DISUSUN OLEH:
Penulis
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
iv
Daftar Gambar
Gambar 1 AON (Activity On Node) ........................................................................................ 15
v
Daftar Tabel
Tabel 1 Tabel kegiatan ............................................................................................................. 15
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Bagaimana implementasi dari manajemen resiko pada proyek yang sedang
dikerjakan?
Ruang lingkup materi dibatasi pada teknik penjadwalan menggunakan Gantt Chart,
desain rancangan dengan menggunakan pemodelan UML, penentuan biaya dengan Cost
Management Analysis, danmanajemen resiko dengan Risk Management. Akad yang
digunakan adalah murabahah.Bahasa pemograman menggunakan PHP.
BAB I : Pendahuluan
2
BAB III : Anlisa Masalah
BAB IV : Penutup
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
2.3 Manajer Proyek
Menurut Project Mangement Body of Knowledge Guide (PMI 2001) mengatakan
bahwa manajer proyek seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah
proyek. Menurut Ritz (1994) seorang manajer proyek berasal dari suatu institusi atau
seorang pengusaha yang sinonim dengan pengurus, eksekutif, supervisor dan boss.
5
Membuat daftar detil Menentukan rencana kontingensi
aktifitas(WorkBreakdown
Structure-WBS)
mengestimasi waktu yang di Mengidentifikasi ketergantungan
butuhkan
membangun flow cart Berpartisipasi dalam meninjau
manajemen proyek dari awal ulang fase-fase proyek
Mengidentifikasi sumber Mengatur proses perubahan
daya yang dibutuhkan serta
anggaran
Melaporkan suatu proyek
6
1. Stakeholder utama merupakan stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan secara
langsung dengan suatu kebijakan, program, dan proyek. Mereka harus ditempatkan
sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan.
a. Masyarakat dan tokoh masyarakat : Masyarakat yang terkait dengan proyek, yakni
masyarakat yang di identifkasi akan memperoleh manfaat dan yang akan terkena
dampak (kehilangan tanah dan kemungkinan kehilangan mata pencaharian) dari
proyek ini. Tokoh masyarakat : Anggota masyarakat yang oleh masyarakat
ditokohkan di wilayah itu sekaligus dianggap dapat mewakili aspirasi masyarakat
b. Pihak Manajer publik : lembaga/badan publik yang bertanggung jawab dalam
pengambilan dan implementasi suatu keputusan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemangku_kepentingan
7
2.6.1 Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management)
Project Scope Management mendefinisikan ruang lingkup pekerjaan (scope) yang
harusdilakukan untuk menghasilkan deliverable sesuai dengan spesifikasi dan jangka
waktu yang telah ditetapkan. Deliverable yang dimaksud bisa berupa: produk, jasa,
prosedur, sistem, maupun keluaran dalam bentuk lain. Pembahasan Project Scope
Management meliputi:
a. Scope planning;
b. Scope definition;
c. Work Breakdown Structure;
d. Scope verification;
e. Scope control.
8
3. Penganggaran Biaya (Cost Budgeting)
Melibatkan pengalokasian pemikiran biaya keseluruhan terhadap peralatan kerja
individu untuk membangun sebuah dasar untuk pengukuran kerja. Keluaran
utama dari proses ini adalah dasar biaya (cost baseline).
4. Pengontrolan Biaya (Cost Control)
Melibatkan pengontrolan perubahan terhadap anggaran proyek. Keluaran
utamanya adalah revisi perkiraan biaya, update penganggaran, tindakan
pembetulan, perkiraan pada penyelesaian, dan pelajaran yang didapat.
9
Menurut Schwalbe, Gantt Chart menyediakan suatu format standar untuk
menggambarkan informasi mengenai jadwal proyek dengan menampilkan
kegiatan proyek, jadwal mulai dan jadwal selesai dalam format kalender.
b. Critical Path Method ( CPM )
Menurut Schwalbe, Critical Path Method (CPM ) juga disebut Critical Path
Analysis adalah suatu teknik analisa jaringan proyek yang digunakan untuk
meramalkan total jangka waktu proyek. Alat yang penting ini digunakan dalam
memprediksi total waktu proyek. Suatu Critical Path untuk suatu proyek adalah
rangkaian aktivitas dari awal proyek dikerjakan sampai proyek tersebut
diselesaikan. Menggunakan network diagram dan mempunyai sedikit slack atau
float adalah waktu dari aktivitas yang mungkin tertunda tanpa menunda suatu
aktivitas atau tanggal penyelesaian proyek.
10
Proses utama yang terlibat didalam manajemen sumber daya manusia proyek
adalah :
Perencanaan Sumber Daya Manusia mengidentifikasi dan mendokumentasikan
perananan seseorang dalam proyek, tanggung jawabnya dan bagaimana relasi
pelaporan orang tersebut dengan orang-orang lain dalam proyek
- Akuisisi Tim Proyek usaha untuk mendapatkan sumber daya manusia sesuai
kebutuhan untuk menyelesaikan proyek.
- Membangun Tim Proyek Meningkatkan kompetensi dan interaksi anggota tim
proyek, baik secara individual maupu secara berkelompok untuk meningkatkan
kinerja proyek.
- Mengelola Tim Proyek Memantau kinerja tim proyek dengan memberikan
masukan atau motivasi, solusi ataupun sekedar koordinasi dalam rangka
meningkatkan kinerja proyek.
11
Melibatkan pengevaluasian resiko dan interaksi resiko untuk menafsirkan
kemungkinan output proyek. Alat atau teknik untuk menghitung resiko yaitu
jumlah uang yang diharapkan, menghitung riter resiko, estimasi PERT, simulasi,
dan penilaian dari para ahli.
4. Perencanaan Tangapan Terhadap Resiko (Risk Response Planning)
Melibatkan pengambilan langkah-langkah untuk meningkatkan peluang dan
mengembangkan tanggapan terhadap ancaman. Keluaran dari proses
pengembangan tanggapan terhadap resiko ini adalah perencanaan manjemen
resiko.
5. Pengontrolan dan Pengawasan Resiko (Risk Monitoring and Control)
Melibatkan pengawasan terhadap resiko yang diketahui, identifikasi resiko-resiko
baru, mengurangi resiko, dan mengevaluasi keefektifan dari penurunan resiko
seluruhnya dalam daur hidup proyek. Keluaran utama dari proses ini adalah
tindakan pembetulan terhadap tanggapan resiko dan update perencanaan
manajemen resiko.
12
Melibatkan evaluasi secara menyeluruh kinerja proyek untuk meyakinkan proyek
akan memenuhi standar kualitas yang diinginkan. Proses peyakinan kualitas
melibatkan pengambilan tanggung jawab untuk kualitas selama proyek
berlangsung hingga proyek berakhir.
3. Pengontrolan kualitas (Quality Control)
Melibatkan pengawasan hasil proyek khusus untuk meyakinkan apakah proyek
sudah selesai dengan standar kualitas yang berhubungan sementara
mengidentifikasi cara untuk meningkatkan kualitas secara menyeluruh.
13
Menurut Schwalbe, Manajemen intergritas proyek meliputi proses yang terlibat
didalam mengkoordinasi semua area pengetahuan manajemen proyek lain melalui
dalam hidup proyek. Hal ini meyakinkan bahwa semua elemen dari proyek digunakan
bersama pada waktu yang tepat untuk mensukseskan suatu proyek. Proses utama yang
terlibat di dalam manajemen intergritas proyek adalah :
14
BAB III
ANALISA MASALAH
3.1 AON
Activity on node (AON), yang mana kegiatan digambarkan pada node dalam hal ini
garis panah (arrow) merupakan hubungan logis antar kegiatan. Berikut adalah gambar
AON dan table kegiatan yang digunakan dalam pembuatan aplikasi murabahah.
A Perencanaan - 3
B Analisis A 2
C Design B 4
D Implementasi C 7
E Pengujian sistem D 1
Total 17
15
Gambar 2 Forward Pass
Kegiatan Waktu ES EF LS LF
A 3 0 3
B 2 3 5
C 4 5 9
D 7 9 16
E 1 16 17
Kegiatan Waktu ES EF LS LF
A 3 0 3 0 3
B 2 3 5 3 5
C 4 5 9 5 9
D 7 9 16 9 16
E 1 16 17 16 17
16
3.3 Critical Path Method (CPM)
Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis kegiatan / aktivitas-aktivitas
ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total. Critical Path sebuah
proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang memungkinkan
agar proyek dapat diselesaikan. Berikut adalah analisa Critical Path pada kegiatan proyek:
Keterangan :
A = Tahap perencanaan
B = Tahap analisis
C = Tahap desain
D = Tahap implementasi
E = Tahap pengujian
A 3 0 3 0 3 0 0 Ya
B 2 3 5 3 5 0 0 Ya
C 4 5 9 5 9 0 0 Ya
D 7 9 16 9 16 0 0 Ya
E 1 16 17 16 17 0 0 Ya
17
3.4 Durasi
Durasi dibawah ini akan menampilkan penjabaran waktu berapa lama proyek aplikasi
pembiayaan murabahah KSU SRI Limo, berikut dibawah ini:
18
Gambar 6 Jadwal durasi bagan (2)
WBS disusun bedasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek yang meliputi
kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-
bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan
yang cukup terperinci, yang disebut sebagai Wok Breakdown Structure. Pada prinsipnya
Work Breakdown Structure (WBS) adalah pemecahan atau pembagian pekerjaan ke dalam
bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan).
19
Gambar 7 Work Breakdown Structure
20
Gambar 9 Gantt Chart
21
3.7 Resource Sheet
Resource sheet merupakan seluruh lembar kerja yang berisi daftar nama Resource
beserta seluruh detailnya. Gambar berikut menunjukkan daftar sumber daya yang
digunakan dalam pengerjaan proyek.
Analisis biaya yang diperlukan untuk seluruh kegiatan dalam pembuatan aplikasi
pembiayaan Murabahah. Berikut merupakan Analisis biaya yang diperlukan pada seluruh
task dalam pembuatan aplikasi Murabahah pada KSU SRI Limo.
22
Gambar 13 Cost Management (2)
23
3.8 Risk Manajemen
Akar Penanggung
No Peringkat Resiko Deskripsi Kategori Pemicu Tanggapan Kemungkinan Dampak Severity
Penyebab Jawab
1 2 Perubahan Aplikasi yg Perencanaan Ide-ide baru Diagram Melakukan Analis Sistem 7 8 56
diagram dibangun tidak kurang pengontrolan
sesuai dengan lengkap desain sistem
model yang sudah
ditentukan
sebelumnya
2 8 Pemograman waktu yang Konstruksi Manajemen Pengontrolan Melakukan Programmer 8 9 72
dibutuhkan dalam waktu manajemen pengawasan
tahap pengkodean waktu yang dan
program tidak buruk pengontrolan
cukup sesuai dalam
dengan jadwal manajemen
waktu
3 7 Kesalahan Tampilan aplikasi Konstruksi Pengetahuan Pengetahuan Menambah Programmer 4 5 20
tampilan yang telah desain pengetahuan
aplikasi dibangun tidak aplikasi yang desain
sesuai dengan kurang aplikasi
permintaan client
24
6 3 Penyimpanan Data tidak Konstruksi Pembuatan Kesalahan Membangun Programmer 7 9 63
data terhubung dan database pembuatan database dan
tidak tersimpan pada inisiasi
dengan baik pada database dan database
sistem inisiasi yang pada sistem
tidak tepat dengan teliti
pada tahap
pengkodean
5 8 Kesalahan Kurangnya Perencanaan Tidak ada Manajer Melakukan Manajer 1 2 2
komunikasi komunikasi inisiatif untuk tidak komunikasi
dengan pihak dengan pihak membangun berinisiatif dengan rutin
BMT BMT komunikasi seperti
melakukan
rapat yang
singkat
mengenai
sistem yang
dibangun
6 10 Training Trainer kurang Training Pengetahuan Pengetahuan Meningkatka Manajer 3 6 18
mengerti tentang aplikasi yang kurang n
sistem mengenai pengetahuan
sistem sistem
7 2 Kerusakan Hardware yang Konstruksi Kurangnya Pemakaian Pengontrolan Teknisi 3 9 27
Hardware digunakan untuk kehati-hatian hardware pemakaian
membangun tidak hardware
aplikasi dikontrol
rusak(con: CPU,
Hdd, RAM, dll)
8 3 Ketidakjelasan Dokumentasi yang Perancangan Kurangnya Sulit Memberikan Analis Sistem 7 8 56
dokumentasi kurang dipahami dan konfigurasi mengidentifi informasi
programmer Konstruksi informasi kasi dengan jelas
informasi dan selalu
yang ada membangun
komunikasi
dengan
programmer
25
9 5 Spesifikasi Tidak Instalasi Kurangnya Kurangnya memperbaiki IT Support 3 7 21
hardware yang memadainya informasi informasi , melengkapi
ada pada PC spesifikasi pengguna kebutuhan
client tidak hardware pada PC terhadap hardware
memadai client(RAM, spesifikasi maupun
harddisk, OS) sistem yang software
akan pendukung
digunakan untuk
menunjang
instalansi
26
BAB IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
Dalam mengembangkan sebuah proyek dibutuhkan implementasi management proyek
agar dapat mengurangi resiko biaya, waktu dan sumber daya yang telah ditentukan di awal
pembuatan proyek.
4.2 Saran
Sebaiknya pengembang lebih disiplin dalam mengerjakan proyek agar tidak kelebihan
biaya, waktu dan sumber daya yang telah ditentukan.
27
Daftar Pustaka
http://agustinariyanti.blogspot.com/2011/04/knowledge-area-manajemen-proyek.html
https://sitompulke17.wordpress.com/2010/11/16/pengertian-work-breakdown-structure-wbs/
http://rahmaekaputri.blogspot.com/2012/04/manajer-proyek.html
28