CUKUP
CUKUP
Tutup Pintunya
Suatu Malam awan memendung langit.Suatu malam hening menghirup angin.Suatu malam
bulan membias hitam.Suatu malam seorang anak menangis.Suatu malam dermaga putih tak
bekapal.
Sutra tak berwarna melilit sajak dalam keranda. Suara tak bertuan meraung menguliti diam
dalam sendu.
Pernah daun jatuh dan membenci angn menjadi surat suatu siang. Pernah langit pagi dan
membenci biru menjadi ukiran di pohon-pohon konifer. Pernah tanah becek dan membenci
hujan menjadi lukisan di dinding-dinding ratapan.
Sesuap nasi.Dingin. menyumbat mulut dalam sebuah botol kaca. Sabuk hitam. Menenun
kapas. Meneroka indera dalam sebuah sepi.
Biarkan saja pohon itu tak berdaun. Biarkan saja tanah itu tak berakar. Biarakan saja langit
itu tak berawan. Biarkan saja. Biarkan saja diam ini tak berujung.
Cukup. Kaleng itu hancur. Cukup. Kaleng itu ingin bicara. Burung dalam sangkar tak menari.
Bisu membungkam kicauan. Burung itu tak mematuk. Tuli menggaduh malam. Cukup
burung itu bangun. Bangun dan menyobek hati menancap pedih. Bangun dan menguliti
bintang dalam senja.