Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN DI DANAU LAUT

TAWAR, KABUPATEN ACEH TENGAH, PROVINSI NANGGROE ACEH


DARUSSALAM

Ita Rahmana Idris


C24100022

Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor
2013

ABSTRAK
Danau Laut Tawar memiliki luas sebesar 5.472 Ha mempunyai kedalaman
rata-rata 51,13 meter terletak di Kabupaten Aceh Tengah dan merupakan danau
terbesar di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Salah satu jenis ikan yang memiliki
nilai ekonomis penting di Danau Laut Tawar yaitu ikan depik (Rasbora tawarensis)
(Muchlisin dan Siti Azizah, 2009). Pengamatan biologi reproduksi ikan depik
(Rasbora tawarensis) dilakukan selama 2 bulan di danau Laut tawar, Aceh Tengah
dengan jumlah ikan contoh l83 ekor yang berasal dari dua stasiun pengamatan
(Toweran dan Kebayakan) memiliki rasio kelamin yang tidak seimbang. Pola
pertumbuhannya allometrik. Diduga ikan depik ini memasuki masa pemijahan
dengan fekunditas rata-rata 3082 butir. lkan ini termasuk "total spawner".

Kata kunci : Danau Laut Tawar, Ikan depik, pengelolaan.

ABTRACT
Laut Tawar Lake has an area of 5,472 ha has an average depth of 51.13 meters
is located in Central Aceh District and is the largest lake in the province of Nanggroe
Aceh Darussalam. One type of fish that has a significant economic value in Lake Laut
Tawar are depik fish (Rasbora tawarensis) (Muchlisin and Siti Azizah, 2009).
Observations of fish reproductive biology depik (Rasbora tawarensis) conducted over
2 months in freshwater lakes Sea, Central Aceh by the number of fish tail l83 samples
derived from two observation stations (Toweran and Plumpness) has an unbalanced
sex ratio. Allometric growth patterns. Allegedly this depik fish entering the spawning
period with an average fecundity of 3082 eggs. This includes fish are "total spawner".

Keywords: Lake Laut Tawar, Fish depik, management

PENDAHULUAN merupakan 45% dari jumlah spesies


global di dunia (Budiman et al. 2002).
Indonesia memiliki kekayaan Kottelat et al. (1993) mencatat 272
spesies ikan yang sangat tinggi. spesies ikan air tawar di Sumatera dan
Diperkirakan 8500 spesies ikan hidup 30 spesies termasuk ikan endemik.
di perairan Indonesia bagian barat dan Menurut Wargasasmita (2002), dari
589 spesies ikan air tawar yang tercatat air bersih bagi kehidupan manusia dan
sebagai penghuni ekosistem perairan mahluk hidup lainnya. Akibatnya,
tawar Sumatera, 58 spesies termasuk alam terancam tak dapat berkelanjut.
kelompok ikan endemik. Tempat- Adanya rambu-rambu yang nyata,
tempat yang kaya akan ikan air tawar pada dasarnya merupakan salah satu
meliputi sungai baik di dataran tinggi factor yang dapat menghindarkan
maupun dataran rendah, rawa gambut maupun mengantisipasi permasalahan-
dan danau termasuk Danau Laut permasalahan pemanfaatan danau serta
Tawar yang menjadi pokok bahasan daerah sekitarnya yang tidak
dalam penulisan jurnal ini. memperhatikan fungsi ekologis dari
Danau adalah salah satu bentuk danau tersebut. Dari aspek perikanan,
ekosistem yang menempati daerah masalah yang paling krusial di Danau
yang relatif kecil pada permukaan Laut Tawar saat ini adalah turunnya
bumi dibandingkan dengan habitat laut produksi ikan (Muchlisin 2009).
dan daratan. Dari sudut ekologi, danau Berdasarkan berbagai permasalahan
merupakan ekosistem yang terdiri dari yang dijelaskan tersebut perlu adanya
unsur air, kehidupan akuatik, dan kajian permasalahan yang terjadi di
daratan yang dipengaruhi tinggi danau Laut Tawar dan mengetahui
rendahnya muka air, sehingga spesies ikan ekonomis ekologis yang
kehadiran danau akan mempengaruhi ada di danau Laut Tawar sehingga
tinggi rendahnya muka air, selain itu, dapat ditentukan pengelolannya.
kehadiran danau juga akan Tujuan penulisan jurnal ini
mempengaruhi iklim mikro dan adalah mengetahui permasalahan yang
keseimbangan ekosistem di sekitarnya terjadi di danau laut tawar, mengetahui
(Kutarga 2008). Danau Laut Tawar spesies ikan ekonomis dan ekologis
merupakan salah satu objek wisata yang ada di danau laut tawar dan
utama di Kabupaten Aceh Tengah dan memberikan solusi pengelolaan
merupakan salah satu Daerah Tujuan berdasarkan permasalahan tersebut.
Wisata (DTW) di Propinsi Nanggroe
Aceh Darussalam. Potensi Utama
Danau Laut Tawar adalah keindahan TINJAUAN PUSTAKA
dan keunikan alam. Kedatangan Danau Laut Tawar merupakan
pengunjung terutama sekali adalah danau kaldera purba yang terbentuk
dalam rangka untuk menikmati potensi dari proses vulkanik (Muchlisin et al.
utama tersebut (Kutarga 2000). Namun 2009). Danau ini memiliki luas sebesar
akibat penanganan yang belum optimal 5.472 Ha mempunyai kedalaman rata-
membuat potensi wisata Danau Laut rata 51,13 meter terletak di Kabupaten
Tawar belum banyak mendatangkan Aceh Tengah dan merupakan danau
sumber pemasukan bagi masyarakat terbesar di Propinsi Nanggroe Aceh
dan Pemerintah Kabupaten Aceh Darussalam. Secara batas
Tengah. administrative Danau Laut Tawar
Hilangnya ekosistem danau masuk ke dalam wilayah empat
mengakibatkan kekurangan cadangan kecamatan, yaitu: Kecamatan Lut
air tanah pada suatu kawasan/wilayah Tawar, Kecamatan Bebesen,
yang bakal mengancam ketersediaan Kecamatan Kebayakan, dan
Kecamatan Bintang. Secara astronomis
Danau Laut Tawar berada pada 4050’ Hasil pengamatan dan
LU dan 96050’ BT, terletak pada wawancara dengan nelayan diperoleh
elevasi 1230 m di atas permukaan laut informasi bahwa selain ikan-ikan yang
(Ariyanti 2012). telah disebutkan diatas, masih ada
Salah satu sumberdaya alam beberapa spesies lain yang terdapat di
hayati yang penting di Danau Laut anak-anak sungai sekeliling danau dan
Tawar adalah ikan. Hasil survey pada mungkin juga di dalam danau
tahun 2007 mendapati sekurang- diantaranya adalah mud (Clarias
kurangnya ada 11 jenis ikan di Danau batrachus), pedih (Neolissochilus sp),
Laut Tawar yaitu depik (Rasbora gegaring (Tor sp), Monopterus albus
tawarensis), kawan (Poropuntius (belut), dan betok (Anabas
tawarensis), peres (Osteochilus testudineas). bado (Channa gachua).
kahayensis), lele dumbo (Calrias Expedisi tim Unsyiah baru-baru ini
gariepinus), ikan mas (Cyprinus juga telah mencatat empat jenis ikan
carpio), mujair (Oreochromis lagi yang sebelumnya belum terdata
mossambicus), nila (O. niloticus) yaitu sepat (Trichogaster
buntok (Xiphophorus helleri) dan (X. trichopterus), Betta spp (ikan laga),
maculates), bawal (Ctenopharyngodon Trichopsis spp (ikan cupang),
idella), gabus (Channa striata) Homaloptera spp (ilie), sehingga total
(Muchlisin dan Siti Azizah, 2009). ikan air tawar yang hidup di kawasan
Berikut ini adalah gambar danau Laut ini menjadi lebih kurang 23 jenis
Tawar: (Muchlisin dan Siti Azizah, 2009).
Danau Laut Tawar merupakan
salah satu danau yang berpotensi untuk
dikembangkan di Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam, terletak pada
ketinggian 1.500 meter di atas
permukaan laut yang terbentang di 3
kecamatan yaitu Kecamatan Bintang,
Kecamatan Kebayakan dan Kecamatan
Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.
Danau Laut Tawar dengan luas
Gambar 1. Aceh Tengah mencapai ± 5.671 Ha merupakan salah
Sumber : Google earth (2013)
satu potensi wisata unggulan dan
dalam sistem pembagian kawasan
pariwisata yang mengacu pada
pertimbangan kesesuaian lahan dan
struktur tata ruang Kabupaten Aceh
Tengah yang telah ada, ditetapkan
sebagai Zona wisata A di Kabupaten
Aceh Tengah (RIPP Daerah
Kabupaten Aceh Tengah). Keunikan
Gambar 2. Danau Laut Tawar dan keindahan alamnya memiliki daya
Sumber : Google earth (2013) tarik tersendiri bagi para wisatawan
yang berkunjung ke daerah ini. Selain Kabupaten Aceh Tengah Provinsi
fungsi wisata, keberadaannya Nanggroe Aceh Darussalam pada dua
memberikan manfaat dalam hal lokasi yang berbeda yaitu stasiun
sebagai sumber air, pembangkit tenaga Toweren dan stasiun Kebayakan
listrik, irigasi, perikanan, dan lain diperoleh sebanyak 183 ekor ikan
sebagainya (Salim 2007). depik. Dari 183 ekor ikan yang
tertangkap terdapat 151 ekor ikan
beina dan 32 ekor ikan jantan. Rasio
PEMBAHASAN kelamin secara keseluruhan adalah 5 :
I . Dengan uji chi-kuadrat pada selang
Ikan Depik (Rasbora tawarensis) kepercayaan 95% untuk seluruh ikan
Ikan depik (Rasbora yang diamati ternyata rasio
tawarensis) adalah ikan endemik dan kelaminnya tidak mengikuti pola 1 : l.
bernilai ekonomis penting yang Pola pertumbuhan ikan depik:
diternukan di danau Laut Tawar l. Stasiun Toweren
Kabupaten Aceh Tengah (Weber and Log Wjantan = -5,801 + 2,979 LogL
de Beaufort 1916). Berdasarkan data (allometrik negative)
hasil tangkapan tahun I 985-1995 Log Wbetina = -5,297 + 3,127 LogL
produksi ikan depilk rnengalami (allometrik positit)
penurunan dibandingkan dengan 2. Stasiun Kebayakan
tahun-tahun sebelumnya. Hal ini Log Wjantan = -3,953 + 2,399 LogL
diduga disebabkan laju penangkapan (allometrik negative)
yang tinggi dan adanya persaingan Log Wbetina = - -4,439 + 2,656 LogL
antara ikan depik dengan ikan-ikan (allometrik negatif)
asing seperti ikan nila, mujair dan
nilem. Berikut ini adalah gambar ikan Berdasarkan uji -F, hubungan
depik di perairan danau Laut Tawar: panjang-berat ikan depik jantan dan
betina untuk masing-masing stasiun
tidak berbeda nyata (α = 0,05), berarti
ikan depik jantan dan betina di kedua
stasiun pertambahan panjang dan
beratnya sama. Berikut ini adalah
Gambar 3. Ikan Depik (Rasbora gambar distribusi frekuensi panjang
tawarensis) di perairan danau laut total ikan depik stasiun Toweren (a)
tawar dan Kebayakan (b)
Sumber : Muchlisin et al (2009)

Berdasarkan penelitian
Muniarti Brojo (2001) yang
dilaksanakan pada bulan September-
Oktober 1998 di Danau Laut Tawar
(a) (b)
Gambar 4.Distribusi frekuensi panjang total ikan depik stasiun Toweren (a) dan
stasiun Kebayakan (b)
Sumber : Muchlisin et al (2009)

Pengamatan TKG terhadap 45 jantannya pada TKG III dan IV.


ekor ikan contoh yang berasal dari Diduga ikan-ikan yang diperoleh
stasiun Toweren (15 ekor) dan selama penelitian adalah ikanikan yang
Kebayakan (30 ekor).di kedua stasiun, memasuki masa pemijahan. TKG
didapatkan gonad pada TKG I, TKG semakin tinggi menyebabkan IKC juga
II, TKG III, dan TKG IV. Sebagian semakin besar baik pada ikan jantan
besar ikan betina berada pada TKG II maupun betina. Berikut ini adalah
dan TKG III, sedangkan ikan grafik TKG dan IKG dari ikan depik.

Gambar 5. Hubungan antara TKG dengan IKG jantan dan betina pada stasiun
Toweren (a) dan stasiun Kebayakan (b).
Sumber : Muchlisin et al (2009)
alga (Chloropycea) (Muchlisin et al
Hasil analisis isi lambung dan bentuk 2009). Hasil kajian didapati bahwa
alat-alat pencernaan menunjukkan ikan depik berdistribusi secara luas di
bahwa ikan depik tergolong sebagai DLT. Dari berbagai faktor yang diukur
fitoplankton feeder, terdapat kurang (kedalaman, jarak dari pantai, suhu,
lebih 48 jenis fitoplankton yang oksigen dan kecerahan) menunjukkan
dimakan oleh ikan depik, yang paling bahwa kedalaman air memainkan
dominan adalah jenis-jenis diatom dan peranan yang sangat penting dalam
distribusi ikan depik di Danau Laut 150 orang lainnya menjadikan danau
Tawar (Muchlisin et al 2009) ini sebagai tempat pembudidayaan
ikan dalam karamba (DKP 2009).
Permasalahan Produksi ikan dari Danau Laut Tawar
terus menurun dari tahun ke tahun dan
Menurut data statistik yang berdasarkan data statistik yang ada,
ada, pada Tahun 2009 sekurang- penurunan produksi ikan dari Danau
kurangnya 225 orang nelayan Laut Tawar mencapai 83.5% selama
mengantungkan hidupnya dari hasil dua dekade terakhir, yaitu 455 ton di
tangkapan ikan danau dan lebih kurang
tahun 1988 (DKP Aceh, 1989) menjadi era 1970an hanya menjadi 0.02 kg/m2
hanya 74.5 ton di tahun 2008 (Bepeda unit jaring di Tahun 2009 atau turun
Aceh Tengah). Berdasarkan hasil drastis 98.3% selama kurun waktu tiga
penelitian Muchlisin et al (2009) dekade terakhir. Berikut ini adalah
menunjukkan bahwa hasil tangkapan grafik CPUE ikan depik di Danau Laut
(catch per unit effort) ikan depik turun Tawar:
dari rerata 1.17 kg/m2 unit jaring di

Gambar 6. Penurunan produksi ikan Depik Depik (Rasbora tawarensis) di Danau


Laut Tawar
Sumber : Muchlisin et al (2009)

Ikan depik juga mengalami Dari berbagai faktor penyebab


penurunan produksi dimana hasil yang ada, ada 4 (empat) faktor penting
tangkapan (catch per unit effort) ikan penyebab turunnya produksi ikan di
depik turun dari rerata 1.17 kg/m2 unit Danau Laut Tawar, yaitu: (1) turunnya
jaring di era 1970an hanya menjadi permukaan air danau (decreasing of
0.02 kg/m2 unit jaring di Tahun 2009 water level), (2) kehadiran spesies
atau turun drastis 98.3% selama kurun asing (presence of introduce species),
waktu tiga dekade terakhir. (3) aktifitas penangkapan ikan yang
tidak ramah lingkungan (destructive
fishing practices), dan (4) pencemaran untuk mendapatkan pasangan
(pollution). (Seehausen et al. 1997), meningkatkan
peluang penyebaran patogen penyebab
a). Turunnya permukaan air danau penyakit pada ikan bahkan manusia
Laut Tawar (FAO 2005), terjadinya kawin silang
Turunnya air danau Laut Tawar yang tidak diharapkan dengan species
kemungkinan disebabkan oleh lokal Almodovar et al., 2006) yang
kerusakan hutan (deforestasi) di daerah menyebabkan hilangnya gen-gen
tangkapan air danau dan pemanasan pembawa sifat unggul, misalnya
global. Kerusakan hutan akibat ketahanan terhadap penyakit dll.
penebangan baik yang bersifat legal
maupun ilegal memberikan pengaruh c). Aktifitas penangkapan ikan yang
yang buruk terhadap lingkungan tidak ramah lingkungan
terutama perairan. Secara umum Pada kurun 1970an sampai
kerusakan hutan Aceh diprediksi telah 1980an sebagian besar nelayan hanya
mencapai 80% lebih. Data terakhir dari mengunakan alat penangkapan
Grenomics, seluas 200.000 ha hutan tradisional berupa penyangkulan dan
Aceh rusak selama kurun tiga tahun dedesen, kedua alat ini hanya
terakhir (Serambi Indonesia 26 beroperasi pada musim penghujan
Oktober 2009). Kerusakan hutan akan saja, dan hanya beberapa orang
mengakibatkan erosi sehingga bahan- nelayan yang memiliki modal besar
bahan tersuspensi dalam air meningkat saja yang memiliki jaring. Pada awal
mengakibatkan penetrasi sinar mata 1990an situasi ini mulai berubah sejak
hari ke dalam air berkurang dan mulai diperkenalkannya jaring insang
menggangu proses fotosentesis, dan buatan pabrik dengan harga murah,
seterusnya mengurangi produktifitas dapat dibeli oleh siapa saja dan sangat
primer perairan serta menganggu mudah memperolehnya. Akibatnya
aktifitas makan ikan (Meager and adalah hampir semua nelayan beralih
Batty 2007) ke jaring insang bahkan dengan ukuran
mata jaring kecil (1.4 cm), dan depik
b). Kehadiran spesies asing ditangkap sepanjang tahun dan
Secara umum, introduksi ikan mungkin telah mengakibatkan
asing ke suatu perairan akan membawa kelebihan tangkap (over fishing)
dampak negatif bagi ikan asli setempat (Muchlisin 2009).
(native) baik secara langsung maupun
tidak langsung yang pada akhirnya d). Pencemaran
akan menyebabkan populasi ikan asli Dari sektor perikanan
setempat turun dan bahkan punah. khususnya, alih usaha dari perikanan
(Saunders et al., 2002), hal ini tangkap ke perikanan budidaya
disebabkan karena terjadinya memang mempunyai nilai suatu
pemangsaan terhadap ikan lokal tindakan yang positif, namun
(Nicola et al., 1996), kompetesi dalam sayangnya peningkatan perikanan
mendapatkan makanan dan budidaya ini justru terjadi pada
pemanfaatan habitat (Alcaraz and budidaya karamba jaring apung (KJA)
Garcia-Bethou, 2007), kegagalan di danau Laut Tawar, bukan budidaya
kolam. Sebagai ilustrasi jumlah KJA solusi yang dapat dilakukan yaitu
meningkat tajam dalam kurun waktu 2 larangan menangkap pada waktu masa
tahun terakhir, sebagai contoh terdapat pemijahan, untuk sementara waktu ini
16 keramba apung pada Tahun 2006, (selama 3 tahun) dilarang menangkap
meningkat menjadi 143 keramba pada total, mengevaluasi ulang tata kota dan
Tahun 2008, dibandingkan dengan tata guna lahan serta dukungan SDM
peningkatan budidaya kolam seluas dan finansial yang mencukupi.
46.9 ha naik menjadi 56.7 ha pada
periode yang sama (Bappeda Aceh SARAN
Tengah 2006; 2009). Saran yang diberikan yaitu
adanya penelitian lebih lanjut
Rekomendasi Pengelolaan mengenai biologi perikanan dari ikan
yang ada di Danau Laut Tawar karena
Berdasarkan hasil kajian di atas hal ini turut mempengaruhi keberadaan
bahwa ikan depik telah mengalami ikan depik di Danau Laut Tawar.
penurunan penangkapan yang drastis,
oleh sebab itu perlu dilakukan upaya DAFTAR PUSTAKA
pengelolaan agar ikan depik tidak
hilang dari Danau Laut Tawar dan Ariyanti, Yanti. 2012. Aplikasi DNA
tetap lestari. Beberapa rekomendasi Barcode pada penentuan
yang dapat dilakukan antara lain spesies ikan Danau Laut
larangan menangkap pada waktu masa Tawar, Nanggroe Aceh
pemijahan, untuk sementara waktu ini Darussalam. [Skripsi].
(selama 3 tahun) dilarang menangkap Departemen Biologi, Fakultas
total, mengevaluasi ulang tata kota dan Matematika dan Ilmu
tata guna lahan serta dukungan SDM Pengetahuan Alam, Institut
dan finansial yang mencukupi. Pertanian Bogor.

KESIMPULAN Almodovar, A., G.G. Nicola, B. Elvira


Berdasarkan hasil kajian and J.L. Garcia-Marin. 2006.
pengelolaan sumberdaya perikanan di Introgression variability among
Danau Laut Tawar, dapat disimpulkan Iberian brown trout
bahwa ikan depik adalah ikan yang Evolutionary Significant Units:
memiliki nilai ekonomis penting yang the influence of local
ada di Danau Laut Tawar, management and
permasalahan yang terjadi di Danau environmental features.
Laut Tawar yaitu penurunan produksi Freshwater Biology, 51: 1175–
ikan depik yang disebabkan oleh 1187.
turunnya permukaan air danau
(decreasing of water level), kehadiran Bapeda Aceh Tengah. 2009. Aceh
spesies asing (presence of introduce Tengah dalam angka. Badan
species), aktifitas penangkapan ikan Perencanaan Pembangunan
yang tidak ramah lingkungan Kabupaten Aceh Tengah.
(destructive fishing practices), dan
pencemaran (pollution). Rekomendasi
Budiman A, Arief AJ, Tjakrawidjaya Muchlisin ZA, Azizah S, Huat KK,
AH. 2002. Peran museum Rudi E. 2008.
zoologi dalam penelitian dan Keanekaragaman ikan air tawar
konservasi keanekaragaman diNanggroe Aceh Darussalam
hayati (ikan). Jurnal Iktiologi (NAD), Indonesia. Jurnal
Indonesia 2: 51-55. Iktiologi indonesia 3: 1-9.

FAO (2005). International mechanism Muchlisin ZA, Musri M, Azizah S.


for the control and responsible 2010. Spawning season of
use of alien species in aquatic Rasbora tawarensis (Pisces:
ecosystem. Report of an ad hoc Cyprinidae) in Lake Laut
expert consultation 27-30 Tawar, Aceh Province,
August 2003, Xishuangbanna, Indonesia.Repr Biol and
People’s Republic of Endocrinology 8:49.
China.198pp.
Muchlisin Z.A. 2008. Ikan Air Tawar
Kutarga, Zumara W. 2000. Studi di Nanggroe Aceh Darussalam
Identifikasi Kualitas Visual dan Kawasan Ekosistim
Lansekap Sebagai Dasar Leuser. Univeritas Syiah Kuala
Pengembangan Kawasan – Universiti Sains Malaysis –
Wisata Danau Laut Tawar Paneco.
Kabupaten Aceh Tengah.
Tugas Akhir Jurusan Muchlisin Z.A. 2009. Biodiversity of
Perencanaan Wilayah dan Kota freshwater fishes in Aceh
Fakultas Teknik Unisba. Indonesia with emphasis study
Bandung: Universitas Islam on the biogeography of depik
Bandung. (Rasbora tawarensis) an
endemic and threatened fish in
Kottelat M, AJ Whitten, S N Lake Laut Tawar. Ph.D thesis
Kartikasari, S Wirjoatmodjo. Universiti Sains Malaysia (in
1993. Ikan Air Tawar preparation).
Indonesia Bagian Barat dan
Sulawesi. Jakarta: Periplus Muchlisin Z.A. 2008. Ikan depik yang
edition. terancam punah. Bulletin
Leuser,6(17): 9-12
Muchlisin Z.A and M.N. Siti Azizah.
2009. Diversity and Muniarti Brojo, Sutrisno Sukimin dan
distribution of freshwater Ida Mutiarsih. 2001.
fishes in Aceh waters, northern Reproduksi Ikan Depik
Sumatera, Indonesia. (Rasbora Tawarensis) di
International Journal of Perairan Danau Laut Tawar,
Zoological Research, 5(2): 62- Aceh Tengah. Jurnal Biologi
79. Indonesia, Vol I, No.2, Th
2001 : 19-23.
Nicola, G.G., Almodo var, A. and Petromyzon marinus L. Fish
Elvira, B. 1996. The diet of Biology 71: 100-114.
introduced largemouth bass,
Micropterus salmoides, in the Wargasasmita S. 2002. The freshwater
Natural Park of the Ruidera fishes of endemic of Sumatra
Lakes, central Spain. Polskie that threatened species. Jurnal
Archiwum Hydrobiologii, 43: Iktiologi Indonesia 2:41- 49
179–184. Weber, M. & de Beaufort, L.F. 1916.
The Fishes of the Indo-
Salim, Agus. 2007. Kajian faktor- Australian Archipelago. Vol.
faktor yang mempengaruhi III Ostariophysi: Il
perubahan penggunaan lahan Cyprinoidae, Apodes,
kawasan Lindung menjadi Synbranchi. E-J-Brill Ltd.
kawasan Budidaya. [Skripsi]. Leiden. 279 hal.
Jurusan Perencanaan Wilayah
dan Kota, Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Semarang.

Saunder, D. L. Meeuwig, J. J. and


Vincent, C. J (2002).
Freshwater protected area:
strategies for conservation.
Conservation Biology 16:30-
41.

Seehausen, O. Witten, F. Katunzi ,


E.F. Smits, J and Bouton, N
(1997). Pattern of the remnant
cichlid fauna in southern lake
Victoria. Conservation Biology
11: 890-904.

Serambi Indonesia. 2009.


http://www.serambinews.com/
news/aceh-pecahkan-rekor-
pengrusakanhutan. Tanggal
akses 6 Oktober 2013.

Sorensen, P.W and Hoye, T.R. 2007.


A critical review of the
discovery and application of a
migratory pheromone in an
invasive fish, the sea lamprey

Anda mungkin juga menyukai