Nomor 84/PUU-XIV/2016
Penggunaan Istilah “Sumber Daya Energi Baru”
I. PEMOHON
Ir. Indrawan Sastronagoro, MM
1
V. NORMA YANG DIMOHONKAN PENGUJIAN DAN NORMA UUD 1945
A. NORMA YANG DIMOHONKAN PENGUJIAN
Norma materiil yaitu:
Pasal 1 angka 4, angka 5, angka 6; Pasal 4 ayat (2); Pasal 20 ayat (4),
ayat (5); Pasal 21 ayat (2), ayat (3); Pasal 29 ayat (2); Pasal 30 ayat (3) UU
30/2007
2
Pasal 21 ayat (2) dan ayat (3);
(2) Pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan wajib ditingkatkan oleh
Pemerintah dan pemerintah daerah.
(3) Pemanfaatan energi dari sumber energi baru dan sumber energi
terbarukan yang dilakukan oleh badan usaha, bentuk usaha tetap, dan
perseorangan dapat memperoleh kemudahan dan/atau insentif dari
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya
untuk jangka waktu tertentu hingga tercapai nilai ke ekonomiannya
VII. PETITUM
1. Mengabulkan seluruh permohonan pengujian Undang-Undang yang diajukan
Pemohon :
2. Menyatakan bahwa Pasal 1 angka 4, angka 5, angka 6; Pasal 4 ayat (2);
Pasal 20 ayat (4), ayat (5); Pasal 21 ayat (2), ayat (3); Pasal 29 ayat (2);
Pasal 30 ayat (3) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indoneisa
Tahun 1945 [Pasal 29 ayat (1)]
3. Memerintahkan amar putusan Mahkamah Konstitusi yang mengabulkan
permohonan pengujian Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang
Energi terhadap UUD 1945 untuk dimuat dalam lembaran negara.
4. Atau, apabila majelis hakim Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, maka
mohon putusan yang seadil-adilnya dan bijaksana