Disusun Oleh :
ARIK ISKANDAR
3217019
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN/SAP
PENANGANAN PENYAKIT HIPERTENSI PADA Ny. S
DI DUSUN NGARAN, GILANGHARJO, PANDAK, BANTUL
Disusun Oleh :
ARIK ISKANDAR
3217019
Oleh :
( ) ( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN
G. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan
a. SAP sudah dipersiapkan
b. Mempersiapkan materi dan Leaflet
2. Evaluasi Proses
a. Peserta penkes sudah sesuai dengan criteria (sasaran)
b. Kegiatan sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal (tempat & waktu)
c. Tersedianya alat atau media
d. Penyuluh melakukan kegiatan sesuai dengan perannya
e. Diakhir kegiatan sudah dievaluasi jalannya kegiatan
3. Evaluasi hasil
Peserta dapat menjawab pertanyaan:
a. Menjelaskan 80% pengertian pijat hipertensi
b. Menjelaskan 80% manfaat pijat hipertensi
c. Menyebutkan 4 dari 7 langkah pijat hipertensi
H. Daftar Pustaka
Budistio, M. (2001). Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi pada Pasien Usia Dewasa.
Jurnal kedokteran trisakti, 2 (20).
Cassar, M.P. (2004). Hand book of clinical massage .(2nded). London: Elsevier Churchill
livingstone.
Mulyati, L. Pengaruh Masase Kaki Secara Manual terhadap Sensasi Proteksi, Nyeri, &
ABI Responden DM Tipe 2 di RSUD Curup Bengkulu (Tesis Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia, Jakarta: 2009)
Safitri, P. (2009). Efektivitas masase kaki dengan minyak esensial lavender terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Dusun XI Desa Buntu
Bedimbar Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Medan: USU,
diakses dari http://www.repositoryusu.abstract.ac.id , diperoleh 6 April 2011.
LAMPIRAN MATERI
A. Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi itu adalah tekanan yang meningkat
di dalam pembuluh darah dari jantung ke alat tubuh dan jaringan. Tekanan darah tinggi
karena darah dalam pembuluh darah terus menerus dipompa oleh jantung, tekanan darah
akan berbeda pada waktu jantung kuncup (sistolik) dan saat jantung mengembang
(diastolik). Seseorang dikatakan hipertensi jika tekanan darah lebih atau sama dengan
160/95 mmHg.
Hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian masyarakat mengingat
dampak negatif yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Hipertensi juga merupakan penyakit degeneratif yang berkembang seiring dengan
pertambahan usia. Masase dengan minyak aromaterapi merupakan terapi non
farmakologis untuk menurunkan dan menjaga tekanan darah tetap dalam rentang yang
dapat ditoleransi oleh tubuh. Masase dengan minyak esensial lavender dilakukan selama
15-20 menit setiap hari selama 7 hari.
Menurut Dalimartha (2008) masase adalah salah satu bentuk terapi
nonfarmakologis yang dapat diberikan pada penderita hipertensi. Teknik masase pada
daerah-daerah tertentu pada tubuh dapat menghilangkan sumbatan pada pembuluhdarah
sehingga aliran darah dan energi di dalam tubuh kembali lancar. Masase kaki dapat
memperlancar aliran darah balik dari kaki menuju ke jantung. Dampak masase dengan
minyak esensial terhadap tubuh adalah stimulasi sistem saraf parasimpatis dan
mengurangi ketegangan otot sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Teknik pemijatan berdampak terhadap lancarnya sirkulasi aliran
darah,menyeimbangkan aliran energi di dalam tubuh serta mengendurkan ketegangan
otot. Meskipun teknik pemijatan tidak akan berdampak banyak pada penderita hipertensi
berat, namun beberapa penelitian telah membuktikan bahwa masase dapat menurunkan
tekanan darah pada penderita hipertensi ringan dan sedang (Dalimartha,2008; Sutanto,
2010). Vasokonstriksi pada pembuluh darah perifer dapat menghambat sirkulasi darah
dan meningkatkan tahanan vaskuler sehingga menyebabkan hipertensi.Salah satu
gerakan dalam pemijatan, yaitu effleurage yang dilakukan pada daerah kakidapat
menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah perifer, dan efeknya memperlancar aliran
darah balik dari daerah ekstremitas bawah menuju ke jantung (Turner,W.A.,2005).
2. Klasifikasi Hipertensi
Mackenzie et. al. (2005) mengklasifikasikan hipertensi menurut JNC 7 (The
Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation,
and Treatment of High Blood Pressure) yaitu sebagai berikut :
Tabel 2 Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC 7
Diastolik (mmHg)
Klasifikasi Sistolik (mmHg)
Normal < 120 < 80
Tekan ibu jari ke bagian tengah otot betis seolah-olah memisahkannya, pijat
hingga ke bagian bawah lutut. Dengan sangat lembut pijat bagian belakang lutut.
Buat lingkaran kecil dengan ibu jari diseluruh wilayah tersebut.
Kembali ke telapak kaki dan lakukan gerakan mengusap panjang ke atas menuju
paha. Untuk mengakhiri pemijatan pada kaki bagian belakang urut turun kembali ke
pergelangan kaki. Lakukan hal yang sama pada kaki kiri.
3. Masase pada kaki bagian depan
Ambillah posisi menghadap ke kaki klien dengan kedua lutut berada disamping
betisnya. Letakkan tangan kita sedikit diatas pergelangan kaki dengan jari-jari
menuju ke atas, dengan satu gerakan tak putus luncurkan tangan ke tas panggkal
paha dan kembali turun di sisi kaki mengikuti lekuk kaki.
Tarik ibu jari dan buat bentuk V (posisi mulut naga). Letakkan tangan di atas
tulang garas dibagian bawah kaki. Gunakan tangan secar bergantian untuk memijat
perlahan hingga ke bawah lutut. Dengan tangan masih pada posisi V urut ke atas
dengan sangat lembut hingga ke tempurung lutut, pisahkan tangan dan ikuti lekuk
tempurung lutut pijat ke bagian bawah. Lalu ulangi pijat keatas bagian tempurung
lutut.
Tekanlah dengan sisi luar telapak tangan membuat lingkaran secara bergantian
mulai dari atas lutut hingga pangkal paha dan mendorong otot. Dengan keedua
tangan pijatlah kebawah pada sisi kaki hingga ke pergelangan kaki. Kemudian remas
bagian dorsum dan plantaris kaki dengan kedua tangan sampai ke ujung jari. Ulangi
pada kaki kiri.
4. Masase pada telapak kaki
Letakkan alas yang cukup besar dibawah kaki klien, lalu tangkupkan telapak
tangan kita di sekitar sisi kaki kanannya. Rilekskan jari-jari serta gerakkan tangan
kedepan dan kebelakang dengan cepat. Ini akan membuat kaki rileks.
Biarkan tangan tetap memegang bagian atas kaki. Geser tangan kiri kebawah
tumit kaki, dengan lembut tarik kaki ke arah pemijat mulai dari tumit. Dengan
gerakan oval putar kaki beberapa kali kesetiap arah.
Pegang kaki pasangan dengan ibu jari kita berada di atas dan telunjuk di bagian
bawah. Kemudian dengan menggunakan ibu jari, tekan urat-urat otot mulai dari
jaringan antara ibu jari dan telunjuk kaki. Tekan diantara urat-urat otot dengan ibu
jari. Ulangi gerakan ini pada tiap lekukan.
Pegang tumit kaki klien dengan tangan kanan, gunakan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri pemijat untuk menarik kaki dan meremas jari kaki. Pertama, letakkan ibu
jari pemijat diatas ibu jari kaki dan telunjuk dibawahnya. Lalu pijat dan tarik
ujungnya, dengan gerakan yang sama pijat sisi-sisi jari. Lakukan gerakan ini pada
jari yang lain.
Pijat pada daerah telapak kaki dari ujung ke tumit dengan tekanan yang kuat
5. Effleurage
Untuk mengakhiri dan menyeimbangkan energi kaki, letakkan tangan kiri
pemijat diatas kaki klien dan tangan kanan dibawahnya. Tarik tangan kiri pemijat
mundur hingga ke jari-jari kaki dan dorong tangan kanan ke arah atas kaki dengan
usapan yang tak terputus.
5. Indikasi foot-massage
1. Pasien penderita hipertensi untuk menurunkan tekanan darah.
2. Pasien stroke ringan
3. Pasien dengan reumatik
4. Ibu post natal untuk melancarkan asi
6. Kontraindikasi foot-massage
Tekanan dan gesekan harus dihindari pada luka dan memar serta pada kondisi
kulit seperti ruam, luka bakar, dan sengatan matahari. Gerakan menekan di sekitar
keseleo pergelangan kaki dan cedera tulang lainnya harus dibatasi. Perawat sebaiknya
memakai sarung tangan pelindung ketika melakukan foot-massage. Tindakan foot-
massage digunakan untuk membantu menormalkan jaringan tubuh dan organ, oleh
karena itu hal-hal yang menjadi kontraindikasi harus dihindari sehingga tidak
menyebabakan potensi bahaya ke daerah tubuh yang lain.