Anda di halaman 1dari 11

Tahukah Anda?

Antioksidan merupakan molekul yang dapat menghambat reaksi oksidasi


molekul lain. Meski oksidasi sebenarnya penting bagi kehidupan, proses ini
bisa berbahaya jika melibatkan radikal bebas dan menyebabkan tekanan
oksidatif. Kerusakan sel yang diakibatkannya bahkan kerap dikaitkan dengan
berbagai penyakit seperti kanker, jantung, dementia, dan banyak lagi.
Banyak ahli gizi meyakini bahwa cara ini lebih baik dan alami dibandingkan
mengkonsumsi suplemen tambahan. Antioksidan terutama banyak terdapat
di buah-buahan dan sayuran segar. Namun, jenis dan jumlah kandungannya
tidak selalu sama. Beberapa jenis antioksidan bahkan hanya dapat
ditemukan di makanan tertentu saja.

Cara terbaik adalah dengan menyertakan makanan-makanan ini ke dalam


diet/pola makan sehari-hari. Terlebih lagi, makanan-makanan tinggi
antioksidan biasanya kaya akan nutrisi lain, sehingga memberi banyak
manfaat lain bagi tubuh dan kesehatan.

Makanan apa saja yang kaya antioksidan penting bagi tubuh Anda? Simak
daftarnya berikut ini:

Aneka buah beri, sumber antioksidan tinggi.


1Blueberry
Blueberry kerap dijuluki sebagai superfruit dengan kandungan antioksidan
yang termasuk tertinggi di antara buah-buahan lain. Tak heran,
antioksidannya memang beragam, mulai dari antosianidin, tanin, myricetin,
quercetin, kaempferol, pterostilbene, asam klorogenat, vitamin C, A, hingga
resveratrol. Antosianidin merupakan antioksidan yang berpotensi meredakan
peradangan serta mencegah kanker dan serangan jantung. Sementara itu,
vitamin C dan A penting untuk menjaga daya tahan tubuh.

2Stroberi
Buah berry, terutama yang berwarna merah seperti stroberi dan raspberry,
kaya akan asam elagat. Hasil studi yang diterbitkan di “Journal of Nutrition”
mengungkap bahwa asam elagat ini bisa meningkatkan kemampuan
quercetin (antioksidan dalam apel, blueberry, anggur, dll) untuk membunuh
sel kanker.

Studi lain tahun 2011 menunjukkan bahwa stroberi dapat meningkatkan


kadar antioksidan dalam darah. Stroberi pun dilengkapi vitamin C dan fenolik
lain yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.

3Cranberry
Selain blueberry dan stroberi, antioksidan tinggi juga dimiliki buah berry lain
seperti blackberry, blackcurrant, goji berry, dan cranberry. Cranberry
memiliki kombinasi unik antara antioksidan fenolat, proantosianidin,
antosianin, flavonoid, dan triterpenoid.

Tak kalah unik lagi adalah sinergi antioksidan resveratrol, piceatannl, dan
pterostilbene di dalamnya. Manfaat antioksidan cranberry bisa Anda
dapatkan secara optimal jika seluruh kombinasi tersebut tersedia. Jika
proses pengolahan cranberry mengganggu salah satu komponen tersebut,
manfaat kesehatannya bisa saja menurun.

4Anggur
Buah yang telah dibudidayakan sejak sekitar 6 – 8 ribu tahun lalu ini
memiliki berbagai antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan. Yang
paling menonjol adalah resveratrol, yang dapat melindungi otak dan sistem
saraf. Resveratrol juga efektif mencegah penyakit degeneratif, menghambat
perkembangan sel kanker, menurunkan tekanan darah, serta menjaga
kesehatan jantung dan elastisitas pembuluh darah.

Anggur juga mengandung antosianin, proantosianidin, tanin quercetin,


kaempferol, zeaxanthin, lutein, beta karoten, dll. Antosianin lebih banyak
terdapat pada anggur merah dan hitam, sedangkan tanin lebih tinggi
konsentrasinya di anggur hijau.

5Ceri
Walaupun kecil, buah ceri memiliki banyak kandungan nutrisi penting bagi
tubuh. Baik ceri manis maupun asam kaya akan antioksidan seperti beta
karoten, lutein, zeaxanthin, melatonin, dan antosianin. Kandungan
antioksidan ini umumnya lebih tinggi pada ceri asam, begitu pula dengan
konsentrasi vitamin C dan A per 100 gram-nya.

Antosianin dapat melawan radikal bebas dengan mengikatnya ke DNA atau


mengaktifkan sistem detoksifikasi serta antioksidan dalam tubuh. Beberapa
studi menunjukkan bahwa antosianin dapat mencegah transformasi sel sehat
menjadi sel kanker, memperlambat perkembangan sel kanker, serta
meredakan inflamasi dan rasa sakit.

6Delima
Delima dikenal akan kandungan polifenolnya, terutama antosianin yang
semakin meningkat saat buah masak. Polifenol lain yang terdapat di daging
buahnya seperti tanin, punikalgin, sianidin, serta pelargonidin glikosida.
Vitamin C per 100 gram-nya pun mencapai 17% dari kebutuhan harian. Tak
hanya di daging buah, antioksidan juga banyak terdapat di kulit delima
sehingga sering diekstrak dan dijadikan suplemen.
Jeruk mengandung banyak manfaat untuk kesehatan
7Jeruk
Jeruk dan buah-buahan citrus lain seperti lemon identik dengan kandungan
vitamin C yang tinggi. Buah dengan rasa asam manis segar ini juga memiliki
beta karoten, beta cryptoxnthin, zeaxanthin, lutein, asam hidroksisinamat,
antosianin, dll. Vitamin C dan A dalam jeruk bermanfaat untuk menguatkan
sistem imun.

Jeruk termasuk buah yang disarankan WHO untuk disertakan dalam diet
pencegahan penyakit kardiovaskular. Sementara itu, hasil kajian atas 48
penelitian oleh CSRIO Amerika memperlihatkan bahwa diet yang dilengkapi
buah-buahan citrus dapat memberikan perlindungan terhadap beberapa jenis
kanker secara signifikan.

8Apel
Beberapa jenis antioksidan dapat Anda dapatkan dalam sebuah apel, mulai
dari beta karoten, quercetin, hingga vitamin C. Quercetin merupakan
flavonoid yang memiliki senyawa antioksidan dan anti inflamasi. Senyawa ini
dapat mencegah pembentukan enzim pemecah karbohidrat kompleks
menjadi sederhana. Polifenol lain dalam apel juga membantu menurunkan
penyerapan glukosa oleh sistem pencernaan dan menstimulasi insulin
sehingga baik untuk penderita diabetes.

Selain itu, konsumsi apel secara teratur berpotensi menurunkan risiko


kanker paru pada wanita hingga 21% berdasarkan penelitian yang dilakukan
Harvard Medical School.

9Pepaya
Tak kalah dengan jeruk dan lemon, kandungan vitamin C
dalam pepaya sangat tinggi, yakni mencapai 103% kebutuhan harian per
100 gram-nya. Belum lagi, pepaya juga mengandung karotenoid, beta
karoten, vitamin E, likopen, pektin, dan polifenol sebagai antioksidan.

Vitamin C dan karotenoidnya membantu mencegah penyumbatan pembuluh


darah oleh kolesterol sehingga terhindar dari serangan jantung dan stroke.
Vitamin C, E, dan beta karoten juga berpotensi memberikan perlindungan
terhadap degenerasi makula dan kanker usus besar. Sementara itu,
likopennya diyakini dapat menurunkan risiko kanker prostat pada pria hingga
82%.

10
Manggis
Lebih dari 40 jenis Xhanthones terdapat dalam buah manggis, dengan fungsi
pentingnya masing-masing. Di antaranya ada alpha mangostin yang memiliki
senyawa antioksidan dan garcinone E sebagai agen anti tumor. Manggis juga
mengandung katekin, kuinon, stilbene, polisakrida, dan polifenol yang
berfungsi sebagai antioksidan kuat dan anti peradangan.

Di Thailand, salah satu studi mengungkap bahwa alfa mangostin, beta


mangostin, dan garcinone B dalam manggis membantu menghambat infeksi
bakteri penyebab TB. Sementara itu, hasil penelitian yang diterbitkan dalam
“Nutrition Journal” memperlihatkan bahwa konsumsi jus manggis secara
teratur membantu menurunkan inflamasi dalam darah.

11Jambu biji
Kandungan vitamin C jambu biji termasuk yang tertinggi di antara buah lain.
Per 100 gramnya, jambu biji sudah dapat mencukupi sekitar 3 kali
kebutuhan harian. Jambu biji juga mengandung karotenoid dan vitamin E.
Selain itu, ada beberapa polifenol seperti galokatokin, leukosianidin, serta
likopen yang jumlahnya lebih tinggi pada jambu biji merah.

Salah satu studi memperlihatkan bahwa jambu biji diduga mampu mencegah
perkembangan sel kanker payudara dan menurunkan risiko kanker prostat,
diduga karena kandungan likopennya. Sifat anti inflamasi dan anti bakteri
yang dimilikinya membantu menyehatkan pencernaan, melindungi usus dari
karsinogen, serta meredakan beberapa masalah pencernaan seperti diare,
disentri, dan gastroenteritis.

12Alpukat
Buah yang sering diolah menjadi jus ini mengandung alfa karoten, beta
karoten, beta cryptoxanthin, lutein, hingga zeaxanthin yang memiliki
senyawa antioksidan. Manfaat alpukat bagi kesehatan sangat tinggi,
terutama dalam meningkatkan sistem imun dan mencegah masalah
penglihatan degeneratif.

13Mangga
Mangga mampu memenuhi sekitar 46% kebutuhan harian vitamin C dan
25,5% vitamin A per 100 gram-nya. Beta karoten di dalamnya sangat
melimpah, terlihat dari daging buahnya yang warna oranye. Belum lagi,
mangga juga memiliki lutein, zeazanthin, likopen, pektin, mangiferin,
xanthonoid, dan asam gala.

Studi dari Institute for Food Research menunjukkan bahwa pektin dapat
membantu mencegah perkembangan sel kanker prostat. Sedankgan studi
dari Texas Agrilife research mengungkap bahwa mangga dapat memberikan
perlindungan terhadap kanker usus, payudara, darah, dan paru-paru.

14Kiwi
Yang paling menonjol dari kiwi adalah vitamin C-nya yang mampu
mencukupi 1,5 kali kebutuhan harian per 100 g. Buah yang identik dengan
Selandia Baru ini juga memiliki vitamin A, beta karoten, lutein, zeaxanthin,
dan katekin.

Salah satu studi memperlihatkan bahwa kualitas antioksidan kiwi lebih kuat
daripada jeruk. Kiwi juga sudah sering digunakan di Tiongkok sebagai obat
tradisional untuk mengkobati kanker liver, payudara, paru-paru, dan perut.

15Kurma
Buah yang identik dengan bulan puasa ini memiliki beberapa senyawa
antioksidan seperti tannin, beta karoten, lutein, dan zeaxanthin yang baik
untuk menjaga kesehatan mata. Kurma memang sering dimanfaatkan
sebagai obat tradisional untuk mengobati rabun senja. Kurma pun memiliki
agen anti inflamasi yang membantu menurunkan peradangan bersama
magnesium.

Tomat merupakan sumber antioksidan (likopen) yang baik, dan mudah


didapat, untuk tubuh Anda.
16Tomat
Buah yang juga dapat dikategorikan sebagai sayur ini merupakan salah satu
sumber utama antioksidan likopen. Studi menunjukkan bahwa likopen lebih
kuat dibandingkan vitamin E dan beta karoten dalam menangkal penyakit.
Tomat pun kaya akan vitamin C yang membantu meningkatkan daya tahan
tubuh.

17Brokoli
Tak kalah dengan buah-buahan, brokoli kaya akan vitamin C, A, beta
karoten, dan zeaxanthin yang berfungsi sebagai antioksidan. Brokoli juga
memiliki fitonutrien sulforphane yang berpotensi menurunkan risiko
beberapa jenis kanker. kaempferol, quercetin, dan antosianin di dalamnya
pun memiliki efek anti peradangan dan dapat memperlambat perkembangan
sel kanker.

18Kubis
Kubis mungkin merupakan salah satu sayuran yang paling sering Anda
konsumsi. Meski warnanya tampak lebih terang dan tidak sehijau sayuran
lain, tak perlu khawatir karena kubis juga mengandung banyak nutrisi dan
antioksidan. Sayur yang juga disebut kol ini kaya vitamin C dan polifenol.
Kubis merah atau ungu juga mengandung antosianin yang memberinya
warna unik.

19Asparagus
Asparagus mungkin belum terlalu populer sebagai sayuran di Indonesia.
Namun, sayur yang dikonsumsi bagian tunas mudanya ini kaya akan
fitonutrien yang bermanfaat sebagai anti peradangan seperti saponin,
quercetin, rutin, dan kaempferol. Asparagus juga dilengkapi antioksidan beta
karoten, vitamin C, dan E. Studi bahkan menunjukkan bahwa asparagus
menandung glutathione yang diproduksi oleh tubuh.

20Bayam
Tak heran jika Popeye mengajarkan kita agar suka makan bayam. Sayuran
berdaun hijau ini ternyata akan nutrisi dan antioksidan. Bayam mengandung
vitamin C, E, A, kalsium, magnesium, dan potassium. Beta karoten, lutein,
zeaxanthin termasuk karotenoid yang dimilikinya. Bayam juga dilengkapi
kaempferol yang membantu memperlebar pembuuluh darah sehingga
memperlarncar aliran darah dan menurunkan tekanan darah.

21Sawi
Seperti bayam, sawi juga kaya antioksidan. Sawi merupakan sumber
karotenoid, saponin, dan flavonoid yang sangat baik. Sawi dan sayuran
berdaun hijau lainnya termasuk salah satu kelompok makanan yang
direkomendasikan American Institute for Cancer Research untuk melawan
kanker.

Laporan para ahli AICR mengungkap bahwa makanan dengan karotenoid


berpotensi melindungi tubuh dari kanker mulut, kerongkongan, dan
tenggorokan. Beberapa studi lab menermukan bahwa karotenoid dalam
sayuran berdaun hijau dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker
payudara, kulit, paru, dan perut.

22Seledri
Vitamin C, beta karoten, dan mangan merupakan beberapa antioksidan yang
terdapat di seledri. Namun, yang membuatnya menonjol adalah aneka
fitonutrien di dalamnya. Sebagian fitonutrien ini termasuk antioksidan fenolat
dan memiliki sifat anti inflamasi.

23Kedelai
Kedelai mengandung beragam senyawa aktif dan fitokimia. Di antaranya ada
isoflavone yang meniru kerja hormon estrogen, saponin yang memberikan
perlindugan terhadap kanker dan menurunkan kolesterol, asam fenolat yang
berpotensi menghentikan penyebaran sel kanker, serta asam fitat sebagai
antioksidan.

24Kacang-kacangan
Kacang merah, kacang hijau, kacang tanah, dan kacang-kacangan lain
memiliki berbagai nutrisi penting yang bermanfaat untuk kesehatan. Selain
lignan dan saponin, ada flavonoid, inositol, sterol, dan prtease inhibitor yang
bertindak sebagai antioksidan.
25Ubi jalar
Ubi jalar, baik yang berwarna oranye, ungu, maupun putih mengandung
nutrisi penting seperti vitamin A, C, B6, potassium, dan serat. Ubi jalar
oranye diyakini sebagai salah satu sumber beta karoten terbaik dan mampu
meningkatkan kadar vitamin A dalam darah, terutama pada anak-anak.
Sementara itu, ubi jalar ungu mengandung antosianin yang berfungsi
sebagai antioksidan dan anti inflamasi.

26Wortel
Sudah bukan rahasia lagi jika wortel kaya akan vitamin A dan beta karoten.
Namun beberapa studi terbaru menemukan bahwa polikatilen merupakan
fitonutrien yang tak kalah penting dalam wortel. Polikatilen diketahui dapat
menghambat perkembangan sel kanker usus besar. studi juga menemukan
bahwa karotenoid tak hanya membantu mencegah kerusakan oksidatif pada
tubuh, tapi juga pada polikatilen.

27Cabai
Mungkin sebagian dari Anda belum tahu jika cabai sebenarnya kaya akan
vitamin C yang juga berfungsi sebagai antioksidan. Cabai juga dilengkapi
vitamin A, E, B kompleks, K, dan mineral penting lainnya. Pilih cabai merah
atau tunggu hingga cabai masak agar ketersediaan vitamin C dan
karotenoidnya maksimal.

28Paprika
Masih satu keluarga dengan cabai, paprika juga kaya akan unsur
antioksidan.

Studi dari Spanyol berusaha melihat ketersediaan vitamin C, E, dan 6 jenis


karotenoid (alfa karoten, beta karoten, likopen, lutein, cryptoxanthin,
zeaxanthin) di aneka makanan yang umum dikonsumsi di sana. Hasilnya,
hanya dua sayuran, yakni tomat dan paprika, yang mengandung setidaknya
2/3 dari nutrisi yang dicari. Paprika bahkan menyumbang 12% zeaxanthin
dan 7% vitamin C dari seluruh jenis makanan yang dikonsumsi partisipan.

29Bit
Bit, aatau akar bit, adalah sejenis umbi-umbian berwarna ungu yang umum
ditemukan di Amerika bagian utara.

Tak hanya mengandung lutein dan zeaxanthin yang bermanfaat bagi


kesehatan mata, bit jgua memiliki fitonutrien unik bernama betalain. Dua di
antara betalain ini, betanin dan vulgaxanthin, berfungsi sebagai antioksidan,
anti inflamasi, dan detoksifikasi.

Studi lab terbaru menunjukkan bahwa betanin yang diekstrak dari bit dapat
mengurangi pertumbuan sel tumor otak.

30Terong
Semua jenis terong kaya akan asam klorogenat yang berfungsi mencegah
pembentukan plak pada dinding arteri. berdasarkan penelitian USDA di
Maryland, terong dapat menurunkan kadar kolesterol dan membuat kerja
dinding arteri lebih santai sehingga risiko darah tinggi pun berkurang.

31Labu
Labu mengandung karotenoid berupa beta karoten yang memberinya warna
oranye dan menyehatkan mata. Tak hanya itu, biji labu ternyata juga kaya
akan vitamin E dalam berbagai bentuk. Dua di antaranya hadir dalam bentuk
alfa tocomonoeol dan gamma tocomonoeol yang juga memiliki manfaat
antioksidan.

32Wijen
Di balik bentuknya yang mini, wijen kaya akan antioksidan kuat seperti IP-6,
lignan, sesamin, sesaminol, vitamin E, lesitin, dan linoleat. IP-6 atau fitat
merupakan salah satu senyawa anti kanker alami potensial. Umumnya, wijen
hitam mengandung antioksidan lebih tinggi dibandingkan wijen coklat.

33Biji bunga matahari


Biji bunga matahari –ya, kuaci— merupakan sumber vitamin E yang sangat
baik untuk kesehatan kulit. Tak heran jika biji bunganya sering digunakan
sebagai produk kecantikan. Vitamin E juga dapat menetralisir radikal bebas
dan memberikan efek anti peradangan sehingga dapat meredakan gejala
asma, osteoartitis, dll.

34Jagung
Jagung mengandung antioksidan karotenoid yang memberikannya warna
kuning. Di antara karotenoid tersebut, yang paling menonjol adalah lutein
dan zeaxanthin. Lutein membantu melawan degenerasi manula dan
kebutaan. Salah satu studi dalam “Journal of Agricultural Food and
Chemistry” menemukan bahwa semakin lama jagung dimasak, semakin
tinggi kadar lutein di dalamnya.

35Bawang putih
Satu siung bawang putih mengandung vitamin A, B, C, selenium, potassium,
kalsium, magnesium, seng, dan zat besi. Bawang putih banyak digunakan
sebagai obat tradisional dan antibiotik alami. Di antaranya untuk
menurunkan tekanan darah dan kolesterol, detoksifikasi logam berat,
mencegah kanker, dan anti jamur.

Bawang merah mengandung polifenol, zat antioksidan penting bagi tubuh.


36Bawang merah
Bawang merah ternyata juga memiliki kandungan polifenol total yang tinggi,
bahkan lebih tinggi dari bawang putih, tomat, wortel, dan paprika merah.
Bawang merah juga termasuk sumber flavonoid quercetin terbaik di antara
sayuran lain. Hanya saja, flavonoid bawang merah cenderung terkonsentrasi
di lapisan umbi bagian luar. Pengupasan berlebihan justru bisa
menghilangkan 20% quercetin dan hampir 75% antosianin dari bawang
merah.

37Kacang pohon
Aneka kacang pohon seperti walnut, almond, hazelnut, dll kaya senyawa
fitokimia seperti resveratrol dan plant sterol yang membantu menurunkan
kolesterol. Kacang pohon juga dilengkapi mineral dan lemak sehat, terutama
walnut yang menjadi sumber omega 3 tertinggi di antara tumbuhan lain.

38Kayu manis
Kayu manis kaya akan polifenol dan prosianidin. Kandungan antioksidan ini
sangat kuat jika dibandingkan dengan rempah lain seperti jahe, mint, vanila,
licorice, dan beberapa antioksidan kimia tambahan. Kayu manis dapat
menghambat proses oksidasi lebih kuat dibandingkan antioksidan kimia dan
seluruh rempah tersebut kecuali mint.

39Kunyit
Kunyit mengandung kurkumin yang memiliki efek antioksidan dan anti
inflamasi sekaligus. Kunyit sendiri sudah sering digunakan sebagai obat
tradisional untuk mengobati nyeri sendi pada penderita rematik, pencegahan
kanker, dan perlindungan sistem kardiovaskular.

40Jahe
Ekstrak jahe diketahui memiliki efek antioksidan, anti inflamasi, dan anti
tumor terhadap sel tubuh. Saripatinya yang mengandung 5% gingerol
bahkan dapat membunuh sel kanker ovarium pada percobaan lab yang
dilakukan dr. Liu dari University of Michigan.

41Oregano
Oregano mengandung berbagai fitonutrien termasuk timol dan asam
rosmarinat yang berfungsi sebagai antioksidan. Dalam studi lab, oregano
memiliki kapasitas antioksidan lebih kuat dibandingkan antioksidan sintetik
yang biasa ditambahkan pada makanan.

Oregano adalah tanaman herbal yang biasa kita temukan terdapat pada
pizza ataupun spageti.

42Cengkeh
Cengkeh dikenal akan kemampuannya sebagai obat anti bakteri dan anti
jamur. Tak hanya itu, cengkeh juga efektif dalam meredakan peradangan
dan sakit gigi. Studi tahun 2009 lalu juga menemukan bahwa cengkeh
termasuk antioksidan alami terbaik karena memiliki kapastias tertinggi untuk
mengurangi peroksidasi lemak dan zat besi.

43Gandum utuh
Studi menunjukkan bahwa orang yang memakan setidaknya satu porsi
gandum utuh setiap hari memiliki risiko serangan jantung dan stroke yang
lebih rendah. Selain karena kandungan seng dan seleniumnya, gandum juga
memiliki senyawa fitokimia yang membantu melawan penyakit jantung dan
kanker.

44Kentang
Mungkin tidak banyak orang tahu jika kentang juga memiliki antioksidan
tinggi. Karotenoid terdapat di seluruh permukaan daging buah kentang.
Karotenoid ini umumnya berupa lutein, zeaxanthin, dan violaxanthin. Hanya
ada sedikit beta karoten karena kentang memang bukan sumber vitamin A
yang utama.

45Sorgum
Dikutip dari Wikipedia, Sorgum (Sorghum spp.) adalah tanaman serbaguna
yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan
baku industri. Sebagai bahan pangan ke-5, sorgum berada pada urutan ke-5
setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Sorgum merupakan makanan pokok
penting di Asia Selatan dan Afrika sub-sahara.

Popularitas sorgum mungkin masih kalah dibandingkan beras dan jagung di


Indonesia. Namun, siapa sangka jika sorgum ternyata berpotensi sebagai
sumber antioksidan terbaik. Studi dari University of Georgia 2010 lalu
bahkan menunjukkan bahwa senyawa antioksidan dan anti inflamasi pada
sorgum varietas sumac dan hitam lebih tinggi dibandingkan yang dimiliki
blueberry dan delima. Sayangnya, varietas ini masih dikembangkan dan
belum dilepas ke pasaran.

46Whey protein
Whey protein adalah bubuk protein yang dioleh dari susu sapi. Whey
menyediakan asam amino esensial yang penting untuk produksi antioksidan
glutathione. Whey juga mengandung glutamilsistein yang bersifat bioaktif
dlam produksi glutathione. Untuk mendapatkan hasil maksimal, pilih whey
berkualitas tinggi yang bebas dari bahan kimia, hormon, dan gula tambahan.

47
Kopi
Kopi mengandung antioksidan yang menawarkan perlindungan terhadap
sistem kardiovaskular. Dalam studi lab, asam kafeat juga bertindak sebagai
antioksidan di beberapa tahap perkembangan kanker. Asam kafeat berhasil
menurunkan tingkat inflamasi dan mendorong sel kanker untuk
menghancurkan dirinya sendiri.

Rekomendasi: Kopi – Baik atau Buruk untuk Kesehatan?


48Coklat
Coklat kaya akan antioksidan flavonoid bernama katekin. Antioksidan katekin
bahkan menyumbang 10% bobot bubuk kakao kering saat ditimbang.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa kadar antioksidan kakao dapat menurun
seiring dengan banyaknya proses yang mereka jalani. Pilihlah coklat hitam
berkualitas baik yang masih memiliki kadar kakao tinggi dan rendah gula
untuk mendapatkan manfaat antioksidan secara maksimal.

49Teh hijau
Teh hijau mengandung polifenol katekin dalam bentuk EGCG yang dpat
menurunkan risiko serangan jantung dan stroke, glaukoma, kolesterol, dll.
Studi juga menunjukkan bahwa EGCG dapat meningkatkan pembakaran
lemak dan mencegah obesitas. Sama seperti kakao, antioksidan teh hijau
dapat menurun akibat proses pengolahan sehingga Anda perlu cermat
memilihnya.

50Telur
Selama ini, telur dikenal dengan tingginya kandungan protein yang
dimilikinya. Namun para peneliti dari University of Alberta mengungkap
bahwa telur juga mengandung senyawa antioksidan. Mereka bahkan
mengatakan bahwa 2 butir kuning telur mentah memiliki senyawa
antioksidan hampir dua kali lebih banyak dari 1 buah apel dan hampir
separuh dari setengah porsi cranberry.

Namun senyawa ini berkurang hingga setengahnya jika telur digoreng atau
direbus, dan berkurang lebih banyak lagi jika dimasak dengan microwave.

Itu dia daftar makanan tinggi antioksidan terbaik untuk tubuh. Mengingat
kandungan antioksidan antara makanan satu dengan makanan lainnya tidak
sama, cobalah untuk memvariasikan dan mengkombinasikan beberapa
makanan dalam diet Anda sehari-hari. Perhatikan juga cara mengolahnya
karena dapat menurunkan atau bahkan menghilangkan antioksidan di
dalamnya. Umumnya, buah dan sayuran paling baik jika dimakan segar.
Namun, beberapa di antaranya, misalnya tomat, justru meningkat saat
dimasak dengan suhu yang tidak terlalu tinggi.

Anda mungkin juga menyukai