Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

Modul 04
Modul Minggu ke 4 Distinctive
Strategic management

Materi :
Proses Manajemen Stratejik,
Tahap Manajemen Stratejik,
Dimensi dan Ruang Lingkup
Serta Strategi Forecasting

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Fakultas Pasca Sarjana Program 35009 Nama Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Studi Magister
Manajemen
Materi pertemuan ke4 Distinctive Dosen menjelaskan materi secara
Strategic Management ini jelas kepada mahasiswa, terutama
menjelaskan secara detail tentang menyangkut pengetahuan tentang
Proses Manajemen Stratejik, Tahap Proses Manajemen Stratejik, Tahap
Manajemen Stratejik, Dimensi dan manajemen Stratejik, Dimensi dan
Ruang Lingkup serta Strategi Ruang Lingkup serta Strategi
Forecasting. Penjelasan Modul 04 ini Forecasting (Peramalan).
sebagai kelanjutan dari Modul 03 Diharapkan nantinya mahasiswa
yang telah menguraikan tentang dapat memahami dan menjelaskan
Formulasi Strategi, Lingkungan materi tersebut di atas, disertai
Stratejik dan Different Level pemahaman tentang penerapannya
Strategy. dalam organisasi atau perusahaan.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Pembahasan

PROSES MANAJEMEN STRATEJIK

Pendahuluan

Menurut Pearce and Robinson (2005) ada 9 Tugas:


1. Menyusun misi perusahaan
2. Melakukan analisis untuk mengetahui kondisi internal dan kemampuan perusahaan.
3. Melakukan penilaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan.
4. Melakukan analisis terhadap alternatif pilihan strategi perusahaan.
5. Melakukan identifikasi terhadap alternatif pilihan strategi yang diinginkan melalui
evaluasi masing-masing pilihan
6. Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang berikut strategi utama yang paling
memungkinkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
7. Membuat tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang mendukung pencapaian
tujuan jangka panjang dan strategi utama.
8. Melakukan implementasi strategi terpilih melalui anggaran alokasi sumber daya yang
dibutuhkan.
9. Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan penerapan strategi sebagai input yang
akan digunakan dalam pembuatan keputusan di masa mendatang.

Dari 9 tugas tersebut di atas diuraikan oleh Juhaedi (2013) menjadi 8 Langkah Utama
dengan uraian sebagai berikut:

Langkah pertama : Mengidentifikasi Misi, Sasaran-Sasaran dan Strategi-Strategi


Organisasi sekarang ini.

Setiap organisasi membutuhkan suatu misi yang merumuskan maksudnya dan menjawab
pertanyaan apakah alasan kita untuk berada dalam bisnis ini?

Merumuskan misi organisasi memaksa para manajer untuk mengidentifikasi jangkauan


produk-produknya atau jasa-jasanya dengan seksama. Penting pula bagi para menejer
untuk mengidentifikasi strategi yang sekarang digunakan. Sasaran-sasaran merupakan
dalam perencanaan. Sasaran sebuah perencanaan pemberi target kinerja yang dapat diukur
yang diusahan untuk dapat dicapai para karyawan. Mengetahui sasaran-sasaran

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
perusahaan sekarang ini member menejer suatu dasar untuk menentukan apakah sasaran
ini perlu diubah atau tidak. Demi alasan yang sama, adalah perlu bagi para menejer untuk
mengidentifikasi strategi organisasi sekarang ini.

Langkah kedua : Menganalisa Lingkungan Luar

Lingkungan luar sebagai kendala utama terhadap tindakan utama seorang menejer,
menganalisa lingkungan tersebut merupakan langkah penting dalam proses strategi itu.
Mengapa? Karena lingkungan sebuah organisasi, sebagai besar, membatasi pilihan-pilihan
yang tersedia bagi menejement. Sebuah strategi yang berhasil merupakan startegi yang
sangat sesuai dengan lingkungan. Menejer- menejer setiap oraganisasi harus menganalisis
lingkungan tadi, mereka perlu mengetahui, misalnya, apa yang dilakukan oleh persaingan,
undang-undang apa yang akan berlaku yang dapat mempengaruhi oraganisasi itu, dan
seperti apa pasokan tenaga kerja dimana organisasi beroperasi.

Langkah kedua proses manajemen strategi telah selesai mana kala manajemen memilik
pemehaman yang tepat terhadap apa yang sedang berlangsung dilingkungannya dan
menyadari trend penting yang mungkin akan mempengaruhi operasi-operasinya.

Langkah ketiga : Mengidentifikasi Peluang dan Ancaman

Setelah menganalisa lingkungan manajemen harus menilai apa yang telah diketahuinya
dalam rangka peluang yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi itu serta ancaman yang
dihadapinya. Peluang adalah faktor-aktor lingkungan luar positif sementara ancaman-
anacaman adalah yang negative.

Lingkungan yang sama dapat merupakan peluang bagi satu organisasi dan menjadi
ancaman-ancaman bagi organisasi lain bagi industry yang sama sebab perbedaan
sumberdaya manajemen mereka.

Langkah keempat : Menganalisa Sumberdaya Organisasi

Sekarang kita pindah dari melihat keluar organisasi menuju kedalam organisasi. Misalnya
keterampilan dan kemampuan apakah yang dimiliki oleh para karyawan organisasi;
sumberdaya apakah yang dimiliki oleh organisasi; apakah organisasi itu telah berhasil dalam
melakukan inovasi produk-produk baru; bagaimanakah arus uang tunai organisasi itu;
bagaimana para konsumen merasakan organisasi itu

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Dan mutu produk atau jasanya? Langkah ini memaksa para menejer untuk menyadari
bahwa setiap organisasi, tanpa memperdulikan seberapa besar atau berkuasanya, dalam
segi tertentu dibatasi oleh sumberdaya dan keterampilan-keterampilan yang dimilikinya

Langkah kelima : Mengidentifikasi Kekuatan dan Kelemahan

Analisis dalam langkah keempat seharusnya membawa pada penilaian yang jelas tentang
sumberdaya internal organisasi itu misalnya modal, keahlian teknis, angkatan kerja yang
terampil pada manjer yang berpengalaman,dan selanjutnya). Analisa itu juga harus
mengungkapkan kemampuan organisasi tersebut dalam melaksanakan berbagai kegiatan
fungsional (seperti pemasaran, produksi, dan pabrikasi, riset dan pengalaman, dan
seterusnya). Setiap kegiatan yang dilakukan dengan baik oleh organisasi tersebut atau oleh
setiap sumberdaya yang dimilikinya disebut kekuatan. Kelemahan adalah kegiatan-kegiatan
yang tidak dilakukan dengan baik oleh organisasi tersebut atau sumberdaya yang
dibutuhkannya tetapi tidakdimiliki.

Pemahaman akan budaya organisasi dan kekuatan serta kekurangan yang ditawarkan
kepada manejemen merupakan bagian penting langkah kelima yang seringkali diabaikan.
Secra khusus para menejer seharusnya menyadari bahwa kebudayaan yang kuat dan
kebudayaan yang lemah mempunyai efek yang berbeda terhadap strategi dan bahwa isi
kebudayaan mempunyai pengaruh besar terhadap strategi yang telah dipilih.

Budaya sebuah organisasi itu adalah kepribadiannya. Kebudayaan itu mencerminkan nilai-
nilai, keyakinan, sikap, dan tingkah laku yang dihargai yang merupakan” cara-cara segala
sesuatunya dilakukan disini.” Dalam sebuah kebudayaan yang kuat hamper semua
karyawan mempunyai pemahaman yang jelas mengenai apa maksud organisasi itu. Ini
seharusnya mempermudah manajemen untuk menyampaikan kopetensi istimewa organisasi
tersebut kepada karyawan baru. Tentu saja sisi buruk kebudayaan kuat ialah bahwa
kebudayaan itu lebih sulit diubah. Kebudayaan yang kuat dapat berfungsi sebagai hambatan
besar untuk menerima suatau perubahan dalam strategi-strategi organisasi tersebut.
Organisasi-organisasi yang sukses dengan budaya-budaya kuat dapat menjadi penjara bagi
kesuksesan mereka sendiri.

Mengidentifikasi Kekuatan & Kelemahan

Dalam analisis swot itu, para menejer juga mengevaluasi kembali sasaran-sasaran dan misi
perusahaan tersebut yang sekarang. Apakah perlu? Apakah kami berada ditempat kami
inginkan sekarang ini? Apabila perubahan-perubahan dibutuhkan dalam arah keseluruhan,

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
disinilah tempatnya perubahan-perubahan itu kemungkinan muncul. Apabial tidak
ada perubahan yang perlu, manajemen siap untuk mulai merumuskan yang sebenarnya.

Langkah Keenam: Merumuskan Strategi

Strategi perlu ditetapkan bagi tingkat korporasi, tingkat bisnis, dan tingkat fungsional.
Perumusan strategi-strategi ini mengikuti peruses pengambilan keputusan. Secara, para
menejer perlu menyusun dan mengevalusi alternatif-alternatif strategi dan ke mudian
memilih strategi-strategi yang cocok pada setiap tingkatan dan strategi yang memungkinkan
organisasi uantuk memanfaatkan kekuatan dan peluang lingkungan secara paling baik.
Langkah keenam itu selesai manakala para manajer telah menyusun serangkaian strategi
yang akan member organisasi itu sebuah keunggulan relatip terhadap pesaing-pesaingnya.
Langkah ini membutuhkan sebuah evaluasi seksama terhadap kekuatan-kekuatan
persaingan didalam industry organisasi tersebut dan suatu penilaian terhadap strategi
persaingan yang sesuai. Para manejer yang sukses telah memilih strategi strategi yang
member organisasi mereka keunggulan persaingan yang paling menguntungkan; kemudian
mereka akan mencoba untuk mempertahankan keunggulan itu sepanjang waktu.

Langkah ketujuh : Melaksanakan strategi

Langkah-langkah akhir dalam proses manajemen strategic itu adalah palaksanaan. Sebuah
strategi hanya bagus kalau dilaksanakan. Tanpa peduli betapa efektifnya sebuah
perusahaan telah merencanakan strategi-strateginya, perusahan tersebut tidak dapat
berhasil seandainya strategi itu tidak dilaksanakan semestinya.

Langkah kedelapan : Mengevaluasi Hasil

Langkah akhir dalam manajemen strategic adalah mengevaluasi hasil. Seberapa efektif
strategi-strategi kita itu? Penyesuain-penyesuaian apa,apabila ada, yang dibutuhkan?

PENGERTIAN MISI (MISSION)

Misi berbeda dengan visi. Visi (vision) adalah “ what we believe we can be”, sedangkan misi
(mission)adalah” what we believe we can do”,

Misi adalah maksud (purpose) yang fundamental dan unik dari suatu perusahaan yang
membedakannya dengan perusahaan lain dan menentukan bidang usaha perusahaan
dalam arti produk dan pasarnya. Jadi misi menjelaskan “area” of emphasis” dari produk;

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
pasar dan teknologi dari suatu perusahaan sedemikian rupa. Sehingga mencerminkan nilai-
nilai dan prioritas bagi pengambil keputusan strategic dari perusahaani itu.

Organisasi menyusun pernyataan misi agar dapat membagi-baginya dengan manejer,


karyawan dan dalam banyak kasus, pelanggan dan public lainnya. Pernyataan misi yang
baik memberikan karyawan rasa memiliki akan tujuan,arah, dan peluang perusahan.
Pernyataan misi perusahaan bertindak sebagai “tangan ajaib” yang memandu semua
karyawan yang tersebar diberbagi tempat agar dapat bekerja secara idependen dan kolektif
untuk mewujudkan tujuan organisasi.

Menyusun pernyataan misi yang formal tidak mudah. Beberapa organisasi membutuhkan
satu atau dua tahun mempersiapkan pernyataan yang memuaskan tentang maksud
perusahaan. Selama prose situ, perusahaan menemukan banyak hal tentang diri mereka
sendiri dan potensi yang ada.

Pernyataan misi yang baik memiliki sejumlah karakteristik. Pernyataan tersebut harus
berfokus pada jumlah tujuan yang terbatas. Pernyataan “kita ingin membuat produk bermutu
paling tinggi, menawarkan pelayanan terbanyak memiliki distribusi paling luas, dan menjual
dengan harga paling rendah” menegaskan terlalu banyak hal. Pernyataan itu tidak
memberikan pedoman bila manajemen menghadapi keputusan yang sulit.

Pernyataan misi harus menetapkan lingkup kompetisi utama dimana perusahaan akan
beroperasi

 Lingkup industri : kelompok industri yang mempertimbangkan perusahaan. Beberapa


perusahaan beroperasi hanya dalam satu industri, beberapa dalam sekelompok
industry terkait, beberapa hanya dalam barang-barang industri, barang-barang
konsumen, atau jasa sedangkan yang lain beroperasi diindustri apa saja.
 Lingkup produk dan aplikasi : kelompok produk dan aplikasi dimana perusahaan
akan beroperasi. Pemenufaktur baja mungkin membatasi operasinya pada produk
untuk industry kontruksi.
 Lingkup kompetensi : kelompok teknologi dan kompetensi intilainya yang akan
dikuasai dan dikembangkan perusahaan.
 Lingkup segmen pasar : tipe pasar dan pelanggan yang dilayani perusahaan.
Beberapa perusahaan hanya melayani pasar kelas tinggi (upscale market).
 Lingkup vertical : jumlah tingkat saluran dari bahan mentah sampai produk akhir dan
distribusi yang dipergunakan perusahaan. Pada satu sisi ektrim, ada perusahaan
yang memiliki lingkup vertical besar. Di sisi ektrim lainnya ada perusahaan yang

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
integrasi vertikalnya kecil atau bahkan tidak ada, seperti ” perusahaan papan nama”
atau “perusahaan pemasaran murni” yang terdiri dari asatu orang dengan telepon,
fax, computer, dan meja kerja serta mengontrak pihak luar untu berbagai macam
jasa, termasuk perancanagan, pemanufakturan, pemasaran dan distribusi fisik.
 Lingkup geografis : kelompok daerah, Negara, atau kawasan regional yang akan
dimasuki perusahaan.

Misi terbaik adalah yang dipandu oleh visi,” impian yang hamper mustahil”. Mantan direktur
sony, Akio Morita mengampikan bahwa setiap orang memiliki akses terhadap personal
portable sound”, karena sony menciptakan walkman. Pun-hoi yu, mantan pemimpin
kelompok ming pao di Hong kong, mengimpikian harian yang penuh warna dan hiburan
dalam format tabloid yang lebih kecil dan lahirlah Hong kong Today.

Pernyataan misi perusahaan harus menekankan kebijakan utama yang dilaksanakan


perusahaan. Kebijakan menentukan bagaimana karyawan berhubungan dengan pelanggan,
pemasok distributor, pesaing, dan kelompok penting lainnya.kebijakan membatasi rentang
kebebasan individual, sehingga karyawan bertindak konsisten dalam hal-hal penting.

Pernyataan misi perusahaan harus memberikan visi dan arah bagi perusahaan untuk
sepuluh hingga dua puluh tahun mendatang. Misi tidak perlu direvisi setiap beberapa tahun
untuk merespon setiap perubahan ekonomi. Dilain pihak, perusahaan perlu meredefinisi
mereka, apabila misinya sudah kehilangan kredibilitas atau tudak lagi menunjukan arah
optimal bagi perusahaan.

Sebagai contoh, Teknologi Performance melukiskan proses manajemen strategi untuk siklus
perencanaan 1990/1991 sebagai berikut

FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN LUAR DAN DALAM YANG MEMPENGARUHI


PERENCANAAN

Manajer dalam membuat perencanaan menentukan dan memperhitungkan apa-apa yang


sangat mungkin akan terjadi pada suatu periode pada masa mendatang. Apa-apa yang
sangat mungkin akan terjadi ini akan mempengaruhi pembuatan rencana dan
pelaksanaannya dapat berasal :

1. Dari luar perusahaan (faktor eksternal) dan


2. Dari dalam perusahaan (faktor internal)

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Faktor eksternal adalah faktor lingkungan luar perusahaan baik langsung maupun tidak
langsung. Faktor eksternal ini dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi
perusahaan, artinya ada yang memberikan peluang/kesempatan dan ada pula yang
sebaliknya yaitu memberikan ancaman.

Faktor lingkungan luar langsung dan tidak langsung yang perlu diperhatikan dan
diperhitungkan dalam pembuatan rencana antara lain ialah :

 Keadaan, kecendrungan dan perkembangan para konsumen, pesaing, pemasok,


serikat pekerja, kebijakan pemerintah dibidang ekonomi, sosial,politik dan
budayaseta perkembangan teknologi.

Faktor Internal adalah lingkungan yang berada diluar dan didalam perusahaan iyu sendiri.
Faktor internal inilah yang memberikan dampak/menunjukan adanyakekuatan atau
kelemahan perusahaan itu sendiri, baik yang sudah lampau, kini maupun prospeknya
dikemudian hari.

Faktor lingkungan dalam yang perlu diperhatikan dan diperhitungkan didalam pembuatan
rencana ialah meliputi :

 Para pemilik perusahaan/pemegang saham dengan sikap, perilaku, pandangan dan


kepentingannya atas perusahaan.
 Dewan direksi dan dewan komisaris dengan sikap, perilaku, pandangannya dan
kepentingan atas perusahaan.
 Para karyawan dengan sikap, perilaku, pandangan dan kepentingannya atas
perusahaan.

Sekedar sebagai tambahan uraian tersebut diatas dan untuk memudahkan, mengingatkan
maka dibawah ini disajikan komponen-komponen lingkungan sebuah organisasi menurut
Robert Duncow (1979).

LINGKUNGAN DALAM LINGKUNGAN LUAR


1. Komponen personil organisasi 1. Komponen pelanggan
2. Latar belakang komponen dan
 Penyalur produk atau jasa
teknologi serta keterampilan
 Pengguna aktual produk atau
3. Keterampilan teknologi dan
menejerial sebeluknya jasa

4. Keterlibatan anggota individual dan

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
komitmen terhadap pencapaian 1. Komponen pemasok
tujuan sistem
 Penasok bahan-bahan baku
5. Gaya perilaku antar peribadi
 Pemasok peralatan
6. Tersedianya tenaga kerja untuk
dimanfaatkan dalam sistem  Pemasok bagian-bagian

7. Komponen unit fungsional dan unit produk


 Pemasok tenaga kerja
staf organisasi
8. Karakteristik teknologi dari unit-unit
1. Komponen pesaing
organisasi
9. Ketergantungan antar unit-unit  Pesaing bagi pemasok
organisasi dalam pencampaian  Pesaing bagi pelanggan
sasaran mereka
10. Konflik antar unit diantar unit 1. Komponen sosiopolitik
fungsional dan unit staf
 Peraturan pemerintah yang
11. Komponen Tingkat organisasi
mengatasi industri
12. Tujuan dan sasaran organisasi
 Sikap politik Negara terhadap
Proses integratif yang memadu
industri dan produk-produknya
individu dan kelompok sehingga
yang tertentu
secara maksimal memberikan
sumbangan kepada tercapainya
1. Hubungan dengan serikat
tujuan organisasi
dagang (persatuan dagang)
13. Hakikat produk dan jasa organisasi
dengan yurisdiksi didalam
organisasi
2. Komponen teknologi

 Memenuhi persyaratan
teknologi baru dari industri
sendiri dan industri-industri
terkait dalam produksi barang-
barang dan jasa
 Menyempurnakan dan
mengembangkan produk baru
dengan menerapkan kemajuan
teknologi baru

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Analisis Eksternal , Peluang dan Ancaman

yang dimaksud dengan analisis eksternal, peluang dan ancaman adalah :

 Analisis eksternal adalah suatu proses yang digunakan perencanaan strategi untuk
memantau lingkungan dalam menentukan peluang dan ancaman.
 Peluang (opportunities) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif.
 Sedangkan ancaman (threts) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang negatif.

Kompotensi inti (Core Compotence)

Kompotensi inti (Core Compotence) dan peran apa yang dimainkan oleh sumber daya dan
kemampuan dalam kompotensi inti sebuah perusahaan yaitu :

Analisis internal ini memberikan informasi penting tentang aset, keterampilan, dan aktivitas
kerja spesifik dari sebuah organisasi. Apabila setiap keterampilan atau sumber-sumber
organisasi ini unik , keterampilan atau sumberdaya itu disebut kompetensi inti organisasi
tertentu. Kompotensi ini merupahkan keterampilan penting menciptakan nilai, kemampuan-
kemampuan, dan sumberdaya organisasi yang menentukan senjata-senjata
persaingan organisasi-organisasi itu.

Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses)

Kekuatan dan kelemahan organisasi adalah :

 Kekuatan (Strengths) adalah kegiatan-kegiatan perusahaan yang berjalan baik atau


sumberdaya yang dikendalikan.
 Sedangkan Kelemahan (Weaknesses) adalah kegiatan-kegiatan perusahaan yang
tidak berjalan dengan baik atau sumber daya uang dibutuhkan oleh perusahaam
tetapi tidak dimiliki perusahaan.

Strategi Forecasting (Peramalan)

Definisi dan Perspektif Peramalan (Forecasting)

Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperikirakan kejadian di masa
depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model yang matematis,
dan bisa juga dalam bentuk prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Ataupun bisa juga dengan
menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang
baik dari seorang manajer

Peramalan biasanya dapat diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang
dicakupnya. Horizon waktu terbagi atas beberapa kategori antara lain :
1. Peramalan jangka pendek. Peramalan ini mancakup jangka waktu hingga 1 tahun
tetapi umumnya kurang dari 3 bulan. Peramalan ini digunakan untuk
merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, penjualan, jumlah tenaga kerja,
penugasan kerja, dan tingkat produksi.
2. Peramalan jangka menengah. Peramalan ini umumnya mencakup hitungan
bulanan hingga waktu 3 tahun. Peramalan ini berguna untuk merencanakan
penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas, dan menganalisis
bermacam-macam rencana operasi.
3. Peramalan jangka panjang. Umunya untuk waktu perencanaan masa 3 tahun atau
lebih. Permalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk baru,
pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan
pengembangan (litbang).

Selain berdasarkan horizon waktu, peramalan juga dapat diklasifikasi berdasarkan aspek
strategis dalam perencanaan operasi di masa depan. Tipe ramalan tersebut antara lain :

1. Peramalan ekonomi (economic forecast), menjelaskan siklus bisnis dengan


memprediksikan tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk
membangun perumahan, dan indicator perencanaan lainnya.
2. Peramalan teknologi (technological forecast), memperhatikan tingkat kemajuan
teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan
pabrik dan peralatan baru.
3. Peramalan permintaan (demand forecast), adalah proyeksi permintaan untuk
produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga Peramalan
Penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan
dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya
manusia.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Langkah-langkah Sistem Peramalan
Esensi dari peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang atas
dasar pola-pola di waktu yang lalu dan penggunaan kebijakan terhadap proyeksi-proyeksi
dengan pola-pola yang terdapat pada waktu yang lalu. Peramalan memerlukan kebijakan,
sedangkan proyeksi-proyeksi merupakan bagian dari fungsi-fungsi mekanikal.
Proses peramalan terdiri dari beberapa langkah, antara lain :

a. Menetapkan tujuan peramalan.


b. Memilih unsur apa yang akan diramal.
c. Menentukan horizon waktu peramalan.
d. Memilih tipe model peramalan.
e. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan.
f. Membuat peramalan.
g. Memvalidasi dan menerapkan hasil peramalan.

Terlepas dari suatu sistem permalan yang digunkan, setiap perusahaan atau entitas usaha
menghadapi beberapa kenyataan, antara lain :
• Peramalan yang dilakukan tidak ada yang 100% akurat, dan terdapat standar deviasi pada
masing-masing teknik dan atau pendekatan yang dilakukan.
• Hampir semua peramalan mengasumsikan bahwa sistem akan tetap stabil.
• Baik peramalan kelompok produk mapun peramalan secara keseluruhan lebih akurat
daripada peramalan produk individu.

Pendekatan Dalam Teknik Peramalan


Terdapat dua pendekatan umum peramalan, sebagaimana ada dua acara mengatasi semua
model keputusan, yaitu :
a) Peramalan kualitatif (Qualitative Forecast), adalah pendekatan menggunkan model
matematis yang beragam dengan data masa lalu dan variable sebab-akibat untuk
meramalkan permintaan atau penjualan. Beberapa teknik yang biasa digunakan antara lain
adalah :
• Metode Delphi, dimana pengambil keputusan terdiri dari 10 orang pakar yang akan
melakukan peramalan, dengan menggunakan responden yang berbeda dimana penilaian
dilakukan, dan kelompok ini juga memberikan input pada pengambilan keputusan sebelum
peramlan dibuat.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
• Keputusan dari pendapat juri eksekutif, dalam metode ini pendapat sekumpulan kecil
manajer atau pakar tingkat tinggi, sering dikombinasikan dengan model statistik,
dikumpulkan untuk mendapatkan prediksi permintaan kelompok.
• Gabungan dari tenaga penjualan, dalam pendekatan ini setiap tenaga penjualan
memperkirakan berapa penjualan yang bisa dilakukan dalam wilayahnya.
• Survei pasar konsumen, metode ini meminta input dari konsumen mengenai rencana
pembelian mereka di masa yang akan datang.

b) Peramalan kuantitatif (Quantitative Forecast), adalah pendekatan yang menggabungkan


faktor seperti intuisi, emosi, pengalaman pribadi, dan sistem nilai pengambil keputusan
untuk meramal. Lima metode yang dapat digunakan antara lain adalah :

i. Time series model :


• Rata-rata Bergerak (Moving Average), menggunakan sejumlah data aktual masa lalu untuk
menghasilkan peramalan.

• Penghalusan Eksponensial, merupakan metode peramalan rata-rata bergerak dengan


pembobotan yang telah dikembangkan lebih lanjut, namun masih bisa digunakan.

• Pendekatan Naif, adalah teknik peramalan yang mengasumsikan permintaan di periode


mendatang sama dengan permintaan terkini.

• Proyeksi Tren, adalah metode peramalan time-series yang menyesuaikan sebuah garis
tren pada sekumpulan data masa lalu, dan kemudian diproyeksikan untuk meramalkan
masa depan, dan dapat menggunakan tren matematis (seperti eksponensial dan atau
kuadratis).

ii. Associative model :


• Kuadrat Terkecil (Least Square Method), pendekatan ini menghasilkan sebuah garis lurus
yang meminimalkan jumlah kuadrat dari deviasi vertikal garis pada setiap hasil pengamatan
aktual.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
14 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

1. Arilaha, Asril (2011). Forecasting (Peramalan). Asril-arihala.blogspot.com. (diakses


tanggal 3 Maret 2015)

2. Bagus, Denny (2012), Tahapan dan Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life
Cycle). (diakses tanggal 2 April 2015)

3. Fred , David R.(2010), Strategic Management Consepts and Cases, Thirteen Edition

4. Gaspersz, Vincent (2012). All in One Strategic Management. 20 Concepts, Models


and Key Analyses in Strategic Management. Penerbit Vinchristo Publication. Bogor

5. Hendriyani, Lenny (2011), Strategi Unit Bisnis. Lennyhhendriyani. Wordpress.


com/2011/08/11. (diakses 2 April 2015)

6. Hitt, Ireland and Hoskisson (2013), Strategic Management Consepts and Cases,
Prentice Hall

7. Juhaedi, Adat (2013), Manajemen Strategi 3 (8 langkah). https://pertaniantangguh.


Wordpress.com/2013. (diakses tanggal 3 Maret 2015)

8. Jibonk, Wisnu (2013), Pemilihan Strategi Tingkat Bisnis. Jibonk168.blogspot.com


(diakses 2 April 2015)

9. Kadir, Abdul Wahab Abdoel (2007). Manajemen Strategik. Pramita Press, Banten.

10. Triton, PB (2007) . Manajemen Strategis. Terapan Perusahaan dan Bisnis. Penerbit
Tugu. Jogjakarta.

11. Umar, Husein (2005). Strategic Management in Action. PT. Gramedia Pustaka Utama

12. Wheelen, Thomas L. and Hunger, J. David (2010), Strategy Management and Business
Policy, Twelfth Edition

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
15 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai