Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PANCASILA

IPTEK DALAM PRAKTEK KEBIDANAN


SILA KETIGA PERSATUAN INDONESIA

Makalah ini untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pancasila

Disusun Oleh:
Ayu apriliani
Edah machfudzoh
Fanni Ariva
Firyal Nadhifa Azzahra
Miranda Kharisma Putri
Mutiara Syifa Ayuningtyas
Nokia Puteri Mentari

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


2017/2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang IPTEK
dalam praktek kebidanan sesuai sila persatuan Indonesia.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap kita semua.

Jakarta, 7 November 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................

1.1 Latar Belakang......................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan Makalah....................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................

2.1 USG (ultrasonography)........................................................................


2.1.1 Pengertian...........................................................................
2.1.2 Manfaat...............................................................................
2.1.3 Dampak penggunaan...........................................................
2.2 Suntik KB.............................................................................................
2.2.1 Jenis KB..............................................................................
2.2.2 Cara kerja............................................................................
2.2.3 Keuntungan.........................................................................
2.2.4 Kerugian dan efek samping.................................................
2.3 Inkubator bayi.......................................................................................
2.4 Imunisasi bayi.......................................................................................
2.5 Bioteknologi Teraupetik .......................................................................
2.6 Fetal Doppler ........................................................................................
2.6.1 Aplikasi klinis ......................................................................................
2.7 Robotic Sugery......................................................................................
2.7.1 Keuntungan ..........................................................................................
2.7.2 Aplikasi dalam medis ............................................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................

3.1 Kesimpulan...........................................................................................
3.2 Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat
memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di
Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan karena : 1. Masih
terbatasnya orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama pendidikan tinggi. 2.
Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di Indonesia
untuk melakukan ahli teknologi. 3. Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam
masyarakat indonesia itu sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai
berkembang dimana ditandai dangan adanya perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian
seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan juga badan pengkajian dan penerapan teknologi
(BPPT). Realita yang memprihatinkan itu bukan dilihat dari prestasi beberapa bidang IPTEK
yang telah di capai seperti temuan aplikasi teknologi DNA, temuan bibit padi unggul, temuan
vector medan laju percepatan gerak lempeng teknologi, rancangan banunan pesawat remotely
pilotely piloted vehicle, memperoleh penghargaan internasional fellowship L’oreal-unesco
for woman in science, mendapat medali emas pada internasiaonal exhibition of invention new
techninique and peroduct memperoleh the first to nobel prize di bidang fisika tingkat SMA ,
hingga temuan nutrisi baru yang di sebut saputra, yang memang semua itu perlu di syukuri .
Tetapi keprihatinan itu muncul pergerakan dampak perkembangan IPTEK itu memang tidak
segaris lurus dangan pencipta kesejahteraan masyarakat dalam rangka kebijakan IPTEK
secara nasional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan USG (Ultrasonography) ?
2. Apakah yang dimaksud dengn suntik KB ?
3. Apakah yang dimaksud dengan inkubator bayi ?
4. Apakah yang dimaksud dengan imunisasi ?
5. Apakah yang dimaksud dengan bioteknologi teraupetik ?
6. Apakah yang dimaksud dengan Fetal Doppler ?
7. Apakah yang dimaksud dengan Robotic Sugery ?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui definisi dari USG (Ultrasonography)
2. Untuk mengetahui definisi dari Suntik KB
3. Untuk mengetahui definisi dari inkubator bayi
4. Untuk mengetahui definisi dari imunisasi
5. Untuk mengetahui definisi dari bioteknologi teraupetik
6. Untuk mengetahui definisi dari fetal doppler
7. Untuk mengetahui definisi dari robotic sugery
BAB II

PEMBAHASAN

Dalam penerapannya, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dijauhkan dari
komputer yang merupakan suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas,
seperti menerima input, memproses input tersebut.
Sesuai programnya, menyimpan perintah dan hasil dari pengolahan,menyediakan output
data membentuk informasi dimana Ilmu teknologi yang canggih tercipta dan di kembangkan
pastinya karena memiliki tujuan dan fungsi-fungsi tertentu. Begitu pula dengan komputer
sebagai alat dari teknologi yang canggih. Sebagai alat canggih yang memiliki banyak fungsi,
komputer pun ikut berperan di dalam dunia kesehatan khususnya pada alat-alat medis seperti
doppler, inkubator, dan USG (Ultra Sonografi), dll.

2.1 USG (Ultrasonography)


2.1.1 Pengertian

USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz- 2000 kHz)
yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan USG
diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu,
tepatnya sekitar tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam
bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran pertama kali
diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.

Teknologi transduser digital sekitar tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang


ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih
jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini.
Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebangai berikut, pertama, gelombang akan
diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam
komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser
yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi.
Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
Pada saat ini USG dalam kebidanan, bertujuan untuk membantu mendiagnosis
perkembangan janin pada setiap trimester.Pada kehamilan trimester pertama tujuan USG
adalah meyakinkan adanya kehamilan, menduga usia kehamilan dengan mencocokkan
ukuran bayi, menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan kelainan bawaan, menentukan
penyebab pendarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda (misalnya kehamilan
ekstipok), menentukan lokasi janin apakah di dalam atau di luar rahim, menentukan kondisi
janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin, dan mendiagnosis adanya janin
kembar. Sedangkan di trimester kedua dan ketiga adalah untuk menilai jumlah air ketuban,
menetukan kondisi plasenta, menentukan ukuran janin, memeriksa kondisi janin lewat
pengamatan aktivitasnya, menentukan letak janin apakah sungsang atau terlilit tali pusat,
serta untuk melihat kemungkinan adanya tumor.

2.1.2 Manfaat

Ultransonografi atau USG memiliki banyak manfaat. Alat yang menggunakan gelombang
suara ini digunakan dalam dunia kedokteran kandungan sejak 1961. Tidak ada efek samping
berarti dari USG asal tidak digunakan terus menerus selama berjam-jam. Beberapa hal yang
bisa diketahui dari penggunaan USG antara lain adalah :

1) Konfirmasi kehamilan : Di usia kehamilan lima setengah minggu, embrio dapaT


dilihat lewat USG. Di usia 7 minggu, detak jantung janin dapat diketahui
2) Usia kehamilan : ukuran tubuh fetus biasanya digunakan untukj mengukur usia
kehamilan. Ukuran ini bisa diketahui lewat pemantauan dengan USG > Tanggal
persalinan pun dapat diperkirakan dengan mudah.
3) Pertumbuhan dan perkembangan janin
4) Ancaman keguguran : jika terjadi pendarahan vagina awal, USG dapat menilai
kesehatan dari tetus. Detak jantung janin jelas berarti prospek yang baik untuk
melanjutkan kehamilan
5) Plasenta bermasalah : USG dapat menilai kondisi plasenta dan menilai adanya
masalah seperti plasenta previa (plasenta menutup jalan lahir)
6) Hamil ganda/kembar : jumlah fetus dapat dipastikan lewat USG. Karena itu, bila ada
bayi kembar, orangtua dapat mengetahuinya sejak awal.
7) Ukuran cairan ketuban : lewat USG, cairan ketuban bisa diukur. Jumlah cairan
ketuban yang berlebih maupun kurang dapat mempengaruhi kondisi janin. Mengecek
lewat USG sangat bermanfaat untuk keperluan ini.
8) Kelainan posisi janin : kelainan posisi atau letak janin seperti sungsang dan melintang
juga bisa dipantau lewat alat canggih ini
9) Jenis kelamin bayi : bagi banyak orang, hal ini merupakan abgian terpenting dalam
proses kontrol kehamilan.

1. Pada kehamilan trimester I:


a. Menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi.
b. Menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan adanya kelainan atau cacat
bawaan.
c. Meyakinkan adanya kehamilan.
d. Menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini pada kehamilan
muda,misalnya kehamilan ektopik.
e. Mencari lokasi alat KB yang terpasang saat hamil, misalnya IUD.
f. Menentukan lokasi janin, di dalam kandungan atau di luar rahim.
g. Menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin.
h. Mendiagnosa adanya janin kembar bila rahimnya terlalu besar.
i. Mendeteksi berbagai hal yang mengganggu kehamilan, misalnya adanya kista,
Mioma

2. Pada kehamilan trimester II & III:


a. Untuk menilai jumlah air ketuban. Yaitu bila pertumbuhan rahim terlalu cepat
disebabkan oleh berlebihnya cairan amnion atau bukan.
b. Menentukan kondisi plasenta, karena rusaknya plasenta akan menyebabkan
terhambatnya perkembangan janin.
c. Menentukan ukuran janin bila diduga akan terjadi kelahiran prematur. Jadi,
lebih ke arah pertumbuhan janinnya normal atau tidak.
d. Memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktivitasnya, gerak nafas, banyaknya
cairan amnion, dsb.
e. Menentukan letak janin (sungsang atau tidak) atau terlilit tali pusar sebelum
persalinan.
f. Untuk melihat adanya tumor di panggul atau tidak.
g. Untuk menilai kesejahteraan janin (bagaimana aliran darah ke otaknya, dsb).
Dengan demikian, jika hasilnya menunjukkan hasil yang tidak normal, maka kita
dapat bertindak lebih cepat untuk menyelamatkan janin. Karena gangguan aliran darah pada
janin dapat mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat dan pada keadaan yang sudah berat
dapat mengakibatkan kematian.

2.1.3 Dampak Penggunaan

Sejumlah wanita berpendapat, pemeriksaan USG yang terlampau sering dapat


menyebabkan kerusakan janin dalam kandungan. Akhirnya, ketika menjalani kehamilan,
mereka hanya bersedia sekali atau dua kali menjalani pemeriksaan USG.

Sebenarnya, anggapan tersebut keliru. Menurut sejumlah studi eksperimental pada


manusia dan hewan yang dilakukan di manca negara, tak pernah ditemukan efek negatif
akibat penggunaan USG. Sementara, dalam situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),
disebutkan bahwa USG baru berakibat negatif jika telah dilakukan sebanyak 400 kali. USG
memang tak berbahaya buat janin. Sebab, USG tak mengeluarkan radiasi gelombang suara
yang bisa berpengaruh buruk pada otak si jabang bayi. Hal ini berbeda dengan penggunaan
sinar rontgen.

Dampak yang timbul dari penggunaan USG hanya efek panas yang tak berbahaya
bagi ibu maupun bayinya. Pada kepentingan tertentu, misalnya kehamilan resiko tinggi,
seharusnya sang ibu semakin sering menjalani pemeriksaan USG. Tujuannya, agar cepat
terdeteksi jika ada perkembangan yang tak dikehendaki. Misalnya, pada kasus bayi kembar,
jika tanpa USG, Bagaimana kita tahu, kalau bayi yang satu dapat makan, sementara yang satu
lagi tidak. Memang tidak bisa dideteksi, kecuali kita punya kemampuan supranatural.

2.2 Suntik KB
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan
melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin
banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif
murah dan aman. Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan
kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai
suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang
tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama
maksimal 5 tahun.
2.2.1 Jenis KB suntik
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
a. Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
b. Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston.

2.2.2 Cara kerja


a. Menghalangi ovulasi (masa subur)
b. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
c. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
d. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
e. Mengubah kecepatan transportasi sel telur.

Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah kehamilan selama
jangka waktu tertentu (antara 1 – 3 bulan). Cairan tersebut merupakan hormon sistesis
progesteron. Pada saat ini terdapat dua macam suntikan KB, yaitu golongan progestin seperti
Depo-provera, Depo-geston, Depo Progestin, dan Noristat, dan golongan kedua yaitu
campuran progestin dan estrogen propionat, misalnya Cyclo Provera.

Hormon ini akan membuat lendir rahim menjadi kental, sehingga sel sperma tidak
dapat masuk ke rahim. Zat ini juga mencegah keluarnya sel telur (ovulasi) dan membuat
uterus (dinding rahim) tidak siap menerima hasil pembuahan.

Hanafi Hartanto (1996) menjelaskan mekanisme kerja kontrasepsi suntik dalam dua
bagian, yaitu primer dan sekunder. Mekanisme primer adalah mencegah ovulasi. Pada
mekanisme ini, kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LH. Respons kelenjar
hipofise terhadap gonadotropin-releasing hormon eksogenous tidak berubah, sehingga
memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di hipofise.

Ini berbeda dengan pil oral kombinasi (POK), yang tampaknya menghambat ovulasi
melalui efek langsung pada kelenjar hipofise. Penggunaan kontrasepsi suntikan tidak
menyebabkan keadaan hipo-estrogenik. Pada pemakaian KB Suntik Depoprovera,
endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Sering
stroma menjadi oedematous. Dengan pemakaian jangka lama, endometrium dapat menjadi
sedemikian sedikitnya, sehingga tidak didapatkan atau hanya terdapat sedikit sekali jaringan
bila dilakukan biopsi. Tetapi, perubahan-perubahan tersebut akan kembali menjadi normal
dalam waktu 90 hari setelah suntikan berakhir.

Pada mekanisme sekunder, lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga
merupakan barier terhadap spermatozoa. Mekanisme sekunder ini juga membuat endometium
kurang layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi. Mekanisme ini mungkin juga
mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopii.

Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks


sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga mencegah
pelepasan sel telur yang dikeluarkan tubuh wanita. Tanpa pelepasan sel telur, seorang wanita
tidak akan mungkin hamil. Selain itu pada penggunaan Depo Provera, endometrium menjadi
tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Sedangkan hormon progestin dengan
sedikit hormon estrogen akan merangsang timbulnya haid setiap bulan.

2.2.3 Keuntungan
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka
kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu
kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu
dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk
pengobatan kanker bagian dalam rahim.

Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh
pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan
dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik
yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung
dan reaksi penggumpalan darah.

Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu
menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali
melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya
saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat
cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali
Cyclofem.
2.2.4 Kerugian dan efek samping
a. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak
atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
g. ada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.

Efek yang terakhir dan efek peningkatan berat badan terjadi karena pengaruh
hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk
mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang
telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak,
sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat
badan bertambah dan menurunnya gairah seksual.

Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga organ
yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai kandungan air yang
sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai akibat sampingan dari hormon
progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga merasa sakit (dispareuni) saat melakukan
hubungan seksual, dan jika kondisi ini berlangsung lama akan menimbulkan penurunan
gairah atau disfungsi seksual pada wanita.
Cara pemberian
a. Waktu Pemberian
 Setelah melahirkan : hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
 Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah
keguguran (asal ibu belum hamil lagi)
 Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
b. Lokasi Penyuntikan
 Daerah bokong/pantat
 Daerah otot lengan atas .
2.3 Inkubator Bayi
Inkubator Bayi merupakan salah satu alat medis yang berfungsi untuk menjaga suhu
sebuah ruangan supaya suhu tetap konstan /stabil. Pada modifikasi manual-otomatis.
inkubator bayi , terdapat sebuah boks kontrol yang dibagi menjadi 2 bagian (bagian atas dan
bagian bawah). Boks bagian atas digunakan untuk meletakkan sensor , display sensor
,kontroler , rangkaian elektronik. Sedangkan pada boks bagian bawah dibagi menjadi 3
ruangan yang dibatasi dengan sekat yang digunakan untuk meletakkan heater , tempat /
wadah air dan kipas. Sensor yang digunakan adalah sensor suhu (PT100) dan sensor
kelembapan , dimana sensor suhu PT100 dan sensor kelembapan diletakkan di dalam
bokstidur bayi (di luar boks kontrol).

Pada sensor suhu PT100 dan sensor kelembapan terdapatdisplay yang sekaligus
sebagai driver sensor yang digunakan untuk mengetahui sertamemberikan setting suhu dan
kelembapan dalam ruangan boks tidur bayi sesuai yang dikehendaki. Yang menjadi actuator
dari alat ini adalah heater dan kipas. Heater berfungsi sebagai pemanas ruangan , sedangkan
kipas berfungsi untuk menyalurkan udara panas yangdipancarkan heater menuju ruangan
tempat air dan menuju boks tidur bayi melalui selang. Sebagai kontrolernya , digunakan
sebuah PIC Microchip 16F877A. Dimana PIC tersebutjuga berfungsi untuk menghubungkan
boks kontrol dengan komputer (CPU) secara serialsupaya dapat memberikan tampilan serta
dapat memberikan setting suhu sesuai denganyang dikehendaki melalui komputer.Inkubator
merupakan salah satu (cara ke 4) dr lima cara menghangatkan & mempertahankan suhu tubuh
(kontak skin dg skin; kangaroo mother care/KMC;pemancar panas; ruangan yg hangat).
Dimana sebelumnya & sesudahnya dilakukan monitoring & evaluasi pengukuran suhu tubuh.

2.4 Imunisasi Bayi


Bayi sangat rentan terhadap penyakit karena di dalam tubuhnya belum terbentuk
sistem kekebalan tubuh yang kuat. Dengan melakukan imunisasi pada bayi, berarti Anda
melindungi bayi anda dari berbagai penyakit. Vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh anak
anda akan membantu sistem kekebalan tubuh anak untuk membentuk antibodi yang berfungsi
untuk melawan virus atau bakteri yang masuk ke tubuhnya. Ini dapat mencegah anak terkena
berbagai macam penyakit yang berbahaya. Lebih jauh dari itu, imunisasi dapat
menyelamatkan hidup anak Anda. Pada zaman dahulu, banyak anak menderita sakit seperti
polio, dan penyakit tersebut menyebabkan banyak anak meninggal dunia. Dengan kemajuan
ilmu dan teknologi, vaksin diciptakan untuk memberantas penyakit tersebut dan hasilnya
sekarang sudah sedikit anak-anak yang menderita penyakit berbahaya.

Dampak yang ditimbulkan setelah imunisasi mungkin menyebabkan anak Anda


menderita demam, nyeri atau kemerahan di tempat suntikan, anak tidak ingin makan, dan
lainnya. Namun, hal ini normal terjadi dan tidak akan berlangsung lama, ini merupakan
respon tubuh terhadap zat baru yang masuk ke dalam tubuh. Rasa sakit yang ditimbulkan ini
jauh lebih baik ketimbang rasa sakit yang dirasakan anak jika tidak diberi imunisasi, anak
bisa menderita penyakit yang lebih berbahaya, bahkan dapat menyebabkan kematian, jika ia
tidak mendapatkan imunisasi.

Di Indonesia, tiap bayi di bawah umur satu tahun harus mendapatkan imunisasi
dasar lengkap. Imunisasi ini berguna untuk mencegah bayi terkena penyakit polio, campak,
tuberkulosis (TBC), difteri, pertusis atau batuk rejan, tetanus, dan hepatitis B. Imunisasi dasar
lengkap ini terdiri dari 5 jenis vaksin yang akan diberikan sesuai umur bayi, dan pemberian
setiap vaksinnya bisa dilakukan lebih dari satu kali. Dengan mendapatkan vaksin sesuai
umurnya, tubuh bayi dirangsang untuk membuat sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat
dengan membentuk antibodi sebagai perlawanan untuk menyerang penyakit berbahaya.

Berikut ini merupakan lima vaksin imunisasi dasar lengkap:


1) Vaksin hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B dan kerusakan hati. Vaksin
ini diberikan 1 kali pada bayi baru lahir yang berusia kurang dari 7 hari. Saat bayi
baru lahir, biasanya bayi akan langsung diberikan vaksin ini.
2) Vaksin BCG untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC). Vaksin ini diberikan 1
kali pada bayi yang berumur 1 bulan.
3) Vaksin DPT-Hepatitis B untuk mencegah difteri, pertusis, tetanus, dan hepatitis B.
Vaksin ini diberikan 3 kali, yaitu pada saat bayi berumur 2 bulan, 3 bulan, dan 4
bulan.
4) Vaksin polio untuk mencegah polio. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan dan
tungkai kaki dan lengan. Vaksin ini diberikan 4 kali, yaitu pada saat bayi berumur 1
bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
5) Vaksin campak untuk mencegah campak. Campak dapat menyebabkan komplikasi
radang paru, radang otak, dan kebutaan. Vaksin campak diberikan 1 kali saat bayi
berumur 9 bulan.
2.5 Bioteknologi Konvensinal
Penerapan bioteknologi konvensional dan modern dibidang kesehatan telah membawa
kemajuan yang pesat. Beberapa contoh penerapan bioteknologi teraupetik modern dibidang
kesehatan antara lain sebagai berikut.

1. Pembuatan hormone insulin


Pembuatan hormone insulin dillakukan dengan rekayasa genetic. Melalui rekayasa
genetika, manusia berhasil menyisipi bakteri Escherichia coli dengan gen pembentuk insulin
pada manusia. Gen penghasil insulin manusia tersebut dapat mengarakan sel E.coli untuk
menghasilkan insulin. Dengandemikian bakteri ini mampu membentuk insulin yang mirip
dengan insulin manusia. Insulin yang diperoleh dapat digunakan untuk mengobati penderita
diabetes. Insulin yang dibentuk bakteri ini terbukti lebih baik daripada insulin hewani dan
tidak menimbulkan dampak negative pada tubuh manusia.

2. Antibody monoclonal
Antibody merupakan protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh yang
befungsi melawan dan melindungi tubuh dari infeksi bakteri. Melalui rekayasa genetika
manusia dapat membuat antibody monoclonal. Antibody monoclonal adalah antibody yang
diperoleh dari penggabungan sel penghasil antibody dengan sel yyang terkena penyakit. Pada
teknologi antibody monoclonal digunakan sel-sel tumor dan sel-sel limfa manusia. Sel-sel
tumor dapat memperbanyak diri tanpa henti, sedangkan sel limfa sebagai antigen yang
menghasilkan antibody. Hasil penggabungan antara dua sel tersebut dinamakan hidroma. Sel
hidroma dapat mempoduksi antibody secara kontinyu. Antibody yang dihasilkan dapat
digunakan untuk menggobati penyakit kangker atau tumor. Antibody ini menyerang sel-sel
kangker tanpa merusak sel-sel yang sehat.

3. Interferon
Interferon merupakan sel-sel tubuh yang mampu menghasilkan senyawa kimia.
Senyawa kimia tersebut dapat membunuh virus. Interferon berguna untuk melawan infeksi
dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Produksi interferon dilakukan melalui rekayasa
genetika
4. Pembuatan vaksin
Pembuatan vaksin dilakukan melalu rekayasa genetika. Vaksin dibuat dengan
mengisolasi gen yang mengkode antigen dari mikroba yang bersangkutan. Gen tersebut
disisipkan pada plasmid yang sama tetapi telah dilemahkan. Mikroba yang telah disisi gen
tersebut akan membentuk antigen murni. Jika antigen ini disuntikkan pada manusia, sistem
kekebalan tubuh akan membentuk antibody yang berfungsi melawan antigen yang masuk
kedalalm tubuh. Selain bioteknologi modern, ada juga produk bioteknologi konversional
dibidang kesehatan yaitu antibiotic.

Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh mikrorganisme terutama bakteri
dan jamur yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri atau
mikrooganisme yang lain. Dengan demikian, antibiotic digunakan untuk melawan infeksi
bakteri atau jamur. Selain itu, ada juga vaksin yang dibuat dnegan menerpkan biteknologi
konvesional. Pmbuatan vaksin jenis ini tidak melalui rekayasa genetika. Vaksin ini berasal
dari mikroorganisme yang telah dilemahkan. Vaksin dimasukan ke dalam tubuh manusia
dengan suntikka atau oral. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh manusia aktif melawan
mikroorganisme tersebut.

2.6 Fetal Doppler


Fetal doppleradalah alat diagnostic yang digunakan untuk mendekteksi denyut jantung
bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik. Alat ini sangat
berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin dan aman digunakan dan bersifat non
invasive.

2.6.1 aplikasi klinis


1. mendekteksi dan mengukur kecepatan aliran darah dengan sel darah merah sebagai
reflector yang bergerak.
2. pada bidang kebidanan alat ini fungsiya dispesifikan untuk menghitung jumlah dan menilai
ritme denyut jantung bayi.

2.7 Robotic Sugery


Robotic sugery adalah bentuk dari penerapaan teknologi kedoteran yang
menggunakan sistem robot untuk membantu prosedur pembedahan. Walaupun bersifat
robotic yang dilengkapi computer, sistem ini tidak dapat mengambil keputusan sendiri dalam
pembedahan, jadi dokter ahli masih berperan dalam tindakan operasi.
Ahli bedah menggunakan sistem computer untuk mengontrol lengan robot dan ujung
efektor, dapat juga menggunkan telemanipulator untuk imputnya. Tujuan utama adalah untuk
mengurangi atau menghilangkan trauma jaringan yang biasanya didapatkan pada operasi
terbuka.

2.7.1 keuntungan
1. lebih presisi
2. sayatan yang lebih kecil
3. megurangi kehilangan darah
4. waktu penyembuhan lebih cepat
5. angak kesakitan lebih rendah
6. Kepuasan pada hasil operasi lebih tinggi.

2.7.2 aplikasi dalam medis


1. ilmu kebidanan
2. onkologi
3. urologi
4. bedah thorax
5. bedah onkologi
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dalam kehidupan modern ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak
dapat di pungkiri lagi keberadaannya, termasuk dalam praktek kebidanan. Menurut sila
persatuan indonesia ada beberapa ilmu penegetahun dan teknologi dalam praktek kebidanan
yang digunakan yaitu meliputi USG yang merupakan suatu alat dalam dunia kedokteran
yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi
yang tinggi (250 kHz- 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor.
Kontrasepsi suntikan yaitu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal. Inkubator bayi yang merupakan salah satu alat medis yang berfungsi
untuk menjaga suhu sebuah ruangan supaya suhu tetap konstan /stabil. Imunisasi yaitu
pemberian vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh anak yang akan membantu sistem
kekebalan tubuh anak untuk membentuk antibodi yang berfungsi untuk melawan virus atau
bakteri yang masuk ke tubuhnya. Ini dapat mencegah anak terkena berbagai macam penyakit
yang berbahaya. Fetal Doppler adalah alat diagnostic yang digunakan untuk mendekteksi
denyut jantung bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik. Alat
ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin dan aman digunakan dan
bersifat non invasive. Robotic sugery adalah bentuk dari penerapaan teknologi kedoteran
yang menggunakan sistem robot untuk membantu prosedur pembedahan. Masing- masing
memilik kelebihan dan kekurangannya. Tergantung bagaimana kita menyikapinya untuk
memilah dan menggunakan alat tersebut dengan melihat resiko atau efek sampingnya mana
yang aman untuk kita gunakan dan mana yang tidak sehingga kita dapat merasa nyaman.

3.2 SARAN

Dari kesimpulan diatas maka dapat disarakan bahwa untuk menggunakan alat IPTEK kita
diminta untuk lebih menyikapinya dengan memilah dan menggunakan alat tersebut dengan
melihat resiko atau efek sampingnya mana yang aman untuk kita gunakan dan mana yang
tidak sehingga kita dapat merasa nyaman. Dan menggunakannya dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/amp/s/akbarrasidy.wordpress.com/2014/01/10/bioteknologi-dalam-
bidang-kesehatan/amp/?espv=1
http://www.academia.edu/10351057/MAKALAH_BABY_INCUBATOR
https://forbetterhealth.wordpress.com/2008/11/19/kontrasepsi-suntik/
https://www.scribd.com/document/327741139/Iptek-Dalam-Praktik-Kebidanan
https://janewinarni.wordpress.com/usgultrasonography/
http://mahliabarca.blogspot.co.id/2017/01/makalah-program-imunisasi-pada-bayi_8.html

Anda mungkin juga menyukai