Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah sakit diakui merupakan institusi yang sangat kompleks dan berisiko tinggi
(high risk). Terlebih dalam kondisi lingkungan regional dan global yang sangat dinamis
perubahanya. Salah satu pilar pelayanan medis adalah Clinical governance, dengan unsur
staf medis yang domain. Direktur rumah sakit bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
terjadi di Rumah Sakit sebagaiman dimaksud dalam pasal 46 UU Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
Keberadaan staf Tenaga Kesehatan Lain dalam rumah sakit merupakan suatu
keniscayaan karena kualitas pelayanan rumah sakit sangat ditentukan oleh kinerja para staf
Tenaga Kesehatan Lain di Rumah sakit tersebut. Yang lebih penting lagi kinerja staf
Tenaga Kesehatan Lain akan sangat mempengaruhi keselamatan pasien di Rumah Sakit.
Untuk itu rumah sakit perlu menyelenggarakan tata kelola klinis (Clinical governance)
yang baik untuk melindungi pasien. Hal ini sejalan dengan amanat peraturan perundang –
undangan yang terkait dengan keseharan dan perumah sakitan.
BAB II
GAMBARAN UMUM RS

Rumah Sakit Ibu dan Anak Nur Ummi Numbi (RSIA NUN) didirikan oleh keluarga
dr. H. Danu Maryoto Teguh, Sp.OG. Rumah Sakit ini berlokasi di Jalan Manukan Tengah
Blok 51 J No. 4-6, Surabaya. Pada awal berdirinya Rumah Sakit Ibu dan Anak Nur Ummi
Numbi berstatus Rumah Bersalin yang berawal dari praktik pribadi dr. Danu Maryoto
Teguh, Sp.OG. Rumah Bersalin ini didirikan pada tanggal 13 April 2005. Seiring dengan
berjalannya waktu dan kebutuhan pasien yang semakin beragam, maka Rumah Bersalin
Nur Ummi Numbi diupayakan dikembangkan lagi menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Nur
Ummi Numbi. Diharapkan dengan pengubahan status dari Rumah bersalin menjadi Rumah
Sakit Ibu dan Anak ini dapat lebih bisa memberikan banyak kontribusi berkaitan dengan
kesehatan masyarakat, terutama kesehatan perempuan dan anak (Women and Child
Healthy).
Adapun beberapa jenis pelayanan dan fasilitas yang dimiliki oleh RSIA NUN
Surabaya, dimana masing-masing dibedakan atas kelas 3, kelas 2, kelas 1, dan ruang VIP.
Ruangan yang dimiliki di desain senyaman mungkin dengan fasilitas lengkap dan modern.
Dengan kapasitas 25 (dua puluh lima) tempat tidur dan menyediakan berbagai layanan
kesehatan terutama layanan kesehatan perempuan dan anak, yang dilengkapi dengan dokter
spesialis di berbagai bidang, peralatan penunjang yang canggih dan memadai, serta tarif
yang relatif terjangkau oleh masyarakat.
BAB III
VISI DAN MISI

3.1 Visi
Mewujudkan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang terkemuka dan dipercaya oleh
masyarakat.

3.2 Misi
1. Memberikan pelayanan prima Kesehatan Ibu dan Anak secara terpadu dan
bermutu.
2. Memberikan Pelatihan dan Pendidikan secara berkelanjutan
3. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
4. Menciptakan Budaya Patient Safety.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN

Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lain


Diyan Tunas Mahareni, A.Md, Keb

Sekretaris
Uswhatun Hasanah, S.Farm., Apt

SubKomite Mutu SubKomite Kredensial SubKomite Etika dan Disiplin


Nisa Kurnia, S.Gz Luluk Nurjanah, A.Md.Keb Mazidatul Faizzah, A.Md., AK
Anggota Anggota Anggota
1. Dwi Pramita, Amd., Keb 1. Uswhatun Hasanah S.Farm., Apt 1. Indri Syafitri Virgianti, A.Md. KL
2. Nurvita Eka S, A.Md., Keb 2. Rini Harwati, A.Md. AK 2. Olif Putri Achirawati, Str., Keb
3. Suci Wulandari 3. Yulia Tri Astuti A.Md, Keb 3. Nur Alifatin, A.Md., Keb
4. Mirna Afinia 4. Lya Fitriani, A.Md, Keb 4. Risky Khusnnul Khotimah, Amd.Keb
BAB VI
URAIAN TUGAS

A. KETUA KOMITE TENAGA KESEHATAN


a) Menyelenggarakan komunikasi yang efektif dan mewakili pendapat kebijakan,
laporan, kebutuhan, dan kelompok serta bertanggung jawab kepada seluruh Staf
tenaga kesehatan
b) Menyelenggarkan dan bertanggung jawab atas semua risalah rapat yang
diselenggarakan ketua Komite tenaga kesehatan
c) Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh direktur dan Sub Komite lainnya.
d) Menentukan agenda setiap rapat Komite tenaga kesehatan

B. SEKRETARIS KOMITE TENAGA KESEHATANAN


a) Melakukan pemberitahuan kepada semua anggota yang berhak untuk menghadiri
rapat-rapat Komite Tenaga kesehatan
b) Mempersiapkan dan mengedarkan risalah rapat yang lengkap kepada hadirin yang
berhak menghadiri rapat
c) Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Ketua Komite tenaga kesehatan.

C. SUB KOMITE TENAGA KESEHATAN


1. SUB KOMITE KREDENSIAL
a) Menyusun dan membuat daftar kewenangan klinis sesuai jenjang karir,
berdasarkan masukan dari kelompok staf non keperawatan
b) Melakukan assesmen dan pemeriksaan
1. Kompetensi
2. Status kesehatan
3. Perilaku
4. Etika profesi
c) Melaporkan hasil assesmen dan pemeriksaan serta memberikan rekomendasi
kewenangan klinik kepada komite non keperawatan
d) Melakukan proses kredensial masa berlaku surat penugasan dan adanya
permintaan khusus dari komite tenaga kesehatan. Sub komite kredensial
mempunyai kewenangan menilai dan memutuskan kewenangan klinis yang
adekuat sesuai kompetensi yang dimiliki setiap non tenaga kesehatan sesuai
jenjang karir.

2. SUB KOMITE MUTU


a) Mempersiapkan bahan standar pelayanan tenaga kesehatan dan standar prosedur
operasional yang telah disusun oleh rumah sakit
b) Menyususun data dasar profile tenaga kesehatan sesuai area praktik
c) Pendataan kompetensi tenaga kesehatan sesuai jenjang karir pada setiap area
praktik tenaga kesehatan
d) Mengidentifikasikan dan mengevaluasi data tenaga kesehatan
e) Melakukan audit tenaga kesehatan
f) Melakukan koordinasi dengan unit mutu RS, untuk telaah temuan kualitas
sehingga dapat dilakukan tindak lanjut perubahan mutu
g) Mengadakan pertemuan-pertemuan ilmiah, pelatihan internal RS, untuk
berdasarkan hasil asesmen kompetensi dan kemajuan IPTEK
h) Mengadakan kegiatan-kegiatan ilmiah, pelatihan di luar RS bagi tenaga
kesehatan sesuai area praktik pada setiap level jenjang karir
i) Memfasilitasi proses pendampingan “couch” (preceptorship/ mentorship)
selama melaksanankan praktik tenaga kesehatan

3. SUB KOMITE ETIK & DISIPLIN PROFESI


a) Melakukan penegakan disiplin profesi tenaga kesehatan
b) Melakukan pembinaan etika tenaga kesehatan
c) Membantu menyelesaikan masalah-masalah pelanggaran disiplin dan
masalahmasalah etik dalam pelayanan asuhan
d) Memberikan nasehat pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam
asuhan
BAB VII
PERTEMUAN/RAPAT
1. Rapat tiga bulan
2. Rapat tahunan
3. Rapat kredensial
4. Rapat insidental
BAB VIII
PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Pencatatan kegiatan sub komite dilakukan masing – masing sub komite dilaporkan
ke Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lain setelah melaksanakan kegiatan
2. Pencatatan kegiatan yang dilaksanakan komite dilakukan oleh sekretaris dilaporkan
kepada ketua Komite Tenaga Kesehatan Lain setelah selesai melaksanakan kegiatan
3. Evaluasi kegiatan dilakukan oleh ketua komite Tenaga Kesehatan Lain setelah
selesai melakukan kegiatan dan setiap tahun seluruh kegiatan dilaporkan kepada
Direktur
BAB IX
PENUTUP

Demikianlah program kerja Komite Tenaga Kesehatan Lain RSIA NUN Surabaya,
partisipasi dan keterlibatan seluruh anggota Komite Tenaga Kesehatan Lain dan pimpinan
RSIA NUN Surabaya sangat mendukung terlaksananya program ini demi peningkatan
mutu pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai