Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS LEVERAGE DAN OPERATING LEVERAGE PADA PT.

HYUNDONG SUBANG

Tepi Peirisal, Dedi Suhardi, Endang Irawan

ABSTRAK
Analisis leverage merupakan analisis dalam penggunaan asset perusahaan serta proses
pendanaannya dengan tujuan memproyeksi atau memperkirakan tingkat profitabilitas yang akan
diterima. Untuk analisis operating leverage mempunyai tujuan meningkatkan keuangan stakeholders
dengan cara meningkatkan margin laba daripada biaya yang dikeluarkan atas proses tersebut.
Penelitian ini mengkombinasikan data kualitatif dan kuantitatif, dengan tujuan untuk mengungkapkan
makna yang terkandung didalam laporan keuangan perusahaan. Berdasarkan hasil analisis deskriptif
mengenai financial leverage dan operating leverage terlihat bahwa financial leverage selama 5 tahun
terakhir meningkat dan operating leverage dalam tahun 2010 dan 2011 mengalami penurunan.
Sedangkan rentabilitas perusahaan meningkat selama 2 tahun terakhir.
Kata kunci : leverage dan operating leverage

ABSTRACT
Leverage analysis is an analysis in the use of company assets and the funding process with the
aim to project or estimate the level of profitability will be accepted. For the analysis of operating
leverage has the goal of improving the financial stakeholders by increasing profit margins than the
costs incurred over the process. This research combines qualitative and quantitative data, in order to
express the meaning contained in the company's financial statements. Based on the results of the
descriptive analysis of the financial leverage and operating leverage that financial leverage seen over
the last 5 years increased and operating leverage in 2010 and 2011 declined. While the company's
increased profitability over the last 2 years.
Keywords: leverage and operating leverage

BAB I PENDAHULUAN Konsep operating dan financial


Leverage adalah bermanfaat untuk analisis,
1.1 Latar Belakang perencanaan dan pengendalian keuangan.
Setiap perusahaan membutuhkan Dalam manajemen keuangan, Leverage
dana dalam menunjang jalannya adalah penggunaan assets dan sumber dana
aktifitas perusahaan, baik itu perusahaan (sources of founds) oleh perusahaan yang
manufaktur ataupun perusahaan dagang dan memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan
jasa. Dana dapat diperoleh dari pemilik maksud agar meningkatkan keuntungan
perusahaan maupun dari pihak luar potensial pemegang saham. Jika semua
perusahaan. Namun dalam pengelolaan unit biaya bersifat variabel, maka akan
usaha perusahaan, seringkali perusahaan memberikan kepastian bagi perusahaan
memerlukan tambahan dana dalam dalam menghasilkan laba. Tapi karena
memperluas unit usahanya. Oleh karena sebagai biaya perusahaan bersifat biaya
itulah salah satu cara yang dilakukan oleh tetap, maka untuk menghasilkan laba
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan diperlukan tingkat penjualan minimum
dana adalah financial leverage dan tertentu.
operating leverage. Perusahaan menggunakan operating
dan financial leverage dengan tujuan agar
keuntungan yang diperoleh lebih besar
daripada biaya assets dan sumber dananya,
dengan demikian akan meningkatkan
keuangan pemegang saham. Sebaliknya

10
leverage juga meningkatkan variabilitas b) Data kuantitatif, yaitu data yang
(risko) keuntungan, karena jika perusahaan diperoleh dari perusahaan berupa angka-
ternyata mendapatkan keuntungan yang angka yang dapat dihitung seperti nilai
lebih rendah dari biaya tetapnya maka pendapatan dan data lainnya yang dapat
penggunaan leverage akan menurunkan mendukung pembahasan.
keuntungan pemegang saham. 1.4.2 Sumber Data
Menurut Sutrisno (2003:230) bahwa Sedangkan sumber data yang akan
financial leverage terjadi akibat perusahaan dianalisis adalah :
menggunakan sumber dana dari hutang yang 1) Data primer yaitu data yang diperoleh
menyebabkan perusahaan harus dengan mengadakan pengamatan serta
menanggung beban tetap. Financial wawancara secara langsung dengan
leverage mengukur pengaruh perubahan pimpinan perusahaan dan karyawan
keuntungan terhadap perubahan pendapatan yang ada kaitannya dengan masalah
bagi pemegang saham. Sedangkan operating yang akan dibahas.
leverage terjadi karena perusahaan dalam 2) Data sekunder yaitu data yang diperoleh
beroperasi menggunakan aktiva tetap dengan mengumpulkan dokumen-
sehingga harus menanggung biaya tetap. dokumen serta sumber-sumber lainnya
Operating leverage mengukur perubahan yang berupa informasi laporan keuangan
pendapatan atau penjualan terhadap pada PT. Hyundong Subang.
keuntungan operasi.
1.5 Teknik Pengumpulan Data
1.2 Rumusan Penelitian Dalam rangka memperoleh sejumlah
Sesuai dengan uraian pada latar data yang dibutuhkan, maka penulis
belakang yang telah di kemukakan di atas, melakukan penelitian ke perusahaan dengan
maka rumusan masalah dalam penelitian ini menggunakan metode :
adalah: " Apakah financial leverage dan 1. Observasi (pengamatan lansung),
operating leverage mempunyai pengaruh yaitu pengumpulan data yang dilakukan
terhadap rentabilitas perusahaan pada PT. dengan cara mengadakan pengamatan
Hyundong Subang?." langsung yang berkaitan dengan
aktivitas perusahaan.
1.3 Tujuan Penelitian 2. Interview (wawancara), yakni suatu
Adapun tujuan yang ingin dicapai cara pengumpulan data dengan
dari penelitian ini adalah :“Untuk mengadakan tanyajawab yang berkaitan
mengetahui dan menganalisis pengaruh dengan obyek penelitian atau juga
finansial leverage dan operating leverage melihat materi-materi wawancara
terhadap rentabilitas perusahaan pada PT. dengan responden yang berkaitan yang
Hyundong Subang.” dianggap mampu memberikan data atau
1.4 Jenis dan Sumber Data informasi yang akurat.
1.4.1 Jenis Data 3. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan
Adapun jenis data yang digunakan data yang dapat dijadikan sebagai bahan
dalam penulisan ini adalah : penelitian yang berasal dari arsip-arsip
a) Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh yang dimiliki oleh perusahaan yang
dari perusahaan berupa data tertulis, dianggap mampu memberikan data yang
seperti gambaran umum perusahaan dan signifikasi dengan masalah yang akan
struktur organisasi. diteliti.

11
penggunaan dana dengan beban tetap
dengan harapan atas penggunaan dana
BAB II KAJIAN PUSTAKA tersebut akan memperbesar pendapatan per
2.1.1 Pengertian Financial Leverage lembar saham (earning per share, EPS) ”.
Suatu perusahaan dalam Masalah financial leverage baru timbul
menjalankan usahanya sejalan dengan setelah perusahaan menggunakan dana
pengembangan yang dialami, selalu dengan beban tetap, seperti halnya masalah
membutuhkan tambahan modal. Pada saat operating leverage baru timbul setelah
perusahaan didirikan, pemilik bisa perusahaan dalam operasinya mempunyai
menentukan sumber modal apa yang biaya tetap. Perusahaan yang menggunakan
dipakai, apakah semuanya bersumber dari dana dengan beban tetap dikatakan
modal saham biasa atau perlu ada hutang menghasilkan leverage yang
jangka panjang. Setiap keputusan yang menguntungkan (favorable financial
diambil tentang sumber modal selalu ada leverage) atau efek yang positif kalau
dampaknya. Misalnya bila sumber modal pendapatan yang diterima dari penggunaan
saham biasa ada kewajiban membayar dana tersebut lebih besar daripada beban
dividen dan keputusan-keputusan kebijakan tetap dari penggunaan dana itu.
atau pengelolaan dari pemegang saham Martono dan Harjito (2008:311)
perlu diperhatikan. Bila sumber modal dari mengemukakan bahwa : ” Degree of
saham prefern ada kewajiban membayar financial leverage mempunyai implikasi
dividen yang harus diprioritaskan demikian terhadap earning per share perusahaan ”.
pula dalam keadaan perusahaan dilikuidasi Untuk perusahaan yang mempunyai DFL
maka pemegang saham prefern akan yang tinggi, perubahan EBIT (Earning
didahulukan peningkatan nilai sahamnya. Before Interest and Taxes) akan
Jika sumber modal berasal dari hutang menyebabkan perubahan EPS yang tinggi.
jangka panjang ada kewajiban membayar Sama seperti degree of operating leverage
bunga dan pengembalian hutang pada saat (DOL). DFL seperti bermakna dua, jika
jatuh tempo. EBIT meningkat, EPS akan meningkat
Leverage keuangan menurut secara signifikan, sebaliknya jika EBIT
Syamsuddin (2002:152) adalah : ”Leverage turun, EPS juga akan turun secara
adalah suatu ukuran yang menunjukkan signifikan.
sampai sejauh mana hutang dan saham
prefern digunakan dalam struktur modal 2.1.2 Rasio-rasio Financial Leverage
perusahaan”. Leverage perusahaan akan Didalam manajemen keuangan
mempengaruhi laba per lembar saham, umumnya dikenal dua macam leverage,
tingkat risiko dan harga saham. Nilai yaitu leverage operasi (operating leverage)
perusahaan yang tidak mempunyai hutang dan leverage keuangan (financial leverage).
untuk pertama kali akan naik pada saat Penggunaan kedua leverage ini dengan
kebutuhan akan tambahan modal dipenuhi tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih
oleh hutang dan nilai tersebut kemudian besar dari pada biaya asset dan sumber
akan mencapai puncaknya dan akhirnya dananya. Dengan demikian, penggunaan
nilai itu akan menurun setelah penggunaan leverage akan meningkatkan keuntungan
hutang berlebihan. bagi pemegang saham. Sebaliknya leverage
Financial leverage menurut Martono juga dapat meningkatkan resiko kerugian.
dan Harjito (2008:301), mengemukakan Jika perusahaan mendapat keuntungan yang
bahwa : ” Financial Leverage merupakan lebih rendah dibandingkan dengan biaya

12
tetapnya maka penggunaan leverage akan Adapun kegunaan dari operating
menurunkan keuntungan pemegang saham. leverage adalah leverage operasi dapat
Adapun jenis-jenis rasio financial mengukur perubahan pendapatan atau
leverage yaitu : penjualan terhadap keuntungan operasi
1. Time Interest Earned Ratio (TIER) perusahaan. Dilihat dari kegunaan operating
2. Fixed Charge Coverage Ratio leverage, dapat disimpulkan bahwa
3. Debt ratio perusahaan dapat mengetahui perubahan
laba operasi sebagai akibat perubahan
2.1.3 Pengertian Operating Leverage penjualan, sehingga perusahaan dapat
Operating leverage menurut Hanafi mengetahui keuntungan operasi perusahaan.
(2004:329) bisa diartikan sebagai seberapa
besar perusahaan menggunakan beban tetap BAB III HASIL PENELITIAN
operasional. Beban tetap operasional 3.1 Analisis Financial Leverage
biasanya berasal dari biaya depresiasi, biaya 3.1.1.1 Degree of Financial Leverage
produksi dan pemasaran yang bersifat tetap Berdasarkan data perkembangan
(misalnya gaji bulanan karyawan). Sebagai EBIT, EPS dan pendapatan termin proyek
kebalikannya adalah beban (biaya) variabel maka akan dilakukan perhitungan DFL
operasional. Contoh biaya variabel untuk tahun 2007 s/d 2011 yaitu sebagai
operasional adalah biaya tenaga kerja yang berikut :
dibayar berdasarkan produk yang dihasilkan 1) Tahun 2007
(misalnya karyawan harian perusahaan Besarnya DFL untuk tahun 2007 dapat
rokok, dibayar Rp.100,00 untuk setiap rokok ditentukan sebagai berikut :
yang dilinting). Komposisi biaya
tetap/variabel yang berbeda mempunyai % 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐸𝑃𝑆
implikasi yang berbeda terhadap risiko dan 𝐷𝐹𝐿 =
% 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐸𝐵𝐼𝑇
keuntungan yang diharapkan oleh
perusahaan. 36,57
Perusahaan yang menggunakan biaya 𝐷𝐹𝐿 = = 1,67 𝑥
21,83
tetap dalam proporsi yang tinggi (relatif
terhadap biaya variabel) dikatakan Dari hasil perhitungan DFL yang
menggunakan operating leverage yang menunjukkan bahwa setiap perubahan
tinggi. Dengan kata lain, degree of operating EBIT sebesar 1% maka laba perlembar
leverage (DOL) untuk perusahaan tersebut saham akan berubah naik sebesar 1,67 x
tinggi. Perubahan penjualan yang kecil akan 1%.
mengakibatkan perubahan pendapatan yang 2) Tahun 2008
tinggi (lebih sensitive). Jika perusahaan Besarnya DFL untuk tahun 2008 dapat
mempunyai degree of operating leverage ditentukan sebagai berikut :
(DOL) yang tinggi, tingkat penjualan yang 23,13
tinggi akan menghasilkan pendapatan yang 𝐷𝐹𝐿 = = 1,25 𝑥
18,49
tinggi. Tetapi sebaliknya, jika tingkat
penjualan turun secara signifikan, Dari hasil perhitungan DFL yang
perusahaan tersebut akan mengalami menunjukkan bahwa setiap perubahan
kerugian. Dengan demikian DOL EBIT sebesar 1% akan meningkatkan
diibaratkan seperti pisau dengan dua mata laba bersih perlembar saham (EPS)
bisa membawa manfaat, sebaliknya bisa sebesar 1,25 x 1%.
juga merugikan.

13
3) Tahun 2009 2011 1,46
Besarnya DFL untuk tahun 2009 dapat Rata-rata 1,31
ditentukan sebagai berikut : (mean)
20,10 Sumber : Hasil olahan data, 2013
𝐷𝐹𝐿 = = 0,97 𝑥
20,68
Tabel diatas yakni hasil perhitungan
Dari hasil perhitungan DFL yang DFL untuk tahun 2007 – 2011 yang
menunjukkan bahwa setiap perubahan menunjukkan bahwa rata-rata DFL yang
EBIT sebesar 1% akan menyebabkan dicapai oleh perusahaan sebesar 1,31 x
laba bersih perlembar saham meningkat pertahun.
sebesar 0,97 x 1%. 3.1.1.2 Analisis Degree of Total Leverage
(DTL)
4) Tahun 2010 Dari hasil perhitungan diatas, dapat
Besarnya DFL untuk tahun 2010 dapat disajikan perhitungan leverage total untuk
ditentukan sebagai berikut : tahun 2008 – 2012 yaitu sebagai berikut :
−20,12 1. Tahun 2008
𝐷𝐹𝐿 = = 1,21 𝑥 Besarnya DTL untuk tahun 2008 yang
16,69
dapat dihitung sebagai berikut :
Dari hasil perhitungan DFL yang
menunjukkan bahwa setiap perubahan 36,57
𝐷𝑇𝐿 = = 1,67 𝑥
EBIT sebesar 1% akan menyebabkan 21,92
laba perlembar saham turun sebesar 1,21
x 1%. Dari hasil perhitungan DTL dapat
5) Tahun 2011 diartikan bahwa bila perubahan
Besarnya DFL untuk tahun 2011 dapat (naik/turun) pendapatan termin proyek
ditentukan sebagai berikut : sebesar 1% maka EPS akan
berubah/naik sebesar 1,67 x 1%.
−19,14
𝐷𝐹𝐿 = = 1,46 𝑥
−13,13 2. Tahun 2009
Besarnya DTL untuk tahun 2009 dapat
Dari hasil perhitungan DFL yang dihitung sebagai berikut :
menunjukkan bahwa setiap perubahan
EBIT sebesar 1% akan mengakibatkan 23,13
𝐷𝑇𝐿 = = 1,97 𝑥
laba perlembar saham turun sebesar 1,46 11,76
x 1%.
Dalam hubungannya dengan uraian 3. Tahun 2010
tersebut diatas, dapat disajikan pada tabel Besarnya DTL untuk tahun 2010 dapat
yaitu sebagai berikut : dihitung sebagai berikut :
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan DFL Tahun
2007-2011 20,10
Hasil Perhitungan DFL 𝐷𝑇𝐿 = = 1,29 𝑥
Tahun 15,59
(Dalam kali)
2007 1,67 4. Tahun 2011
2008 1,25 Besarnya DTL untuk tahun 2011 dapat
2009 0,97 dihitung sebagai berikut :
2010 1,21

14
−20,12 aktivitas operasional perusahaan, di mana
𝐷𝑇𝐿 = = −1,77 𝑥 tanpa aspek permodalan maka perusahaan
11,37
tidak akan dapat melakukan aktivitasnya
5. Tahun 2012 sesuai dengan yang direncanakan.
Besarnya DTL untuk tahun 2012 dapat Agar aspek permodalan dapat
dihitung sebagai berikut : digunakan sesuai dengan yang diharapkan
maka perusahaan perlu menetapkan struktur
−19,14 modal. Struktur modal adalah perimbangan
𝐷𝑇𝐿 = = −2,87 𝑥 antara modal sendiri dengan modal
6,68
pinjaman yang digunakan dalam
Berdasarkan hasil perhitungan DTL membelanjai setiap aktivitas operasional
untuk tahun 2008-2012 yang dapat dilihat perusahaan.
pada tabel 4.5 yaitu sebagai berikut : Aspek permodalan yang menjadi
Tabel 4.5 Analisis Financial Leverage tahun titik pokok dalam penelitian ini adalah
2008-2012 Degree Operating Leverage (DOL) yaitu
Financial Leverage perbandingan perubahan EBIT dengan
Tahun penjualan.
DFL (kali) DTL (kali) Dalam kaitannya dengan uraian
2008 1,67 1,67 tersebut di atas, maka akan disajikan
2009 1,25 1,97 perhitungan DOL sebagai berikut :
2010 0,97 1,29 1. Tahun 2008
2011 1,21 -1,77 Besarnya Degree Operating Leverage
2012 1,46 -2,87 (DOL) untuk tahun 2008 dapat dihitung
Rata-rata 1,31 0,06 sebagai berikut :
Sumber : Hasil olahan data, 2013
Tabel diatas yakni hasil perhitungan 21,83
𝐷𝑂𝐿 = =1𝑥
DFL dan DTL menunjukkan bahwa DFL 21,92
untuk setiap tahun meningkat, dimana rata-
rata peningkatan DFL pertahun sebesar 1,31 Dari hasil perhitungan DOL yang
X. Sedangkan DTL untuk tahun 2008-20010 menunjukkan bahwa setiap perubahan
meningkat, namun dalam tahun (naik/turun) 1% dalam pendapatan
2011-2012 menurun sebab EBIT meningkat termin proyek akan mempengaruhi
dalam 2 tahun terakhir. EBIT sebesar 1 x 1%.
2. Tahun 2009
3.1.2 Analisis Degree Operating Besarnya Degree Operating Leverage
Leverage (DOL) (DOL) untuk tahun 2009 dapat dihitung
Salah satu upaya yang dilakukan sebagai berikut :
oleh setiap perusahaan dalam pengelolaan 18,49
𝐷𝑂𝐿 = = 1,57 𝑥
aktivitas usahanya adalah dengan mengelola 11,76
aktivitasnya secara efisien dan efektif, Dari hasil perhitungan DOL yang
sehingga dengan mengelola aktivitasnya menunjukkan bahwa setiap perubahan
secara efisien dan efektif maka salah satu (naik/turun) dalam pendapatan termin
faktor yang perlu diperhatikan oleh akan mempengaruhi EBIT sebesar 1,57
perusahaan adalah aspek permodalan. Aspek x 1%.
permodalan dalam perusahaan sangat
berpengaruh dalam membelanjai setiap 3. Tahun 2010

15
Besarnya Degree Operating Leverage Besarnya DOL
Tahun
(DOL) untuk tahun 2010 dapat dihitung (Dalam Kali)
sebagai berikut : 2008 1,0
2009 1,57
20,68 2010 1,33
𝐷𝑂𝐿 = = 1,33 𝑥
15,59 2011 -1,47
2012 -1,96
Dari hasil perhitungan mengenai DOL Rata-rata 0,09
yang dapat diartikan bahwa setiap Sumber : Hasil olahan data, 2013
perubahan (naik/turun) dalam
pendapatan termin proyek akan Tabel diatas yakni hasil perhitungan
mempengaruhi EBIT sebesar 1,33 x 1%. DOL untuk tahun 2008 – 2012 menunjukkan
bahwa rata-rata DOL yang dicapai oleh
4. Tahun 2011 perusahaan sebesar rata-rata
Besarnya Degree Operating Leverage pertahun sebesar 0,09 kali. Hal ini dapat
(DOL) untuk tahun 2011 dapat dihitung dilihat bahwa untuk tahun 2008-2010
sebagai berikut : meningkat namun tahun 2011-2012
menurun yang disebabkan karena adanya
−16,69 peningkatan EBIT khususnya tahun 2010-
𝐷𝑂𝐿 = = −1,47 𝑥
11,37 2011.

Dari hasil perhitungan mengenai DOL 3.1.3 Analisis Rentabilitas


yang dapat diartikan bahwa setiap Rentabilitas perusahaan
perubahan (naik/turun) dalam menunjukkan perbandingan antara laba
pendapatan termin proyek akan dengan modal dalam aktivitas perusahaan
mempengaruhi EBIT sebesar -1,47 x sebagai perusahaan general kontraktor. Oleh
1%. karena itulah untuk melihat bagaimana
5. Tahun 2012 perkembangan rentabilitas modal selama
Besarnya Degree Operating Leverage lima tahun terakhir maka diperlukan analisis
(DOL) untuk tahun 2012 dapat dihitung rentabilitas. Dalam kaitannya dengan uraian
sebagai berikut : tersebut di atas, maka rentabilitas modal
sendiri dapat ditentukan melalui perhitungan
−13,12 dibawah ini :
𝐷𝑂𝐿 = = −1,96 𝑥
6.68 1. Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas ekonomi adalah analisis
Dari perhitungan tersebut diatas yang digunakan untuk mengukur
menunjukkan bahwa setiap perubahan efisiensi penggunaan modal di dalam
(naik/turun) dalam pendapatan termin perusahaan dengan menggunakan
proyek akan mempengaruhi EBIT rumus :
sebesar 1,96 x 1%. Dalam hubungannya 𝐸𝐵𝐼𝑇
dengan uraian tersebut diatas maka akan = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
disajikan melaui tabel 4.6 yaitu sebagai
berikut : Berdasarkan formulasi tersebut di atas,
maka besarnya rentabilitas ekonomis
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan DOL tahun selama tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat
2008-2012 melalui perhitungan dibawah ini :

16
a. Tahun 2008
Besarnya rentabilitas ekonomi = 20,15%
selama tahun 2008 dapat ditentukan
sebagai berikut : 2. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri yaitu suatu
2.763.196.380 analisis untuk mengetahui kemampuan
= 𝑥 100%
13.713.133.340 perusahaan dengan modal sendiri yang
bekerja di dalamnya untuk menghasilkan
= 20,15% keuntungan dengan rumus :

b. Tahun 2009 𝐸𝐴𝑇


= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑥 100%
Besarnya rentabilitas ekonomi
selama tahun 2009 dapat ditentukan
sebagai berikut : Adapun besarnya rentabilitas
modal sendiri selama tahun 2007 s/d
3.274.122.545 tahun 2011 dapat dilihat melalui
= 𝑥 100% perhitungan dibawah ini :
14.732.837.330
a. Tahun 2008
= 22,22% Besarnya rentabilitas modal sendiri
selama tahun 2008 dapat ditentukan
c. Tahun 2010 sebagai berikut :
Besarnya rentabilitas ekonomi
1.743.310.675
selama tahun 2010 dapat ditentukan = 𝑥 100%
sebagai berikut : 5.271.570.775

3.951.090.170 = 33,07%
= 𝑥 100%
15.800.303.275
b. Tahun 2009
= 25,01% Besarnya rentabilitas modal sendiri
selama tahun 2009 dapat ditentukan
d. Tahun 2011 sebagai berikut :
Besarnya rentabilitas ekonomi
2.146.497.715
selama tahun 2011 dapat ditentukan = 𝑥 100%
sebagai berikut : 5.774.619.215

3.291.627.950 = 37,17%
= 𝑥 100%
15.504.745.620
c. Tahun 2010
= 21,23% Besarnya rentabilitas modal sendiri
selama tahun 2010 dapat ditentukan
e. Tahun 2012 sebagai berikut :
2.609.223.730
Besarnya rentabilitas ekonomi = 𝑥 100%
selama tahun 2012 dapat ditentukan : 6.466.871.180

2.859.763.040 = 40,35%
= 𝑥 100%
14.192.372.400

17
d. Tahun 2011
Besarnya rentabilitas modal sendiri BAB IV PENUTUP
selama tahun 2011 dapat ditentukan
sebagai berikut : 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan
2.084.133.720 pembahasan yang telah diuraikan
= 𝑥 100% sebelumnya mengenai leverage ratio, maka
6.041.781.170
penulis menyimpulkan keseluruhan hasil
= 34,50% analisis sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif
e. Tahun 2012 mengenai financial leverage dan
Besarnya rentabilitas modal sendiri operating leverage terlihat bahwa
selama tahun 2012 dapat ditentukan financial leverage selama 5 tahun
sebagai berikut : terakhir meningkat dan operating
1.685.230.380 leverage dalam tahun 2010 dan 2011
= 𝑥 100% mengalami penurunan. Sedangkan
5.753.922.080
rentabilitas perusahaan meningkat
= 29,29% selama 2 tahun terakhir.
2. Dari hasil analisis regresi, secara parsial
dapat diketahui bahwa financial
Untuk lebih jelasnya dapat disajikan leverage berpengaruh negatif dan
hasil perhitungan rentabilitas perusahaan signifikan terhadap rentabilitas
untuk dapat dilihat pada tabel berikut ini : perusahaan, sedangkan operating
Tabel 4.7 PT. Hyundong Subang leverage berpengaruh positif dan
Hasil Perhitungan Rentabilitas signifikan terhadap rentabilitas
Perusahaan Tahun 2007-2011 perusahaan. Kemudian secara bersama-
Rata-rata sama (simultan) financial leverage dan
Rentabilit Rentabilit operating leverage berpengaruh
Rentabilit
Tahu as as Modal signifikan terhadap rentabilitas
as
n Ekonomi Sendiri perusahaan.
Perusahaa
(%) (%)
n (%)
2008 20,15 33,07 26,61 4.2 Saran
2009 22,22 37,17 29,70 Setelah diberikan kesimpulan dari
2010 25,01 40,35 32,68 hasil analisis maka selanjutnya penulis
akan memberikan saran yang mungkin dapat
2011 21,23 34,50 27,86
berguna bagi perusahaan yaitu sebagai
2012 20,15 29,29 24,72
berikut :
Sumber : Hasil olahan data, 2013
1. Untuk menjamin kontinuitas perusahaan,
Berdasarkan tabel 4.7 yakni hasil
maka sebaiknya perusahaan
pertumbuhan rentabilitas perusahaan yang
meningkatkan modal sendiri, hal ini
menunjukkan bahwa untuk tahun 2007-2009
dimaksudkan untuk mengurangi beban
mengalami kenaikan yang disebabkan
bunga yang harus ditanggung oleh
karena laba operasional meningkat
perusahaan.
sedangkan dalam tahun 2010 s/d 2011
2. Perusahaan perlu mengurangi
mengalami penurunan yang disebabkan
penggunaan modal pinjaman, sehingga
karena laba usaha perusahaan mengalami
dapat meningkatkan laba operasional
penurunan.
yang dicapai oleh perusahaan.

18
DAFTAR PUSTAKA data laporan keuangan PT. Semen
Tonasa Kab. Pangkep periode 2000
Alma, Buchari, 2000, Pengantar Bisnis, – 2004
cetakan ketujuh, penerbit : Alfabeta,
Bandung Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-Dasar
Pembelanjaan Perusahaan, edisi
Faqih Nabhan ( 2001 ) Pengaruh leverage keempat, cetakan keenam, Penerbit :
keuangan terhadap retur saham, BPFE, Yogyakarta.
pertumbuhan penjualan dan laba
operasi perusahaan go public yang Sinuraya, Murthada, 2008, Teori
terdaftar di Bursa Efek Jakarta Manajemen Keuangan, edisi
kedua, Penerbit : Fakultas Ekonomi,
Hanafi Manduh, 2004, Analisis Laporan Universitas Indonesia, Jakarta.
Keuangan, edisi revisi, cetakan
pertama, Penerbit : UPP AMP Sjahrial, Dermawan, 2009, Kumpulan
YKPN, Jakarta Pembahasan, Soal-soal
Manajemen Keungan, edisi kedua,
Husnan Suad dan Enny Pudjiastuti, 2004, Penerbit : Mitra Wacana Media,
Dasar-Dasar Manajemen Jakarta
Keuangan, edisi pertama, cetakan
pertama, edisi pertama, cetakan Sartono, Agus 2001, Manajemen
pertama, Penerbit : UPP AMP Keuangan Teori dan Aplikasi,
YKPN, Yogyakarta edisi keempat, cetakan pertama,
Penerbit : BPFE, Yogyakarta
Jaidin Ali ( 2007 ), Leverage keuangan
juga, Ali Jaidin meliti mengenai Sutrisno, 2003, Manajemen Keuangan,
analisis Leverage Keuangan pada Teori, Konsep dan Aplikasi, edisi
PT. Sepatu BATA, dalam pertama, cetakan ketiga, Penerbit :
penelitian ini Ali Jaidin Ekonisia, Yogyakarta
menggunakan data laporan
keuangan PT. Sepatu BATA tahun Syamsuddin, Lukman, 2002, Manajemen
1999 – 2000. Keuangan Perusahaan, edisi Baru,
cetakan ketujuh, Penerbit : Rajawali
Martono dan Agus Harjito, 2008, Pers, Jakarta.
Manajemen Keuangan, edisi
pertama, cetakan ketujuh, Penerbit : Warsono, 2003, Manajemen Keuangan
Ekonesia, Yogyakarta Perusahaan, edisi ketiga, cetakan
pertama, jilid satu, Penerbit : Bayu
Munawir, S. 2007, Analisa Laporan Media, Malang
Keuangan, edisi ketujuh, Penerbit :
BPFE, Yogyakarta Yamit, Zulian, 2001, Manajemen
Keuangan, edisi pertama, cetakan
Nur Asida ( 2006 ), Leverage keuangan ketiga, Penerbit : Ekonisia,
terhadap laba atas modal sendiri Yogyakarta
(ROE) pada PT. Semen Tonasa.
Penelitian tersebut menggunakan

19

Anda mungkin juga menyukai