Anda di halaman 1dari 31

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Kami panjatkan atas selesainya
pembuatan makalah “Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional” ini. Pembuatan
makalah ini sebagai tugas kuliah Kewarganegaraan yang kami pelajari di kampus
Politeknik Negeri Malang. Makalah yang telah kami buat semoga bisa bermanfaat bagi
para pembaca sebagai pemacu semangat belajar dan peningkatan wawasan mengenai
wawasan nusataran dan ketahanan nasional di lingkungan sehari.
Terima kasih pada dosen pembimbing yang telah menyampaikan ilmu beliau pada
kami terutama tentang Kewarganegaraan. Saya juga ucapkan banyak terima kasih pada
teman teman atas dukungan baik langsung maupun secara tak langsung sehingga makalah
ini dapat kami selesaikan.
Demikian kiranya makalah ini kami buat,mohon maaf dalam penulisan ini yang
masih jauh dari kesempurnaan,saran dan koreksi sangat kami harapkan dan atas perhatian
semuanya kami ucapakan banyak terima kasih.

Malang, 18 April 2017

1
Kelompok 4
DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR……………………………….…….…..................................1

2. DAFTAR ISI…………….........................…………………………….…….......…...2

3. PENDAHULUAN........................................................................................................4

1. Latar Belakang .......................................................................................................4

2. Rumusan Masalah ..................................................................................................5

4. WAWASAN NUSANTARA dan KETAHANAN NASIONAL..........................6-30

A. Wawasan Nusantara ..............................................................................................6

1. Pengertian Wawasan Nusantara...........................................................................6

2. Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara...............................................6

3. Implementasi Wawasan Nusantara ...................................................................12

B. Ketahanan Nasional.............................................................................................15

1. Pengertian Ketahanan Nasional.........................................................................15

2. Hakekat Ketahanan Nasional.............................................................................16

3. Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia.........................................................16

4. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia..................................................................16

5. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Bernegara............17

6. Pengaruh Aspek Ideologi...................................................................................17

7. Pengaruh Aspek Politik.....................................................................................20

8. Pengaruh Aspek Ekonomi..................................................................................22

9. Pengaruh Aspek Sosial Budaya.........................................................................23

10. Pengaruh Aspek HanKam................................................................................24

2
C. Hubungan Wawasan Nusantara dengan Ketahanan

Nasional.............................26

D. Studi

Kasus..........................................................................................................27

8. KESIMPULAN..........................................................................................................31

3
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai
banyak celah kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain yang pada
akhirnya dapat meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa
Indonesia. Indonesia yang memiliki kurang lebih 13.670 pulau memerlukan
pengawasan yang cukup ketat. Dimana pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan
oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan masyarakat Indonesia. Bila hanya
mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa
Indonesia sudah tercabik – cabik oleh bangsa lain. Dengan adannya wawasan
nusantara kita dapat mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia yang
saling berbhineka tunggal ika.
Wawasan Nusantara pada dasarnya merupakan cara pandang terhadap bangsa
sendiri. Kata “wawasan” berasal dari kata “wawas” yang bearti melihat atau
memandang (S. Sumarsono, 2005). Setiap Negara perlu memiliki wawasan nasional
dalam usaha menyelenggarakan kehidupannya.Wawasan itu pada umumnya
berkaitan dengan cara pandang tentang hakikat sebuah Negara yang memiliki
kedaulatan atas wilayahnya. Fokus pembicaraan pada unsur kekuasaan dan
kewilayahan disebut “geopolitik”.
Kita semua menyadari bahwa setiap bangsa mempunyai cita-cita luhur dan
indah yang ingin dicapainya. Orang mengatakan bahwa cita-cita yang ingin dicapai
oleh suatu bangsa mempunyai fungsi sebagai penentu dari tujuan nasionalnya.
Lazimnya dalam usaha mencapai tujuan tersebut, bangsa bersangkutan menghadapi
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang senantiasa perlu dihadapi
ataupun ditanggulangi. Oleh karena itu, suatu bangsa harus mempunyai kemampuan,
kekuatan, ketangguhan dan keuletan. Umumnya inilah yang dinamakan ketahanan
nasional, yang dapat juga disebut sebagai ketahanan bangsa

4
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah :
1. Apa pengertian wawasan nusantara, ketahanan nasional dan hubungan keduanya?
2. apakah tujuan adanya wawasan nusantara dan ketahanan nasional?
3. Apa keterkaitan antara wawasan nusantara dan ketahanan nasional?

5
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional

A. Wawasan Nusantara
1. Pengertian Wawasan Nusantara
Istilah wawasan berasal dari kata “wawas” yang berarti pandangan,
tinjauan atau penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata “mawas” yang
berarti memandang, meninjau atau melihat. Sedangkan wawasan berarti cara
pandang, cara tinjau atau cara melihat. Sedangkan istilah “nusantara” berasal dari
kata “nusa” yang berarti pulau-pulau dan “antara” yang berarti diapit diantara dua
hal. Istilah nusantara dipakai untuk melambangkan kesatuan wilayah perairan dan
gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara samudra pasifik dan
samudra Indonesia serta diantara benua Asia dan benua Australia.
Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang
diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu
sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau
cita-cita nasionalnya. Sedangkan wawasan nusantara mempunyai arti cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai
kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya. Dengan
demikian wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia
dalam penyelenggaraan kehidupannya serta rambu-rambu dalam perjuangan
mengisi kemerdekaannya.

2. Faktor – factor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara


a. Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)
Kata Archipelago dan archipelagic berasal dari kata Italia
“Archipelagos”, akar katanya adalah “archi” berarti terpenting, terutama
dan “pelages” berarti laut atau wilayah lautan. Jadi archipelago dapat
diartikan sebagai lautan terpenting.

6
Lahirnya asas archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-
pulau tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsur
perairan atau lautan antara pulau-pulau berfungsi sebagai unsur
penghubung dan unsure pemisah.
b. Kepulauan Indonesia
Bagian wilayah indische archipel yang dikuasai Belanda
dinamakan Nederlandec Cost Indische Archipelago, itulah wilayah
jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah Negara Republik
Indonesia. Indonesia mengandung makna spiritual yang didalamnya
terasa ada jiwa perjuangan menuju cita-cita luhur, negara kesatuan,
kemerdekaan dan kebebasan.
Sebutan Indonesia merupakan ciptaan ilmuan J.R Logan dalam
Journal of Indian Archipelago and East Asia (1850) Sir W.E.Maxwell,
seorang ahli rumpun juga memakainya dalam kegemarannya mempelajari
rumpun melayu pada tahun 1982 dia menerbitkan buku penuntun untuk
bahasa itu dengan kata pembukaan yang memakai istilah “Indonesia”,
semakin terkenal berkat peran Adolf Bastian, seorang Etnologyang
menegaskan arti kepulauan ini dalam bukunya “Indonesia Order Die
Inseln des Malaysichen Archipeles (1884-1889).
Setelah cukup lama istilah itu dipakai sebagai nama keilmuan,
pada awal abad ke-20 perhimpunan para mahasiswa Indonesia di Belanda
menyebut diri dengan perhimpunan Indonesia dan membiasakan
pemakaian kata “Indonesia”.
c. Konsepsi Tentang Wilayah Lautan
Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa
konsepsi mengenai pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai
berikut :
1. Resnullius, menyatakan bahwa laut iitu tidak ada yang
memiliki.
2. Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik

7
masyarakat dunia, karena itu tidak dapat dimiliki oleh
masing‐masing Negara.
3. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah
bebas untuk semua bangsa
4. Mare Clausum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah
bebas untuk semua bangsa
5. Archipelagic State Principles (Negara kepulauan) yang
menjadikan dasar dalam konvensi PBB tentang hukum laut.
Sesuai dengan hokum laut Internasional secara garis besarnya,
Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki laut teritorial, perairan
pedalaman, Zone Ekonomi Eksklusif dan Landasan Kontigen masing‐
masing dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Negara kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri
dari satu atau lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau‐pulau
lain
2. Laut territorial adalah suatu wilayah laut yang lebarnya tidak
melebihi 12 mil laut diukur dari garis pangkal, sedangkan garis
pangkal adalah garis air surut terendah sepanjang pantai
3. Perairan pedalaman adalah wilayah sebelah dalam darata atau
sebelah dalam dari garis pangkal
4. Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil
laut dari garis pangkal.
5. Landas Kontigen suatu Negara berpantai meliputi dasar laut dan
tanah di bawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya
sepanjang merupakan wilayah daratannya .
d. Karakteristik Wilayah Nusantara
Nusantara berarti kepulauan Indonesia yang terletak di antara
benua Asia dan benua Australia dan diantara samudra Psifik dan
samudra Indonesia yang terdiri dari 17.508 pulau besar maupun kecil,
jumlah pulau yamg sudah memiliki nama adalah 6.044 buah.
Utara ± 80 0’ LU

8
Selatan ± 110 15’ LS
Barat ± 490 45’ BT
Timur ± 1410 05’ BT
Jarak Utara‐Selatan sekitar 1.8880 kemerdekaan sedangkan jarak barat
timur sekitar 5.1100 kemerdekaan. Bila diproyeksi pada peta Benua Eropa maka
jarak Barat – Timur tersebut sama dengan jarak antara London ( Inggris ) dan
angkara ( turki). Bila diproyeksikan dalam peta America Serikat maka jarak
tersebut sama dengan jarak antara pantai Barat dan pantai Timur Amerika Serikat.
Luas wilayah Negara Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2 yang
terdiri dari daratan seluas 2.027.087 km2 dan perairan seluas 3.166.163 km2.
Luas wilayah daratan Indonesia jika dibandingkan dengan Negara Asia Tenggara
merupakan yang terluas sedangkan jika dibandingkan dengannegara di dunia,
maka luas wilayah daratan Indonesia merupakan urutan ke 14.
Geostrategi adalah merupakan strategi politik dalam pelaksanaan yaitu
upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan
keinginan polotik. Sebagai contoh pertimbangan Geostrategi untuk Negara dan
bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia dan sebagai aspek,
disamping aspek geografis, juga dari aspek demografi, ideology, politik, ekonomi,
social budaya dan hankam. Posisi silang Indonesia tersebut dirinci sebagai
berikut:
1) Geografi : wilayah Indonesia terletak antara benua Asia dan Australia
antara samudra pasifik dan samudra hindia.
2) Demokrafi : penduduk Indonesia terletak diantara penduduk jarak di
selatan (Australia) dan penduduk padat di utara (RRC dan Jepang)
3) Idiologi : idiologi Indonesia (Pancasila) terletak diantara liberialisme di
selatan (Australia dan Selandia Baru) dan komunisme di Utara RRC,
Vietnam, dan Korea Utara).
4) Politik : Demokrasi pancasila terletak diantara demokrasi liberal di
selatan dan demokrasi rakyat (dictator proletar) di utara.
5) Ekonomi : ekonomi Indonesia terletak diantara ekonomi kapitalis
diselatan dan ekonomi sosialis di utara.

9
6) Sosial : masyarakat Indonesia terletak diantara masyarakat individualis
di
selatan dan masyarakat sosialisme di utara.
7) Budaya : budaya Indonesia terletak diantara budaya barat diselatan dan
budaya timur di utara.
8) Hankam : Geopolitik dan geostrategi hankam (pertahanan dan
keamanan)
Indonesia terletak diantara wawasan kekuatan marinir diselatan dan
wawasan kekuatan kontinental di utara
e. Unsur – Unsur Dasar Wawasan Nusantara
1. Wawasan Nusantara Sebagai Wadah Meliputi Tiga Komponen
a) Batas Ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan
yang di dalamnya terdapat gugusan liburan pulau yang saling
dihubungkan oleh dalamnya perairan, baik laut maupun selat
serta dirgantara di atasnya yang merupakan satu kesatuan ruang
wilayah. Oleh karena itu nusantara di batasi oleh lautan dan
daratan serta dihubungkan oleh perairan dalamnya sedangkan
secara vertical ia merupakan satu bentuk kerucut terbuka ke atas
dengan titik puncak kerucut di pusat bumi. Letak geografis
Negara berada di posisi dunia antara dua samudra yaitu samudra
pasifik dan samudra hindia dan antara dua benua yaitu benua
Asia dan Australia. Letak geografis ini berpengaruh besar
terhadap aspek‐aspek kehidupan nasional Indonesia, perwujudan
wilayah nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi,
social budaya dan pertahanan keamanan.
b) Bagi Indonesia Negara didasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan Negara, kekuasaan
pemerintah, system pemerintah dan perwakilan. Negara
Indonesia adalah Negara Negara kesatuan yang berbentuk
republik. Kedaulatan berada di tangan rakyat yang dilaksanakan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyarawatan Rakyat (MPR).

10
Sistem pemerintahan menganut system prisidensial. Presiden
memegang kekuasaan pemerintahan berdasarkan UUD 1945.
Indonesia adalah Negara hukum (Rights State) bukan Negara
kekuasaan (Richts State), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
mempunyai kedudukan kuat yang tidak dapat dibubarkan oleh
Presiden.
c) Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan
kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat
yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi
masyarakat, kalangan pers serta seluruh aparat Negara.
2. Isi Wawasan Nusantara
Isi wawasan nusantara tercermin dalam prespektif
kehidupan manusia Indonesia dalam eksistensinya yang meliputi
cita-cita bangsa dan asas menunggal terpadu.
a. Cita‐cita bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD
1945 yang menyebutkan :
1. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur.
2. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang
bebas
3. Pemerintah Negara Indonesia melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahtraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan social.

11
b. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri
menunggal, utuh menyeluruh yang meliputi :
1. Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan
perairan dan dirgantara secara terpadu.
2. Satu kesatuan politik, dalam arti satu Undang‐Undang
Dasar dan politik pelaksanaannya serta ideologi dan
identitas nasional.
3. Satu kesatuan sosial budaya dalam arti perwujudan
masyarakat Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika,
satu tertib sosial, dan satu tertib hukum.
4. Satu kesatuan ekonomi berdasarkan asas usaha bersama
dan asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi
kerakyatan.
5. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu
sistem terpadu yaitu sistem pertahanan rakyat semesta
atau (Sishankamrata)
6. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan,
pembangunan dan hasil‐hasilnya yang mencakup aspek
kehidupan nasional.

3. Implementasi Wawasan Nusantara


1. Wawasan Nusantara Sebagai Pancaran Falsafah Pancasila
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
yang sesuai dengan aspirasinya, kenyakinan ini dinuktikan dalam sejarah
perjuangan bangsa Indonesia sejak awal pembentukan Negara kesatuan RI sampai
sekarang. Konsep wawasan nusantara berpangkal pada dasar Ketuhanan Yang
Maha Esa sebagai sila pertama yang kemudian melahirkan hakikat misi manusia
Indonesia yang terjabarkan pada sila-sila berikutnya. Wawasan nusantara sebagai
aktualisasi falsafah Pancasila menjadi landasan dan pedoman bagi pengelolaan
kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

12
2. Wawasan Nusantara Dalam Pembangunan Nasional
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Politik
1. Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik
bersama bangsa Indonesia.
2. Keanekaragaman suku, wilayah, dan bahasa daerah serta agama yang
dianutnya tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia.
3. Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib
dan sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, untuk mencapai satu
cita‐cita bersama
4. Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa Indonesia
yang membimbing kearah tujuan dan cita‐cita yang sama
5. Kehidupan politik di seluruh wilayah nusantara dan sistem hukum
nasional.

6. Seluruh kepulauan nusantara merukan satu kesatuan system hukum


nasional .
7. Bangsa Indonesia bersama bangsa‐bangsa lain ikut serta menciptakan
ketertiban dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang
bebas aktif.
b. Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
1. Kekayaan di wilayah nusantara baik potensial maupun efektif adalah
modal dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh
wilayah Indonesia secara merata.
2. Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan seluruh tanpa
mengabaikan ciri khas yang dimiliki daerah masing‐masing
3.Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara, diselenggarakan
sebagai usaha bersama denan asa kekeluargaan, untuk kemakmuran
rakyat.
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
1. Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki
kehidupan serasi dengan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang

13
sesuai dengan kemajuan bangsa.
2. Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan
berbagai corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya
bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai‐nilai budaya asing,
asalkan tidak bertentangan denan nilai budaya bangsa sendiri dan
hasilnya dapat dinikmati.
d. Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan
Keamanan
1. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya
adalah ancaman terhadap seluruh bangsa dan Negara RI.
2. Tiap‐tuap warga Negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
untuk ikut serta dalam pertahanan keamanan Negara dalam rangka
pembelaan Negara dan bangsa.

3. Penerapan wawasan nusantara


a. Salah satu manfaat penerapan wawasan nusantara adalah diterima
konsepsi nasional di forum internasional dimana laut nusantara yang
semula dianggap laut bebas menjadi sebagian integral wilayah
Indonesia.
b. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia
internasional termasuk Negara‐negara tetangga seperti Malaysia,
Singapura, Thailand, Filipina, India, Australia, dsb.
c. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup menghasilkan sumber
daya alam yang cukup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia
sumber daya alam yang dimaksud adalah seperti minyak, gas bumi,
mineral, dsb.
d. Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan Negara diberbagai
tampak ada berbagai proyek pembangunan, sarana dan prasarana,
komunikasi dan transportasi seperti pambangunan satelit palapa,
lapangan terbang, dan pelayaran berbagai daerah sehingga laut dan
hutan tidak lagi menjadi hambatan bagi integarasi nasional dan lalu

14
lintas perdagangan dan integrasi budaya dapat berjalan lancar.
e. Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat
pada keseimbangan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui system
pertahanan keamanan rakyat semesta, untuk menghadapi berbagai
ancaman bangsa dan Negara.

B. Ketahanan Nasional
1. Pengertian Ketahanan Nasional
Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang berintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan ancaman hambatan dan
gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Untuk menjamin
identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi
pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam
seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan
Pancasila, UUD 45 dan Wasantara.
Kesejahteraan = Kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan
mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi
sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan
merata rohani dan jasmani.
Keamanan = Kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai
nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun
dari dalam.

15
2. Hakekat Ketahanan Nasional
1. Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia = Keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan
tujuan negara.
2. Hakekat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia = Pengaturan
dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara si dan
selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

3. Asas – asas Ketahanan Nasional Indonesia


1. Kesejahteraan dan keamanan
2. Komprehensif Integral (Menyeluruh Terpadu)
3. Mawas kedalam dan keluar
4. Kekeluargaan

4. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia


1. Mandiri = Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri
bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian. Kemandirian
rasyarat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan
2. Dinamis = Berubah tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan
negara serta kondisi lingkungan strategis.
3. Wibawa = Pembinaan ketahanan nasional yang berhasil akan
meningkatkan kemampuan bangsa dan menjadi faktor yang
diperhatikan pihak lain.
4. Konsultasi dan Kerjasama = Sikap konsultatif dan kerjasama serta
saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan
kepribadian bangsa.

16
5. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Bernegara
Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata)
kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap
aspek relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada
aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum
yang sulit dipantau karena sangan komplek.
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek
yang mendukung kehidupan, yaitu:
1. Aspek alamiah (Statis)
a. Geografi b. Kependudukan c. Sumber kekayaan alam
2. Aspek sosial (Dinamis)
a. Ideologi
b. Politik
c. Ekonomi
d. Sosial budaya
e. Ketahanan Keamanan

6. Pengaruh Aspek Ideologi


Ideologi => Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang
memberikan motivasi.
Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang
dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada
rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin
segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber
dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem
falsafah itu sendiri.
1. Ideologi Dunia
a. Liberalisme(Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang
disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat

17
(kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang
melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat
oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari
yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar
(intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut
kebebasan individu secara mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes, John
Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski
b. Komunisme(ClassTheory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas
kelas lain. Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh),
oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi
politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis &
borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya,
komunisme,akan:
1. Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-
golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk
mencapai tujuan.
2. Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
3. Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
4. Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa
pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.
c. PahamAgama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat
spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab
suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan
dunia.

2. Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-
nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan
kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan

18
pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung
didalamnya.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak
langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan
ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa
yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila
sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang
konsisten dan berlanjut.
Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah
pembinaan sebagai berikut:
1. Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
2. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan
dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan
mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara.
3. Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus
dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang
majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan
bangsa dan kesatuan wilayah.
4. Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan
pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang
sangat mendasar.
5. Pembangunan seimbang antara fisik material dan
mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya
materialisme dan sekularisme

19
6. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak
didik dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata
pelajaran lain

7. Pengaruh Aspek Politik


Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang berarti
merintahan) atau kebijaksanaan.
Politik di Indonesia:
1. DalamNegeri
Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan
UUD ’45 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi
masyarakat dalam satu system yang unsur-unsurnya:
a. StrukturPolitik
Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat
dan sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan nasional
b. ProsesPolitik
Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik
maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam
pemilihan kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.
c.BudayaPolitik
Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan
rasional melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan
disiplinnasional.
d.KomunikasiPolitik
Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun
sumber pimpinan-pimpinan nasional
1. LuarNegeri
Salah satu sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam
pergaulan antar bangsa. Landasan Politik Luar Negeri =

20
Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban dunia, berdasar
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti
penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan
keadilan.
Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.
Bebas = Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan
yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Aktif = Indonesia dalam percayuran internasional tidak
bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas
dasar cita-citanya.
Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan
politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD ‘45
Ketahanan pada aspek politik dalam negeri = Sistem pemerintahan
yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya
perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan
aspirasi yang hidup dalam masyarakat
Ketahanan pada aspek politik luar negeri = meningkatkan
kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan
citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan
dan demi kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak
dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan
dan mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan
tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi
negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan

21
8. Pengaruh Aspek Ekonomi
Perekonomian:
1. Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan
konsumsi barang-barang jasa
2. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara
individu maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan
dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan
memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang
bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara
murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya
sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian
oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
Perekonomian Indonesia = Pasal 33 UUD ‘45
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga
negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan
roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam
perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh
pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat
disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan
perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan
kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan
kemampuan rakyat.
Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan
terhadap berbagai hal yang menunjang, antara lain:
1. Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan yang adil dan merata.

22
2. EkonomiKerakyatanMenghindari:
a. Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi
yang kuat.
b. Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar
sector negara.
c. Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan
cita-cita keadilan sosial.
3. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor
pertanian, perindustrian dan jasa.
4. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama
dibawah pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan
mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
5. Pemerataan pembangunan.
6. Kemampuan bersaing.

9. Pengaruh Aspek Sosial Budaya


Sosial = Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang
mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas
yang merupakan unsur pemersatu
Budaya = Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan
cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta
merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan
alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah.
Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal
segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya
asing.
Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-
budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima
sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara

23
wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya
lainnya.
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan
Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang
memiliki sifat-sifat dasar:
a. Religius
b. Kekeluargaan
c. Hidup seba selaras
d. Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial
budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan
membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa,
bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang
serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya
asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

10. Pengaruh Aspek Hankam


Pertahanan Keamanan Indonesia=> Kesemestaan daya upaya seluruh
rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam
mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan
kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan
masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan
salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri
sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka
mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.

24
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa
yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg)
yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:
e. Struktur kekuatan
f. Tingkat kemampuan
g. Gelar kekuatan
Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat
pendekatan:
1. Ancaman
2. Misi
3. Kewilayahan
4. Politik
Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi
tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari
dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri.
TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila
diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang
meningkat ke keadaan darurat.
Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan
udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu
pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan
kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan
seimbang antara unsur-unsur utama.
Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan = Polri.
Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan
mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:
h. Menegakkan HAM
i. Demokrasi

25
j. Penegakan hukum
k. Lingkungan hidup
Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan
pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun
kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk melindungi
diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces):
1. Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih)
sebagai fungsi perlawanan rakyat.
2. Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari
TIBUM, KAMRA, LINMAS
3. Komponen pendukung = Sumber daya nasional sarana dan
prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana
perang.

C. Hubungan Wawasan Nusantara dengan Ketahanan Nasional


Diantara kedua hal tersebut terdapat suatu keterkaitan antara satu
dengan yang lain. Wawasan nusantara yang merupakan suatu kesamaan
pandangan suatu bangsa mengenai diri dan lingkungannya yang menjadi
dasar pemikiran seluruh warga Negara Indonesia, tujuannya adalah agar
dapat terbentuk ketahanan nasional yang kuat pada bangsa tersebut yang
didasari kesamaan jati diri bangsa dan lingkungannya. Kemudian dari
ketahanan nasional yang kuat otomatis akan memiliki kekuatan politik
yang kuat. Dengan adanya politik yang kuat maka bangsa tersebut telah
memiliki suatu pandangan yang jelas mengenai perencanaan,
pengembangan, pemeliharaan serta penggunaan potensi nasional untuk
mencapai tujuan nasional. Pandangan ini mempengaruhi terhadap cara
atau yang disebut sebagai suatu strategi nasional untuk mencapai tujuan
yang dicita-citakan (tujuan nasional bangsa Indonesia). Selain itu bangsa
tersebut akan diakui oleh masyarakat internasional sebagai bangsa yang
kuat dan kompak.

26
Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara
yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju
tujuan nasional. Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi
yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional
tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu, diperlukan
suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik
bangsa Indonesia. Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat
memiliki sikap dan perilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta
rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda
penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak
dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih
meyakini dan lebih dalam.
Jadi dari paparan diatas secara singkat dapat dikatakan bahwa
hubungan wawasan nusantara dengan ketahanan nasional sangat berkaitan
antara yang satu dengan yang lainnya. Dimana wawasan nusantara adalah
merupakan dasar atau pedoman bagi seluruh warga negara indonesia untuk
mewujudkan suatu ketahanan nasional yang kuat dan tangguh guna
menjaga, mempertahankan, mengembangkan dan mencapai cita-cita
bangsa indonesia sesuai dengan UUD 1945.

D. Studi Kasus
KASUS PULAU SIPADAN DAN LIGITAN DARI NKRI.
Sengketa Sipadan dan Ligit adalah persengketaan antara Indonsia dengan
Malaysia atas pemilikan terhadap kedua pulau yang berada di selat Makasar yaitu
pulau Sipadan.
Kasus Sipadan Ligitan merupakan kasus yang sangat terkenal bagi rakyat
Indonesia. Kasus ini merupakan kasus panjang yang akhirnya membuat Indonesia
kehilangan dua pulau yaitu Sipadan dan Ligitan. Kasus ini yang membuat
kemudian muncul kasus baru seperti kasus ambalat. Kasus ini memang sangat
sensitif mengingat kasus ini menyangkut wilayah kedaulatan yang sangat kaya
akan sumber daya alam dan memiliki daya tarik di bidang pariwisata.

27
Pulau Sipadan dan Ligitan merupakan pulau kecil yang luasnya 23 hektar.
Pulau ligitan terdiri dari semak belukar dan pohon. Sementara itu Sipidan
merupakan pucuk gunung merapi dibawah permukaan laut dengan ketinggian
sekitar 700meter. Sampaai 1980-an dua pulai ini tidak berpenghuni.
Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia, mencuat pada tahun
1967 ketika dalam pertemuan teknis hukum laut antara kedua negara, masing-
masing negara ternyata memasukkan pulau Sipadan dan pulau Ligitan ke dalam
batas-batas wilayahnya. Kedua negara lalu sepakat agar Sipadan dan Ligitan
dinyatakan dalam keadaan status status quo akan tetapi ternyata pengertian ini
berbeda. Pihak Malaysia membangun resor parawisata baru yang dikelola pihak
swasta Malaysia karena Malaysia memahami status quo sebagai tetap berada di
bawah Malaysia sampai persengketaan selesai, sedangkan pihak Indonesia
mengartikan bahwa dalam status ini berarti status kedua pulau tadi tidak boleh
ditempati/diduduki sampai persoalan atas kepemilikan dua pulau ini selesai.
Sengketa kepemilikan pulau itu tak kunjung reda,meski gejolak bia
teredam. Sengketa Sipadan dan Lingitan kembali muncul ke permukaan pada
1969. Sayang, tidak ada penyelesaian tuntas sehingga kasus ini kembali
mengembang.
Sikap indonesia semula ingin membawa masalah ini melalui Dewan
Tinggi ASEAN namun akhirnya sepakat untuk menyelesaikan sengketa ini
melalui jalur hukum Mahkamah Internasional (MI)
Pemerintah Indonesia-Malaysia akhirnya sepakat membawa kasus ini ke
Mahkamah Internasional (MI) pada tahun 1997. Dalam putusan Mahkamah
Internasional tang jatuh pada tanggal 17 Desember 2002, Indonesia dinyatakan
kalah.

28
Pembahasan:
Dari kasus sengketa Sipadan dan Ligitan tersebut kini telah menjadi milik
Malaysia, menjadi bukti lemahnya bangsa Indonesia memahami konsep Wawasan
Nusantara. Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin hari semakin
berat, serta lemahnya pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak
TNI/Polri saja tetapi semua lapisan masyarakat Indonesia. Bila hanya
mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya kurang lengkap mungkin
bangsa Indonesia sudah habis wilayahnya di akui negara lain, maka penerapan
dan pemahaman konsep wawasan nusantara sebagai landasan visional mutlak
perlu ditanamkan kembali dalan tatanan kehidupan masyarakat Indonesia. apa saja
si konsep wawasan nusantara itu?
1. Wawasan Nusantara Menurut GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara)
yang ditetapkan MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) pada tahun
1993 dan 1998: Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan
nasional yang bersumber pada Pancasila dan UUD 1945 adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
2. Menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara yang dibuat di
LEMHANAS 1999: Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang sebaberagam
dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional
Jadi, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai
serta menghormati kebhinnekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk
mencapai tujuan nasional.

29
Maka, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia akan rusak apabila
tidak memiliki arah pandangan hidup yang kuat. Pemahaman yang kuat tentang
konsep wawasan nusantara dapat menjadi banteng dalam mempertahankan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

30
KESIMPULAN

Dengan adanya wawasan nusan tara dan ketahanan nasional ini kita segenap
bangsa indonesia dapat menentukan apa yang harus dilakukan untuk kemajuan negara
indonesia dan mempertahankan kedaulatan indonesia.
Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan
kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan
kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal,
meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan
kepada aparat dan belajar kemiliteran.
Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan
membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah
dengan kekuatan keamanan.
Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah
terluar Indonesia.

31

Anda mungkin juga menyukai