A. Identitas
No. Rekam Medis : 10.01.53
Diagnosa Medis : Ht Emergency
Nama : Tn. T
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
Status Perkawinan : Kawin
Sumber Informasi : Keluarga dan pasien
Pendidikan : SMA
Alamat : Galo Gadang
B. TRIAGE
C. General Impression
Keluhan Utama : Pasien dibawa oleh keluarganya ke RSAM karena nyeri
kepala hebat dan disertai nyeri dada sebelah kiri. ± 5 hari yang lalu, kepala terasa
berat pada bagian belakang seperti berputar-putar. Pasien juga mengeluh
nafasnya terasa sesak, ,badan terasa lemah, letih yang disertai edema pada
ektermitas bawah ± sejak 4 hari yang lalu. Berdasarkan hasil observasi,
pasien tampak banyak berbaring di tempat tidur, pasien tampak meringis
memegang kepala, nyeri (+) skala 7, kepala pusing (+), sesak nafas (+) RR :
28×/I terpasang O² 3 Liter, mual muntah (+).
D. Primary Survey
1. Airway
Jalan nafas : Paten
Obstruksi jalan nafas tidak ada
Suara nafas : Vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan
2. Breating
Gerakan dada : Simetris
Irama nafas : Cepat
Pola nafas : Tidak teratur
Retraksi otot dada : Ada
Sesak nafas : Ada
RR : 28x/ i
Suara nafas : Tidak ada suara nafas tambahan
3. Circulation
TD : 210/110 mmHg
Nadi : Cepat 121 x/menit
Sianosis : Tidak ada
CRT : 2 detik
Keluhan Lain : tidak ada keluhan lain
4. Disability
Respon : Baik
Kesadaran : CM
GCS : 15
Eye :4
Verbal :5
Motorik :6
Pupil : Isokor
Reflek cahaya : ada
Data lainnya : Tidak ada
5. Exposure
Deformitas : Tidak
Contusio : Tidak ada
Abrasi : Tidak ada
Penetrasi : Tidak ada
Laserasi : Tidak ada
Edema : Ada pada bagian ekstermitas bawah
6. Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
- Pasien mengatakan ia dibawa oleh - Pasien tampak banyak terbaring di
keluarganya ke RSAM karena tempat tidur
nyeri hebat pada kepala sampai ke - Pasien tampak meringis
kuduk terasa kaku dan disertai - Skala nyeri 7
nyeri bagian dada sebelah kiri, - nyeri dari kepala sampai ke kuduk
- Pasien mengatakan nafas terasa - Mukosa bibir tampak kering
sesak - Nafas sesak (+)
- Pasien mengatakan Kepala pusing - Pasien tampak menggunakan otat
(+) bantu pernafasan
- Pasien mengeluh badannya terasa - Penafasan cuping hidung (+)
lemah, letih, dan mengantuk. - Pasien tampak gelisah
- Pasien sering memegangi kepalanya
- TTV : TD = 210/ 110 nnHg, N =
121 x/ i, P = 28 x/ i, S = 36,50 C
- Diet MLRGD porsi makanan tidak
habis, tampak hanya menghabiskan
¼ - ½ porsi
- GCS : 15
- Pasien tampak lelah,letih
- tampak edema pada ekstermitas
bawah
- terpasang monitor
- diberikan amblodipine untuk
menurunkan TD
- diberikan O2 dengan NC 3 Liter
- diberikan ketorolak untuk
mengurangai nyeri
7. Intervensi Keperawatan
NO DX NOC NIC
8. Implementasi Keperawatan
E. Secondary Survei
1. Riwayat Penyakit saat ini
Pada saat dilakukan evaluasi (20-12-2017) dari hasil analisa primery
survei , pasien masih mengeluh nyeri pada kepala sampai ke kuduk
terasa kaku dan disertai nyeri bagian dada sebelah kiri, pasien juga
masih mengeluh nafasnya terasa sesak, ,badan terasa lemah, letih yang
disertai edema pada ektermitas bawah ± sejak 4 hari yang lalu.
Berdasarkan hasil observasi kembali, pasien tampak banyak berbaring
di tempat tidur, pasien tampak meringis memegang kepala, nyeri (+)
skala 5, kepala pusing (-), sesak nafas (+) RR : 26×/I terpasang O² 3 Liter,
mual muntah (-).
2. Alergi
Pasien tdak memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan dan
makanan
3. Medikasi
a. Head up 300̊
b. Amblodipine 10 mg
c. Ketorolak
d. Oksigen dengan Nasal Kanul 3 liter
e. E-some 2x1 mg
f. Ceftriaxone 2x1 mg
g. IVFD Ringer Fuding Derip Ntg 3 Ampul 5 Tts/Mnt
4. Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien memiliki riwayat Hipertensi ± sejak 6 tahun yang lalu dan
Gastritis ± 3 tahun yang lalu
5. Makan dan minum terakhir
Keluarga mengatakan siangnya Tn.T telah makan nasi dan minum air
putih
6. Even/ peristiwa penyebab
a. Keluarga mengatakan pasien mengalami hipertensi karena orang
tuanya juga hipertensi
b. Pasien termasuk perokok berat biasanya pasien menghabiskan 1 ½
bungkus rokok/harinya
c. Pola makan yang tidak sehat
d. Kurang olah raga seperti jalan dipagi hari, dll.
7. TTV
BP : 210/110 mmHg
N : 121 x/i
RR : 28x/i
S : 36,5 0C
F. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Inspeksi : Tampak ada uban, rambut hitam, lurus, dan tampak bersih
Palpasi : tidak ada pembengkakan, benjolan
2. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembengkakan pada dan lesi pada leher
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjer tyroid dan limfe
3. Dada
a. Paru
Inspeksi : Tampak pengembangan dada simetris, tidak ada
lesi atau
jejas pada dada, tidak ada retraksi pada dinding
dada
Palpasi : Tidak ada teraba massa, traktil fremitus simetris
kiri dan
kanan
Perkusi : Resonan/ sonor
Auskultasi : Vesikuler, bronkovesikuler, tidak ada suara
nafas tambahan
b. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis terlihat di ICS5 mid clavikula sinistra
Palpas : Tidak ada pembesaran jantung, ictus cordis teraba
di ICS 5 (lima)
Perkusi : Pekak
Askultasi : Normal (S1 dan S2)
c. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas
Inspeksi : tidak ada pembengkakan, benjolan
Palpasi : Tidak ada krepitus dan deformitas
2) Ekstremitas bawah
Inspeksi : terdapat pembengkakan karena edema, dan luka
pada kaki
Palpasi : Tidak ada krepitus dan defomitas
d. Neurologis
1) Tidak ada tanda-tanda rangsangan meningeal
2) GCS : 15
3) 12 pasang saraf kranial tidak mengalami gangguan.
G. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium :
74-106
Glukosa = 105mg/dl
6. Evaluasi Diri
Tindakan ini dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang ada.
Sebelum melakukan tindakan tangan sudah dicuci terlebih dahulu.
Penataklaksanaan sudah sesuai dengan protap dari fase pre interaksi,
orientasi, terminasi dan dokumentasi. Data yang didokumentasikan
adalah tindakan yang dlakukan oleh perawat yaitu pemasangan
oksigen dan mencatat respon pasien terhadap terapi oksigen yang
diberikan.
Pada waktu memasang oksigen sudah menggunakan handscoon bersih
untuk mencegah infeksi silang. Penkes yang diberikan untuk keluarga
dan pasien adalah agar pasien beristirahat terlebih dahulu dan tidak
banyak bergerak yang berguna untuk meminimalkan tekanan
intrakranial dan mencegah pasien supaya tidak muntah, juga
mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk pasien agar pasien
tenang dan sesak bisa berkurang.