Asidimetri-alkalimetri atau titrasi asam-basa merupakan metode penentuan kadar asam atau basa menggunakan
larutan baku basa atau asam. Prinsip titrasi tersebut adalah
a. Berdasarkan reaksi oksidasi reduksi
b. Berdasarkan reaksi netralisasi
c. Berdasarkan reaksi pembentukan kompleks
d. Berdasarkan reaksi oksidasi
e. Berdasarkan reaksi reduksi
2. Larutan baku primer untuk acidimetri-alkalimetri adalah
a. NaOH, asam oksalat
b. Asam oksalat, HCl
c. Borax, NaOH
d. Borax, asam oksalat
e. Natrium karbonat, NaOH
3. Dalam titrasi iodimetri untuk penetapan kadar Vitamin C, sebagai larutan baku sekunder adalah
a. Iodin
b. Kalium iodida
c. Kalium dikromat
d. Borax
e. Kalium kromat
4. Indikator phenolphthalein (Pp) berubah menjadi merah muda pada titik akhir untuk titrasi
a. Pembakuan asam oksalat oleh NaOH
b. Pembakuan NaOH oleh asam oksalat
c. Pembakuan HCl oleh natrium karbonat
d. Pembakuan natrium karbonat oleh HCl
e. Pembakuan HCl oleh bikarbonat
5. Jika pada titik akhir titrasi terjadi perubahan pH dari basa ke netral/sedikit asam, maka indikator yang tepat
adalah metil merah dimana terjadi perubahan warna
a. Dari tidak berwarna menjadi merah muda
b. Dari tidak berwarna menjadi kuning
c. Dari kuning menjadi merah
d. Dari merah menjadi kuning
e. Dari kuning menjadi tidak berwarna
6. Jika akan dibuat larutan baku asam oksalat 0,1 N sebanyak 1000 ml, maka bobot asam oksalat yang diperlukan
(BE asam oksalat = 63) adalah
a. 0,0063 gram
b. 0,0630 gram
c. 0,6300 gram
d. 6,3000 gram
e. 63,0000 gram
7. Data hasil titrasi duplo pembakuan NaOH oleh asam oksalat adalah sebagai berikut :