discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/319879620
CITATIONS READS
0 23
3 authors:
Aryo Pinandito
Brawijaya University
15 PUBLICATIONS 8 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Muhammad Hafizh Izzaturrahim on 18 September 2017.
Abstrak
PG Krebet Baru II, Malang merupakan pabrik yang mengolah tebu menjadi gula yang beroperasi
selama 160 – 180 hari dalam satu tahun. Mesin-mesin bekerja selama 24 jam. Untuk menjaga kinerja
mesin bekerja optimal, supervisor bertanggungjawab untuk mengawasi kinerja mesin berada pada
angka normal. Data kinerja mesin sangat dinamis, dimana tiap detik berubah, artinya mesin kinerja
memungkinkan berada pada angka yang tidak normal hanya beberapa menit atau bahkan detik. Saat
ini pabrik mempunyai sistem untuk memantau pergerakan angka kinerja mesin yang disebarkan
menggunakan aplikasi sehingga dapat dibuka di perangkat bergerak. Akan tetapi, informasi yang ada
bersifat pasif, artinya supervisor hanya mengetahui informasi ketika membuka sistem yang ada
sehingga apabila kinerja mesin berada pada angka yang tidak normal dan mesin tidak sedang diawasi,
maka dapat mengganggu aktivitas mesin kedepannya. Dari permasalahan tersebut, dikembangkanlah
sistem informasi monitoring mesin gilingan berbasis Android dengan memanfaatkan fitur push
notification, dimana supervisor akan mendapat pemberitahuan apabila angka kinerja mesin tidak
normal. Sistem monitoring gilingan dikembangkan dengan model waterfall. Pengujian pada sistem ini
menggunakan validation testing, user acceptance testing, dan basis path testing dimana hasil user
acceptance testing menghasilkan kesimpulan bahwa sistem valid dan sesuai dengan kebutuhan
pengguna dan untuk basis path testing menghasilkan cyclomatic complexity terbesar berjumlah 17.
Kata kunci: monitoring, kinerja mesin, sistem informasi, pemrograman Android, waterfall.
Abstract
PG Krebet Baru II, Malang is a factory that process sugarcane into sugar that operates for 160 – 180
days each year. The machines work for 24 hours. To keep the machine’s performance works optimally,
supervisors are responsible to supervising machine’s performance to make sure it is in normal
condition. The machine’s performance data is very dynamic that change in seconds. It means the
machine’s performance is possible for being abnormal condition only for a few minutes or even in
seconds. Currently, the factory has system to monitoring the machine’s performance that are
connected to application, so it can be opened in mobile device. Unfortunately, the information is
passive. It means supervisor won’t know any information if they didn’t open the system. If the
machine’s performance is in abnormal condition and the machine is not being watched, it can
interfere the machine in the future. From this problem, information system of milling machine should
be developed based on Android using push notification features. Supervisor will get notification if the
machine’s performance is in abnormal condition. Information system of milling machine is developed
using waterfall model. The testing in this system use validation testing, user acceptance testing, and
basis path testing, where the result of user acceptancce testing conlude that system is valid and
compatible with user requirements and the basis path testing conclude that the largest cyclomatic
complexity is 17.
Keywords: monitoring, machine’s performance, information system, Android programming,
waterfall.
implementasi (konstruksi), dan pengujian yang terlihat oleh pengguna dan keluaran yang
(Pressman, 2005) . Tahapan tersebut yaitu dikenali pengguna (Pressman, 2010). Pengujian
requirement, design system, implementation, validasi menggunakan use case merupakan
testing, dan maintenance. Penelitian ini tidak bagian dari model kebutuhan. Use case
melalui fase maintenance, hanya sampai testing menyediakan scenario yang kemungkinan besar
saja. Proses dari model Waterfall dapat dilihat menemukan kesalahan dalam kebutuhan
pada Gambar 1. interaksi pengguna.
User Acceptance Testing (UAT)
merupakan pengujian yang menangani
kebutuhan pengguna, requirement, dan business
process. UAT dilakukan untuk mengetahui
apakah suatu sistem telah memenuhi kriteria
untuk diterima oleh pengguna atau customer
(Hambling, 2013).
2.3.2 White-box Testing
Pengujian White-box merupakan filosofi
perancangan test case yang menggunakan
struktur control untuk menghasilkan test case
(Presssman, 2010). Tujuan dari white-box
testing menurut Pressman antara lain:
Gambar 1 Urutan Metode Waterfall 1. Memastikan semua jalur independen
sumber : Sommerville(2011) telah dieksekusi sedikitnya satu kali
2. Melaksanakan semua keputusan logis
Pada requirement analysis dilakukan pada sisi benar dan salah
proses pengumpulan kebutuhan untuk 3. Melaksanakan semua loop pada batas
menspesifikasi kebutuhan perangkat lunak operasional
sehingga dapat dipahami perangkat lunak yang 4. Melakukan struktur data internal untuk
dibutuhak oleh user. Selanjutnya dilakukan memastikan kesahihannya
pembuatan desain pada perangkat lunak yaitu Pengujian metode white-box ini
proses yang berfokus pada desain pembuatan menggunakan basis path testing. Pengujian
program perangkat lunak termasuk struktur jalur dasar atau basis path testing merupakan
data, arsitektur, antarmuka, dan prosedur metode pengujian yang memungkinkan
pengkodean. Desain harus ditranslasikan ke perancangan test case untuk menurunkan
dalam program perangkat lunak. Hasil dari ukuran kompleksitas logis dan menggunakan
tahap ini adalah program komputer yang sesuai ukuran ini untuk menentukan rangkaian dasar
dengan desain yang dibuat pada tahap jalur eksekusi (Pressman, 2010).
sebelumnya. Terakhir, dilakukan pengujian dari
segi logika dan fungsional serta memastikan 2.4. Sistem Monitoring Gilingan
semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan
Berdasarkan hasil observasi, sistem
untuk meminimalisir kesalahan dan
monitoring gilingan merupakan sistem yang
memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai
digunakan saat ini oleh PG Krebet Baru II
yang diinginkan.
untuk memantau kinerja mesin. Alur kerja
sistem tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
2.3. Pengujian Perangkat Lunak
2.3.1 Black-box Testing
Pengujian black-box berfokus pada
persyaratan fungsional perangkat dimana
memungkinkan untuk membuat beberapa Gambar 2 Alur Kerja Sistem Monitoring
kumpulan kondisi masukan yang sepenuhnya Gilingan
akan melakukan semua kebutuhan fungsional
program (Pressman, 2010). Pengujian dengan Berdasarkan Gambar 2, sistem monitoring
metode black-box ini menggunakan pengujian bekerja dimana sensor menangkap parameter-
validation testing dan user acceptance testing. parameter dari mesin-mesin yang dipantau.
Pengujian validasi adalah validasi Sensor tersebut menghasilkan angka-angka
perangkat lunak yang berfokus pada aksi-aksi
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4
yang merupakan data digital. Angka-angka identifikasi pengguna, perancangan use case
tersebut disimpan ke dalam database kemudian diagram dan use case scenario, dan
ditampilkan ke dalam suatu computer untuk perancangan activity diagram.
disebarkan melalui aplikasi TeamViewer. Selanjutnya dilakukan perancangan sistem
yang meliputi perancangan sequence diagram,
3. METODOLOGI PENELITIAN class diagram, antarmuka, dan komunikasi
Langkah-langkah yang dilakukan dalam data. Kemudian dilakukan implementasi
proses penelitian ini dapat dilihat pada Gambar dimana sistem dikembangkan menggunakan
3. Bahasa pemrograman Java untuk
mengembangkan aplikasi mobile sebagai client
Mulai
dan Bahasa pemrograman PHP untuk
mengembangkan sistem sebagai server.
Studi Literatur
Untuk pengujian sistem dilakukan dengan
metode black-box testing dan white-box testing.
Pengumpulan Data Black-box testing pada penelitian ini
menggunakan validation testing dan user
Analisis Kebutuhan acceptance testing. White-box testing dilakukan
dengan mengecek logika dari sistem. White-box
Perancangan Sistem
testing pada penelitian ini menggunakan basis
path testing.
Langkah terakhir yaitu mengambil
Implementasi
kesimpulan berupa hasil dari penelitian ini
berdasarkan rumusan masalah yang ada.
Pengujian
4.2. Perancangan
Perancangan sistem dilakukan untuk
membangun sistem yang akan
diimplementasikan sebagai acuan berdasarkan
kebutuhan yang telah dianalisis. Perancangan
sistem digambarkan ke dalam bentuk bahasa
pemodelan sistem UML (Unified Modelling
Language). Perancangan yang dilakukan berupa
perancangan sequence diagram, class diagram,
basis data, antarmuka, dan komunikasi data.
4.2.1 Sequence Diagram
Pada perancangan sequence diagram,
setiap fungsi terdapat dua sequence, yaitu
Gambar 4 Use Case Diagram sequence diagram konseptual yang
menggambarkan fungsi tersebut secara konsep
Aktivitas masing-masing aktor yang telah Model View Controller (MVC) dan sequence
didefinisikan, dibuatkan activity diagram untuk diagram implementasi yang menerjemahkan
mengetahui penggambaran aktivitas dan konsep tersebut ke dalam kelas. Sequence
interaksi antara pengguna dengan sistem. diagram konseptual melihat data kinerja mesin
Gambar 5 menjelaskan tentang activity diagram terkini ditunjukkan pada Gambar 6.
untuk aktivitas melihat data kinerja terkini.
mesin gilingan
Parameter -
Input
Method GET
Output {
"data": [
{
"tgl": "",
"ccr1": "",
"ccr2": "",
"flow_nm": "",
Gambar 9 Rancangan Antarmuka Beranda "ccr3": "",
…….
b. Halaman Statistik }
]
Halaman Statistik merupakan halaman }
yang berfungsi untuk menampilkan data-data
kinerja mesin gilingan dengan parameter 4.3. Implementasi
tertentu dalam kurun waktu tertentu yang mana
pengguna sendiri menentukan jenis parameter Tahap implementasi yaitu melakukan
dan rentang waktunya. Rancangan antarmuka penulisan kode-kode berdasarkan analisis
halaman Statistik dapat dilihat pada Gambar 10. kebutuhan dan perancangan yang telah dibahas
pada bab sebelumnya.
4.3.1 Implementasi Algoritma
Pada bagian ini hanya dijelaskan mengenai
algoritma yang mewakili fitur-fitur utama yang
diimplementasikan pada web service seperti
algoritma menampilkan grafik dari kinerja
mesin gilingan. Salah satu algoritma yaitu
algoritma untuk fungsi melihat data kinerja
mesin terkini
Algoritma untuk melihat data kinerja
mesin terkini terdiri dari algoritma yang
Gambar 10 Rancangaan Antarmuka Halaman berjalan di aplikasi dan yang berjalan di web
Statistik service. Tabel 3 menunjukan algoritma melihat
data kinerja mesin terkini yang berjalan di
4.2.4 Perancangan Komunikasi Data aplikasi Android. Algoritma ini
Bagian ini menjelaskan bagaimana proses diimplementasikan ke dalam bahasa
pertukaran data antara aplikasi Monitoring pemrograman Java.
Mesin Gilingan sebagai front-end dengan web Tabel 3 Pseudocode Melihat Data Kinerja
service sebagai back-end. Aplikasi tidak dapat
Mesin Terkini
mengakses database di server secara langsung,
tetapi membutuhkan web service sebagai No Pseudocode
perantara untuk melakukan komunikasi data 1 Mulai
dalam format JSON. Salah satu fungsi yang 2 Inisiasi layout fragment
membutuhkan komunikasi data yaitu melihat 3 Meminta data kinerja
data kinerja mesin terkini. Perancangan web mesin terkini ke web
service melihat data kinerja mesin terkini dapat service
dilihat pada Tabel 2. 4 Menerima data dari web
service dalam bentuk JSON
Tabel 2 Rancangan Web Service Melihat Data dan dilakukan parsing
JSON
Kinerja Mesin Terkini
5 Menampilkan data kinerja
mesin gilingan terkini
Nama getCurrentPeformance
6 Selesai
Tujuan Meminta web service
Tabel 4 menunjukkan algoritma yang
berupa data terakhir kinerja
digunakan web service untuk menampilkan data
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8
No Pseudocode
1 Mulai
2 Inisiasi koneksi ke
database
3 Mengambil data kinerja
mesin terkini dari Gambar 12 Implementasi Halaman Statitstik
database dan menyimpan ke
dalam variable result 4.4. Pengujian
4 Tampilkan data kinerja
mesin gilingan terkini Pada tahap ini dilakukan pengujian
dalam JSON dari variabel terhadap implementasi yang telah dilakukan
result pada bab sebelumnya. Pengujian pada
5 Selesai penelitian ini menggunakan metode pengujian
black-box dan white-box. Pengujian dengan
4.3.2 Implementasi Antarmuka metode black-box menggunakan validation
Berikut ini hasil implementasi dari sistem testing dan user acceptance testing, sementara
informasi monitoring gilingan. pada white-box menggunakan basis path
a. Halaman Beranda testing.