Anda di halaman 1dari 14

1

TUGAS ERGONOMI

RULA & REBA

Oleh:

Andika Setya

Dimas H

Hudzaifah A A

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA

2016
BAB 1
RULA

RULA adalah sebuah metode untuk menilai postur, gaya dan gerakan suatu
aktivitas kerja yang berkaitan dengan penggunaan anggota tubuh bagian atas
(upper limb). Metode ini dikembangkan untuk menyelidiki resiko kelainan yang
akan dialami oleh seorang pekerja dalam melakukan aktivitas kerja yang
memanfaatkan anggota tubuh bagian atas (upper limb).

Metode ini menggunakan diagram postur tubuh dan tiga tabel penilaian
untuk memberikan evaluasi terhadap faktor resiko yang akan dialami oleh pekerja.
Faktor-faktor resiko yang diselidiki dalam metode ini adalah yang telah
dideskripsikan oleh McPhee’ sebagai faktor beban eksternal (external load
factors) yang meliputi :

Jumlah gerakan

a. Kerja otot statis


b. Gaya
c. Postur kerja yang ditentukan oleh perlengkapan dan perabotan
d. Waktu kerja tanpa istirahat

Untuk menilai empat faktor beban eksternal pertama yang disebutkan di


atas (jumlah gerakan, kerja otot statis, gaya dan postur), RULA dikembangkan
untuk :

a. Menyediakan metode penyaringan populasi kerja yang cepat, untuk


penjabaran kemungkinan resiko cidera dari pekerjaan yang berkaitan
dengan anggota tubuh bagian atas;
b. Mengenali usaha otot berkaitan dengan postur kerja, penggunaan gaya
dan melakukan pekerjaan statis atau repetitif, dan hal–hal yang dapat
menyebabkan kelelahan otot;

2
3

c. Memberikan hasil yang dapat digabungkan dalam penilaian ergonomi


yang lebih luas meliputi faktor-faktor epidemiologi, fisik, mental,
lingkungan dan organisasional; dan biasanya digunakan untuk
melengkapi persyaratan penilaian dari UKGuidelines on the prevention
of work-related upper limb disorder (Panduan dalam pencegahan
cidera kerja yang berkaitan dengan anggota tubuh bagian atas di neg
ara Inggris).
A. Prosedur

Prosedur dalam pengembangan metode RULA meliputi tiga tahap.


Tahap pertama adalah pengembangan metode untuk merekam postur kerja,
tahap kedua adalah pengembangan sistem penilaian dengan skor, dan yang
ketiga adalah pengembangan dari skala tingkat tindakan yang memberikan
panduan pada tingkat resiko dan kebutuhan tindakan untuk mengadakan
penilaian lanjut yang lebih detail.

1. TAHAP 1 : Pengembangan metode untuk merekam postur kerja

Untuk menghasilkan sebuah metode kerja yang cepat untuk


digunakan, tubuh dibagi dalam segmen-segmen yang membentuk dua
kelompok atau grup yaitu grup A dan B. Grup A meliputi bagian lengan
atas dan bawah, serta pergelangan tangan. Sementara grup B meliputi
leher, punggung, dan kaki. Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh postur
tubuh terekam, sehingga segala kejanggalan atau batasan postur oleh kaki,
punggung atau leher yang mungkin saja mempengaruhi postur anggota
tubuh bagian atas dapat tercakup dalam penilaian.

Grup A Lengan bagian Atas, lengan bagian bawah dan pergelangan


tangan:

Jangkauan gerakan untuk lengan bagian atas (upper arm) dinilai dan diberi
skor berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh Tichauer, Chaffin,
4

Herberts et al, Schuldt et al, dan Harms-Ringdahl & Schuldt. Skornya


sebagai berikut:

a. 1 untuk ekstensi 20° dan fleksi 20°


b. 2 untuk ekstensi lebih dari 20° atau fleksi antara 20-45°;
c. 3 untuk fleksi antara 45-90°;
d. 4 untuk fleksi lebih dari 90°.

Grup B Leher, punggung dan kaki :

Jangkauan postur untuk leher (neck) didasarkan pada studi yang dilakukan
oleh Chaffin dan Kilbom et al. Skor dan jangkauannya sebagai berikut

a. 1 untuk fleksi 0-10°;


b. 2 untuk fleksi 10-20°;
c. 3 untuk fleksi lebih dari 20°;
d. 4 bila dalam posisi ekstensi.

2. TAHAP 2 : Pengembangan sistem skor untuk pengelompokan bagian


tubuh.
Sebuah skor tunggal dibutuhkan dari Grup A dan B yang dapat
mewakili tingkat pembebanan postur dari sistem muskuloskeletal
kaitannya dengan kombinasi postur bagian tubuh. Hasil penjumlahan skor
penggunaan otot (muscle) dan tenaga (force) dengan Skor Postur A
menghasilkan Skor C. sedangkan penjumlahan dengan Skor Postur B
menghasilkan Skor D.

3. TAHAP 3 : Pengembangan Grand Score dan Action List

Tahap ini bertujuan untuk menggabungkan Skor C dan Skor D


menjadi suatu grand score tunggal yang dapat memberikan panduan
terhadap prioritas penyelidikan / investigasi berikutnya. Tiap kemungkinan
kombinasi Skor C dan Skor D telah diberikan peringkat, yang
5

disebut grand score dari 1-7 berdasarkan estimasi resiko cidera yang
berkaitan dengan pembebanan muskuloskeletal.

Berdasarkan gran dscore dari Tabel C, tindakan yang akan


dilakukan dapat dibedakan menjadi 4 action level berikut :

a. Action Level 1: Skor 1 atau 2 menunjukkan bahwa postur dapat


diterima selama tidak dijaga atau berulang untuk waktu yang lama.
b. Action Level 2: Skor 3 atau 4 menunjukkan bahwa penyelidikan lebih
jauh dibutuhkan dan mungkin saja perubahan diperlukan.
c. Action Level 3: Skor 5 atau 6 menunjukkan bahwa penyelidikan dan
perubahan dibutuhkan segera.
d. Action Level 4: Skor 7 menunjukkan bahwa penyelidikan dan
perubahan dibutuhkan sesegera mungkin (mendesak).

B. APLIKASI
1. Alat untuk melakukan analisis awal yang mampu menentukan seberapa
jauh risiko pekerja untuk terpengaruh oleh factor-faktor penyebab
cedera,yaitu:
a. Postur
b. Kontraksi otot statis
c. Gerakan repetitive
d. Gaya
2. Menentukan prioritas pekerjaan berdasarkan faktor risiko cedera. Hal ini
dilakukan dengan membandingkan nilai tugas-tugas yang berbeda yang
dievaluasi menggunakan RULA.
3. Menemukan tindakan yang paling efektif untuk pekerjaan yang memiliki
risiko relatif tinggi. Analisis dapat menentukan kontribusi tiap faktor
terhadap suatu pekerjaan secara keseluruhan dengancara melalui nilai tiap
faktor risiko.
6

4. Menemukan sejauh mana penngaruh suatu modifikasi atas pekerjaan.


Perbaikan secara kuantitatif dapat diukur dengan cara membandingkan
penilaian sebelum dan sesudah modifikasi diterapkan.
BAB II
REBA (Rapid Entire Body Assessment)

Rapid Entire Body Assessment (REBA) adalah sebuah metode dalam


bidang ergonomi yang digunakan secara cepat untuk menilai postur leher,
punggung, lengan, pergelangan tangan, dan kaki seorang pekerja. REBA memiliki
kesamaan yang mendekati metode RULA (Rapid Upper Limb Assessment), tetapi
metode REBA tidak sebaik metode RULA yang menunjukkan pada analisis pada
keunggulan yang sangat dibutuhkan dan untuk pergerakan pada pekerjaan
berulang yang diciptakan, REBA lebih umum, dalam penjumlahan salah satu
sistem baru dalam analisis yang didalamnya termasuk faktor-faktor dinamis dan
statis bentuk pembebanan interaksi pembebanan perorangan, dan konsep baru
berhubungan dengan pertimbangan dengan sebutan “The Gravity Attended” untuk
mengutamakan posisi dari yang paling unggul.

Metode REBA telah mengikuti karakteristik, yang telah dikembangkan


untuk memberikan jawaban untuk keperluan mendapatkan peralatan yang bisa
digunakan untuk mengukur pada aspek pembebanan fisik para pekerja. Analisa
dapat dibuat sebelum atau setelah sebuah interferensi untuk mendemonstrasikan
resiko yang telah dihentikan dari sebuah cedera yang timbul. Hal ini memberikan
sebuah kecepatan pada penilaian sistematis dari resiko sikap tubuh dari seluruh
tubuh yang bisa pekerja dapatkan dari pekerjaannya.

Pengembangan dari percobaan metode REBA adalah:

a. Untuk mengembangkan sebuah sistem dari analisa bentuk tubuh yang


pantas untuk resiko musculoskeletal pada berbagai macam tugas
b. Untuk membagi tubuh kedalam bagian-bagian untuk pemberian kode
individual, menerangkan rencana perpindahan
c. Untuk mendukung sistem penilaian aktivitas otot pada posisi statis
(kelompok bagian, atau bagian dari tubuh), dinamis (aksi berulang,
contohnya pengulangan yang unggul pada veces/minute, kecuali
berjalan kaki), tidak cocok dengan perubahan posisi yang cepat.

7
8

d. Untuk menggapai interaksi atau hubungan antara seorang dan beban


adalah penting dalam manipulasi manual, tetapi itu tidak selalu bisa
dilakukan dengan tangan.
e. Termasuk sebuah faktor yang tidak tetap dari pengambilan untuk
manipulasi beban manual
f. Untuk memberikan sebuah tingkatan dari aksi melalui nilai akhir
dengan indikasi dalam keadaan terpaksa

Metode REBA juga dilengkapi dengan faktor coupling, beban eksternal aktivitas
kerja. Dalam metode ini, segmen-segmen tubuh dibagi menjadi dua group, yaitu
group A dan group B. Group A terdiri dari punggung (batang tubuh), leher, dan
kaki. Sedangkan group B terdiri dari lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan
tangan. Penilaian postur kerja pada masing-masing group tersebut didasarkan
pada postur-postur pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Postur Tubuh Group A dan B

TRUNK
Movement Score Correction
Raised 1
0o-20o flexion
2
0o-20o extension To add

20o-60oflextion + 1 if there is torsion or roll


3
>20o extention

>60o flextiom 4
NECK
Movement Score Correction
0o-20o flexion 1 To add
0o-20o flexion or 2
9

extention
+ 1 if there is torsion or roll

Tabel 2.1 (Lanjutan)

LEGS
Movement Score Correction
To add
Bilateral, walking or
1 + 1 if there is flexion of
seated support
knees between 30o and 60o

To add

Unilateral support, + 2 if knees are


light support or 2 flexionadas more of
unstabel position 60o (except for sedente
position)

ARMS
Position Score Correction
0o-20o flexion or To add
1
extension
+ 1 if there is torsion or
>20o extention 2
roll
20o-45oflextion or
3
extention +1 elevation of the
shoulder

– 1 if there is
>90o flextiom 4
support or position in
favor of the gravity

FORERMS
10

Position Score Correction


60o-100o flexion 1 To add
<60o flexion
+ 1 if there is torsion or
2
>100o extention roll

Tabel 2.1 (Lanjutan)

WRISTS
Position Score Correction
0o-15o flexion To add
1
extension
+1 if there is torsion or
>15o flexion
2 lateral deviation
extension

Penentuan skor REBA, yang mengindikasikan level resiko dari postur


kerja, dimulai dengan menggunakan skor A untuk postur-postur group A dengan
skor beban (load) dan skor B untuk postur-postur group B ditambah dengan
skor coupling dengan mengacu pada tabel 2.2, tabel 2.3, tabel 2.4, dan tabel 2.5.
kedua skor tersebut (skor A dan B) digunakan untuk menentukan skor C (lihat
tabel 2.6). adapun gambaran selengkapnya dapat dilihat pada gambar 2.2. dari
nilai REBA dapat diketahui level resiko pada sistem muscolusceletal dan tindakan
yang perlu dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut berdasarkan klasifikasi
tabel 2.9.

Tabel 2.2 Tabel A

Punggung
1 2 3 4 5
Leher=1 Kaki
1 1 2 2 3 4
2 2 3 4 5 6
11

3 3 4 5 6 7
4 4 5 6 7 8
Leher=2 Kaki
1 1 3 4 5 6
2 2 4 5 6 7
3 3 5 6 7 8
4 4 6 7 8 9

Tabel 2.2 (Lanjutan)

Punggung
1 2 3 4 5
Leher=3 Kaki
1 3 4 5 6 7
2 3 5 6 7 7
3 5 6 7 8 8
4 6 7 8 9 9

Tabel. 2.3 Skor Berat Beban yang Diangkat

0 1 2 +1
Penambahan beban yang secara tiba-tiba atau
<5 Kg 5-10 Kg >10 Kg
secara cepat

Tabel 2.4 Tabel B

Lengan Atas
1 2 3 4 5 6
Lengan Pergelangan
Bawah = 1 1 1 3 4 6 7
1 2 2 2 4 5 7 8
3 2 3 5 5 8 8
12

Lengan Pergelangan
Bawah = 1 1 2 4 5 7 8
2 2 2 3 5 6 8 9
3 3 4 6 7 8 9

Tabel 2.5 Skor Coupling

0 1 2 3

Good Fair Poor Unaccepttabel

Pegangan Pegangan tangan bisa Pegangan tangan Dipaksakan, genggaman


pas & kuat diterima tapi tidak ideal tidak bisa diterima yang tidak aman,tanpa
ditengah, atau coupling lebih walaupun pegangan, coupling tidak
genggaman sesuai digunakan oleh memungkinkan sesuai digunakan oleh
kuat bagian lain dari tubuh tubuh

Tabel 2.6 Tabel C

Score A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12
3 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12
4 2 3 3 4 4 6 7 9 10 11 11 12
5 3 4 4 5 6 8 9 10 10 11 12 12
Score
6 3 4 5 6 7 8 9 10 10 11 12 12
B
7 4 5 6 7 8 9 9 9 11 11 12 12
8 5 6 7 8 8 9 10 10 11 12 12 12
9 6 6 7 8 9 10 10 10 11 12 12 12
10 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12
11 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12
13

12 7 8 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12

Tabel 2.7 Activity Score

+1 : 1 atau lebih bagian tubuh statis, ditahan lebih dari satu menit

+2 : Penggulangan gerakan dalam rentang waktu singkat, diulang lebih dari 4 kali
permenit (tidak termasuk berjalan)

+3 : Gerakan menyebabkan perubahan atas pergersersan postur yang cepat dari


posisi awal

Tabel 2.8 Tabel Level Resiko danTindakan

Action Level Skor REBA Level Resiko Tindakan Perbaikan


0 1 Bila diabaikan Tidak perlu
1 2-3 Rendah Mungkin Perlu
2 4-7 Sedang Perlu
3 8-10 Tinggi Perlu Segera
4 11-15 Sangat tinggi Perlu Saat ini juga
14

Daftar pustaka

Sumber: Hignett, 2000

Sumber: Hignett dan McAtamaney, 2000

Anda mungkin juga menyukai