Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BIOKIMIA

ENZYM PROTEASE

Di susun oleh :
1. Fira Astuti (13334021)
2. Lukvi Anggrainy (13334037)
3. Aditiya Eka Juniardi (14334053)
4. Muhamad Tory Langgeng (14334071)
5. Lazuardi Rizaldi Ade Sage (14334088)

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL


FAKULTAS FARMASI
2016

Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 1


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah BIOKIMIA
“ENZYM PROTEASE” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
kami mengharapkan pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang membangun agar kami
dapat memperbaiki di makalah berikutnnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.

Jakarta, Nopember 2016

Penulis

Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 2


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Enzim merupakan biomolekul protein dengan fungsi utama sebagai katalisator atau
mempercepat dan mengoptimalkan proses reaksi di dalam sebuah reaksi yang bersifat kimia.
Terdapat macam-macam enzim salah satu golongan enzim adalah enzim protease.
Protease adalah enzim yang berperan dalam reaksi pemecahan protein. Enzim ini
akanmengkatalisis reaksi-reaksi hidrolisis, yaitu reaksiyang melibatkan unsur air pada ikatan
spesifiksubstrat. Karena itu enzim ini termasuk dalam kelas utama enzim golongan hidrolase.
Protease merupakan enzim yang sangat kompleks, mempunyai sifat fisika kimiadan sifat-sifat
katalitik yang sangat bervariasi. Enzim protease dapat dihasilkan oleh tanaman, hewan dan
mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan aktinomisetes. Mikroorganisme ini menghasilkan
enzim intraseluler dan enzim ekstraseluler. Enzim intraseluler merupakan enzim yang langsung
digunakan di dalam sel, dan sering ditemukan pada bagian membran dari sebuah organel sel.
Enzim ekstraseluler merupakan enzim yang dilepas dari sel ke lingkungan luar sel untuk
menghidrolisis molekul polimer di lingkungan, seperti selulosa, hemiselulosa, lignin, ataupun
juga untuk memfasilitasi pengambilan suatu zat dari lingkungan bagi kebutuhan
metabolismenya.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah:
1. Apa itu enzim protease?
2. Mikroorganisme dan tumbuhan apa saja yang menghasilkan enzim protease?
3. Pemanfaatan enzim protease?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud enzim protease
2. Mengetahui mikroorganisme yang dapat menghasilkan enzim protease
3. Mengetahui manfaat dari enzim protease

Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 3


BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI ENZIM

Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa
yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi
kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya
menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung
pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan
enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan
metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
Enzim adalah suatu biokatalisator, yaitu suatu bahan yang berfungsi
mempercepat reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup tetapi zat itu sendiri tidak ikut
bereaksi karena pada akhir reaksi terbentuk kembali. Suatu reaksi kimia yang
berlangsung dengan bantuan enzim memerlukan energi yang lebih rendah. Jadi enzim
juga berfungsi menurunkan energi aktivasi.
Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan
senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi
aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia
dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama.
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama
adalah substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu
dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein,
yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu
atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan
mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama
sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang
menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas
enzim. Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim.

Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 4


B. SIFAT-SIFAT ENZIM

a. Mempercepat reaksi kimia


b. Bekerja secara spesifik artinya setiap enzim hanya berfungsi untuk satu senyawa
(substrat) tertentu saja contoh :
1.Enzim protease hanya mengkatalis protein
2.Enzim lipase hanya mengkatalis lipid(lemak)
c. Hanya bekerja pada kisaran suhu dan pH tertentu
d. Rusak pada suhu terlalu tinggi
e. Susunan kimianya tidak berubah oleh reaksi tempat enzim bekerja
f. Dapat bekerja bolak_balik contoh : enzim lipase mengurai lemsk menjadi gliserol
san asam lemak,sebaliknya lipase juge menyintesis kembali gliserol dan asam
lemak menjadi lemak.

C. KOMPONEN ENZIM
Komponen utama enzim adalah molekul protein (polipeptida).Molekul enzim
berikatan sementara dengan molekul koenzim selama berlangsungnya reaksi
kimia.Koenzim adalah senyawa organic atau ion logam yang diprlukan untuk kerja
enzim.Ion logam yang merupakan koenzim adalah Cu,Mn,K,Na,Zn,Mg,dan Fe.SEnyawa
organic yang merupakan koenzim adalah kelompok vitamin B.

D. SUMBER ENZIM

Berbagai enzim yang digunakan secara komersial berasal dari jaringan tumbuhan,
hewan, dan dari mikroorganisme yang terseleksi. Enzim yang secara tradisional diperoleh
dari tumbuhan termasuk protease (papain, fisin, dan bromelain), amilase, lipoksigenase,
dan enzim khusus tertentu. Dari jaringan hewan, enzim yang terutama adalah tripsin
pankreas, lipase dan enzim untuk pembuatan mentega. Dari jaringan hewan, enzim yang
terutama adalah tripsin pankreas, lipase, dan enzim untuk pembuatan mentega. Dari
kedua sumber tumbuhan dan hewan tersebut mungkin timbul banyak persoalan, yakni:
untuk enzim yang berasal dari tumbuhan, persoalan yang timbul antara lain variasi
musim, konsentrasi rendah dan biaya proses yang tinggi. Sedangkan yang diperoleh dari
hasil samping industri daging, mungkin persediaan enzimnya terbatas dan ada persaingan
dengan pemanfaatan lain.
Sekarang jelas bahwa banyak dari sumber enzim yang tradisional ini tidak
memenuhi syarat untuk mencukupi kebutuhan enzim masa kini. Oleh karena itu,

Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 5


peningkatan sumber enzim sedang dilakukan yaitu dari mikroba penghasil enzim yang
sudah dikenal atau penghasil enzim-enzim baru lainnya.

E. ENZIM PROTEASE

Enzim proteolitik yaitu enzim yang dapat mengurai/memecah protein. Protease


adalah enzim yang berperan dalam reaksi pemecahan protein. Enzim ini
akanmengkatalisis reaksi-reaksi hidrolisis, yaitu reaksiyang melibatkan unsur air pada
ikatan spesifiksubstrat. Karena itu enzim ini termasuk dalam kelas utama enzim golongan
hidrolase. Protease merupakan enzim yang sangat kompleks, mempunyai sifat fisika
kimiadan sifat-sifat katalitik yang sangat bervariasi. Enzim protease dapat dihasilkan oleh
tanaman, hewan dan mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan aktinomisetes.
Mikroorganisme ini menghasilkan enzim intraseluler dan enzim ekstraseluler. Enzim
intraseluler merupakan enzim yang langsung digunakan di dalam sel, dan sering
ditemukan pada bagian membran dari sebuah organel sel. Enzim ekstraseluler merupakan
enzim yang dilepas dari sel ke lingkungan luar sel untuk menghidrolisis molekul polimer
di lingkungan, seperti selulosa, hemiselulosa, lignin, ataupun juga untuk memfasilitasi
pengambilan suatu zat dari lingkungan bagi kebutuhan metabolismenya.

F. KLASIFIKASI PROTEASE

Bergman dan Futon (1941) dan Bergman (1942) menggolongkan enzim proteolitik :
1. Eksopeptidase, terbagi atas :
a. Karboksi (ekso) peptidase, memotong peptida dari arah gugus karboksil
terminal
b. Amino (ekso) peptidase, memotong peptida dari arah gugus amino terminal.

2. Endopeptidase, memecah protein atau ikatan peptida dari dalam.

Hartley (1960) membagi protease menjadi 4 golongan :


1. Protease serin,
a. Memiliki residu serin dalam lokasi aktifnya.
b. Bersifat endopeptidase
c. Yang termasuk enzim ini: tripsin, kimotripsin, elastase dan subtilin

Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 6


2. Protease sulfhidril
a. Memiliki residu sulfhidril pada lokasi aktif
b. Kerja enzim ini dapat dihambat oleh senyawa oksidator, alkilator dan logam
berat
c. Yang termasuk enzim ini : protease dari tanaman dan mikroba seperti papain,
fisin dan bromelin

3. Protease metal
a. Keaktifannya tergantung pada adanya metal dengan hubungan stoikiometrik 1
mol metal/1 mol enzim
b. Dapat dihambat oleh EDTA (Ethlene Diamine Tetra Acetic Acid) dimana
dapat mengkelat metal sehingga keaktifan enzim hilang/berkurang.
c. Yang termasuk enzim ini : karboksipeptidase untuk beberapa aminopeptidase

4. Protease asam
a. Enzim yang pada lokasi aktifnya terdapat dua gugus karboksil
b. Aktif pada pH rendah
c. Keaktifannya dapat dihambat oleh p-bromofenasilbromida.
d. Yang termasuk enzim ini : pepsin, renin dan protease kapang.

G. BEBERAPA PROTEASE

Additional
Protease Fungsi Sumber Karakteristik
information
1. Fisin Pengempuk daging Getah pohon Termasuk protease
dan pengawet bir ficus sulfhidril

2. Papain Pengempuk daging Getah pepaya Termasuk protease


dan pengawet bir sulfhidril

3. Bromelin Penjernih bir Nenas Termasuk protease


sulfhidril
Merupakan
glukoprotein

Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 7


4. Renin Proses pembuatan Lambung anak Dibuat dari prorenin,
kejudan pudding sapi, domba yaitu bentuk inaktif
rennt atau kambing dari rennin

5. Protease dari Industri keju Penicillium Penambahan enzim - Rhizopus sp


kapang roqueforti murni belum banyak untuk
Industri kecap, sake,
P. camenberti berhasil sehingga pembuatan
miso, tauco, tempe tempe, kecap,
dan oncom penambahan kapang
Aspergillus oncom, tauco
murni masih perlu
oryzae dan miso
dilakukan
- Aspergillus
oryzae untuk
pembuatan
sake, kecap
dan miso

6. Protease Menghidrolisis Enzim subtilin Stabil pada pH 5.3-6.5


bakteri casein, hemoglobin dari B. Subtilis. & inaktif pada pH 8.1-
dan gelatin Di pasaran 9.5. Enzim dapat
dikenal dg disimpan lama pada
nama Subtilin larutan gliserol
Carlsberg,
subtilin Novo,
Subtilin BPN

7. Tripsin Hanya memecah Kelenjar Termasuk Tripsin inhibitor :


ikatan peptide pancreas endopeptidase dan -Kunits inhibitor
antara lysine dan protease serin, bentuk
arginine inaktif disebut
tripsinogen,
diproduksi oleh
kelenjar pancreas
yang diaktifkan oleh
asam. Trispsin dapat
mengaktifkan
tripsinogen,
kimotripsinogen dan

Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 8


prokarboksi-peptidase

-STI inibitor
Hanya memecah Kelenjar Protease serin, dalam Adanya rasa
8. ikatan peptide pancreas kelenjar pancreas sapi pahit karena
Kimotripsinogen antara AA aromatic terdapat terdapat peptide
spt. Tirosin, kimopepsinogen A yang bulky dan
phenilalanin dan dan B sangat hidrofobik
triptophan
9. Pepsin Pencernaan protein Mikroba dalam Aktif pada pH asam,
di lower track (usus) lambung hewan dibentuk dari
dan manusia pepsinogen
10. Kolagenese Menghidrolisi Clostridium Kalogen is
kalogen perfringens protein
Clostridium berbentuk
histolitica serabut (otot
archilles dan
kulit)
11. Elastase Menghidrolisis Pancreas Protease serin Elastin yaitu
elastin. Elastin Mikroba Stabil pada pH 6 jaringan ikat
memecah ikatan berbentuk
peptide pada AA serabut.
non-aromatic & tdk e.g. otot leher
bercabang
12. Keratinase Memecah ikatan Streptomyces Apabila S. fradiae Keratin memiliki
disulfida pada fradiae tumbuh pada wool, ikatan yang kuat
keratin yaitu unsure Streptomyces maka wool akan karena adanya
utama wool, microflavus terhidrolisis dan rusak ikatan disulfide
rambut, tanduk, S-S
kuku, bulu dan sisik
ikan

H. PEMANFAATAN ENZIM PROTEASE


1) PEMANFAATAN PADA BAKTERI PATOGEN
Bakteri patogen menghasilkan berbagai enzim yang pada dasarnya tidak
toksik tetapi berperan penting dalam proses infeksi. Beberapa bakteri pathogen
memproduksi enzim hidrolitik seperti protease dan hialuronidase, yang
mendegradasi komponen matrik ekstraseluler sehingga dapat merusak struktur

Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 9


jaringan inang. Enzim hidrolitik ini digunakan oleh bakteri untuk memperoleh
sumber karbon dan energi dengan menghancurkan polimer inang menjadi gula
sederhana dan asam amino (Salyers dan Whitt, 1994).
Pseudomonas aeruginosa pathogen mensekresikan metaloprotease
ekstraseluler, elastase dan alkalin protease yang berkolerasi dengan
patogenisitasnya. Elastase merupakan metalloprotease yang mengandung seng,
mempunyai kemampuan mendegradasi substansi biologi penting yaitu elastin,
laminin, fibrin, kolagen manusia dan immunoglobulin (Hase dan Fin kelstein,
1993). Keterlibatan enzim bakteri patogen ini dalam mekanisme molekuler
timbulnya berbagai penyakit memungkinkan untuk mencari dan mendesain
inhibitor protease dalam rangka mencari peluang penemuan obat yang
berhubungan dengan penyakit tersebut. Potensi yang besar pada mikroba dan
sumber hayati lainnya sebagai penghasil inhibitor sangat penting.
Protease Pseudomonas aeruginosa memiliki aktivitas tertinggi yaitu 0,243
IU/ml setelah diinkubasi selama 48 jam dalam media LB, protease diproduksi
seiring dengan pertumbuhan sel dan mencapai aktivitas tertinggi pada fase
stasioner. Hasil pemurnian menunjukkan dengan pengendapan amonium sulfat
terjadi peningkatan derajat kemurnian dari 1 (ekstrak kasar) menjadi 1,66. Pada
tahap pemurnian dengan kromatografi sphadex G-100 didapatkan 3 fraksi yaitu
fraksi 14, 17 dan 30, pada tahap ini terjadi peningkatan derajat kemurnian menjadi
2,42 (fraksi 14) dan 1,81 (fraksi 17), sedangkan fraksi 30 terjadi penurunan
derajat kemurniannya. Karakterisasi protease Pseudomonas aeruginosa memiliki
pH optimum 8, suhu optimum pada suhu 30 0C, ion logam Fe3+ (1 dan 5 mM)
merupakan aktivator kuat dan inhibitor kuat adalah Co2+ (5 mM) serta dihambat
oleh inhibitor spesifik (PSMF dan EDTA) sehingga protease ini termasuk serin
metaloprotease dan berat molekul dengan menggunakan SDS-PAGE dan
zimogram adalah sekitar 36 kD.

2) PEMANFAATAN PROTEASE PADA TUMBUHAN

Protease pada papaya (Carica Papaya)


Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika
tropis. Buah pepaya tergolong buah yang popular dan digemari oleh hampir
seluruh penduduk penghuni bumi ini. Batang, daun, dan buah pepaya muda
mengandung getah berwarna putih. Getah ini mengandung suatu enzim pemecah
protein atau enzim proteolitik yang disebut papain.2 Hampir semua bagian
tanaman pepaya dapat dimanfaatkan, mulai dari daun, batang, akar, maupun buah.
Papain merupakan enzim proteolitik, yaitu enzim yang dapat mengurai dan
memecah protein. Getah pepaya cukup banyak mengandung enzim yang bersifat
proteolitik (pengurai protein ). Ada banyak jenis enzim proteolitik yang dikenal
seperti enzim papain, bromelin, rennin, protease dan fisin yang mempunyai sifat
menghidrolisa protein.4 Dalam getah pepaya terkandung enzim-enzim protease
Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 10
yaitu papain dan kimopapain. Kadar papain dan kimopapain dalam buah pepaya
muda berturut-turut 10 % dan 45%. Lebih dari 50 asam amino terkandung dalam
getah pepaya kering itu antara lain asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat,
prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin, leusin, tirosin, phenilalanin, histidin, lysin,
arginin, tritophan, dan sistein. Papain merupakan satu dari enzim paling kuat yang
dihasilkan oleh seluruh bagian tanaman papaya. Pada pepaya, getah termasuk
enzim proteolitik. Diduga efek protease yang dimiliki oleh papain itulah yang
dapat membunuh larva Aedes aegypti. Sebab papain akan memecah protein-
protein penting yang diperlukan untuk perkembangan larva Aedes aegypti.

Protease pada Jamur Merang

Jamur merang (Volvariela volvaceae) merupakan jamur pangan yang


secara empiris diduga dapat melancarkan peredaran darah sehubungan dengan
kandungan enzim fibrinolitik yang dimilikinya. Enzim fibrinolitik merupakan
kelompok protease serin yang mampu menghancurkan bekuan darah (fibrin)
dalam berbagai penyakit trombosis. Dalam keadaan normal, secara seimbang
tubuh mengalami pembentukan bekuan darah dan fibrinolisis dengan
menghasilkan plasmin untuk menghidrolisis fibrin. Selain dihasilkan langsung
oleh tubuh manusia (urokinase, tissueplasminogen aktivator), enzim fibrinolitik
juga telah berhasil diperoleh dari berbagai sumber, yaitu dari hewan
(lumbrokinase), pangan fermentasi (natokinase dan katsuwokinase), dan
mikroorganisme (streptokinase) [1-5]. Pengobatan oleh enzim ini biasanya
melalui intravena yang diberikan segera setelah serangan jantung untuk
menghancurkan bekuan darah dalam arteri. Fibrinolitik yang bersumber dari
bahan pangan diharapkan dapat digunakan sebagai fortifikasi makanan dan
nutraseutikal yang mencegah terjadinya pengentalan maupun pembekuan darah
sehingga mencegah terjadinya penyakit kardiovaskuler. Bahan pangan yang
secara empirik diduga mempunyai khasiat fibrinolitik di antaranya adalah jamur
pangan. Pencirian enzim protease asal jamur merang dilakukan terhadap suhu dan
pH optimum, inhibitor, pengaruh ionion logam, serta bobot molekul enzim
protease.

Pemurnian enzim. Ekstrak enzim dari jamur merang dimurnikan secara


bertahap. Aktivitas protease dijadikan sebagai indeks pemurnian enzim. Aktivitas

Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 11


ekstrak kasar yang diperoleh 0,189 U/mL dengan aktivitas spesifik 0,143 U/mg
yang diekstrak dengan larutan dapar universal 50 mM pH 7.

Pemurnian lebih lanjut dengan pengendapan oleh amonium sulfat 75% diperoleh
0,279 U/mL dengan aktivitas spesifik 0,184 U/mg. Hasil dialisis memperlihatkan
terjadi peningkatan dengan aktivitas menjadi 0,308 U/mL dengan aktivitas
spesifik 0,202 U/mg atau 1,41 kali lebih murni dibandingkan ekstrak kasar.
Pemurnian akhir dengan kromatografi penukar anion DEAE-Sepharose yang
berperan mengikat protein bermuatan negatif berdasarkan densitas muatannya.

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ekstrak kasar dan eluat dari
jamur merang (V. volvaceae) merupakan protease serin yang memiliki aktivitas
fibrinolitik. Enzim ini berpotensi digunakan dalam terapi alternatif trombolitik
dalam bentuk nutraseutikal Konsumsi jamur merang sebagai bahan pangan
fungsional dapat dianjurkan sebagai bagian dari pola hidup sehat sehubungan
dengan manajemen penyakit trombosis dan kardiovaskular.

Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 12


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Enzim merupakan biomolekul protein dengan fungsi utama sebagai katalisator


atau mempercepat dan mengoptimalkan proses reaksi di dalam sebuah reaksi yang
bersifat kimia. Terdapat macam-macam enzim salah satu golongan enzim adalah enzim
protease. Protease adalah enzim yang berperan dalam reaksi pemecahan protein. Enzim
ini akanmengkatalisis reaksi-reaksi hidrolisis, yaitu reaksiyang melibatkan unsur air pada
ikatan spesifiksubstrat. Protease merupakan enzim yang sangat kompleks, mempunyai
sifat fisika kimiadan sifat-sifat katalitik yang sangat bervariasi. Enzim protease dapat
dihasilkan oleh tanaman, hewan dan mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan
aktinomisetes

B. SARAN

Enzim protease dapat kita temukan pada tanaman, hewan, dan tumbuhan.

Oleh karena itu kita sebagai manusia harus bisa memanfaatkan enzim tersebut dengan
bijaksana, ramah lingkungan dan dengan sebaik-baiknya sehingga kita dapat menjaga apa
yang telah diwariskan oleh alam untuk kita.

Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 13


DAFTAR PUSTAKA :
Hames B.D, Hooper N.M. 2000. Biochemistry: The instant Notes. Ed. Ke-2.
Hongkong:Springer-Verlag. Hal 83-84.

Suhartono, M.T. 2000. Pemahaman Karakteristik Biokimia Enzim Protease dalam


Menunjang Industri Berbasis Bioteknologi. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Dasar-dasar
Biokimia Pangan. Fateta IPB. Bogor.

Budiarti S, Suhartono M.T. 1999. Peranan proteasepada bakteri patogen. Makalah


dipresentasikan Pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia.
Padang, 3-4 Agustus 1999.

Depkes RI, Survai entomologi DBD. Ditjen P3M dan PLP Depkes RI 1990; 4 : 26
Kalie M B, Bertanam Pepaya. Jakarta : PT Penebar Swadaya. 1999.
Warisno, Budidaya Pepaya. Kanisius. Yogyakarta. 2003.
Sembel DT, Entomologi Kedokteran, Penerbit ANDI Yogyakarta. 2009.
C. Wang, M. Du, D. Zhang, F. Kong, G. Zu, Y. Feng, J. Agric. Food Chemistry . 57
(2009) 9722.

R. Dubey, J. Kumar, D. Agrawala, T. Char, P. Pusp. Afr. J. Biotechnology. 10 (2011)


1408.
U.F. Ali, Z.M. Ibrahim, J. Applied Sciences Research. 4 (2008) 892.

I.H. Cho, E.S. Choi, H.G. Lim, H.H. Lee, J. Biochemistry and Molecular Biology. 37
(2004) 199.

C.L. Lu, S. Chen, S.N. Chen, J. Food Drug Analysis. 18 (2010) 69.

M.H. Shen, J.S. Kim, K. Sapkota, S.E. Park, B.S. Choi, S. Kim, H.H. Lee, C.S. Kim,
H.S. Chun, C.I. Ryoo, S.J. Kim, J. Microbiology. Biotechnology. 17 (2007) 1271.
S.E. Park, M.H. Li, J.S. Kim, K. Sapkota, J.E. Kim, B.S. Choi, Y.H. Yoon, J.C. Lee,
H.H. Lee, C.S. Kim, S.J. Kim, Biosci. Biotechnol. Biochem. 71 (2007) 2214.
S.Y. Lee, J.S. Kim, J.E. Kim, K. Sapkota, M.H. Shen, S. Kim, H.S. Chun, J.C. You, H.S.
Choi, M.K. Kim, Protein Expres. Purif. 43 (2005) 10.

Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 14


JURNAL ENZYM PROTEASE

Nama Kelompok : 1. Fira Astuti 13334021


2. Lukvi Anggrainy 13334037
3. Aditiya Eka Juniardi 14334053
4. Muhamad Tory Langgeng 14334071
5. Lazuardi Rizaldi Adi Sage 14334088

Judul : Enzim Protease Yang Terkandung Dalam Mikroba Dan Tumbuhan


Topik jurnal 1 : PURIFIKASI DAN KARAKTERISASI PROTEASE DARI
BAKTERI PATOGEN Pseudomonas aeruginosa
Sumber : Jurnal. Teknol. Dan Industri Pangan, Vol. XIX No.1 Th. 2008
Bakteri patogen menghasilkan berbagai enzim yang pada dasarnya tidak toksik tetapi
berperan penting dalam proses infeksi. Beberapa bakteri patogen memproduksi enzim hidrolitik
seperti protease dan hialuronidase, yang mendegradasi komponen matrik ekstraseluler sehingga
dapat merusak struktur jaringan inang. Enzim hidrolitik ini digunakan oleh bakteri untuk
memperoleh sumber karbon dan energi dengan menghancurkan polimer inang menjadi gula
sederhana dan asam amino (Salyers dan Whitt, 1994). Pseudomonas aeruginosa patogen
mensekresikan metaloprotease ekstraseluler, elastase dan alkalin protease yang berkolerasi
dengan patogenisitasnya. Elastase merupakan metaloprotease yang mengandung seng,
mempunyai kemampuan mendegradasi substansi biologi penting yaitu elastin, laminin, fibrin,
kolagen manusia dan immunoglobulin (Hase dan Finkelstein, 1993). Keterlibatan enzim bakteri
patogen ini dalam mekanisme molekuler timbulnya berbagai penyakit memungkinkan untuk
mencari dan mendesain inhibitor protease dalam rangka mencari peluang penemuan obat yang
berhubungan dengan penyakit tersebut. Potensi yang besar pada mikroba dan sumber hayati
lainnya sebagai penghasil inhibitor sangat penting. Untuk itu, aspek yang perlu diteliti adalah
produksi, pemurnian dan karakteristik dari protease patogen target.

DAFTAR PUSTAKA:
Hames B.D, Hooper N.M. 2000. Biochemistry: The instant Notes. Ed. Ke-2.
Hongkong:Springer-Verlag. Hal 83-84.

Suhartono, M.T. 2000. Pemahaman Karakteristik Biokimia Enzim Protease dalam


Menunjang Industri Berbasis Bioteknologi. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Dasar-dasar
Biokimia Pangan. Fateta IPB. Bogor.

Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 15


Budiarti S, Suhartono M.T. 1999. Peranan proteasepada bakteri patogen. Makalah
dipresentasikan Pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia.
Padang, 3-4 Agustus 1999.

Topik jurnal 2 : EFFECTIVITY OF PAPAYA LEAVES (Carica papaya l) AS


INHIBITOR OF AEDES AEGYPTI LARVAE
Sumber : Adityo Muhamad Farid Faculty of Medicine, University of Lampung
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah
kesehatan di dunia, termasuk Indonesia. Cara mencegah penularan demam berdarah dengue
adalah dengan memutuskan rantai penularannya yaitu dengan pengendalian vektor utama penular
DBD di Indonesia yaitu Aedes Aegypti. Pepaya ( Carica papaya L.) merupakan tanaman yang
dapat digunakan sebagai pengendali vektor demam berdarah dengue. Kandungan enzim protease,
seperti papain dan kimopapain, yang dimiliki oleh pepaya diduga dapat membunuh larva Aedes
aegypti. enzim papain merupakan enzim proteolitik yang akan memecah protein-protein penting
yang diperlukan untuk perkembangan larva Aedes aegypti.
DAFTAR PUSTAKA :
Depkes RI, Survai entomologi DBD. Ditjen P3M dan PLP Depkes RI 1990; 4 : 26
Kalie M B, Bertanam Pepaya. Jakarta : PT Penebar Swadaya. 1999.
Warisno, Budidaya Pepaya. Kanisius. Yogyakarta. 2003.
Sembel DT, Entomologi Kedokteran, Penerbit ANDI Yogyakarta. 2009.

Topik jurnal 3 : PURIFIKASI DAN PENCIRIAN ENZIM PROTEASE


FIBRINOLITIK DARI EKSTRAK JAMUR MERANG
SUMBER : Makara, Sains, Vol. 14, No. 2, November 2010: 145-150

Jamur merang (Volvariela volvaceae) merupakan jamur pangan yang secara empiris
diduga dapat melancarkan peredaran darah sehubungan dengan kandungan enzim fibrinolitik
yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan enzim protease murni yang
bersifat fibrinolitik dan penciriannya dari ekstrak jamur merang. Pemurnian dilakukan secara
bertahap, yaitu presipitasi amonium sulfat 75%, dialisis dengan menggunakan membran dialisis
(cutoff 10 kDa), dan kromatografi pertukaran ion dengan matriks DEAE Sepharose. Fraksi eluat

Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 16


DEAE-Sepharose aktif mempunyai dua subunit protein dengan bobot molekul 12,9 dan 15,8
kDa. Eluat memiliki aktivitas spesifik 0,383 U/mg dengan tingkat kemurniannya mencapai 2,7
kali lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak kasarnya. Analisis pencirian enzim dilakukan
terhadap ekstrak kasar dan eluat murni. Aktivitas ekstrak kasar dan eluat mencapai optimum
pada suhu 50 ºC dan pH 7 dengan waktu inkubasi 10 menit. Pada kondisi optimum, aktivitas
protease eluat lebih besar daripada ekstrak kasarnya. Enzim dihambat kuat oleh inhibitor
fenilmetilsulfonil fluorida dan N-p-tosil-L-lisinklorometil keton yang menunjukkan golongan
protease serin. Profil zimografi fibrin memperlihatkan bahwa enzim mampu mendegradasi
substrat fibrin. Hasil ini membuktikan bahwa ekstrak dan eluat protease murni dari jamur merang
(V. volvaceae) mempunyai aktivitas fibrinolitik yang potensial dan dapat dimanfaatkan sebagai
alternatif terapi trombolitik.

DAFTAR PUSTAKA

C. Wang, M. Du, D. Zhang, F. Kong, G. Zu, Y. Feng, J. Agric. Food Chemistry . 57


(2009) 9722.

R. Dubey, J. Kumar, D. Agrawala, T. Char, P. Pusp. Afr. J. Biotechnology. 10 (2011)


1408.
U.F. Ali, Z.M. Ibrahim, J. Applied Sciences Research. 4 (2008) 892.

I.H. Cho, E.S. Choi, H.G. Lim, H.H. Lee, J. Biochemistry and Molecular Biology. 37
(2004) 199.

C.L. Lu, S. Chen, S.N. Chen, J. Food Drug Analysis. 18 (2010) 69.

M.H. Shen, J.S. Kim, K. Sapkota, S.E. Park, B.S. Choi, S. Kim, H.H. Lee, C.S. Kim,
H.S. Chun, C.I. Ryoo, S.J. Kim, J. Microbiology. Biotechnology. 17 (2007) 1271.
S.E. Park, M.H. Li, J.S. Kim, K. Sapkota, J.E. Kim, B.S. Choi, Y.H. Yoon, J.C. Lee,
H.H. Lee, C.S. Kim, S.J. Kim, Biosci. Biotechnol. Biochem. 71 (2007) 2214.
S.Y. Lee, J.S. Kim, J.E. Kim, K. Sapkota, M.H. Shen, S. Kim, H.S. Chun, J.C. You, H.S.
Choi, M.K. Kim, Protein Expres. Purif. 43 (2005) 10.

Enzym Protease Pada Mikroba Dan Tumbuhan 17

Anda mungkin juga menyukai

  • Sitostatik
    Sitostatik
    Dokumen14 halaman
    Sitostatik
    Aditya Eka Juniardi
    Belum ada peringkat
  • Sitostatik
    Sitostatik
    Dokumen14 halaman
    Sitostatik
    Aditya Eka Juniardi
    Belum ada peringkat
  • Krim Validasi
    Krim Validasi
    Dokumen16 halaman
    Krim Validasi
    Aditya Eka Juniardi
    Belum ada peringkat
  • Sitostatik
    Sitostatik
    Dokumen14 halaman
    Sitostatik
    Aditya Eka Juniardi
    Belum ada peringkat