Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN

Acara : Wisata Budaya Di Desa Lingga (Kelompok 4)

NAMA : FAUZI HIMAWAN

NIM : 14.05.016

PRODI : BTP-D4 (A)

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

DIV

POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA

2017
DESA LINGGA DI KABUPATEN KARO,

PROVINSI SUMATERA UTARA

1.Produk dan Keunikan

Produk yang ditawarkan pada desa Lingga yaitu rumah adat atau Rumah Siwaluh Jabu
yang berusia 250 tahun, didirikan tanpa campuran semen atau bahan modern lainnya dan
didalamnya dihuni oleh beberapa keluarga. Selain rumah adat terdapat juga Museum Lingga
disebut Museum Karo Lingga, di tempat ini disimpan benda- benda tradisional Karo seperti
capah (piring kayu besar untuk sekeluarga), tungkat/ tongkat, alat-alat musik dan lain
sebagainya. Rumah adat ini masih dikelola oleh pemilik keluarga masing-masing dan tersisa 2
rumah adat

Gambar 1.1 Museum Karo Lingga


Gambar 1.2 Rumah Adat yang Tersisa

Rumah itu hanya ditinggalin oleh dua keluarga di rumah berkapasitas 10 KK (rumah
raja), dan tiga KK di rumah biasa (berkapasitas 8 KK). Salah satu penghuni rumah (kami
memanggilnya bibi-panggilan orang karo untuk wanita paruh baya), banyak bercerita tentang
historis rumah adat tersebut, budaya karo, termasuk cara memanen padi, membuat cimpa (kue
tradisional khas karo, mirip kue bugis), dan pengalamannya tinggal di rumah itu (yang sudah
lebih dari 20 tahun). Ternyata rumah itu ada yang disewakan. Beliau (bibi itu -pen) dikenakan
tarif Rp.150rb/tahun. Tidak tau dengan pasti untuk siapa uang itu. Mungkin ke Pemda atau
keturunan pemilik rumah (karena pada kenyataannya ada juga yang tidak menyewa oleh karena
keturunan si pemilik rumah). Rumah adat yang telah rusak
Suplemen produk di desa ini masih kurang karena petunjuk jalan masih kurang dan
hanya terdapat plang rute wisata 12 kmdari lokasi tidak ada guide jadi harus bertanya
kependuduk sekitar atau keluarga yang menempati. Jika menginap harus booking hotel di
daerah kota, dari sumber pada tahun 2014 tiap masuk desa dikenakan biaya Rp 2000/orang

2. Gugusan Cluster

Desa Lingga masih merupakan desa budaya, bukan desa wisata. Clusternya kolektif
karena desa hanya berupa salah satu destinasi tujuan wisata.

3. Kunjungan pertahun

Menurut wawancara dengan perangkat desa didapat dari tugas makalah


supriyadisitepu.wordpress.com jumlah pengunjung rata-rata 600 orang pertahun

4. Jarak lokasi

Jarak dari Lingga adalah salah satu desa yang menjadi daerah tujuan wisata di
Kabupaten Karo Sumatera Utara yang terletak di ketinggian sekitar 1.200 m dari permukaan
laut, lebih kurang 15 km dari Brastagi dan perjalanan dari Kabanjahe menuju Lingga yang
berjarak sekitar lima kilometer saya tempuh selama sepuluh menit.

Gambar 1. Screenshot Jarak dari Terminal Terpadu Amplas ke

Desa Lingga sekitar 2 jam 12 menit


5. Pengembangan Selanjutnya

Pengembangan Desa Lingga masih sangat jauh dari disebut desa wisata, yang tentu saja
mempunyai potensi di lihat dari kebudayaan masih kental dan banyak peninggalan bersejarah
suku karo, namun setelah letusan Sinabung, desa ini merupakan salah satu desa yang terkena
dampak jadi perlu pembenahan yang tidak sedikit. Jadi akan ada beberapa kendala jika ingin
me-manage sedemikian rupa hingga menjadi desa wisata, selain itu desa ini belum pernah
mendapat penghargaan sebagai desa kebersihan terbaik dari pemerintah seperti halnya desa-
desa potensi wisata lainnya. Dapat dilihat juga dari perangkat pemerintah yang kurang
memperhatikan wisata baik dari segi guide yang tidak ada yang mengelola adalah pemilik
rumah dan penataan cagar budaya yang masih dibawah standar sehingga rumah ini hanya
tersisa 2, juga tidak diketahui kondisi beritanya saat erupsi Sinabung yang terjadi tiap beberapa
tahun terakhir. Perlu dikaji ulang oleh penulis dikarenakan minimnya pengetahuan dan data
yang ada tentang desa Lingga,

Anda mungkin juga menyukai