya. Negara seperti
Brazil mendevaluasi mata uang mereka dengan konstan, secara permanen menurunkan
nilai wajar pada basis emas dan Dollar. Di sisi lain terdapat periode pertukaran, seperti
British Pound tahun 1967. Tetapi, mata uang perdagangan utama hanya melekat pada
nilai secara wajar, setelah tekanan signifikan melawan US Dollar, IMF mengizinkan US
Dollar untuk melakukan devaluasi secara formal dan juga memperbolehkan mata uang
mengambang 2 1/4 % pada sisi lain nilai wajar tanpa devaluasi / revaluasi formal.
Tekanan lanjutan pada Dollar di awal tahun 1973 menimbulkan adanya kekuatan
devaluasi dan adanya kekuatan ketidakstabilan pada negara perdagangan dunia untuk
keluar dari sistem kurs tetap dan mengadopsi fleksibilitas yang lebih besar.
Faktor politik dan ekonomi mempengaruhi kurs pertukaran dan nilai relatif,
diantaranya terdapat faktor-faktor penting, yaitu :
Kekuatan pembelian secara wajar (PPP) mengacu pada harga relatif satu negara
berhadapan dengan negara lainnya. Berdasarkan PPP, perubahan pada inflasi relatif
menghasilkan adanya perubahan pada kurs pertukaran dengan tujuan untuk menjaga
harga barang pada dua negara secara wajar. Kurs pertukaran membuat biaya produk pada
satu negara sama dengan negara lainnya, dengan mempertimbangkan biaya transportasi.
PPP lebih berfungsi pada indikator jangka panjang kurs pertukaran dibandingkan dengan
ramalan jangka pendek kurs pertukaran. Negara A dengan tingkat inflasi tertinggi
memiliki kelemahan mata uang atau konsumen Negara B tidak pernah membeli produk
dari Negara A. Negara dengan tingkat inflasi rendah akan memiliki kekuatan mata uang.
Berdasarkan pada Fisher Effect, suku bunga nominal sama dengan suku bunga
sebenarnya ditambah tingkat inflasi yang diharapkan. Jika suku bunga nominal Negara A
lebih rendah dari Negara B maka inflasi yang diharapkan Negara B menjadi lebih rendah.
Negara dengan suku bunga nominal tinggi, memiliki tingkat inflasi yang tinggi, sehingga
mata uangnya menjadi lemah di masa yang akan datang, berlawanan dengan negara yang
suku bunga rendah. Pada awal bab ini didiskusikan forward rate dan adanya perbedaan
antara forward rate dan spot rate. Forward rate, berbeda dengan spot rate yaitu adanya
persamaan persentase terhadap suku bunga yang berbeda.
C. TIPE-TIPE RESIKO HEDGING
1. Resiko Transaksi
Ketika perusahaan menggunakan transaksi mata uang asing, seperti membeli atau
menjual property, membayar deviden , meminjam/membayar kembali hutang,
resiko pertukaran asing terjadi karena perusahaan memiliki piutang atau utang
yang akhirnya harus diselesaikan. Jika exportir US menerima pembayaran dalam
US dollar dari importir Inggris, maka tidak akan ada pengaruhnya segera pada
exportir jika nilai tukar dollar/pound berubah. Meskipun demikian importir
Inggris akan mendapatkan keuntungan/kerugian dari perubahan nilai tukar, karena
nilai hutangnya akan berubah disebabkan perubahan nilai tukar.
2. Resiko Translasi/Akuntansi
Dimanapun resiko translasi melibatkan kas penundaan pertukaran dan resiko potensial
tarif pertukaran, resiko akuntansi meningkat ketika perusahaan mengartikan laporan
keuangannya dari suatu mata uang ke mata uang lainnya untuk tujuan konsolidasi.
Sebagai contoh, Dell memiliki cabang di Brazil dan mencatat pembukuannya sesuai
dengan Brazil. Tingkat resiko tergantung pada bagaimana Dell mengartikan laporan
keuangan cabangnya dalam bentuk US dollar. Jika menggunakan metode translasi tarif
lancar, kemudian semua akun kecuali modal pemilik, diubah dalam nilai sebagai
perubahan nilai tukar. Ketika laporan laba/rugi dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar,
karena ditranslasikan pada tarif pertukaran rata-rata untuk periode tersebut. Jika Dell
menggunakan translasi metode temporal, hanya akun moneter yang diartikan dalam
dollar dan resiko untung/rugi pertukaran.
3. Resiko Ekonomi
Resiko ekonomik juga diketahui sebagai resiko operasi, yang potensial untuk merubah
arus kas yang diharapkan. Hal itu meningkatkan harga produk, sumber dan biaya input,
dan lokasi investasi. Strategi pricing dapat berpengaruh jangka menengah dan jangka
panjang pada arus kas.Sbagai contoh, jika perusahaan US menjual produknya ke importir
Inggris dalam US dollar, hal tersebut akan mengakibatkan resiko pertukaran asing bagi
importir Inggris. Oleh sebab itu, jika nilai dollar lebih kuat dari pound, importir Inggris
akan menemukan masalah yang serius.
Resiko transaksi yang mana mencakup penjualan yang telah dibuat. Meskipun demikian,
perusahaan juga memiliki transaksi masa yang akan datang yang mungkin menjadi
bagian penjualan jangka panjang atau kesepakatan pembelian atau mengantisipasi yang
terjadi pada penjualan dimasa yang lalu. Berbagai macam kejadian di masa yang akan
datang lebih memiliki resiko ekonomik daripada resiko transaksi karena perbedaan cara
membukukan dan membatasinya.
D. STRATEGI HEDGING
Ketika sebuah perusahaan dihadapkan dengan resiko pertukaran mata uang asing sesuatu
diputuskan untuk dilakukan. Satu strategi yang tidak dilakukan dan hanya membiarkan
pendapatan naik dan turun sebagai pertukaran tingkat mata uang. Dioffey (2003)
mengindentifikasi enam alasan mengapa manajemen mungkin tidak mengambil tindakan
pendekatan.
4. Mereka berkata bahwa perusahaan tidak memiliki suatu resiko pertukaran yang
terjadi pada seluruh transaksi dalam laporan pertukaran saat ini.
6. Neraca dilindung nilai pada basis akuntansi, khususnya ketika fungsi mata uang
adalah mata uang pelaporan.
· Strategi Keuangan
Salah satu cara untuk keterbukaan lindung nilai ialah menggunakan instrument keuangan
derivatif yang dijelaskan berikut ini pertukaran mata uang asing, mata uang masa depan,
dan pilihan mata uang. Kemudian, sebuah perusahaan dapat memasukkan masalah
kewajiban mata uang asing yakni strategi keuangan dan strategi operasi. Dalam transaksi
mata uang asing, sebuah perusahaan akan memasukkan ke dalam lindung nilai derivatif
arus kas aktual atau yang diperkirakan.
Operasi lindung nilai adalah lebih komplit dan lebih mahal daripada lindung nilai
keuangan dan biasanya melibatkan keterbukaan pada seluruh perusahaan daripada hanya
transaksi keuangan spesifik. Dalam menghasilkan keputusan, perusahaan dapat
menyeimbangkan biaya dengan pendapatan. Contohnya, jika sebuah perusahaan
menghasilkan pendapatan dalam Euro, tetapi biaya yang timbul dalam Dollar, ini
mungkin membutuhkan gambaran bagaimana menghasilkan pendapatan dalam Dollar
untuk melindung nilai biaya-biaya itu dalam Dollar atau biaya yang timbul dalam Euro
untuk lindung nilai pendapatan dalam Euro.
Ada empat langkah dasar untuk melindungi sebuah perusahaan dari keterbukaan tingkat
pertukaran, yaitu :
Þ Tiga tipe utama keterbukaan, yaitu transaksi, translasi, dan ekonomi. Hal ini
penting untuk sebuah sistem informasi perusahaan untuk membedakan ketiga
perbedaan keterbukaan, karena masing-masing mungkin meminta respon
lindung nilai yang berbeda, dan cara untuk memperkirakan instrumen lindung
nilai pada tipe keterbukaan, sebagaimana akan kita lihat dalam sistem
selanjutnya.
· Standard-Standard Hedging
Akuntansi untuk derivatif di U.S ditemukan dalan Pernyataan FASB No. 133,
”Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities,” yang mana dikeluarkan
pada Juni 1998. SFAS No. 133 mengadopsi perlakuan untuk hedging transaksi mata uang
asing yang sudah digambarkan dalam SFAS No. 52, ”Foreign Currency Translation”.
Sebagai contoh, suatu perusahaan membeli persediaan dengan kredit dalam mata uang
asing, ini diungkapkan sebagai keuntungan dan kerugian perubahan asing antara tanggal
transaksi dan tanggal persetujuan. Jika ini dimasukkan dalam transaksi derivatif untuk
hedge pengungkapannya, perlakuan akuntansi dalam cara yang sama diminta SFAS No.
52. Akuntansi untuk derivatif lainnya juga dikover oleh SFAS No. 133. Akuntansi untuk
derivatif oleh IASB dan FASB adalah sama.
Suatu derivatif merupakan instrumen keuangan atau kontrak lainnya dengan tiga
karakteristik berikut :
1. Memiliki satu atau lebih underlyings dan satu atau lebih notional amounts atau
provisi pembayaran, atau keduanya.
2. Ini membutuhkan tanpa investasi bersih permulaan atau suatu investasi bersih
permulaan yang lebih kecil dari yang dibutuhkan untuk tipe lainnya dari kontrak
yang diharapkan memiliki respon yang sama untuk perubahan dalam factor-faktor
pasar.
3. Batasan ini dibutuhkan atau persetujuan izin yang bersih, ini dapat mempersiapkan
net dengan suatu maksud luar kontrak, atau menyediakan penyerahan suatu asset
yang diletakkan penerima dalam posisi yang tidak substantial berbeda dari
persetujuan.
SFAS No. 133 menyetujui dengan suatu variasi derivatif instrument keuangan,
tidak hanya derivative di bawah perubahan asing. Pada dasarnya, IAS 39 dan Pernyataan
133 menghendaki bahwa seluruh entitas mengakui derivatif sebagai aset atau kewajiban
dalam posisi laporan keuangan dan kemudian diukur pada nilai wajar. Perubahan dalam
nilai wajar dari satu periode ke periode berikutnya dicatat dalam laporan pendapatan
komprehensif.
Instrumen derivatif dapat diangkat sebagai hedge nilai wajar, hedge arus kas, atau
hedge mata uang asing.
a. Hedge nilai wajar – suatu hedge dari pengungkapan untuk perubahan nilai wajar dari
aset dan kewajiban yang diakui, atau dari suatu komitmen perusahaan yang tidak
diakui, yang menghasilkan risiko luar biasa. Keuntungan dan kerugian diakui dalam
pendapatan sekarang sepanjang keuntungan dan kerugian pada item yang di hedge.
Contohnya, perusahaan U.S membeli dari supplier Jepang dan hedge pembayaran
dalam yen.
b. Hedge arus kas – suatu hedge dari pengungkapan untuk variabilitas dalam arus kas dari
(1) suatu pengakuan asset dan kewajiban, (2) transaksi yang diramal yang
menghasilkan risiko luar biasa. Keuntungan dan kerugian pertama-tama dilaporkan
sebagai suatu komponen dari pendapatan komrehensif lainnya (diluar laba) dan
kemudian diklasifikasi ulang ke dalam laba ketika transaksi yang diramal
mempengaruhi laba. Sebagai contoh, ketika perusahaan masuk dalam kontrak ke
depan atau pilihan untuk hedge penjualan masa depan yang mana bukan komitmen
perusahaan.
c. Hedge mata uang asing – hedge dari pengungkapan mata uang asing dari (1) suatu
komitmen perusahaan yang tidak diakui, (2) suatu keamanan yang dapat digunakan
untuk penjualan, (3) suatu transaksi yang diramal, (4) suatu investasi bersih dalam
operasi asing. Poin 1 dan 2 diperlakukan sebagai hedge nilai wajar, dan poin 3
diperlakukan sebagai hedge arus kas. Untuk poin 4, keuntungan dan kerugian
dilaporkan pada pendapatan komprehensif lainnya sebagai bagian dari penyesuaian
translasi kumulatif.
· Ilustrasi : Suatu Kontrak ke Depan untuk suatu Hedge Transaksi Mata Uang Asing
Lebih dulu masalah Statement No. 133, Statement No. 52 berisi aturan untuk
akuntansi untuk hedge mata uang asing yang didenominasi asset atau kewajiban. Pada
dasarnya Statement No. 133 memegang aturan-aturan Statement No. 52, yang mana
mengatakan bahwa instrumen hedging derivatif, seperti kontrak ke depan, diukur pada
nilai wajar, dengan perubahan pada nilai wajar diakui dalam laba sekarang. Perubahan
tersebut pada dasarnya seimbang dengan keuntungan dan kerugian perubahan asing dari
aset dan kewajiban.
Asumsikan Redex Imports, suatu perusahaan U.S yang membeli persediaan dari
supplier dari Inggris pada 1 Mei dan menimbulkan kewajiban £50,000 yang harus
dibayar pada 30 Juli.
$1.8700 forward rate quoted pada 1 Mei untuk penyampaian pada 30 Juli
$1.8900 forward rate quoted pada 30 Juni untuk penyampaian pada 30 Juli
(£50,000* (1.8800-1.8500))
Karena pound Inggris diperkuat dolar dari 1 Mei hingga 30 Juni, kewajiban
bernilai lebih, yang menghasilkan suatu kerugian.
(£50,000* (1.8900-1.8700))
Loss 1,000
Cash 95,000
Gain 500
(£50,000* (1.9000-1.8900))
Ini lebih dari nilai dari kontrak sejak tanggal neraca yang lalu.
Cash 1,500
Satu faktor yang mempersulit dengan standard derivatif baru bahwa kontrak ke
depan menggambarkan obligasi masa depan, dimana jumlah kontrak ke depan diakui
pada neraca (sebesar $1,000 pada 30 Juni) tidak didiskontokan. Sejak arus kas kontrak
tidak diakui hingga periode yang akan datang (30 Juli), nilai pasar harus disesuaikan
untuk waktu nilai uang. Asumsikan biaya marginal Redex adalah 6% per annum.
Diskonto nilai sekarang dari kontrak ke depan untuk satu bulan (30 Juni- 30 Juli)
ditentukan sebagai berikut.
$1.8900-1.8700=0.02*50,000=$1,000/(1+1.06/12) = $995
$1.4900 1 Maret
$1.5200 31 Maret
$1.5500 30 April
$1.5950 31 Mei
Asumsikan juga bahwa rate pertukaran mata uang asing masa depan relevant untuk 30
Juni yaitu :
$1.5700 1 Maret
$1.5850 31 Maret
$1.5900 30 April
Tidak ada catatan yang dibuat pada 1 Maret, karena terdapat komitmen masa
depan pasti dari pada suatu kontrak aktual. Bagaimanapun juga, pada 31 Maret, kontrak
forward harus dilepas kepasar, dan menghasilkan keuntungan atau kerugian yang
dimasukkan ke dalam income. Asumsikan bahwa marginal cost Redex atas peminjaman
adalah 6% per annum. Potongan nilai sekarang kontrak masa depan untuk 2 bulan (31
Maret - 31 Mei) ditentukan sebagai berikut :
Sehingga, nilai wajar atas kontrak akan menunjukkan pada $14,851 di dalam
neraca, dan jumlah yang sama akan diakui sebagai suatu gain pada income komprehensif
lainnya. Pada waktu yang sama, komitmen perusahaan akan jatuh oleh suatu jumlah
koresponding, rugi yang dihasilkan menjadi diakui pada income komprehensif lainnya.
Catatan pada 31 Maret adalah :
Berdasarkan SFAS No. 133, keuntungan atau kerugian pada kontrak forward
dapat diseimbangkan oleh keuntungan atau kerugian pada item yang dihindarkan, dalam
kasus ini komitmen perusahaan.
Pada 30 April, kita butuh untuk mencatat perubahan pada nilai atas kontrak forward.
Potongan nilai sekarang atas kontrak untuk satu bulan (31 Maret – 30 April) dihitung sbb:
Equipment 1,530,100
Sejak Radex mengambil haknya atas peralatan pada 30 April, ini harus mengakui
account payable pada spot rate dan mendekati account komitmen pembelian. Nilai dari
peralatan adalah suatu figure plug-perbedaan antara nilai pada spot rate 30 April dan nilai
sekarang atas perubahan dalam komitmen pembelian. Account payable akan diselesaikan
pada 31 Mei.
Pada 31 Mei, kontrak masa depan akan diselesaikan dan pembayaran akan dibuat kepada
eksportir, sehingga nilai baru atas kontrak adalah sama sebagai spot rate pada 31 Mei.
Nilai atas kontrak masa depan pada 31 Mei diperhitungkan sbb:
Sejak nilai kontrak pada 30 April didapati $19.900, perubahan nilai adalah $5,100.
Garis dasar adalah bahwa import Radex harus membayar $1,570,000, pengaturan
jumlah oleh kontrak forward dimasukkan pada tgl 1 Maret. Tidak perduli atas apa yang
terjadi pada spot rate kedepan atau nilai pasar atas kontrak forward pada tgl neraca
berturut-turut, pengaturan jumlah oleh kontrak masih menentukan apa yang harus dibayar
importer.
· Ilustrasi: Sebuah Kontrak Forward untuk Menghindari suatu Peramalan Penjulan
Mata Uang Asing.
Asumsikan bahwa perusahaan XYZ menilai posisi yang dibukanya secara periodic dan
menentukan secara bulanan strategi hedging untuk quarter yang akan datang. Pada tgl 1
Maret XYZ mengestimasi bahwa akan menjual £1,000,000 atas persediaan kepada
pelanggan Inggris efektif pada 30 April. Pada saat itu, XYZ memasuki kontrak forward
untuk penghindaran Poundsterling Inggris yang dapat diterima. Rate pertukaran relevant
adalah
Forward Exchange Rate
Tanggal Spot Exchange Rate ($/£)
For Settlement on April 30
1 Maret $1.4772 $1.4900
Berdasarkan atas rate pertukaran ini, kontrak forward harus di update untuk
kewajaran nilai pasar dengan keuntungan dan kerugian yang masuk kedalam income.
Juga penting sekali untuk dicatat bahwa kontrak harus di adjust pada suatu discount rate
yang tepat. Yang mana kita asumsikan untuk contoh ini menjadi 6%. Nilai nominal
adjustment adalah perbedaan antara kuota rate forward yang sebenarnya pada 1 Maret
dan kuota rate pada 31 Maret dan perbedaan antara rate forward 31 Maret dan spot rate
actual pada tanggal penjualan.
Gain atau Loss
Tanggal Nilai Nominal Nilai Wajar
untuk Periode
1 Maret 0 0 0
Informasi sebelumnya yang telah diberikan, pencatatan jurnal untuk hedge dan forecasted
sales adalah sbb :
Sales 1,510,000
Cash 1,490,000
Foreign Currency 1,510,000
Sales 20,000
Pencatatan pada 30 April yang diberikan memperlihatkan arus kas aktual dan
adjustment berikutnya. Apa yang ada pada akuntansi hedge memperbolehkan perusahaan
untuk mencatat revenue sales pada rate yang sama sebagaimana kas diterima-rate forward
pada kontrak yang masuk dalam 1 Maret. Diperbolehkan, XYZ akan tidak memasuki
forward kontrak karena akan menerima $1,510,000 pada 30 April pada rate spot. Tetapi
pada 1 Maret, tidak ada jaminan bahwa pounsterling akan menguat melawan dollar,
dollar dapat diterima semakin meningkat. Itulah untung-untungan atas mengambil
kontrak forward.
· Ilustrasi : Kontrak Opsi untuk Hedge Taksiran penjualan Mata Uang Asing
Sebagai ganti penggunaan kontrak forward, XYZ dapat menggunakan suatu opsi
untuk hedge diterima dari taksiran penjualan di British pounds. Asumsikan bahwa XYZ
meletakkan opsi untuk £1.000.000 pada 1 Maret berlawanan harga dengan $14.900 dan
premium $20.000. Penjualan diharapkan untuk mengambil tempat pada 30 Juni. Pada
beberapa waktu bahwa kontrak opsi berakhir. Pada 1 Maret dicatat :
Kas $20.000
Untuk reflek pembayaran premium ditulis dari kontrak. Penulisan ini sebagai kerugian
pada aktivitas hedging dari opsi.
Opsi juga akan disesuaikan untuk nilai wajarnya, penyesuaian akan diambil dari
pendapatan komprehensif lain dan digunakan untuk penyesuaian jumlah penjualan. Garis
bawah adalah bahwa pendapatan penjualan dan penerimaan kas paling sedikit mencapai
harga $1.490.000. jika kekuatan pounds berlawanan dengan dollar, opsi tidak akan
digunakan dan XYZ akan mengubah pounds menjadi dollar pada tarif spot. Dia akan
masih mendatangkan biaya premium, tetapi dia akan menerima dollar sebagai pounds.
Pada tahun belakangan ada banyak publisitas tentang kerugian untuk derivatif dan
pengungkapan tidak akurat balance sheet alami pada instrumen. Sebagian besar ahli
menyesuaikan derivatif, termasuk derivatif mata uang asing, subjek untuk beberapa
macam risiko:
a. Risiko pasar – risiko dari kerugian perubahan di bunga dan tarif pertukaran.
b. Risiko Kredit - kerugian potensial dari counterparty non performance
c. Risiko Likuiditas – hubungan untuk likuidas pasar dari instrumen pemegang dan
oleh karena itu dihubungkan dengan risiko pasar.
d. Risiko Operasi – dihubungkan dengan kontrol tidak cukup memastikan dengan
baik kebijakan perusahaan.
Nilai wajar dari instrumen keuangan adalah harga dimana satu partai akan di asumsikan
hak dan atau bea dari partai lainnya. Nilai wajar dari instrumen keuangan ditentukan
dengan referensi untuk menyediakan informasi pasar pada data balance sheet dan
metodelogi penilaian didiskusikan dibawah. Pertimbangan dari ketersediaan faktor
penentuan nilai mereka, nilai wajar disajikan ditempat itu hanya indikasi dari jumlah grup
yang dapat direalisasi menurut kondisi pasar saat ini.
Instrumen derivatif :
Asset:
Kontrak
Kewajiban: