BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Dwinda Haidar ; 1507115612 ; Angkatan 2015
Retna Julita ; 1307113356 ; Angkatan 2013
Luthfi Afiif Yazu ; 1407123786 ; Angkatan 2014
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2017
ii
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
1.3 Tujuan Khusus ................................................................................................ 2
1.4 Urgensi Penelitian ........................................................................................... 2
1.5 Kontribusi Temuan Yang ditargetkan ............................................................. 2
1.6 Luaran Kegiatan .............................................................................................. 2
1.7 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 2
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping yang ditanda
tangani ............................................................................................. 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya .............................................................. 19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ................ 21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ....................................................... 22
Lampiran 5. Metode Percobaan ............................................................................ 23
Lampiran 6. Kinerja Tungku Biomassa (SNI) ...................................................... 25
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Gambar 2.1. fixed bed gasifier: (a) Updraft Gasifier, (b) Downdraft Gasifier, (c)
Crossdraft Gasifier
Reaksi (2.5) dan (2.6) merupakan reaksi utama dalam proses gasifikasi
biomassa, oleh karena itu diharapkan suhu yang tinggi sebelum proses reduksi ini
berlangsung agar didapatkan hasil yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Agenbroad, J., Defoort, M., Kirkpatrick, A., dan Kreutzer, C. 2011. A simplified
model for understanding natural convection driven biomass cooking stoves-
part 1: setup and baseline validation. Energy for sustainable development.
15: 160-168.
Andreatta, D. 2007. A Report on Some Experiments with Top-Lit Up Draft
(TLUD) Stove. Presented at the ETHOS 2007 Conference. Washington. 27
January.
Bailis, R., Ogle, D., MacCarty, N., Smith, K.R., dan Edwards, R. 2007. The Water
Boiling Test. http://ehs.sph.berkeley.edu. 7 Agustus 2017.
Belonio, A.T. 2005. Rice Husk Gas Stove Hand Book. Appropriate Technology
Center. Department of Agricultural Engineering and Environmental
Management College of Agricultural. Central Philippine University. Iloilo
City. Philippines.
Fullerton, D.G., Bruce, N., dan Gordon, S.B. 2008. Indoor air pollution from
biomass fuel smoke is a major health concern in the developing world.
Transactions Of the Royal Society of Tropical Medicine And Hygiene. 102:
843-851.
Wang, L., Weller, C.L., Jones, D.D., dan Hanna, M.A. 2008. “ Contemporary
issues in thermal gasification of biomass and its application to electricity
and fuel production”. Biomass and Bioenergy. 32(7): 573-581.
Mukunda, H.S., Dasappa, P.J., Paul, N.K.S., Rajan, M., Yagnaraman, D.R.,
Kumar, M., dan Deogaonkar. 2010. Gasifier Stove-Science, Technology and
Field Outreach. Current Science. 98(5): 627-638.
Panwar, N.L., dan Rathore, N.S. 2009. Design and Performance Evaluation of a 5
KW Producer Gas Stove. 32: 1349-1352.
Raman, P., Murali, J., Sakthivadivel, D., dan Vigneswaran, V.S. 2013.
Performance evaluation of three types of forced draft cook stoves using fuel
wood and coconut shell. Biomass and Bioenergy. 49: 333-340.
Ravi, M.R., Kohli, S., dan Ray, A. 2002. Use of CFD simulation as a design tool
for biomass stoves. Energy for Sustainable Development. 6: 20-27.
Roth, C. 2011. Micro Gasification: Cooking with Gas from Biomass. GIZ HERA-
Poverty-oriented Basic Energy Service.
Joel, S.M., Zulfansyah., dan Muhammad, I.F. 2012. Kinerja kompor gasifikasi
PP-Plus berbahan bakar limbah sawit. Seminar Nasional Teknik Kimia
Indonesia dan Musyawarah Nasional APTEKINDO 2012.
Sunarya, R., Zulfansyah., dan Helianti, S. 2012. Unjuk kerja kompor gasifikasi
PP-plus berbahan bakar limbah kayu olahan. Seminar Nasional Teknik
Kimia Indonesia dan Musyawarah Nasional APTEKINDO 2012.
Badan Standarisasi Nasional. 2013. Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor
7926:2013 Kinerja Tungku Biomassa. Standarisasi Nasional Jakarta.
11
12
2. Anggota
13
14
4. Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Zulfansyah, ST. MT.
2. Jenis Kelamin Laki – laki
3. Jabatan Fungsional Lektor
4. NIP/NIK/Identitas Lainnya 19690222 199703 1001
5. NIDN 0022026901
6. Tempat dan Tanggal Lahir Kisaran, 22 Februari 1969
7. Email zulfansyah@lecturer.unri.ac.id
8. Nomor Telepon/HP 081371393717
9. Alamat Kantor Laboratorium Pengendalian dan
Perancangan Proses, Jurusan Teknik
Kimia Universitas Riau, Kampus
Binawidya Jl. HR. Subrantas Km. 12,5.
Pekanbaru 28294
10. Nomor Telepon/Faks (0761) 566937
11. Lulusan yang telah dihasilkan S1 = 46 orang; S2 = 0; S3 = 0
12. Mata Kuliah yang Diampu 1. Pengendalian Proses
2. Perancangan Alat Proses
3. Perpindahan Panas
4. Perancangan Proses Teknik Kimia
5. Perancangan Produk
6. Perancangan Pabrik Kimia
7. Teknologi Pengolahan Sawit
8. Disain Produk Industri
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Syiah Institut Teknologi -
Tinggi Kuala Banda Aceh Bandung
Bidang ilmu Teknik Kimia Teknik Kimia -
Tahun Masuk-Lulus 1988-1995 1996-1998 -
Judul Difusivitas efektif Studi pembuatan -
Skripsi/Tesis/Disertasi antara urea lapis dan air pulp dari tandan
kosong sawit dengan
pelarut asam asetat
Nama Ir. M. Hussin Dr. Ir. Herri Susanto -
Pembimbing/Promotor Ismayanda, M.ChE.
15
3. Perjalanan
Justifikasi Harga Keterangan
Material Kuantitas
Perjalanan Satuan (Jumlah)
Pembelian
Transportasi
peralatan untuk
pembelian
merancang
barang dan 3 Rp. 85.000 Rp. 255.000
kompor dan
pengambilan
bahan untuk
bahan bakar
percobaan.
SUB TOTAL ( Rp) Rp. 255.000
4. Lain- lain
Harga Keterangan
Material Justifikasi Kuantitas
Satuan (Jumlah)
Analisa dan Pengamatan hasil Rp.
- Rp. 200.000
evaluasi hasil percobaan 200.000
Pembuatan
Laporan (Laporan
Akhir), Log Rp
Laporan - Rp 150.000
Book, 150.000
Dokumentasi
kegiatan
Pelaporan dan Laporan telah Rp
- Rp 300.000
penggandaan selesai 300.000
Laporan
Publikasi dan dipublikasikan Rp.
- Rp. 1.000.000
dan penerbitan dan diterbitkan 1.000.000
dijurnal nasional
SUB TOTAL ( Rp) Rp 1.650.000
TOTAL KESELURUHAN Rp 9.970.000
21
Merancang
Luthfi Afiif kompor
Teknik Material 10 jam /
3 Yazu biomassa
Mesin S1 dan mesin minggu
1407123786 yang telah
didesain.
23
ICS 27.190
`
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
© BSN 2013
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN
BSN
Gd. Manggala Wanabakti
Blok IV, Lt. 3,4,7,10.
Telp. +6221-5747043
Fax. +6221-5747045
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
SNI 7926:2013
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Daftar isi
© BSN 2013 i
SNI 7926:2013
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Prakata
Biomassa sebagai bahan bakar masih banyak digunakan untuk memasak di wilayah
pedesaan, sehingga dipandang perlu mendorong penggunaan tungku yang lebih efisien dan
menghasilkan polutan yang lebih rendah.
Penyusunan SNI dilakukan dengan memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan bagi
masyarakat pengguna tungku biomassa, serta memberikan kepastian kepada
investor/produsen. Adapun tujuan penyusunan SNI ini adalah untuk mendorong
pengembangan tungku biomassa yang lebih sehat dan hemat energi. Disamping itu, isu
kemandirian energi melalui pemanfaatan sumber energi setempat dan isu lingkungan juga
menjadi perhatian dalam penyusunan SNI ini.
SNI ini disusun berdasarkan Pedoman Standardisasi Nasional Nomor 8 tahun 2007 tentang
Penulisan Standar Nasional Indonesia.
SNI ini disusun oleh Panitia Teknis 27-04 Bioenergi melalui perumusan standar dan terakhir
dibahas dalam Rapat Konsensus Panitia Teknis Bioenergi pada tanggal 3 Desember 2012 di
Jakarta, yang dihadiri oleh anggota panitia teknis, perwakilan dari produsen, konsumen,
pakar, pemerintah, dan pihak lain yang terkait. Standar ini juga telah melalui tahapan
konsensus nasional, yaitu jajak pendapat pada 16 April 2013 sampai dengan 15 Juni 2013.
© BSN 2013 ii
SNI 7926:2013
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Kinerja tungku biomassa
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan persyaratan minimal kinerja, meliputi efisiensi pembakaran, efisiensi
termal, derajat emisi karbon monoksida dan partikulat, dan aspek keselamatan dari tungku,
serta tata-cara pengujiannya.
2.1
biomassa
bahan organik yang berumur relatif muda dan berasal dari tumbuhan atau binatang
2.2
tungku biomassa
peralatan masak yang memanfaatkan kalor hasil pembakaran biomassa di dalam ruang
pembakarannya
2.3
efisiensi pembakaran
besaran yang menyatakan tingkat kesempurnaan proses pembakaran yang ditandai oleh
minimnya kandungan gas karbon monoksida di dalam gas hasil bakar. Efisiensi pembakaran
dihitung dari konsentrasi karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) di dalam gas
hasil bakar
2.4
efisiensi termal
perbandingan antara kalor yang diserap oleh bahan yang dimasak terhadap nilai kalor netto
biomassa
2.5
particulate matter (PM2,5)
Partikel di dalam gas hasil bakar dengan ukuran maksimal 2,5 mikron
3.1.1 Spesifikasi bahan bakar yang digunakan untuk melakukan pengujian harus sesuai
dengan yang disyaratkan oleh produsen tungku biomassa. Apabila produsen tungku
biomassa tidak menyatakan persyaratan tertentu, maka untuk keseragaman disarankan
menggunakan kayu jati (Tectona grandis L.).
3.1.2 Kandungan air biomassa adalah pengurangan massa biomassa sebelum dan sesudah
dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 oC hingga massanya konstan.
3.1.3 Nilai kalor bahan bakar ditentukan dengan menggunakan kalorimeter bom.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
3.2 Uji efisiensi pembakaran, efisiensi termal, dan emisi
Uji efisiensi dan emisi tungku biomassa dapat dilakukan secara serempak. Diagram
rangkaian peralatan untuk pengujian efisiensi tungku ditampilkan pada Gambar 1. Sungkup
hisap yang menaungi sumber api harus ditempatkan sama dengan atau sedikit lebih dari
satu meter di atas sumber api, agar nyala api tungku tidak terpengaruh oleh keberadaan
sungkup hisap tersebut. Diameter sungkup hisap sedikitnya 1,5 meter, sedemikian sehingga
gas hasil bakar dapat ditangkap seluruhnya oleh peralatan uji. Seluruh alat ukur/sensor dan
pencatat data harus diaktifkan sejak penyalaan pertama tungku hingga pengujian selesai.
1 meter
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
3.2.1.9 CO2-meter;
3.2.2.1 Letakkan tungku di atas timbangan di bawah sungkup hisap penangkap emisi. Catat
massa tungku kosong, kemudian nol-kan bacaan timbangan.
3.2.2.2 Masukkan bahan bakar ke dalam tungku, catat massa bahan bakar awal, kemudian
nol-kan bacaan timbangan.
3.2.2.3 Letakkan panci berisi air di atas tungku. Pasang termokopel ke dalam panci
sehingga ujungnya menggantung sekitar 5 cm di atas dasar panci dan tidak menyentuh
dinding panci, lalu tutuplah panci. Catat suhu air dan massa panci berisi air dan bertutup.
3.2.2.4 Nyalakan api. Catat waktu ketika api mulai hidup. Selama tungku dinyalakan, setiap
satu menit catat massa yang terbaca di timbangan serta temperatur air. Penurunan massa
yang terjadi menunjukkan konsumsi bahan bakar Δmk.
3.2.2.5 Bila suhu telah mencapai 65 oC, setiap satu menit, catat juga massa air yang
menguap Δma (selisih massa menit ke-n dengan massa awal panci berisi air dan bertutup)
dengan cara mengangkat panci sesaat setiap menit ke-n.
3.2.2.6 Catat waktu ketika air mulai mendidih setiap menit sampai temperatur air turun tiga
derajat dari titik didih. Hentikan pengujian. Titik didih tidak harus 100 oC, tetapi mengikuti
formula:
h
t D 100
300
KETERANGAN:
tD adalah titik didih (oC)
h adalah ketinggian lokasi dari permukaan laut (meter)
CATATAN
- Catat bahan mudah tersulut yang digunakan untuk memulai penyalaan tungku (misalnya minyak
tanah, kayu kecil, kertas, dll).
- Selama suhu air belum mencapai 65 oC, massa air yang menguap Δma dapat diabaikan.
- Bila tungku terbuat dari tanah, gerabah, atau material yang dipandang tebal, atau higrokopis,
maka berat tungku kosong ditimbang (dianggap sebagai berat tungku akhir).
Timbang sebuah penyaring bersih berukuran 2,5 mikron menggunakan timbangan mikro.
Partikel PM2,5 di dalam aliran gas sisa pembakaran akan tersaring oleh penyaring PM2,5.
Sesudah pengujian efisiensi selesai, timbang penyaring yang sudah menangkap PM2,5
menggunakan timbangan mikro. Massa PM2,5 adalah selisih massa penyaring sesudah dan
sebelum dipakai untuk menangkap PM2,5. Lihat Gambar 1.
Amati dan catat angka yang ditunjukkan pada CO-meter dalam satuan ppm. Konversikan
dan akumulasikan angka tersebut untuk mendapatkan massa total dalam satuan gram. CO-
meter memiliki rentang pengukuran 0 – 1 000 ppm dan ketelitian 1 ppm. Lihat Gambar 1.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
3.2.5 Pengukuran emisi gas CO2
Amati dan catat angka yang ditunjukkan pada CO2-meter dalam satuan ppm. Konversikan
dan akumulasikan angka tersebut untuk mendapatkan massa total dalam satuan gram. CO2-
meter memiliki rentang pengukuran 0 – 5 000 ppm dan ketelitian 30 ppm. Lihat Gambar 1.
3.2.6 Lakukan seluruh langkah pengukuran PM, CO, CO2 sesuai butir 4.2.3 sampai 4.2.5
sebanyak masing - masing tiga kali dan rata - ratakan hasil pengukurannya.
ma CpT ma L
T
mk LHV
Keterangan :
ma adalah massa air (dalam kilogram);
Cp adalah 4180 J/(oC kg) adalah kalor jenis air;
ΔT adalah selisih suhu akhir air terhadap suhu awal air;
Δma adalah massa air yang menguap;
L adalah kalor penguapan air;
Δmk adalah massa bahan bakar yang telah dibakar/digunakan;
LHV adalah nilai kalor netto bahan bakar.
Laju sesaat konsumsi bahan bakar ditentukan dari perubahan massa bahan bakar tiap
satuan waktu, sedangkan laju rata-rata konsumsi bahan bakar ditentukan dari perubahan
massa bahan bakar seluruhnya dibagi rentang waktu total.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
4 Hasil pengujian
Tungku dinyatakan lulus uji konsumsi spesifik bahan bakar sebesar bila nilai Sc sebesar
maksimum 1 kg/jam.
Tungku dinyatakan lulus uji efisiensi pembakaran bila nilai ηC minimal 0,96 atau rasio
N(CO)/N(CO2) maksimal 0,04.
Tungku dinyatakan lulus uji efisiensi termal jika hasil uji efisiensi memenuhi nilai minimal
20%.
Tungku biomassa dinyatakan lulus uji emisi CO bila emisi CO tak melebihi 67 g/kg bahan
bakar terkonsumsi.
Tungku biomassa lulus uji emisi PM 2,5 mikron jika nilai emisi PM2,5 tak lebih dari 1 500
mg/kg bahan bakar terkonsumsi.
5 Persyaratan tambahan
5.1 Daya
Rentang daya tungku biomassa sebesar 2,5 – 5 kW atau setara dengan konsumsi 0,5 – 1
kg/jam bahan bakar biomassa dengan nilai kalor 18 MJ/kg (jika yang digunakan adalah kayu
jati; lihat 4.1.1).
5.2.1 Tungku tidak boleh ada sisi dan sudut/ujung yang tajam agar tidak membahayakan
pengguna.
5.2.2 Pada sisi depan badan luar tungku biomassa diberi tulisan “Awas panas!” dan simbol
bahaya api yang dapat dilihat dengan jelas pada jarak minimal satu meter.
5.2.3 Ketika digunakan, tungku beserta panci tidak terguling pada kemiringan sampai
dengan 15 derajat.
5.2.4 Pada setiap tungku dilengkapi gagang pengangkat handel (pegangan) yang dilapisi
penyekat panas sehingga pengguna dapat memindahkan tungku dengan mudah dan aman.
CATATAN Syarat keamanan selengkapnya diuraikan di dalam dokumen Biomass Stove Safety
Protocol yang dikembangkan di Iowa State University khusus untuk bahan bakar padat
(http://www.pciaonline.org/files/Stove-Testing-Safety-Guidelines.pdf)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Bibliografi
Edwards, R.D., et al., Implications of changes in household stoves and fuel use in China.
Energy Policy, 2004.
FAO, Wood fuel surveys, UN Food and Agriculture Organization: Rome, 1983.
http://www.aprovecho.org/lab/emissionsequip/iap-meter
http://co2meters.com/Documentation/Datasheets/DS30-01%20-%20K30.pdf
http://www.pciaonline.org/files/Stove-Testing-Safety-Guidelines.pdf
Kishore, V.V.N. and P.V. Ramana, Improved cookstoves in rural India: how improved are
they?: A critique of the perceived benefits from the National Programme on Improved
Chulhas (NPIC). Energy, 2002.
Smith, K.R., et al., One Hundred Million Improved Cookstoves in China: How was it done?
World Development, 1993.
World Bank, India: Household Energy, Indoor Air Pollution, and Health, World Bank Energy
Sector Management Assistance Program (ESMAP): Washington DC, 2002.
Zhang, J., et al., Greenhouse Gases and Other Airborne Pollutants from Household Stoves
in China: A database for emission factors. Atmospheric Environment, 2000.