Oleh:
2017
Reaktor CSTR
HALAMAN PENGESAHAN
Iksan Hariyanto
NIM. 21030114130168
Proses
Reaktor CSTR
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat,dan karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan Tugas Besar Mata Kuliah Model
dan Komputasi Proses dengan judul “Simulasi Dan Permodelan Reaktor CSTR Pada
Reaksi Pembentukan Asetal Dehide Dengan Proses Hidrogenasi Asam Asetat Pada
Kondisi Non-Adiabatis Menggunakan Software Scilab 5.5.2” dapat terselesaikan dengan
baik dan lancar.
Penyusunan laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan, kerjasama dan
dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, dalam penyusunan laporan ini ucapan terimakasih jugadiberikan kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Setia Budi Sasongko, DEA selaku dosen pengampu mata
kuliah Model dan Komputasi Proses.
2. Teguh Riyanto selaku coordinator asisten Laboratorium Komputasi Proses
Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro.
3. Iksan Hariyanto sebagai koordinator asisten Laboratorium Komputasi
Proses Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro.
4. Teman-teman angkatan 2015 Teknik Kimia Universitas Diponegoro.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat
berguna sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan.
Penyusun
Proses
Reaktor CSTR
DAFTAR ISI
Contents
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................................ii
INTISARI ........................................................................................................................vii
1.2Tujuan ........................................................................................................................... 9
1.3Manfaat ....................................................................................................................... 10
Proses
Reaktor CSTR
DAFTAR TABEL
Proses
Reaktor CSTR
DAFTAR GAMBAR
Proses
Reaktor CSTR
INTISARI
Proses
Reaktor CSTR
BAB I
PENDAHULUAN
Proses
Reaktor CSTR
cara, salah satunya adalah menggunakan sistem atau tata kelola dalam
menganalisa aspek-aspeknya. Aspek yang dianalisa haruslah diukur secara
tepat dan akurat. Perhitungan menjadi hal yang harus diperhatikan dalam
melakukan analisa. Dalam perhitungan, terdapat dua metode dalam
menyelesaikan permasalahan yaitu metode numeric dan metode analitik.
Metode analitik merupakan suatu metode penyelesaian model matematika
dengan menggunakan rumus-rumus aljabar yang sudah baku (Mahmoed,
2015). Sedangkan metode numerik adalah teknik untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang diformulasikan secara matematis dengan
menggunakan operasi hitungan (arithmatic) yaitu operasi tambah, kurang,
kali, dan bagi. (Sudiadi dan Teguh, 2015). Sistem yang dibuat harus dapat
menyelesaikan permasalahan secara sederhana dan variatif.Maka dapat
digunakan program sistem komputasi atau sistem perhitungan untuk
menyelesaikan persamaan terukur secara numerik dalam suatu reaktor, salah
satunya adalah program scilab.
1.2 Tujuan
1. Merancang reaktor CSTR dengan membuat algoritma program komputasi
untuk menyelesaikan perhitungan di dalam perancangan reaktor dan
mensimulasikan perancangan reaktor dengan program komputasi yang
telah disusun pada scilab 5.5.2.
2. Mensimulasikan algoritma persamaan permodelan dengan Scilab.
Proses
Reaktor CSTR
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat merancang reaktor CSTR dengan membuat algoritma
program komputasi untuk menyelesaikan perhitungan di dalam
perancangan reaktor dan mensimulasikan perancangan reaktor dengan
program komputasi yang telah disusun pada scilab 5.5.2
2. Mahasiswa dapat mensimulasikan algoritma persamaan permodelan
dengan Scilab
3. Mahasiswa mampu menjalankan program perancangan reaktor dengan
scilab dibuat profil sesuai variabel yang ditentukan
Proses
Reaktor CSTR
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2Jenis Reaktor
A. Reaktor Berdasarkan Operasi
Berdasarkan jenis operasinya, reaktor dibedakan menjadi reaktor batch dan
reaktor kontinyu.
1. Reaktor Batch
Reaktor batch merupakan tempat dimana terjadinya suatu reaksi
yang berlangsung secara sementara. Didalam reaktor batch, reaksi
berubah terhadap waktu atau reaksi batch merupakan fungsi dari waktu.
Selain itu juga diikuti dengan perubahan konsentrasi komponen,
perubahan sifat fisik dari fluida seperti konduktivitas elektrik atau
indeks bias, perubahan tekanan total pada sistem volume konstan, dan
perubahan volume pada sistem tekanan tetap. Reaktor batch pada
umumnya digunakan pada kondisi operasi isothermal dan volume
konstan karena reaktor batch dapat dengan mudah membantu
menginterpretasikan hasil reaksi (Levenspiel, 1999). Dalam hal ini,
reaktor batch memiliki keuntungan maupun kekurangan, yaitu sebagai
berikut :
Keuntungan reaktor batch:
a. Lebih murah dibanding reaktor alir
Proses
Reaktor CSTR
Karena pada reaktor batch tidak ada umpan masuk maupun produk
keluar ketika reaksi, maka FA0 dan FA adalah 0.
𝑑𝐶𝐴 𝑑𝑉
0 – 0 – ( - rA . V) = 𝑉 + 𝐶𝐴
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝐶𝐴
- rA.V = - 𝑉
𝑑𝑡
Proses
Reaktor CSTR
𝑑𝐶𝐴
dt = -
− 𝑟𝐴
𝑑𝐶𝐴
t = −∫
− 𝑟𝐴
2. Reaktor Kontinyu
Reaktor kontinyu terdiri dari 2 reaktor, yaitu reaktor alir berpengaduk
(continuous stirred tank reaktor) dan reaktor pipa (tubular reaktor).
Proses
Reaktor CSTR
FA0 – FA – ( - rA . V =0
FA0 – FA – (- rA.V) =0
FA0 – FA = (- rA.V)
FA0 – FA0(1-XA) = (- rA.V)
FA0 – FA0 + FA0.XA = (- rA.V)
𝐹𝐴0 . 𝑋𝐴
V =
(−𝑟𝐴)
Proses
Reaktor CSTR
-∆FA = -rA . ∆V
𝑑𝐹𝐴
- 𝑑𝑉 = -rA
𝑑(𝐹𝐴0(1−𝑋𝐴))
- 𝑑𝑉
= -rA
𝐹𝐴0(𝑑𝑋𝐴)
- 𝑑𝑉
= -rA
𝑥 𝑑𝑋𝐴
V = FA0∫0 −𝑟𝐴
Proses
Reaktor CSTR
Proses
Reaktor CSTR
Proses
Reaktor CSTR
Proses
Reaktor CSTR
energi tersebut dapat dilihat dari ΔQ atau kalor yang berpindah dalam
sebuah reaksi. Dalam perancangan reaktor ada reaksi yang adiabatik
dan non-adiabatik. Rekasi adiabatis adalah reaksi dimana tidak
terdapat perpindahan panas dari reaksi kelingkungan sekitar,
sedangkan reaksi non-adiabatik adalah reaksi dimana terdapat
perpindahan panas dari reaksi ke lingkungan (Smith, et al., 2001).
C. Reaksi Reversibel-Irreversibel
Dimana
∆G0298 = ∆G produk - ∆G reaktan
Reaksi irreversible adalah reaksi1 arah dimana reaksi bergerak
dari reaktan kearah produk dengan nilai K>>1, sedangkan reaksi
reversible adalah reaksi 2 arah dimana reaksi dapat bergerak dari
reaktan kearah produk dan sebaliknya dengan nilai K ≈ 1. Dalam
reaksi reversible biasanya dipengaruhi oleh suhu, tekanan, dan
komposisi dari senyawa yang terlibat dalam reaksi (Smith, et al., 2001).
Reaksi hidrogenasi asam asetat :
CH3COOH (l) + H2 (g) ↔ CH3CHO (l)+ H2O (l)
Dalam simulasi ini reaksi yang digunakan reversible yaitu
karena memiliki harga konstanta keseimbangan sebesar 6,436 x 10-5.
D. Reaksi Monomolekuler-Bimolekuler
Proses
Reaktor CSTR
E. Reaksi Seri-Paralel
Proses
Reaktor CSTR
Contoh :
k1
A R R
k1
atau A
k2 k2
A S S
C2H4 + ½ O2 C2H4O
2. Reaksi seri
Reaksi seri atau reaksi konsekutif yaitu dari reaktan terbentuk
produk antara yang aktif kemudian lebih lanjut berubah menjadi produk
lain yang stabil (Harsanti, 2007)
Contoh :
k1 k2
A R S
Reaksi seri yang terkenal pada skala industri adalah reaksi antara etilen-
oksid dan ammonia berurutan terbentuk mono-etanol-amin, kemudian
Proses
Reaktor CSTR
Proses
Reaktor CSTR
Proses
Reaktor CSTR
Proses
Reaktor CSTR
Reaksi
C2H5OH + ½ O2Ag CH3CHO + H2O + 43 kkal
Campuran uap etanol dan udara dimasukkan ke
dalam reaktor fixed bed dengan katalis Ag pada suhu 350 –
500 0C tekanan 1 – 3 atm. Alkohol yang tidak bereaksi
direcycle sebagai umpan reaktor. Pada proses ini yield
asetaldehid sebesar 85 – 95 % dan konversi terhadap etanol
25 – 35 %.
b. Dehidrogenasi Etanol
Reaksi
C2H5OH + ½ O2Cu CH3CHO + H2
Etanol diuapkan dan direaksikan pada reaktor fixed
bed dengan katalis Cu pada tekanan atmosferik dan
temperatur 260 – 2900C. Asetaldehid diperoleh dengan
konversi 30–50 % dan yield 80% (Mc. Ketta, 1976).
2.2.3Deskripsi Proses
Proses pembentukan asetaldehide merupakan proses hidrogenasi
asam asetat yang berlangsung sesuai dengan reaksi :
Reaksi Utama
2CH3COOH (l) + H2 (g) ↔ 2CH3CHO (l)+ H2O2 (l)
Asam Asetat Asetaldehide
Reaksi Samping
CH3CHO (l) + H2 (g) ↔ CH3CH2OH (l)
Asetal Dehide Etanol
Proses
Reaktor CSTR
= 449,279 kJ/mol
= -68,910 kJ/mol
Proses
Reaktor CSTR
= 380,369 kJ/mol
ΔGf 298
ln K =− 𝑅.𝑇298
401,73 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙
ln K = − 0,008314𝑘𝐽
.298 𝐾
𝑚𝑜𝑙 𝐾
Proses
Reaktor CSTR
K = 3,807 x 10-46
K298 −ΔH298 1 1
ln = [ - ]
𝐾573 𝑅 𝑇298 𝑇573
−449,279 kJ/mol 1 1
K = 𝑘𝐽 [ 𝑇298
- 𝑇573 ]
0.008314
𝑚𝑜𝑙 . 𝐾
K298
ln = -87,03
𝐾573
3,807 x 10−46
𝐾573
= 1,59 x 10-38
−40,73 kJ/mol
ln K = − 0,008314𝑘𝐽
.298 𝐾
𝑚𝑜𝑙 𝐾
K = 1,131 x 10-7
K298 −ΔH298 1 1
ln 𝐾573 = 𝑅
[ 𝑇298
- 𝑇573 ]
−(−68,910) kJ/mol 1 1
K = 𝑘𝐽 [ - ]
0.008314 𝑇298 𝑇573
𝑚𝑜𝑙 . 𝐾
K298
ln 𝐾573 = 13,348
1,131 x 10−7
= 626903
𝐾573
Proses
Reaktor CSTR
−𝐸𝑎
k3 = A exp ( )
𝑅𝑇
−159,080
k3 =1,72 x 1027exp ( )
𝑅𝑇
Proses
Reaktor CSTR
Proses
Reaktor CSTR
Proses
Reaktor CSTR
BAB III
METODOLOGI PENYELESAIAN
3.1. Permodelan Kasus
Simulasi dan perancangan reaktor yang akan dibuat adalah reaktor CSTR
(Continuous Stirred Tank Reactor), non-adiabatis dari reaksi yang bersifat
reversible, endotermis, bimolecular dan reaksi seri. Kondisi pembentukan
asetaldehide dilakukan pada fase gas-cair dengan suhu reaktor dijaga 300oC
dengan cara menambahkan panas, dan tekanan 17,2 atm dengan volume
sebesar 40 m3
Rekasi Utama :
2CH3COOH (l) + H2 (g) ↔ 2CH3CHO (l)+ H2O (l)
Reaksi Samping :
CH3CHO (l) + H2 (g) ↔ CH3CH2OH (l)
Asumsi :
2A + B ↔ 2C + D
C+B↔E
FA0 – FA – ( - rA . V =0
Proses
Reaktor CSTR
FA0 – FA – (- rA.V) =0
FA0 – FA = (- rA.V)
FA0 – FA0(1-XA) = (- rA.V)
FA0 – FA0 + FA0.XA = (- rA.V)
𝐹𝐴0 . 𝑋𝐴
V = (−𝑟𝐴)
Laju reaksi :
k1
2A + B ↔ 2C + D
k2
C + B k3
↔E
k4
r1 = k1 . CA2 . CB
r2 = k2 . Cc2 . CD Commented [ss2]: Enak dibuat r2=-k2Ca^2Cb
r3 = k3 . Cc . CB
r4 = k4 . CE Commented [ss3]: Sama kayak atasnya
k1 = 5,68 x 107
K1 = 2.383 x 10-8
K1 = k1/k2
k2 = k1/K1
k2 = 5,68 x 107 / 2.383 x 10-8
k2 = 2.285 x 1015
Proses
Reaktor CSTR
−𝐸𝑎
k3 = A exp ( )
𝑅𝑇
−159,080
k3 =1,72 x 1027exp ( )
𝑅𝑇
k3 = 1,66 x 1027
K3 = k3/k4
k4 = k3/K3
k4 = 1,23 x 1027 / 1,80 x 10-1
k4 = 9.23 x 1027
3.1.3. Stoikiometri
− 2𝑋𝑇 𝑆1 ) − 0,5𝐹𝐴0 𝑋𝑇
3.2.Algoritma Penyelesaian Commented [ss8]: Lah tiba2 kok ini? Sub bab lainnya?
Kombinasi persamaan sama nerpannya??
Diketahui data sebagai berikut : Stoikiometrinya juga belum selesai
Proses
Reaktor CSTR
k1 = 5,68 x 107
k2 = 2.285 x 1015
k3 = 1.66 x 1027
k4 = 9.23 x 1027
𝐹𝐴0 𝑋𝐴
V=
0.5 k1.(𝐶𝐴0 (1−𝑋𝑇 𝑆1 ))2.CB0,5𝐶𝐴0 (𝑋 .𝑆1 )−k2.( 𝐶𝐴0 (𝑋 .𝑆1 ))2.0,5 𝐶𝐴0 (𝑋 .𝑆1 )
𝑇 𝑇 𝑇
3.3.Logika Pemrogaman
Kalian buat skema logika pemrograman lalu jelaskan masing2 langkah
Start
Input Value :
T298, Tpemanas, Toperasi, P, R, A1,
E1, A2, E2, V0, Xawal reaksi 1, Xreaksi
2, CA0, CB0, FA0
Proses
Reaktor CSTR
3.4.Bahasa Pemrograman
Kalian tampilkan hasil scipad kalian
a. Menentukan hubungan konversi terhadap volume reactor pada
rentang konversi 0,5-0,95 dengan range 0,05 :
Proses
Reaktor CSTR
BAB IV
4.1.Hasil Simulasi
Tampilkan Hasil Running program kalian (console)
4.2.Analisa Hasil
Kalian bahas hasil analisa kalian
Proses
Reaktor CSTR
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Proses