Anda di halaman 1dari 5

Dalam kenyataan, sebagaimana sudah diulas oleh teman2 yang lain, cidera yang

disebabkan oleh mahluk laut berbahaya sangat jarang terjadi dan jika terjadi umumnya
disebabkan oleh kecerobohan diver itu sendiri serta reaksi mempertahankan diri oleh
binatang dimaksud.

Namun demikian terlepas dari teknik maupun gaya menyelam anda, selalu terdapat
risiko cidera akibat binatang laut seperti tersengat, tergigit atau terpotong.

Cidera akibat binatang laut berbahaya secara umum dapat dibagi dalam 4 kategori:
- Terkena bisa (envenomation)
- Tergigit (Bites)
- Iritasi
- Keracunan (poisoning)

Cara penanganan cidera akibat binatang laut berbeda dari satu dengan yang lainnya,
tergantung jenis binatang apa. Namun demikian protokol standard Basic Life Support
(BLS) yaitu DRABCD (Danger, Response, Airway, Rescue Breathing, Chest Compression
and Defibrilation) tetap kita pergunakan sebagai dasar pemberian pertolongan.

Perlu diingat bahwa kita harus mengenal ciri2 serta gejala2 dari cidera akibat binatang
laut. Jika kita melihat binatang apa yang menyengat kita, misalnya, maka akan lebih
mudah untuk melakukan penanganan. Namun seringkali terjadi, khususnya dalam kasus
sengatan, iritasi dan keracunan, kita sudah tidak sempat melihat/ mengetahui binatang
apa yang menciderai diri kita.

Tanda-tanda dan gejala yang ditimbulkan pada cidera akibat binatang laut berbeda-beda
antara satu jenis binatang dengan lainnya. Reaksi setiap orang juga akan berbeda-beda
tergantung usia, kesehatan, sensitifitas terhadap bisa ataupun reaksi alergi tertentu.
Cidera yang diakibatkan juga berbeda-beda berdasarkan banyaknya bisa yang
disalurkan, potensi bisa, jenis racun dll.

Kategori berbisa (envenomations):

- Tusukan tulang ikan (Spine Punctures): pari, stonefish, scorpionfish, lionfish, Crown of
Thorns Starfish, bulu babi, dan lainnya

- Jellyfish (ubur2), corals, hydroyds dan anemones

- Ular laut

- Blue Ringed Octopus


- Cone Shell

Reaksi Alergi Parah (Anaphylaxis):

Anaphylaxis terjadi pada saat seseorang menderita reaksi alergi yang parah terhadap zat
asing. Hal ini mungkin terjadi sebagai akibat tersengat bisa jenis2 tertentu. Reaksi
anaphylactic dapat mengancam keselamatan jiwa dan karenanya perlu mendapatkan
pertolongan medis segera.

Gigitan (Bites):

- hiu, barakuda, moray eel, krapu (grouper)


dalam cidera akibat gigitan, hal yang paling mengancam adalah terjadinya infeksi serta
kehilangan darah.

Tergores, abrasi dan iritasi:

- iritasi kulit dapat terjadi akibat kontak dengan teripang (sea cucumbers), sea lice,
beberapa jenis sponges, rumput laut dan beberapa jenis mahluk dan binatang laut
lainnya.

- infeksi dapat terjadi dalam kasus2 iritasi dan seringkali harus dikendalikan dengan
antibiotik, bahkan perlindungan terhadap tetanus.

Keracunan:

- keracunan umumnya terjadi akibat memakan hasil laut. beberapa contoh racun yang
lazim terjadi dalam kasus memakan seafood diantaranya ciguatera, scombroid,
tetrodoxin dan keracunan kerang.

kita mulai dari kategori Fish Spine Injuries (gara2 nyamber ikan pari, nginjek stonefish,
nyenggol scorpionfish, lionfish, megang Crown of Thorns, ngedudukin bulu babi dll...)

"Sentuhan" tak sengaja dengan mahluk2 bertulang ini dapat mengakibatkan rasa sakit
yang ruarrrr biasa. Ikan2 ini memiliki duri2 yang tersembunyi yang berfungsi sebagai alat
pelindung diri. Saat ikan2 jenis tersebut terancam, duri2 dimaksud dimunculkan dengan
maksud menakuti pengancamnya. Kecuali bulu babi, CoT dan beberapa jenis bintang
laut lain yang memang jelas2 durinya nongol dan jelas terlihat...

Duri2 pada mahluk laut ini banyak yang menyerupai jarum suntik dengan lubang yang
terhubung ke sebuah kantong bisa sehingga mereka bisa menyuntikan bisa ke tubuh
kita.

Jenis bisanya sendiri ada yang sangar, ada yang sedang2 saja. Contohnya bisa dari
stonefish, nah kalo kena ini dijamin rasa sakitnya alang kepalang. It's highly toxic dan
dapat menyebabkan rasa sakit luar biasa serta dalam beberapa kasus terbukti
mematikan.

Suhu yang panas dapat membantu melumpuhkan bisa dari fish spines. Oleh karena itu
disarankan merendam bagian tubuh yang terkena duri2 nakal ini dalam air panas yang
cukup panas namun tidak sampai membuat kulit melepuh (bukan merebus tangan atau
kaki...). Kalau tidak tersedia air panas, bisa pakai heat pack (yang buat kompres) atau
bahkan dipanasin pakai api (bukan dibakar lo yaaaa...).

Khususnya ikan pari, karena durinya lumayan besar, bisa menyebabkan perdarahan
hebat. Kematian bisa terjadi akibat perdarahan yang tidak terkendali.

Bagian2 duri bisa saja tertinggal dalam luka yang diderita korban dan sangat berpotensi
mengakibatkan infeksi. Oleh karena itu, setelah P3K dilakukan, korban harus meminta
bantuan dokter untuk memberikan antibiotik, bahkan anti tetanus jika diperlukan.
Antibiotik adalah obat keras, itu makanya harus dokter yang kasih. Jangan membiasakan
diri memakai antibiotik tanpa resep.

Ciri/ Tanda akibat Fish Spine Injury:


- Sejarah/ penampakan sang mahluk di daerah tertentu
- Rasa sakit (langsung terasa dan akut)
- Luka berlubang, perdarahan
- Bengkak
- Warna abu2/ kebiruan di sekitar lokasi tertusuk (biasanya gara2 stonefish yg begini)
- Mual, muntah2
- Shock
- Panik
- Kesadaran/ reaksi yang menurun

Penanganan:
- Kendalikan luka yang parah, jika ada
- Buang/ ambil tulang/ duri yang menancap jika memungkinkan
- Rendam bagian yang luka dalam air panas (sekitar 45C). Si penolong sebaiknya
mengukur panasnya air tersebut dengan kulitnya sendiri sebelum merendam bagian
tubuh si korban. Rendam selama 30 - 90 menit untuk menghilangkan sakit. (Air
panasnya bikin aja terus, tuang lagi.. lagi.. lagi..).
- Kalau nggak ada air panas, pakai heat pack/ ice pack (untuk mengendalikan rasa sakit).
- Rawat korban yang shock
- Berikan analgesic sesuai aturan
- Bersihkan luka dengan cara menggosoknya memakai sabun dan AIR TAWAR, lalu bilas
dengan AIR TAWAR
- Oleskan antiseptik
- Hubungi dokter

Catatan: Khusus untuk sengatan stonefish sudah ada anti bisanya.

Sekarang untuk mahluk2 keluarga ubur2, koral, hidroid dan anemon.

Ubur2 (jellyfish), coral polyps, hydroids dan anemones memiliki kapsul penyengat yang
disebut 'nematocyst', yang umumnya terdapat pada tentakelnya.

Nematocyst ini memiliki panah berbisa yang ditembakkan saat terjadi direct contact,
untuk melumpuhkan korbannya (makanan/ musuhnya, termasuk kalo kesenggol kita).
Masalahnya karena biasanya nematocyst ini berjumlah ribuan, jadi lumayan banget
ketembak ribuan panah beracun...

Perhatikan bahwa walaupun kita memakai exposure suits (wetsuit), nematocyst tetap
saja bisa menembus kulit yang tidak terlindung. Nematocyst yang menempel di wetsuit
atau benda lain masih berpotensi melumpuhkan korban saat tersentuh kulit telanjang.
Jadi hati2 memegang 'bekas' tentakel ubur2 yang menempel di wetsuit, dinding kapal,
tergeletak di pantai dsb.

Nah, kabar baiknya adalah racun/ bisa pada nematocyst kelompok ini pada umumnya
tidak berbahaya bagi manusia. Beberapa jenis ubur2 memang dikenal mematikan,
seperti beberapa jenis "box-type jellyfish" yang memiliki bisa yang sangat ampuh yang
mampu menyebabkan rasa sakit luar biasa, menyebabkan kejang serta kegagalan napas
dan jantung. Box jellyfish dengan multitentakel adalah yang paling mematikan dan
secara statistik tercatat cukup banyak kasus kematian akibat ubur2 ini di perairan tropis.

CUKA adalah cairan yang diketahui sangat efektif untuk melumpuhkan nematocyst dari
box jellyfish. Jika terjadi sengatan parah di wilayah perairan TROPIS yang disebabkan
oleh box jellyfish, CUKA harus segera diberikan pada luka. INGAT, cuka tidak boleh
dipergunakan pada setiap jenis jellyfish, coral, hydroid atau anemone karena pada
beberapa species pemberian cuka dapat mengakibatkan sengatan lebih lanjut.

Untuk mengurangi rasa sakit bagian yang terkena dapat dikompres dingin menggunakan
cold pack atau es.
Pada kasus terkena Pacific Man O War, perawatan / P3K dilakukan dengan merendam
bagian yang terkena dalam air panas (seperti dalam kasus fish spine injury).

Tanda/ Ciri:
- rasa tersengat, rasa sakit akut pada bagian yang terkena
- warna kulit memerah (ruam)
- rasa sakit pada kelenjar2 getah bening (ketiak, leher, selangkangan)
- shock
- sulit bernafas/ berhenti bernafas
- tidak responsif/ serangan jantung

Penanganan:
- Lakukan prosedur pengamatan (primary survey) dan bertindak
- Jika cidera merupakan sengatan jellyfish di perairan TROPIS, segera basuh/ tuangkan
cuka pada luka
- Singkirkan tentakel yang masih menempel (hati2, gunakan alat bantu seperti pinset,
pisau dsb)
- Kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit
- Segera cari bantuan medis jika:
* terjadi rasa sakit yang tidak tertahankan, kesadaran menurun dan terdapat kesulitan
bernafas
* rasa sakit pada area yang tersengat tidak berkurang setelah dirawat
* muncul rasa sakit ke bagian tubuh lain
* jika area yang tersengat cukup luas (separuh badan atau lebih)
- JANGAN MENCUCI BAGIAN TUBUH YANG TERSENGAT DENGAN AIR!

Anda mungkin juga menyukai