Anda di halaman 1dari 25

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis


Kelompok 9

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri manufaktur kini di Indonesia sudah berkembang pesat terbukti dari
banyaknya perusahaan yang berdiri. Persaingan antar perusahaan pun semakin ketat
mereka bersaing untuk meningkatkan pangsa pasar mereka dan menjaga eksistensi
mereka. Setiap perusahaan yang baru akan berdiri sebaiknya melakukan perancangan
organisasi dan bisnis terlebih dahulu sehingga perussahaan memiliki landasan atau
arahan dalam pelaksanaan kegiatannya dan perusahaan juga dapat mengetahui startegi
perusahaan yang akan digunakan agar perusahaan mampu bersaing di dunia industri
yang perkembangannya semakin pesat.
Brum Corp merupakan perusahaan baru yang bergerak dibidang manufaktur
memproduksi mobil mainan berupa tamiya. Perusahaan ini memproduksi tamiya untuk
segmen pasar anak-anak, lomba, dan koleksi. Seperti pada umumnya Brum Corpp
mengharapkan profit dengan didirakannya perusahaan ini. Banyak hal yang perlu
dilakukan dan dipikirkan sebelum mendirikan Brum Corp agar menjadi perusahaan
seperti yang diharapkan. Mulai dari bagian produksi, keuangan, pemasaran, pengadaan
material, dan yang paling dasar adalah internal dari perusahaannya sendiri.
Sebelum menjalankan perusahaan, Brum corp sebagai perusahaan baru harus
melakukan juga yang namanya perancangan organisasi. Tujuannya agar perusahaan
jelas akan menjadi perusahaan yang seperti apa dan pemiliki perusahaan mengetahui
apa yang dibutuhkan di internal perusahaan. Perancangan organisasi mulai dari
penyusunan blueprint, penentuan desain organisasi, proses bisnis, struktur organisasi,
penerimaan karyawan, hingga penentuan strategi perusahaan. Hal tersebut diperlukan
agar perusahaan memiliki landasan untuk arahan dalam pelaksanan kegiatan-kegiatan
yang terdapat pada perusahaan sehingga akhirnya perusahaan dapat mendapatkan
kesuksesan.
Oleh karena itu, perancangan organisasi dilakukan dengan terlebih dahulu
menyusun blueprint, identifikasi proses bisnis, merancang desain organisasi dan

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 1
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

struktur organisasi, merancang strategi bisnis dengan menggunakan analisis SWOT;


analisis STP; analisis pesaing; analisis kompetitif hingga penentuan strategi bisnis inti
perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Brum Corp sebagai perusahaan baru di bidang produksi tamiya belum adanya
perancangan organisasi dan bisnis sebagai landasan dalam memberikan arahan bagi
perusahaan dan perusahaan dapat menentukan strategi perusahaan yang akan digunakan
sehingga akhirnya perusahaan dapat menjadi perusahaan yang sukses dan dapat eksis di
antara pesaingnya.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Praktikan mampu memahami konsep dan membuat blueprint sebagai landasan
dasar dalam merancang organisasi.
2. Praktikan mampu memahami konsesp dan membuat prosses bisnis perusahaan.
3. Praktikan mampu membuat struktur organisasi perusahaan serta menentukan
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
4. Praktikan mampu memahami konsesp dan merancang strategi bisnis perusahaan
dengan melakukan analisis SWOT, analisis pesaing, dan analisis STP.
1.4 Pembatasan Masalah
Permasalahan dibatasi pada perancangan organisasi bisinis hanya untuk Brum
Corp yang meliputi visi misi, strategi perusahaan, proses bisnis, struktur organisasi dan
lain-lain sesuai dengan tujuan yang ada. Selain itu juga input yaitu segmen pasar terpilih
dan jumlah operator dan output berupa arah organisasi, strategi perusahaan, proses
bisnis, struktur organisasi dan analisis jabatan, jumlah karyawan, gaji dan tunjangan
karyawan,kebijakan perusahaan.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan, pembatasan masalah, prosedur
praktikum, serta sistematika penulisan yang digunakan.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 2
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

BAB II DASAR TEORI


Berisi tentang teori-teori yang sesuai dan berhubungan dengan praktikum yang
akan dilaksanakan seperti manajemen strategi, perancangan organisasi, dan
seterusnya.
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
Berisi tentang metodologi praktikum.
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
Berisi tentang analisis situasi dan kondisi pasar, latar belakang perusahaan berupa
profil perusahaan dan deskripsi perusahaan, penjelasan logo dan arti logo
perusahaan, visi dan misi perusahaan, value dan belief perusahaan, tujuan dan
sasaran perusahaan, proses bisnis, perancangan struktur organisasi dengan
memperhatikan kompleksitas, sentralisasi, formalisasi, analisis human resources,
dan kebijakan perusahaan, dan perumusan strategi perusahaan menggunakan
analisis SWOT; analisis STP, analisis pesaing; analisis kompetitif hingga
penentuan strategi bisnis inti perusahaan.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan, saran, dan daftar pustaka.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 3
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perusahaan
Perusahaan merupakan suatu istilah yang dimana menggantikan istilah
“pedagang”. Arti perusahaan itu sendiri pun memiliki arti yang luas. Menurut
Molengraaff, perusahaan merupakan seluruh perbuatan yang dilakukan terus-menerus,
yang mempunyai tujuan untuk memperoleh penghasilan, dilakukan dengan cara
memerniagakan atau dapat juga dengan mengadakan perjanjian perdangan. Menurut
Polak, sesuatu dapat dikatakan sebagai perusahaan apabila diperlukan perhitungan
keuntungan dan juga kerugian yang dapat diperkirakan.
Perusahaan mengandung sebuah pengertian bahwa kegiatan yang dimaksud
harus dilakukan secara:
 Secara terus menerus
 Secara terang-terangan
 Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperoleh keuntungan
Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
memberi definisi perusahaan sebagai berikut:
“Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam
wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba”
Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan
dalam Pasal 1 Angka 1 dijelaskan bahwa”
“Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap
dan terus menerus dengan memperoleh keuntungan dan atau laba, baik yang
diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan
hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah
Negara Republik Indonesia”.
(Hartono, 2007)

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 4
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

Perusahaan sendiri dapat kita bedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan


kegiatan utama yang dijalankan, yaitu:
 Perusahaan Jasa
Maksudnya adalah perusahaan yang dimana perusahaan ini menjual jasa.
Contoh dari perusahaan jasa adalah salon kecantikan
 Perusahaan Dagang
Maksudnya adalah perusahaan yang memiliki kegiatan utama yaitu membeli
barang yang sudah jadi dan kemudian perusahaan akan melakukan penjualan
lagi. Contohnya adalah TOSERBA
 Perusahaan Manufaktur
Maksudnya adalah perusahaan yang memiliki kegiatan yaitu mengolah bahan
baku yang dapat menjadi suatu barang yang jadi. Contohnya adalah pabrik
sepatu.
(Handayani, 2010)
2.2 Blueprint Perusahaan
Blueprint perusahaan atau dapat juga disebut sebagai cetak biru perusahaan
adalah suatu bentuk pedoman atau dapat juga sebagai landasan suatu perusahaan agar
perusahaan tersebut memiliki arahan dalam pelaksanaan program-program yang
terdapat pada perusahaan tersebut. Program-program atau kegiatan dalam perusahaan
tersebut juga merupakan kegiatan yang saling berhubungan. Blueprint ini juga sebagai
pedoman bagi perusahaan untuk dapat berkembang. Blueprint juga merupakan sebuah
standarisasi. Blueprint ini biasanya merupakan tahap awal atau dapat dibilang sebagai
draft untuk perencanaan perusahaan.
(Siregar, 2003)

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 5
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

2.3 Logo dan Slogan Perusahaan


Berikut adalah penjelasan mengenai logo dan slogan perusahaan:
 Logo:
Logo merupakan suatu symbol yang dibuat atau dirancang untuk identitas
dari sebuah perusahaan. Logo ini dapat mewakiliki karakter dari perusahaan.
Logo ini sendiri merupakan bentuk ekspresi dan juga bentuk visual dari konsepsi
perusahaan, produk, organisasi, maupun institusi serta merupakan symbol visual
yang memiliki bentuk berasal dari nilai strategis perusahaan yang bersangkutan.
Terdapat pengertian logo menurut Jefkins (1995:367), yaitu:
“Logo adalah presentasi, sosok atau penampilan visual yang senantiasa
dikaitkan dengan organisasi tertentu sebagai bentuk identitas dan bagian
identitas perusahaan”.
Logo sendiri dapat diibaratkan sebagai bagian tubuh yang mampu
mengutarakan isi hati produk atau perusahaan. Logo sendiri memiliki fungsi
untuk dapat membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Menurut David E. Carter, setidaknya logo perusahaan harus memiliki karakter
tertentu, menyangkut: Original and Destunctuve, Legible, Simple, Memorable,
Easily Associated with the Company, dan Easily Adaptable for All Graphic
Media.
Elemen-elemen dalam komunikasi visual suatu logo, antara lain:
 Bentuk
 Warna
 Tipografi
(Agustina, 1986)
 Slogan:
Slogan merupakan sebuah moto atau dapat juga disebut sebuah frasa yang
digunakan pada beberapa konteks sebagai ekspresi sebuah idea tau juga tujuan.
Terdapat banyak bentuk slogan. Kata “slogan” sendiri diambil dari istilah dalam
bahasa Gaelik “slaugh-ghairm” yang berarti “teriakan bertempur”. Slogan juga

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 6
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

dapat dikatakan sebagai instrument untuk menarik simpati seseorang atau lebih
dari satu orang.
Slogan juga dapat menjadi sebuah ajakan yang membuat orang bersimpati
kepada perusahaan pembuatnya. Jika slogan dikemas dengan kalimat yang
menarik, slogan akan membuat orang terus memngingatnya dan itu termasuk
suatu hal bagus.
(UPI, 2003)
2.4 Visi dan Misi Perusahaan
Berikut adalah penjelasan visi dan misi perusahaan:
 Visi:
Setiap perusahaan memiliki visi, yaitu sebuah daftar yang ingin dicapai oleh
suatu perusahaan. Visi sendiri dapat menjadi sebuah semangat ataupun dorongan
untuk sebuah perusahaan untuk mencapai apa yang dicita-citakannya di masa
mendatang atau masa depan. Visi ini sendiri penting bagi sebuah perusahaan
untuk kehidupan perusahaan di jangka panjang.
 Misi:
Berkaitan dengan visi, misi merupakan hal-hal yang akan dilakukan agar visi
tercapai. Untuk itu, misi berfungsi sebagai arahan untuk mewujudkan visi. Hal-
hal yang dilakukan ini mencakup jangka pendek dan juga jangka panjang.
(Dewanto, 2010)
2.5 Tujuan dan Sasaran Perusahaan
Berikut adalah penjelasan tujuan dan sasaran perusahaan:
 Tujuan:
Tujuan ini merupakan bagian dari sebuah visi, dimana tujuan adalah
berbagai hal yang ingin dicapai dalam suatu jangka waktu tertentu. Tujuan
sendiri adalah untuk penyelarasan antara keputusan yang akan diambil dengan
yang harus diambil.
(Mukhyi, 2010)

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 7
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

 Sasaran Perusahaan:
Sasaran perusahaan dapat diartikan sebagai sebuah kondisi tertentu yang
ingin perusahaan capai. Sasaran perusahaan juga merupakan proses perencanaan
pada suatu perusahaan. Sasaran perusahaan sendiri dapat tersusun setelah
melakukan studi lingkungan.
(Wirijadinata, 2009)
2.6 Value dan Belief Perusahaan
 Value:
Value perusahaan merupakan sebuah nilai jual suatu perusahaan atau
organisasi yang sedang berjalan. Nilai jual tersebut bergantung kepada
organisasi pada perusahaan tersebut. Nilai jual tersebut juga dapat menjadi
sebuah pandangan seseorang ke perusahaan.
(Sartono, 2011)
 Belief:
Berbeda dengan value, belief lebih mengacu kepada arah subjektif karena
merupakan sesuatu yang dirasakan individu yang didapatnya dari hasil observasi
yang bersifat objektif kemudian dijadikan bersifat subjektif oleh individu
tersebut.
(Silitonga, 2011)
2.7 Proses Bisnis
Terdapat banyak pengertian dari beberapa ahli:
 Menurut Fred. R. David (2004 : 5)
Manajemen strategis adalah ilmu mengenai perumusan, pelaksanaan, dan
evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi
mencapau tujuannya
 Menurut Wheelen Honger (1996 : 9)
Manajemen strategis adalah suatu kesatuan dari rangkaian keputusan juga
tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang, dimana
meliputi 4 elemen dasar, yaitu: pengamatan lingkungan, perumusan strategi,

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 8
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

implementasi strategi, dan evaluasi juga pengendalian. Manajemen strategis


memiliki beberapa manfaat, yaitu:
 Pemahaman yang lebih jelas atas visi strategis perusahaan
 Pemahaman yang baik terhadap perubahan lingkungan yang dapat terjadi
secara cepat
 Lebih fokus terhadap apa yang secara strategis memang penting
 Menurut Husein Umar (1999 : 86)
Suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan, penerapan, dan evaluasi keputusan-
keputusan strategis antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi
mencapau tujuannya di masa datang
 Menurut Lawrence R. Jauch dan William F. Gluech
Sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu
strategi yang efektif untuk membantu mencapau sasaran perusahaan
(Mukhyi, 2004)
2.8 STO
2.8.1 Pengertian
“Strategy is defined as a long term plan of action designed to achieve a
particular goal. Tactical is defined as involving or pertaining to actions, ends, or means
that are immediate or short-term in duration, and/or lesser in importance or magnitude,
than those of a strategy or a larger purpose. Operational is defined as of or relating to
operation or to an operation.”
Dari definisi (Merriam-Webster) tersebut dapat disarikan bahwa strategi
merupakan rencana jangka panjang, sedangkan taktis merupakan rencana lebih rinci dan
dengan jangka waktu yang pendek untuk mencapai tujuan rencana jangka panjang
tersebut.Pelaksanaan rencana jangka panjang tersebut di-detilkan ke dalam kegiatan-
kegiatan operasional.
(Sukardi,2012)

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 9
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

2.8.2 Elemen Dasar Organisasi


Mintzberg mengungkapkan bahwa setiap organisasi mempunyai lima bagian
dasar. Hal itu di definisikan sebagai berikut:
1. The operating core. Para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang
berhubungan dengan produksi dari produk dan jasa
2. The strategic apex. Manajer tingkat puncak, yang diberi tanggung jawab
keseluruhan untuk organisasi itu.
3. The middle line. Para manajer yang menjadi penghubung operating core dengan
strategic apex
4. The technostructure. Para analis yang mempunyai tanggung jawab untuk
melaksanakan bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi
5. The support stafff Orang – orang yang mengisi unit staff, yang memberi jasa
pendukung tidak langsung kepada organisasi.
Salah satu dari kelima bagian tersebut dapat mendominasi sebuah
organisasi.Disamping itutergantung pada bagian mana yang dikontrol, ada konfigurasi
tedari kelima rtentu yang digunakan. Jadi, menurut mintzberg, terdapat lima buah desain
konfigurasi tertentu, dan masing – masing dihubungkan dengan dominasi oleh salah
satu dari kelima bagian dasar tersebut. Jika kontrol berada di Operating Core, maka
keputusan akan di desentralisasi. Hal ini menciptakan birokrasi profesional.Jika
strategic apex yang dominan, maka kontrol disentralisasi dan organisasi tersebut
merupakan struktur yang sederhana. Jika middle management yang mengontrol, maka
anda akan menemukan kelompok dari unit otonomi yang bekerja dalam sebuah struktur
divisional. Jika para analis dalam technostructure yang dominan, kontrol akan dilakukan
melalui standarisasi, dan struktur yang dihasilkan adalah sebuah birokrasi mesin.
Akhirnya, dalam situasi dimana staff pendukung yang mengatur, maka kontrol akan
dilakukan melalui penyesuaian bersana (mutual adjustment) dan timbulah adhocracy.
Masing – masing desain konfigurasi mempunyai kelebihan dan kekurangan yang
unik. Konsisten dalam falsafah kontingensi, masing – masing adalah konfigurasi yang
lebih disukai dibawah kondissi tertentu

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 10
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

(Robbins,1994)
2.8.3 Elemen Struktur Organisasi
Struktur organisasi mendefinisikan bagaimana tugas-tugas dialokasikan, siapa
melapor kepada siapa, serta mekanisme-mekanisme koordinasi formal dan pola-pola
interaksi yang menyertainya.
(Robbins, 1995)
Dengan pemahaman demikian Stephen P. Robbins kemudian menjelaskan
beberapa komponen struktur organisasi dalam tiga komponen sebagai berikut:
 Kompleksitas
Kompleksitasmerupakan pertimbangan tingkat diferensiasi yang ada dalam
organisasi.
Elemen-elemen utama dari kompleksitas antara lain:
- Diferensiasi horizontal menunjukkan tingkat diferensiasi antara unit-unit
berdasarkan orientasi para anggotanya, tugas dan fungsi masing-masing, dan
tingkat pendidikan serta pelatihannya.
- Diferensiasi vertikal menunjukkan kedalaman struktur. Semakin jumlah
tingkatan hierarki dalam organisasi bertambah maka organisasinya semakin
kompleks.
- Diferensiasi spasial menunjukkan tingkat sejauh mana lokasi dari kantor,
pabrik dan personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis.
 Formalisasi
Formalisasi berkaitan dengan tingkat organisasi yang melaksanakan peraturan
dan prosedur untuk mengatur perilaku karyawannya. Standarisasi perilaku
diperlukan bertujuan agar dapat mengendalikan keanekaragaman. Ada beberapa
cara formalisasi antara lain: seleksi, persyaratan peran, peraturan, prosedur, dan
kebijakan, pelatihan, dan ritual. Cara formalisasi ini bertujuan mengidentifikasi
para individu yang akan cocok dan membuktikan loyalitas dan komitmen
mereka terhadap organisasi.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 11
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

 Sentralisasi
Sentralisasi berkaitan dengan pertimbangan dimana letak dari pusat
pengambilan keputusan. Dimana sentralisasi dan desentralisasi merupakan ujung
dari sebuah rangkaian kesatuan (continuum). Sentralisasi adalah unsur yang
paling kompleks dalam pembentukan struktur organisasi.
(Robbins, 1994)
2.9 Analisis Jabatan
Analisa jabatan adalah proses sistematik dari pada penentuan keterampilan,
kewajiban, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menyelesaikan jabatan-jabatan
dalam suatu organisasi. Analisa jabatan merupakan suatu teknik sumberdaya manusia
yang penting dan luas sekali.
(Fauzen, 2009)
2.9.1 Job Description
Uraian jabatan adalah suatu catatan yang sistematis tentang tugas
dantanggungjawab suatujabatan tertentu,yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Penyusunan uraian jabatan iniadalah sangat penting, terutama untuk menghindarkan
terjadinya perbedaan pengertian, untukmenghindariterjadinya pekerjaan rangkap, serta
untuk mengetahuibatas-batas tanggungjawab dan wewenang masing-masing jabatan.
(Sugih, 2004)
2.9.2 Job Sepecification
Spesifikasi jabatan adalah persyaratan minimal yang harus
dipenuhiolehorang yangmendudukisuatu jabatan, agar ia dapat melaksanakantugas-
tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. Spesifikasi jabatan ini
dapatdisusunsecara bersama-sama dengan uraian Jabatan, tetapi dapat jugadi susun
secara terpisah.
(Sugih, 2004)
2.10 Desain Organisasi
Desain organisasi didefinisikan sebagai proses penentuan keputusan untuk
memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 12
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah
struktur organisasi.
(Ivancevich, 2008)
Ada enam elemen yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika akan
mendesain struktur organisasi. Ke-enam elemen tersebut meliputi:
 Spesialisasi Pekerjaan adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-
bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
 Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan
secara bersama-sama.
 Rantai komando adalah garis wewenang yang tanpa putus yang membentang
dari puncak organisasi ke unit terbawah dan menjelaskan siapa yang
bertanggung jawab kepada siapa. Wewenang sendiri merupakan hak yang
melekat dalam sebuah posisi manajerial untuk memberikan perintah dan untuk
berharap bahwa perintahnya tersebut dipatuhi.
 Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang
manajer secara efisien dan efektif.
 Sentralisasi – Desentralisasi. Sentralisasi adalah sejauh mana tingkat
pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi

 Formalisasi adalah sejauh mana pekerjaan pekerjaan di dalam organisasi


dilakukan.
(Robbins, 2007)
Terdapat 3 desain organisasi yang umum: Commented [ep1]: Lebih dijelasin lg macem2nya, apalagi yg
birokrasi kana da macemnya, nah dijelasin secara rinci ya
- Struktur sederhana
Struktur ini tidak rumit, paling banyak dipraktikan dalam usaha-usaha kecil
dimana manajer dan pemilik adalah orang yang sama. Struktur sederhana
mempunyai tingkat departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas,
wewenang yang tersentralisasi terhadap seseorang, dan formalisasi yang rendah.
Struktur ini biasanya hanya memiliki dua atau tiga tingkatan vertikal, badan

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 13
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

karyawan yang longgar, dan satu individu yang mempunyai wewenang untuk
pengambilan keputusan.
- Struktur Birokrasi
Struktur ini mempunyai tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai
melallui spesialisasi, aturan-aturannya yang sangat formal, tugas-tugas
dikelompokkan ke dalam departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang
kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai
komando.
- Struktur Matriks
Struktur ini adalah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan
menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur ini biasanya
digunakan di agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium
penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, universitas, dan
perusahaan hiburan.
(Robbins, 2008)

2.11 Alur Perekrutan Karyawan


Proses rekrutmen meliputi beberapa poin penting, yang meliputi:
1. Penyusunan strategi untuk merekrut
Di dalam penyusunan strategi ini, departemen sumber daya manusia
bertanggung jawab didalam menentukan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan,
bagaimana karyawan akan direkrut, di mana, dan kapan.
2. Pencarian pelamar-pelamar kerja
Setelah rencana dan strategi perekrutan disusun, aktivitas perekrutan
sesungguhnya bisa berlangsung, melalui sumber-sumber perekrutan yang ada.
Banyak atau sedikitnya pelamar dipengaruhi oleh usaha dari pihak perekrut di
dalam menginformasikan lowongan, salah satunya adanya ikatan kerjasama
yang baik antara perusahaan dengan sumber-sumber perekrutan external
seperti sekolah, universitas.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 14
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

3. Penyisihan pelamar-pelamar yang tidak cocok / penyaringan


Setelah lamaran-lamaran diterima, haruslah disaring guna menyisihkan
individu yang tidak memenuhi syarat berdasarkan kualifikasi-kualifikasi
pekerjaan. Di dalam proses ini memerlukan perhatian besar khususnya untuk
membendung diskualifikasi karena alasan yang tidak tepat, sehingga di dalam
proses ini dibutuhkan kecermatan dari pihak penyaring.
4. Pembuatan kumpulan pelamar
Kelompok pelamar (applicant pool) terdiri atas individu-individu yang telah
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh perekrut dan merupakan
kandidat yang layak untuk posisi yang dibutuhkan.
(Simamora, 1997)
2.12 Strategi Perusahaan
Setiap Perusahaan mempunyai strategi untuk mendukung aktivitas perusahaan
dimana strategi harus sesuai dengan keadaan dan kondisi masyarakat. Strategi adalah
suatu program yang mendukung untuk mencapai suatu tujuan perusahaan.
Strategi perusahaan merupakan serangkaian roses perencanaan jangka pendek
dan jangka panjang sebuah perusahaan. Oleh karena itu, dalam merumuskan strategi
perusahaan sangatlah diperlukan pemikiran matang. Dalam menyusun strategi
digunakan proses analitis. Hal ini dilakukan untuk melakukan singkronisasi terhadap
visi, misi ,sasaran, tujuan dan budaya perusahaan. Dengan demikian, dalam menentukan
alternatif strategis yang layak, perencana strategis harus dapat melakukan proses
evaluasi dan meninjau kembali visi, misi dan tujuan perusahaan. Setelah itu barulah
melakukan proses generalisasi, evaluasi dan pemilihan alternatif strategi terbaik. Dari
sini dapat diketahui bahwa dalam penentuan strategi dengan menganalisis situasi
membutuhkan komitmen yang kuat dari para manajemen perusahaan.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 15
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

2.12.1 Analisis SWOT


Menurut Robert Simbolon (1999), analisis SWOT adalah metode yang
digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan ancaman (threat) dalam merancang strategi dan program kerja.
Analisis SWOT adalah suatu metoda untuk menggali aspek-aspek kondisi yang
terdapat di suatu wilayah yang direncanakan maupun untuk menguraikan berbagai
potensi dan tantangan yang akan dihadapi dalam pengembangan wilayah tersebut. Kata
SWOT itu sendiri merupakan kependekan dari variabel-variabel penilaian, yaitu:
 S, merupakan kependekan dari STRENGTHS, yang berarti potensi dan kekuatan
pembangunan.
 W, merupakan kependekan dari WEAKNESSES, yang berarti masalah dan
tantangan pembangunan yang dihadapi.
 O, merupakan kependekan dari OPPORTUNITIES, yang berarti peluang
pembangunan yang dapat.
 T, merupakan kependekan dari TREATS, yang merupakan faktor eksternal yang
berpengaruh dalam pembangunan
Setelah mengumpulkan semua informasi strategis, tahap selanjutnya adalah
memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif
perumusan strategi. Pada studi ini, model yang dipergunakan adalah:
• Matriks TOWS atau Matriks SWOT

• Matriks Internal Eksternal

• Matriks SWOT

Matriks SWOT pada intinya adalah mengkombinasikan peluang, ancaman,


kekuatan, dan kelemahan dalam sebuah matriks. Dengan demikian matriks tersebut
terdiri atas empat kuadran, dimana tiap-tiap kuadran memuat masingmasing strategi.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 16
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

Gambar 2. 1 Matriks SWOT


Matriks SWOT merupakan pendekatan yang paling sederhana dan cenderung
bersifat subyektif-kualitatif. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Keseluruhan faktorinternal dan eksternal
yang telah diidentifikasi dalam matriks EFAS dan IFAS dikelompokkan dalam matriks
SWOT yang kemudian secara kualitatif dikombinasikan untuk menghasilkan klasifikasi
strategi yang meliputi empat set kemungkinan alternatif strategi, yaitu:

 Strategi S-O (Strengths – Opportunities )Kategori ini mengandung berbagai


alternatif strategi yang bersifat memanfaatkan peluang dengan
mendayagunakan kekuatan/kelebihan yang dimiliki.Strategi ini dipilih bila
skor EFAS lebih besar daripada 2 dan skor IFAS lebih besar daripada 2.
 Strategi W-O (Weaknesses – Opportunities) Kategori yang bersifat
memanfaatkan peluang eksternaluntuk mengatasi kelemahan.Strategi ini
dipilih bila skor EFAS lebih besar daripada 2 danskor IFAS lebih kecil atau
sama dengan 2.
 Strategi S-T (Strengths–Threats) Kategori alternatif strategi yang
memanfaatkan atau mendayagunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman.Strategi ini dipilih bila skor EFAS lebih kecil atau sama dengan 2
dan skor IFAS lebih besar daripada 2.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 17
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

 Strategi W-T (Weaknesses–Threats)Kategori alternatif strategi sebagai


solusi dari penilaian ataskelemahan dan ancaman yang dihadapi, atau
usahamenghindari ancaman untuk mengatasi kelemahan.Strategi ini dipilih
bila skor EFAS lebih kecil atau sama dengan 2 dan skor IFAS lebih kecil
atau sama dengan 2.
2.12.2 Analisis STP
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau
jasa ke dalam beberapa segmen. Dengan melakukan segmentasi pasar, pemasaran akan
lebih terarah dan efektif sehingga dapat memberikan perbedaan yang berarti untuk
membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran yang diberikan pesaing(Green,2008).
Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler (2000:37) “The marketing logic by
which the business unit hopes to achieve its marketing objective” yaitu logika
pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk mencapai tujuan pemasaran. Langkah-
langkah dalam mengembangkan targeting yaitu :
1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan
variable-variable yang dapat mengkuantifikasikemungkinan permintaan dari
setiap segmen, biaya melayani setiap setiap segmen dan kesesuaian antara
kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran uang ingin dilayani berdasarkan
potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi perusahaan
2.12.3 Analisis Pesaing
Analisis Pesaing adalah usaha mengidentifikasikan ancaman,
kesempatan atau permasalahan strategi (Strategy Question) yang terjadi akibat
perubahan persaingan pontensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing
(Purnama,2001). Analisa berguna untuk mendasari keputusan tentang produk yang
dipasarkan agar kemudian diperoleh laba yang optimal.
Langkah-langkah untuk menganalisis persaingan yaitu :
1. Kita akan memulai dengan melihat bagaimana struktur industri dimana
organisasi akan bersaing dan menguraikan karakteristik industri.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 18
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

2. Kelompok perusahaan strategi yang bersaing dalam industri akan


diidentifikasikan dan dianalisis
3. Mengidentifikasikan, menguraikan dan mengevaluasikan pesaing-pesaing
utama organisasi
4. Melihat pada kegiatan dimasa mendatang dan mengidentifikasikan pesaing-
pesaing baru yang mungkin masuk ke pasar
5. Pengunaan sistem intelejen pesaing
Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing:
a. Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk
b. Harga yang ditawarkan
c. Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
d. Promosi yang dijalankan
e. Rencana kegiatan pesaing ke depan
2.12.4 Analisis Kompetitif
Dalam bukunya (freddy Rangkuti : 153) Keberhasilan suatu strategi yang
telah ditetapkan sangat ditentukan oleh seberapa besar tingkat kesesuaian strategi
tersebut dengan perubahan lingkungan, pesaing, serta situasi organisasi faktor-faktor
dalam merumuskan strategi : Dalam Kondisi Posisi Persaingan yang Kuat Membanggun
Kekuatan Kompetitif
Untuk mengetahui daya saingnya disetiap kekuatan, Porter menyarankan
perusahaan untuk mengunakan salah satu dari tiga strategi : diferensiasi, kepemimpinan
biaya, atau fokus. Karkteristik perusahaan yang bias dikaitkan dengan setiap strategi.
Strategi Diferensiasi
pesaing baru melalui loyalitas pelanggan yang sulit diatasi.
Strategi Kepemimpinan
Strategi Fokus.
Cara yang efektif untuk merumuskan strategiadalah lima kekuatan dan strategi
kompetitif (Porter. Michael E Porter :259) meneliti sejumlah perusahaan dan

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 19
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

menyatakan bahwa strategi tingkat-usaha merupakan hasil dari lima kekuatan


kompetitif dilingkungan perusahaan.
Lima Kekuatan Kompetitif Porter Kekuatan – kekuatan kompetitif yang ada
dilingkungan perusahaan dan menunjukan pengaruh teknologi internet terhadap setiap
kekuatan. Kekuatan-kekuatan ini membantu menentukan posisi perusahaan versus
pesaingnya di dunia industri.
a) Potensi pesaing baru.
b) Daya tawar pembeli
c) Daya tawar pemasok
d) Ancaman produk pengganti
e) Pesaing antarkompetitor Commented [ep2]: Dijelasin masing2 nya

2.12.5 Strategi Bisnis Inti Perusahaan


Menurut Porter, Strategi memungkinkan organisasi untuk memperoleh
keunggulan kompetitif dari tiga landasan yang berbeda yaitu: kepemimpinan biaya,
difrensiasi, dan fokus. Landasan ini kemudian disebut sebagai strategi ginerik. Landasan Commented [ep3]: Dijelaisin masing2nyaa

tersebut mengarah pada terbentuknya lima strategi generik porter:


a. Kepemimpinan biaya-biaya rendah
b. Kepemimpinan biaya-biaya terbaik
c. Diferensiasi
d. Fokus-biaya rendah
e. Fokus-nilai terbaik
Lima strategi tersebut menyiratkan pengaturan organisasional, prosedur
pengendalian dan sistem insentif yang berbeda.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 20
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Mulai

Penyusunan Menentukan
Menentukan
Blue print Tujuan dan
Visi dan Misi
Perusahaan Sasaran

Identifikasi
Proses Bisnis
Perusahaan

Menyusun Struktur Organisasi Merancang


Menentukan jumlah tenaga kerja Organisasi
Menetukan Gaji dan Tunjangan Bisnis
Karyawan Perusahaan
Tidak

Apakah
sesuai?

Ya

Merancang
Strategi
Bisnis
Perusahaan

Analisis
Analisis Analisis
Analisis STP Kompetitif:
SWOT Pesaing
Model 5 Kekuatan

Menentukan Strategi
Bisnis Inti Perusahaan

Selesai

Gambar 3.1 Metodologi Praktikum


Penjelasan dari skema metodologi praktikum di atas yaitu sebagai berikut :
 Penyusunan Blue Print Organisasi
Tahap ini merupakan proses dimana perusahaan menentukan arah organisasi untuk
merancang organisasi perusahaan.
Departemen Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2017 21
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

 Visi dan Misi Perusahaan


Tahap ini perusahaan menentukan cita-cita, harapan atau tujuan yang ingin dicapai
dimasa yang akan datang dan menentukan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan
yang telah disepakati bersama.
 Tujuan dan Sasaran Perusahaan
Tahap ini perusahaan mulai menentukan tujuan perusahaan dan kemudian
menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
perusahaan tersebut.
 Identifikasi Proses Bisnis
Pada tahap ini perusahaan mulai mengetahui rancangan dan proses-proses kerja
yang ada dalam perusahaan.
 Menyusun Struktur Organisasi, Jumlah Tenaga Kerja, Gaji serta Tunjangan
Pada tahap ini, perusahaan menyusun struktur organisasi termasuk divisi dan
departemen dalam perusahaan, untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang
diperlukan dan besarnya gaji serta tunjangan karyawan
 Perancangan Organisasi Bisnis
Pada tahap ini perancangan organisasi dilakukan mulai dari arah organisasi, visi dan
misi perusahaan, tujuan dan sasaran perusahaan, strategi perusahaan dan jika masih
ditemukan suatu hal yang dirasa kurang sesuai maka perlu ditinjau ulang pada
proses bisnis yang ada pada perusahaan. Jika sudah terjadi kesesuaian antar
komponen-komponen tersebut maka perusahaan dapat menentukan kebijakan
perusahaan yang tepat.
 Merancang Strategi Bisnis Perusahaan
Pada tahap ini, perancangan strategi bisnis perusahaan dilakukan dengan bantuan
metode analisis seperti analisis SWOT, analisis STP, analisis Pesaing, dan analisis
kompetitif (model 5 kekuatan) untuk mengetahui strategi yang tepat untuk
diterapkan bagi perusahaan tersebut
 Menentukan Strategi Bisnis Inti Perusahaan

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 22
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

Tahap ini perusahaan menentukan strategi utama yang nantinya strategi ini akan
membantu perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 23
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
4.1 Profil Perusahaan
4.2 Blueprint Perusahaan
4.2.1 Logo dan Slogan Perusahaan
4.2.2 Visi dan Misi Perusahaan
4.2.3 Tujuan dan Sasaran Perusahaan
4.2.4 Value dan Belief Perusahaan
4.3 Proses Bisnis Perusahaan
4.4 Organisasi Bisnis Perusahaan
4.4.1 Kompleksitas
4.4.1.1 Departementalisasi
4.4.1.2 Rentang Kendali
4.4.2 Sentralisasi
4.4.3 Formalisasi (Job Description dan Job Specification)
4.4.4 Pembentukan Struktur Organisasi
4.4.4.1 Pembentukan Struktur Dasar Organisasi
4.4.4.2 Desain Organisasi
4.4.5 Alur Rekruitmen Karyawan
4.4.6 Jumlah Karyawan Perusahaan
4.4.7 Kesejahteraan Karyawan
4.4.7.1 Gaji Pokok Karyawan
4.4.7.2 Dana Tunjangan
4.5 Strategi Bisnis Perusahaan
4.5.1 Analisis SWOT Perusahaan
4.5.2 Analisis STP Perusahaan
4.5.3 Analisis Pesaing Perusahaan
4.5.4 Analisis Kompetitif: Model Lima Kekuatan
4.5.5 Penentuan Strategi Bisnis Inti Perusahaan

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 24
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 6 – Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 9

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2017 25

Anda mungkin juga menyukai