1, Maret 2013
E-mail: winangsari@uai.ac.id
Abstrak - Function Point (FP) adalah metoda files - ILF), and the number of external
pengukuran sekaligus satuan ukuran sebuah interfaces (external file - EIF) . This research
perangkat lunak (PL). FP mengukur PL dengan has objective to study carefully how to calculate
cara mengkuantifikasi fungsionallitas PL yang the FP. Two softwares had been chosen to
disediakan untuk user berdasar pada disain measured, that were Academic Advisors Expert
lojik. Metrik FP dihitung dari 5 komponen, System (ESPA) and Auction and Negotiation
yakni jumlah input pemakai (extenal input - EI), System in Palm Oil Industry (SNLINKS). It only
jumlah output kepada pemakai (external output - source code and running program that were
EO), jumlah inquiry pemakai (external inquiry – available as the technical documentation of
EQ), jumlah file internal yang digunakan them. FP measurements will be carried out from
(internal logical file – ILF), dan jumlah the viewpoint of application, ie, measuring the
antarmuka eksternal (external file – EIF). finished application. Obtained from the
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari observation, ESPA software had FP=82 and
secara seksama cara menghitung FP. PL yang SNLINKS software had FP= 85.36 . Only a
menjadi objek penghitungan dipilih 2 perangkat slight difference between them so it can be
lunak yang telah ada yakni Expert System concluded that the effort exerted to build two
Pembimbing Akademik (ESPA) dan Sistem softwares are relatively similar .
Negosiasi Lelang pada Industri Kelapa Sawit
(SNLINKS). Berkas teknis yang tersedia dari Keywords - Function Point (FP), Software
dua perangkat lunak ini adalah source code dan Metrics, Software Engineering (RPL)
running application. Pengukuran FP akan
dilakukan dari sudut pandang aplikasi, yakni
mengukur aplikasi yang sudah jadi. Dari hasil I. PENDAHULUAN
observasi didapatkan bahwa FP untuk PL ESPA
= 82 dan FP untuk PL SNLINKS = 85,36.
Perbedaan ukuran FP keduanya tidak terlalu
besar sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha
T ujuan dari penelitian ini adalah untuk:
a. Mempelajari metoda terbaru
penghitungan metrik FP yang lebih akurat
yang diberikan untuk membangun kedua PL b. Menghitung FP dari 2 perangkat lunak
tersebut relatif sama. yang telah ada yakni perangkat lunak
Expert System Pembimbing Akademik
(ESPA) dan Sistem Negosiasi Lelang pada
Abstract - Function Point (FP) is a measurement Industri Kelapa Sawit (SNLINKS).
method as well as a mesurement unit of
software. FP measured by quantifying software Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat pada:
functionality provided to the user based on the a. Perkembangan metrik PL khususnya pada
logical design. FP metrics calculated from the 5 pengukuran volume PL skala kecil dengan
components, namely the amount of user input memberikan gambaran hasil perhitungan
(input extenal - EI), the amount of output to the metrik pada kasus nyata.
user (external output - EO), the amount of user b. Pengajaran topik pengukuran perangkat lunak
inquiry (external inquiry - EQ ), the number of yang sangat sedikit terpapar pada Teknik
files that are used internally (internal logical
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol. 2, No. 1, Maret 2013 29
Informatika dengan cara memberikan bahan ini sistem dari perspektif fungsional – lebih dari ‘user’
sebagai contoh pengukuran. yang memberikan pernyataan kebutuhan atau
melakukan uji terima (acceptance testing).
Penelitian ini diharapkan dapat menjawab hal-hal
berikut ini: Metrik FP dapat digunakan secara efektif sebagai
a. Sebelum FP dapat dihitung, 5 komponen alat untuk memprediksi ukuran sebuah sistem yang
perhitungan harus dinilai dulu tingkat akan dihasilkan dari model analisis. Model analisis
kompleksitasnya, apakah termasuk rendah, yang digunakan harus dapat memberikan masukan
sedang, atau tinggi. Bagaimana menentukan berikut ini kepada metrik FP :
tingkat kompleksitas komponen ? a. Jumlah input pemakai
b. Apa kendala yang ditemukan pada saat b. Jumlah output kepada pemakai
menentukan kompleksitas komponen dan c. Jumlah inquiry pemakai
menghitung FP ? d. Jumlah file yang digunakan
c. Berapa nilai FP untuk kedua PL hasil studi e. Jumlah antarmuka eksternal
observasi ?
Kemudian FP dihitung dengan [1] :
Penghitungan metrik FP akan menggunakan
metoda dan petunjuk-petunjuk dari komunitas FP = count total x [0,65 + 0,01 x Nilai
resmi pengembang metrik FP yakni International kompleksitas]
Function Point User Group (IFPUG).
mengerti mana yang terekspos dan mana yang di Tabel 1. Hubungan antara Logika Proses dengan
bawah permukaan. kemungkinan Perhitungan pada EI/EO/EQ
Proses elementer merupakan unit aktivitas terkecil 2.5 Tingkat Kompleksitas EI, EQ dan EO
yang berarti bagi user (dilakukan oleh user melalui berdasarkan nilai DET, RET dan FTR
software aplikasi). Proses elementer harus berdiri
sendiri dan hasilnya tetap menjaga konsistensi Penghitungan nilai EI, EQ dan EO bergantung dari
sistem. Proses elementer terdiri atas 3: External tingkat kompleksitas komponen-komponen
Input (EI), External Inquiry (EQ), dan External tersebut. IFPUG telah membuat prosedur
Output (EO) bagaimana menentukan nilai kompleksitas
komponen agar dapat ditentukan apakah termasuk
1. External Input (EI): proses elementer yang kategori rendah, sedang dan tinggi.
memproses data dari luar sistem dan Pengkategorian komponen didasarkan pada
menyimpan hasilnya ke dalam system perhitungan DET, RET dan FTR yang rinciannya
2. External Inquiry (EQ): proses elementer yang adalah sebagai berikut:
menyajikan data ke luar sistem (hanya 1. Data Element Type (DET): adalah elemen
menyajikan data apa adanya, tidak ada proses data yang dikenal oleh user (non-repeatable
pengolahan data) data field). Contoh: Nama Pelanggan, No.
3. External Output (EO): proses elementer yang Pelanggan, Tanggal Lahir, dll.
memproses data dan menyajikan informasi ke 2. Record Elemen Type (RET): adalah subgrup
luar sistem (ada proses komputasi atau data yang dikenal oleh user. Misalnya: data
kalkulasi ketika menyajikan informasi ke luar) pelanggan terdiri dari biodata, data finansial,
Logika proses yg mungkin terjadi dalam data tanggungan keluarga
EI/EO/EQ
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol. 2, No. 1, Maret 2013 31
Berikut ini adalah formula FP yang dibedakan Langkah pertama adalah menjalankan semua fungsi
menjadi 3, yakni FP untuk jenis pengukuran PL aplikasi yang mungkin, kemudian menangkap
pada saat Pembangunan (DFPC); pada saat tampilan yang dihasilkan. Untuk setiap tampilan
Perbaikan (EFPC); dan pada saat PL telah jadi/ aplikasi akan diidentifikasi dan dihitung EI, EO,
Aplikasi (AFPC) [2]. EQ, ILF dan EIF nya. Jadi jika dianalogikan
dengan produk baju, kita akan mengukur bahan
1. Development: DFPC = (UFP + CFP) * VAF yang diperlukan dari baju yang sudah jadi, bukan
2. Enhancement: EFPC = [(ADD + CHGA +CFP) dari mengukur badan lalu memperkirakan besar
* VAFA] + (DEL * VAFB) bahan yang diperlukan.
3. Application: AFPC = [(UFPB + ADD +
CHGA) – (CHGB + DEL)] * VAFA Untuk menghitung ILF dan EIF, cukup dilihat data
yang betul-betul ditampilkan di layar dan data yang
Keterangan: dimasukkan oleh user. Kemudian, dengan
a. ADD : UFP dari elemen-elemen fungsional pengetahuan sebagai disainer data, kita membuat
yang baru (tambahan) pada proyek tabel data atau skema relasi yang telah normal
enhancement (dinormalisasi).
b. CFP : UFP dari elemen-elemen fungsional
yang diperlukan untuk kebutuhan konversi Setelah nilai kelima komponen didapat, UFP dapat
sistem dihitung. Kemudian dengan petunjuk GSC kita
c. CHGA : UFP dari elemen-elemen fungsional dapat menghitung TDI dan VAF. AFP yang
yang dimodifikasi oleh proyek enhancement diinginkan didapat dengan mengkombinasikan nilai
(setelah modifikasi) VAF dan UFP.
d. CHGB : UFP dari elemen-elemen fungsional
yang dimodifikasi oleh proyek enhancement
(sebelum modifikasi) IV. PEMBAHASAN
e. DEL : UFP dari elemen-elemen fungsional
yang dihapus oleh proyek enhancement 4.1 Pengukuran FP Program 1: Expert System
f. VAF : value adjustment factor Pembimbing Akademik (ESPA)
g. VAFA : VAF setelah proyek enhancement
selesai Gambar 1 merupakan tampilan utama PL ESPA
h. VAFB : VAF sebelum proyek enhancement
dilakukan
i. UFP : unadjusted function point
j. UFPB : UFP aplikasi sebelum proyek
enhancement dimulai
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol. 2, No. 1, Maret 2013 33
TDI = 11
VAF = 11* 0.01 + 0.65 = 0,76
UFP = 108
Function
Function Num- Functional Complexity
Type
Type ber Complexity Totals
Totals
ILF 7 Low 7 49
0 Average 10 0
0 High 15 0
49
EIF 0 Low 5 0
0 Average 7 0
0 High 10 0
0
EI 12 Low 3 36
2 Average 4 8 Gambar 2. Tampilan utama PL SNLINKS
0 High 6 0
44
EO 0 Low 4 0
Tabel 5. Hasil Perhitungan UFPC dari PL SNLINKS
0 Average 5 0
0 High 7 0
Function
0 Function Functional Complexity
Number Type
Type Complexity Totals
EQ 5 Low 3 15 Totals
0 Average 4 0
ILF 7 Low 7 49
0 High 6 0
0 Average 10 0
15
0 High 15 0
Unadjusted Function Point Count 108 49
34 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol. 2, No.1, Maret 2013
Penelitian ini dapat menjawab pertanyaan- [1] --, “Function Point Counting Practices Manual
pertanyaan di awal penelitian : Release 4.3.1”, International Function Point Users
a. Sebelum FP dapat dihitung, terdapat prosedur Group (IFPUG), 2010
penilaian tingkat kompleksitas 5 komponen [2] --, “Function Points Analysis Training Course”,
perhitungan, apakah termasuk rendah, sedang, SoftwareMetrics.com, Longstreet Consulting Inc
atau tinggi. Masalahnya adalah: Bagaimana [3] --, “Function Points Analysis Training Course
menentukan tingkat kompleksitas komponen ? ANSWERS”, SoftwareMetrics.com, Longstreet
Consulting Inc
[4] Singhal, Neelam Bawane nee’ and Srikrishna,
Tingkat kompleksitas komponen FP sangat C.V., “A Case Study to Assess the Validity of
bergantung pada perhitungan RET, FTR, DET. Function Points”, World Academy of Science,
Ketiganya berkaitan dengan data yang diolah- Engineering and Technology 42 2008
disimpan-diambil. Artinya, perhitungan FP [5] Buglione, Luigi, “IFPUG Function Point Analysis
ini cocok untuk perangkat lunak yang (FPA) v4.2 Quick Guide”, www.eng-it.it/spmiq
memiliki karakteristik ‘mengolah data’. [6] Zulfikar, “Expert System Pembimbing Akademik”,
Untuk perangkat lunak yang banyak memiliki Laporan Tugas Akhir, Teknik Informatika
karakteristik yang berbeda, seperti perangkat Universitas Al Azhar Indonesia, 2010
lunak kendali, perangkat lunak cerdas yang [7] Fiki Arfiandi, “Sistem Negosiasi Lelang pada
Industri Kelapa Sawit”, Laporan Tugas Akhir,
lebih banyak proses ‘kalkulasi’ nya daripada
Teknik Informatika Universitas Al Azhar
mengolah-menyimpan-dan mengambil data, Indonesia, 2012
unsur RET, FTR dan DET tidak lebih penting
dari ‘proses’ nya sendiri.