Agustus 2016
Abstrak:Bahasa anak secara bertahap berkembang sesuai rangsangan yang diberikan oleh
orangtua, guru dan masyarakat. Perkembangan bahasa anak usia 4-6 tahun dapat dilihat
melalui berbicara dengan lancar, penguasaan bahasa dan penyampaian kata sudah lebih
kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kasus anak terlambat berbicara,
untuk mengetahui usaha-usaha guru dan orangtua dalam mengatasi anak yang terlambat
berbicara serta merancang konsep model pengembangan kecakapan berbahasa anak yang
terlambat berbicara. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
deskriptif kualitatif. Sumber data terdiri atas: subjek (anak, guru, orangtua dan terapis wicara).
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dan wawancara. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat anak terlambat berbicara pada usia 4-6 tahun di lembaga PAUD
Khalifah Aceh 2 dan PAUD Cinta Ananda dengan jenis gangguan pada ekspresi bahasa
(speech and languange expresive disorder). Faktor-faktor yang mempengaruhi anak terlambat
berbicara terdiri atas: kecerdasan, penggunaan bahasa kedua, gaya bicara/model yang ditiru,
kesehatan, dan hubungan keluarga. Konsep model yang peneliti tawarkan dalam penelitian ini
berbentuk strategi/teknik untuk mengatasi anak terlambat berbicara, yaitu: melatih anak
berbicara dengan benar, pelan dan berulang-ulang, saat berbicara selalu memperhatikan tata
bahasa yang diucapkan, selalu melibatkan anak berbicara pada setiap keadaan dengan
memperbaiki pengucapan anak yang masih keliru, dan menggunakan sistem several seperti
konsultasi rutin untuk mengetahui perkembangan anak pada dokter dan psikolog anak.
Simpulan dari penelitian ini, benar terdapat anak yang terlambat berbicara usia 4-6 tahun di
Kota Banda Aceh, dan dari 12 faktor yang mempengaruhi anak terlambat berbicara terdapat5
faktor yang paling dominan yang mempengaruhi anak terlambat bebicara. Sebaiknya orangtua
mengikuti tahapan tumbuh kembang anak sehingga dapat lebih dini mendeteksi gejala anak
terlambat berbicara serta guru memiliki strategi yang tepat dalam mengatasi anak yang
terlambat berbicara.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah pasal I ayat 14 ditegaskan bahwa:
satu upaya untuk merangsang potensi yang “Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu
ada dalam diri anak serta dapat upaya pembinaan yang ditujukan kepada
mengembangkan seluruh aspek perkem- anak sejak lahir sampai dengan usia enam
bangan baik spritual, fisik motorik, tahun yang dilakukan melalui pemberian
kognitif, seni, bahasa dan sosial-emosional. rangsangan pendidikan untuk membantu
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 pertumbuhan dan perkembangan jasmani
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan dan rohani agar anak memiliki kesiapan
Nasional berkaitan dengan Pendidikan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.
Anak Usia Dini disebutkan pada Bab I
36
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1):36-45
Agustus 2016
Hal ini sesuai dengan USPN, 2004 (Sujiono belajar bahasa 6 sampai 10 kata setiap
dan Sujiono, 2011:6). harinya jika kemampuan mengucapkan
Kemampuan berbicara anak akan tidak benar sesuai dengan waktunya, hal
dimulai dari keluarga, sekolah dan tersebut sangat tidak menguntungkan bagi
lingkungan masyarakat, keluarga adalah anak untuk dapat menjadikan pembicara
“madrasatul ulla” faktor utama penentu yang baik”.
perkembangan anak dalam segala hal, Anak terlambat berbicara yang
apabila keluarga terlambat dalam terganggu ialah penyampaian bahasa secara
menstimulus kecakapan anak dalam lisannya sedangkan penerimaan bahasa dari
berbahasa maka akan terhambat luar sudah memadai. Terlambatnya
perkembangan berbicaranya yang akan kemampuan berbicara anak juga dapat
datang. Sesuai permyataan Santrock menyebabkan anak kesulitan dalam
(2009:78) kemajuan bahasa yang terjadi menyesuaikan diri dan bersosialisasi
dalam masa kanak-kanak awal, dengan lingkungan sekitarnya.
memberikan fondasi bagi perkembangan Berdasarkan hasil pengamatan
anak selanjutnya pada usia sekolah dasar. terdahulu peneliti di beberapa PAUD yang
Manusia pada hakikatnya tidak berada di Kota Banda Aceh masih
terlepas dari berbicara dimanapun berada ditemukannya anak yang mengalami
karena merupakan alat untuk berinteraksi keterlambatan dalam berbicara seperti:
dengan orang lain, dan memiliki peranan lamban dalam mengutarakan isi hati
yang penting dalam mendukung dengan kalimat, berbicara tidak jelas,
perkembangan anak dengan lingkungan, gagap/cadel serta kesulitan dalam
maka orang dewasa khususnya orangtua mengembangkan kosakata dalam
harus merangsang anak sejak usia dini agar berkomunikasi. Hal tersebut terjadi pada
masa yang akan datang anak akan mudah lembaga PAUD Khalifah Aceh 2 yang
bergaul dan menyesuaikan diri dengan beralamatJalan Daud Beureueh No. 159
lingkungannya. Hal ini sesuai dengan dan lembaga PAUD Terpadu Cinta Ananda
pernyataan Bredekamp dan Copple, 1999 yang beralamat di Jalan T. Chik Dipineung
(Musfiroh, 2004: 90) bahwa “selama tahun- Raya No. 49 Gampong Pineung Kecamatan
tahun awal prasekolah khusunya ditaman Syiah Kuala, yang semestinya usia 4-6
kanak-kanak interaksi dengan orang tahun anak sudah dapat berbicara
dewasa dan penutur lain yang lebih tua (berbahasa) dengan baik dan jelas tetapi di
memainkan peranan yang penting dalam lembaga PAUD ini masih terdapat anak
mendukung perkembangan kemampuan yang belum jelas dalam berbicara serta
berkomunikasi anak”. ketidaktepatan kata yang diucapkan.
Dengan menerapkan pembelajaran Dari uraian diatas peneliti merasa
yang menyenangkan dan berfokus pada tertarik melakukan penelitian yang berjudul
tahapan-tahapan perkembangan anak, maka “Model Pengembangan Kecakapan
akan mudah terbentuk potensi serta seluruh Berbahasa Anak yang Terlambat Berbicara
aspek-aspek perkembangannya Menurut (Speech Delay)”
Jolongo, 2007 (Dhieni, 2013: 5.3) Teori Perkembangan Bahasa
mengatakan “pada usia 5 tahun anak telah Bahasa pada umumnya berfungsi
menguasai hampir 800 kata dan siswa untuk mengekspresikan keinginan baik
Preschool usia 6 tahun diperkirakan telah dalam bentuk verbal maupun non verbal
37
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1):36-45
Agustus 2016
38
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1):36-45
Agustus 2016
39
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1):36-45
Agustus 2016
40
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1):36-45
Agustus 2016
41
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1):36-45
Agustus 2016
42
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1):36-45
Agustus 2016
43
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1):36-45
Agustus 2016
44
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1):36-45
Agustus 2016
45