LANJUTAN II
MAKALAH BENTONIT
GROUP B
Pengertian
Bentonit adalah istilah pada lempung yang mengandung monmorillonit dalam dunia
perdagangan dan termasuk kelompok dioktohedral. Penamaan jenis lempung tergantung dari
penemu atau peneliti, misal ahli geologi, mineralogi, mineral industri dan lain-lain.
Penyusun
Mineral bentonit memiliki diameter kurang dari 2mikrometer yang terdiri dari berbagai
macam phyllosilicate yang mengandung silika, aluminium oksida dan hidroksida yang mengikat air.
Struktur bentonit terdiri dari 3 layer yang tersusun dari 2 layer silika tetrahedral dan satu sentral
oktahedral. Diantara lapisan octahedral dan tetrahedral terdapat kation monovalent maupun
bivalent, seperti Na+, Ca+ dan Mg2+.
Montmorilonit merupakan penyusun terbesar bentonit yaitu sebesar 85%. Rumus kimia
bentonit adalah (Mg, Ca) xAl2O3. ySiO2. nH2O dengan nilai n sekitar 8 dan x,y adalah nilai
perbandingan antara Al2O3 dan SiO2. Penyusun lainnya yaitu campuran kristobalit, feldspar,
kalsit, gypsum, kaolinit, plagioklas, illit.
Struktur
Gambar. Bentonit
Ciri-ciri Bentonit di alam
- warna : abu-abu, coklat muda agak putih, putih kekuningan
- kilap : lilin
- bila diraba agak licin seperti sabun,
- bila kering membentuk rekah-rekah, bila basah membentuk masa bubur.
Sejarah
Bentonit dalam ilmu mineralogi tergolong ke dalam kelompok besar tanah lempung.
Nama bentonit pertama kali digunakan di tahun 1890 untuk mengidentifikasi mineral bersifat
plastis yang ditemukan di Fort Benton, Wyoming, Amerika Serikat.
Smektit adalah mineral yang terdiri dari tiga lapis struktur aluminium silikat hidrat, yaitu
dua lembar silika tetrahedral dan satu lembar alumina oktahedral. Pada montmorillonit, lembaran
yang berbentuk tetrahedral merupakan kombinasi dari silika tetrahedron yang terdiri dari atom Si
dikelilingi oleh ion oksigen pada keempat ujung-ujungnya, sedangkan untuk lembaran yang
berbentuk oktahedral, merupakan kombinasi dari alumina oktahedron. Alumina oktahedron
terdiri dari atom Al yang dikelilingi oleh hidroksi (dapat berupa ion aluminium, magnesium, besi
dan atom lainnya).
Klasifikasi
Bentonit dapat dibagi menjadi 2 golongan
Berdasarkan kandungan alu-munium silikat hydrous, yaitu :
Activated clay adalah lempung yang kurang memiliki daya pemucat, tetapi daya
pemucatnya dapat ditingkatkan melalui pengolahan tertentu.
F uller’s earth digunakan di dalam fulling atau pembersih bahan wool dari lemak.
Pengolahan
Hasil penggalian endapan bentonit dari tambang berupa bongkah-bongkah, (raw
material) diangkut dengan truk ke pabrik untuk diolah melalui beberapa tahapan proses, yaitu
penghancuran, pemanasan, penggilingan dan pengayakan (Gambar 2).
Pengembangan bentonit
Bentonit mempunyai sifat menyerap sebab ukuran partikel koloidnya amat kecil dan
memiliki kapasitas permukaan ion yang tinggi.
Pengembangan bentonit disebabkan oleh adanya penggantian isomorphous pada lapisan
oktohedral (Mg oleh Al) dalam menghadapi kelebihan muatan di ujung kisi-kisinya. Adanya gaya
elektrostatis yang mengikat kristal pada jarak 4,5o dari permukaan cukup kuat untuk
mempertahanan ion di per-mukaan unit-unitnya, dan tetap men-jaga unit itu tidak saling merapat.
Bila dicampur air akan mengembang, maka jarak antara unit makin melebar dan
lapisannya membentuk serpihan, serta memiliki permukaan luas jika dalam zat pengsuspensi.
Aktivasi bentonit
Aktivasi bentonit bertujuan untuk me-naikkan daya adsorpsi dan memperoleh sifat
bentonit yang diinginkan.
Montmorillonit memiliki struktur ber-tingkat dan kapasitas pertukaran ion yang aktif di
bagian dasar. Oleh karena itu, strukturnya dapat diganti seperti struktur bagian dasar, yaitu
dengan penambahan asam agar terjadi penggantian ion-ion K+, Na+ dan Ca+2 dengan H+ dalam
ruang interlamelar, dan akan melepaskan ion-ion Al+3, Fe+3 dan Mg+2 dari kisi strukturnya
sehingga lempung lebih aktif.
Aktivasi bentonit sangat dipengaruhi oleh konsentrasi asam. Biasanya dipakai asam
sulfat. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah sifat dasar, distribusi ukuran pori, keasaman,
dan nilai SiO2 atau Al2O3 dari endapan bentonit. Faktor-faktor tersebut tergantung juga pada
komposisi mineral lempung bentonit dan cara aktivasi.
Penggunaan
2) Pengecoran Logam
Bentonit yang dipakai pada industri pengecoran logam besi atau bukan besi adalah
bentonit alam dan sintetis yang berfungsi sebagai bahan pengikat dalam alat cetak.
Dalam dunia perdagangan, bentonit alam disebut juga bentonit Wyoming, sedangkan
bentonit sintetis disebut brekbond 2 (Inggris) dan berkonit (Italia). Sifat daya tahan terhadap panas
dari kedua jenis bentonit tersebut tidak sebaik lempung tahan api yang berupa butiran seperti
kuarsa, zircon, kromit dan lain-lain.
Jumlah bentonit yang dipakai untuk pengecoran logam antara 4 – 6 % dari berat alat
cetak. Pengecoran pada suhu dan tekanan tinggi diperlukan pengikatan yang lebih sempurna
dengan pemakaian bentonit antara 8 – 10 % dari jumlah berat alat cetak. Apabila alat cetak
mengalami keausan atau rusak, pembaharuan cukup dengan menambahkan bentonit 0,1 – 1 %
dari jumlah berat alat cetak.
Persyaratan bentonit untuk pembuatan alat cetak pengecoran logam (besi baja) biasanya
mengacu kepada syarat standar Steel Founder’s Society of America (SFSA). Syarat tersebut didasarkan
pada kandungan uap air, konsentrasi CaO, derajat pH dan batas cair. Nilai batas cair bagi
lempung bentonit atau jenis lempung lain harus lebih besar dari 600o C.
4) Teknik sipil
Pemakaian bentonit dalam teknik sipil masih terbatas pada pembangunan konstruksi
beton, seperti jembatan, bendungan dan bangunan yang berhubungan langsung dengan air tanah
dan air laut. Sifat bentonit yang dimanfaatkan adalah sifat tiksotropinya.
Tujuan pemakaian Na-bentonit adalah untuk menunjang kekuatan dinding diafragma dan
tembok/fondasi yang masuk ke dalam tanah. Selain sebagai penyelubung, juga berfungsi sebagai
penahan atau pengisi lubang, celah dan pori-pori batuan atau formasi di sekitar dinding atau
tembok/fondasi. Bentonit yang digunakan 3 – 10 %.
Berbeda dengan Na-bentonit, Ca-ben-tonit tidak memiliki sifat mengembang yang baik
sebab tidak adanya ion Na+ di dalam kesatuan sel pada kisi kristal montmorilonit.
Pemakaian Ca-bentonit pada dasarnya sama dengan pemakaian lempung yang tergolong
fuller’s earth, antara lain untuk lumpur pemboran, pencuci dan pembersih minyak bakar, minyak
goreng, industri obat-obatan, kimia, kertas, keramik dan lainnya. Tetapi pemanfaatan yang utama
adalah untuk pembuatan sodium bentonit sintetis, dan bahan baku pembuatan lempung aktif.
Pemakaian Ca-bentonit untuk bahan pembuatan sodium bentonit lebih banyak
keuntungan daripada jenis lempung lain, kecuali lempung asam, terutama saat penggerusan,
penyaringan dan pengeringan. Ca-bentonit memiliki sifat pertukaran ion yang baik dan
menghasilkan produk sampingan yang berharga, yaitu bahan pemutih sintetis precipitated calcium
carbonate (PCC).
Biasanya, bahan yang digunakan mempunyai kelembaban sekitar 33 % dan ukuran butir 5
cm. Bahan lalu dikeringkan hingga kelembaban antara 3-10 %, selanjutnya digerus dengan ukuran
butir mencapai 90 – 100 mesh.
Selain yang diterangkan di atas terdapat lempung sejenis yang pemanfaatannya sama atau
hampir sama dengan Bentonit, yaitu atapulgit, sepiolit, dan lempung asam.
Di Industri Hilir
Di indonesia, sebagian besar penggunaan Ca-bentonit adalah di industri penjernihan
minyak kelapa sawit. Untuk menghasilkan minyak kelapa sawit bermutu tinggi diperlukan Ca-
bentonit dengan persyaratan tertentu, terutama bleaching power.
Beberapa peryaratan dan spesifikasi bentonit yang perlu diperhatikan dalam
pengunaannya di berbagai jenis industri pemakai, antara lain adalah:
a) Special Foundry Sand; Kuat tekan, kuat tarik dan deformasi.
b) Special Iron ore Pellet Test; Green drop; hijau, kering dan kuat padat pembakaran (fired compress
strengths), deformation; dan tumble determination).
c) Perdagangan Katalis dan Pemurnian Minyak; Spesifikasi material murni dengan kadar besi dan
metal berat rendah. Tes diambil dari BSCRA specification dengan persyaratan sebagai berikut :
Moisture content (6-12 %);
Green compressive strength;
Dry compressive strength;
Batas cair (sekitar 600oC);
o Life test;
o Komposisi kimia (CaO maks. 0,7 %); pH – 8,2;
Kuat panas.
d) Farmasi dan Kosmetik; Di bidang ini, uji bentonit dibuat terhadap sifat-sifat sebagai berikut
: rupa (wujud), bentuk, brightness, residu pada 200 mesh (%), pH (dispersi 2 %), swelling (1/2 gram
dalam 10 ml air, setelah 2 jam), Batas cair, formasi gel (dengan MgO setelah 24 jam), cps viscosity
(1%, 3% dan 5 % dispersi).
e) Deproteinizing Wine, (oil, fluids); Untuk Deproteinizing wine, uji bentonit dibuat untuk mengetahui
sifat-sifat sebagai berikut: Deproteinizing power, soluble sodium, soluble lead, soluble phosphate. Harus
stabil pada panas 500o-600o C, porositas 60-70 %, area permukaan sekitar 120-140 mm/g, pH
hampir netral, rasa/bau kecil.
f) Fuller’s Earth; Fuller’s earth tidak diaktifkan secara komersial dan tidak berbaur terhadap
aktivasi dengan asam. Sedangkan atapul-git dan monmorillonite di alam kebanyakan memiliki
kemampuan menjernihkan minyak. Selain itu, mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
o Rapatan muatan : 0,45-0,75 g/ml;
o True density : 2,4 – 2,6 g/ml;
o pH : 6,5 – 7,5;
o porositas : 60 – 70 %;
o area permukaan : 120-140 mm/g;
o pori-pori berdiameter rata-rata 170 – 200 A;
o organic diserap 12-15 % bobot clay (clay akan menyerap 30-50% bobot cair
organik tanpa kehilangan sifat dan daya mengalir secara bebas).
Spesifikasi di Pasaran
Untuk mendapatkan bahan penyerap yang bermutu baik, dapat dilihat sebagai berikut :
o perbandingan SiO2 dan Al2O3 lebih tinggi dari kaolinit, yaitu 4/1 -6/1;
o keasaman yang relatif lebih tinggi dalam air, diperlukan 10 – 150 cc, 0,1 N larutan
NaOH untuk menetralisasi 100 gram bahan penyerap dengan indikator
phenolphtalin;
o Densitas yang rendah; 0,65 – 0,80 gram/cc;
o Kandungan mineral pengotor sedikit, seperti kuarsa, garam-garam terlarut, kalsit
dan oksida besi.
Aji, Setyo.B dan Anjar. 2009. The Role Of a Coal Gasification Fly Ash as Clay Addive in
Building Ceramic. Journal of the European Ceramic Society 26 (2006) 3783-3787.
Aziz dan Gunawan, O. 2005. Homogenisasi Ukuran Partikel Bentonit Sebagai Bahan Baku
Keramik Dengan Menggunakan Hidroksilon. Jurnal bahan galian industry, volume 1
nomer 3, Desember 2005.
https://achmadinblog.wordpress.com/2010/11/30/bentonit/
http://catatan-dealisanb.blogspot.com/2011/11/bentonit.html
http://cumanuliss.blogspot.com/2012/09/bentonit.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bentonit
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Bentonit/Ulasan.asp?xdir=Bentonit&commId=8
&comm=Bentonit