Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANALISIS BISNIS

“Jasa Make-Up Artist”

Ditujukan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Kewirausahaan

IKA PRASTIA LUTFIANTI


170210110108
081322012276 / ikaiksy@gmail.com

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PADJAJARAN

2017
Jenis Perusahan Perorangan
Industry Jasa Make-Up Artist
Didirikan 2017
Pendiri Suwandi Rojak
Kantor Pusat Padalarang, Jawa Barat
Produk Make-up Artist, Wardrobe
Pendapatan N/A
Situs web https://www.instagram.com/rojaksu_mua/

Hasil Wawancara

Ask : Mengapa memilih bisnis jasa make up artist?

Answer : Karena saya tertarik dengan hal tersebut, selain itu juga memiliki hobby
menggambar dan mewarnai. Berawal dengan kerja sebagai asisten seorang pengusaha
Wedding Organizer, yang niat awalnya memang bekerja untuk menambah uang jajan.
Namun seiring dengan waktu akhirnya sering melihat dan tidak jarang membantu sambil
belajar perihal make up dengan beliau dan make up artist lainnya. Lalu ketika diberi
kesempatan untuk belajar dan mencoba, ternyata hasilnya cukup memuaskan dan
mendapatkan kritik dan pujian dari teman make up artist saya tadi, menjadikan motivasi
untuk saya untuk menguasai perihal make up ini. Terlebih saat ini make up telah menjadi
kebutuhan dan trend bagi banyak wanita pada umumnya.

Ask : Produk jasa tersebut dibuat atau dilakukan atas nama sendiri atau masih
menjadi bagian dari Wedding Organizer?

Answer : Berlanjut dari cerita saya sebelumnya, ya memang pada awalnya saya masih
menjadi bagian atau dibawah naungan WO (Wedding Organizer) milik teman saya
tersebut. Bahkan saat ini pun saya masih bergabung dalam tim, namun sejak awal tahun
2017 ini saya beranikan diri untuk mulai menjual nama pribadi, jadi bisa bekerja dalam tim
bisa juga bekerja sendiri seperti halnya jasa make up untuk wisudawati dan keluarga, atau
untuk mereka yang ingin menghadiri event tertentu.

Ask : Lalu modal yang didapat darimana? Mengapa?

Answer : Modal yang saya keluarkan pure milik pribadi, jadi tidak dari orang lain. Hasil
bekerja saya sebelumnya di WO tersebut saya sisihkan sebagian untuk modal. Dari beli
peralatan (brush, beautycase, bedak, lipstick dan lainnya), quota untuk promosi hingga
biaya transportasi dan sebagainya saya keluarkan sendiri bahkan tidak minta ke orang tua.
Mengapa? Karena saya bisa dan mau melakukan hal-hal tersebut.

Ask : Kemudian untuk penjualannya dilakukan secara langsung atau tidak? Atau
bahkan keduanya?

Answer : Saya melakukan pemasaran dengan kedua hal tersebut, langsung dan tidak
langsung. Saya menawarkan sendiri jasa tersebut kepada beberapa teman dan kerabat yang
saya tau memang membutuhkan. Selain itu juga melalukan free trial ke beberapa sahabat,
yang kemudian saya jadikan bahan portofolio dan saya upload di instagram
@rojaksu_mua. Keluarga, sahabat dan kerabat pun saya mintai bantuannya untuk
mempromosikan usaha saya ini dan Alhamdulillah saat ini dalam perkembangan yang
cukup baik.

Kemudian dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan atau ditranskrip ke dalam
sebuah Business Model Canvas, yang di dalamnya berisi tentang beberapa hal yakni salah
satunya,

 Customer segment, menjelaskan tentang siapa pelanggan atau konsumen dari bisnis tersebut,
diantaranya konsumen mencakup mereka yang tinggal di Kota Bandung, Jakarta, Padalarang,
Jatinangor, dan sekitarnya. Gender wanita yang berusia 17-50 tahun, baik pelajar,
mahasiswa, wanita karir, ibu rumah tangga, orang tua, dsb. Level menengah keatas yang
biasanya akan menghadiri wisuda, pesta, arisan, wedding, bridesmaid, dll.

 Value proposition; yakni keunggulan atau nilai lebih apa yang ditawarkan produsen,
dalam bisnis sahabat saya adalah request make up sesuai permintaan konsumen.
Kemudian harga affordable, hampir sama dengan make up artist lainnnya. product make
up yang digunakan terpercaya dan aman, pelanggan bisa request jika memiliki alergi
pada satu product tertentu. Selain itu juga menyediakan semua kebutuhan make up
wajah, sehingga konsumen tidak perlu repot menyediakan perintilan kecil seperti bulu
mata dll. Kelebihan lainnya memiliki banyak pilihan atau varian warna kosmetik,
sehingga tema apapun akan bisa dikerjakan dengan baik. Juga ramah dan sopan,
produsen menggunakan masker saat melayani konsumen sehingga sejauh ini selalu
mendapatkan testimoni yang positive dari konsumen.

Analisis Branding, Marketing dan Selling

Dalam pemasaran atau selling ada istilah positioning, yakni cara yang dilakukan
oleh marketer untuk membangun citra atau identitas di benak konsumen untuk produk, merek atau
lembaga tertentu. Positioning adalah membangun persepsi relatif satu produk dibanding produk lain.
Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang positioning merupakan tantangan bagi seorang
marketer dan keberhasilan satu positioning biasanya berakar pada berapa lama produk tersebut
mempunyai keunggulan bersaing. Beberapa hal mendasar dalam membangun
strategi positioning satu produk antara lain : positioning pada fitur spesifikasi
produk, positioning pada spesifikasi penggunaan produk, positioning pada frekuensi penggunaan
produk,positioning pada alasan mengapa memilih produk tersebut dibanding
pesaing, positioning melawan produk pesaing, positioning dengan melakukan pemisahan kelas
produk, dan positioning dengan menggunakan simbol budaya/kultur. Dan dalam bisnis jasa make up
artist ini branding yang dilakukan adalah seperti apa yang tertera pada value propotition, yakni
menhutamakan keunggulan atau nilai lebih apa yang ditawarkan, diantaranya adalah request
make up sesuai permintaan konsumen. Kemudian harga affordable, hampir sama dengan make
up artist lainnnya. product make up yang digunakan terpercaya dan aman, pelanggan bisa request
jika memiliki alergi pada satu product tertentu. Selain itu juga menyediakan semua kebutuhan
make up wajah, sehingga konsumen tidak perlu repot menyediakan perintilan kecil seperti bulu
mata dll. Kelebihan lainnya memiliki banyak pilihan atau varian warna kosmetik, sehingga tema
apapun akan bisa dikerjakan dengan baik. Juga ramah dan sopan, produsen menggunakan masker
saat melayani konsumen sehingga sejauh ini selalu mendapatkan testimoni yang positive dari
konsumen.

Lalu Marketing Analysis adalah penyelidikan ke dalam pelaksanaan marketing untuk


mengetahui apa saja yang mempengaruhi didapatnya hasil maksimal dan apa efek dari hasil
tersebut dalam marketing. Secara umum analisis pemasaran adalah studi tentang dinamika pasar.
Mulai dari naik turunnya hasil yang kita dapat hingga ke ranah psikologi konsumen. Inilah daya
tarik khusus pasar terutama dalam industri spesifik. Analisis pemasaran pada dasarnya adalah
rencana bisnis yang menyajikan informasi mengenai pasar di lokasi penjualan. Faktor yang
paling umum adalah SWOT (Strength, Weakness, Opportunities & Threats). Strength yang
ditawarkan oleh @rojaksu_mua sudah tertera diatas, namun weakness nya terdapat pada
kurangnya tenaga bantuan (asisten) sehingga tidak bisa menangani lebih banyak pelanggan
dalam waktu yang bersamaan, dengan kata lain tidak bisa borongan. Kemudian pada
opportunities yaitu faktor positif yang muncul berupa respon dari para pelanggan atau konsumen
sangatlah positif sehingga memunculkan peluang yang besar dari hal tersebut untuk
mendapatkan banyak konsumen baru. Terakhir, threats atau ancaman yang dirasakan oleh
@rojaksu_mua adalah competitor atau pesaing dimana ada beberapa pelanggan terutama mereka
yang muslim yang kurang berkenan jika disentuh pria, sehingga mereka lebih memilih mencaaari
makeup artist wanita atau muhrimnya.

Kemudian dalam selling atau penjualan, alat yang digunakan selain dari mulut ke mulut,
adalah dengan media sosial : Instagram. Dimana produsen memiliki account khusus
(@rojaksu_mua) yang dijadikan sebagai portofolio dan testimoni. Sehingga calon konsumen
dapat melihat hasil produksi yang telah ada sebelumnya, juga dapat membaca komentar dari
konsumen yang terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai