Tugas Pendahuluan
Tugas Pendahuluan
- Primary cementing adalah adalah proses penyemanan yang dilakukan pertama kali
setelah casing di turunkan ke dalam lubang bor. Sedangkan secondary
cementing adalah penyemenan yang dilakukan dikarenakan tidak sempurnanya
penyemenan pertama (gagal).
2. Sebutkan dan jelaskan koponen mineral utama semes Portland ?
Wet Process
Material-material mentah dicampur dengan air, lalu dimasukkan ke tempat penggilingan
(grinding mill). Campuran ini kemudian dipompa melalui vibrating screen. Material-
material yang kasar dikembalikan ke penggilingan, sementara campuran yang lolos yang
berupa susupensi ditampung pada suatu tempat berbentuk kolom-kolom. Di tempat ini,
suspensi mengalami proses rotasi dan pemampatan sehingga didapat campuran yang
homogen. Di tempat ini pula komposisi kimia suspensi diubah-ubah untuk didapatkan
komposisi yang diinginkan sebelum dibawa ke klin.
Gambar 2.2. Proses Pembuatan Semen Melalui Wet Process
2. Proses Pembakaran
Proses pembakaran (lihat Gambar 2.3. dilakukan setelah melalui salah satu proses peleburan di
atas (dry process atau wet process), campuran masuk ke dalam “rotary klin” Di klin, campuran ini
berputar-putar kemudian dipanaskan perlahan-lahan melalui beberapa proses temperatur
seperti berikut (API Spec. 10, Material and Testing for Well Cement) :
> 1280 oC = fasa liquid terus terbentuk dan komponen-komponen semen terjadi.
Gambar 2.3. Proses Pembakaran
3. Proses Pendinginan
Setelah pembakaran dilakukan proses pendinginan kualitas “klinker”, produk yang
dihasilkan dari rotary klin sangat tergantung dari kecepatan dan metode pada proses
pendinginan. Bila laju pendinginan lambat, akan dihasilkan produk yang baik dimana akan
terjadi proses kristalisasi dari klinker akan meningkatkan kekuatan semen. Sedangkan bila laju
pendinginan cepat akan dihasilkan produk seperti gelas yang dapat mempersukar klinker
digiling, ini dapat mengakibatkan kekuatan semen cepat naik tetapi tidak lama.
Proses pendinginan sebenarnya telah dimulai ketika temperatur mulai menurun dari
clinkering temperature. Kualitas clinker dan selesainya pembuatan semen sangat tergantung
dari laju pendinginan-perlahan sekitar 4-5 oC (7-8 oC) sampai suhu 1250 oC, kemudian cepat
sekitar 18-20 oC (32-36 oF) permenit.
4. Proses Penggilingan
Pada tabung penggiling ada bola-bola baja, yang dapat mengakibatkan sekitar 97-99 %
energi yang masuk diubah menjadi panas. Selama proses penggilingan ini biasanya
ditambahkan gypsum sekitar 3 – 5 % yang berguna untuk mengontrol pembebasan CaO dan
untuk menghindari flash setting. Oleh karena itu diperlukan pendinginan, karena jika terlalu
panas akan banyak gypsum ynag menghidrasi menjadi kalsium sulfat hemidrat (CSH2). atau
larutan anhidrit (CS). Akhirnya dari proses penggilingan didapat bubuk semen yang diinginkan.
Bubuk semen yang dihasilkan kemudian ditempatkan di silo-silo dan dipak.
- Melindungi casing / liner dari tekanan yang dating dari bagian luar casing yang dapat
menimbulkan collapse (mengkerut)
- Mencegah adanya migrasi fluida yang tidak diinginkan dari satu formasi ke formasi yang
lain.
- Melindungi casing dari fluida yang bersifat korosif
5. Sebutkan dan jelaskan standarisasi semen pemboran berdasarkan API ?
c. Filtration loss
Filtration loss adalah peristiwa hilangnya cairan dari suspensi semen ke dalam
formasi permeabel yang dilaluinya.
f. Permeabilitas
Permeabilitas diukur pada semen yang mengeras dan hampir sama
dengan permeabilitas pada batuan formasi yang berarti sebagai kemampuan
untuk mengalirkan fluida.