RONDE KEPERAWATAN
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG TERATAI RSU KARSA HUSADA
BATU
OLEH :
1. Rizhal Hamdani
2. Ridho Putra
3. David Viligius Nia
4. Wahyu Ananda
LEMBAR PENGESAHAN
RONDE KEPERAWATAN
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG TERATAI RSU KARSA HUSADA
BATU
( ) ( )
MENGETAHUI
KEPALA RUANG TERATAI
RSU KARSA HUSADA
( )
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir
kritis.
2. Tujuan khusus
Setelah akan dilaksanakan ronde keperawatan mahasiswa mampu :
1) Menumbuhkan cara berpikir kritis dan ilmiah.
2) Meningkatkan validasi data pasien.
3) Meningkatkan kemampuan untuk memodivikasi rencana keperawatan.
4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang sesuai dengan
masalah pasien .
5) Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
1.3 Manfaat
1. Bagi Pasien
1) Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa
penyembuhan.
2) Memberikan keperawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
3) Memenuhi kebutuhan pasien.
2. Bagi Perawat
1) Meningkatkan kemampuan kogintif dan efektif dan psikomotor perawat.
2) Meningkatkan kerja sama tim.
3) Menciptakan komunitas keperawatann profesional
3. Bagi Rumah Sakit
1) Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit.
2) Menurunkan lama hari perawatan pasien.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Penetapan Pasien
Persiapan Pasien :
Inform Concernt
Hasil Pengkajian/
Validasi data
validasi data
TAHAP RONDE PADA
BED KLIEN
Diskusi PP-PP,
Konselor,KARU
Kesimpulan dan
rekomendasi solusi
masalah
2.1.6 EVALUASI
1. Evaluasi Struktur :
1) Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Teratai RS Karsa Husada.
2) Peserta ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
3) Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
3. Evaluasi Hasil
1) Pasien puas dengan hasil kegiatan.
2) Masalah pasien dapat teratasi.
3) Perawat dapat :
Menumbuhkan cara berfikir yang kritis.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
Meningkatkan cara berfikir yang sistematis.
Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
Meningkatkan kemampuan justifikasi.
Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, gangguan rasa nyaman nyeri,
intoleransi aktifitas.
2. Tujuan khusus
- Menjustifikasi masalah yang belum teratasi
- Mendiskusikan penyelesain masalah dengan perawat primer, tim kesehatan lain.
- Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien.
- Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.
SASARAN
Pasien Tn. Ahmad Efendi di ruang Teratai di RSU Karsa Husada
MATERI
1. Teori Asuhan Keperawatan pasien dengan Diabetes Millietus.
2. Masalah – masalah yang muncul pada pasien dengan Diabetes Millietus. Intervensi
keperawatan pada pasien dengan Diabetes Millietus dengan masalah keperawatan
Gangguan Rasa Nyaman Nyeri, Intoleransi Aktifitas.
METODE
- Diskusi
MEDIA
1. Dokumentasi / status pasien.
2. Sarana diskusi: kertas, pulpen.
3. Materi yang disampaikan secara lisan.
Validasi Data :
1. Mencocokkan dan
menjelaskan kembali data
yang telah disampaikan
2. Diskusikan antar anggota
tim dan pasien tentang
masalah keperawatan
tersebut
3. Pemberian justifikasi oleh
katim atau konselor atau
kepala ruang tentang
masalah pasien serta
rencana tindakan yang akan
dilakukan
4. Menentukan tindakan
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah
ditetapkan
10 Pasca 1. Evaluasi dan rekomendasi Karu, Nurse
menit Ronde intervensi keperawatan Supervisor, Station
2. Penutup
Perawat
Konselor,
Pembimbing
KRITERIA EVALUASI
1. Struktur
- Ronde Keperawatan dilaksanakan di ruang Teratai RSU Karsa Husada.
- Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
- Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
- Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
- Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan
3. Hasil
- Pasien puas dengan hasil kegiatan
- Masalah pasien dapat teratasi
- Perawat dapat :
- Menumbuhkan cara berfikir yang kritis dan sistematis
- Menigkatkan kemampuan validitas data pasien
- Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien
- Meningkatkan kemampuan memodiifikasi rencana asuhan keperawatan
- Meningkatkan kemampuan justifikasi
- Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
PENGORGANISASIAN
1. Kepala Ruangan :
2. PP :
3. PA :
4. Konselor :
5. Pembimbing :
6. Supervisor :
INFORMED CONSENT
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : …………………………………..
Umur : …………………………………..
Alamat : …………………………………..
Menyatakan SETUJU/TIDAK SETUJU
Untuk dilakukan ronde keperawatan terhadap diri saya sendiri/suami/istri/orang
tua/anak/ayah/ibu/nenek/kakek, dengan :
Nama : …………………………………..
Umur : …………………………………..
Jenis Kelamin : …………………………………..
Alamat : …………………………………..
Ruang : Teratai RSU Karsa Husada
No. RM. : …………………………………..
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Pasien/keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja sama
dalam ronde keperawatan
2) Pasien dan keluarga telah mendapatkan penjelasan tentang
maksud dan tujuan dilakukan ronde keperawatan
3) Pasien dan keluarga menerima untuk dilakukan ronde
keperawatan
4) Pasien dan keluarga memberikan persetujuan untuk dilakukan
ronde keperawatan
Ketentuan ronde keperawatan tersebut diatas telah dijelaskan oleh perawat dan saya
telah mengerti dengan sepenuhnya.
Demikianlah persetujuan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Saksi-saksi :
1. …………………………….. (……………………)
2. …………………………….. (..…………………..)
DAFTAR PUSTAKA
Baughman, Diane C dan Hackley, JiAnn C. 2000. Keperawatan Medikal Bedah: Buku Saku
untuk Brunner dan Suddarth. Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : EGC.
_____________2002. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : EGC.
Nursalam (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional,
Edisi 3. Jakarta, Salemba Medika
Sjamsuhidajat, R dan Wim de Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.
Smeltzer, Suzanne C dan Bare, Brenda G. 2002. Buku Ajar Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2,
Alih Bahasa Kuncara, H.Y, dkk. Jakarta: EGC.
Wilkinson, Judith M dan Ahern, Nancy R. 2016. Buku Saku Diagnosis Keperawatan:
Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil Noc. Jakarta: EGC.