Ebm

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF BIDAN EVIDENCE BASED

TENTANG KONSEP DASAR EVIDENCE BASED DALAM ASUHAN KEBIDANAN

DOSEN : YETTY ANGGRAINI, M.KES.,M.KEB


BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKAN
Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang kehamilan, persalinan, bayi
baru lahir dan kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadan normol. Tujuan
ilmu kebidanan adalah untuk mengantarkan kehamilan, persalinan dan kala nifas dan
pemberian ASI dengan selamat dengan kerusakan akibat persalinan sekecil-kecilnya
dan kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal.
Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang diberikan secara
menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, nifas sampai pada bayi baru lahir.

Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan


tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Dekemukakan
angka kematian perinatal mencerminkan kesangupan suatu negara untuk memberikan
pelayanan kesehatan. Indonesia, di lingkungan ASEAN, merupakan negara dengan
angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk
memberikan pelayanan kesehatan segera untuk memberikan pelayanan kesehatan
masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu

Asuhan kebidanan ini dilakukan agar mahasiswa dapat mengetahui hal – hal apa saja
yang terjadi pada seorang wanita semenjak hamil, bersalin, nifas sampai dengan bayi
yang dilahirkannya serta melatih mahasiswa dalam melakukan pengkajian,
menegakkan diagnosa secara tepat, antisipasi masalah yang mungkin terjadi,
menentukan tindakan segera, melakukan perencanaan dan tindakan sesuai kebutuhan
ibu, serta mampu melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.

Berdasarkan tinggi angka kematian ibu dan perinatal yang dialami sebagian besar negara
berkembang, maka WHO menetapkan salah satu usaha yang sangat penting untuk dapat
mencapai peningkatkan pelayanan kebidanan yang menyeluruh dan bermutu yang
dilaksanakannya praktek berdasar pada evidence based. Dimana bukti dari ilmiah telah
dibuktikan dan dapat digunakan sebagai dasar praktek terbaru yang lebih aman dan
diharapkan dapat mengembalikan asuhan kebidanan sehingga mampu memberikan pelayanan
yang lebih bermutu dan menyeluruh dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan
angka kematian perinatal.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui informasi tentang evidence based asuhan kebidanan.

C. MANFAAT
Untuk meningkatkan pengetahuan kepada mahasiswa tentang evidence based
kebidanan
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Evidence Based


Pengertian evidence Base jika ditinjau dari pemenggalan kata (Inggris) maka evidence
Base dapat diartikan sebagai berikut:
Evidence : Bukti, fakta
Base : dasar

Jadi Evidance based artinya berdasarkan bukti. Artinya tidak lagi berdasarkan
pengalaman atau kebiasaan semata. Semua harus berdasarkan bukti dan bukti
inipun tidak sekedar bukti.Tapi bukti ilmiah terkini yang bisa
dipertanggungjawabkan.

Evidence Based Midwifery atau yang lebih dikenal dengan EBM adalah penggunaan
mutakhir terbaik yang ada secara bersungguh sungguh, eksplisit dan bijaksana untuk
pengambilan keputusan dalam penanganan pasien perseorangan (Sackett et al,1997).

Jadi pengertian Evidence Base-Midwifery dapat disimpulkan sebagai asuhan


kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi
ilmiah yang sistematis.

Evidenced Based Midwifery (EBM) ini sangat penting peranannya pada dunia
kebidanan karena dengan adanya EBM maka dapat mencegah tindakan – tindakan
yang tidak diperlukan/tidak bermanfaat bahkan merugikan bagi pasien,terutama
pada proses persalinan yang diharapkan berjalan dengan lancar dan aman
sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

B. Pentingnya Penerapan Evidence Based Dalam Asuhan kebidanan dan praktik


kebidanan
1. Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti
ilmiah
2. Meningkatkan kompetensi (kognitif)
3. Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan
asuhan yang bermutu
4. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, seseuai dengan bukti dan teori serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
C. Isu – Isu Terkini Dalam Asuhan Kebidanan
1. Kehamilan
Sesuai dengan evidence based practice, pemerintah telah menetapkan program
kebijakan asuhan kehamilan sebagai berikut:
 Kunjungan ANC minimal 4 kali Kunjungan

No Trimester Waktu Alasan perlu kunjungan

1. Trimester I Sebelum empat 1.mendeteksi masalah yang dapat


(4) minggu. ditanagni sebelum membahayakan
jiwa.

2.mencegah masalah, misal :


tetanus neonatal, anemia, dan
kebiasaan tradisional yang
berbahaya.

3.membangun hubungan saling


percaya .

4. memulai persiapan kelahiran


dan kesiapan mengahdapi
komplikasi

5.mendorong perilaku sehat (


nutrisi, kebersihan, olahraga,
istirahat, seks, dll)

2. Trimester 2 14-28 minggu Sama dengan trimester I ,


ditambah : kewaspadaan khusus
terhadap hipertesi kehamilan (
deteksi gejala pre-eklampsi, pantau
tekanan darah, evaluasi edema,
proteinuria ).

3. Trimester 3 I.28-36 minggu -sama dengan trimester


sebelumnya ditambah deteksi
kehamilan ganda.
II.>36 minggu -sama dengan trimester
sebelumnya, ditambah kelainan
letak atau kondisi yang
memerlukan persalinan di rumah
sakit
 Pemberian Suplemen Mikronutrien
Tablet yang mengandung FeSO4, 320 mg ( setara dengan zat besi 60
mg ) dan asam folat 500 gr. Sebanyak 1 tablet per hari segera setelah
rasa mual hilang. Pemberian selama 90 hari ( 3 bulan ). Ibu hamil harus
dinasehati agar tidak meminumnya bersama dengan teh/ kopi agar
tidak mengganggu penyerapannya. Berdasarkan penelitian yang ada,
suplemen mikronutrien berguna untuk mengurangi angka kesakitan (
morbiditas ) dan kematian ( mortalitas ) ibu hamil secara langsung
yakni dengan mengobati penyakit pada kehamilan atau secara tidak
langsung dengan menurunkan risiko komplikasi saat kehamilan dan
persalinan.

 Pemberian Imunisasi TT 0,5 cc


Imunisasi adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya
untuk pencegahan ter hadap infeksi tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin
kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan

TT Interval Lama Perlindungan % Perlindungan

TT 1 Kunjungan ANC - -
pertama

TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80%

TT 3 6 Bulan betelan TT 2 5 tahun 95%

TT 4 1 Tahun setelah TT 3 10 tahun 99%

TT 5 1 Tahun setelah TT 4 25 tahun / seumur 99%


hidup
 14 T dan 17 T dalam pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan ANC 14 T:
 Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
 Tablet Fe
 Tekanan darah
 Tetanus Toksoid ( suntik TT 5 kali )
 Tentukan status gizi ( mengukur LILA )
 Tinggi Fundus Uteri
 Tentukan presentasi Janin dan DJJ
 Temu wicara
 Tes PMS
 Tes Laboratorium
Pelayanan Standar Asuhan 17 T
 Keadaan umum
 Suhu badan
 Berat badan
 LILA
 TFU
 Presentasi Janin
 DJJ
 Pemeriksaan HB
 Gol. Darah
 Protein urine
 Gula darah / reduksi
 Darah malaria
 BTA
 Darah sifilis
 Serologi HIV
 USG
Sumber : (Kementrian Kesehatan RI, 2015)
 Perkiraan hemoglobin pada kehamilan
Dalam kehamilan normal akan terjadi penurunan kadar hemoglobin.
Kadar Hb terendah terjadi sekitar pada umur kehamilan 30 minggu.
Oleh karena itu pemeriksaan Hb harus dilakukan pada kehamilan dini
untuk melihat data awal, lalu diulang pada sekitar 30 minggu. Untuk
saat ini anemia dalam kehamilan di Indonesia ditetapkan dengan kadar
Hb <11g%. Pada Trimester I dan III atau Hb <10,5g% pada trimester
II. Apabila hanya terjadi anemia ringan, sebab yang paling sering
adalah difisiensi zat besi dan dapat diobati secara efektif dengan
suplementasi besi 60 mg/hari elemental besi dan 50µg asam folat untuk
profilaksi anemia. Program Kemenkes RI memberikan 90 tablet bsi
selama 3 bulan. Semua ibu hamil yang dapat suplementasi besi harus
menghindari tembakau, teh dan kopi serta dipastikan mereka
mengonsumsi makanan kaya protein dan vitamin C.

 Perkiraan Tinggi Fundus Uteri


 Pentingnya Deteksi Penyakit Bukan Penilaian/Pendekatan Risiko.
Pendekatan risiko yang mempunyai rasionalisasi bahwa asuhan
antenatal adalah melakukan screening untuk memprediksi faktor-faktor
resiko untuk memprediksi suatu penyakit, tetapi berdasarkan hasil
study di Zaire membuktikan bahwa 71% persalinan macet tidak bisa
diprediksi , 90% ibu yang diidentifikasi beresiko tidak pernah
mengalami komplikasi dan 88% dari wanita yang mengalami
perdarahan pasca persalinan tidak memiliki riwayat yang prediktif

2. Persalinan
 Gentle birth
adalah pilihan proses kelahiran yang dilakukan dengan metode sealamiah
mungkin. Artinya Bunda akan diajak untuk mendapatkan proses kelahiran
senormal mungkin dalam keadaan tenang tanpa adanya ikut campur medis.
Hal utama yang diajarkan gentle birth adalah mengelola stress selama
kehamilan dan stress akibat proses persalinan itu sendiri. Jadi konsep
kelahiran gentle birth sendiri merupakan serangkaian upaya merawat proses
sebelum hamil hingga usai melahirkan dengan tujuan :
 Minim intervensi medis
Karena dalam ilmu aslinya, kehamilan dan kelahiran merupakan
sebuah peristiwa alam. Bukan anti-medis, tapi minim intervensi medis.
Jika dibutuhkan saja, tim medis hanya mendampingi jika ada suatu hal
yang dibutuhkan.
Intervensi medis yang tak perlu, metode persalinan dan penanganan
yang tak selaras dengan kebutuhan alamiah manusia, serta lingkungan
yang tak mendukung inilah yang diyakini banyak peneliti sebagai
penyebab trauma, baik terhadap ibu maupun bayi. Trauma itu ikut
menentukan perilaku jiwa si anak ketika tumbuh dewasa, mulai
bagaimana dia mengenal dan mengekspresikan cinta, berkomunikasi,
berperilaku, mengambil keputusan, dan lain sebagainya
 Ramah jiwa dan minim trauma
Banyak hal yang membuat ibu stres hendak melahirkan tapi bila
seorang ibu sudah yakin dalam hatinya, sudah dibersihkan traumanya,
maka proses persalinan dapat terjadi dengan tenang dan penuh
kecintaan.
 Penuh cinta dan koneksi
Ketika sudah yakin dalam diri, proses melahirkan hanya butuh suasana
tenang dengan pendampingan orang-orang terkasih, seperti suami dan
orangtua. Orang-orang terdekat memberi support dan kata-kata
menenangkan menjadi ada suasana penuh cinta. Keyakinan seorang ibu
untuk dapat melahirkan dengan sehat juga menciptakan suatu koneksi
tersendiri dengan buah hati
 Mengoptimalkan tumbuh kembang anak secara holistik
Pelajarilah konsep gentle birth untuk dapat merubah pandangan ibu dan
menumbuhkan keyakinan diri diiringi kecintaan. Segera peluk si buah
hati ketika dilahirkan. Proses-proses tersebut merupakan fenomena
pelekatan jiwa antara ibu dan buah hati.

Yang Termasuk Gentle Birth:


a. Home birth melahirkan di rumah. Tentunya bisa melahirkan di
lingkungan dan suasana yang familiar dan nyaman akan sangat
menyenangkan.
b. Silence Birth Tak ada aba-aba “Dorong! Dorong lagi!” untuk
menyemangati ibu mengejan pada persalinan dengan cara ini. Metode
yang dikembangkan oleh Ron L. Hubbard dari aliran Scientology ini
menghindari suara, baik oleh ibu yang melahirkan maupun tenaga
medis dan pendamping, sehingga tercipta suasana tenang, hening,
damai, serta penuh cinta dan kebahagiaan. Suasana seperti itu
menunjang ibu mampu menggunakan alam bawah sadarnya untuk
menjalani persalinan serta mengalihkan persepsi rasa sakit dalam
pikirannya. Batalkan rencana ini bila terjadi komplikasi pada
kehamilan dan persalinan.
c. Hypno Birthing. Sebelum proses persalinan –bahkan selama
kehamilan– ibu melakukanself hypnosis untuk mencapai kondisi
relaksasi yang dalam (meditatif) dan membebaskan diri dari rasa takut
melalui latihan pernapasan Dalam kondisi ini, tubuh akan
memproduksi senyawa pereda rasa sakit alami yaitu hormon endorfin.
Rasa sakit selama proses persalinan akan teralihkan dan minimal, atau
hingga tak terasa. Dalam prosesnya ibu juga disemangati untuk
melakukan visualisasi positif bahwa melahirkan itu lembut, bebas dari
rasa takut, dan mudah.
d. Water Birth. Rasa sakit pada saat persalinan dikurangi dengan
menggunakan sarana berupa air hangat. Ibu dibiarkan bebas mengatur
sendiri posisi yang paling nyaman. Sebaiknya, ibu masuk ke dalam air
setelah mencapai pembukaan 6, karena masuk ke dalam kolam atau
bak mandi terlalu awal malah akan memperlama proses melahirkan
karena air hangat membuat tubuh menjadi relaks

3. Nifas
 Lotus birth, atau tali pusat yang tidak dipotong
Yaitu praktek meninggalkan tali pusat yang diklem dan dilahirkan secara utuh,
dari pada ikut menghalangi proses fisiologis normal dalam perubahan
wharton’s jelly yang menghasilkan pengkleman internal alami dalam 10-20
menit pasca persalinan. Tali pusat kemudian kering dan akhirnya lepas dari
umbilicus, umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir. penundaan pemotongan
tali pusat ini sudah ada dalam budaya Bali dan budaya orang Aborigin.
Segera setelah bayi lahir biasanya penolong kelahiran akan memotong tali
pusat bayi dan menyisakan beberapa sentimeter yang nantinya akan lepas
sendiri. Namun penelitian-penelitian terbaru menyatakan menunda memotong
tali pusat bayi memiliki banyak manfaat. Dalam penelitian yang dilakukan di
Swedia terhadap 400 bayi diperoleh hasil bayi-bayi yang tali pusatnya ditunda
dipotong selama 3 menit memiliki kadar zat besi lebih tinggi di usia empat
bulan dibandingkan dengan bayi yang tali pusatnya langsung dipotong
beberapa detik pasca lahir.
Manfaat lotus birth yaitu :
a. Tali pusat dibiarkan terus berdenyut sehingga memungkinkan
terjadinya perpanjangan aliran darah ibu ke janin.
b. Oksigen vital yang melalui tali pusat dapat sampai ke bayi sebelum
bayi benar-benar dapat mulai bernafas sendiri.
c. Lotus Birth juga memungkinkan bayi cepat untuk menangis segera
setelah lahir.
d. Bayi tetap berada dekat ibu setelah kelahiran sehingga memungkinkan
terjadinya waktu yang lebih lama untuk bounding attachment

4. Pada BBL/ neonatus


 Memulai Pemberian Asi Dini dan Ekslusif
Berdasarkan evidence based yang up to date, upaya untuk peningkatan
sumber daya manusia antara lain dengan jalan memberikan ASI sedini
mungkin (IMD) yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan dan
gizi bayi baru lahir yang akhirnya bertujuan untuk menurunkan Angka
Kematian Bayi (AKB).
nisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera
setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya
sendiri (tidak disodorkan ke puting susu). Pada prinsipnya IMD
merupakan kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi, bayi
ditengkurapkan di dada atau di perut ibu selekas mungkin setelah
seluruh badan dikeringkan (bukan dimandikan), kecuali pada telapak
tangannya. Kedua telapak tangan bayi dibiarkan tetap terkena air
ketuban karena bau dan rasa cairan ketuban ini sama dengan bau yang
dikeluarkan payudara ibu, dengan demikian ini menuntun bayi untuk
menemukan puting. Lemak (verniks) yang menyamankan kulit bayi
sebaiknya dibiarkan tetap menempel. Kontak antar kulit ini bisa
dilakukan sekitar satu jam sampai bayi selesai menyusu. Selain
mendekatkan ikatan kasih sayang (bonding) antara ibu dan bayi pada
jam-jam pertama kehidupannya, IMD juga berfungsi menstimulasi
hormon oksitosin yang dapat membuat rahim ibu berkontraksi dalam
proses pengecilan rahim kembali ke ukuran semula. Proses ini juga
membantu pengeluaran plasenta, mengurangi perdarahan, merangsang
hormon lain yang dapat meningkatkan ambang nyeri, membuat
perasaan lebih rileks, bahagia, serta lebih mencintai bayi.

 Baby Friendly


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Evidance based artinya berdasarkan bukti. Artinya tidak lagi berdasarkan pengalaman
atau kebiasaan semata. Semua harus berdasarkan bukti dan bukti inipun tidak sekedar
bukti.Tapi bukti ilmiah terkini yang bisa dipertanggungjawabkan.
Evidenced Based Midwifery (EBM) ini sangat penting peranannya pada dunia
kebidanan karena dengan adanya EBM maka dapat mencegah tindakan – tindakan
yang tidak diperlukan/tidak bermanfaat bahkan merugikan bagi pasien,terutama pada
proses persalinan yang diharapkan berjalan dengan lancar dan aman sehingga dapat
menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Pentingnya penerapan
evidence based ini dalam asuhan kebidanan untuk meningkatkan kompetensi
(kognitif) yang bermutu yang dilakukan berdasarkan bukti.

B. SARAN
Seorang bidan sebagai tenaga medis terlatih yang ditempatkan ditengah masyarakat
seharusnya bertindak konservatif artinya tidak terlalu banyak intervensi. Selain itu
diharapkan bidan mengikuti perkembangan yang ada, sehingga para bidan dapat
memberikan asuhan sesuai dengan perkembangan yang ada dan bidan dapat
melakukan asuhan saying ibu saat persalinan

Anda mungkin juga menyukai