Anda di halaman 1dari 3

Tulisan merupakan hal yang vital dalam kehidupan kita sehari-hari.

Karena
pentingnya tulisan tersebut, maka setiap orang pasti mengenal yang namanya tulisan. Sejak
kita masih duduk di bangku sekolah dasar, hal yang pertama di ajari adalah bagaimana
caranya menulis. Mulai dari menulis huruf abjad, angka-angka, dan lainnya. Itu adalah salah
satu tanda bahwa menulis itu sangat penting bagi diri kita. Tak Cuma itu , tetapi bisa juga
bermanfaat bagi orang lain. Nah, sadarkah kita bahwa tanpa tulisan, kita akan merasa hampa?

Di era globlisasi sekarang ini, banyak terjadi perubahan-perubahan yang terkadang


cenderung mempengaruhi kita untuk menyesuaikan diri kita, hingga kita terjun, ikut
mengikuti perubahan-perubahan tersebut. Kita bisa mendapatkan berbagai informasi dari
berbagai sumber. Kita ingin mengetahui informasi mengenai hal-hal yang terjadi di dalam
negeri maupun yang di luar negeri, semua bisa kita dapatkan dengan mudah. Adanya koneksi
internet merupakan salah satu aspek yang mendukung hal tersebut. Di dalamnya, terdapat
banyak informasi-informasi yang sedang hits, atau bahkan yang tidak pernah kita ketahui
sebelumnya. Semua bisa kita dapatkan di sana. Dimana para bloger dari berbagai penjuru
dunia membicarakan hal-hal yang sedang hits tersebut. Ada yang menuangkannya dalam
bentuk tulisan, audio, video, dan lain sebagainya. Namun, yang paling sering kita temukan
adalah yang dalam bentuk tulisan, dimana bloger-bloger tersebut menyediakan artikel yang
berisi tentang opini mereka, opini orang lain, atau bahkan hanya atas paradigmanya sendiri.

Sebelum kita berada di era globalisasi ini, tentu saja ada era dimana segalanya belum
secanggih ini. Kita biasa menyebutnya zaman sejarah. Pada saat itu, banyak hal yang terjadi
sehingga membawa kita seperti sekarang ini. Contohnya, zaman penjajahan di Indonesia.
Sebelumnya, kita tidak akan bisa sebebas ini dalam bertindak. Banyak penindasan yang
terjadi , yang dilakukan oleh para penjajah kepada rakyat Nusantara. Hal-hal yang tidak
senonoh itu mereka lakukan, sehingga membuat suatu tekad muncul dari diri-diri rakyat
Indonesia pada masa itu. Mereka melakukan perlawanan kepada penajajah dengan kegigihan
dan keberanian yang kuat dalam diri mereka. Hingga akhirnya, Indonesia merdeka seperti
yang kita ketahui yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945. Kita bisa mengetahui semua sejarah-
sejarah tersebut sekarang, karena ada pakar-pakar sejarah atau sastrawan zaman dahulu, yang
menorehkan tinta emas mereka dalam tulisan-tulisan mengenai sejarah Indonesia. Ada yang
menuliskannya dalam bentuk puisi perjuangan, pantun perjuangan, novel perjuangan, atau
bahkan buku-buku sejarah yang sering kita jumpai saat kita belajar tentang sejarah di bangku
sekolah. Semuanya bisa kita ketahui melalui goresan-goresan tangan mereka.
Ajaibnya, ketika kita membaca tulisan-tulisan, misalnya puisi, pantun, ataupun novel,
kita selalu ingin memahami dan mengerti apa maksud dari tulisan tersebut. Nah, proses
pemahaman tersebut sebenarnya merupakan suatu proses dimana otak kita bekerja
sedemikian rupa untuk bisa memaknai tulisan tersebut. Kita berandai-andai, kita berimajinasi,
berusaha menyesuaikan diri dengan apa yang sedang, atau topik apa yang di bicarakan dalam
tulisan-tulisan tersebut. Disinilah imajinasi kita bekerja. Jika kita tidak dapat menangkap
maksud dari tulisan itu, biasanya kita akan di buat penasaran, sehingga kita akan terus
mencoba dan mencoba untuk memahaminya. Saat itulah imajinasi kita dilatih untuk bekerja
keras mendapatkan apa yang kita inginkan.

Sifat dasar manusia di lihat dari keterbukaannya dalam menghadapi masalah itu
terbagi menjadi 2, yaitu extrovet dan introvet. Seseorang yang extrovet, cenderung terbuka
kepada orang-orang terdekatnya. Ia menceritakan masalah yang sedang di hadapinya, demi
mencapai suatu solusi dari orang tempat curhatnya tersebut. Sedangkan untuk seseorang yang
tertutup, ia cenderung menyimpan atau memendam perasaannya. Ia tidak mau berbagi
tentang masalahnya. Bahkan ada yang sampai menuangkannya dalam bentuk tulisan. Entah
itu ia buat puisi, cerpen, atau menulis di buku diary favoritnya. Ia menuangkan semua uneg-
uneg dalam hatinya di kertas kosong, sampai ia merasa sedikit tenang.

Bukan hanya itu saja, setiap orang pasti memiliki pengalaman dalam hidupnya. Baik
itu, yang senang, sedih, susah, sakit, dan lain sebagainya. Seorang yang kreatif, akan
senantiasa menuangkan segala bentuk pengalamannya dalam tulisan-tulisan menarik. Baik
cerpen, novel, puisi, dan karya-karya yang lainnya. Ketika seseorang depresi, entah itu karena
masalah pribadi, kampus, keluarga, dan lain sebagainya, yang dapat mengganggu kosentrasi
kita dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, terlebih lagi jika sampai mengganggu proses
belajarnya, maka hal tersebut tentu saja membutuhkan penanganan yang serius. Ada yang
sampai ke dokter phsykologi, atau ahli jiwa, dan tidak sedikit juga bisa berhasil di tangani.
Nah, ternyata ada hal yang sangat efektif yaitu dengan menuangkannya dalam bentu tulisan.
Ketika Habibi di tinggal mati oleh istrinya, Ainun, sang penyemangat hidupnya, dokternya
mengatakan bahwa, tuangkan semua hal yang mengganggu pikiran mu dalam sebuah tulisan.
Tulis semua hal yang kamu ingat saat kamu bersama dengan istri mu. Tuangkan semuanya.
Dia melakukan hal tersebut, dan ternyata cara itu berhasil. Sedikit demi sedikit ia mulai bisa
menguasai dirinya dan mengatasi depresinya tersebut.
Terlepas dari itu semua, karena semua orang membutuhkan pengetahuan tentang
menulis, maka semua bidang pun butuh kehandalan dalam hal tulis menulis. Contohnya
dalam bidang ekonomi. Seorang produsen di tuntut untuk bisa menarik para konsumennya
agar menggunakan produk-produknya. Sehingga, tidak sedikit para produsen membuat
sesuatu yang menarik misalnya membuat iklan yang berwarna-warni, di dalamnya termuat
tulisan-tulisan yang di modifikasi sedemikian rupa sehingga menarik para pembacanya. Dan
tak sedikit juga yang terjerat akibat iklan-iklan tersebut. Namun begitulah dunia zaman
sekarang, jika kita tidak memiliki kepandaian dalam berproses dan bersaing di bidang
tersebut, maka tentu kita akan ketinggalan.

Banyak hal yang dapat kita peroleh dari pengetahuan mengenai menulis. Jadi, sudah
sepatutnya kita memanfaatkan pengetahuan kita tersebut dalam hal-hal yang positif. Kita
harus tau bagaimana memposisikan diri kita sebenarnya ketika kita sedang berada dalam
ambang persoalan. Atasilah semuanya dengan tindakan-tindakan positif yang dapat
bermanfaat bagi diri kita dan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai