Gigi bungsu / wisdom teeth/ geraham ketiga/ impacted teeth sering tumbuh tidak
sempurna sehingga perlu dicabut dengan operasi untuk mencegah komplikasi yang lebih
parah. Beberapa kalangan enggan melakukan tindakan operasi mengingat kekhawatiran akan
efek sampingnya.
gbr 1 ro-panoramic
gbr 2
Gigi geraham bungsu ini dapat saja tidak menimbulkan sakit saat atau sesudah erupsi
sehingga kita sering tidak menyadari adanya gigi tersebut. Namun setelah timbul gejala-
gejala seperti sakit kepala, telinga berdengung, sakit leher (gambar 2), rematik, kencing
manis, gangguan jantung, gangguan pada kulit, badan cepat lelah atau gejala-gejala lain pada
tubuh yang tidak bisa diobati maka gigi ini mulai dicurigai sebagai penyebab, sehingga
penderita dirujuk ke dokter gigi. Tindakan ini memang tepat mengingat gigi bungsu bisa
menimbulkan bermacam-macam masalah baik sistemik (seperti gejala-gejala tersebut di atas)
maupun gejala lokal, seperti:
1. Pericoronitis.
Posisi gigi yang belum erupsi sempurna akan memudahkan makanan, debris dan
bakteri terjebak di bawah gusi yang di bawahnya terdapat gigi bungsu sehingga menyebabkan
infeksi pada gusi yang disebut pericoronitis. Jika tidak segera ditangani infeksi tersebut akan
menyebar ke tenggorokan atau leher.
*gbr 3 pericoronitis
*gbr 4 abses subkutan
3. Gigi berlubang
Posisi gigi impaksi sulit dijangkau sehingga sulit dibersihkan dan menjadi berlubang.
(gambar 6).
*gbr 8 tumor
Mengingat komplikasi yang ditimbulkan oleh gigi geraham impaksi maka kita perlu
mengetahui waktu terbaik gigi tersebut dicabut.
Kalsifikasi gigi geraham bungsu terjadi mulai umur 9 tahun dan mahkota gigi selesai
terbentuk umur 12-15 tahun. Jadi gigi geraham bungsu sudah dapat dilihat melalui rontgen
pada umur 12-15 tahun walaupun gigi tersebut belum tumbuh.(gambar 9)
Dengan demikian pencabutan gigi geraham bungsu yang impaksi dapat dilakukan antara
umur 12-18 tahun atau setelah gigi molar / geraham kedua tumbuh. Tentu saja persiapannya
dilakukan rontgen foto sebelum dilakukan pencabutan. Pencabutan gigi geraham bungsu pada
usia 12-18 tahun dikenal dengan pencabutan preventif dan ini sangat dianjurkan mengingat
pada usia tersebut akar gigi masih pendek sehingga memudahkan operasi dan mempercepat
waktu penyembuhan dan menghindari terkenanya saraf pada rahang (Gambar 10a dan 10b).
Setelah operasi gigi geraham bungsu pasien akan mengalami pembengkakan 3-4 hari
yang merupakan reaksi normal dari tubuh untuk penyembuhan. Pasien tidak perlu khawatir
Karena pembengkakan yang tidak disertai demam bukan merupakan gejala infeksi dan
pembengkakan ini akan hilang tanpa meninggalkan bekas. Pasien yang menjalani operasi gigi
geraham bungsu cukup mendapat antibiotika, analgetik / penahan sakit dan obat anti
inflamasi / anti radang. Selama pembengkakan pasien dapat makan (lunak), aktivitas sehari-
hari seperti sekolah atau bekerja. Tapi tidak diperkenankan untuk olah raga terlebih dahulu.
Setelah satu minggu benang jahitan dapat dibuka dan obat sudah dapat dihentikan.
Dengan demikian pencabutan gigi geraham bungsu merupakan tindakan yang
bijaksana sebab mencegah komplikasi yang lebih buruk dan kekhawatiran akan efek operasi
tidak akan terjadi sebab dilakukan pada usia yang tepat.