A. LATAR BELAKANG
Salah satu prioritas pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode
2014-2019 yang tertuang dalam Nawacita adalah “Kami akan meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing dipasar internasional sehingga bangsa
Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya” (Nawacita
keenam). Salah satu penjabaran prioritas diatas adalah “Kami akan membangun
sejumlah Science dan Technopark di daerah-daerah politeknik dan SMK-SMK
dengan prasarana dan sarana dengan teknologi terkini”.
Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-
2019, program pembangunan dan pengembangan technopark di seluruh Indonesia
merupakan prioritas dan akan dikembangkan pada tingkat Pusat Provinsi, dan
Kabupaten/Kota. Sementara dalam Rancangan Rencna Kerja Pemerintah (RKP)
tahun 2016 pemerintah mencanangkan untuk dimulainya pembangunan dan
pengembangan 100 technopark di seluruh Indonesia.
Arah kebijakan dan strategi yang lebih detail tentang technopark di RPJMN 2015-
2019 adalah sebagai berikut: Pertama, Pembangunan Taman Sains dan Teknologi
Nasional (National Science and Technology Park). Arah kebijakan ini berfungsi
sebagai: (a) Pusat pengembangan sains dan teknologi maju (b) Pusat penumbuhan
wirausaha baru di bidang teknologi maju (c) Pusat layanan teknologi maju ke
masyarakat.
Pembangunan Taman Tekno Kabupaten/Kota, arah kebijakan ini berfungsi sebagai:
(a) pusat penerapan teknologi di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan
pengolahan hasil (pasca panen), industri manufaktur ekonomi kreatif dan jasa-jasa
lainnya yang telah dikaji oleh lembaga penelitian, swasta, perguruan tinggi untuk
diterapkan dalam skala ekonomi (b) tempat pelatihan, pemagangan, pusat
disseminasi teknologi dan pusat advokasi bisnis ke masyarakat luas.
Dengan arah kebijakan diatas, maka strategi untuk mencapai sasaran Pembangunan
Taman Tecno dikabupaten/kota dilakukan sesuai dengan kompetensi tugas pokok
dan fungsinya.
Dalam Rencana kerja Pemerintah (RKP) 2016 salah satu sasaran dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi disebutkan bahwa pemerintah akan membangun 100
tecnopark dikabupaten/kota, seturut hal tersebut diatas Kabupaten Sikka tahun
2017 membentuk UPT. Sikka Innovation Centre berdasarkan Peraturan Bupati no.1
tahun 2017 untuk mengelola manajemen tecnopark Sikka Innovation Centre.
Hakikatnya, penguatan sistem inovasi merupakan langkah terpadu membenahi
sistem yaitu suatu kesatuan yang mempengarauhi arah perkembangan dan
kecepatan inovasi, difusi, dan proses pembelajaran, secara bersistem. Untuk itu,
Kerangka Kebijakan Inovasi/KKI (Innovation Policy Framework/IPF) merupakan
pijakan kolaboratif yang dikembangkan dan diimplementasikan dalam penguatan
sistem inovasi secara sistemik. Hal ini dilakukan melalui 6 (enam) elemen KKI,
yaitu:
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum pembentukan UPT Sikka Innovation Center sebagai pusat teknologi
dan inovasi komoditas pertanian unggulan Kabupaten Sikka mengacu pada :
Undang-Undang Nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Permendagri No.20 thn 2011 ttg Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan
Kemendagri dan Pemerintahan Daerah
Peraturan bersama Menristek & Mendagri No.03 & 36 thn 2012 ttg Penguatan Sistem
Inovasi Daerah (SIDa)
Peraturan Bupati Sikka No.1 Tahun 2017 tentang Pembentukan Organisasi UPT SIC.
Peraturan Daerah No.15 Tahun 2016 tentang APBD tahun 2017
C. TUJUAN
D. TARGET /SASARAN
BAB 2
PELAKSANAAN KEGIATAN
PROGRAM PENGEMBANGAN DATA/INFORMASI
KEGIATAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INOVASI
UPT. SIKKA INNOVATION CENTRE
A. KESIMPULAN
B. SARAN DAN TINDAK LANJUT