Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di dalam industri terdapat berbagai macam proses dengan


menggunakan fluida gas. Untuk memperlancar proses, fluida gas tersebut
dialirkan menggunakan sebuah alat. Kompresor, fan dan blower yang
merupakan alat untuk mentransportasikan gas yang sering digunakan.

Fan, blower dan kompresor dibedakan oleh metode yang digunakan


untuk menggerakan udara, dan oleh tekanan sistim operasinya. The
American Society of Mechanical Engineers (ASME) menggunakan rasio
spesifik, yaitu rasio tekanan pengeluaran terhadap tekanan hisap, untuk
mendefinisikan fan, blower, dan kompresor (lihat Tabel 1).

Tabel 1. Perbedaan antara Fan, Blower dan Kompresor


Kenaikan Tekanan
Perbandingan Spesifik
(mmWg)
Fan Sampai 1,11 1136
Blower 1,11 – 1,20 1136 – 2066
Kompresor > 1,20 -

Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai kompresor, fan dan mulai
dari pengertian, jenis/tipe, bagian penyusun, prinsip kerja, masalah yang
sering timbul pada alat, dan perawatan yang dilakukan agar alat tetap terjaga
dan dapat bertahan lama
1.2. Tujuan

1. Untuk mengetahui perbedaan dari kompresor, fan dan blower


2. Mengetahui macam-macam kompresor, fan dan blower
3. Mengetahui komponen dari kompresor, fan dan blower
4. Mengetahui cara perawatan alat kompresor, fan dan blower.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Blower

Pengertian Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk


menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan
dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara
atau gas tertentu. Bila untuk keperluan khusus, blower kadang – kadang diberi
nama lain misalnya untuk keperluan gas dari dalam oven kokas disebut dengan
nama exhouter. Di industri – industri kimia alat ini biasanya digunakan untuk
mensirkulasikan gas – gas tertentu didalam tahap proses – proses secara
kimiawi dikenal dengan nama booster atau circulator.

2.2. Fan & Blower

Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower untuk


ventilasi dan untuk proses industri yang memerlukan aliran udara. Fan secara
luas digunakan di industri dan pengaplikasian komersial seperti ventilasi,
material handling, boiler, refrigerasi, dust collection, aplikasi pendingin dan
lainnya. Pada industri, fan pada umumnya digunakan untuk pasokan ventilasi
atau udara pembakaran, untuk mensirkulasi udara atau gas lainnya melewati
alat dan untuk mengeluarkan udara atau gas lainnya dari alat.

Sedangkan blower yang merupakan mesin atau alat yang digunakan


untuk menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan
dialirkan dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai pengisapan atau
pemvakuman udara atau gas tertentu. Biasanya pada industri kimia, alat ini
digunakan untuk mensirkulasikan gas-gas tertentu di dalam tahap proses-
proses secara kimiawi dikenal dengan nama booster atau circulator. Bila
untuk keperluan khusus, blower kadang – kadang diberi nama lain
misalnya untuk keperluan gas dari dalam oven kulkas disebut dengan nama
exhouter. Blower dapat juga digunakan untuk menghasilkan tekanan negatif
untuk sistem vakum di industri. Blower dapat mencapai tekanan yang lebih
tinggi daripada fan, sampai 1,20 kg/cm2.

2.2.1.1. Klasifikasi Fan

Secara umum, fan dibagi menjadi 2 jenis yaitu :


a. Fan sentrifugal menggunakan impeler berputar untuk
menggerakan aliran udara.
b. Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan.

A. Fan Sentrifugal

Fan sentrifugal meningkatkan kecepatan aliran udara dengan impeler


berputar. Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung blades dan
kemudian diubah ke tekanan. Fan ini mampu menghasilkan tekanan
tinggi yang cocok untuk kondisi operasi yang kasar, seperti sistim dengan
suhu tinggi, aliran udara kotor atau lembab, dan handling bahan. Fan
sentrifugal dikategorikan berdasarkan bentuk bladenya.

Gambar 23. Fan


Sentrifugal
Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

Jenis-jenis dari fan sentrifugal, yaitu :

1) Fan radial dengan blade datar


Gambar 24. Fan radial dengan
blade datar
Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

Keuntungan :
 Cocok untuk tekanan statis tinggi (sampai1400 mmWC) dan suhu tinggi.
 Rancangannya sederhana sehingga dapat dipakai untuk unit penggunaan
khusus
 Dapat beroperasi pada aliran udara yang rendah tanpa masalah getaran
 Sangat tahan lama
 Efisiensinya mencapai 75%
 Memiliki jarak ruang kerja yang lebih besar yang berguna untuk handling
padatan yang terbang (debu, serpih kayu, dan skrap logam)

Kerugian :
 Hanya cocok untuk laju aliran udara rendah sampai medium

2) Fan yang melengkung ke depan dengan blade yang melengkung ke


depan
Gambar 25. Fan dengan blade melengkung
Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006
Keuntungan :
 Dapat menggerakan volum udara yang besar terhadap
tekanan yang relative rendah.
 Ukurannya relatif kecil
 Tingkat kebisingannya rendah (disebabkan rendahnya
kecepatan) dan sangat cocok untuk digunakan untuk
pemanasan perumahan, ventilasi, dan
 penyejuk udara (HVAC).

Kerugian :
 Hanya cocok untuk layanan penggunaan yang bersih,
bukan untuk layanan kasar dan bertekanan tinggi.
 Keluaran fan sulit untuk diatur secara tepat.
 Penggerak harus dipilih secara hati-hati untuk
menghindarkan beban motor berlebih sebab kurva daya
meningkat sejalan dengan aliran udara.
 Efisiensi energinya relative rendah (55-65%)

3) Backward inclined fan, dengan blades yang miring jauh


dari arah perputaran (jenis blade : datar, lengkung dan
airfoil)
Gambar 26. Backward
inclined fan
Sumber :
www.energyefficiencyasia.org,
2006
Keuntungan :
 Dapat beroperasi dengan perubahan tekanan statis
(asalkan bebannya tidak berlebih ke motor).
 Cocok untuk sistim yang tidak menentu pada aliran udara
tinggi
 Fan dengan blade datar lebih kuat, dengan blades lengkung
lebih efisien (melebihi 85%), dengan blades air-foil
yang tipis adalah yang paling efisien

Kerugian :
 Tidak cocok untuk aliran udara yang kotor (karena bentuk
fan mendukung terjadinya penumpukan debu)
 Fan dengan blades air-foil yang tipis akan menjadi
sasaran erosi dan kurang stabil karena mengandalkan pada
pengangkatan yang dihasilkan oleh tiap blade.

B. Fan Axial

Fan aliran aksial dirancang untuk menangani laju alir yang


sangat tinggi dan tekanan rendah. Fan aksial menggerakan
aliran udara sepanjang sumbu fan. Cara kerja fan seperti impeler
pesawat terbang: blades fan menghasilkan pengangkatan
aerodinamis yang menekan udara. Fan ini terkenal di industri
karena murah, bentuknya yang kompak dan ringan.
Gambar 27.
Fan Axial
Sumber :
www.energyefficiencyasia.org,
2006

Jenis-jenis dari fan axial, yaitu :

1) Fan propeller

Gambar 28. Fan


Propeller
Sumber :
www.energyefficiencyasia.org,
2006
Keuntungan :
 Menghasilkan laju aliran udara yang tinggi pada tekanan
rendah
 Tidak membutuhkan saluran kerja yang luas (sebab
tekanan yang dihasilkannya kecil
 Murah sebab konstruksinya yang sederhana
 Mencapai efisiensi maksimum, hampir seperti
aliran yang mengalir sendiri, dan sering digunakan
pada ventilasi atap
 Dapat menghasilkan aliran dengan arah 2
berlawanan, yang membantu dalam penggunaan
ventilasi

Kerugian :
 Efisiensi energinya relative rendah
 Agak berisik

2) Fan pipa aksial, pada dasarnya merupakan fan propeller yang


ditempatkan di bagian dalam silinder

Gambar 29. Fan Pipa Aksial


Sumber:www.energyefficiencyasia.org,2006
Keuntungan :
 Tekanan lebih tinggi dan efisiensi operasinya lebih baik
daripada fan propeller
 Cocok untuk tekanan menengah, penggunaan laju
aliran udara yang tinggi, misalnya pemasangan saluran
HVAC
 Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan
tertentu (karena putaran massanya rendah) dan
menghasilkan aliran pada arah berlawanan, yang berguna
dalam berbagai penggunaan ventilasi
 Menciptakan tekanan yang cukup untuk mengatasi
kehilangan di saluran dengan ruang yang relatif efisien,
yang berguna untuk pembuangan

Kerugian :
 Relatif mahal
 Kebisingan aliran udara sedang
 Efisiensi energinya relative rendah (65%)

3) Fan dengan baling-baling aksial

Gambar 30. Vane Axial Fan


Sumber:www.energyefficiencyasia.org,200
Keuntungan :
 Cocok untuk penggunaan tekanan sedang sampai
tinggi (sampai
500 mmWC), seperti induced draft untuk pembuangan
boiler
 Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan
tertentu (disebabkan putaran massanya yang rendah) dan
menghasilkan aliran pada arah berlawanan, yang berguna
dalam berbagai penggunaan ventilasi
 Kebanyakan energinya efisien (mencapai 85% jika
dilengkapi dengan fan airfoil dan jarak ruang yang kecil)

Kerugian :
Relatif mahal dibanding fan impeller

2.2.1.2. Klasifikasi Blower

A. Blower
Sentrifugal

Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal


daripada fan. Impelernya digerakan oleh gir dan berputar 15.000
rpm. Pada blower multi-tahap, udara dipercepat setiap melewati
impeler. Pada blower tahap tunggal, udara tidak mengalami
banyak belokan, sehingga lebih efisien.
Blower sentrifugal beroperasi melawan tekanan 0,35 sampai
0,70 kg/cm2, namun dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi.
Satu karakteristiknya adalah bahwa aliran udara cenderung turun
secara drastis begitu tekanan sistem meningkat, yang dapat
merupakan kerugian pada sistem pengangkutan bahan yang
tergantung pada volume udara yang
mantap. Oleh karena itu, alat ini sering digunakan untuk
penerapan sistem
yang cenderung tidak terjadi penyumbatan.

Dari bentuk sudut (blade) impeller ada 2 jenis blower yaitu :


a) Forward Curved Blade
Forward Curved adalah bentuk blade yang arah
lengkungan bagian ujung terpasang diatas searah dengan
putaran roda. Pada forward curved terdapat susunan blade
secara paralel (multi blade) keliling shroud. Karena
bentuknya, maka pada jenis ini udara atau gas
meninggalkan blade dengan kecepatan yang tinggi sehingga
mempunyai discharge velocity yang tinggi dan setelah
melalui housing scroll sehingga diperoleh energi potensial
yang besar.

Gambar 31. Forward Curved Blade


Sumber : repository.usu.ac.id

b) Backward Curved Blade.


Type ini mempunyai susunan blade yang sama dengan
forward curved blade, hanya arah dan sudut blade akan
mempunyai sudut yang optimum dan merubah energi
kinetik ke energi potensial (tekanan secara langsung).
Blower ini didasarkan pada kecepatan sedang, akan tetapi
memiliki range tekanan dan volume yang lebar sehingga
membuat jenis ini sangat efisien untuk ventilator.

Gambar 32. Backward Curved Blade


Sumber : repository.usu.ac.id

Keterangan Gambar 21 dan Gambar 22 :


1. Shroud
2. Hub (pusat)
3. Blade (bilah / pisau)

c) Radial Blade
Di dalam pemakaiannya dirancang untuk tekanan statis
yang tinggi pada kapasitas yang kecil. Namun demikian
perkembangan saat ini jenis bentuk radial blade dibuat
pelayanan tekanan dan kecepatan putaran tinggi.
Gambar 33. Radial Blade Blower
Sumber : www.peerlessblowers.com, 2000

B. Blower Positive Displacement

Blower jenis positive displacement memiliki rotor, yang


"menjebak" udara dan mendorongnya melalui rumah blower.
Blower ini menyediakan volum udara yang konstan bahkan jika
tekanan sistemnya bervariasi. Cocok digunakan untuk sistem
yang cenderung terjadi penyumbatan, karena dapat
menghasilkan tekanan yang cukup (biasanya sampai mencapai
1,25 kg/cm2) untuk menghembus bahan-bahan yang
menyumbat sampai terbebas. Mereka berputar lebih pelan
daripada blower sentrifugal (3.600 rpm) dan seringkali
digerakkan dengan belt untuk memfasilitasi perubahan
kecepatan.
Jenis positive displacement blower yang sering digunakan
adalah rotary blower (blower rotary) yaitu :

a) Vane Blower
Pada umumnya digunakan untuk kapasitas yang kecil
dengan fluida yang bersih. Ditinjau dari bentuk dan cara kerja
elemen impeler vane blower dibagi menjadi dua type yaitu :
Slanding vane dan Fleksibel vane.
 Slanding vane adalah impeller yang berputar terdapat suatu
mekanisme yang dapat bergerak slading ( keluar
masuk) didalamnya dan lazim disebut vane. Karena
gerakan impeller eksentrik terhadap casing maka terjadilah
perubahan ruang dimana udara atau gas dialirkan oleh vane
tersebut. Jumlah vane untuk satu blower bervariasi
tergantung besarnya kapasitas dan tekanan discharger yang
diharapkan.
 Flexible vane adalah : pada bagian luar impeller terdapat
sirip – sirip yang flexible dan karena gerakan impeller
eksentrik terhadap casing maka vane akan diperoleh
tekanan udara yang ada diruang casing lalu tekanan udara
atau gas itu dipindahkan keluar.

2.2.2. Komponen Sistem Fan

Gambar 34. Contoh Komponen Sistem Fan


Sumber : www.eere.energy.gov, 2003
Sebuah system fan khusus terdiri dari sebuah fan, motor elektrik,
system penggerak, saluran atau pipa, perangkat control aliran, dan
peralatan pendingin udara (filter, koil pendingin, heat exchanger, dll).
Sistim fan ini penting untuk menjaga pekerjaan proses industry.

 Penggerak Utama
Kebanyakan fan di industry didorong oleh motor listrik arus
bolak-balik (AC). Kebanyakan motor induksi disediakan dengan 3
fase, 240- atau 280- volt listrik.
Komponen lain dari penggerak utama adalah pengontrol motor
(motor controller). Controller adalah mekanisme saklar yang
menerima sinyal dari rangkaian daya rendah (seperti saklar on/off)
dan memberikan energy pada motor dengan enghubungkan atau
melepaskan gulungan motor ke tegangan listrik. Soft starter adalah
perangkat yang sering dipasang denga motor controller untuk
mengurangi tegangan listrik terkait dengan start-up pada motor
besar.

 Sistem Penggerak
System penggerak sering menawarkan peluang besar untuk
meningkatkan efisiensi energy dan menurunkan biaya system
operasi secara keseluruhan. Ada 2 jenis utama dari system
penggerak yaitu direct drive dan belt drive. Gear drive juga
digunakan tetapi kurang umum.
Dalam system direct drive, fan terpasang pada poros
motor. Ini merupakan system sederhana yang efisien tapi memiliki
fleksibilitas kurang sehubungan dengan penyesuaian kecepatan.
Karena sebagian besar fan dioperasikan dengan motor induksi,
kecepatan rotasi dari fan direct drive dibatasi dalam beberapa persen
dari kecepatan motor sinkron (umumnya1200, 1800 dan 3600
rpm).
Adjustable speed drive (ASD) biasa digunakan di dalam
direct drive untuk meningkatkan fleksibilitas kecapatan rotasi. ASD
pada umumnya digunakan untuk fan yang beroperasi pada berbagai
kondisi. Pada fan axial, direct drive memiliki beberapa keuntungan
penting. Aplikasi pada suhu rendah dan system udara yang bersih
sangat cocok untuk direct drive.
Belt drive memberikan fleksibilitas dalam pemilihan
kecepatan kipas. Jika perkiraan awal salah atau persyaratan system
berubah, belt drive memungkinkan fleksibilitas dalam mengubah
kecepatan fan. Pada fan axial, belt drive menjadi keuntungan
dalam aplikasi pada suhu tinggi atau lingkungan yang korosif.
Ada beberapa jenis belt drive diantaranya standard belt, V-belt,
cogged V-belt dan synchronous belt. Secara umum, synchronous
belt adalah yang paling efisien karena menggunakan tipe mesh yang
membatasi slip dan dapat menurunkan biaya operasi. Synchronous
belt biasanya menghasilkan kebisingan lebih dari belt lainnya.
Sedangkan, V-belt paling sering digunakan karena efisiensinya, biaya
operasinya yang rendah, fleksibilitas operasi dan operasi yang kuat.
Cogged V-belt pada umumnya memiliki efisiensi sekitar 70-
80%. Tetapi sistem ini cenderung lebih mahal daripada alternative
belt drive. Cogged belt ini cenderung memerlukan pemeriksaan lebih
sering dan lebaih baik dalam aplikasi dengan akses yang sangat
terbatas.

 Ductwork dan piping


Untuk kebanyakan system fan, udara diarahkan melalui saluran
atau pipa. Umumnya, saluran terbuat dari lembaran logam dan
digunakan dalam system tekanan rendah, sedangkan pipa yang lebih
kuat digunakan pada aplikasi tekanan tinggi.
Saluran yang lebih besar menciptakan resistensi aliran udara
lebih rendah dibandingkan saluran kecil. Meskipun biaya awal
saluran besar lebih tinggi dalam bahan dan pemasangan tetapi akan
mengurangi biaya energy karena gesekan yang rendah.
Pertimbangan lain dalam saluran adalah bentuk dan tingkat
kebocoran. Saluran bulat memiliki luas permukaan yang lebih kecil
dibandingkan saluran persegi panjang sehingga kebocoran yang
terjadi akan berkurang. Dalam laju udara panas atau dingin, luas
permukaan ini juga mempengaruhi jumlah panas yang ditransfer ke
lingkungan.

 Perangkat Control Aliran


Perangkat control aliran ini terdiri dari peredam di bagian inlet
dan outlet fan serta baling-baling di saluran masuk fan.
Baling-baling inlet menyesuaikan output fan ke dalam 2 cara
utama yaitu dengan cara menciptakan pusaran dalam aliran udara
yang berdampak udara menabrak blade atau dengan memblokir udara
sekaligus yang membatasi jumlah udara masuk ke fan. Pusaran udara
ini akan membantu mengurangi tenaga fan.
Peredam dapat digunakan untuk memblokir udara masuk atau
keluar fan dan untuk mengontrol aliran udara di cabang system.
Peredam mengontrol aliran udara dan mengubah jumlah pembatas
dalam suatu aliran udara. Meningkatkan pembatasan menghasilkan
penurunan tekanan yang lebih besar di seluruh peredam, sedangkan
penurunan pembatasan akan mengurangi perbedaan tekanan dan
memungkinkan aliran udara lebih.

 AC dan Peralatan Proses (Filter, Heat Exchanger, dll)


Peralatan lain yang biasa ditemukan di system penggerak
udara yaitu termasuk perangkat yang digunakan untuk kondisi aliran
udar tertentu. Heat exchanger digunakan untuk memanaskan atau
mendinginkan suatu aliran udara untuk mencapai suhu tertentu
atau menghilangkan kelembaban. Peralatan penyejuk
(conditioning) mempengaruhi kinerja fan dengan memberikan
hambatan aliran dan dalam beberapa kasus dapat mengubah
kepadatan udara.
Filter digunakan untuk menghilangkan partikel yang tidak
diinginkan atau gas. Filter yang digunakan termasuk jenis siklon atau
mesh. Filter jenis mesh menciptakan penurunan tekanan semakin
besar. Dalam banyak system, kinerja yang buruk adalah akibat
langsung dari kurangnya perhatian terhadap kebersihan filter.
Filter jenis siklon menghilangkan partikulan dengan mengubah
arah udara secara cepat sehingga partikel berat tidak dapat mengubah
arah dengan cepat dan terjebak. Meskipun filter jenis ini kurang
efektif daripada filter jenis mesh, filter ini cenderung membutuhkan
sedikit perawatan dan memiliki karakteristik penurunan tekanan yang
stabil.
Efek dari koil pemanasan dan pendinginan pada system kerja fan
sangat bergantung pada dimana letak heat exchanger tersebut,
rentang perubahan suhu dan bagaimana konstruksi heat exchanger
tersebut.

2.2.3. Operasi Alat

Operasi blower atau fan hampir sama dengan operasi pompa, waktu
menstart atau menstop haruslah dicek–in terlebih dahulu untuk
mengurangi beban penggeraknya. Tetapi hanya satu hal saja yang perlu
diperhatikan selama pengoperasian, yakni pengecekkan yang dilakukan
sesekali terhadap temperatur dan jumlah oil atau dapat dilihat dari batas
kerja / jam kerjanya.
Operasi pompa yang dimaksud diatas, waktu menstart atau
menjalankan adalah:
a. Tutup
discharge valve
b. Buka
suction valve
c. Lakukan
drain dan vent
d. Nol – kan
Indukator PG
e. Switch on (beban nol) tunggu keadaan normal, amati getaran,
bunyi, suhu, pressure head, pemakaian daya, tetesan cairan
pada sel pompa atau sambungan pompa.
f. Keadaan normal tercapai
- Buka discharge valve
- Amati pemakaian daya pada pompa
- Batas maksimum pembebanan

Dan saat menstop atau menghentikan pompa adalah :


a. Tutup penuh discharge valve
b. Lakukan pencatatan : getaran, suhu, pemakaian daya,
pressure head- maksimum
c. Keadaan normal tercapai
switch off d. Tutupkan
suction valve
e. Lakukan drain
f. Periksa keadaan pompa
g. Pulihkan rangkaian pipa saluran

Pemasangan Fan
Pemasang dari fan dan perawatan mekanikalnya berperan penting
untuk efisiensi fan. Nilai khusus harus dipertahankan untuk efisiensi
operasi impeller.
Jarak impeller :
- Axial overlap 5-10 mm untuk 1 meter ditambah diameter impeller
- Radial 1-2 mm untuk 1 meter ditambah diameter impeller
- Back plate 20-30 mm untuk 1 meter ditambah diameter impeller
- Labyrinth seal 0,5-1,5 mm
Posisi peredam inlet juga harus diperiksa secara berkala agar kondisi
full-open dan full-close dapat terpenuhi.

2.2.4. Perawatan

Fan dan blower pada umumnya memiliki karakteristik yang


serupa, sehingga perawatan keduanya pun akan sama.

1) Masalah yang sering timbul pada


fan / blower
a. Kinerja yang buruk
- Kesalahan perhitungan desain sistem atau prosedur pengujian
- Kesalahan RPM blower
- Roda blower berputar di arah yang salah
- Kesalahan jarak roda ke inlet cone
- Kebocoran udara pada inlet atau discharge, filter tersumbat.
- Efek sistem karena kesalahan hubungan inlet atau
discharge
b. Kebisingan yang berlebihan
- Fan beroperasi dekat stall karena sedain sistem atau
pemasangan yang salah
- Getaran yang berasal dari tempat lain dalam sistem
- Resonansi sistem atau getaran
- Kesalahan lokasi atau orientasi dari intake dan discharge fan
- Tidak memadai atau kesalah desain dari struktur pendukung
- Suara tedekat memantul
- Aksesoris atau komponen longgar
- Bantalan yang digunakan sudah lama (usang).
c. Kegagalan Komponen
- Abrasi atau korosi pada komponen bagian dalam fan
- Getaran karena impeller tidak seimbang
- Kurangnya pelumasan bantal
d. Getaran
- Kelonggaran pemasangan padan bantara, baut atau kopling
- Keausan berlebih pada belt kopling atau bantalan
- Poros bengkok
- Struktur pendukung atau pemasangan yang tidak memadai.

2) Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan ini rutin untuk mempertahankan tingkat kinerja.
Kegiatan pemeliharaan meliputi :
- Pemeriksaan periodik semua komponen sistem
- Pelumasan bantalan dan penggantian
- Pengencangan belt dan penggantian
- Perbaikan atau penggantian motor
- Pembersihan fan

Konsekuensi yang paling mahal dari perawatan yang tidak benar


adalah downtime. Untuk meminimalisasi downtime, perawatan
system dasar harus diterapkan secara teratur. Berikut adalah daftar
perawatan dasar, yaitu :
a) Kondisi Motor
b) Sabuk (Belts)
Belt biasanya bagian perawatan paling intensive pada fan.
Belt cenderung kehilangan tegangan, mengurangi efisiensi
transimisi.
c) Bantalan (Bearings)
Bantalan harus dipantau secara berkala. Menentukan kondisi
bantalan dapat dengan mendengarkan suara yang
mengindikasi pemakaian berlebih, mengukur temperature
operasi bantalan atau dengan menggunakan teknik perawatan
prediksi seperti analisi getaran atau analisis minyak.
Pelumasan bantalan harus sesuai dengan petunjuk
manufaktur fan. Sebagai contoh untuk fan kecepatan tinggi,
interval waktu pelumasan dapat dilakukan minggu atau lebih
sering.
- Untuk bantalan yang dilumasi minyak, periksa kualitas
minya jika perlu diganti.
- Pastikan bantalan cukup terlindungi dari
kontaminan
- Untuk fan axial, bantalan anti friksi banyak
digunakan karena kebutuhan bantalan dorong untuk
menangani beban dorong aksial.
d) System Cleaning
Fan dan komponen system rentan terkontaminasi sehingga
harus dibersihkan secara berkala.
e) Kebocoran (Leaks)
Periksa kebocoran saluran yang data menyebabkan
kehilangan energy dan performa system yang buruk.

3) Bagian-bagian ini berisi opsi penting untuk efisiensi energy pada fan
- Gunakan kerucut saluran masuk udara yang halus dan bulat
untuk saluran masuk udara fan
- Hindarkan distribusi aliran yang buruk pada saluran masuk fan
- Minimalkan rintangan fan pada saluran masuk dan kelaur
- Bersihkan screens, filter dan blades fan secara teratur
- Minimalkan kecepatan fan
- Gunakan slip rendah atau belts datar untuk transmisi tenaga
- Periksa tekanan belt secara teratur
- Hilangkan variable pitch pulleys
- Gunakan variable speed drive untuk beban fan dengan variabel besar
- Gunakan motor yang efisien energinya untuk operasi
sinambung atau yang mendekati sinambung
- Hilangkan kebocoran dalam saluran kerja
- Minimalkan bengkokan dalam saluran kerja
- Matikan fan dan blower jika tidak digunakan
- Turunkan kecepatan fan dengan modifikasi diameter pully bila
motornya kebesaran
- Gunakan inlet guide vanes sebagai pengganti pengendali damper
- Ubah impeller dari plastik yang dilapisi logam/ kaca (GRP)
dengan impeller FRP berlubang yang lebih efisien energinya
dengan desain aerofoil
- Coba operasikan fan dekat titik operasi terbaiknya (BEP)
- Kurangi kehilangan transmisi dengan menggunakan belt
datar yang energinya efisien atau cogged raw-edged V-belts
sebagai pengganti sistim V-belt konvensional
- Minimalkan resistansi dan penurunan tekanan sistim dengan
memperbaiki sistim salurannya
- Pastikan penyambungan antara sistim penggerak dan yang
digerakkan sudah benar
- Pastikan kualitas pasokan daya yang cukup ke penggerak motor
- Periksa secara teratur kecenderungan getaran untuk
memperkirakan kegagalan lebih awal seperti kerusakan
bearing, ketidaksesuaian sambungan, ketidakseimbangan,
kelonggaran fondasi, dll.
BAB III
KESIMPULAN

Kompresor, fan dan blower merupakan suatu peralatan proses yang


sering dijumpai pada di industri dan kehidupan sehari-hari. Hampir
kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower untuk ventilasi dan untuk
proses industri yang memerlukan aliran udara. Fan, blower dan kompresor
dibedakan oleh metode yang digunakan untuk menggerakan udara, dan oleh
tekanan sistim operasinya.

Pemilihan kompresor, fan dan blower ini didasarkan pada


kebutuhan dan kondisi lingkungan seperti suhu aliran udara, kecepatan
udara dan tekanan. Dalam pengoperasian peralatan-peralatan ini harus
dilakukan pengkajian terlebih dahulu untuk menentukan efisiensi alat.

Agar alat-alat tersebut dapat berjalan, perlu diperhatikan standar


operasional prosedurnya dan perawatan terhadap peralatan. Hal ini bertujuan
untuk menjamin keamanan selama proses berlangsung, memperpanjang
umur alat serta mempertahankan efisiensi alat. Perawatan ini dapat berupa
pembersihan, pengecekan alat, penggantian komponen alat yang dapat
dilakukan secara berkala yaitu mingguan, setiap bulan, setiap tahun atau
ketika alat sudah ada yang rusak tergantung keperluan).
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Tabel 1 Perbedaan antara Fan, Blower dan Kompresor............ Hal. 1


Tabel 2 Perbandingan Antara Kompresor................................. Hal. 12
Gambar 1 Klasifikasi Kompresor................................................. Hal. 4
Gambar 2 Penampang Melintang Kompresor Reciprocating....... Hal. 6
Gambar 3 Kompresor Screw (Sekrup).......................................... Hal. 7
Gambar 4 Kompresor Rotary Vane.............................................. Hal. 8
Gambar 5 Kompresor Scroll......................................................... Hal. 9
Gambar 6 Kompresor Sentrifugal................................................. Hal. 10
Gambar 7 Kompresor Axial.......................................................... Hal. 10
Gambar 8 Ejector.......................................................................... Hal. 11
Gambar 9 Kerangka Kompresor................................................... Hal. 13
Gambar 10 Batang Penghubung..................................................... Hal. 14
Gambar 11 Kepala Silang............................................................... Hal. 14
Gambar 12 Silinder......................................................................... Hal. 15
Gambar 13 Piston............................................................................ Hal. 16
Gambar 14 Poros Engkol................................................................ Hal. 17
Gambar 15 Batang Torak................................................................ Hal. 18
Gambar 16 Kontruksi Katup Pita.................................................... Hal. 19
Gambar 17 Kontruksi Katup Cincin............................................... Hal. 19
Gambar 18 Kontruksi Katup Kanal................................................ Hal. 19
Gambar 19 Kontruksi Katup Kepak............................................... Hal. 20
Gambar 20 Saringan Udara............................................................. Hal. 21
Gambar 21 Katup Pengaman.......................................................... Hal. 21
Gambar 22 Unit Kompresor dengan Tangki Udara........................ Hal. 22
Gambar 23 Fan Sentrifugal............................................................. Hal. 32
Gambar 26 Backward inclined fan................................................. Hal. 34
Gambar 27 Fan Axial...................................................................... Hal. 36
Gambar 28 Fan Propeler................................................................. Hal. 36
Gambar 29 Fan Pipa Axial.............................................................. Hal. 37
Gambar 30 Vane Axial Fan............................................................ Hal. 38
Gambar 31 Forward Curved Blade................................................. Hal. 40
Gambar 32 Backward Curved Blade.............................................. Hal. 41
Gambar 33 Radial Blade Blower.................................................... Hal. 41
Gambar 34 Contoh Komponen Sistem Fan.................................... Hal. 43
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (Online) Tersedia : http://www.scribd.com/doc/68359152/31/Prinsip-


Kerja- Kompresor. Diakses pada 08 September 2012.

Anonim.Axial Compressor.(Online) Tersedia :


http://en.wikipedia.org/wiki/Axial_compressor. Diakses pada 08
September 2012

Anonim.Radial Blade Blowers.(Online) Tersedia:


http://www.peerlessblowers.com/products/radial_blade_blowers/. Diakses
pada 31 Desember 2012

Anonim. Fan and Blowers.(Online) Tersedia :


http://www.scribd.com/doc/73457180/Fan-Blower.Diakses pada: 27
Desember 2012.

Apriyahanda, Onny. Tipe-Tipe Kompresor Gas.(Online) Tersedia:


http://onnyapriyahanda.com/tipe-tipe-kompresor-gas/. Diakses pada 08
September 2012.

Rahayu,Suparni Setyowati.JenisKompressor. (Online) Tersedia : http://www.chem-


is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas-pabrik/jenis-kompresor.
Diakses pada 08 September 2012.

UNEP. Kompresor dan Sistem Udara Tekan.(Online)Tersedia:


http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-%20
Compressors%20and%20Compressed%20Air%20Systems%20(Bahasa%20In
d. pdf. Diakses pada 31 Desember 2012
UNEP. Peralatan Energi Listrik: Fan & Blower. (Online)Tersedia :
http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%
20-%20
Fans%20and%20Blowers%20(Bahasa%20Indonesia).pdf.Diakses
pada 22 September 2012.

Universitas Negeri Yogyakarta. Pemeliharaan/Servis dan Perbaikan


Kompresor Udara dan Komponen-Komponennya. (Online)Tersedia:
http://hamimnova.files.wordpress.com/2009/05/pemeliharaan_servis_
dan_perbaikan_kompresor_udara_dan_komponen_komponennya.pdf.
Diakses pada 01 Januari 2013.

Universitas Sumatera Utara. BAB II Landasan Teori Blower. (Online)


Tersedia
:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33133/4/Chapter%2
0II.pdf. Diakses pada 13 Desember 2012.

U.S Department of Energy. Improving Fan System Performance. (Online)


Tersedia :
https://www1.eere.energy.gov/manufacturing/tech_deployment/pdfs/f
an_source book.pdf. Diakses pada 27 Desember 2012.

Wijaya, Budi Hendarto. Komponen Utama Compressor dan Fungsinya.


(Online)Tersedia:http://maintenance.group.blogspot.com/2010/09/ko
mponen-utama-compressor-dan-fungsinya.html. Diakses pada 08
September 2012.

Wijaya, Rudy. Mengenali Peralatan Kompresor.(Online) Tersedia :


http://www.scribd.com/doc/61022496/Mengenali-Peralatan-
Kompresor-RW. Diakses pada 08 September 2012.
1. Macam-macam Kipas (Fan)
BY: ONNY

Kipas adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan aliran pada
fluida gas seperti udara. Kipas memiliki fungsi yang berbeda dengan
kompresor sekalipun media kerjanya sama, dimana kipas menghasilkan
aliran fluida dengan debit aliran yang besar pada tekanan rendah,
sedangkan kompresor menghasilkan debit aliran yang rendah namun
tekanan kerja yang tinggi. Dengan fungsi yang berbeda dari kompresor
tersebut, kipas banyak diaplikasikan seperti untuk kenyamanan ruangan
(kipas meja/dinding), sistem pendingin pada kendaraan atau sistem
permesinan, ventilasi, penyedot debu, sistem pengering (dikombinasikan
dengan heater), membuang gas-gas berbahaya, dan juga supply udara
untuk proses pembakaran (seperti pada boiler).

Kipas Pendingin Pada Radiator

Berdasarkan prinsip kerjanya, kipas dibagi menjadi dua macam yaitu:

1. Kipas Sentrifugal
Kipas sentrifugal ini menggunakan prinsip gaya sentrifugal untuk membangkitkan aliran
fluida gas. Mirip dengan pompa sentrifugal, udara masuk melalui sisi inlet yang berada di
pusat putaran kipas sentrifugal tersebut, lalu terdorong menjauhi poros kipas akibat gaya
sentrifugal dari sudu-sudu kipas yang berputar. Pada debit aliran yang sama, kipas
sentrifugal menghasilkan tekanan udara outlet yang lebih besar dibandingkan dengan
kipas aksial. Pada dunia industri kipas ini sering diberi istilah blower.
Kipas Sentrifugal

Sisi inlet kipas sentrifugal dapat didesain dengan dua inlet atau satu inlet
saja. Hal ini tentu disesuaikan dengan kebutuhan debit aliran fluida yang
ingin dihasilkan. Dengan menggunakan sistem double inlet akan
didapatkan debit aliran yang lebih besar dibandingkan dengan yang single
inlet.
Kipas Sentrifugal Dengan Double Inlet

Karakteristik performansi dari kipas sentrifugal tergantung pada jenis dari


bentuk sudu kipas yang digunakan. Secara umum bentuk sudu kipas
sentrifugal ada tiga jenis yakni:

1. Backward Curved Blades. Dengan bentuk sudu ini, kipas sentrifugal akan memiliki
beberapa keuntungan sebagai berikut:
 Efisiensi yang tinggi, di atas 90%.
 Beroperasi dengan sangat stabil.
 Tidak berisik.
 Ideal untuk digunakan pada kecepatan tinggi.
 Tidak memiliki karakter daya overload.

Tipe Sudu Backward Curve Beserta Kurva Karakteristiknya

2. Sudu Lurus (Straight Blade). Tipe sudu ini memiliki kelebihan sebagai berikut:
 Tahan terhadap abrasi.
 Perawatan yang simpel.
 Kapasitas yang luas.

Namun di sisi lain kipas sentrifugal jenis ini memiliki kelemahan yakni
nilai efisiensi yang rendah, serta karakternya yang tidak
bebas overload power.

Tipe Sudu Lurus Beserta Kurva Karakteristiknya

3. Radial Tip Blades. Tipe ini sangat dianjurkan digunakan pada fluida-fluida gas yang
sifatnya abrasif. Selain itu kipas sentrifugal tipe ini memiliki keuntungan lain seperti
berikut:
 Tidak memiliki karakter daya overload.
 Menghasilkan kapasitas besar.
 Beroperasi dengan sangat stabil.
 Kemampuan untuk dapat membersihkan permukaan sudu dengan sendirinya.
Tipe Sudu Radial Tip Beserta Kurva Karakteristiknya

Salah satu aplikasi kipas sentrifugal pada dunia industri adalah Primary
Air Fan (PA Fan) pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap. PA Fan berfungsi
men-supply udara ke pulverizer dan digunakan untuk
mendorong pulverizer fuel ke furnace boiler untuk proses pembakaran. PA
Fan ini menggunakan sistem dua inlet dengan sudu tipe Backward Curve.
Primary Air Fan

2. Kipas Aksial
Sesuai dengan namanya, Axial Fan menghasilkan aliran fluida gas dengan arah yang
searah dengan poros kerja kipas tersebut. Kipas tipe ini adalah yang paling banyak
penggunaannya di kehidupan sekitar kita. Hal tersebut tidak terlepas dari kemudahan
desain serta harga yang lebih ekonomis jika dibandingkan dengan kipas sentrifugal.
Karena desainnya yang tidak terlalu rumit serta dapat menghasilkan flow yang besar,
kipas ini banyak digunakan sebagai alat pendingin pada berbagai keperluan. Dari
pendingin CPU hingga komponen pendingin mesin kendaraan bermotor menggunakan
kipas tipe aksial.
Kipas Aksial Pada Sebuah PLTU

Kipas tipe aksial sangat banyak digunakan di dunia industri. Salah


satunya digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap sebagai Secondary
Air Fan. Kipas ini berfungsi untuk men-supply udara dalam jumlah banyak
yang dibutuhkan untuk proses pembakaran pada furnace boiler. Kipas ini
memiliki dua tingkat (stage) impeller, yang kedua-duanya dapat diatur
besar bukaan pitch-nya. Hal tersebut berfungsi untuk mengatur jumlah
(debit) udara yang akan dikirim untuk proses pembakaran.

2. Fan (Kipas) di Dunia Industri


BY: ONNY

Fan atau kipas, adalah alat mekanika yang berfungsi untuk


menghasilkan flow atau aliran pada suatu fluida, biasanya berupa gas.
Pada dunia industri, fan digunakan untuk menghasilkan flow dari gas atau
udara dalam jumlah besar yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dari
industri tersebut.

Fan terdiri dari beberapa bagian yaitu, case, sudu (vane/blade), dan
penggeraknya. Vane/blade berputar untuk menghasilkan aliran udara
yang diinginkan. Berbeda dengan fungsi dari kompresor yang
menghasilkan udara bertekanan dengan flow rendah, fanmenghasilkan
aliran udara dengan flow tinggi dan tekanan yang rendah.
Di dunia industri, fan digunakan antara lain pada proses pembakaran,
sistem HVAC, transport, pendingin, pengering udara, dan lain sebagainya.
Berikut adalah contoh-contoh aplikasi fan yang digunakan di sebuah
industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap:
1. Force Draught Fan (FD Fan)
Fan ini digunakan untuk menghasilkan flow yang tinggi untuk mencukupi
kebutuhan udara pada proses pembakaran batubara di furnace.
Besar flow yang dibutuhkan bergantung dari besar pembakaran
dan air/fuel ratio yang ditetapkan. Saat pembakaran di furnace harus naik
karena kebutuhan beban listrik yang meningkat, maka besar flow FD
Fan juga akan menyesuaikan naik. Besar bukaan dari blade (blade
pitch) dapat diatur menggunakan sistem hidrolis, untuk mengatur berubah-
ubahnya besar flow udara yang dibutuhkan.
2. Induced Draught Fan (ID Fan)
ID Fan berfungsi untuk mengatur besar tekanan udara di dalam furnace,
dengan jalan mengatur besar flow udara hasil pembakaranfurnace (flue
gas) yang keluar menuju chimney (cerobong asap). Blade pitch-nya juga
dapat diatur besar bukaannya untuk mengatur flow flue gas.
3. Primary Air Fan (PA Fan)
PA Fan, yang merupakan salah satu contoh penggunaan centrifugal fan,
berfungsi untuk mentransport batubara yang sudah berukuran serbuk,
dari pulveriser menuju furnace. Selain itu, udara dari PA Fan juga
digunakan untuk mengeringkan batubara tersebut, sehingga proses
pembakaran di dalam furnace lebih efisien.
4. Sistem Ventilasi
Seperti yang sudah saya jelaskan di artikel saya sebelumnya dengan
judul HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning), fan banyak
digunakan di sistem HVAC. Sebagai ventilasi, sirkulasi pendingin udara
(Air Handling Unit, dan exhaust fan.

Seperti yang sedikit saya singgung di atas bahwa ada 2 tipe fan yang
digunakan, yaitu centrifugal fan dan axial fan. Centrifugal
fan menggunakan prinsip gaya sentrifugal untuk menghasilkan aliran
udara dengan tekanan yang lebih tinggi. Sedangkan axial
fan menggunakan prinsip gaya axial untuk fokus menghasilkan flow aliran
udara yang besar dengan tekanan yang lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai