PENDAHULUAN
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai kompresor, fan dan mulai
dari pengertian, jenis/tipe, bagian penyusun, prinsip kerja, masalah yang
sering timbul pada alat, dan perawatan yang dilakukan agar alat tetap terjaga
dan dapat bertahan lama
1.2. Tujuan
LANDASAN TEORI
A. Fan Sentrifugal
Keuntungan :
Cocok untuk tekanan statis tinggi (sampai1400 mmWC) dan suhu tinggi.
Rancangannya sederhana sehingga dapat dipakai untuk unit penggunaan
khusus
Dapat beroperasi pada aliran udara yang rendah tanpa masalah getaran
Sangat tahan lama
Efisiensinya mencapai 75%
Memiliki jarak ruang kerja yang lebih besar yang berguna untuk handling
padatan yang terbang (debu, serpih kayu, dan skrap logam)
Kerugian :
Hanya cocok untuk laju aliran udara rendah sampai medium
Kerugian :
Hanya cocok untuk layanan penggunaan yang bersih,
bukan untuk layanan kasar dan bertekanan tinggi.
Keluaran fan sulit untuk diatur secara tepat.
Penggerak harus dipilih secara hati-hati untuk
menghindarkan beban motor berlebih sebab kurva daya
meningkat sejalan dengan aliran udara.
Efisiensi energinya relative rendah (55-65%)
Kerugian :
Tidak cocok untuk aliran udara yang kotor (karena bentuk
fan mendukung terjadinya penumpukan debu)
Fan dengan blades air-foil yang tipis akan menjadi
sasaran erosi dan kurang stabil karena mengandalkan pada
pengangkatan yang dihasilkan oleh tiap blade.
B. Fan Axial
1) Fan propeller
Kerugian :
Efisiensi energinya relative rendah
Agak berisik
Kerugian :
Relatif mahal
Kebisingan aliran udara sedang
Efisiensi energinya relative rendah (65%)
Kerugian :
Relatif mahal dibanding fan impeller
A. Blower
Sentrifugal
c) Radial Blade
Di dalam pemakaiannya dirancang untuk tekanan statis
yang tinggi pada kapasitas yang kecil. Namun demikian
perkembangan saat ini jenis bentuk radial blade dibuat
pelayanan tekanan dan kecepatan putaran tinggi.
Gambar 33. Radial Blade Blower
Sumber : www.peerlessblowers.com, 2000
a) Vane Blower
Pada umumnya digunakan untuk kapasitas yang kecil
dengan fluida yang bersih. Ditinjau dari bentuk dan cara kerja
elemen impeler vane blower dibagi menjadi dua type yaitu :
Slanding vane dan Fleksibel vane.
Slanding vane adalah impeller yang berputar terdapat suatu
mekanisme yang dapat bergerak slading ( keluar
masuk) didalamnya dan lazim disebut vane. Karena
gerakan impeller eksentrik terhadap casing maka terjadilah
perubahan ruang dimana udara atau gas dialirkan oleh vane
tersebut. Jumlah vane untuk satu blower bervariasi
tergantung besarnya kapasitas dan tekanan discharger yang
diharapkan.
Flexible vane adalah : pada bagian luar impeller terdapat
sirip – sirip yang flexible dan karena gerakan impeller
eksentrik terhadap casing maka vane akan diperoleh
tekanan udara yang ada diruang casing lalu tekanan udara
atau gas itu dipindahkan keluar.
Penggerak Utama
Kebanyakan fan di industry didorong oleh motor listrik arus
bolak-balik (AC). Kebanyakan motor induksi disediakan dengan 3
fase, 240- atau 280- volt listrik.
Komponen lain dari penggerak utama adalah pengontrol motor
(motor controller). Controller adalah mekanisme saklar yang
menerima sinyal dari rangkaian daya rendah (seperti saklar on/off)
dan memberikan energy pada motor dengan enghubungkan atau
melepaskan gulungan motor ke tegangan listrik. Soft starter adalah
perangkat yang sering dipasang denga motor controller untuk
mengurangi tegangan listrik terkait dengan start-up pada motor
besar.
Sistem Penggerak
System penggerak sering menawarkan peluang besar untuk
meningkatkan efisiensi energy dan menurunkan biaya system
operasi secara keseluruhan. Ada 2 jenis utama dari system
penggerak yaitu direct drive dan belt drive. Gear drive juga
digunakan tetapi kurang umum.
Dalam system direct drive, fan terpasang pada poros
motor. Ini merupakan system sederhana yang efisien tapi memiliki
fleksibilitas kurang sehubungan dengan penyesuaian kecepatan.
Karena sebagian besar fan dioperasikan dengan motor induksi,
kecepatan rotasi dari fan direct drive dibatasi dalam beberapa persen
dari kecepatan motor sinkron (umumnya1200, 1800 dan 3600
rpm).
Adjustable speed drive (ASD) biasa digunakan di dalam
direct drive untuk meningkatkan fleksibilitas kecapatan rotasi. ASD
pada umumnya digunakan untuk fan yang beroperasi pada berbagai
kondisi. Pada fan axial, direct drive memiliki beberapa keuntungan
penting. Aplikasi pada suhu rendah dan system udara yang bersih
sangat cocok untuk direct drive.
Belt drive memberikan fleksibilitas dalam pemilihan
kecepatan kipas. Jika perkiraan awal salah atau persyaratan system
berubah, belt drive memungkinkan fleksibilitas dalam mengubah
kecepatan fan. Pada fan axial, belt drive menjadi keuntungan
dalam aplikasi pada suhu tinggi atau lingkungan yang korosif.
Ada beberapa jenis belt drive diantaranya standard belt, V-belt,
cogged V-belt dan synchronous belt. Secara umum, synchronous
belt adalah yang paling efisien karena menggunakan tipe mesh yang
membatasi slip dan dapat menurunkan biaya operasi. Synchronous
belt biasanya menghasilkan kebisingan lebih dari belt lainnya.
Sedangkan, V-belt paling sering digunakan karena efisiensinya, biaya
operasinya yang rendah, fleksibilitas operasi dan operasi yang kuat.
Cogged V-belt pada umumnya memiliki efisiensi sekitar 70-
80%. Tetapi sistem ini cenderung lebih mahal daripada alternative
belt drive. Cogged belt ini cenderung memerlukan pemeriksaan lebih
sering dan lebaih baik dalam aplikasi dengan akses yang sangat
terbatas.
Operasi blower atau fan hampir sama dengan operasi pompa, waktu
menstart atau menstop haruslah dicek–in terlebih dahulu untuk
mengurangi beban penggeraknya. Tetapi hanya satu hal saja yang perlu
diperhatikan selama pengoperasian, yakni pengecekkan yang dilakukan
sesekali terhadap temperatur dan jumlah oil atau dapat dilihat dari batas
kerja / jam kerjanya.
Operasi pompa yang dimaksud diatas, waktu menstart atau
menjalankan adalah:
a. Tutup
discharge valve
b. Buka
suction valve
c. Lakukan
drain dan vent
d. Nol – kan
Indukator PG
e. Switch on (beban nol) tunggu keadaan normal, amati getaran,
bunyi, suhu, pressure head, pemakaian daya, tetesan cairan
pada sel pompa atau sambungan pompa.
f. Keadaan normal tercapai
- Buka discharge valve
- Amati pemakaian daya pada pompa
- Batas maksimum pembebanan
Pemasangan Fan
Pemasang dari fan dan perawatan mekanikalnya berperan penting
untuk efisiensi fan. Nilai khusus harus dipertahankan untuk efisiensi
operasi impeller.
Jarak impeller :
- Axial overlap 5-10 mm untuk 1 meter ditambah diameter impeller
- Radial 1-2 mm untuk 1 meter ditambah diameter impeller
- Back plate 20-30 mm untuk 1 meter ditambah diameter impeller
- Labyrinth seal 0,5-1,5 mm
Posisi peredam inlet juga harus diperiksa secara berkala agar kondisi
full-open dan full-close dapat terpenuhi.
2.2.4. Perawatan
2) Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan ini rutin untuk mempertahankan tingkat kinerja.
Kegiatan pemeliharaan meliputi :
- Pemeriksaan periodik semua komponen sistem
- Pelumasan bantalan dan penggantian
- Pengencangan belt dan penggantian
- Perbaikan atau penggantian motor
- Pembersihan fan
3) Bagian-bagian ini berisi opsi penting untuk efisiensi energy pada fan
- Gunakan kerucut saluran masuk udara yang halus dan bulat
untuk saluran masuk udara fan
- Hindarkan distribusi aliran yang buruk pada saluran masuk fan
- Minimalkan rintangan fan pada saluran masuk dan kelaur
- Bersihkan screens, filter dan blades fan secara teratur
- Minimalkan kecepatan fan
- Gunakan slip rendah atau belts datar untuk transmisi tenaga
- Periksa tekanan belt secara teratur
- Hilangkan variable pitch pulleys
- Gunakan variable speed drive untuk beban fan dengan variabel besar
- Gunakan motor yang efisien energinya untuk operasi
sinambung atau yang mendekati sinambung
- Hilangkan kebocoran dalam saluran kerja
- Minimalkan bengkokan dalam saluran kerja
- Matikan fan dan blower jika tidak digunakan
- Turunkan kecepatan fan dengan modifikasi diameter pully bila
motornya kebesaran
- Gunakan inlet guide vanes sebagai pengganti pengendali damper
- Ubah impeller dari plastik yang dilapisi logam/ kaca (GRP)
dengan impeller FRP berlubang yang lebih efisien energinya
dengan desain aerofoil
- Coba operasikan fan dekat titik operasi terbaiknya (BEP)
- Kurangi kehilangan transmisi dengan menggunakan belt
datar yang energinya efisien atau cogged raw-edged V-belts
sebagai pengganti sistim V-belt konvensional
- Minimalkan resistansi dan penurunan tekanan sistim dengan
memperbaiki sistim salurannya
- Pastikan penyambungan antara sistim penggerak dan yang
digerakkan sudah benar
- Pastikan kualitas pasokan daya yang cukup ke penggerak motor
- Periksa secara teratur kecenderungan getaran untuk
memperkirakan kegagalan lebih awal seperti kerusakan
bearing, ketidaksesuaian sambungan, ketidakseimbangan,
kelonggaran fondasi, dll.
BAB III
KESIMPULAN
Kipas adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan aliran pada
fluida gas seperti udara. Kipas memiliki fungsi yang berbeda dengan
kompresor sekalipun media kerjanya sama, dimana kipas menghasilkan
aliran fluida dengan debit aliran yang besar pada tekanan rendah,
sedangkan kompresor menghasilkan debit aliran yang rendah namun
tekanan kerja yang tinggi. Dengan fungsi yang berbeda dari kompresor
tersebut, kipas banyak diaplikasikan seperti untuk kenyamanan ruangan
(kipas meja/dinding), sistem pendingin pada kendaraan atau sistem
permesinan, ventilasi, penyedot debu, sistem pengering (dikombinasikan
dengan heater), membuang gas-gas berbahaya, dan juga supply udara
untuk proses pembakaran (seperti pada boiler).
1. Kipas Sentrifugal
Kipas sentrifugal ini menggunakan prinsip gaya sentrifugal untuk membangkitkan aliran
fluida gas. Mirip dengan pompa sentrifugal, udara masuk melalui sisi inlet yang berada di
pusat putaran kipas sentrifugal tersebut, lalu terdorong menjauhi poros kipas akibat gaya
sentrifugal dari sudu-sudu kipas yang berputar. Pada debit aliran yang sama, kipas
sentrifugal menghasilkan tekanan udara outlet yang lebih besar dibandingkan dengan
kipas aksial. Pada dunia industri kipas ini sering diberi istilah blower.
Kipas Sentrifugal
Sisi inlet kipas sentrifugal dapat didesain dengan dua inlet atau satu inlet
saja. Hal ini tentu disesuaikan dengan kebutuhan debit aliran fluida yang
ingin dihasilkan. Dengan menggunakan sistem double inlet akan
didapatkan debit aliran yang lebih besar dibandingkan dengan yang single
inlet.
Kipas Sentrifugal Dengan Double Inlet
1. Backward Curved Blades. Dengan bentuk sudu ini, kipas sentrifugal akan memiliki
beberapa keuntungan sebagai berikut:
Efisiensi yang tinggi, di atas 90%.
Beroperasi dengan sangat stabil.
Tidak berisik.
Ideal untuk digunakan pada kecepatan tinggi.
Tidak memiliki karakter daya overload.
2. Sudu Lurus (Straight Blade). Tipe sudu ini memiliki kelebihan sebagai berikut:
Tahan terhadap abrasi.
Perawatan yang simpel.
Kapasitas yang luas.
Namun di sisi lain kipas sentrifugal jenis ini memiliki kelemahan yakni
nilai efisiensi yang rendah, serta karakternya yang tidak
bebas overload power.
3. Radial Tip Blades. Tipe ini sangat dianjurkan digunakan pada fluida-fluida gas yang
sifatnya abrasif. Selain itu kipas sentrifugal tipe ini memiliki keuntungan lain seperti
berikut:
Tidak memiliki karakter daya overload.
Menghasilkan kapasitas besar.
Beroperasi dengan sangat stabil.
Kemampuan untuk dapat membersihkan permukaan sudu dengan sendirinya.
Tipe Sudu Radial Tip Beserta Kurva Karakteristiknya
Salah satu aplikasi kipas sentrifugal pada dunia industri adalah Primary
Air Fan (PA Fan) pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap. PA Fan berfungsi
men-supply udara ke pulverizer dan digunakan untuk
mendorong pulverizer fuel ke furnace boiler untuk proses pembakaran. PA
Fan ini menggunakan sistem dua inlet dengan sudu tipe Backward Curve.
Primary Air Fan
2. Kipas Aksial
Sesuai dengan namanya, Axial Fan menghasilkan aliran fluida gas dengan arah yang
searah dengan poros kerja kipas tersebut. Kipas tipe ini adalah yang paling banyak
penggunaannya di kehidupan sekitar kita. Hal tersebut tidak terlepas dari kemudahan
desain serta harga yang lebih ekonomis jika dibandingkan dengan kipas sentrifugal.
Karena desainnya yang tidak terlalu rumit serta dapat menghasilkan flow yang besar,
kipas ini banyak digunakan sebagai alat pendingin pada berbagai keperluan. Dari
pendingin CPU hingga komponen pendingin mesin kendaraan bermotor menggunakan
kipas tipe aksial.
Kipas Aksial Pada Sebuah PLTU
Fan terdiri dari beberapa bagian yaitu, case, sudu (vane/blade), dan
penggeraknya. Vane/blade berputar untuk menghasilkan aliran udara
yang diinginkan. Berbeda dengan fungsi dari kompresor yang
menghasilkan udara bertekanan dengan flow rendah, fanmenghasilkan
aliran udara dengan flow tinggi dan tekanan yang rendah.
Di dunia industri, fan digunakan antara lain pada proses pembakaran,
sistem HVAC, transport, pendingin, pengering udara, dan lain sebagainya.
Berikut adalah contoh-contoh aplikasi fan yang digunakan di sebuah
industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap:
1. Force Draught Fan (FD Fan)
Fan ini digunakan untuk menghasilkan flow yang tinggi untuk mencukupi
kebutuhan udara pada proses pembakaran batubara di furnace.
Besar flow yang dibutuhkan bergantung dari besar pembakaran
dan air/fuel ratio yang ditetapkan. Saat pembakaran di furnace harus naik
karena kebutuhan beban listrik yang meningkat, maka besar flow FD
Fan juga akan menyesuaikan naik. Besar bukaan dari blade (blade
pitch) dapat diatur menggunakan sistem hidrolis, untuk mengatur berubah-
ubahnya besar flow udara yang dibutuhkan.
2. Induced Draught Fan (ID Fan)
ID Fan berfungsi untuk mengatur besar tekanan udara di dalam furnace,
dengan jalan mengatur besar flow udara hasil pembakaranfurnace (flue
gas) yang keluar menuju chimney (cerobong asap). Blade pitch-nya juga
dapat diatur besar bukaannya untuk mengatur flow flue gas.
3. Primary Air Fan (PA Fan)
PA Fan, yang merupakan salah satu contoh penggunaan centrifugal fan,
berfungsi untuk mentransport batubara yang sudah berukuran serbuk,
dari pulveriser menuju furnace. Selain itu, udara dari PA Fan juga
digunakan untuk mengeringkan batubara tersebut, sehingga proses
pembakaran di dalam furnace lebih efisien.
4. Sistem Ventilasi
Seperti yang sudah saya jelaskan di artikel saya sebelumnya dengan
judul HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning), fan banyak
digunakan di sistem HVAC. Sebagai ventilasi, sirkulasi pendingin udara
(Air Handling Unit, dan exhaust fan.
Seperti yang sedikit saya singgung di atas bahwa ada 2 tipe fan yang
digunakan, yaitu centrifugal fan dan axial fan. Centrifugal
fan menggunakan prinsip gaya sentrifugal untuk menghasilkan aliran
udara dengan tekanan yang lebih tinggi. Sedangkan axial
fan menggunakan prinsip gaya axial untuk fokus menghasilkan flow aliran
udara yang besar dengan tekanan yang lebih rendah.