BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri manufaktur kini di Indonesia sudah berkembang pesat terbukti dari
banyaknya perusahaan yang berdiri. Persaingan antar perusahaan pun semakin ketat
mereka bersaing untuk meningkatkan pangsa pasar mereka dan menjaga eksistensi
mereka. Setiap perusahaan yang baru akan berdiri sebaiknya melakukan perancangan
organisasi dan bisnis terlebih dahulu sehingga perussahaan memiliki landasan atau
arahan dalam pelaksanaan kegiatannya dan perusahaan juga dapat mengetahui startegi
perusahaan yang akan digunakan agar perusahaan mampu bersaing di dunia industri
yang perkembangannya semakin pesat.
Brum Corp merupakan perusahaan baru yang bergerak dibidang manufaktur
memproduksi mobil mainan berupa tamiya. Perusahaan ini memproduksi tamiya untuk
segmen pasar anak-anak, lomba, dan koleksi. Seperti pada umumnya Brum Corpp
mengharapkan profit dengan didirakannya perusahaan ini. Banyak hal yang perlu
dilakukan dan dipikirkan sebelum mendirikan Brum Corp agar menjadi perusahaan
seperti yang diharapkan. Mulai dari bagian produksi, keuangan, pemasaran, pengadaan
material, dan yang paling dasar adalah internal dari perusahaannya sendiri.
Sebelum menjalankan perusahaan, Brum corp sebagai perusahaan baru harus
melakukan juga yang namanya perancangan organisasi. Tujuannya agar perusahaan
jelas akan menjadi perusahaan yang seperti apa dan pemiliki perusahaan mengetahui
apa yang dibutuhkan di internal perusahaan. Perancangan organisasi mulai dari
penyusunan blueprint, penentuan desain organisasi, proses bisnis, struktur organisasi,
penerimaan karyawan, hingga penentuan strategi perusahaan. Hal tersebut diperlukan
agar perusahaan memiliki landasan untuk arahan dalam pelaksanan kegiatan-kegiatan
yang terdapat pada perusahaan sehingga akhirnya perusahaan dapat mendapatkan
kesuksesan.
Oleh karena itu, perancangan organisasi dilakukan dengan terlebih dahulu
menyusun blueprint, identifikasi proses bisnis, merancang desain organisasi dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perusahaan
Perusahaan merupakan suatu istilah yang dimana menggantikan istilah
“pedagang”. Arti perusahaan itu sendiri pun memiliki arti yang luas. Menurut
Molengraaff, perusahaan merupakan seluruh perbuatan yang dilakukan terus-menerus,
yang mempunyai tujuan untuk memperoleh penghasilan, dilakukan dengan cara
memerniagakan atau dapat juga dengan mengadakan perjanjian perdangan. Menurut
Polak, sesuatu dapat dikatakan sebagai perusahaan apabila diperlukan perhitungan
keuntungan dan juga kerugian yang dapat diperkirakan.
Perusahaan mengandung sebuah pengertian bahwa kegiatan yang dimaksud
harus dilakukan secara:
Secara terus menerus
Secara terang-terangan
Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperoleh keuntungan
Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
memberi definisi perusahaan sebagai berikut:
“Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam
wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba”
Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan
dalam Pasal 1 Angka 1 dijelaskan bahwa”
“Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap
dan terus menerus dengan memperoleh keuntungan dan atau laba, baik yang
diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan
hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah
Negara Republik Indonesia”.
(Hartono, 2007)
dapat dikatakan sebagai instrument untuk menarik simpati seseorang atau lebih
dari satu orang.
Slogan juga dapat menjadi sebuah ajakan yang membuat orang bersimpati
kepada perusahaan pembuatnya. Jika slogan dikemas dengan kalimat yang
menarik, slogan akan membuat orang terus memngingatnya dan itu termasuk
suatu hal bagus.
(UPI, 2003)
2.4 Visi dan Misi Perusahaan
Berikut adalah penjelasan visi dan misi perusahaan:
Visi:
Setiap perusahaan memiliki visi, yaitu sebuah daftar yang ingin dicapai oleh
suatu perusahaan. Visi sendiri dapat menjadi sebuah semangat ataupun dorongan
untuk sebuah perusahaan untuk mencapai apa yang dicita-citakannya di masa
mendatang atau masa depan. Visi ini sendiri penting bagi sebuah perusahaan
untuk kehidupan perusahaan di jangka panjang.
Misi:
Berkaitan dengan visi, misi merupakan hal-hal yang akan dilakukan agar visi
tercapai. Untuk itu, misi berfungsi sebagai arahan untuk mewujudkan visi. Hal-
hal yang dilakukan ini mencakup jangka pendek dan juga jangka panjang.
(Dewanto, 2010)
2.5 Tujuan dan Sasaran Perusahaan
Berikut adalah penjelasan tujuan dan sasaran perusahaan:
Tujuan:
Tujuan ini merupakan bagian dari sebuah visi, dimana tujuan adalah
berbagai hal yang ingin dicapai dalam suatu jangka waktu tertentu. Tujuan
sendiri adalah untuk penyelarasan antara keputusan yang akan diambil dengan
yang harus diambil.
(Mukhyi, 2010)
Sasaran Perusahaan:
Sasaran perusahaan dapat diartikan sebagai sebuah kondisi tertentu yang
ingin perusahaan capai. Sasaran perusahaan juga merupakan proses perencanaan
pada suatu perusahaan. Sasaran perusahaan sendiri dapat tersusun setelah
melakukan studi lingkungan.
(Wirijadinata, 2009)
2.6 Value dan Belief Perusahaan
Value:
Value perusahaan merupakan sebuah nilai jual suatu perusahaan atau
organisasi yang sedang berjalan. Nilai jual tersebut bergantung kepada
organisasi pada perusahaan tersebut. Nilai jual tersebut juga dapat menjadi
sebuah pandangan seseorang ke perusahaan.
(Sartono, 2011)
Belief:
Berbeda dengan value, belief lebih mengacu kepada arah subjektif karena
merupakan sesuatu yang dirasakan individu yang didapatnya dari hasil observasi
yang bersifat objektif kemudian dijadikan bersifat subjektif oleh individu
tersebut.
(Silitonga, 2011)
2.7 Proses Bisnis
Terdapat banyak pengertian dari beberapa ahli:
Menurut Fred. R. David (2004 : 5)
Manajemen strategis adalah ilmu mengenai perumusan, pelaksanaan, dan
evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi
mencapau tujuannya
Menurut Wheelen Honger (1996 : 9)
Manajemen strategis adalah suatu kesatuan dari rangkaian keputusan juga
tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang, dimana
meliputi 4 elemen dasar, yaitu: pengamatan lingkungan, perumusan strategi,
(Robbins,1994)
2.8.3 Elemen Struktur Organisasi
Struktur organisasi mendefinisikan bagaimana tugas-tugas dialokasikan, siapa
melapor kepada siapa, serta mekanisme-mekanisme koordinasi formal dan pola-pola
interaksi yang menyertainya.
(Robbins, 1995)
Dengan pemahaman demikian Stephen P. Robbins kemudian menjelaskan
beberapa komponen struktur organisasi dalam tiga komponen sebagai berikut:
Kompleksitas
Kompleksitasmerupakan pertimbangan tingkat diferensiasi yang ada dalam
organisasi.
Elemen-elemen utama dari kompleksitas antara lain:
- Diferensiasi horizontal menunjukkan tingkat diferensiasi antara unit-unit
berdasarkan orientasi para anggotanya, tugas dan fungsi masing-masing, dan
tingkat pendidikan serta pelatihannya.
- Diferensiasi vertikal menunjukkan kedalaman struktur. Semakin jumlah
tingkatan hierarki dalam organisasi bertambah maka organisasinya semakin
kompleks.
- Diferensiasi spasial menunjukkan tingkat sejauh mana lokasi dari kantor,
pabrik dan personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis.
Formalisasi
Formalisasi berkaitan dengan tingkat organisasi yang melaksanakan peraturan
dan prosedur untuk mengatur perilaku karyawannya. Standarisasi perilaku
diperlukan bertujuan agar dapat mengendalikan keanekaragaman. Ada beberapa
cara formalisasi antara lain: seleksi, persyaratan peran, peraturan, prosedur, dan
kebijakan, pelatihan, dan ritual. Cara formalisasi ini bertujuan mengidentifikasi
para individu yang akan cocok dan membuktikan loyalitas dan komitmen
mereka terhadap organisasi.
Sentralisasi
Sentralisasi berkaitan dengan pertimbangan dimana letak dari pusat
pengambilan keputusan. Dimana sentralisasi dan desentralisasi merupakan ujung
dari sebuah rangkaian kesatuan (continuum). Sentralisasi adalah unsur yang
paling kompleks dalam pembentukan struktur organisasi.
(Robbins, 1994)
2.9 Analisis Jabatan
Analisa jabatan adalah proses sistematik dari pada penentuan keterampilan,
kewajiban, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menyelesaikan jabatan-jabatan
dalam suatu organisasi. Analisa jabatan merupakan suatu teknik sumberdaya manusia
yang penting dan luas sekali.
(Fauzen, 2009)
2.9.1 Job Description
Uraian jabatan adalah suatu catatan yang sistematis tentang tugas
dantanggungjawab suatujabatan tertentu,yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Penyusunan uraian jabatan iniadalah sangat penting, terutama untuk menghindarkan
terjadinya perbedaan pengertian, untukmenghindariterjadinya pekerjaan rangkap, serta
untuk mengetahuibatas-batas tanggungjawab dan wewenang masing-masing jabatan.
(Sugih, 2004)
2.9.2 Job Sepecification
Spesifikasi jabatan adalah persyaratan minimal yang harus
dipenuhiolehorang yangmendudukisuatu jabatan, agar ia dapat melaksanakantugas-
tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. Spesifikasi jabatan ini
dapatdisusunsecara bersama-sama dengan uraian Jabatan, tetapi dapat jugadi susun
secara terpisah.
(Sugih, 2004)
2.10 Desain Organisasi
Desain organisasi didefinisikan sebagai proses penentuan keputusan untuk
memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan
demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah
struktur organisasi.
(Ivancevich, 2008)
Ada enam elemen yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika akan
mendesain struktur organisasi. Ke-enam elemen tersebut meliputi:
Spesialisasi Pekerjaan adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-
bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan
secara bersama-sama.
Rantai komando adalah garis wewenang yang tanpa putus yang membentang
dari puncak organisasi ke unit terbawah dan menjelaskan siapa yang
bertanggung jawab kepada siapa. Wewenang sendiri merupakan hak yang
melekat dalam sebuah posisi manajerial untuk memberikan perintah dan untuk
berharap bahwa perintahnya tersebut dipatuhi.
Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang
manajer secara efisien dan efektif.
Sentralisasi – Desentralisasi. Sentralisasi adalah sejauh mana tingkat
pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi
karyawan yang longgar, dan satu individu yang mempunyai wewenang untuk
pengambilan keputusan.
- Struktur Birokrasi
Struktur ini mempunyai tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai
melallui spesialisasi, aturan-aturannya yang sangat formal, tugas-tugas
dikelompokkan ke dalam departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang
kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai
komando.
- Struktur Matriks
Struktur ini adalah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan
menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur ini biasanya
digunakan di agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium
penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, universitas, dan
perusahaan hiburan.
(Robbins, 2008)
• Matriks SWOT
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Mulai
Penyusunan Menentukan
Menentukan
Blue print Tujuan dan
Visi dan Misi
Perusahaan Sasaran
Identifikasi
Proses Bisnis
Perusahaan
Apakah
sesuai?
Ya
Merancang
Strategi
Bisnis
Perusahaan
Analisis
Analisis Analisis
Analisis STP Kompetitif:
SWOT Pesaing
Model 5 Kekuatan
Menentukan Strategi
Bisnis Inti Perusahaan
Selesai
Tahap ini perusahaan menentukan strategi utama yang nantinya strategi ini akan
membantu perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan.
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
4.1 Profil Perusahaan
4.2 Blueprint Perusahaan
4.2.1 Logo dan Slogan Perusahaan
4.2.2 Visi dan Misi Perusahaan
4.2.3 Tujuan dan Sasaran Perusahaan
4.2.4 Value dan Belief Perusahaan
4.3 Proses Bisnis Perusahaan
4.4 Organisasi Bisnis Perusahaan
4.4.1 Kompleksitas
4.4.1.1 Departementalisasi
4.4.1.2 Rentang Kendali
4.4.2 Sentralisasi
4.4.3 Formalisasi (Job Description dan Job Specification)
4.4.4 Pembentukan Struktur Organisasi
4.4.4.1 Pembentukan Struktur Dasar Organisasi
4.4.4.2 Desain Organisasi
4.4.5 Alur Rekruitmen Karyawan
4.4.6 Jumlah Karyawan Perusahaan
4.4.7 Kesejahteraan Karyawan
4.4.7.1 Gaji Pokok Karyawan
4.4.7.2 Dana Tunjangan
4.5 Strategi Bisnis Perusahaan
4.5.1 Analisis SWOT Perusahaan
4.5.2 Analisis STP Perusahaan
4.5.3 Analisis Pesaing Perusahaan
4.5.4 Analisis Kompetitif: Model Lima Kekuatan
4.5.5 Penentuan Strategi Bisnis Inti Perusahaan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran