Anda di halaman 1dari 17

TND321:Modul#7

Radio Equipment and Installation

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 1

Outline

z Pendahuluan
z Pemilihan Perangkat
z Perencanaan Sub Sistem Radio
z Komponen Radio
z Instalasi

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 2


Pendahuluan

z Perencanaan Sistem Komunikasi Radio meliputi :


z Perencanaan Link/propagasi Radio (Link Radio Design)
z Perencanaan Sub Sistem Radio (Equipment Design)
z Perencanaan Jaringan (Network Design)

z Obyektif Dari Perencanaan :


z Quality of Service (Qos) : BER, FER, C/I dll
z Availability System (Kehandalan Sistem) yang meliputi :
z Link Availability (Kehandalan Link)

z Equipment Availability (Kehandalan Perangkat)

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 3

Perencanaan Link Radio

z Perencanaan link / propagasi radio


meliputi :
z Link BTS – MS
z Link BTS – BTS
z Link BTS – BSC
Link Fisik BTS – BTS/BSC bisa menggunakan : Optik,
Microwave

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 4


Perencanaan Link Radio

z Pemilihan link fisik bergantung pada :


z Countour antar site
z Jarak antar Site
z Trafik total pada Link Backbone
z Topologi jaringan dll

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 5

Perencanaan Sub Sistem Radio

z Perencanaan perangkat sub sistem radio meliputi :


z Pemilihan spesifikasi perangkat yang didasari dari perhitungan
link budget
z Pemilihan dikaitkan dengan frekuensi kerja, prediksi loss
propagasi, bit rate dll
z Pemilihan dikaitkan juga dengan equipment availability

z Sub sistem radio yang dipilih antara lain :


z Antena
z RF Stage (Pemancar dan penerima) dengan memperhatikan
kebutuhan daya pancar, sensitivitas, noise figure dll
z Saluran Transmisi (feeder) yang tepat dengan memperhatikan
redamannya
z Baseband subsystem seperti: modulasi, multiplex, PCM dll

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 6


Antenna

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 7

Antena

Tx Rx

z Sebuah antena adalah konduktor


yang membawa arus RF
z Daya RF menyebabkan aliran arus
z Arus mengalir meradiasikan medan
elektromagnetik
z Medan elektromagnetik
menyebabkan arus di antena
penerima
z Kuat sinyal yang diterima oleh
penerima sangat bergantung pada

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 8


Spesifikasi Antena

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 9

Antena

z Pola Radiasi
z Pola bidang horisontal
z Pola bidang vertikal

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 10


Antena

z Pola bidang vertikal


z E-plane (bidang elevasi)
z Gain = 10 dBd
z Skala dalam dBd

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 11

Antena

z Karakteristik Antena
z Polarisasi
z Orientasi antena
z Gain
z Antena adalah divais
pasif (tidak menghasilkan
daya atau penguatan)
z Gain yang dimaksud
adalah bila dibandingkan
antena lain
z Satuannya adalah dB

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 12


Antena

z Antena referensi
z Antena Isotropis, 0 dBi
z Antena Dipole, 2.15 dBi

Gain dg referensi
dBi
isotropis
Gain dg referensi dipole dBd
EIRP dBm atau Watt
ERP dBm atau Watt

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 13

Antena

z Effective Radiated
Power
z Sama dengan daya
output HPA dikalikan
dengan Gain antena

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 14


Pemilihan Antena…

z Pemilihan paremeter antena menjadi penting


karena pengarahan yang salah akan
menyebabkan interferensi ke user lain
z Pemilihan antena bergantung jenis link
komunikasi :
z BTS – MS gunakan antena omnidirectional atau
sectoral
z BTS – BTS atau BTS – BSC gunakan antena
directional

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 15

Saluran Transmisi / Feeder

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 16


Pemilihan Saluran Transmisi (Feeder)

z Parameter yang harus diperhatikan :


z Parameter redaman yang merupakan fungsi
frekuensi
z Impedansi karakteristik (50 / 75 ohm)
z Velocity factor
z Contoh : Kabel Coaxial, Waveguide dll

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 17

Saluran Transmisi

z Karakteristik Saluran
Transmisi (fisik)
z Tipe
z Coaxial, stripline, open
wire
z Balanced, unbalanced
z Konfigurasi:
z Dielektrik : udara, foam
z Jacket, unjacket
z Ukuran (diameter luar)
z ¼”, ½”, 7/8”, 1-1/4”,1-
5/8”, 2-1/4”, 3”

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 18


Saluran Transmisi

z Karakteristik Saluran
Transmisi (elektris)
z Redaman
z Bervariasi thdp
frekuensi, ukuran,
karakteristik dielektrik
z dB/100 ft atau dB/100m
z Impedansi karakteristik
Z0 (50 Ohm, 75 Ohm)
z Bergantung diameter,
dielektrik
z Power-handling
z Bergantung ukuran,
konduktor, dielektrik

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 19

Feeder…

z Instalasi Feeder
z Perhatikan radius bending

z Karena posisi inner


conductor akan
berubah
Akan menyebabkan Zo
berubah
z Gunakan jumper yang
tahan air
z Amankan Jumper dari
getaran angin

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 20


Instalasi feeder….

z Perhatikan pengaruh
stretching pada Z0
z Interval Mounting
disesuaikan dengan
rekomendasi
manufaktur (3 – 6 ft)

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 21

Other RF Devices

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 22


Filter RF

z Karakteristik
z Insertion Loss
z Passband Riple
z Passband Width
z Frekuensi cutoff
z Slope redaman pada sisi
pita frekuensi
z Redaman out of band

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 23

Combiner

z Memungkinkan banyak
transmitter dicatu ke
satu antena

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 24


Tower Mounted Amplifier

z Keuntungan penggunaan TMA :


z Improved Network Quality
z Increased Coverage
z Excellent Power Handling
z Low Tx Loss
z Exceptional Reliability
TMA digunakan untuk menerima sinyal lemah dari MS

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 25

TMA…

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 26


Pemilihan Subsistem Radio…

z Perangkat LNA dapat dipasang di Tower (Tower Mounted


Amplifier / TMA) agar sensitivitas BTS lebih baik

Sensitivitas
Modul 7 - Radio Equipment and Installation 27
Lebih Baik

Measurements and Safety

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 28


Pengukuran (Return loss & VSWR)

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 29

Pengukuran (Return loss & VSWR)

Contoh:

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 30


Directional Coupler
z Coupler digunakan untuk
mengukur energi forward
dan reflected dalam saluran
transmisi. DC punya 4 port:
z Input port (dari Tx)
z Output port (ke Rx)
z Sample Forward dan
reverse
z Performansi standar
z Faktor kopling 20, 30, 40
dB

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 31

Safety

z Maximum Permissible
Exposure (MPE)
z Occupational/controlled
exposure
z Batasan diterapkan pada
pekerja yang mengetahui
tentang RF dengan
mengontrol cara kerjanya
z General population
Exposure
z Batasan diterapkan pada
publik yang tidak
mengetahui RF

Modul 7 - Radio Equipment and Installation 32


Modul 7 - Radio Equipment and Installation 33

Anda mungkin juga menyukai